BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rinitis Akibat Kerja 2.1.1 Definisi ...
bab 1 rinitis vasomotor
-
Upload
meyru-ikuta -
Category
Documents
-
view
323 -
download
8
Transcript of bab 1 rinitis vasomotor
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
1/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Gangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya gangguan fisiologik
lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh bertambahnya aktivitas
parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang
ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada
mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik. Kelainan ini merupakan
keadaan yang non-infektif dan non-alergi. Rinitis vasomotor disebut juga denganvasomotor catarrh, vasomotor rinorrhea, nasal vasomotor instability, non spesific
allergic rhinitis, non - Ig E mediated rhinitis atau intrinsic rhinitis. ,!,",#,$
Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi
sehingga sulit untuk dibedakan. %ada umumnya pasien mengeluhkan gejala
hidung tersumbat, ingus yang banyak dan encer serta bersin-bersin &alaupun
jarang.
Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan
keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih
dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berlangsung temporer, seperti emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan
suhu luar, latihan jasmani dan sebagainya, yang pada keadaan normal faktor-
faktor tadi tidak dirasakan sebagai gangguan oleh individu tersebut."
'iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan
()( serta beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis
rinitis lainnya.,!,"
%enatalaksanaan rinitis vasomotor bergantung pada berat ringannya gejala
dan dapat dibagi atas tindakan konservatif dan operatif.,!,"
1
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
2/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 ANATOMI HIDUNG
A. Hidung Luar.
)idung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke ba&ah*
+ %angkal hidung bridge+
!+ 'orsum nasi
+ %uncak hidung apeks+
"+ la nasi
#+ Kolumela
$+ /ubang hidung nares anterior+.!,
Gambar 1 Hidung Luar
)idung luar dibentuk oleh tulang dan tulang ra&an yang dilapisi oleh
kulit, jaringan ikat dan beberapa otot yang berfungsi untuk melebarkan atau
menyempitkan lubang hidung.
Kerangka tulang terdiri dari*
2
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
3/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
a. 0epasang os nasalis tulang hidung+
b. %rosesus frontalis os maksila
c. %rosesus nasalis os frontalis
0edangkan kerangka tulang ra&an terdiri dari beberapa pasang tulang ra&an yang
terletak dibagian ba&ah hidung, yaitu*
a. 0epasang kartilago nasalis lateralis superior
b. 0epasang kartilago nasalis lateralis inferior kartilago alar mayor+
c. 1eberapa pasang kartilago alar minor
d. (epi anterior kartilago septum nasi. !,
Gambar 2 Tulang Dan Tulang Rawan Hidung
2tot-otot ala nasi terdiri dari dua kelompok yaitu*
a. Kelompok dilator*
- m. dilator nares anterior dan posterior+
- m. proserus
- kaput angulare m. kuadratus labii superior
b. Kelompok konstriktor*
3
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
4/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
- m. nasalis
- m. depresor sept. !,
B. Hidung Dalam
Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk tero&ongan dari depan ke
belakang, dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya. Kavum nasi bagian
anterior disebut nares anterior dan bagian posterior disebut nares posterior koana+
yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.
1 !"#$ibulum
(erletak tepat dibelakang nares anterior, dilapisi oleh kulit yang
mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang yang disebut
vibrisae.
2 S"%$um na#i
0eptum dibentuk oleh tulang dan tulang ra&an.
1agian tulang terdiri dari*
- lamina perpendikularis os etmoid
- vomer
- krista nasalis os maksila
- krista nasalis os palatine
1agian tulang ra&an terdiri dari*
- kartilago septum lamina kuadrangularis+
- kolumela
4
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
5/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
& 'a(um na#i
- Da#ar )idung
'asar hidung dibentuk oleh prosesus palatina os maksila dan prosesus
horisontal os palatum.
- A$a% )idung
(erdiri dari kartilago lateralis superior dan inferior, os nasal, prosesus
frontalis os maksila, korpus os etmoid dan korpus os sfenoid. 0ebagian besar atap
hidung dibentuk oleh lamina kribrosa yang dilalui filamen-filamen n. olfaktorius
yang berasal dari permukaan ba&ah bulbus olfaktorius berjalan menuju bagian
teratas septum nasi dan permukaan kranial konka superior.
