Bab 1: Pendahuluan - NAWASIS
Transcript of Bab 1: Pendahuluan - NAWASIS
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN
1
1
Bab 1: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari
sektor-sektor pembangunan lainnya. Salah satu penyebabnya adalah bahwa sanitasi
yang merupakan salah satu pelayanan dasar masih kurang mendapat perhatian dan
belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Sistem air bersih dan sanitasi
yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, melindungi lingkungan hidup, dan
vital bagi kesehatan manusia. Hingga kini masyarakat tidak selalu menyadari
pentingnya kebersihan sehingga berakibat masih tingginya angka kejadian diare,
penyakit kulit, penyakit usus dan penyakit-penyakit lain yang berasal dari air di
kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain akses yang buruk terhadap air
bersih, kegagalan untuk mendorong perubahan perilaku khususnya di kalangan
keluarga berpenghasilan rendah dan penduduk di daerah kumuh telah
memperburuk situasi air bersih dan sanitasi di Indonesia.
Penyebab buruknya kondisi sanitasi di Kota Palangka Raya adalah lemahnya
perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai
kebutuhan, tidak berkelanjutan serta kurang memperhatikan pada perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itulah, Pemerintah Kota berinisiatif mengikuti
program Percepatan Pembanguanan Sanitasi Pemukiman (PPSP) yaitu dengan
untuk menyusun/menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang
resposif dan berkelanjutan yang disebut Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
yang memiliki prinsip: berdasarkan data aktual, berskala kabupatan/kota, disusun
sendiri oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (dari, oleh dan untuk Pemerintah
Kabupaten/Kota), dan menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Palangka Raya adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara
komprehensif pada tingkat kota yang di maksud untuk memberikan arah yang jelas,
tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya dengan
tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis,
terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kota sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi
penyusunan Strategi Sanitasi Kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut
memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja
Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN
2
2
dari Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan
salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan
sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis.
Dengan tetap memperhatikan skala prioritas sesuai dengan kemampuan daerah.
Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen
perencanaan lainnya yang ada di Kota Palangka Raya. Oleh sebab itu, dalam
penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rancangan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kota Palangka Raya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target
Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang
berlaku di tingkat nasional maupun provinsi.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategi sanitasi kota yang dapat dijadikan rujukan
perencanaan pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya dalam jangka menengah
(5 tahunan).
Tujuan penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah:
a. Sebagai rencana pembangunan 5 tahunan bidang/sektor sanitasi dan dijadikan
sebagai pedoman pembangunan sanitasi sampai tahun 2019.
b. Sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan sanitasi.
c. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,masyarakat dan pihak
swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi daerah Kota Palangka Raya.
1.3 Metodologi
SSK Kota Palangka Raya disusun oleh Pokja Sanitasi dan dilakukan secara
partisipatif serta terintegrasi melalui berbagai diskusi secara rutin, lokakarya dan
FGD. Data sekunder (Buku Putuh Sanitasi dan hasil Studi EHRA) akan menjadi jenis
data yang paling dominan yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini,
sedangkan yang bersifat primer akan dilakukan jika dalam proses penyusunan
dokumen dibutuhkan peninjauan lapangan oleh Pokja. Metode penyusunan SSK ini,
terdiri dari tahapan-tahapan berikut ini:
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN
3
3
a. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan kedepan yang dituangkan kedalam
visi, misi sanitasi Kota Palangka Raya, dan tujuan serta sasaran pembangunan
sanitasi. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada rancangan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM), dan
dokumen perencanaan lainnya yang terdapat di Kota Palangka Raya.
b. Menetapkan rencana sistem sanitasi jangka panjang (10 – 15 tahun) yang
memperhatikan: Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); proyeksi
kepadatan penduduk; dan kondisi lingkungan.
c. Menetapkan “zona sistem sanitasi” untuk masing-masing sistem sanitasi, yang
meliputi air limbah, persampahan, dan drainase. Beberapa kelurahan yang
letaknya berdekatan dan memiliki sistem yang sama digabungkan menjadi satu
zona sistem sanitasi untuk masing-masing sub-sektor.
d. Menetapkan tahapan pengembangan sanitasi yang dibagi sesuai dengan jangka
waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) (5 tahun).
e. Melakukan analisis kemampuan daerah untuk pendanaan sanitasi.
f. Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan
g. Penyusunan Program dan Kegiatan dan teridentifikasinya indikasi pendanaan
kegiatan dari APBD, APBD Provinsi, dan APBN.
h. Finalisasi SSK berupa disahkannya dokumen SSK oleh Walikota Palangka Raya
serta adanya kesepamahaman persepsi di lingkungan internal SKPD-SKPD
tentang dokumen SSK yang telah disusun, terutama terkait dengan Program dan
Kegiatan yang dirumuskan. Hal ini akan menjamin hasil dari SSK masuk di dalam
proses penganggaran formal di masing-masing SKPD untuk memastikan
implementasi dari strategi yang telah disusun.
1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
SSK Kota Palangka Raya adalah dokumen rencana strategis berjangka
menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota
Palangka Raya, yang berisi tentang potret kondisi sanitasi saat ini, rencana strategi
dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK Kota Palangka
Raya merupakan penjabaran dari strategi sanitasi yang memuat 4 pilar utama
sanitasi yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan, Drainase, dan PHBS Terkait
Sanitasi.
Penyusunan dokumen SSK Kota Palangka Raya berdasarkan Buku Putih
Sanitasi yang telah disusun. Kedudukan SSK diantara dokumen perencanaan di
bidang sanitasi lainnya yang terdapat di Kota Palangka Raya adalah sebagai
penyempurna dokumen - dokumen perencanaan bidang sanitasi yang telah ada,
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN
4
4
seperti RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RTRW, RPIJM, RENJA SKPD dan dokumen-
dokumen perencanaan lain yang memuat air limbah domestik, persampahan,
drainase, dan PHBS terkait sanitasi.
Gambar 1
Kedudukan SSK Terhadap Dokumen Perencanaan Lain
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
5
Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi
Kerangka pengembangan sanitasi berisikan mengenai sistem sanitasi di
masa depan yang akan dicapai, dalam kerangka perencanaan jangka pendek
(1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10-15 tahun).
Dalam menentukan sistem sanitasi, digunakan beberapa dokumen antara lain
Buku Putih Sanitasi (BPS), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya.
Hal tersebut dillakukan agar ada jaminan bahwa sistem sanitasi yang dipilih
sesuai dengan kebutuhan daerah dan kondisi saat ini.
2.1 Visi Misi Sanitasi
Pembangunan sektor sanitasi memerlukan visi guna menetapkan arah
pembangunan sanitasi, menjaga fokus pembangunan sanitasi, menetapkan
koridor pembangunan sanitasi, serta menjalankan komitmen seluruh
stakeholder pengelola pembangunan sanitasi. Pada dasarnya, visi sanitasi adalah
kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di Kota dalam jangka waktu tertentu dan
menjadi bagian dari visi Kota, dan upaya-upaya yang dilakukan guna
mewujudkan visi sanitasi tersebut dirangkum dalam misi sanitasi. Kelompok
Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Palangka Raya telah menyepakati rumusan visi dan
misi sanitasi, dengan tetap berpedoman pada visi dan misi Kota, sebagaimana
dijabarkan dalam tabel berikut ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
6
Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kota Palangka Raya
Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Kota Misi Sanitasi Kota
TERWUJUDNYA KOTA PALANGKA
RAYA SEBAGAI KOTA
PENDIDIKAN, JASA DAN WISATA
BERKUALITAS, TERTATA DAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN.
MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA SESUAI FALSAFAH
BUDAYA BETANG
a. Mewujudkan kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan
yang berkualias dengan orientasi Nasional dan Global,
sumber daya manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mewujudkan Pemerintah kota Palangka sebagai pelayanan
jasa terhadap masyrakat.
c. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai Kota Wisata yang
Terencana, Tertata, Berwawasan dan Ramah Lingkungan.
d. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat
sejahtera.
e. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih dengan
kedisplinan tinggi, sikap profesional, beribawa dan
bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
f. Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran politik,
hukum, tertib dan demokratis
Terwujudnya Sanitasi Kota Palangka
Raya yang Terencana, Bersih, Sehat
dan Ramah Lingkungan Menuju
Masyarakat Sejahtera Sesuai Falsafah
Budaya BetangTahun 2019
Misi Air Limbah Domestik:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
cakupan pelayanan pengelolaan air limbah
domestik melalui peningkatan sarana dan
prasarana yang berwawasan lingkungan
Misi Persampahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
cakupan pelayanan pengelolaan
persampahan melalui peningkatan sarana
dan prasarana yang berwawasan
lingkungan
Misi Drainase
Mengurangi luas genangan di Kota
Palangka Raya dari 93.7 Ha menjadi bebas
genangan
Misi PHBS terkait sanitasi
Meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran
dan Peran Serta Masyarakat dalam
Penerapan PHBS
Sumber Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya, 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
7
2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi
Salah satu dasar yang bersifat mendesak dalam penentuan arah dan
tahapan pengembangan sanitasi adalah permasalahan mendesak dan isu-isu
strategis, serta area berisiko sanitasi di Kota Palangka Raya yang merupakan
hasil analisis Pokja Sanitasi yang tertuang dalam Buku Putih Sanitasi.
Penyusunan pengembangan sistem sanitasi dilakukan dengan melakukan
identifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu kelurahan serta
perumusan program dan kegiatan yang diusulkan, dirangkum dalam penetapan
sistem dan zona sanitasi.
Tahapan pengembangan sanitasi akan lebih dijabarkan sesuai dengan
sektor sanitasi, yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase.
2.2.1 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Air Limbah Domestik
Kota Palangka Raya telah memiliki IPLT sebagai sarana pengolahan
lumpur tinja dengan unit mobil sedot tinja yang beroperasi sebanyak 1 (satu)
unit milik pemerintah kota dan 8 (delapan) unit milik swasta yang bekerja
sama dengan pemerintah kota. Lumpur tinja yang diolah di IPLT merupakan
hasil dari penyedotan tangki septik baik itu pribadi milik masyarakat
maupun tangki septik komunal, namun demikian masih banyak masyarakat
yang tidak pernah melakukan sedot tinja yaitu sebesar 82% (berdasarkan
hasil studi EHRA).
Untuk pengolahan grey water, Kota Palangka Raya masih belum
mempunyai sarana dan prasarananya. Sebagian besar masyarakat
mengalirkan air limbah rumah tangganya ke sumur/lubang resapan,
mengalirkanya ke saluran drainase atau ke tempat terbuka (kebun/
pekarangan).
Berdasarkan beberapa kriteria seperti: kepadatan penduduk,
klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna
lahan/Center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga),
dan resiko kesehatan lingkungan, serta berdasarkan Instrumen Profil Sanitasi
Kota Palangka Raya diperoleh peta yang menggambarkan kebutuhan sistem
(off-site maupun on-site) pengelolaan air limbah untuk perencanaan
pengembangan sistem di Kota Palangka Raya. Peta tersebut terbagi dalam
beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota
dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah
Kota Palangka Raya.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
8
Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
Zona 1, merupakan area berkepadatan penduduk tinggi dengan tingkat
resiko sedang dan tinggi yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan
perubahan perilaku serta sistem setempat dengan pendekatan on site
individual (tidak berbasis rumah tangga). Zona ini mencakup 7 kelurahan.
Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sedang yang dapat diatasi
dalam jangka menengah dan panjang dengan pilihan sistem setempat (on
site) dengan skala rumah tangga dan sistem komunal. Zona ini mencakup
11 kelurahan.
Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko sedang dan rendah yang
dapat diatasi dalam jangka panjang dengan pilihan sistem komunal. Zona
ini mencakup 12 kelurahan.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
9
Peta 2.1: Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
10
Tabel 2.2: Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya
No Sistem Cakupan layanan
eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%)
Jangka pendek Jangka
menengah
Jangka
panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
A Buang Air Besar Sembarangan
(BABS)** 15.89% 10% 0% 0%
B Sistem On-site (setempat) 65.89% 60% 30% 20%
1 Cubluk dan sejenisnya. 54.03% 45% 0% 0%
2 Individual (tangki septik) 11.86% 15% 30% 20%
C Sistem Komunal 18.22% 30% 40% 40%
1 MCK/MCK++ 7.16% 11% 12% 12%
2 IPAL komunal 0% 0% 0% 0%
3 Tangki septik komunal 0.20% 4% 8% 8%
4 IPLT 11.86% 15% 20% 20%
D Sistem Off-site (terpusat) skala
kawasan 0% 0% 30% 40%
E Sistem Off-site (terpusat) 0% 0% 0% 0%
TOTAL 100% 100% 100% 100%
2.2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Persampahan
TPA Kota Palangka Raya sepenuhnya telah dioperasionalkan oleh
Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya dan sampai saat ini masih
dioperasikan secara Open Dumping meskipun pada awalnya didesain untuk
dioperasionalkan secara Control Landfill. Hal tersebut dikarenakan Dinas
Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya terkendala dana untuk pembelian
tanah untuk menutup sampah setiap harinya yang luasnya mencapai 4
(empat) Ha.
Daerah palayanan persampahan di Kota Palangka Raya saat ini baru
mencakup 12 (dua belas) Kelurahan di 4 (empat) Kecamatan dari 30 (tiga
puluh) Kelurahan di 5 (lima) Kecamatan. Pada tahun 2013, tingkat pelayanan
yang diberikan oleh pemerintah kota baru mencapai 55,92% sehingga
45,08% masyarakat belum mendapatkan pelayanan persampahan, dimana
sampah yang belum terangkut tersebut dikelola massyarakat dengan cara di
timbun, dibakar atau dibuang ke sungai.
Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas
penanganan persampahan berdasarkan Standar Pelayanan Minimun (SPM),
yaitu: tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD, permukiman,
fasilitas umum, terminal, dan sebagainya) dan kepadatan penduduk. Hasil
dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan Kota
Palangka Raya yang ditunjang dengan hasil dari Instrument Profil Sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
11
Kota Palangka Raya terdapat 3 (tiga) zona yang dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Zona 1, merupakan area yang harus terlayani dengan sistem tidak
langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara
(TPS) baru ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Minimal 65% hingga 85%
cakupan layanan harus diatasi dalam jangka pendek dan menengah.
Terdapat 7 kelurahan yang tersebar di Kecataman Pahandut, Jekaan Raya
dan Sabangau.
Zona 2, merupakan area yang harus terlayani dalam jangka menengah
dan jangka panjang dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA
dengan kisaran 15% - 25% dan sistem layanan tidak langsung dengan
kisaran 75% - 85% untuk 16 kelurahan dalam zona ini.
Zona 3, merupakan area yang harus terlayani dalam jangka menengah
dan jangka Panjang dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA
dan sistem layanan tidak langsung untuk 7 kelurahan.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
12
Peta 2.2: Peta Tahapan Pengembangan Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
13
Tabel 2.3: Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya
No Sistem Cakupan layanan
eksisting(1) (%)
Cakupan layanan (%)
Jangka
pendek
Jangka
menengah
Jangka
panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
A Prosentase sampah yang
terangkut 54,84% 60% 75% 100%
1 Penanganan langsung (direct)(2) 0% 2% 5% 10%
2 Penanganan tidak langsung
(indirect)(3) 54,84% 58% 70% 87.5%
B
Dikelola mandiri oleh
masyarakat atau belum
terlayani
45,16% 38.8% 0% 0%
C Dikelola secara 3R 0% 0.2% 1% 2.5%
TOTAL 100% 100% 100% 100%
2.2.3 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Drainase
Dalam rangka mengurangi genangan yang ada di Kota Palangka Raya,
tindakan jangka pendek yang harus dilakukan adalah perbaikan saluran
drainase yang ada pada kawasan permukiman yang mengalami genangan.
Pembangunan saluran pembuangan air hujan pada kawasan permukiman
untuk membantu mempercepat aliran air hujan ke saluran pembuang utama.
Selain itu pembangunan saluran drainase jalan juga sangat mendesak untuk
dibangun, mengingat hampir setiap jalan yang ada belum memiliki saluran
drainase jalan yang memadai yaitu masih berupa galian tanah, hal inilah yang
seringkali menjadi penyebab beberapa titik genangan di Kota Palangka Raya
ketika musim penghujan tiba.
Pada lingkup wilayah perdesaan sistem saluran drainase lingkungan
belum terencana dengan baik, penyusunan perencanaan, program dan target
pencapaian umumnya disusun berdasarkan kebutuhan program dan
anggaran yang tersedia.
Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang
sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat kelurahan, maka
disusun prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah
prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke
SPM, yaitu kepadatan penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun
permukiman), daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan.
