BAB 12 Akuntansi BIaya
-
Upload
aldi-bakhtiar-zein -
Category
Documents
-
view
659 -
download
43
Transcript of BAB 12 Akuntansi BIaya
BAB 12. SISTEM BIAYA TAKSIRANAldi Bakhtiar Zein – 170610080184Ri
Definisi Biaya Taksiran
Biaya Taksiran
Sistem biaya taksiran
Salah satu bentuk biaya yang ditentukan di muka sebelum produksi dilakukan atau penyerahan jasa
dilaksanakan
Sistem akuntansi biaya produksi yang menggnakan suatu bentuk biaya-biya yang ditentukan di muka dalam menghitung harga pokok produk yang diproduksi
Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran1.Untuk jembatan menutu sistem biaya standar.
Penggunaan sistem biaya taksiran sebagai jembatan menuju sistem biaya standar mempunyai keuntungan sebagai berikut:• melatih karyawan dalam menggunakan
sistem biaya standar karena adanya beberapa kesamaan diantara kedua sistem tersebut.
• Menyesuaikan karyawan secara bertahap terhadap sistem yang baru, agar terpelihara hubungan yang baik dengan karyawan.
…lanjutan
2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya standar.
3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan.
4. Untuk mengurangi biaya akuntansi.
Penentuan Biaya Taksiran
Biaya taksiran
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead variabel
• Penentuan taksiran biaya bahan baku:1. Penaksiran kuantitas tiap-tiap bahan baku
yang dibutuhkan dan taksiran harganya masing-masing.
2. Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan atau data masa lalu.
3. Penasiran harga bahan baku yang dapat didasarkan pada harg akontrak pembelian dalam jangka waktu tertentu.
• Penentuan taksiran biaya tenaga kerja1. Diketahui terlebih dahulu semua jenis kegiatan
untuk mengolah produk karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaanya.
2. Dalam menentukan jumlah jam tenaga kerja yang ditaksir, harus terlebih dahulu diperhitungkan juga waktu-waktu persiapan produksi, material handlings, perbaikan mesin, dan hal-hal lain yang memerlukan jam tenaga kerja.
3. Taksiran biaya tenaga kerja = taksiran jumlah jam tenaga kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk x tarif biaya tenaga kerja.
•Taksiran biaya overhead pabrik 1. Didasarka pada tarif yg ditentukan
dimuka.2. Pemisahan biaya overhead pabrik ke
dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel.
3. Bop ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi, dengan anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan antara jumlah produksi dengan biaya yang dikeluarkan.
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya TaksiranAliran biaya secara garis besar dalam sistem biaya taksiran
Contoh SoalPT Eliona memproduksi satu macam produk melalui satu tahap pengolahan. Perusahaan menggunakan sistem biaya taksiran, dan biaya taksiran per kilogran produk adalah sebagai berikut:Biaya bahan baku 2 kg @ Rp9
Rp18Biaya tenaga kerja 1 jam @ Rp27
27Biaya overhead pabrik 1 jam @ Rp37 37Biaya taksiran per kilogram produk
Rp82
Data kegiatan perusahaan dalam bulan November 19X7 adalah sebagai berikut:1. Persediaan pada awal bulan november 19x7
a) Harga pokok persediaan bahan baku sebesar Ro20.000.b) Julmah persediaan produk dalam proses sebanyak 3.000 kg dengan
tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%, biaya konversi 2/3. harga pokok taksiran persediaan produk dalam proses ini dihitung sebagai berikut:Biaya bahan baku 100% x 3.000 x Rp18 Rp54.000Biaya tenaga kerja 2/3 x 3.000 x Rp27 54.000Biaya overhead pabrik 2/3 x 3.000 x Rp37 74.000
Jumlah Rp182.000c) Persediaan produk jadi berjumlah 500 kg.