- Dinding la$"ral
'inding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus frontalis os
maksila, os lakrimalis, konka superior, konka media, konka inferior, lamina
perpendikularis os palatum dan lamina pterigoideus medial.
- '*n+a
%ada dinding lateral hidung terdapat " buah konka. 3ang terbesar dan
letaknya paling ba&ah ialah konka inferior, kemudian yang lebih kecil ialah konka
media dan konka superior, sedangkan yang terkecil disebut konka suprema.
Konka suprema ini biasanya rudimenter. Konka inferior merupakan tulang
tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid, sedangkan konka
media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid.4
- M"a$u# na#i
'iantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit
yang disebut meatus. 5eatus inferior terletak diantara konka inferior dengan dasar
hidung dan dinding lateral rongga hidung. %ada meatus inferior terdapat muara
5
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
6/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
duktus nasolakrimalis. 5eatus media terletak diantara konka media dan dinding
lateral rongga hidung. 'isini terdapat muara sinus maksila, sinus frontal dan sinus
etmoid anterior. %ada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka
superior dan konka media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus
sfenoid.
- Dinding m"dial
'inding medial hidung adalah septum nasi. !,
Gambar & Hidung Dalam
,. P"ndara)an Hidung
%endarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari sumber utama*
a. a.etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior dan
6
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
7/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
dinding lateral hidung.
b. a.etmoidalis posterior cabang dari a.oftalmika+, mendarahi septum bagian
superior posterior.
c. a.sfenopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju ke
dinding lateral hidung dan a. septi posterior yang menyebar pada septum
nasi.
1agian ba&ah rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang
a.maksilaris interna, diantaranya ialah ujung a.palatina mayor dan a.sfenopalatina
yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.sfenopalatina dan memasuki
rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. 1agian depan hidung
mendapat pendarahan dari cabang-cabang a.fasialis.
%ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang
a.sfenopalatina, a.etmoid anterior, a.labialis superior dan a.palatina mayor, yang
disebutpleksus Kiesselbach (Littles area) yang letaknya superfisial dan mudah
cedera oleh trauma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis.
6ena-vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan
berdampingan dengan arterinya. 6ena di vestibulum dan struktur luar hidung
bermuara ke vena oftalmika superior yang berhubungan dengan sinus
kavernosus.!,
7
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
8/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
Gambar - P"ndara)an Hidung
D. P"r#araan Hidung
+ 0araf motorik oleh cabang n. fasialis yang mensarafi otot-otot hidung
bagian luar.
!+ 0araf sensoris.
1agian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris
dari n.etmoidalis anterior, merupakan cabang dari n. nasosiliaris, yang
berasal dari n. oftalmika 7.6-+. Rongga hidung lainnya , sebagian besar
8
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
9/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
mendapat persarafan sensoris dari n. maksila melalui ganglion
sfenopalatina.
+ 0araf otonom.
(erdapat ! macam saraf otonom yaitu*
- 0araf post ganglion saraf simpatis drenergik+.
0araf simpatis meninggalkan korda spinalis setinggi ( 8 ,
berjalan ke atas dan mengadakan sinapsis pada ganglion servikalis
superior. 0erabut post sinapsis berjalan sepanjang pleksus karotikus dan
kemudian sebagai n. petrosus profundus bergabung dengan serabut saraf
parasimpatis yaitu n. petrosus superfisialis mayor membentuk n. vidianus
yang berjalan didalam kanalis pterigoideus. 0araf ini tidak mengadakan
sinapsis didalam ganglion sfenopalatina, dan kemudian diteruskan oleh
cabang palatine mayor ke pembuluh darah pada mukosa hidung. 0araf
simpatis secara dominan mempunyai peranan penting terhadap sistem
vaskuler hidung dan sangat sedikit mempengaruhi kelenjar.
- 0erabut saraf preganglion parasimpatis kolinergik+.