Perencanaan penanganan ke depan dilakukan dengan pembangunan
drainase tersier, sekunder maupun primer, serta penanganan genangan yang
berada di Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
14
Peta 2.3: Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan
Catatan:
Penting untuk dipastikan bahwa daerah rawan genangan tergambarkan di dalam peta.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
15
Tabel 2.4: Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Palangka Raya
No Kecamatan Luas genangan
eksisting (ha)
Luas genangan (ha)
Jangka
pendek
Jangka
menengah
Jangka
panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
1 Kecamatan Pahandut
Kelurahan Panarung 8,1 5,0 0 0
2 Kecamatan Jekan Raya
Kelurahan Bukit Tunggal 2,04 1,0 0 0
Kelurahan Menteng 22,29 12,0 0 0
Total 93.70 60,0 0 0
2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi
Berdasarkan hasil rujukan dari berbagai dokumen strategis daerah, maka
Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya telah menyusun proyeksi dan perencanaan
perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kota Palangka Raya dalam kurun waktu
5 (lima) tahun kedepan hingga tahun 2019. Hasil proyeksi dan analisis ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang rinci dan jelas mengenai
kemampuan daerah dalam pendanaan sanitasi sebagaimana diidentifikasikan di
dalam dokumen SSK Kota Palangka Raya sebagaimana tertuang dalam tabel-tabel
di bawah ini.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
16
Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Sanitasi
No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata Pertumbuhan
(%) 2010 2011 2012 2013 2014
1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 12.685.655.507 12.104.611.623 17.419.139.590 24.304.656.658 25.237.744.152 7,67
1.1 Air Limbah Domestik 1.133.530.725 1.839.745.500 4.608.664.200 3.274.376.468 3.157.367.500 11,30
1.2 Sampah rumah tangga 5.047.405.600 6.741.765.870 8.794.112.270 11.198.756.712 12.543.701.652 8,17
1.3 Drainase perkotaan 5.595.964.229 1.907.500.000 2.662.500.000 9.270.750.000 7.880.000.000 7,77
1.4 PHBS 908.754.953 1.615.600.253 1.353.863.120 560.773.478 1.656.675.000 -3,50
2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 8.015.151.320 7.164.191.733 8.284.370.000 14.005.110.000 7.072.180.000 14,12
2.1 DAK Sanitasi 1.354.425.638 2.843.461.733 2.207.810.000 1.838.651.000 2.836.610.000 2,85
2.2 DAK Lingkungan Hidup 4.320.725.682 4.320.730.000 2.514.060.000 4.841.459.000 910.570.000 9,53
2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 2.340.000.000 0 3.562.500.000 7.325.000.000 3.325.000.000 24,99
3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi 0 0 0 0 0 0
4 Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi 0 0 0 0 0 0
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 4.670.504.187 4.940.419.890 9.134.769.590 10.299.546.658 18.165.564.152 5,16
Total Belanja Langsung 209.956.438.218 250.180.820.520 266.223.161.829 371.627.060.315 414.767.013.140 6,50
% APBD murni terhadap Belanja Langsung 0,099 0,077 0,097 0,103 0,078 0,85
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 3,0
Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.)
Total Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Perkiraan Belanja Langsung 482.099.320.467 560.362.197.167 651.330.086.317 757.065.489.940 879.965.731.814 3.330.822.825.708
2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 21.114.519.371 24.542.201.087 28.526.324.640 33.157.221.498 38.539.887.325 145.880.153.923
3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 14.462.979.614 16.810.865.915 19.539.902.589 22.711.964.698 26.398.971.954 99.924.684.771
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
17
Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi
No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan
rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014
1 Belanja Sanitasi
1.1 Air Limbah Domestik
1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 17.777.500 35.000.000 73.440.000 52.543.968 60.314.494 9.61
1.2 Sampah rumah tangga
1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 3.896.030.600 4.963.080.770 7.214.678.814 9.669.917.812 10.363.189.110 9.29
1.3 Drainase lingkungan
1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 427.067.829 215.302.900 512.080.700 447.302.900 247.302.900 1.36
Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2019
No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total
Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Belanja Sanitasi
1.1 Air Limbah Domestik
1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 65.999.177 72.219.646 79.026.399 86.474.693 94.624.994 398.s344.912
1.2 Sampah rumah tangga
1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 11.339.927.009 12.408.723.145 13.578.254.073 14.858.014.118 16.258.392.451 68.443.310.798
1.3 Drainase lingkungan
1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 270.611.373 296.116.686 324.025.893 354.565.562 387.983.617 1.633.303.133
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
18
Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kota Palangka Raya dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK
No Uraian Pendanaan (Rp.)
Total Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 11.676.537.559 12.777.059.478 13.981.306.366 15.299.054.374 16.741.001.064 70.474.958.844
2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 21.114.519.371 24.542.201.087 28.526.324.640 33.157.221.498 38.539.887.325 145.880.153.923
3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 14.462.979.614 16.810.865.915 19.539.902.589 22.711.964.698 26.398.971.954 99.924.684.771
4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 9.437.981.812 11.765.141.609 14.545.018.274 17.858.167.124 21.798.886.261 75.405.195.079
5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 2.786.442.055 4.033.806.437 5.558.596.223 7.412.910.324 9.657.970.890 29.449.725.927
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
19
Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi
Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman didefinisikan sebagai
upaya melalui berbagai cara atau pendekatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
sanitasi 5 (lima) tahun kedepan. Oleh Karena itu, guna mewujudkan visi misi sanitasi
Kota Palangka Raya, perlu ditetapkan tujuan dan sasaran yang jelas yang hendak
dicapai tentang pengelolaan sanitasi. Tujuan dan sasaran strategis dirumuskan untuk
memberikan arah terhadap program pembangunan sanitasi serta dalam rangka
memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan antara misi dengan program
pembangunan sanitasi, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang ukuran-
ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi.
Terdapat beberapa pengertian dari tujuan, diantaranya adalah sesuatu yang
ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik. Sedangkan sasaran
diartikan sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu lembaga/organisasi
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang ditargetkan
berdasarkan tujuan.
Sebelum menetapkan tujuan dan sasaran, perlu dilakukan analisa kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) untuk sektor air limbah domestik,
persampahan, drainase perkotaan dan PHBS terkait sanitasi. Dengan melakukan analisa
SWOT, pembahasan atau penggambaran kondisi existing sanitasi untuk masing-masing
sektor sanitasi akan lebih mendalam dan terarah, sehingga akan didapatkan
perencanaan atau strategi yang sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki.
3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil
analisi SWOT, dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan indikator sektor
pengelolaan air limbah domestik Kota Palangka Raya yang akan digunakan untuk
mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya.
Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan air limbah domestik
Kota Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
20
Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana air limbah
domestik
Tersedianya kendaraan
operasional berupa WC
Mobile dari tidak ada
menjadi 2 unit hingga
tahun 2017
Masyarakat Kota
Palangka Raya dapat
mengakses fasilitas
WC umum di tempat-
tempat keramaian
Meningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan air
limbah domestik
(pengadaan WC Mobile)
Tersedianya kendaraan
operasional mobil sedot
tinja dari 1 unit menjadi
4 unit hingga tahun 2020
60.158 KK di Kota
Palangka Raya dapat
mengakses fasilitas
sedot tinja
Meningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan air
limbah domestik
(pengadaan mobil sedot
tinja)
Meningkatkan sarana
dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik berupa
MCK/MCK++ dari 7.16%
ke 12% pada tahun
2019
854 KK yang
melakukan BABS
dapat mengakses ke
fasilitas MCK/MCK++
Meningkatkan jumlah dan
cakupan layanan
pengelolaan air limbah
secara komunal (MCK
/MCK++)
Bertambahnya jumlah
tangki septik komunal
dari 5 buah menjadi 8
buah pada tahun 2019
800 KK di Kota
Palangka Raya
terlayani sistem tangki
septik komunal
Mengeluarkan perda yang
mengatur tentang
pengembang perumahan
harus menyertakan tangki
septik komunal sebagai
sarana pengelolaan air
limbah domestiknya
Tersedianya IPAL
Terpusat Skala
Kawasan di Kecamatan
Pahandut
21.398 KK di
kecamatan Pahandut
tersambung ke fasilitas
pengolahan terpusat
(IPAL terpusat secara
skala kawasan)
Meningkatkan daya
dukung pemerintah untuk
peningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan air
limbah domestik
(Pembangunan IPAL
terpusat skala kawasan)
Tersedianya
sambungan rumah ke
IPAL Terpusat Skala
Kawasan hingga 30%
dari total rumah di Kota
Palangka Raya pada
tahun 2019
21.398 KK di
kecamatan Pahandut
memiliki sambungan
rumah ke fasilitas
pengolahan terpusat
(IPAL terpusat secara
skala kawasan)
Meningkatkan daya
dukung pemerintah untuk
peningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan air
limbah domestik
(pembuatan sambungan
rumah ke IPAL terpusat
skala kawasan)
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
21
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam
berperilaku hidup bersih
dan sehat serta Stop
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Berkurangnya praktek
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
dari 47.4% menjadi 0%
pada tahun 2019
Tidak ada penduduk
yang melakukan
praktek BABS di tahun
2019
Memaksimalkan kegiatan
pemicuan melalui
pemberdayaan
masyarakat untuk stop
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Tersedianya peraturan
daerah yang mengatur
tentang pengelolaan air
limbah domestik Kota
Palangka Raya
Tersedianya landasan
hukum dalam sistem
pengelolaan air limbah
dan penetapan retribusi
pengelolaan air limbah
5 Kecamatan di
wilayah kajian lebih
terarah berdasarkan
peraturan yang
berlaku
Menyusun Peraturan
Daerah yang mengatur
tentang pengelolaan air
limbah
3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil
analisi SWOT, dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan indikator sektor
pengelolaan persampahan Kota Palangka Raya yang akan digunakan untuk
mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya.
Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan persampahan Kota
Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan
Tujuan
Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana persampahan
yang memadai
Tersedianya Truk
Kompresor dari tidak
ada menjadi 1 unit pada
tahun 2017
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Tersedianya Transfer
depo 6 unit pada tahun
2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
22
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana persampahan
yang memadai
Tersedianya tong
sampah sebanyak 280
buah sampai tahun 2019
5 Kecamatan di Kota
Palangka Raya
masing-masing punya
tong sampah dengan
jumlah yang memadai
sesuai dengan
kepadatan penduduk
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Pembuatan landasan
container sampai 8 buah
sampai tahun 2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Tersedianya arm roll
truck dari 5 unit menjadi
13 unit sampai tahun
2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Tersedianya dump truck
dari 16 unit menjadi 28
unit tahun 2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Tersedianya Kontainer
sampah dari 15 unit
menjadi 47 unit sampai
tahun 2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
terlayani layanan
persampahan Dinas
Pasar dan Kebersihan
Kota Palangka Raya
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Tersedianya Road
Sweeper sebanyak 2
unit pada tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan Tersedianya TPST 3R
sebanyak 3 unit sampai
tahun 2019
Kecamatan Pahandut,
Jekan Raya dan Bukit
Batu masing-masing
memiliki 1 unit TPST
3R
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
23
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana persampahan
yang memadai
Tersedianya mesin
pencacah sampah
sebanyak 1 unit pada
tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan di TPA Terdianya mesin
pemotong rumput
sebanyak 43 unit sampai
tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan Tersedianya incinerator
sebanyak 1 unit pada
tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan Tersedianya jembatan
timbang sebanyak 1 unit
sampai tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan Meningkatkan fungsi
TPA yang sudah ada
pada tahun 2017
TPA sudah beroperasi
secara landfill pada
tahun 2019
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan
persampahan
(pengoperasionlan TPA
secara landfill)
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas pengelolaan
persampahan yang
berwawasan lingkungan.
Tersedianya
perencanaan
pengolahan
persampahan skala kota
pada tahun 2019
Di semua kecamatan
dapat terencana
dengan baik sistem
pengelolaan
persampahannya
Membuat outlineplan
dan standar
pengelolaan sampah
skala kota
Terlaksana dengan efisien
peraturan daerah tentang
pengelolaan persampahan
Tersedianya dan
berlakunya sanksi
hukum pengelolaan
sampah
Diterapkanya perda
persampahan di
semua Kecamatan di
Kota Palangka Raya
Menggencarkan
sosislisasi perda
persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
24
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya dana untuk
pengelolaan persampahan
Kota Palanngka Raya baik
dari pusat, provinsi
maupun dari pihak swasta.
Meningkatnya anggaran
untuk sektor
persampahan sebesar
5% setiap tahunnya
Semua Kecamatan di
Kota Palangka Raya
mendapatkan
penganggaran yang
merata terkait
pengelolaan sampah
sesuai dengan tingkat
risiko pada dokumen
BPS
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk mensosialisasikan
pentingnya pengelolaan
sampah
3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan
Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil
analisi SWOT, Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya telah merumuskaan tujuan,
sasaran dan indikator sektor pengelolaan drainase perkotaan Kota Palangka
Raya yang akan digunakan untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan drainase perkotaan
Kota Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana drainase yang
memadai dan terintegrasi
Berkurangnya area
genangan di Kota
Palangka Raya dari
93,70 Ha menjadi tidak
ada area genangan
pada tahun 2019
Tidak ada genangan di
Kota Palangka Raya
pada tahun 2019
Meningkatkan
pembangunan sarana
dan prasarana drainase
pada area genangan
daan area rawan
genangan serta
mengoptimalkan fungsi
drainase yang sudah
ada
Meningkatnya intensitas
perawatan sarana dan
prasarana drainase Kota
Palangka Raya dari 2
kali menjadi 4 kali per
tahun
Dilakukanya
perawatan sarana dan
prasarana drainase
Kota Palangka Raya 4
kali per tahun
Meningkatkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan drainas
perkotaan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
25
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Tersedianya sarana dan
prasarana drainase yang
berwawasan lingkungan.
Tersedianya
perencanaan sistem
drainase perkotaan pada
tahun 2019
Semua kecamatan di
Kota Palangka Raya
memiliki perencanaan
dan pengelolaan
drainase yang baik
Membuat outlineplan
dan standar sistem
drainase perkotaan
Tersedianya SDM
pengelolaan drainase
perkotaan yang
memadai
Pengelolaan drainase
perkotaan dapat
terlaksana dengan
baik di semua
kecamatan
Melakukan pelatihan-
pelatihan terhadap
pegawai dinas PU Kota
Palangka Raya
Tersedianya dana untuk
sektor drainase baik dari
pusat, provinsi maupun
dari pihak swasta.
Meningkatnya anggaran
untuk sektor drainase
sebesar 5% setiap
tahunnya
Seluruh kecamatan
memiliki anggaran
yang mencukupi
dalam pengelolaan
drainase sesuai
dengan tingkat risiko
pada dokumen BPS
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk mensosialisasikan
pentingnya sistem
drainase
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi PHBS terkait Sanitasi
Tujuan, sasaran dan indikator PHBS terkait sanitasi Kota Palangka Raya
untuk tatanan rumah tangga dan sekolah telah dirumuskan oleh Pokja Sanitasi
Kota Palangka Raya berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis
serta hasil analisi SWOT. Tujuan, sasaran dan indikator PHBS terkait sanitasi
Kota Palangka Raya untuk tatanan rumah tangga dan sekolah tercantum pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS terkait sanitasi (tatanan rumah tangga)
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam Pola
hidup sehat
Meningkatkan
prosentase kebiasaan
masyarakat CTPS di
lima waktu penting dari
14.3% menjadi 30%
padatahun 2020
18.047 KK Kota
Palagka Raya
melakukan perilaku
CTPS di lima waktu
penting di tahun 2020
Mengembangan dan
mengoptimalkan
program kesehatan
berbasis masyarakat
untuk meningkatkan
peran serta masyarakat
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
26
Menurunkan prosentase
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air dari
13.5% menjadi 0% pada
tahun 2020
Tidak terdapat
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air
pada tahun 2020
dalam PHBS TERKAIT
SANITASI serta
Mengoptimalkan media
promosi yang ada
dalam menyalurkan
informasi mengenai
PHBS terkait sanitasi Menurunkan prosentase
pencemaran karena
SPAL dari 50.3%
menjadi 20% pada tahun
2020
Berkurangnya
pencemaran karena
SPAL pada tahun
2020
Meratanya tingkat pelayan
penyuluhan PHBS terkait
sanitasi di seluruh
masyarakat
Meningkatknya
prosentase masyarakat
yang pernah mengikuti
penyuluhan/sosialisasi
PHBS terkait sanitasi
dari 26% menjadi 50%
pada tahun 2020
30.000 KK di Kota
Palangka Raya pernah
mengikuti
penyuluhan/sosialisasi
PHBS terkait sanitasi
pada tahun 2020
Mengoptimalkan media
promosi yang ada
dalam menyalurkan
informasi mengenai
PHBS terkait sanitasi
Tersedianya anggaran
untuk sektor sanitasi
sekolah baik dari pusat,
provinsi maupun dari
pihak swasta.