2. Kegiatan selama bulan November 19x7a) Pembelian bahan baku sebesar Rp660.000b) Jumlah jam tenaga kerja sesengguhnya sebesar 34.500 jam dengan
biaya tenbaga kerja sebesar Rp925.000c) Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif per
jam kerja langsung sebesara Rp37. Bop sesungguhnya yang terjadi dalam bulan november berjumlah Rp1.261.000
d) Produk jadi yang ditransfer ke gudang selama bulan November berjumlah 35.500 kg.
e) Produk jadi dijual dengan harga jual Rp110 per kg
3. Persediaan pada akhir bulan November 19x7a) Haraga pokok persediaan bahan baku yang ditentukan dengan
metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) sebesar Rp40.000
b) Jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 2.500 kg dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%, biaya konbersi 20%.
c) Persediaan produk jadi berjumlah 1000 kg.
Jawab
Atas dasar data tersebut diatas, jurnal-jurnal pencatatan yang dibuat dalam sistem biaya taksiran adala sebagai berikut:1. Jurnal pembelian bahan baku:
Pembelian Rp660.000Utang Dagang Rp 660.000
2. Jurnal pencatatan biaya bahan baku yang sesungguhnya dipakai:Barang Dalam Proses-Biaya Bahan baku Rp640.000Persediaan Bahan Baku 40.000
Persediaan Bahan BakuRp20.000
Pembelian 660.000Perhtungan biaya bahan baku sesungguhnya adalah sebagai berikut:Harga pokok persediaan bahan baku pada awal bulanPembelian
Harga pokok persediaan bahan baku pada akhir bulanBiaya bahan baku selama bulan November
Rp 20.000 660.000 +Rp680.000 40.000 -Rp640.000
3. Jurnal pencatatan biaya tenaga kerja sesungguhanya:Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp925.000
Gaji dan Upah Rp925.0004. Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada
produk.Barang Dalam Prose-BOP Rp1.276.500
BOP yang Dibebankan Rp1.276.5005. Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi selama bulan November.Biaya Overhead Pabrik Sesungguhny Rp1.261.000
Berbagai Macam Rekening yang DikreditRp1.261.000
6. Jurnal penutupan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya.Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp1.276.500
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp1.276.000
7. Jurnal pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.Persediaan produk jadi Rp2.911.000
BDP- Biaya Bahan Baku Rp639.000BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp958.500BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp1.313.500
Harga pokok produk jadi ditentukan dengan cara mengalikan kuantitas produk jadi yang sesungguhnya dihasilkan dengan biaya taksiran per satuan. Perhitugan harga pokok jadi adalah sebagai berikut:Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrikHarga pokok satuan taksiran produk asli
35.500 x Rp1835.500 x Rp2735.500 x Rp27
Rp 639.000 958.500 1.313.500Rp.911.000
8. Jurnal pencatatan harga pokok persediaan produk jadi dalam proses pada akhir bulan November 19x7Persediaan Produk Dalam Proses Rp77.000
BDP-Biaya Bahan Baku Rp45.000BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp13.500BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp18.500
9. Jurnal Pencatatan harga pokok produk yang terjual dalam bulan NovemberHarga Pokok Penjualan Rp2.870.000
Persediaan Produk Jadi Rp2.870.000Perhitungan harga pokok produk yang dijual adalah sebagai berikut:Persediaan produk jadi akhir bulan
Produk selesai bulan November
Persediaan produk jadi akhir bulanJumlah produk yang terjual dalam bulan novemberBiaya taksiran per kg produkHarga pokok penjualan
