BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
-
Upload
mardoni-efrijon -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 1/23
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, Disertai gangguan pada saluran
cerna dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000).
Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di ndonesia, !enyakit ini
termasuk penyakit menular yang tercantum dalam "ndang "ndang nomor # tahun
$%#2 tentang &abah. 'elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang
mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan
&abah (&idodo,20$0).
Demam tifoid di sebabkan oleh salmonella typhii, basil gram negatif,
bergerak dengan rambut getar , tidak berspora, mempunyai sekurangnya empat
macam antigen, yaitu antigen (somatik), (flagela), *i dan protein membran
hialin (Mansjoer,20$0).
!enyakit demam tifoid adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan dan
minuman yang tercemar kuman S.typhi. +aktu inkubasi berkisar tiga hari sampai
satu bulan. ejala a&al meliputi onset progresif demam, rasa tidak nyaman pada
perut, hilangnya nafsu makan, sembelit yang diikuti diare, batuk kering, malaise,
dan ruam bersama dengan relatif bradikardi. -anpa pengobatan, demam tifoid
merupakan penyakit yang mungkin berkembang menjadi delirium, perdarahan
usus, perforasi usus dan kematian dalam &aktu satu bulan onset. !enderitamungkin mendapatkan komplikasi neuropsikiatrik jangka panjang atau permanen
(askkenay, 2000).
/ngka kejadian demam tifoid di seluruh dunia tergolong besar. !ada tahun 2000,
demam tifoid terjadi 2$.#0.%71 ji&a di seluruh dunia, dan menyebabkan 2$#.$0
kematian. edangkan nsidensi demam tifoid diseluruh dunia menurut data pada
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 2/23
tahun 2002 sekitar $# juta per tahun #00.000 diantaranya menyebabkan kematian
(World Health Organization +, 2003).
/ngka kejadian demam tifoid di /sia -enggara masih tergolong tinggi. Di
/sia tenggara, yang menjadi faktor risiko terjangkit infeksi tifus abdominis adalah
kontak dengan pasien tifus, rendahnya pendidikan, tidak tersedianya jamban di
rumah, minum air yang kurang bersih dan memakan berbagai makanan seperti
kerang, es krim, dan makanan yang dijual di pinggir jalan ( World Health
Organization +, 2000).
Di ndonesia, tifoid bersifat endemis yang banyak dijumpai di kota besar.
!enderita anak yang ditemukan biasanya berumur diatas satu tahun. ebagian
besar dari penderita (304) yang dira&at di 5agian lmu 'esehatan /nak 6'"
89M :akarta berumur diatas lima tahun ( Departemen 'esehatan 8epublik
ndonesia D;!'; 8, 2003).
umber penularan utama demam tifoid adalah penderita itu sendiri dan
carrier, yang mana mereka dapat mengeluarkan berjutajuta kuman S.typhi dalam
tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber penularan. Debu yang berasal dari
tanah yang mengering, memba&a bahanbahan yang mengandung kuman
penyakit yang dapat mecemari makanan yang dijual di pinggir jalan. Debu
tersebut dapat mengandung tinja atau urin dari penderita atau karier demam tifoid.
5ila makanan dan minuman tersebut dikonsumsi oleh orang sehat terutama anak
anak sekolah yang sering jajan sembarangn maka ra&an tertular penyakit infeksi
demam tifoid. nfeksi demam tifoid juga dapat tertular melalui makanan dan
minuman yang tercemar kuman yang diba&a oleh lalat (+idodo, 20$0).
Dalam "ndangundang nomor # tahun $%%2 telah mencantumkan demam tifoid
tentang &abah. 'elompok penyakit menular ini merupakan penyakit infeksi yang
mudah menular kepada banyak orang sehingga menimbulkan &abah. 5erdasarkan
kelompok umur, beberapa buku menjelaskan bah&a angka kejadian demam tifoid
sebagian besar terjadi pada usia $<$% tahun (D;!'; 8, 2003).
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 3/23
5erdasarkan data yang diperoleh dari surey pendahuluan di 8 9amatha ahidya
5atam, jumlah demam tifoid yang dira&at pada tahun 20$$ adalah $03 penderita
dari 1<1 pasien ra&at inap (2,<4) pada tahun 20$2 adalah $30 penderita dari
<21$ pasien ra&at inap (,4) pada tahun 20$< adalah 2# penderita dari <#$
pasien ra&at inap (7,$4). 5ardasarkan latar belakang yang diuraikan diatas,
maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristi penderita demam tifoid ra&at
inap di 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20$<.