Meningkatnya anggaran
untuk sektor PHBS
terkait sanitasi sebesar
2% setiap tahunnya
Seluruh puskesmas
setiap kecamatan di
Kota Palangka Raya
mempunyai anggaran
yang memadai untuk
menerapkan PHBS
terkait sanitasi pada
tahun 2024
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk mensosialisasikan
pentingnya PHBS
sekolah
Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS terkait sanitasi (tatanan sekolah)
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan kesadaran
pelaku pendidik dalam
menjalankan kehidupan
yang bersanitasi yang
berwawasan lingkungan
Meningkatkan
prosentase perilaku
CTPS disekolah dari
32% menjadi 50% pada
tahun 2019
Meningkatnya perilaku
CTPS disekolah pada
tahun 2019
Meningkatkan program
kesehatan berbasis
sekolah untuk
meningkatkan peran
peserta pendidikan
dalam PHBS terkait
sanitasi
Meningkatkan
prosentase perilaku
buang sampah pada
tempatnya disekolah
dari 97% menjadi 100%
pada tahun 2019
Meningkatnya perilaku
buang sampah pada
tempatnya pada tahun
2019
Meningkatkan program
kesehatan berbasis
sekolah untuk
meningkatkan peran
peserta pendidikan
dalam PHBS terkait
sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
27
Tersedianya anggaran
untuk sektor sanitasi
sekolah baik dari pusat,
provinsi maupun dari
pihak swasta.
Meningkatnya anggaran
untuk sektor PHBS
terkait sanitasi sebesar
2% setiap tahunnya
Seluruh Sekolah
Dasar di Kota
Palangka Raya
mempunyai anggaran
yang memadai untuk
menerapkan PHBS
terkait sanitasi pada
tahun 2024
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk mensosialisasikan
pentingnya PHBS
sekolah
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
28
Bab 4: Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi
Program dapat dipahami sebagai kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah
kepada sebuah perubahan sesuai dengan strategi yang telah disusun. Tidak hanya terbatas
pada implementasi, tetapi juga mencakup usaha menjaga keberlangsungan operasi
infrastruktur yang ada. Bisa dari sisi keuangan (tersedianya biaya Operasi dan
Pemeliharaan - OM yang memadai), atau meningkatkan kesadaran dan kebutuhan
masyarakat akan sanitasi yang baik. Program dan kegiatan ini disusun sesuai dengan
strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran masing-masing komponen sanitasi yaitu
komponen air limbah, komponen persampahan, komponen drainase dan PHBS terkait
sanitasi. Hasil dari proses ini menjadi penting karena akan menjadi dasar dan masukan
bagi proses penyusunan program maupun penganggaran rutin dan formal terutama bagi
Pemerintah Kota Palangka Raya.
Pada bagian ini menyajikan program dan kegiatan yang menjadi prioritas
pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya tahun 2015 – 2019, kegiatan yang sudah
disusun sebagai bagian dari pelaksanaan sebuah program yang selanjutnya dibuat indikasi
jadwal pelaksanaannya, volume kegiatannya, indikasi biaya yang diperlukan, serta indikasi
apakah kegiatan tersebut dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) atau tidak.
4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Kota Palangka Raya akan disajikan
dalam bentuk ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/
pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan
sumber pendanaan baik dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBN, Swasta/CSR atau dari
masyarakat.
Indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan
sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan berkisar Rp. 200.887.000.000,00 yang terdiri
dari komponen air limbah domestik dengan total indikasi biaya sebesar
Rp. 20.745.000.000,00 Komponen persampahan indikasi biaya 5 (lima) tahun
kedepan sebesar Rp. 98.258.000.000,00 komponen drainase indikasi biaya 5 (lima)
tahun kedepan sebesar Rp. 76.785.000.000,00 sedangkan untuk PHBS terkait sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
29
indikasi biaya untuk 5 (lima) tahun kedepan sebesar Rp. 3.749.000.000,00 Total
sumber pendanaan/ pembiayaan yang berasal dari APBD Kota sebesar Rp.
195.037.000.000,00 dari APBD Provinsi dengan total sebesar Rp. 2.850.000.000,00
sedangkan yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 3.000.000.000,00. Berikut adalah
tabel ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan
pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
30
Tabel 4.1. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
NOMOR PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
KAB. PROV. APBN SWASTA/
CSR
MASYAR
AKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
A. SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK 3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -
B. SEKTOR PERSAMPAHAN 14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -
C. SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN 6,635 10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -
D. SEKTOR PHBS TERKAIT SANITASI 865 940 1,015 1,127 1,152 5,099 3,749 1,350 - - -
JUMLAH TOTAL 25,079 35,623 42,663 46,723 50,794 200,887 195,037 2,850 3,000 - -
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
31
4.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Program dan Kegiatan pengembangan air limbah domestik Kota Palangka Raya
akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang
bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya
misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indikasi biaya
untuk pengelolaan air limbah domestik yakni sebesar Rp. 20.745.000.00,00 diketahui
Rp. 16.245.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota , dan
Rp. 1.500.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBD provinsi dan Rp.
3.000.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBN. Program dan kegiatan
pengembangan air limbah domestik tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
32
Tabel 4.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
NO
PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./
Kws)
Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
Jumlah
Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayani KAB. PROV. APBN SWAST
A/CSR
MASY
ARAK
AT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
(Jiwa) (Km2)
1 Program Pengembangan dan Pengelolaan dan Air Limbah
- Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 25 25 30 30 35 150 150
- Penyusunan Peraturan
Daerah Kota Palangka Raya 224.663 50 0 0 0 0 50 50
- Pengadaan WC Mobile Kota Palangka Raya - 557 0 550 0 0 1,107 1,107
- Pengadaan Peralatan
Pengelolaan Air Tinja Kota Palangka Raya - 0 0 600 300 0 900 900
- Pengawasan dan
Pengendalian Air Limbah Kota Palangka Raya - 40 40 50 50 0 180 180
- Pembangunan Tangki
Septik Komunal Kel. Palangka - 1,200 2,100 2,100 3,640 0 9,040 9,040
- Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 0 0 100 150 0 250 250
- Pendataan sanitasi
Masyarakat Kota Palangka Raya 117 131 0 300 0 548 548
- Pembangunan IPAL
Terpusat skala Kawasan Kota Palangka Raya 78.504 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500
1,500 3,000
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
33
2 PEMBANGUNAN SARANA DAN PRSARANA AIR BERSIH PEDESAAN
-
Pembangunan Sarana
dan Prasarana Air Bersih
Pedesaan
Kel. Mungku Baru 320 0 0 0 80 90 170 170
Kel. Bukit Sua 320 0 0 70 0 90 160 160
Kel. Panjehang 320 0 60 0 80 0 140 140
Kel. Gaung Baru 320 50 0 70 0 0 120 120
Kel. Pager 320 50 0 70 0 0 120 120
Kel. Kanarakan 160 0 0 0 80 0 80 80
Kel. Petuk Berunai 320 0 0 70 80 0 150 150
Kel. Petuk Bukit 160 0 60 0 0 0 60 60
Kel. Habaring
Hurung 160 0 0 0 80 0 80 80
Kel. Marang 320 50 0 0 80 0 130 130
Kel. Banturung 320 0 0 70 0 90 160 160
Kel. Petuk
Katimpun 320 50 0 0 80 0 130 130
Kel. Kameloh Baru 320 0 0 70 0 90 160 160
Kel. Pahandut
Seberang 320 50 60 0 0 0 110 110
Kel. Bereng
Bengkel 320 0 60 0 0 90 150 150
Kel. Kalampangan 160 0 0 0 0 90 90 90
Kel. Kereng
Bangkirai 160 0 0 70 0 0 70 70
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
34
Kel. Tanjung
Pinang 160 0 60 0 80 0 140 140
Kel. Pahandut
Seberang 160 0 60 0 0 0 60 60
- Kel. Bukit Tunggal 320 0 60 0 80 0 140 140
3
Sosialisasi Pembinaan
Kelompok Pemanfaat
dan Penerima (KP2) Air
Bersih
40 40 40 40 40 200 200
4
Pemeliharaan/
Peningkatan Sarana
dan Prasarana Air
Bersih Pedesaan
200 300 300 300 300 1,400 1,400
JUMLAH TOTAL 3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
35
4.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Program dan Kegiatan pengembangan persampahan Kota Palangka Raya akan
dijabarkanberdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang
bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya
misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya
untuk pengelolaan persampahan yakni sebesar Rp. 98.258.000.000,00 diketahui
seluruhnya bersumber dari pembiayaan APBD Kota. Program dan kegiatan
pengembangan persampahan tersebut dapat dilihat pada tabel diawah ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
36
Tabel 4.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
NO
PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayani KAB. PROV. APBN
SWAST
A/CSR
MASYA
RAKAT
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
(Jiwa) (Km2)
- Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya
6,000 6,350 7,000 8,022 8,750 36,122 36,122
-
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana TPS dan Kontainer Kota Palangka Raya 0 350 400 500 600 1,850 1,850
-
Pengadaan Truck Compector/Pres
Sampah Kota Palangka Raya 0 0 1,681 0 0 1,681 1,681
-
Pembangunan transer depo
sampah Kota Palangka Raya 2,400 1,200 1,500 1,800 2,000 8,900 8,900
- Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya 50 60 100 70 80 360 360
- Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya 40 50 125 50 100 365 365
- Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya 40 40 60 60 70 270 270
-
Pengawasan dan Pengedalian
kebersihan Kota Palangka Raya 40 40 50 50 60 240 240
- Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya 27 30 32 34 35 158 158
-
Penyusunan Perda Pengelolaan
Sampah/Kebersihan Kota Palangka Raya 0 60 0 0 0 60 60
-
Penegakan Perda Pengelolaan
Sampah dan Kebersihan/Sanksi Kota Palangka Raya 0 0 40 40 50 130 130
- Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya 200 226 200 200 200 1,026 1,026
- Penyerahan tanah Kota Palangka Raya 2 3 5 5 6 21 21
- Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya 0 20 20 20 20 80 80
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
37
- Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya 0 950 950 0 950 2,850 2,850
- Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya 0 1,350 1,360 1,370 1,380 5,460 5,460
- Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya 246 0 800 200 400 1,646 1,646
-
Penyusunan master plan
pengelolaan persampahan Kota
Palanka Raya
Kota Palangka Raya 350 0 0 0 0 350 350
- Operasional Kebersihan
lingkungan Kota Palangka Raya 2,650 2,700 2,800 2,900 3,000 14,050 14,050
- Pengadaan Road Sweeper/Mobil
Penyapu Jalan Kota Palangka Raya 0 1,850 0 0 2,500 4,350 4,350
- Operasional TPST Kota Palangka Raya 30 30 50 50 50 210 210
- Pembangunan TPST Kota Palangka Raya 0 2,000 2,000 0 2,000 6,000 6,000
- Pembentukan UKM dan Posdaya
masyarakat peduli sampah Kota Palangka Raya 0 25 0 0 30 55 55
- Operasional TPA Kota Palangka Raya 800 900 1,100 1,300 1,300 5,400 5,400
- Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana TPA Kota Palangka Raya 300 350 400 500 600 2,150 2,150
- Pembuatan Pagar Batas TPA tahap
III Kota Palangka Raya 0 363 0 0 0 363 363
- Peningkatan jalan lingkungan TPA Kota Palangka Raya 750 0 0 700 0 1,450 1,450
- Pengadaan Mesin Pencacah
sampah Kota Palangka Raya 0 0 100 0 0 100 100
- Pengadaan Mesin Potong Rumput Kota Palangka Raya 25 30 40 45 46 186 186
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
38
- Pengadaan incinerator Kota Palangka Raya 0 750 0 0 0 750 750
- Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya 100 100 125 150 150 625 625
Pembangunan Jembatan Timbang Kota Palangka Raya 0 750 0 0 0 750 750
-
Operasional Kajian Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Kota Palangka Raya 50 50 50 50 50 250 250
JUMLAH TOTAL 14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
39
4.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan
Program dan Kegiatan pengembangan drainase perkotaan Kota Palangka Raya
akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya. Dari Total
indikasi biaya untuk pengelolaan drainase perkotaan yakni sebesar Rp.
76.785.000.000,00 diketahui semua pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota.
Program dan kegiatan pengembangan drainase perkotaan tersebut dapat dilihat pada
tabel diawah ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
40
Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan
NO
PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayani KAB. PROV. APBN SWAST
A/CSR
MASYA
RAKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
(Jiwa) (Km2)
1 Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong
-
Program Pembangunan
Saluran Drainase Gorong
Gorong
Ke. Panarung 22.445 26.700 1,400 2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900
- Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong Gorong (DAU) Kel. Pahandut 27.180 10.800 450 750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400
- Kel. Menteng 40.839 20.600 1,500 2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800
- Kel. Langkai 27.881 11.300 300 500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900
Kel. Palangka 45.126 16.400 700 500 900 1,400 1,600 5,100 5,100
Kel. Kereng 6.797 20.600 575 500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275
Kel. Bukit Tunggal 36.936 157.400 1,250 1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350
Kel. Petuk Ketimpun 1.817 39.700 150 250 900 1,050 400 2,750 2,750
-
Pemeliharaan Saluran
Drainase/Gorong Gorong Kota Palangka Raya 240.632 466.700 310 1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310
JUMLAH TOTAL 6,635 10,000 5,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
41
4.5. Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi
Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi Kota Palangka Raya akan
dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang
bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya
misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya
untuk PHBS terkait Sanitasi yakni sebesar Rp. 5.009.000.000,00 diketahui
Rp. 3.749.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota, dan
sumber pendanaan yang berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1.350.000.000,00.
Program dan kegiatan PHBS terkait sanitasi tersebut dapat dilihat pada tabel diawah
ini :
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
42
Tabel 4.5.Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS Trekait Sanitasi
NO
PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./K
ws)
Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayani KAB. PROV. APBN SWAST
A/CSR
MASYA
RAKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumla
h (Jiwa) (Km2)
A PHBS TERKAIT SANITASI
TATANAN RUMAH TANGGA
1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Peningkatan Pendidikan
Tenaga Penyuluh Kesehatan
Seluruh
Puskesmas di
Seluruh
Kecamatan
240,632 466,700 175 200 225 250 250 1,100 1,100
-
Pengembangan Media
Promosi dan Informasi Sadar
Hidup Sehat
Semua
Kecamatan 240,632 466,700 100 100 125 125 125 575 575
2 Program Lingkungan Sehat
- Penyuluhan Menciptakan
Lingkungan Sehat
Semua
Kecamatan 240,632 466,700
125 150 175 200 225
875 875
-
Penyuluhan Kesehatan
Kepada Masyarakat Tentang
Pola Hidup Sehat
Semua
Kecamatan 240,632 466,700 37 37 39 39 40 192 192
Promosi Kesehatan Penyakit
Menular
Semua
Kecamatan 240,632 466,700 20 22 22 22 25 111 111
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS terkait sanitasi Tatanan Rumah Tangga 400 450 525 575 600 2,550 2,550 - - - -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
43
B PHBS TERKAIT SANITASI
TATANAN SEKOLAH
1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
-
Pengembangan Media
Promosi dan Informasi Sadar
Hidup Sehat
Semua
Kecamatan 30,000 1,070 55 55 55 55 55
275 275
2 Program Lingkungan Sehat
- Penyuluhan Menciptakan
Lingkungan Sehat
Semua
Kecamatan 30,000 1,070
100 125 125 125 125
600 600
- Penyediaan/Pembangunan
sarana CTPS di Sekolah
Semua
Kecamatan 30,000 1,070 50 50 50 60 60
270 270
- Pembangunan Jamban dan
Air bersih di Sekolah
Semua
Kecamatan 30,000 1,070
250 250 250 300 300
1,350 1,350
-
Penyediaan Sarana
Pembuangan sampah di
Sekolah
Semua
Kecamatan 30,000 1,070 10 10 10 12 12 54 54
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS terkait sanitasi Tatanan Sekolah 465 490 490 552 552 2,549 1,199 1,350 - - -
JUMLAH TOTAL PEMBIAYAAN PHBS TERKAIT SANITASI 865 940 1,015 1,127 1,152 5,099 3,749 1,350 - - -
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
44
Bab 5: Strategi Monev
Pemerintah Kota Palangka Raya, dalam hal ini Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya
telah menyusun atau menetapkan tujuan pembangunan sanitasi untuk 5 (lima) tahun
kedepan yang dinyatakan dan dituangkan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK). Di
dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) juga dicantumkan target-target, strategi, kebijakan,
daftar program dan kegiatan pembangunan sanitasi untuk sektor air limbah domestik,
persampahan, drainase perkotaan dan PHBS terkait sanitasi.
Strategi monitoring dan evaluasi (Strategi Monev) merupakan salah satu strategi
pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program pembangunan dibidang
sanitasi kedepannya. Monitoring merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah
suatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara
tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah proses dan
dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, mengidentifikasi faktor-faktor
penghambat yang dihadapi dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai
tujuan. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk mengawasi,
memeriksa, dan menilai jalannya program mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal,
perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada kegiatan penyelesaian pembangunan
fisik sampai dengan pemeliharaannya.
Monitoring dan evaluasi merupakan suatu bagian dalam Perencanaan Strategi
Sanitasi Kota Palangka Raya untuk mengetahui sejauh mana batasan kegiatan dan hasil
dari pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota yang akan dan telah dicapai berdasarkan tahun
kegiatan. Monitoring dan evaluasi juga merupakan kontrol untuk perencanaan program
tahun berikutnya dan membahas penyelesaiaan kegiatan yang tertunda bahkan sebagai
data dasar kegiatan dari perencanaan yang berkelanjutan.