1erasal dari ganglion genikulatum dan pusatnya adalah di nucleus
salivatorius superior di medula oblongata. 0ebagai n. pterosus superfisialis
mayor berjalan menuju ganglion sfenopalatina dan mengadakan sinapsis
didalam ganglion tersebut. 0erabut-serabut post ganglion menyebar
menuju mukosa hidung. %eranan saraf parasimpatis ini terutama terhadap
jaringan kelenjar yang menyebabkan sekresi hidung yang encer dan
vasodilatasi jaringan erektil. %emotongan n. vidianus akan menghilangkan
impuls sekretomotorik 9 parasimpatis pada mukosa hidung, sehingga
rinore akan berkurang sedangkan sensasi hidung tidak akan terganggu
2lfaktorius penciuman+
9
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
10/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
7ervus olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan
ba&ah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor
penghidu pada mukosa olfaktorius didaerah sepertiga atas hidung.!,
Gambar / P"r#araan Hidung
2.2 0ISIOLOGI HIDUNG
A. :ungsi penyaringan dan perlindungan
:ungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri dan
dilakukan oleh*
- Rambut vibrissae+ pada vestibulum nasi
- 0ilia
- %alut lendir mucous blanket+. 'ebu dan bakteri akan melekat pada palut lendir
dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. %alut
lendir ini akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan silia.
- En;im yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri, disebut lyso;yme
1. Resonansi suara
10
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
11/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
%enting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. 0umbatan
hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar
suara sengau.
,. Indra penghidu
)idung juga bekerja sebagai indra penghirup dengan adanya mukosa olfaktorius
pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum.
%artikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau
bila menarik nafas dengan kuat.
'. %engatur kondisi udara air conditioning+
:ungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara
yang akan masuk ke dalam alveolus. :ungsi ini dilakukan dengan cara* a.
5engatur kelembaban udara. :ungsi ini dilakukan oleh palut lendir. %ada musim
panas, udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan dari lapisan ini sedikit,
sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya. b. 5engatur suhu. :ungsi
ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah di ba&ah epitel dan adanya
permukaan konka dan septum yang luas, sehingga radiasi dapat berlangsung
secara optimal. 'engan demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
12/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
2.&.2 ETIOLOGI
Etiologi pasti rinitis vasomotor belum diketahui dan diduga akibat
gangguan keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh ;at-;at tertentu.
1eberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor*
a. obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti
ergotamin, chlorproma;in, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor
topikal.
b. faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara
yang tinggi dan bau yang merangsang.
c. faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti.
d. hamil dan hipotiroidisme.faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.
",
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
13/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
%ada mekanisme ini terjadi disfungsi hidung yang diakibatkan oleh
meningkatnya rangsangan terhadap saraf sensoris serabut = di hidung. da
rangsangan terhadap saraf sensoris ini akan diikuti dengan peningkatan pelepasan
neuropeptide seperti substance % dan calcitonin gene-related protein yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler dan sekresi kelenjar. Keadaan
ini menerangkan terjadinya peningkatan respon pada hiper-reaktifitas hidung.,"
c. 7itric oksida
Kadar nitric oksida 72+ yang tinggi dan persisten dilapisan epitel hidung
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau nekrosis epitel, sehingga
rangsangan no-spesifik berinteraksi langsung ke lapisan sub-epitel.akibatnya
terjadi peningkatan reaktifitas serabut trigeminal dan recruitment refle? vaskuler
dan kelenjar mukosa hidung.
d. (rauma
Rhinitis vasomotor dapat merupakan komplikasi jangka panjang dari trauma
hidung melalui mekanisme neurogenik dan9atau neuropeptida.