1.2 Rumusan Masalah
5erdasarkan latar belakang di atas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah 5agaiman 'arakteristik !enderita Demam -ifoid di 8"
9amatha ahidya -ahun 20$<
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
"ntuk mengetahui 'arakteristik !enderita Demam -ifoid 8a&at nap di 8"
9amatha ahidya -ahun 20$<
1.3.2 Tujuan khusus
$. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid berdasarkan
&aktu (bulan) -ahun 20$<.
2. "ntuk mengetahui trend kunjungan penderita demam tifoid berdasarkan data
perbulan (:anuariDesember) -ahun 20$<.
<. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut sosio
demografi (umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status
perka&inan, tempat asal).
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 4/23
1. . "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut gejala
subjektif ( symtom) saat masuk rumah sakit
. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut gejalaobjektif (hasil pemeriksaan darah tepi dan hasil pemeriksaan serologi).
#. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut status
komplikasi
7. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut jenis
komplikasi
3. "ntuk mengetahui lama ra&atan ratarata enderita demam tifoid
%. "ntuk mengetahui distribusi proporsi penderita demam tifoid menurut keadaan
se&aktu pulang
$0. untuk mengetahui perbedaan proporsi umur berdasarkan status komplikasi
$$. "ntuk mengetahui perbedaan lama ra&atan ratarata berdasarkan status
komplikasi
$2. . untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan se&aktu pulang berdasarkan
status komplikasi
1. Man!aat Penelitian
1..1 Bagi Penulis
$. Membantu dalam mencapai tujuan penulis untuk mengetahui karakteristik
penderita demam tifoid ra&at inap di 8" 9mtha ahidya -ahun 20$<
2. Menambah &a&asan penulis tentang ilmu yang didapat selama mengikuti
pendidikan di "ni=ersitas 5atam.
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 5/23
1..2. Bagi "nstitusi
$. ebagai informasi dan masukan bagi pihak 8" 9amatha ahidya tentang
karak teristik demam tifoid.
2. !enelitian ini di harapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan
sistematis serta mampu melaksanakan suatu penelitian berdasarkan metode yang
baik dan benar
<. Dapat digunakan sebagai bahan serta referensi untuk penelitian yang lebih
lanjut
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 6/23
BAB ""
T"N#AUAN PU$TA%A
2.1 Demam Ti!&i'
2.1.1 Pengertian Demam Ti!&i'
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan
gejala demam lebih dari satu minggu atau lebih di sertai gangguan pada saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (-. 8angpengan 2007).
-ifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat ada
saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,gangguan
pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (8usepno, 2000).
-ifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran
cerna, dan gangguan kesadaran (Mansjoer 2000).
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus,
tetapi dalam dunia kedokteran di sebut Tyfoid fever atau Thypus abdominalis
karena berhubungan dengan usus di dalam perut. !enyakit demam tifoid
merupakan penyakt yang di tularkan melalui makanan dan minuman yang
tercemar oleh bakteri Salmonella Thyposa, (food and water borne disease).seorang yang menderita penyakit tifus menandakan bah&a ia sering mengonsumsi
makanan atau minuan yang terkontaminasi bakteri ini (/khsin ulkoni 20$0)
2.1.2. E(i'emi&l&gi
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai di seluruh dunia,
secara luas di daerah tropis dan subtropis terutama di daerah dengan kualitas
sumber air yang tidak memadai dengan standar higienis dan sanitasi yang rendah
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 7/23
yang mana di ndonesia dijumpai dalam keadaan endemik (!rofil 'esehatan
ndonesia 2003).
ur=eilans Departemen 'esehatan 8, 6reku&ensi kejadan demam tifoid
di ndonesia pada tahun $%%0 sebesar %,2 dan pada tahun $%%1 terjadi peningkatan
frek&ensi menjadi $,1 per $0.000 penduduk.dari sur=ey berbagai rumah sakit di
indonesia dari tahun dan $%3$ sampai dengan $%3# memperlihatkan peningkatan
jumlah penderita sekitar <,34 yaitu dari $%.%# menjadi 2#.#0# kasus (+idodo
20$0)
nsidens demam tifoid berfariasi di tiap daerah biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan di daerah luar (:a&a 5arat) $7 kasus per $00.000 penduduk,
sedangkan di daerah urbar di temukan 7#03$0 per $00.000 penduduk. !erbedaan
insidens di perkotaan berhubugan erat dengan penyediaan air bersih yang belum
memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembangunan sampah yang kurang
memenuhi syarat kesehatan lingkungan (+idodo, 20$0).