Dokumen Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya bertujuan untuk menyusun strategi
monitoring dan evaluasi sanitasi adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan
memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari
kegiatan sektor sanitasi, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana
pengembangan dan target tertentu sanitasi, serta kepatuhan pada standar pelayanan
minimum yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali
yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan
keputusan. Strategi monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
45
monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di Kota Palangka
Raya.
Monev ini perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya. Hal
ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran
pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan pembangunan dalam kerangka
kebijakan dan strategi yang disepakati, kegiatan dalam petunjuk praktis ini yang
mencakup:
1. Menilai ulang kerangka hasil/kerangka SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran,
input, kegiatan dan output.
2. Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja.
3. Memasukkan informasi kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis Nawasis PPSP
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman Kota Palangka Raya, perlu ada keselarasan dan
kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Pengendalian
monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan program dengan evaluasi dampak yang
dilakukan setelah program selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Waktu dan tahapan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan
secara berkelanjutan dan berkala pada saat program dan kegiatan sedang jalan.
Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program dan kegiatan atau
pelaksanaan telah selesai.
b. Tingkat harapan dalam kerangka kerja logis monitoring dan evaluasi lebih kearah
tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan
fungsional.
c. Informasi yang dibutuhkan dalam monitoring dan evaluasi selektif tertentu dan
mempunyai peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari
jadwal pelaksanaan. Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh tergantung pada
kegiatan pengendalian (Monev).
d. Kebijakan yang dijalankan bersifat korektif dan segera dilaporkan, sedangkan
evaluasi dampak memandang kedepan pada program dan kegiatan lanjutan yang
akan direncanakan selanjutnya.
e. Cara penilaian dan analisis yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan
rencana. Sedangkan evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan
dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program.
f. Kegiatan monitoring dan evaluasi diarahkan pada pengelolaan program untuk
memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi
dampak diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai keuntungan yang
diperoleh dalam kelompok sasaran.
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
46
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari Strategi Sanitasi
Kota Palangka Raya terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin
tercapainya tujuan kegiatan monev tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi, tepat
waktu, transparan, akuntabel, berkesinambungan dan berbasis kinerja. Untuk itu Kota
Palangka Raya mempersiapkan startegi monev dalam SSK, maka perlu diperhatikan
matriks kerangka logis yang telah disepakati bersama. Dari kerangka logis inilah maka
Pokja dapat mengetahui kearah mana dan sampai dimana tujuan serta sasaran yang ingin
dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini:
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
47
Tabel 5.1. Matrik Monitoring dan Evaluasi Implementasi
Tujuan
1. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik yang memadai 2. Tersedianya peraturan deerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah 3. Tewujudnya kehidupan masyarakat yang ber prilaku hidup bersih dan sehat serta Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Berkurangnya
praktek Buang Air
Besar
Sembarangan
(BABS) dari 47,4%
menjadi 0% pada
tahun 2019
Berkurangnya penduduk yang melakukan praktek BABS di tahun 2019
Sebanyak 47.4%
masyarakat
masih BABS, baik
di kebun, sungai,
saluran air
maupun di tanah
kosong
Studi EHRA
tahun 2014
Tidak ada
masyarakat yang
melakukan
praktek (BABS)
pada tahun 2019
7.4% - 10% - 10% - 10% - 10% -
Tersedianya
landasan hukum
dalam sistem
pengelolaan air
limbah dan
penetapan retribusi
pengelolaan air
limbah bagi rumah
tangga
Ada dan
diterapkanya
peraturan daerah
sistem pengelolaan
air limbah domestik
dan retribusi bagi
rumah tangga di 5
Kecamatan di Kota
Palangka Raya
Belum adanya
peraturan daerah
yang mengatur
pengelolaan air
limbah domestik
dan retribusi bagi
rumah tangga
Dinas Pasar
dan
Kebersihan
Kota Palangka
Raya
Tersedianya
peraturan deerah
yang mengatur
pengelolaan air
limbah domestik
dan retribusi bagi
rumah tangga
0% - 0% - 100% - 0% - 0% -
Bertambahnya
jumlah MCK
(jamban bersama)
sebanyak 2 unit
sampai tahun 2019
Jumlah MCK
bertambah dari 104
unit menjadi 106 di
tahun 2019
Jumlah MCK
yang ada dan
berfungsi
sebanyak 104
unit
Dinas PU Kota
dan PNPM
Mandiri Tahun
2014
Adanya
penambahan 2
unit MCK
(jamban
bersama) di Kota
Palangka Raya
0% 0% 1 unit 0% 1 unit
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
48
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Tersedianya WC
Mobile dari tidak
ada menjadi 2 unit
sampai tahun 2019
Bertambahnya WC
Mobile dari tidak
ada menjadi 2 unit
sampai tahun 2019
Belum adanya
WC Mobile
Dinas Pasar
dan
Kebersihan
tahun 2014
Tersedianya 2 unit WC Mobile pada tahun 2019
- - 1 unit - 1unit - 0 unit - 0 unit -
Tersedianya dan
berfungsinya IPAL
Terpusat Skala
Kawasan pada
tahun 2019
Rumah tangga di
wilayah perkotaan
dapat terlayani dan
tersambung dengan
IPAL Terpusat
Skala Kawasan
Belum adanya
IPAL Terpusat
Skala Kawasan
Dinas Pasar
dan
Kebersihan
tahun 2014
Ada dan
beroperasinya
IPAL Terpusat
Skala Kawasan
0 % - 0 % - 30 % - 60 % - 100 % -
Tujuan
1. Tersedianya sarana dan prasarana persampahan yang memadai 2. Terlaksana dengan efisien peraturan daerah dan dangsi hukum tentang pengelolaan persampahan 3. Tersedianya Masterplan pengelolaan persampahan
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Tersedianya tambahan 280 unit tong sampah sampai tahun 2019
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 280 unit tong sampah pada tahun 2019
40 unit - 40 unit - 80 unit - 60 unit - 60 unit -
Tersedianya gerobak sampah sebanyak 64 unit sampai tahun 2019
Masin-masing kecamatan di wilyah kajian memiliki masing-masing 13 unit gerobak sampah
Tidak adanya sarana pengangkutan berupa gerobak sampah di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 64 unit gerobak sampah pada tahun 2019
9 unit - 9 unit - 22 unit - 9 unit - 15 unit -
Tersedianya tambahan 32 unit container sampai tahun 2019
Terdapat 15 unit container yang beroperasi di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 47 unit container pada tahun 2019
4 unit - 0 unit - 16 unit - 4 unit - 8 unit -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
49
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Tersedianya tambahan armada pengangkutan sampah berupa dump truck sebanyak 12 unit sampai tahun 2019
Terdapat 16 unit dump truck yang beroperasi di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki armada pengagkutan sampah berupa 28 unit dump truck pada tahun 2019
0 unit - 3 unit - 3 unit - 3 unit - 3 unit -
Tersedianya tambahan arm roll truck sebanyak 6 unit sampai tahun 2019
Terdapat 5 unit arm roll truk yang beroperasi di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki arm roll truk sebanyak 11 unit pada tahun 2019
0 unit - 2 unit - 2 unit - 0 unit - 2 unit -
Tersedianya compactor truck sebanyak 1 unit sampai tahun 2019
Tidak terdapat compactor truck di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 1 unit compactor truck pada tahun 2019
0 unit - 0 unit - 1 unit - 0 unit - 0 unit -
Tersedianya transfer depo sebanyak 6 unit sampai tahun 2019
Tidak terdapat transfer depo di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 6 unit transfer depo pada tahun 2019
2 unit - 1 unit - 1 unit - 1 unit - 1 unit -
Tersedianya TPST 3R sebanyak 3 unit smpai tahun 2019
tidak terdapat TPST 3R di wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Memiliki 3 unit TPST 3R pada tahun 2019
0 unit - 1 unit - 1 unit - 0 unit - 1 unit -
Meningkatnya partispasi masyarakat dalam pengolahan sampah dengan sistem 3R skala rumah tangga dari 0% menjadi 2,5% pada tahun 2019
Terbangunnya 3 unit TPST di wilayah kajian
Tidak adanya TPST 3R di kecamatan wilayah kajian
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Terbangunnya 3 unit TPST di wilayah kajian pada tahun 2019
0 unit - 1 unit - 1 unit - 0 unit - 1 unit -
Telah dilakukan revisi atas Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006 Tentang Pengolaan Kebersihan dan Pertamanan
5 Kecamatan di wilayah kajian diberlakukan peraturan daerah persampahan
Perda sudah tidak sesuai dengan keadaan di lapangan saat ini serta belum berlakunya sanksi hukum pengelolaan persampahan
Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014
Adanya Perda pengelolaan persampahan yang baru dan ditegakkannya sanksi hukum pengelolaan persampahan
0 % - 100% - 0% - 0% - 0% -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
50
Tujuan
1. Tersedianya sarana dan prasarana drainase yang memadai 2. Tersedianya masterplan drainase perkotaan 3. Tersedianya dana untuk sektor drainase baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta
4. Tewujudnya kehidupan masyarakat yang ber prilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kelestarian lingkungan
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Berkurangnya luas genangan di Kota Palangka Raya di tahun 2019
Tidak terjadi
genangan akibat
hujan deras setinggi
30 cm, selama 2
jam dan tidak lebih
dari 2 kali dalam
setahun pada tahun
2019
Sebanyak 45 %
Masih mengalami
banjir secara rutin
(Hasil EHRA)
Study EHRA
dan Dinas PU
Tahun 2014
Tidak adanya
genangan di
Kota Palangka
Raya
khususnya
pada wilayah
kajian pada
tahun 2019
5 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -
Tersedianya dana untuk sektor drainase baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
penganggaran yang
merata terkait
sistem drainase
sesuai dengan
tingkat risiko pada
dokumen BPS
Kurangnya
pertumbuhan
pendanaan di
sektor drainase
Dinas PU
Tahun 2014
Terpenuhinya
kebutuhan
dana untuk
sektor drainase
pada tahun
2019
9 % - 9 % - 9 % - 9 % - 9 % -
5 Kecamatan di wilayah kajian pengelolaan drainase dapat terlaksana dengan baik
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat melalui
penyuluhan atau
sosialisasi
Kurangnya
Masyarakat yang
peduli dengan
drainase yang
ada
Study EHRA
dan Dinas PU
Tahun 2014
pengelolaan
drainase dapat
terlaksana
dengan baik
20 % - 20 % - 20 % - 20 % - 20 % -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
51
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam sistem pengelolaan dan pemeliharaan drainase pada tahun 2019
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
sistem pengelolaan
dan pemeliharaan
drainase
Kurangnya
penyuluhan dan
pendidikan
mengenai sistem
pengelolaan dan
pemeliharaan
drainase kepada
masyarakat
Study EHRA
dan Dinas PU
Tahun 2014
Adanya peran
serta
masyarakat
dalam sistem
pengelolaan
dan
pemeliaharaan
drainase pada
tahun 2019
5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -
Tujuan PHBS Tatanan Rumah Tangga
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pola hidup sehat 2. Meningkatkan sumber daya manusia dalam menyampaikan cara hidup sehat, bersih dan bersanitasi yang berwawasan lingkungan 3. Tersedianya Anggaran untuk sektor PHBS Terkai Sanitasi baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Meningkatkan prosentase kebiasaan masyarakat CTPS di lima waktu penting dari 14,3% menjadi 50% pada tahun 2019
Berkurangnya
penduduk yang
tidak melakukan
perilaku CTPS di
lima waktu penting
di tahun 2019
Sebanyak 85,8%
penduduk Kota
Palangka Raya
tidak melakukan
CTPS di lima
waktu penting
Sudy EHRA
Tahun 2014
50%
Masyarakat
melakukan
perilaku CTPS
di lima waktu
penting pada
tahun 2019
2,7 % - 6 % - 7 % - 10 % - 10 % -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
52
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Berkurangnya praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari 47,4% menjadi 0% pada tahun 2019
Tidak adanya
masyarakat yang
melakukan BABS
pada tahun 2019
Sebanyak 47,4%
masyarakat
masih BABS, baik
di kebun, sungai,
saluran air
maupun di tanah
kosong
Studi EHRA
tahun 2014
Masyarakat
melakukan
praktek Buang
Air Besar
Sembarangan
(BABS) pada
tahun 2019
sebanyak 0%
2,4 % - 5 % - 10 % - 15 % - 15 % -
Menurunkan prosentase pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air dari 13,5% menjadi 0% pada tahun 2019
Berkurangnya
pencemaran pada
wadah
penyimpanan dan
penanganan air
pada tahun 2019
Sebanyak 13,5%
pencemaran pada
wadah
penyimpanan dan
penanganan air
Studi EHRA
tahun 2014
0%
pencemaran
pada wadah
penyimpanan
dan
penanganan air
tahun 2019
1,5 % - 3 % - 3 % - 3 % - 3 % -
Meratanya penyuluhan PHBS Terkait Sanitasi di seluruh masyarakat di wilayah kajian
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
informasi dan media
PHBS Terkait
Sanitasi tahun 2019
kurangnya
cakupan layanan
PHBS Terkait
Sanitasi
Studi EHRA,
DINKES tahun
2014
Meningkatknya
cakupan
layanan PHBS
Terkait Sanitasi
pada tahun
2019
10 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -
Adanya dukungan sektor swasta (CSR) dalam PHBS Terkait Sanitasi sampai tahun 2019
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
dukungan PHBS
Terkait Sanitasi
pada tahun 2019
Belum adanya
dukungan swasta
(CSR) dalam
PHBS Terkait
Sanitasi
Dinas
Kesehatan
tahun 2014
5 Kecamatan
pada wilayah
kajian
mendapat
dukungan
layanan PHBS
tahun 2019
5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
53
Tujuan PHBS Tatanan Sekolah
1. Meningkatkan kesadaran pelaku pendidik dalam menjalankan kehidupan yang bersanitasi yang berwawasan lingkungan 2. Mengoptimalkan media promosi kesehatan sekolah 3. Tersedianya sarana dan prasarana PHBS berupa Fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai 4. Tersedianya dana untuk sektor sanitasi sekolah baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta.
Sasaran
Indikator
Data Dasar
Target
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Meningkatknya cakupan PHBS Terkait Sanitasi diseluruh sekolah dasar yang ada diwilayah kajian pada tahun 2019
Sekolah Dasar di 5
Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapat informasi
dan media PHBS
pada tahun 2019
Tidak meratanya
media promosi
yang disalurkan
langsung ke
sekolah-sekolah
dasar
Kajian Santasi
Sekolah dan
Dinas
Kesehatan
tahun 2014
Tersalurkannya
informasi dan
media promosi
keseluruh
sekolah dasar
yang ada di
wilayah kajian
10 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -
Meningkatkan prosentase perilaku CTPS disekolah dari 32% menjadi 70% pada tahun 2019
Sekolah Dasar di 5
Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
Fasilitas Cuci
tangan tahun 2019
32% siswa tidak
melakukan
perilaku CTPS di
sekolah
Kajian Sanitasi
Sekolah tahun
2014
70% siswa
melakukan
perilaku CTPS
di sekolah
2 % - 6 % - 10 % - 10 % - 10 % -
Adanya dukungan sektor swasta (CSR) dalam PHBS Terkait Sanitasi di sekolah sampai tahun 2019
Seluruh Sekolah
Dasar di 5
Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
dukungan PHBS
Terkait Sanitasi di
sekolah pada tahun
2019
Belum adanya
dukungan swasta
(CSR) dalam
PHBS Terkait
Sanitasi
Kajian Sanitasi
Sekolah tahun
2014
Terpenuhinya
kebutuhan dana
untuk sektor
PHBS Terkait
Sanitasi di
sekolah pada
tahun 2024
5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
54
Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi, hal yang terpenting adalah
sanitasi merupakan permasalahan bersama dimana sistem monitoring dan evaluasi
sanitasi harus terbuka dan melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan. Mekanisme
monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasi terdiri atas 4 (empat Sektor) yaitu:
1. Pengumpulan data yang terdiri dari program yang berkaitan dengan sanitasi:
kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan.
2. Analisa data dan Pelaporan yang berisi penggambaran kondisi pelaksanaan Sanitasi
di Kota Palangka Raya yaitu keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang
timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder.
3. Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang
perkembangan program dan kegiatan sanitasi.
4. Tindakan pengimplementasian perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari
rangkaian tahap tersebut di atas.
Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan sanitasi untuk
mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan sanitasi di tingkat Kota, yaitu
dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran
dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan
perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada
evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung pelaksanaan monitoring dan
evaluasi. Mekanisme Monitoring dan evaluasi ditingkat lokal dimaksudkan untuk
mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan
sanitasi yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya
berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan
dalam pelaksanaan Sanitasi di Kota Palangka Raya. Dapat dilihat pada tabel berikut ini:
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
55
Tabel 5.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK
OBJEK PEMANTAUAN
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan
Pelaporan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpulan Data Dan Dokumentasi
Pengolah Data/ Pemantau
Penerima Laporan Format
Air Limbah
Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Sosialisasi pengelolaan air limbah domestik
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2018
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Biaya Operasional Pemeliharaan IPLT BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2019
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Biaya Operasional Pemeliharaan Truk Tinja
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2019
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pengadaan WC Mobile BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2016-1018
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan MCK BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2017
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan Tangki Septik Komunal BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2016-2018
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Sosialisasi Rencana pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan kepada masyarakat
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembebasan Lahan/tanah IPAL Terpusat Skala Kawasan
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2016
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2017
Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan
BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Sosialisasi Pembinaan Kelompok Pemanfaat dan Penerima (KP2) Air Bersih
BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pemeliharaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan
BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
56
OBJEK PEMANTAUAN
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan
Pelaporan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpulan Data Dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Penerima Laporan Format
Persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan dan penyusunan data penduduk wajib retribusi sampah
BLH Dinas Pasar dan Kebersihan
Dinas Pasar dan Kebersihan 2015-2019
Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Sosialisasi Kebersihan BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2019
Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Operasional Pemeliharaan TPA BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2019
Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pengadaan sarana dan prasarana penampungan sampah sementara berupa tong sampah dan container
BLH Dinas Pasar dan
Kebersihan Dinas Pasar dan
Kebersihan 2015-2019 Bappeda/Dinas Pasar
dan Kebersihan Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Pengadaan armada pengangkutan sampah Gerobak Sampah, Dump Truck, Arm Roll Truk
BLH Dinas Pasar dan Kebersihan
Dinas Pasar dan Kebersihan 2015-2019
Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Peningkatan Operasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan (Dump Truck)
BLH Dinas Pasar dan Kebersihan
Dinas Pasar dan Kebersihan 2016-2019
Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan
Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pengembangan Kinerja Persampahan
Merevisi Perda Kebersihan tahun 2006 Dinas PU Dinas PU Dinas PU 2016 & 2018 Bappeda/Dinas
PU/BLHD Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Pengelolaan persampahan
BLH BLH BLH 2015-2019 Bappeda/BLHD Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Penyediaan Prasarana dan Pengelolaan Sampah (pengadaan TPST 3R)
BLH BLH BLH 2016-2019 Bappeda/BLHD Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
57
OBJEK PEMANTAUAN
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan
Pelaporan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpulan Data Dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Penerima Laporan Format
Drainase Pekotaan
Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong
Pembangunan Drainase Primer BLH Dinas PU Dinas PU 2016-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan Drainase Sekunder/Rehabilitas Drainase
BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Pemeliharaan Drainase Primer BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
Pemeliharaan Drainase Sekunder BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
OBJEK PEMANTAUAN
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan
Pelaporan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpulan Data Dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Penerima Laporan Format
PHBS Terkait Sanitasi
PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN RUMAH TANGGA
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Program Lingkungan Sehat
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-219 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Dukungan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
58
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan
Pelaporan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpulan Data Dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Penerima Laporan Format
PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN SEKOLAH
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Program Lingkungan Sehat
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS di Sekolah
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Jamban dan Air bersih di Sekolah
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Penyediaan Sarana Pembuangan sampah di Sekolah
BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim
Monitoring dan Evaluasi Sumber: Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 201
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV
59
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
kepada seluruh warga Kota Palangka Raya khususnya Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi,
sehingga dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya dapat terselesaikan.
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya memuat visi misi, tujuan dan
sasaran sanitasi, strategi, program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi serta
rencana penanganan daerah rawan sanitasi untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi
yang terpadu dan menyeluruh mulai dari tahap kampanye, usaha perubahan pola pikir dan
perilaku hidup bersih dan sehat, pembangunan infrastruktur air limbah domestik,
persampahan, drainase dan infrastruktur PHBS terkait sanitasi yang sesuai kondisi dan
kebutuhan masyarakat hingga 5 (lima) tahun kedepan.
Menyadari akan keterbatasan pemikiran dan kemampuan yang ada pada Pokja
SanitasiKota Palangka Raya, maka tidak lupa kami harapkan saran, masukan, dan kritikan dari
semua pihak yang bersifat konstruktif demi terwujudnya upaya penyempurnaan dokumen
Startegi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini.
Palangka Raya, 3 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH
SELAKU KETUA POKJA SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA
Ir. Kandarani
NIP. 19620916 198903 1 007
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan yang
dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam membangun dan mengelola sanitasi secara
komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan
pembangunan sanitasi dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor
sanitasi Kabupaten dalam tiga kerangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara
sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah
langkah penting menuju pencapaian Universal Access di tahun 2019.
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya disusun oleh Kelompok Kerja
(Pokja) Sanitasi sebagai payung hukum perencanaan pembangunan sektor sanitasi jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Penyusunan SSK pada dasarnya bertujuan
memberikan instrumen bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan stakeholeder lainnya
untuk terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi. Instrumen tersebut kemudian
digambarkan melalui penyiapan kerangka pengembangan sanitasi, penetapan strategi
percepatan pembangunan sanitasi, penyusunan program dan kegiatan, serta penyepakatan
strategi sanitasi yang seluruhnya dirangkum sebagai proses penyusunan SSK.
Hubungan antara Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten dengan Dokumen perencanaan
lainnya adalaha sebagai berikut.
a. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan RPJMD
RPJMD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dipergunakan sebagai sumber dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Oleh
karena itu, Strategi Sanitasi Kabupaten ini merupakan penjabaran operasional dari
RPJMD khususnya yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi yang bersifat lintas
sektor, komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif sesuai dengan konsep dasar
pemikiran RPJMD.
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
b. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan Renstra SKPD
Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga dipergunakan sebagai bahan
penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Renstra SKPD dipergunakan sebagai dasar dari
penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten ini maka implementasi pembangunan sanitasi
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan SKPD yang terkait dengan sanitasi.
c. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya
RTRW dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi penyusunan Strategi
Sanitasi Kabupaten, dimana untuk rencana tahun 2016 perkiraan jumlah penduduk dan
volume sektor sanitasi diperhitungkan sesuai dengan perkiraan dan prediksi dalam
RTRW. Strategi Sanitasi Kota mengarah pada operasionalisasi teknis urusan khusus
sanitasi dari RTRW, agar pada saat pengendalian pemanfaatan ruang wilayah terlaksana
pula implementasi dari Buku Putih Sanitasi.
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kota Palangka Raya berisi visi, misi, dan tujuan
pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya berikut strategi-strategi pencapaiannya. Tiap-tiap
strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-
komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) akan
meliputi:
Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi
yang terdiri dari (a) layanan sektor air limbah domestik, (b) layanan sektor
persampahan, dan (c) sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen
(a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan
Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f)
Monitoring dan evaluasi
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Untuk mewujudkan percepatan pembangunan sektor sanitasi diKota Palangka Raya,
maka dibutuhkan pendanaan/pembiayaan terhadap program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Adapun pendanaan/pembiayaan tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
Program dan Kegiatan pengembangan air limbah domestik Kota Palangka Raya akan
dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari
APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN,
Swasta dan masyarakat. Dari Total indikasi biaya untuk pengelolaan air limbah domestik
yakni sebesar Rp. 20.745.000.00,00 diketahui Rp. 16.245.000.000,00 sumber pendanaan
berasal dari pembiayaan APBD Kota, dan Rp. 1.500.000.000,00 sumber pendanaan berasal
dari APBD provinsi dan Rp. 3.000.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBN
2. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Program dan Kegiatan pengembangan persampahan Kota Palangka Raya akan
dijabarkanberdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari
APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN,
Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya untuk pengelolaan persampahan yakni
sebesar Rp. 98.258.000.000,00 diketahui seluruhnya bersumber dari pembiayaan APBD
Kota.
3. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase
Program dan Kegiatan pengembangan drainase perkotaan Kota Palangka Raya akan
dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya. Dari Total indikasi biaya
untuk pengelolaan drainase perkotaan yakni sebesar Rp. 76.785.000.000,00 diketahui
semua pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota.
4. Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS terkait Sanitasi
Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi Kota Palangka Raya akan dijabarkan
berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari APBD Kota
maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
masyarakat. Dari Total indkasi biaya untuk PHBS terkait Sanitasi yakni sebesar
Rp. 5.009.000.000,00 diketahui Rp. 3.749.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari
pembiayaan APBD Kota, dan sumber pendanaan yang berasal dari APBD Provinsi sebesar
Rp. 1.350.000.000,00.
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ....................................................................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif ............................................................................................................................................. ii
Daftar Isi .................................................................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................................................................. vii
Daftar Peta ................................................................................................................................................................ viii
Daftar Gambar ........................................................................................................................................................ ix
Daftar Istilah ............................................................................................................................................................ x
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................................... 2
1.3 Metodologi ........................................................................................................................................................ 2
1.4 Posisi SSK dan Kaitanya dengan Dokumen Perencanaan Lain ................................................ 3
BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi
2.1 Visi Misi Sanitasi ............................................................................................................................................ 5
2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi ........................................................................................................... 7
2.2.1 Sektor Air Limbah Domestik ........................................................................................................ 7
2.2.2 Sektor Persampahan ........................................................................................................................ 10
2.2.3 Sektor Drainase Perkotaan ............................................................................................................ 13
2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi ............................................................................... 15
BAB III Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi
3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ................................... 19
3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan ................................................... 21
3.2.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan .................................. 24
3.2.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi .............................. 25
BAB IV Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi
4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi ....................................................................................... 28
4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ................................................ 31
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ................................................................ 35
4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan ................................................... 39
4.5 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi ............................................... 41
BAB V Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) .......................................................................... 44
Lampiran ................................................................................................................................................................... 60
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota Palangka Raya .............................................................................. 6
Tabel 2.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya ........................ 10
Tabel 2.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya ......................................... 13
Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Palangka Raya ........................... 15
Tabel 2.5 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Sanitasi 16
Tabel 2.6 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan Kota Palangka Raya .................... 16
Tabel 2.7 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Operasional/
Pemeliharaan Sanitasi .. .................................................................................................................... 17
Tabel 2.8 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Kebutuhan
Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun Hingga Tahun 2019 ............ 17
Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kota Palangka Raya Dalam Mendanai Program/
Kegiatan SSK .......................................................................................................................................... 18
Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik ................................ 20
Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Persampahan ................................................ 21
Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan ................................... 24
Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Rumah
Tangga ........................................................................................................................................................ 25
Tabel 3.5 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Sekolah 26
Tabel 4.1 Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan/Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun .................................................................................... 30
Tabel 4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ...................................... 32
Tabel 4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ....................................................... 36
Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ................................................................ 40
Tabel 4.5 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi ..................................... 42
Tabel 5.1 Matriks Monitoring dan Evaluasi Implementasi .................................................................. 47
Tabel 5.2 Mekanisme Monitoring dan Evaaluasi Implementasi SSK .............................................. 55
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
DAFTAR PETA
Halaman
Peta 2.1 Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya ................... 9
Peta 2.2 Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya .................................... 12
Peta 2.3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Kota Palangka Raya............................................... 14
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
DAFTAR ISTILAH
I. Umum
1.1 AMPL: Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
1.2 BPS : Buku Putih Sanitasi
1.3 DSS : Diagram Sistem Sanitasi
Diagram yang digunakan untuk membantu dalam identifikasi sistem sanitasi yang
berlaku saat ini (maupun pengembangan yang diperlukan) dimulai dari produksi
limbah sampai kembali ke lingkungan
1.4 EHRA : Environmental Health Risks Assessment
1.5 Masterplan (Rencana Induk)
Perencanaan dasar yang menyeluruh Kabupaten/Kota untuk jangka panjang
1.6 Milestone: Tahapan pencapaian sebuah proses yang terdiri dari satu atau lebih
kegiatan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi
1.7 MPS: Memorandum Program
1.8 PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan
1.9 PPSP: Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
1.10 RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
1.11 RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
1.12 Sanitasi
Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk
pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah
penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak
positif bagi kesehatan baik di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada
umumnya. Kata 'Sanitasi„ juga mengacu pada kemampuan menjaga kondisi higienis,
melalui layanan pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah
(WHO, http://www.who.int/topics/sanitation/en/. Diakses pada 30 November 2011)
1.13 SSK: Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
II. Air Limbah
2.1 Aerobic
Dikondisikan oleh kehadiran oksigen bebas (Water Environment Federation)
2.2 Air limbah
Air yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang mengandung zat-zat yang dapat
mempengaruhi kualitas lingkungan
2.3 Air limbah domestik
Air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan,
perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama (Lampiran 2 Permen PU No.
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang)
2.4 Anaerobic
Dikondisikan oleh ketidakhadiran oksigen bebas (Water Environment Federation)
2.5 Badan air penerima
Sungai, kali, danau, saluran, kolam, dan lain-lain yang menerima pembuangan
limbah
2.6 Bangunan atas jamban
Bagian dari fasilitas pembuangan yang berfungsi melindungi pemakai dari
gangguan cuaca, kontaminasi dari tinja manusia dan/atau melalui lingkungannya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui vektor pembawa penyakit
2.7 Bangunan bawah
Bangunan penampung dan pengolah tinja yang bisa berupa cubluk atau tangki
septik
2.8 Bangunan tengah jamban
Bangunan yang terdiri dari plat jongkok dan lantai jamban
2.9 Bidang resapan
Daerah permukaan untuk menampung air yang keluar dari suatu sistem pengolahan
air limbah rumah tangga
2.10 Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menstabilkan secara biologis kehadiran zat
organik (Metcalf & Eddy)
2.11 Biofilter
Instalasi pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontak
2.12 Black water
Air limbah yang berasal dari jamban atau WC saja
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
2.13 Cubluk
Sistem pembuangan tinja sederhana, terdiri atas lubang yang digali secara manual
dilengkapi dengan dinding rembes air
2.14 Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut dalam cairan (Water Environment Federation)
2.15 Faeces (feces)
Buangan tinja dari manusia atau hewan tanpa urine (Water Environment
Federation)
2.16 Grey water
Air limbah yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur
2.17 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Instalasi pengolahan air limbah yang didisain hanya menerima lumpur tinja melalui
mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaan) (Lampiran 2 Permen PU No.
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang)
2.18 Jamban
Fasilitas pembuangan tinja
2.19 Kolam anaerob
Kolam yang ditempatkan pada awal dari rangkaian kolam stabilisasi, digunakan
untuk pengendapan dan pemisahan materi organik
2.20 Kolam fakultatif
Kolam yang digunakan untuk memisahkan BOD dan bakteri patogen secara anaerob.
Di lapisan atas kolam ini ditumbuhi alga yang akan mendapatkan nutrisi dari
bakteri, dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bakteri aerob
2.21 Kolam maturasi
Kolam yang digunakan untuk mengurangi bakteri patogen pada akhir dari
rangkaian kolam stabilisasi. Kolam ini mengandung oksigen di setiap kedalamannya,
karena konsentrasi organik yang rendah dan konsentrasi alga yang tinggi
2.22 Kolam stabilisasi
Bentuk paling sederhana pada pengolahan air limbah tempat terjadi proses
penguraian zat-zat pencemar secara alamiah
2.23 Lantai jamban
Sarana atau perlengkapan bangunan atas, agar bangunan kuat menopang leher
angsa
2.24 Leher angsa
Komponen plat jongkok yang berisi air perapat untuk menahan bau agar tidak
keluar dari jamban
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
2.25 Off site system (sistem sanitasi terpusat)
Sistem pembuangan air limbah dimana air limbah dibuang serta diolah secara
terpusat di Instalasi Pengolahan Limbah Kota. Sebelumnya lebih dulu melalui
penyaluran perpipaan air limbah kota (sewer pipe)
2.26 Onsite system (sistem sanitasi setempat)
Sistem pembuangan air limbah secara individual yang diolah dan dibuang di tempat.