e. @dara dingin yang merupakan trauma fisik menyebabkan limfosit atau sel
palasma melepaskan mediator kimia&i yang bersifat vasoaktif. Reaksi yang
terjadi berupa vasodilatasi, peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler
dan hal ini akan menyebabkan edema serta sekresi glandula seromusinus.4
2.&.- GEALA 'LINIS
Gejala yang dijumpai pada rinitis vasomotor kadang-kadang sulit
dibedakan dengan rinitis alergi seperti hidung tersumbat dan rinore. Rinore
yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai. Gejala hidung
tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke sisi yanglain, terutama se&aktu perubahan posisi. Keluhan bersin-bersin tidak begitu
nyata bila dibandingkan dengan rinitis alergi dan tidak terdapat rasa gatal di
hidung dan mata. Gejala dapat memburuk pada pagi hari &aktu bangun tidur
oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, dan juga oleh
karena asap rokok dan sebagainya. 0elain itu juga dapat dijumpai keluhan
adanya ingus yang jatuh ke tenggorok post nasal drip+. ,!,
1erdasarkan gejala yang menonjol, rinitis vasomotor dibedakan dalam
golongan, yaitu*
13
-
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
14/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
a. Golongan bersin snee;ers+, gejala biasanya memberikan respon yang baik
dengan terapi antihistamin dan glukokortikosteroid
b. Golongan rinore runners+, gejala ini dapat diatasi dengan pemberian
kolinergik topikalc. Golongan obstruksi blockers+, kongesti umumnya memberikan respon yang
baik dengan terapi glukokortikosteroid.,!,,"
2.&./ DIAGNOSIS
'iagnosis umumnya ditegakkan dengan cara eklusi, yaitu menyingkirkan
adanya rhinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal dan akibat obat. %ada anamnesis
dicari adanya factor yang mempengaruhi timbulnya gejala.,$,
%ada pemeriksaan rinoskopi anterior tanpak gambaran yang khas berupa*
edema mukosa hidung, konka ber&arna merah gelap atau merah tua, tetapi dapat
pula pucat. )al ini perlu dibedakan dengan rhinitis alergi. %ermukaan konka dapat
licin atau berbenjol-benjol hipertrofi+. %ada rongga hidung terdapat secret
mukoid, biasanya sedikit. kan tetapi pada golongan rinore secret yang ditemukan
ialah serosa dan banyak jumlahnya.,>F
. 1allenger , dkk.enyakit &'& Kepala dan Leher, ilid . akarta* 1inarupaksara. FF"
". Iskandarnurbaiti, 0oepardiE.#uku $%ar Ilmu enyakit &'&. akarta* 1alai
%enerbit :K @I. FF>
#. dam G/, 1oeis /R, )ilger %, dkk.#*EI+ #uku $%ar enyakit &'&. Edisi ke $.
akarta* EG=. FF#
>. 0ettipane, Russell. , une !>>F Epidemiology *f 2asomotor 3hinitis, 2
journal. !># http*99&&&.&aojournal.org9content9pdf9FF-"##-!-$-#.pdf
diakses tanggal > agustus !>#
21
http://www.asthmaallergycenter.com/docs/vasommotor_rhinitis.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-6-115.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-6-115.pdfhttp://www.asthmaallergycenter.com/docs/vasommotor_rhinitis.pdf -
7/24/2019 bab 1 rinitis vasomotor
22/22
Paper KKS THT - Rinitis Vasomotor | 2015
. 1roek%', 'ebruyne:, dkk.#uku Ilmu Kesehatan &'&, Edisi !. akarta* EG=.
!>> agustus !>#
1&. 5artine; , /eonel, 5aeso, %atricia.4on-$llergic 3hinitisGrand Rounds
%resentation, (he @niversity of (e?as 5edical 1ranch, 'ept. of 2tolaryngology.
!>>F diakses tanggal > gustus !>#
http*99&&&.utmb.edu9otoref9grnds9nonallergic-rhinitis->F!$9nonallegic-rhinitis-
>F!$.pdf
". Rambe, ndrina 3unita 5urni 3initis 2asomotor. 5edan* :K @0@. !>>http*99library.usu.ac.id9do&nload9fk9tht-andrina.pdf diakses tanggal > agustus
!>#
#. 7o;ad=), 5ichael/5.4on-allergic rhinitis6 a case report and revie/. =linical
and 5olekuler llergy. !>>
http*99&&&.clinicalmolecularallergy.com9content9pdf9"#
$. 0chroer, 1rian, %ien, 5dlily =.4onallergicrhinitis6 ommon problem, chronic
symptoms. =5E =RE'I(. !>!
http*99&&&.isdb&eb.org9app9&ebroot9documents9file9"fFacebF4eF!.pdf diakses
tanggal > agustus !>#
J
22
http://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-3-20.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-3-20.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-3-20.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/tht-andrina.pdfhttp://www.clinicalmolecularallergy.com/content/pdf/1476-7961-8-1.pdfhttp://www.isdbweb.org/app/webroot/documents/file/4f9ac1eb98e92.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-3-20.pdfhttp://www.waojournal.org/content/pdf/1939-4551-2-3-20.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/tht-andrina.pdfhttp://www.clinicalmolecularallergy.com/content/pdf/1476-7961-8-1.pdfhttp://www.isdbweb.org/app/webroot/documents/file/4f9ac1eb98e92.pdf