500 kg35.000 36.000 kg1000 -35.000 kgRp82 xRp2.870.000
10. Jurnal pencatatan hasil penjualan bulan November 19x7Piutang Dagang (35.000 kg x Rp110) Rp3.850.000
Hasil Penjualan Rp3.850.00011. Jurnal pencatatan selisih biaya taksiran dengan biaya
sesungguhnya yang terdapat dalam rekening Barang Dalam Proses.Selisih Rp35.500
BDP- Biaya Bahan Baku Rp10.000BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp 7.000
BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp18.50012. Jurnal Pencatatan selisih antara biaya overhead pabrik
sesungguhnya dengan yang dibebankan atas dasar tarif.Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp15.500
Selisih Rp15.500
Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya dengan Biaya Overhead Pabrik menurut TaksiranDebit Rekening Barang Dalam Proses Biaya Overhead Pabrik
Jam tenaga kerja sesungguhnya34.500 jam
x Tarif BOP per jamx Rp37
=Rp1.276.500
Kredit Rekening Barang Dalam Proses-Biaya Ovehead Pabrik
Taksiran jam tenaga kerja untuk menghasilkan produk
34.000
x Tarif BOP per satuan produk
x Rp37 = 1.258.000 Rp2.870.000
Perhitungan taksiran jam kerja untuk menghasilkan produk
Jam tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan produk pada awal bulan masih dalam proses: (1-2/3) x 3.000 kg x 1 jam
Jam tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan produk jadi yang berasal dari produksi bulan November: 32.500 jam x 1 jam
Jam tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah produk yang pada akhir bulan November masih dalam proses: 20% x 2.500 kg x 1 jam
1.000 jam
32.500
50034.000 jam
Prosedur Akuntansi Dalam Sistem Biaya Taksiran Juka Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen ProduksiJika produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, prosedur akuntansi dalam sistem biaya taksiran secara umum dapa dijelaskan sebagai berikut:a) Untuk tiap-tiap departemen produksi harus ditentukan biaya
taksiran per satuan produkb) Untuk tiap-tiap departemen produsi dibentuk satu rekening Barang
Dalam Proses. Rekening tersebut dapat dipecah lagi sesuai dengan unsur harga pokok tersebut.
c) Rekening BSP masing-masing departemen produksi didebit dengan biaya produksi sesungguhnya selama periode tertentu dan dikredit dengan harga pokok taksiran produk jadi dan harga pokok taksiran produk dalam proses akhtir periode (unit ekuivalensi x biaya taksiran per satuan produk)
d) Saldo rekening BDP tiap depertemen produksi merupakan selisih biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran. Junlah selisih ini ditransfer ke dalam rekening selisih.
Contoh SoalPT Eliona Sari memproduksi satu macam produk melaui dua departemen produksi: deparmen A dan B. Biaya taksiran tiap kilogram produk tersebut adalah:
Data biaya selama kuaral pertama tahun 19x7 adalah sebagai berikut:a) Biaya tenaga kerja sesungguhnya Departemen A sebesar
Rp287.330 dengan jam tenaga kerja sesungguhnya sebaynak 31.415 jam, sedangkan biaya tenaga kerja sesungguhnya Departemen B sebesar Rp455.000
b) Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan sebagai berikut:
Departemen A: Rp27 perjam tenaga kerja.Departemn B: Rp 50% biaya tenga kerja
Biaya overhead pabrik yang sesungguhya terjadi dalam bentuk kuartal pertama sebesar Rp845,00 (departemen A) dan Rp22.000 (Departemen B)
c) Pencatatan biaya bahan baku memakai metode mutasi persediaan. Biaya bahan baku sesungguhnya sebesar Rp926\5.000
d) Jumla produk yang terjual sebanyak 2.700 kg dengan harga Rp1.000 per kg.