Sistem ini meliputi cubluk, tangki septik dan resapan, unit pengolahan setempat
lainnya, sarana pengangkutan, dan pengolahan akhir lumpur tinja (Lampiran 2
Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)
2.27 Pencemaran
Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam air oleh kegiatan manusia. Akibatnya kualitas air turun sampai ke tingkat
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya
2.28 Pengolahan air limbah
Perlakuan terhadap air limbah, agar air dapat dibuang ke badan air sesuai baku
mutu yang disyaratkan
2.29 Plat jongkok
Sarana atau perlengkapan jamban, yang dilengkapi lubang masuk tinja dan air kotor
untuk dialirkan ke cubluk atau tangki septik
2.30 Sewage
Lihat wastewater (Water Environment Federation)
2.31 Sewer
Pipa atau pembawa lainnya yang mengalirkan air limbah dari beberapa atau banyak
properti (Sanitation and Hygiene Promotion)
2.32 Sewerage
Sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir air limbah (Water
Environment Federation)
2.33 Wastewater
Zat cair atau air buangan tercemar dari kegiatan operasi rumah tangga atau
komersial atau industri, yang tercampur dengan air hujan atau air tanah akibat
infiltrasi (Water Environment Federation)
2.34 Water seal (air perapat)
Air yang ditahan pada pipa bengkok, menyerupai leher angsa, untuk mencegah bau
dan masuknya hewan kecil
2.35 Wetland aliran permukaan
Salah satu jenis constructed wetland yang airnya menggenang pada kolam. Atau air
yang mengalir berada di atas permukaan media, seperti kolam, empang, dan rawa
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
2.36 Wetland aliran sub-permukaan (subsurface flow system wetland)
Salah satu jenis constructed wetland yang airnya mengalir di bawah permukaan
media
2.37 Tangki septik (septic tank)
Ruang kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah
tangga
2.38 Yellow water
Air limbah yang mengandung urine saja
III. Persampahan
3.1 3R
Reduce, Reuse, dan Recycle. Sebuah pendekatan untuk mengurangi timbulan
sampah melalui: mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah
3.2 Bangunan sarana pembuatan kompos
Prasarana pembuatan kompos yang terdiri dari kantor, gudang, pemilihan
pengomposan (berfungsi sebagai tempat kegiatan pengomposan yang terlindung
dari gangguan cuaca)
3.3 Controlled Landfill (Lahan Urug Terkendali)
Metode pengurugan di areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan dan
ditutup dengan tanah penutup sekurang-kurangnya setiap tujuh hari
3.4 Daur ulang kertas
Usaha pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat dipakai kembali melalui
cara-cara sederhana
3.5 Jenis sampah (UU No. 18 tahun 2008)
- Sampah rumah tangga
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik
- Sampah sejenis sampah rumah tangga
Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya
- Sampah spesifik
Adalah sampah yang meliputi:
Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
Sampah yang mengandung limbah berbahaya dan beracun
Sampah yang timbul akibat bencana
Puing bongkaran bangunan
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau
Sampah yang timbul secara tidak periodik
3.6 Kompos
Produk lumpur atau material lain yang teroksidasi secara thermophilic dan biologis
3.7 Komposter windrow
Metode pengomposan dengan pengudaraan menggunakan terowongan angin yang
terbuat dari bambu
3.8 Landfill
Lahan pembuangan sampah yang menggunakan teknologi pembuangan sampah.
Gunanya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan melindungi kualitas air
(baik air permukaan maupun bawah permukaan)
3.9 Leachate (Lindi)
Cairan yang timbul sebagai limbah akibat masuknya air eksternal ke dalam urugan
atau timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga
materi organik hasil proses dekomposisi biologis
3.10 Open dumping (penimbunan terbuka)
Proses penimbunan sampah di TPA tanpa melalui proses pemadatan dan penutupan
secara berkala
3.11 Pengelolaan sampah
Kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah
3.12 Pipa gas
Sarana untuk mengalirkan gas hasil proses penguraian zat organik
3.13 Sampah
Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (UU
No. 18 tahun 2008)
3.14 Sanitary Landfill
Metode pengurugan di areal pengurugan sampah yang disiapkan dan dioperasikan
secara sistematis, dengan penyebaran dan pemadatan sampah pada area
pengurugan serta penutupan sampah setiap hari (Permen PU No. 03/PRT/M/2013)
3.15 Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu (UU No. 18 tahun 2008)
3.16 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang,
pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah (UU No. 18 tahun
2008)
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
3.17 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara
aman bagi manusia dan lingkungan (UU No. 18 tahun 2008)
3.18 TPA Regional
TPA yang digunakan oleh lebih dari satu Kabupaten/Kota. TPA regional menjadi
salah satu pilihan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan yang dihadapi
Kabupaten/Kota
3.19 Transfer Depo
Tempat memindahkan sampah dari alat pengumpul ke alat pengangkut
IV. Drainase
4.1 Badan penerima air
wadah-wadah air alamiah atau buatan berupa laut, sungai, danau, kolam retensi,
kolam detensi, kolam tandon, sumur resapan dan sarana resapan lainnya yang
ramah lingkungan
4.2 Drainase
Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air penerima air
dan atau ke bangunan resapan manusia
4.3 Drainase perkotaan
Drainase di wilayah perkotaan yang berfungsi mengendalikan air permukaan
sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia
4.4 Saluran primer
Saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke
badan penerima air
4.5 Saluran sekunder
Saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke
saluran primer
4.6 Saluran tersier
Saluran yang menerima air dari sistem drainase lokal dan menyalurkannya ke
saluran drainase sekunder
4.7 Sistem drainase lokal
Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani sebagian wilayah perkotaan
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014
4.8 Sistem drainase perkotaan berwawasan lingkungan
Jaringan drainase perkotaan yang terdiri dari saluran induk/primer, saluran
sekunder, saluran tersier, bangunan peresapan, bangunan tampungan, beserta
sarana pelengkapnya yang berhubungan secara sistematis satu dengan lainnya.
V. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi
5.1 Cuci Tangan Pakai Sabun
Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
(Pedoman STBM, 2008)
5.2 Sanitasi total
Kondisi ketika suatu komunitas (Pedoman STBM, 2008):
- Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
- Mencuci tangan pakai sabun
- Mengelola air minum dan makanan yang aman
- Mengelola sampah dengan benar
- Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019
A.
1 Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 org 1 1 1 1 5 25 25 30 30 35 150 150
2Penyusunan Peraturan
Daerah
Kota Palangka
Raya224.663 jw 1 1 50 50 50
3 Pengadaan WC MobileKota Palangka
Raya- 1 1 2 557 550 1,107 1,107
4Pengadaan Peralatan
Pengelolaan Air Tinja
Kota Palangka
Raya- 1 1 2 600 300 900 900
5 Pengawasan dan
Pengendalian Air Limbah
Kota Palangka
Raya- 1 1 1
4 40 40 50 50 180 180
6Pembangunan Tangki
Septik KomunalKel. Palangka - 1 1 1 3 1,200 2,100 2,100 3,640 9,040 9,040
7 Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 1 1 2 100 150 250 250
8Pendataan sanitasi
Masyarakat
Kota Palangka
Raya1 1 1 3 117 131 300 548 548
9Pembangunan IPAL
Terpusat skala Kawasan
Kota Palangka
Raya78,504 1
1 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500
1,500 3,000
10
Kel. Mungku
Baru320 Pkt 1 1 2 80 90 170 170
Kel. Bukit Sua 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Panjehang 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140
Kel. Gaung
Baru320 Pkt
1 12 50 70 120 120
Kel. Pager 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120
Kel. Kanarakan 160 Pkt 1 1 80 80 80
Kel. Petuk
Berunai320 Pkt 1 1 2 70 80 150 150
Kel. Petuk Bukit 160 Pkt 1 1 60 60 60
Kel. Habaring
Hurung160 Pkt 1 1 80 80 80
Kel. Marang 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130
Kel. Banturung 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Petuk
Katimpun320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130
Kel. Kameloh
Baru320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Pahandut
Seberang320 Pkt 1 1 2 50 60 110 110
Kel. Bereng
Bengkel320 Pkt 1 1 2 60 90 150 150
Kel.
Kalampangan160 Pkt 1 1 90 90 90
NOMOR
PROGRAM / KEGIATAN DETAIL
LOKASI
(Kec./Desa/K
el./Kws)
Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh
Volume Total
Volume
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
(Output/Sub
Output/Komponen)Jml. Penduduk
terlayani
Luas Wilayah
terlayani KAB. PROV. APBNSWASTA/
CSR
MASYARA
KATSAT
Indikasi Biaya (juta rupiah)
2015 2016 2018 2019 Jumlah2017
SEKTOR AIR LIMBAH
DOMESTIK
PEMBANGUNAN SARANA
DAN PRSARANA AIR
BERSIH PEDESAAN
Kel. Kereng
Bangkirai160 Pkt 1 1 70 70 70
Kel. Tanjung
Pinang160 Pkt 1 1 60 80 140 140
Kel. Tanjung
Pinang 160 Pkt 1 1 60 60 60
Kel. Bukit
Tunggal320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140
11 LS 1 1 1 1 1 5 40 40 40 40 40 200 200
12 LS 1 1 1 1 1 5 200 300 300 300 300 1,400 1,400
3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - - Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor
Air Limbah Domestik
Sosialisasi Pembinaan
Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharaan/Peningkatan
Sarana dan Prasarana Air
(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019
C. SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN
1
Ke. Panarung 22.445 26.700
M' 3,500 5,000 5,000 6,000 6000 25,500 1,400
Kel. Pahandut 27.180 10.800
M' 300 1,500 2,000 2,000 2000 7,800 450
Kel. Menteng 40.839 20.600 M' 3,000 5,000 5,000 6,000 7000 26,000 1,500
Kel. Langkai 27.881 11.300 M' 300 1,000 3,000 3,000 4000 11,300 300
Kel. Palangka 45.126 16.400 M' 700 1,000 1,500 2,000 2000 7,200 700
Kel. Kereng 6.797 20.600 M' 700 1,000 2,000 2,000 2,000 7,700 575
Kel. Bukit Tunggal 36.936 157.400 M' 2,000 3,000 4,000 6,000 5000 20,000 1,250
Kel. Petuk Ketimpun 1.817 39.700 M' 150 500 1,500 1,500 500 4,150 150
Kota Palangka Raya 240.632 466.700 M' 10,000 100,000 100,000 100,000 100,000 410,000 310
6,635 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sekotr Drainase Perkotaan
Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong
Gorong
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong Gorong
(DAU)
NOMOR
PROGRAM / KEGIATAN
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh
Volume Total
Volume
(Output/Sub Output/Komponen) Jml
Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayaniSAT
Indikasi Biaya (juta rupiah)
2015
Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong Gorong
Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong
2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900
750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400
2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800
500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900
500 900 1,400 1,600 5,100 5,100
500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275
1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350
250 900 1,050 400 2,750 2,750
1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310
10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
KAB. PROV. APBNSWASTA/
CSR
MASYARA
KAT
Indikasi Biaya (juta rupiah)
2016 2017 2018 2019 Jumlah
PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
(Jiwa) (Km2)
1 Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya 205307 551 km2
2Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana TPS dan KontainerKota Palangka Raya
3Pengadaan Truck
Compector/Pres SampahKota Palangka Raya
4Pembangunan transer depo
sampahKota Palangka Raya
5 Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya
6 Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya
7 Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya
8Pengawasan dan Pengedalian
kebersihanKota Palangka Raya
9 Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya
10Penyusunan Perda Pengelolaan
Sampah/KebersihanKota Palangka Raya
11Penegakan Perda Pengelolaan
Sampah dan Kebersihan/SanksiKota Palangka Raya
12 Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya
13 Penyerahan tanah Kota Palangka Raya
14 Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya
15 Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya
16 Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya
17 Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya
18Penyusunan master plan
pengelolaan persampahan
Kota Palanka Raya
Kota Palangka Raya
19Operasional Kebersihan
lingkunganKota Palangka Raya
20Pengadaan Road Sweeper/Mobil
Penyapu JalanKota Palangka Raya
21 Operasional TPST Kota Palangka Raya
22 Pembangunan TPST Kota Palangka Raya
Jml. Penduduk
terlayani
Luas
Wilayah
terlayani
NOMORDETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome
23Pembentukan UKM dan Posdaya
masyarakat peduli sampahKota Palangka Raya
24 Operasional TPA Kota Palangka Raya
25Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana TPAKota Palangka Raya
26Pembuatan Pagar Batas TPA
tahap IIIKota Palangka Raya
27Peningkatan jalan lingkungan TPA
Kota Palangka Raya
28Pengadaan Mesin Pencacah
sampahKota Palangka Raya
29Pengadaan Mesin Potong Rumput
Kota Palangka Raya
30 Pengadaan incenerator Kota Palangka Raya
31 Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya
32Pembangunan Jembatan Timbang
Kota Palangka Raya
33
Operasional Kajian Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Kota Palangka Raya
2015 2016 2017 2018 2019
m3 432 480 528 660 636 2736 6,000 6,350
unit 12 12 14 14 52 0 350
Unit 1 1 0 0
Unit 2 1 1 1 1 6 2,400 1,200
Unit 40 40 80 60 60 280 50 60
Unit 9 9 22 9 15 64 40 50
kali 48 48 48 48 48 240 40 40
kali 48 48 48 48 48 240 40 40
kali 7 7 21 42 42 119 27 30
1 1 0 60
0 0 2 2 2 6 0 0
1 1 1 1 1 5 200 226
1 1 1 1 1 5 2 3
Unit 2 2 2 2 8 0 20
Unit 2 2 2 6 0 950
Unit 3 3 3 3 12 0 1,350
Unit 4 16 4 8 32 246 0
1 1 350 0
m 26700 30700 30700 32700 32700 153500 2,650 2,700
Unit 1 1 2 0 1,850
KK 20 20 23 23 23 109 30 30
Unit 1 1 1 3 0 2,000
Indikasi Biaya (juta rupiah)
2015 2016
Kebutuhan Penanganan menyeluruh
SATVolume Total
Volume
2 3 5 0 25
0 800 900
0 300 350
m 200 200 0 363
m 300 300 600 750 0
Unit 1 1 0 0
Unit 6 7 10 10 10 43 25 30
Unit 1 1 0 750
KK 20 20 25 25 25 115 100 100
Unit 1 1 0 750
10 10 10 10 10 50 50 50
14,100 20,627
7,000 8,022 8,750 36,122 36,122
400 500 600 1,850 1,850
1,681 0 0 1,681 1,681
1,500 1,800 2,000 8,900 8,900
100 70 80 360 360
125 50 100 365 365
60 60 70 270 270
50 50 60 240 240
32 34 35 158 158
0 0 0 60 60
40 40 50 130 130
200 200 200 1,026 1,026
5 5 6 21 21
20 20 20 80 80
950 0 950 2,850 2,850
1,360 1,370 1,380 5,460 5,460
800 200 400 1,646 1,646
0 0 0 350 350
2,800 2,900 3,000 14,050 14,050
00
2,500 4,350 4,350
50 50 50 210 210
2,000 0 2,000 6,000 6,000
Jumlah
Indikasi Biaya (juta rupiah)Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
KAB. PROV. APBNSWASTA/
CSR
MASYARA
KAT2017 2018 2019
0 0 30 55 55
1,100 1,300 1,300 5,400 5,400
400 500 600 2,150 2,150
0 0 0 363 363
0 700 0 1,450 1,450
100 0 0 100 100
40 45 46 186 186
0 0 0 750 750
125 150 150 625 625
0 0 0 750 750
50 50 50 250 250
20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -
Kota : Palangka Raya
Provinsi : Kalimantan Tegah
Tahun : 2014
Halaman ……dari……
(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019
A.
1 Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 org 1 1 1 1 5 25 25 30 30 35 150 150
2 Penyusunan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya 224.663 jw 1 1 50 50 50
3 Pengadaan WC Mobile Kota Palangka Raya - 1 1 2 557 550 1,107 1,107
4 Pengadaan Peralatan Pengelolaan Air Tinja Kota Palangka Raya - 1 1 2 600 300 900 900
5 Pengawasan dan Pengendalian Air Limbah Kota Palangka Raya - 1 1 1 4 40 40 50 50 180 180
6 Pembangunan Tangki Septik Komunal Kel. Palangka - 1 1 1 3 1,200 2,100 2,100 3,640 9,040 9,040
7 Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 1 1 2 100 150 250 250
8 Pendataan sanitasi Masyarakat Kota Palangka Raya 1 1 1 3 117 131 300 548 548
9 Pembangunan IPAL Terpusat skala Kawasan Kota Palangka Raya 78,504 1 1 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500 1,500 3,000
10
Kel. Mungku Baru 320 Pkt 1 1 2 80 90 170 170
Kel. Bukit Sua 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Panjehang 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140
Kel. Gaung Baru 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120
Kel. Pager 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120
Kel. Kanarakan 160 Pkt 1 1 80 80 80
Kel. Petuk Berunai 320 Pkt 1 1 2 70 80 150 150
Kel. Petuk Bukit 160 Pkt 1 1 60 60 60
Kel. Habaring Hurung 160 Pkt 1 1 80 80 80
Kel. Marang 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130
Kel. Banturung 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Petuk Katimpun 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130
Kel. Kameloh Baru 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160
Kel. Pahandut
Seberang320 Pkt 1 1 2 50 60 110 110
Kel. Bereng Bengkel 320 Pkt 1 1 2 60 90 150 150
Kel. Kalampangan 160 Pkt 1 1 90 90 90
Kel. Kereng Bangkirai 160 Pkt 1 1 70 70 70
Kel. Tanjung Pinang 160 Pkt 1 1 60 80 140 140
Kel. Tanjung Pinang 160 Pkt 1 1 60 60 60
Kel. Bukit Tunggal 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140
11 LS 1 1 1 1 1 5 40 40 40 40 40 200 200
12 LS 1 1 1 1 1 5 200 300 300 300 300 1,400 1,400
3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRSARANA AIR BERSIH
PEDESAAN
Sosialisasi Pembinaan Kelompok Pemanfaat dan Penerima
(KP2) Air BersihPemeliharaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Air
Bersih Pedesaan
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH
MASYARA
KATKAB.
NOMOR
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)
2018 2019PROV.