ambar $. ;pidemiologi tifoid dunia
umber > World Health Organization$
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 8/23
2.1.2 Eti&l&gi
!enyakit demam tifoid di sebabkan oleh infeksi kuman salmonella
typhosa atau ebethella typhosa yang merupakan kuman gram negatif, motil, dan
tidak menghasilkan spora. kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh
manusia.
Demam tifoid disebabkan oleh kuman S.typhi yang berhasil diisolasi pertama kali
dari seorang pasien demam tifoid oleh afrrkey di erman pada tahun $331.
Mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negatif yang motil, bersifat aerob
dan tidak membentuk spora yang menghasilkan endotoksin sehingga merusak
jaringan usus halus. S.typhi dapat tumbuh pada semua media, dan pada media
yang selektif bakteri ini memfermentasi glukosa dan manosa, tetapi tidak dapat
memfermentasi laktosa. S.typhi masuk ke tubuh manusia secara fecaloral, dan
melalui alat atau makakanan yang terkontaminasi (oegijanto, 2002).
5akteri ini mempunyai beberapa komponen antigen, yaitu > (&idodo, 20$0)
$. /ntigen dinding sel () yang merupakan lipopolisakarida dan bersifat spesifik
grup.
2. /ntigen flagella () yang merupakan komponen protein berada dalam flagella
dan bersifat spesifik spesies.
<. /ntigen =irulen (*i) merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang
melindungi seluruh permukaan sel. /ntigen *i dapat menghambat proses
aglutinasi antigen oleh anti serum dan melindungi antigen dari proses
fagositosis. /ntigen *i berhubungan dengan daya in=asif bakteri dan efekti=itas
=aksin. S.typhi menghasilkan endotoksin yang merupakan bagian terluar dari
dinding sel, terdiri dari antigen yang sudah dilepaskan, lipopolisakarida dan
lipid /. 'etiga antigen di atas di dalam tubuh akan membentuk antibodi aglutinin
(+idodo, 20$0).
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 9/23
1. Outer embrane !rotein (M!). Merupakan bagian dari dinding sel terluar
yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang
membatasi sel dengan lingkungan sekitarnya. M! berfungsi sebagai barier fisik
yang mengendalikan masuknya cairan ke dalam membran sitoplasma. elain itu
M! juga berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan bakteriosin yang
sebagian besar terdiri dari protein purin, berperan pada patogenesis demam tifoid
dan merupakan antigen yang penting dalam mekanisme respon imun pejamu.
edangkan protein non purin hingga kini fungsinya belum diketahui secara pasti
(+idodo, 20$0).
2.1.3 (at&!isi&l&gi
Masuknya kuman salmonella typhi (S. tiphy) dan salmonella paratyphy
(S.paratyphy) ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang
terkontaminasi kuman. ebagian kuman dimusnahkan dalam lambung, sebagian
lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya berkembang biak. 5ila respon imunitas
humoralmukosa (ig/) usua kurang baik maka kuman akan menembus sel epitel
(terutama selM) dan selanjutnya ke lamina propia. Di lamina propia kuman
berkembang biak dan difagosit oleh selsel fagosit terutama oleh makrofag.
'uman dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag dan selanjutnya di
ba&a ke plak peyeri ileum distal dan kemudian kekelanjar getah bening
mesenterika. selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat di dalam
makrofag ini masuk ke dalam sirikulasi darah (mangakibatkan bakterimia pertamayang asimtomatik) dan menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh
terutama hati dan linfa. Di organ organ ini kuman meninggalkan sel sel fagosit
dan kemudian berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya
masuk dalam sirkulasi darah lagi mengakibatkan bakterimia yang keua kalinya
denga disertai tanda tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik.(&idodo, 20$0).