Data Produksi selama kuartal pertama tahun 19x7
Data Produksia) Persediaan produk dalam proses pada
awal periode, dengan tingkat penyelesaian: Biaya bahan baku 100%, Biaya konversi 60%, baik depatemen A maupun B
b) Jumla hproduk yang dimasukan dalam proses
c) Jumlah produk yang diterima dari Dept. A
d) Produk selesai yang ditransfer ke Dept. B
e) Produk selesai yang ditransfer ke gudang
f) Persediaan produk dalam proses pada akhir periode, dengan tingkat penyelesaian: Biaya bahan baku 100%, biaya konversi 40%, baik untuk Dept.a maupun B
Departemen A
100 kg3.100-3.000-
200
Departemen B
200Kg-3.000-3.100
100
Atas dasar data tersebut diatas jurnal-jurnal tang perlu dibuat adalah:
1. Jurnal pencatatan biaya bahan baku yang dipakaiBDP-BBB* Dep.a Rp925.000
Persediaan Bahan BakuRp925.000
2. Jurnal pencatatan biaya tenaga kerja di Departemen ABDP-BTK* Dep. A Rp287.330
Gaji dan Upah Rp287.3303. Jurnal pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk di Departemen A, atas dasar tarif yg ditentukan dimuka:BDP-BOP* Dep.A Rp848.205
BOP yang dibebankan Rp848.2054. Jurnal pencatatan harga pokok taksiran produk selesai yang
ditransfer dari Dep. A ke Dep. BTransfer Departemen A Rp2.023.500
BDP- BBB Rp900.000BDP-BTK Rp283.500BDP-BOP Rp840.000
Perhitungan harga pokok taksiran produk selesai yang ditransfer dari Departemen A ke Departemen B adalah sebagai berikut:
5. Jurnal penyesuaian biaya tenga kerja di Dep. BBDP-BTK* Dep. B Rp455.000
Gaji dan Upah Rp455.0006. Jurnal pencatatan biata overhead pabrik yg dibebankan kepada produk
Dep. B atas dasar tarif dimuka.BDP-BTK* Dep.B Rp227.500
BOP yang dibebankan Rp277.5007. Jurnal harga pokok produk selesai yang ditransfer dari departemen B ke
gudangPersediaan Produk Jadi Rp2.778.450
Transfer Departemen A Rp2.090.950BDP-BTK Dep.B Rp465.000BDP-BOP DEP.B Rp232.500
Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrikJumlah
3.000 x Rp300,003.000 x Rp94,503.000 x Rp280,00
Rp 900.000 283.500 840.000Rp2.023.000
Perhitungan harga pokok taksiran produk selesai yang ditransfer departemen B ke gudang adalah sebagai berikut
8. Jurnal pencatatan harga pokok taksiran produk yang terjual.Harga Pokok Penjualan Rp2.428.650
Persediaan Produk JadiRp2.428.650
- Harga pokok taksiran yang berasal dari Dep A (dikreditkan dalam rekening Transfer Departemen A) 3.100 kg x Rp674,50-Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B Biaya tenaga kerja 3.100 x Rp150 Biaya overhead pabrik 3.100 x 75
Rp2.090.950
465.000 232.500Rp2.788.450
9. Jurnal pencatan harga pokok taksiran persediaan produk yang masih dalam proses akhir periode di Dep. A dan BPersediaan Produk dalam Proses-Dep. A Rp89.960
BDP-BBB Dep. A Rp60.000BDP-BTK Dep.A Rp7.500BDP-BOP Dep.A Rp22.400
Persediaan Produk Dalam Proses Dep.B Rp76.450Transfer Departemen A Rp67.450BDP- BTKDep.A Rp6.000BDP- BOP Dep.A Rp3.000
Perhitungan Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses
10. Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi di Dep. A dan BBOP Sesungguhnya Rp1.070.000
Berbagai macam Rekening yang Dikredit Rp1.070.00011. Jurnal penutupan rekening BOP yang Dibebankan ke rekening BOP
Sesungguhnya.BOP yang Dibebankan Rp1.075.705
BOP yang Sesungguhnya Rp1.075.70512. Jurnal pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya
taksiran yang terdapat dlam rekening Barang Dalam ProsesBDP-Biaya Bahan Dep.A Rp5.000Selisih Rp2545
BDP-BTK Dep. A Rp1.940BDP-BOP Dep. A Rp2.605BDP-BTK Dep. B Rp2.000 BDP-BOP Dep. B
Rp1.00013. Jurnal pencatatan selisih antara overhead pabrik sesungguhnya
dengan biaya overhead pabrik yang dibebankanBiaya overhead Pabrik Sesungguhnya Rp5.075
Selisih Rp5.075
Perlakuan terhadap Selisih
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dalam suatu periode akuntansi dapat diperlakukan sebagai berikuta) Ditutup ke rekening harga pokok penjualan atau rekening
rugi labab) Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode
yang bersangkutan, yaitu dibagikan ke rekening Produk Jadi dan Harga Pokok Penjualan
c) Dibagikan secara adil ke rekening-rekening Persediaan Barang Dala Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Harga Pokok Penjualan
d) Membiarkan selisih-selisih tersebut tetap dalam rekening selisih sehingga ini berfungsi sebagai differe account. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan selisih-selisih yang terjadi diantara periode akuntansi akan saling menutup.