SWASTA/C
SRAPBN
2016
Jml. Penduduk
terlayani
SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Air Limbah Domestik
Jumlah
Indikasi Biaya (juta rupiah)PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)Kebutuhan Penanganan menyeluruh
SATVolume Total
Volume
Luas Wilayah
terlayani
20172015
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome
B.
1 Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya 205307 551 km2 m3 432 480 528 660 636 2736 6,000 6,350 7,000 8,022 8,750 36,122 36,122
2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana TPS dan Kontainer Kota Palangka Raya unit 12 12 14 14 52 0 350 400 500 600 1,850 1,850
3 Pengadaan Truck Compector/Pres Sampah Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 0 1,681 0 0 1,681 1,681
4 Pembangunan transer depo sampah Kota Palangka Raya Unit 2 1 1 1 1 6 2,400 1,200 1,500 1,800 2,000 8,900 8,900
5 Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya Unit 40 40 80 60 60 280 50 60 100 70 80 360 360
6 Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya Unit 9 9 22 9 15 64 40 50 125 50 100 365 365
7 Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya kali 48 48 48 48 48 240 40 40 60 60 70 270 270
8 Pengawasan dan Pengedalian kebersihan Kota Palangka Raya kali 48 48 48 48 48 240 40 40 50 50 60 240 240
9 Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya kali 7 7 21 42 42 119 27 30 32 34 35 158 158
10 Penyusunan Perda Pengelolaan Sampah/Kebersihan Kota Palangka Raya 1 1 0 60 0 0 0 60 60
11Penegakan Perda Pengelolaan Sampah dan
Kebersihan/SanksiKota Palangka Raya 0 0 2 2 2 6 0 0 40 40 50 130 130
12 Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya 1 1 1 1 1 5 200 226 200 200 200 1,026 1,026
13 Penyerahan tanah Kota Palangka Raya 1 1 1 1 1 5 2 3 5 5 6 21 21
14 Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya Unit 2 2 2 2 8 0 20 20 20 20 80 80
15 Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya Unit 2 2 2 6 0 950 950 0 950 2,850 2,850
16 Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya Unit 3 3 3 3 12 0 1,350 1,360 1,370 1,380 5,460 5,460
17 Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya Unit 4 16 4 8 32 246 0 800 200 400 1,646 1,646
18Penyusunan master plan pengelolaan persampahan
Kota Palanka RayaKota Palangka Raya 1 1 350 0 0 0 0 350 350
19 Operasional Kebersihan lingkungan Kota Palangka Raya m 26700 30700 30700 32700 32700 153500 2,650 2,700 2,800 2,900 3,000 14,050 14,050
20 Pengadaan Road Sweeper/Mobil Penyapu Jalan Kota Palangka Raya Unit 1 1 2 0 1,850 0 0 2,500 4,350 4,350
21 Operasional TPST Kota Palangka Raya KK 20 20 23 23 23 109 30 30 50 50 50 210 210
22 Pembangunan TPST Kota Palangka Raya Unit 1 1 1 3 0 2,000 2,000 0 2,000 6,000 6,000
23Pembentukan UKM dan Posdaya masyarakat peduli
sampahKota Palangka Raya 2 3 5 0 25 0 0 30 55 55
24 Operasional TPA Kota Palangka Raya 0 800 900 1,100 1,300 1,300 5,400 5,400
25 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana TPA Kota Palangka Raya 0 300 350 400 500 600 2,150 2,150
26 Pembuatan Pagar Batas TPA tahap III Kota Palangka Raya m 200 200 0 363 0 0 0 363 363
27 Peningkatan jalan lingkungan TPA Kota Palangka Raya m 300 300 600 750 0 0 700 0 1,450 1,450
28 Pengadaan Mesin Pencacah sampah Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 0 100 0 0 100 100
29 Pengadaan Mesin Potong Rumput Kota Palangka Raya Unit 6 7 10 10 10 43 25 30 40 45 46 186 186
30 Pengadaan incenerator Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 750 0 0 0 750 750
31 Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya KK 20 20 25 25 25 115 100 100 125 150 150 625 625
32 Pembangunan Jembatan Timbang Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 750 0 0 0 750 750
33Operasional Kajian Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)Kota Palangka Raya 10 10 10 10 10 50 50 50 50 50 50 250 250
14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -
C.
1
Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong Gorong Ke. Panarung 22.445 26.700 M' 3,500 5,000 5,000 6,000 6000 25,500 1,400 2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong Gorong (DAU) Kel. Pahandut 27.180 10.800 M' 300 1,500 2,000 2,000 2000 7,800 450 750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400
Kel. Menteng 40.839 20.600 M' 3,000 5,000 5,000 6,000 7000 26,000 1,500 2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800
Kel. Langkai 27.881 11.300 M' 300 1,000 3,000 3,000 4000 11,300 300 500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900
Kel. Palangka 45.126 16.400 M' 700 1,000 1,500 2,000 2000 7,200 700 500 900 1,400 1,600 5,100 5,100
Kel. Kereng 6.797 20.600 M' 700 1,000 2,000 2,000 2,000 7,700 575 500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275
Kel. Bukit Tunggal 36.936 157.400 M' 2,000 3,000 4,000 6,000 5000 20,000 1,250 1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350
Kel. Petuk Ketimpun 1.817 39.700 M' 150 500 1,500 1,500 500 4,150 150 250 900 1,050 400 2,750 2,750
Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong Gorong Kota Palangka Raya 240.632 466.700 M' 10,000 100,000 100,000 100,000 100,000 410,000 310 1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310
6,635 10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -
SEKTOR PERSAMPAHAN
SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sekotr Drainase Perkotaan
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Persampahan
Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong
D.
1
- Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh KesehatanSeluruh Puskesmas di
Seluruh Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 175 200 225 250 250 1,100 1,100
-Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
SehatSemua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 100 100 125 125 125 575 575
2
- Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Semua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 125 150 175 200 225 875 875
-Penyuluhan Kesehatan Kepada Masyarakat Tentang Pola
Hidup SehatSemua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 37 37 39 39 40 192 192
- Promosi Kesehatan Penyakit Menular Semua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 20 22 22 22 25 111 111
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Rumah Tangga 400 450 525 575 600 2,550 2,550 - - - -
D.
1
-Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
SehatSemua Kecamatan 30,000 1,070.95 Paket 1 1 1 1 1 5 55 55 55 55 55 275 275
2
- Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Paket 1 1 1 1 1 5 100 125 125 125 125 600 600
- Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 50 50 50 60 60 270 270
- Pembangunan Jamban dan Air bersih di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 250 250 250 300 300 1,350 1,350
- Penyediaan Sarana Pembuangan sampah di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 10 10 10 12 12 54 54
465 490 490 552 552 2,549 1,199 1,350 - - -
25,079 35,623 42,663 46,723 50,794 200,887 195,037 2,850 3,000 - -
PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN SEKOLAH
PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN RUMAH TANGGA
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Lingkungan Sehat
Program Lingkungan Sehat
Nip. 19620916 198903 1 007
Ketua,
Pokja Sanitasi
Ir. Kandarani
Palangka Raya, 15 Desember 2014
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Palangka Raya
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Sekolah
JUMLAH TOTAL
Matrik Kerangka Kerja Logis
Kelembagaan Keuangan Komunikasi Teknis Operasional SDM
Partisipasi Masyarakat,
Swasta dan Kesetaraan
Gender
Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran Target Capaian Indikator Nilai Data DasarSumber & Tahun Data
DasarProgram Kegiatan
Air Limbah Belum memadainya
sarana dan
prasarana
pengelolaan air
limbah domestik di
Kota Palangka Raya
Adanya peluang
program dalam
meningkatan
pengelolaan air limbah
domestik dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Adanya potensi
pembiayaan dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Belum adanya IPAL
terpusat skala kawasan
tersedianya SDM yang
telah mendapatkan
kursus, pelatihan dan
Bintek yang
dilaksanakan
kementrian PU
kerjasama penyedotan tinja
dengan melibatkan pihak
swasta (Penyedotan
swasta)
Tersedianya sarana
dan prasarana air
limbah domestik yang
memadai
Meningkatkan sarana
dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik sambungan
rumah menuju IPAL
skala kawasan
terbangunnya IPAL
terpusat skala kawasan
21.398 KK berdomisili
di wilayah kecamatan
Pahandut tersambung
ke fasilitas pengolahan
terpusat (IPAL terpusat
secara skala kawasan)
Belum ada IPAL
terpusat skala kawasan
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Mengoptimalkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik
(pembangunan IPAL
terpusat skala
kawasan)
Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah
Sosialisasi Rencana
pembangunan IPAL
terpusat secara
kawasan
Pembebasan
Lahan/tanah
Pembangunan IPAL
terpusat dan
sambungan rumahTersedianya
tankiseptic Komunal
untuk rumah tangga
dari tidak ada menjadi
8 unit pada tahun 2019
Terbangunnya 8 unit
tangki septic kajian
pada tahun 2019
2 Kecamatan pada
wilayah kajian dapat
mengakses fasilitas
tangki saptic komunal
Terdapat 3 unit tangki
saptic Komunal
diwilayah kajian
Dinas Pasar dan
kebersihan Tahun
2014
Mengoptimalkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik
(Pembangunan tangki
septic Komunal)
Program
Pengembangan
Pengelolaan air Limbah
Sosialisasi Rencana
pembangunan tangki
septic Komunal kepada
masyarakat
Pembebasan
Lahan/tanah
Pembangunan tangki
septic Komunal
Tersedianya kendaraan
operasional sedot tinja
dari tidak ada menjadi
4 unit pada tahun 2020
Memiliki 4 unit
kendaraan operasional
sedot tinja pada tahun
2020
5 Kecamatan pada
wilayah kajian dapat
mengakses fasilitas
sedot tinja
terdapat 1 unit
kendaraan operasional
sedot tinja milik
pemerintah kota
Dinas Pasar dan
kebersihan Tahun
2014
Mengoptimalkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik (pengadaan
kendaraan operasional
penyedot tinja)
Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah
Pengadaan Truk Tinja
Belum adanya Perda
yang mengatur
tentang pengelolaan
air limbah.
Sudah adanya
Stekholder yang
menangani
pengelolaan air limbah
belum adanya retribusi
pegelolaan air limbah
domestik (tersedia
hanya dari retribusi
pelayanan sedot kakus
(perda20tahun 2011))
Kurangnya sosialisasi
dan penyuluhan
mengenai pengelolaan
air limbah domestik
Tersedianya peraturan
deerah yang mengatur
tentang pengelolaan air
limbah dan penetapan
retribusi bagi rumah
tangga
Tersedianya landasan
hukum dalam sistem
pengelolaan air limbah
dan penetapan retribusi
pengelolaan air limbah
Tersedianya peraturan
deerah yang mengatur
tentang pengelolaan air
limbah
5 Kecamatan di wilayah
kajian lebih terarah
berdasarkan peraturan
yang berlaku
Belum adanya
peraturan daerah yang
mengatur tentang
pengelolaan air limbah
Dinas Pasar dan
Kebersihan Tahun
2014
Menyusun Peraturan
Daerah yang mengatur
tentang pengelolaan air
limbah
Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
HidupPengendalian
Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan
Hidup
Penyusunan peraturan
tentang pengelolaan air
limbah
Kurangnya
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
pengelolaan limbah
domestik.
Adanya dana/anggaran
untuk program limbah
domestik
Kurangnya media
komunikasi dalam
menyalurkan informasi
mengenai pengelolaan
air limbah domestik
Prosentasi pencemaran
karena pembuangan isi
tangki septik sebesar
100%
Terciptanya lingkungan
yang bersih dan sehat
serta terbebas dari
pencemaran air limbah
domestik
Tersisa 0%
pencemaran karena
pembuangan isi tangki
septik pada tahun 2019
meningkatnya
kesadaran masyarakat
melakukan sedot kakus
82 % isi tangki septik
masyarakat tidak
pernah disedot
Studi EHRA tahun 2014 Memaksimalkan
soaialisasi dan
pendampingan
terhadap masyarakat
untuk ber PHBS
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media
Promosi dan Informasi
Sadar Hidup Sehat
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk
mensosialisasikan
pentingnya jamban
dengan tangki septik
Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Air Limbah
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Kebiasaan buang air
besar sembarangan
(BABS) saat ini di
Kota Palangka Raya
masih 47,4 %
Belum adanya Perda
terkait pengelolaan air
limbah domestik
Sudah adanya
penyuluhan-
penyuluhan tentang
Stop BABS, tetapi
masih belum
menyentuh seluruh
lapisan masyarakat
Sarana dan prasarana
pengelolaanair limbah
domestik yang tidak
memadai
Belum adanya petugas
pengelola air lmbah
domestik
Tewujudnya kehidupan
masyarakat yang ber
prilaku hidup bersih
dan sehat serta Stop
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Berkurangnya praktek
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
dari 47,4% menjadi
0% pada tahun 2019
Tersisa 0%
masyarakat yang
melakukan praktek
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
pada tahun 2019
Berkurangnya
penduduk yang
melakukan praktek
BABS di tahun 2019
Sebanyak 47,4 %
masyarakat masih
BABS, baik di kebun,
sungai, pinggir laut,
saluran air maupun di
tanah kosong
Studi EHRA tahun 2014 Memaksimalkan
soaialisasi dan
pendampingan
terhadap masyarakat
untuk stop buang air
besar sembarangan
(BABS)
Program Lingkungan
Sehat
Pengkajian
pengembangan
Lingkungan Sehat
Penyuluhan
Menciptakan
Lingkungan Sehat
Program & Kegiatan
StrategiPermasalahan
Mendesak Subsektor
Tujuan & Sasaran Isu-isu Strategis
Persampahan Kurangnya
memadainya sarana
dan prasarana
persampahan yang
ada di Kota Palangka
Raya
Adanya peluang
program peningkatan
layanan persampahan
dari pusat, provinsi
maupun pihak swasta
Adanya potensi
pembiayaan dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Sebagian besar
pengelolaan sampah masih
dengan cara
dibakar/ditimbun
Tersedianya sarana
dan prasarana
persampahan yang
memadai
Meningkatnya
efektifitas layanan
pengelolaan sampah
dari 54.84 % menjadi
75% pada tahun 2019
Terbangunya 5 Unit
TPS di setiap
kecamatan wilayah
kajian pada tahun 2019
50,000 rumah tangga
terakses ke sarana
TPS
Layanan Pengelolaan
sampah yang hanya
mencapai 54,84 %
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Mengurangi timbunan
sampah yang tidak
terkumpul dengan
pengadaan TPS
Program
Pengembangan kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Pembangunan Tempat
Penampuangan
Sementara (Bak Beton)
Kurangnya sarana
persampah (TPS)
Meningkatkan fungsi
TPA yang sudah ada
pada tahun 2017
Berfungsi dan
memadainya TPA yang
sudah ada pada tahun
2017
5 Kecamatan pada
wilayah kajian dapat
mengakses fasilitas
TPA
Kurang maksimalnya
fungsi TPA yang sudah
ada
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Mengoptimalkan daya
dukung pemerintah
untuk peningkatan
sarana dan prasarana
Program
Pengembangan kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Pengadaan fasilitas
Operasional TPA
(Bulldozer)
Meningkatnya
partispasi masyarakat
dalam pengolahan
sampah dengan sistem
3R skala rumah tangga
dari tidak ada menjadi
2.5% pada tahun 2019
Memiliki 10 unit TPST
3R di 5 kecamatan
wilayah kajian pada
tahun 2025
Memiliki minimal 1 unit
TPST 3R di setiap
kecamatan wilayah
kajian
Tidak adanya TPST 3R
di kecamatan wilayah
kajian
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Mendorong
peningkatan
pengelolaan
persampahan yang
berbasis masyarakat
Pengembangan Kinerja
Persampahan
Peningkatan Peran
serta masyarakat
dalam Pengelolaan
persampahan
Penyediaan Prasarana
dan Pengelolaan
Sampah
Pemerintah Kota
Palangka Raya
belum memiliki
Outlineplan
persampahan.
Kurangnya sosialisasi
dan penyuluhan
mengenai pengelolaan
air limbah domestik
Kurang maksimalnya
fungsi TPA yang sudah
ada
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan yang
Tersedianya
perencanaan
pengolahan
persampahan skala
kabupaten pada tahun
Tersedianya
Outlineplan
perencanaan
pengelolaan
persampahan skala
5 Kecamatan di wilayah
kajian dapat terencana
dengan baik sistem
pengelolaan
persampahannya
Belum adanya
Outlineplan
perencanaan
pengelolaan sampah
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Membuat outlineplan
dan standar
pengelolaan sampah
skala per kabupaten
Program
Pengembangan kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Penyusunan
outlineplan Sistem
pengelolaan sampah
Adanya teknologi
pengelolaan
persampahan tetapi Kurangnya
penganggaran untuk
subsektor
persampahan
Belum adanya Perda
Pengelolaan Sampah
Tidak berimbangnya
kebutuhan dengan
dana yang tersedia
Kurangnya petugas
pengelola sampah
Tersedianya dana
untuk sektor
persampahan baik dari
pusat, provinsi maupun
dari pihak swasta.
Meningkatnya
anggaran untuk sektor
persampahan sebesar
0,5% setiap tahunnya.