Di dalam hati, kuman masuk kedalam kandung empedu, berkembang
biakdan bersama cairan empedu diekskresikan secara intermiten ke dalam lumen
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 10/23
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 11/23
tetapi mungkin pula normal bahkan dapat terjadi diare (5agian 'esehatan /nak
6'", 20$0).
c. angguan kesadaran
5iasanya kesadaran penderita menurun &alaupun tidak berapa dalam, yaitu apatis
sampai somnolen. :arang terjadi sopor, koma atau gelisah. Di samping gejala
gejala yang biasa ditemukan tersebut, mungkin pula ditemukan gejala lain. !ada
punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintikbintik
kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit. 5iasanya ditemukan dalam
minggu pertama demam. 'adangkadang ditemukan bradikardi pada anak besar
dan mungkin pula ditemukan epistaksis (5agiann 'esehatan /nak 6'", 20$0).
2.1.* Diagn&sis
/da dua cara utama untuk mendiagnosis demam tifoid yaitu secara klinis dan
pemeriksaan laboratorium. Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat, kerena
gejala klinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala yang sama
dapat juga ditemukan pada penyakit lain. Diagnosis klinis demam tifoid seringkali
terle&atkan karena pada penyakit dengan demam beberapa hari tidak diperkirakan
kemungkinan diagnosis demam tifoid (oegijanto,2001). leh karena itu untuk
menegakan diagnosis demam tifoid perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium
sebagai berikut >
a. Pemeriksaan Darah Te(i
Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan darah tepi akan mendapatkan
gambaran leukopenia, limfositisis relatif dan aneosinofilia pada permulaan
sakit. Di samping itu, pada pemeriksaan ini kemungkinan terdapat anemia dan
trombositopenia ringan. !emeriksaan darah tepi ini sederhana, mudah
dikerjakan dilaboratorium yang sederhana, akan tetapi berguna untuk
mengakan diagnosis (asan dkk, 200).
+. Pemeriksaan +akteri&l&gis
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 12/23
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakan bila ditemukan bakteri
salmonella typhii dalam biakan dari darah. "rin, feses, dan sumsum tulang.
5erkaitan dengan patogenesis penyakit, maka bakteri akan lebih mudah
ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama sakit, dengan hasil
positif 70%04 dari penderita, sedangkan biakan sumsum tulang memberikan
hasil positif pada 30%4 penderita selama perjalanan penyakit dan hilang
pada fase penyembuhan. 5akteri dalam feses di temukan meningkat pada
minggu pertama ($0$4) sampai minggu ke tiga (74) dan turun secara
perlahan, sedangkan biakan urin memberikan hasil positif setelah mengnggu
pertama sakit (!rasetyo,2001).
asil biakan yang positif memastikan diagnosis demam tifoid, akan tetapi
hasil biakan negatif tidak mengenyampingkan diagnosis demam tifoid , karena
hasil tergantung dari beberapa faktor. 6aktor faktor yang mempengaruhi hasil
biakan yaitu jumlah darah yang diambil, perbandingan =olume darah dengan
media empedu dan &aktu dan &aktu pengambilan darah. Media pembiakan
yang direkomendasikan untuk salmonella adalah media empedu ( gal ) dari sapi,
dimana media ini dapat meningkatkan positifitas hasil karena hanya
salmonella typhi yang dapat tumbuh pada media tersebut (!rasetyo, 2001).
,. Pemeriksaan $er&l&gis
"ji serologis digunakan untuk membantu menegakan diagnosis demam
tifoid dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen
salmonella typhi maupun mendeteksi antigen itu sendiri.
1. Uji -i'al
"ji &idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin). /glutinin yang spesifik terhadap salmonell typhi terdapat dalam
serum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular salmonella
thypi dan pada orang yang pernah mendapat =aksin demam tifoid.
/ntigen yang digukan pada uji +idal adalah suspensi salmonella thypi yang
sudah dimatikan dan diolah dilaboratorium. -ujan dari uji +idal adalah untuk
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 13/23
menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang diduga menderita
demam tifoid (:u&ono, $%%#).
Dari ketiga aglutinin (aglutinin , dan *i) hanya aglutinin dan yangditentukan titernya untuk diagnosis. emakin tinggi titer aglutininnya,semakin
besarpula kemungkinan diagnosis sebagi penderita demam tifoid. !ada infeksi
yang aktif, titer aglutinin akan meningkat pada pemeriksaan ulang yang
dilakukan selang &aktu paling sedikit hari. !eningkatan titer aglutinin empat
kali lipat selama 2 sampai < minggu memastikan diagnisis demam
tifoid.interprestasi hasil uji &idal adalah sebagai berikut>
a. -iter yang tinggi (? $#0) menunjukan adanya infeksi akut b. -iter yang tinggi (? $#0) menunjukan telah mendapat imunisasi atau
pernah menderita infeksi
c. -iter antibodi yang tinggi terhadap antigen *i terjadi pada "arrier
2. Uji Enzime-Linked Immunosortbent assay ( EL"$A
a. "ji ;@/ untuk melacak antibodi terhadap salmonella typhi
"ji ;@/ untuk melacak antibodi terhadap antigen salmonella ttyphi
belakang ini mulai dipakai. !rinsip dasar uji ;@/ yang dipakai umumnya
uji ;@/ tidak lansung. /ntibodi yang dilacak denagn uji ;@/ ini
tergantung dari jenis antigen yang dipakai (andojo, 2001).
b. "ji ;@/ untuk melacak salmonella typhi
Deteksi antigen spesifik dari salmonella typhii dalam spesimen klinik
(darah atau urin) secara teoritis dapat menegakan diagnosis demam tifoid
secar dini dan cepat. "ji ;@/ yang sering dipakai untuk melacak adanya
antigen salmonella typhi dalam spesimen klinik, yaitu double antibody
sand&ich ;@/ (andojo, 2001).
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 14/23
2.1./ Pen,egahan
ecara "mum, untuk memperkecil kemungkinan tercemar S.typhi, makasetiap indifidu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang mereka
konsumsi. S.typhi akan mati dalam air yang dipanaskan setinggi 7 9 dalam
beberapa menit atau dengan prose iodinasiAklorinasi. *aksinasi atau imunisasi,
memberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala
terhadap penyaji makanan baik pada industri makanan maupun restoran dapat
berpengaruh terhadap penurunan angka kejadian demam tifoid (sumarno, 2002).
!encegahan demam tifoid melalui gerakan nasional sangat diperlukan karena akan
berdampak cukup besar terhadap penurunan kesakitan dan kematian akibat
demam tifoid. -indakan pre=entif dan kontrol penularan kasus luar biasa ('@5)
demam tifoid mencakup banyak aspek, mulai dari segi kuman S.typhi sebagai
agen penyakit dan faktor pejamu (host) serta faktor lingkungan (soegijanto, 2002).
ecara garis besar ada tiga strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid,
yaitu > (sumarno, 2002).
a. dentifikasi dan eradikasi S.typhi baik pada kasus demam tifoid maupun kasus
karier tifoid.
b. !encegahan transmisi langsung dari pasien yang terinfeksi S.thypi akut maupun
karier.
c. !roteksi pada orang yang berisiko teinfeksi.
2.1.0 (eng&+atan
!enderita yang dira&at dengan diagnosis obser=asi tifus abdominalis harus
dianggap dan diperlakukan lansung sebagai penderita tifus abdominalis dan
diberikan pengobatan sebagai berikuit>
$. solasi penderita dan disenfeksi pakaian dan ekskreta
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 15/23
2. !era&atan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang
selama, lemah dan anoreksia dan lain lain.
<. stirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu
istirahat mutlak, berbaring terus di tempat tidur. seminggu kemudian boleh
duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan
1. Diet. Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protien
bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meransang
dan tidak menimbulkan banyak gas.susu 2 kali satu gelas sehari perlu di
berikan. :enis makanan untuk penderita dengan kesadaran menurun ialah
makanan cair yang dapat diberikan melalui pipa lambung. 5ila anak sadar
dan nafsu makan baik, dapat diberikan makanan lunak (5agian lmu
'esehatan /nak 6'",20$0).
!emberian antimikroba, batobat antimikroba yang sering digunakan untuk
mengobati demam tifoid adalah (+idodo, 20$0).
$. 'loramfenikol, D indonesia kloramfenikol masih merupakan pilihan
pertama untuk mengobati demam tifoid, Dosis yang di berikan adalah 1 B
00 mg per haridapat diberikan secara oral selama 7 hari (+idodo, 20$0).
2. -iamfenikol. Dosis dan efektifitas tiamfenikol pada demam tifoid hampir
sama dengan kloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologi seperti
kemungkinan terjadinya anemia aplastik lebih rendah dibandingkan
dengan kloramfenikol. Dosis tiamfenikol adalah 1B 000 mg, Demam
ratarat turun pada hari ke sampai ke#.
<. 'otrimoksaol. ;fektifitas obat ini hampir sama dengan klramfenikol.
Dosis untuk orang de&asa 2B2 tablet ($ tablet mengandung
sulfametoksaol 100 mg dan 30 mg trimetoprim) diberikan selama 2
minggu.
1. /mpisilin dan /moksisilin. 'emampuan obat ini untuk menurunkan
demam lebih rendah dibandingkan kloramfenikol, Dosis yang di anjurkan
berkisar antara 0$0 mgAkg 55 digunakan selama 2 minggu.
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 16/23
. efalosforin dan enerasi ketiga. ingga saat ini golongan sefalosforin
generasi ke< yang terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson,
dosis yang dianjurkan adalah antara <1 gram dalam dekstosa $00 cc
diberikan selama <0 menit perinfus sekali sehari, Diberikan selama <
hingga hari.
#. olongan 6luorokuinolon. olongan ini beberapa jenis bahan sediaan dan
aturan pemberianya>
Corfloksasin dosis 2 B 100 mg Ahari selama $1 hari.
iprofloksasin dosis 2 B 00 mgAhari selama # hari.
floksasin dosis 2 B 100 mgAhari selama 7 hari.
!efloksasin dosis 100 mgAhari selama 7 hari.
6leuroksasin dosis 100 mgAhari selama 7 har.i
2.1. %&m(likasi
'omplikasi yang dapat terjadi, antara lain adalah > (sudigjo $%%3)
$) ntra intestinal
a. !erforasi usus
!erforasi merupakan komplikasi pada $4 penderita yang dira&at, biasanya
terjadi pada minggu ketiga tetapi bisa terjadi selama masa sakit. !erforasi yang
tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat udara di rongga
peritoneum.
b. !erdarahan "sus
!ada plak !ayeri usu yang terinfeksi dapat terbentuk tukakAluka berbentuk lonjong
dan memanjang terhadap sumbu usus. 5ila sedikit hanya ditemukan jika
dilakukan pemeriksaan tinja dengan benidin. !erdarahan hebat dapat
menyebabkan syok, tetapi biasanya sembuh spontan tanpa pembedahan.
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 17/23
2) ;kstra intestinal
-erjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis yaitu meninggal, kolesistis,
ensefalopati dan lainlain. !ankreatitis merupakan komplikasi yang jarang terjadi
pada demam tifoid. Myokarditis terjadi pada $4 penderita demam tifoid.
epatitis tifosa merupakan komplikasi demam tifoid yang jarang ditemukan.
ebagian kasus demam tifoid mengeluarkan bakteri S.typhi melalui urin pada saat
sakit maupun sembuh. ehingga sistitis bahkan pielonefritis merupakan penyulit
demam tifoid. Dilaporkan pula kasus dengan (sudigjo $%%3)
komplikasi neuro psikiatrik. ebagian besar bermanifestasi gangguan kesadaran,
disorientasi, delirium, obtundasi, stupor bahkan koma.
BABA """
METDE PENEL"T"AN
3.1 %ERAN)%A %N$EP PENEL"T"AN
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 18/23
5erdasarkan tujuan peneliti, maka =ariabel yang akan diteliti pada penelitian
ini adalah
%arakteristik Pen'erita Demam Ti!&i'$. osiodemografi
"mur
uku
/gama
!endidikan
!ekerjaan
tatus perka&inan
2. ejala subjektif ( symtom)
<. ejala objektif
1. @ama ra&atan ratarata
. 'eadaan se&aktu pulang
3.2 DE"N"$" PERA$"NAL
a. penderita demam tifoid adalah pasien yang menderita demam tifoid
berdasarkan diagnosa dokter 8 9amatha ahidya yang di catat di kartu status
b."mur adalah usia penderit demam tifoid sesuai dengan yang ditulis pada
kartu status
"ntuk analisis statistik, kategori umur yang digunakan adalah >
$. $2 tahun
2. $2<0 tahun
<. ? <0 tahun
c. :enis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita demam tifoid
sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas >
$. @aki@aki
2. !erempuan
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 19/23
d. uku adalah etnis yang melekat pada diri penderita demam tifoid sesuai
dengan yang tercatat pada kartu status,dikategorikan atas >
$. Melayu2. 5atak
<. :a&a
1. -ionghoa
. Minang
#. uku lainya
e. /gama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita demam tifoid yang
tercatat dalam kartu status,dikategorikan atas >
$. slam
2. 'risten !rotestan
<. 'risten 'atolik
1. indu
. 5udha
f. !endidikan adalah pendidikan formal terakhir penderita demam tifoid yangtertulis pada kartu status dan di kategorikan atas >
$. -idak sekolah
2. ekolah Dasar (D)
<. ekolah Menengah !ertama (M!)
1. ekolah Menengah /tas (M/)
. !endidikan tinggiAarjana
g. !ekerjaan adalah akti=itas utama penderita demam tifoid sesuai dengan
yang tertulis pada kartu status yang dikategorikan atas >
$. !CA-C!@8
2. 'arya&anA!ega&ai s&asta
<. +iras&asta
1. !elajarAMahasis&a
. bu rumah tangga
#. @ain lain (belum sekolah,pengangguran)
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 20/23
h. tatus perka&inan adalah keterangan yang menunjukan ri&ayat pernikahan
penderita demam tifoid sesuai dengan yang tertulis di kartu status yangdikategorikan menjadi >
$. 'a&in
2. -idak 'a&in
i. ejala subjektifn adalah jenis keluhan yang dirasakan oleh penderita demam
tifoid sesuai dengan yang tertulis di kartu status yang dikategorikan menjadi >
$. Demam
2. Mual
<. Muntah
1. akit kepala
. Diare
#. 'onstipasi
7. @idah tifoid
3. Cyeri otot
%. /noreksia
j. ejala bjektif adalah gejala yang tampak pada penderita demam tifoid
berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan laboratorium yang dikategorikan
menjadi >
$. asil pemeriksaan darah tepi >leukopenia, limfositosis, trombositopenia,
eosinofilia, anemia.
2. asil pemeriksaan serologis > "ji +idal (E), "ji +idal ()
k. tatus 'omplikasi adalah ada tidaknya penyulit yang timbul pada penderita
demam tifoid sesuai dengan yang tertulis di kartu status yang dikategorikan >
$. /da komplikasi
2. -idak ada komplikasi
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 21/23
l. @ama ra&atan ratarata adalah ratarata lamanya penderita menjalani
pera&atan dirumah sakit, dihitung sejak tanggal mulai dira&at sampai dengantanggal keluar seperti tercatat dikartu status.
m. 'eadaan se&aktu pulang adalah keadaan penderita demam tifoid sesuai
dengan yang tercatat di kartu status yang dikkategorikan menjadi >
$. embuh 'linis
2. !ulang berobat jalan (!5:)<. !ulang atas permintaan sendiri (!/!)
1. Meninggal Dunia (MD)
3.3. DE$A"N PENEL"T"AN
Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, dengan
pendekatan "ase series
3.. PPULA$" DAN $AMPEL PENEL"T"AN
3..1. P&(ulasi
!opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penderita demam tifoid yang
ra&at inap di 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20$< yang di catat dalam
kartu status dengan jumlah..... data penderita
3..2. $am(el
ampel yang digunakan adalah seluruh data penderita demam tifoid yang
ra&at inap di 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20$<.5esar sampel yang
dibutuhkan adalah sama dengan populasi (total sampling)yaitu sebesar.....data
penderita demam tifoid
3.*. L%A$" DAN -A%TU PENEL"T"AN
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 22/23
3.*.1. L&kasi Penelitian
!enelitian dilakukan di 8 9amatha ahidya 5atam. !emilihan lokasi ini atas
dasar pertimbangan bah&a di 8 9amatha ahidya 5atam tersedia data penderita demam tifoid yang dibutuhkan selain itu belum pernah dilakukan
penelitian tentang karakteristik penderita demam tifoid di 8 9amatha
ahidya 5atam -ahun 20$<.
3.*.2. -aktu Penelitian
3./. PEN)UMPULAN DATA
!engumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder yang diperoleh
dari pencatatan kartu status (rekam medik) penderita demam tifoid yang
dira&at inap si 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20$< kemudian dilakukan
pencatatan sesuai dengan =ariabel yang diperlukan.
3.0. PEN)LAHAN DATA
Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan komputer
Data uni=ariat dijelaskan secara deskriptif dan data bi=ariat dianalisis dengan
u#i "his$uare dan test dan disajikan dalam bentuk narasi, distribusi proporsi,
diagram batang dan pie.
7/21/2019 BAB 1 skripsi KARAKTERISTIK.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-skripsi-karakteristikdocx 23/23