Terpenuhinya
kebutuhan dana untuk
sektor persampahan
pada tahun 2019
Adanya dana yang
mencukupi untuk
operasional
pengelolaan
persampahan Kota
Palangka Raya
tidak sesuainya
anggaran yang tersedia
dengan anggaran yang
dibutuhkan untuk
sektor persampahan
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk meningkatkan
anggaran sub sektor
persampahan
Perencanaan
Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Kurangnya petugas
kebersihan kota
sehingga berdampak
pada kurangnya
pelayanan di
masyarakat
Ada dana/Anggaran
untuk program
persampahan
Belum meratanya
pelayanan
pengangkutan sampah
Tersedianya petugas
kebersihan setempat
disetiap kecamatan
wilayah kajian
Meningkatnya
efektifitas layanan
pengelolaan sampah
dari 54.84 % menjadi
75% pada tahun 2019
Adanya petugas
pelayanan
pengangkutan sampah
disetiap kecamatan
wilayah kajian pada
tahun 2019
Memiliki 150 petugas
pelayanan
pengangkutan sampah
di 5 kecamatan wilayah
kajian
Tidak adanya petugas
pelayanan
pengangkutan sampah
di kecamatan wilayah
kajian selain di
perkotaan
Dinas Pasar dan
Kebersihan Kota
Palangka Raya Tahun
2014
Meningkatkan kualitas
SDM dalam
pengelolaan
persampahan
Program
Pengembangan kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Peningkatan
kemampuan Sumber
Daya Manusia dalam
Pengelolaan
Persampahan
Program
Pengembangan kinerja
Pengelolaan
Persampahan
Sosialisasi kebijakan
pengelolaan
persampahan dan
penyusunan data Meningkatnya
partispasi masyarakat
dalam pengolahan
sampah dengan sistem
3R skala rumah tangga
dari 9% menjadi 15%
pada tahun 2017
Memiliki 12 unit TPST
3R di 12 kecamatan
wilayah kajian pada
tahun 2017
Memiliki 1 unit TPST 3R
di setiap kecamatan
wilayah kajian
Tidak adanya TPST 3R
di kecamatan wilayah
kajian selain di ibu kota
kabupaten
Badan Lingkungan
Hidup Tahun 2014
Mendorong
peningkatan
pengelolaan
persampahan yang
berbasis masyarakat
Pengembangan Kinerja
Persampahan
Peningkatan Peran
serta masyarakat
dalam Pengelolaan
persampahan
Penyediaan Prasarana
dan Pengelolaan
Sampah
Drainase Kurangnya
penganggaran untuk
sektor drainase
Sudah adanya
Stekholder yang
menangani drainase
Tersedianya dana
untuk sektor drainase
baik dari pusat, provinsi
maupun dari pihak
swasta.
Meningkatnya
anggaran untuk sektor
drainase sebesar 0,5%
setiap tahunnya.
Terpenuhinya
kebutuhan dana untuk
sektor drainase pada
tahun 2025
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
penganggaran yang
merata terkait sistem
drainase sesuai
dengan tingkat risiko
pada dokumen BPS
Kurangnya
pertumbuhan
pendanaan di sektor
drainase
Dinas PU Tahun 2014 Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk
mensosialisasikan
pentingnya sistem
drainase
Perencanaan
Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Sarana dan
prasarana saluran
drainase masih
kurang memadai
Adanya peluang
program peningkatan
layanan drainase dari
pusat, provinsi maupun
pihak swasta
Adanya potensi
pembiayaan dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Beberapa drainase
tidak berfungsi dengan
baik
Adanya kelompok
masyarakat yang
melakukan pengelolaan
drainase secara gotong-
royong
Tersedianya sarana
dan prasarana
drainase yang
memadai
Berkurangnya luas
genangan di Kota
Palangka Raya di tahun
2020
Berkurangnya luas
genangan di Kota
Palangka Raya
khususnya pada
wilayah kajian dari 93,7
ha menjadi 0 ha di
tahun 2019
Tidak terjadi genangan
akibat hujan deras
setinggi 30 cm, selama
2 jam dan tidak lebih
dari 2 kali dalam
setahun pada tahun
2019
Luas genangan di Kota
Palangka Raya adalah
93,7 Ha
Dinas PU Tahun 2014 Meningkatkan
pembangunan sarana
dan prasarana
drainase pada area
rawan genangan
Program
PembangunanSaluran
Drainase/ Gorong-
gorong
Pembangunan
drainase Primer
Pembangunan
Drainase sekunder
Pembangunan
Drainase
tersier/lingkungan
Mengoptimalkan fungsi
drainase yang sudah
ada
Pemeliharaan Drainase
Primer
Pemeliharaan Drainase
Sekunder
Pemeliharaan Drainase
tersier/lingkungan
Pemerintah Kota
Palangka Raya
belum memiliki
Outlineplan Drainase
Tidak berimbangnya
kebutuhan dengan
dana yang tersedia
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana
dan prasarana
drainase yang
berwawasan
lingkungan.
Tersedianya
perencanaan sistem
drainase skala
kabupaten pada tahun
2020
Tersedianya
Outlineplan
perencanaan sistem
drainase skala
kabupaten pada tahun
2020
5 Kecamatan di wilayah
kajian dapat terencana
dengan baik sistem
drainasenya
Belum adanya
Outlineplan
perencanaan sistem
drainase
Dinas PU Bidang Cipta
Karya Tahun 2014
Membuat outlineplan
dan standar sistem
drainase skala per
kabupaten
Program
PembangunanSaluran
Drainase/ Gorong-
gorong
Penyusunan
outlineplan Sistem
pengelolaan drainase
PHBS terkait
sanitasi
Tatanan Rumah
Tangga
Kesadaran
masyarakat tentang
PHBS yang masih
rendah
Adanya Program-
program PHBS terkait
sanitasi
Kurangnya media
komunikasi
Adanya SDM yang
melakukan penyuluhan-
penyuluhan
Tidak adanya kesadaran
masyarakat untuk
mengikuti penyuluhan
terkait PHBS
Meningkatkan
kesadaran masyarakat
dalam menjalankan
kehidupan yang
bersanitasi yang
berwawasan
Meningkatkan
prosentase kebiasaan
masyarakat CTPS di
lima waktu penting dari
27,7% menjadi 60%
padatahun 2020
Perilaku CTPS di lima
waktu penting
sebanyak 60% pada
tahun 2020
Berkurangnya
penduduk yang tidak
melakukan perilaku
CTPS di lima waktu
penting di tahun 2020
Sebanyak 72,3 %
penduduk Kota
Palangka Raya tidak
melakukan CTPS di
lima waktu penting
Studi EHRA tahun 2014 Mengembangan dan
mengoptimalkan
program kesehatan
berbasis masyarakat
untuk meningkatkan
peran serta masyarakat
Program Lingkungan
Sehat
Penyuluhan
Menciptakan
Lingkungan Sehat
Menurunkan
prosentase kebiasaan
masyarakat BABS dari
47,4% menjadi 0%
padatahun 2019
tidak ada masyarakat
yang melakukan
praktek Buang Air
Besar Sembarangan
(BABS) pada tahun
2019
Berkurangnya
penduduk yang
melakukan praktek
BABS di tahun 2019
Sebanyak 47,4 %
masyarakat masih
BABS, baik di kebun,
sungai, pinggir laut,
saluran air maupun di
tanah kosong
Studi EHRA tahun 2014
Menurunkan
prosentase
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air
dari 18,4% menjadi
Tersisa 10%
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air
pada tahun 2020
Berkurangnya
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air
pada tahun 2020
Sebanyak 18,4 %
pencemaran pada
wadah penyimpanan
dan penanganan air
Studi EHRA tahun 2014
Menurunkan
prosentase sampah
yang tidak diolah dari
91% menjadi 70%
padatahun 2020
Tersisa 70% sampah
yang tidak diolah pada
tahun 2020
Berkurangnya timbunan
sampah yang tidak
diolah pada tahun 2020
Sebanyak 91 %
sampah tidak diolah
Studi EHRA tahun 2014
Menurunkan
prosentase
pencemaran karena
SPAL dari 53,9%
menjadi 25% pada
Tersisa 25%
pencemaran karena
SPAL pada tahun 2020
Berkurangnya
pencemaran karena
SPAL pada tahun 2020
Sebanyak 53,9%
pencemaran karena
SPAL
Studi EHRA tahun 2014
Kampanye PHBS
belum menyentuh
semua tatanan dan
seluruh wilayah Kota
Palangka Raya
Kurang optimalnya
program penyuluhan
yang dilakukan oleh
pemerintah daerah
Terbatasnya dana
promosi PHBS
Tidak sampainya media
promosi ke berbagai
daerah terpencil
Meratanya tingkat
pelayan penyuluhan
PHBS terkait sanitasi di
seluruh lapisan
masyarakat
Meningkatknya
cakupan PHBS terkait
sanitasi pada tahun
2020
Tersalurkannya
informasi dan media
promosi keseluruh
lapisan masyarakat
yang ada di wilayah
kajian
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan informasi
dan media PHBS terkait
sanitasi pada tahun
2025
Kurangnya media
promosi yang
menyentuh langsung
ke masyarakat
Dinas Kesehatan tahun 2014Mengoptimalkan media
promosi yang ada
dalam menyalurkan
informasi mengenai
PHBS terkait sanitasi
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media
Promosi dan Informasi
Sadar Hidup Sehat
Alokasi Anggaran
khusus sanitasi dan
CTPS belum
maksimal
Adanya Pokja Sanitasi Adanya potensi
pembiayaan dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Sasaran program dan
kegiatan belum merata
Tersedianya dana
untuk sektor PHBS
terkait sanitasi baik dari
pusat, provinsi maupun
dari pihak swasta.
Meningkatnya jumlah
dukungan sektor
swasta (CSR) dalam
PHBS terkait sanitasi
sampai tahun 2020
Terpenuhinya
kebutuhan dana untuk
sektor PHBS terkait
sanitasi pada tahun
2025
5 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
dukungan PHBS terkait
sanitasi pada tahun
2025
Belum adanya
dukungan swasta
(CSR) dalam PHBS
terkait sanitasi
Dinas Kesehatan tahun 2014Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk
mensosialisasikan
pentingnya sistem
drainase
Perencanaan
Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Tatanan sekolah Jumlah toilet siswa
tidak memadai
Masih rendahnya
perilaku CTPS di
sekolah
Belum ada
pengelolaan dan
layanan
persampahan di
sekolah
Terbatasnya alokasi
pendanaan Higiene
dan sanitasi di
sekolah
Sudah adanya
peraturan tentang
sanitasi di beberapa
sekolah
Adanya potensi
pembiayaan dari pusat,
provinsi maupun pihak
swasta
Tidak berfungsinya
sarana dan prasarana
sanitasi disebagian
besar sekolah-sekolah
Adanya petugas
kebersihan di sekolah
Tersedianya dana
untuk sektor sanitasi
sekolah baik dari pusat,
provinsi maupun dari
pihak swasta.
Meningkatnya jumlah
dukungan sektor
swasta (CSR) dalam
PHBS terkait sanitasi di
sekolah sampai tahun
2020
Terpenuhinya
kebutuhan dana untuk
sektor PHBS terkait
sanitasi di sekolah
pada tahun 2025
Seluruh Sekolah Dasar
di 12 Kecamatan pada
wilayah kajian
mendapatkan
dukungan PHBS terkait
sanitasi di sekolah
pada tahun 2025
Belum adanya
dukungan swasta
(CSR) dalam PHBS
terkait sanitasi
Kajian Sanitasi Sekolah
PPSP Tahun 2014
Meningkatkan
koordinasi antar SKPD
untuk
mensosialisasikan
pentingnya sistem
drainase
Perencanaan
Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Program Lingkungan
Sehat
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya aparatur
Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Pemukiman (PPSP)
Sektor : Air Limbah Domestik
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Adanya instansi yang menangani air limbah √ 3.00
1.2Adanya Perda Kota Palangka Raya No. 20 Tahun 2011
tentang Retribusi Penyedotan Kakus bagi penyedotan
swasta
√ 1.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Ada dana/Anggaran untuk program limbah domestik √ 2.00
2.2 Adanya Retribusi Pengelolaan Air Limbah Domestik √ 2.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Adanya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah √ 3.00
4 Aspek Komunikasi
4.1
Adanya penyuluhan yang dilakukan Dinas Pasar dan
Kebersihan tentang pengelolaan air limbah domestik di
sekolah-sekolah
√ 2.00
5 SDM
5.1 Adanya petugas pengelola air limbah √3.00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 16.00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1Belum ada perda retribusi pengelolaan air limbah
domestik bagi rumah tangga √ 3.00
2 Aspek Keuangan
2.1
3 Aspek Teknis Operasional
3.1Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air
limbah domestik√ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat mengenai air
limbah domestik√ 3.00
5 SDM
5.1
8.00
8.00
AngkaSkor
No. Faktor Internal
KEKUATAN (STRENGHTS)
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1Adanya Program Peningkatan Air Limbah Domestik dari
Pusat dan Provinsi √ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,
provinsi maupun pihak swasta√ 3.00
3 Aspek Komunikasi
3.1
Adanya media elektronik lokal (TV dan radio) yang dapat
menginformasikan mengenai pengelolaan air limbah
kepada masyarakat
√ 2.00
4 Aspek Teknis Operasional
4.1 Adanya teknologi pengelolaan air limbah √ 1.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
7 Demografi dan LH
7.1
JUMLAH NILAI PELUANG 8.00
ANCAMAN (THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1Kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang
pentingnya pengelolaan limbah domestik√ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1Terbatasnya pembiayaan yang besumber dari dana
lainnya, misalnya dari pusat atau provinsi√ 2.00
3 Aspek Komunikasi
3.1Media belum menganggap penting informasi tentang
sanitasi√ 2.00
4 Aspek Teknis Operasional
4.1 Masih banyak masyarakat yang melakukan BABs √ 3.00
4.2Pelaku konstruksi masih ada yang belum memahami
teknis pembuatan tangki septik yang memenuhi standar√ 2.00
AngkaSkor
PELUANG (OPPORTUNITIES)
No. Faktor Eksternal
5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
permasalahan lingkungan√ 4.00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1 Budaya masyarakat dalam BABs d sungai masih tinggi √ 4.00
7 Demografi dan LH
7.1Sulitnya membuat tangki septik akibat padatnya
penduduk di beberapa daerah√ 2.00
21.00
-13.00SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
JUMLAH NILAI ANCAMAN
Sektor : Drainase
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Adanya SKPD yang menangani drainase √ 4.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Ada dana/Anggaran untuk program drainase √ 3.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Adanya sarana dan prasarana √ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1
5 SDM
5.1Ada tenaga yang secara khusus merencanakan bidang
drainase√
3.00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 12.00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Belum adanya perda terkait drainase perkotaan √ 3.00
1.2 Belum adanya masterplan drainase perkotaan √ 3.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Pendanaan belum sesuai dengan kebutuhan √ 2.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Beberapa Drainase tidak berfungsi dengan baik √ 3.00
3.2 Kurangnya pemeliharaan drainase yang telah terbangun √ 2.00
3.3 Terjadinya genangan air pada musim hujan di beberapa titik √ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan tentang
pemeliharaan drainase√ 2.00
4.2Pemanfaatan media lokal sebagai media promosi masih
belum optimal√ 2.00
19.00
-7.00
No. Faktor InternalSkor
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS)
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1Program Peningkatan drainase dari pusat, provinsi
maupun pihak swasta√ 3.00
2 Aspek Keuangan
2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,
provinsi maupun pihak swasta√ 3.00
3 Aspek Komunikasi
3.1Kerjasama Dengan media Cetak dan elektronik lokal
dalam Sosialisasi Penelolaan Drainase√ 2.00
4 Aspek Teknis Operasional
4.1
5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
7 Demografi dan LH
7.1
JUMLAH NILAI PELUANG 8.00
ANCAMAN (THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1
3 Aspek Komunikasi
3.1 Kurangnya informasi terkait drainase dari pemerintah
pusat√ 2.00
4 Aspek Teknis Operasional
4.1masih adanya pembuangan air limbah domestik ke
dalam saluran drainase √ 3.00
4.2 Adanya bangunan di atas saluran drainase √ 3.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan drainase
masih rendah√ 3.00
SkorAngka
PELUANG (OPPORTUNITIES)
No. Faktor Eksternal
6 Aspek Sosial Budaya
6.1 Kurangnya tradisi dan budaya kerja bakti di masyarakat √ 2.00
6.2
7 Demografi dan LH
7.1
13.00
-5.00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
Hasil Posisi Pengelolaan Sanitasi
Posisi Pengelolaan Air Limbah Domestik
Posisi Pengelolaan Persampahan
W-O S-O
W-T W-O
Lingkungan Mendukung (+)
Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)
Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)
Pertumbuhan Stabil
Pertumbuhan Cepat
Pemeliharaan Agresif
Pemeliharaan Selektif
Berputar
Ceruk
Diversifikasi Terpusat
Diversifikasi Besar-Besaran
1 2
3 4 (8,-13)
W-O S-O
W-T W-O
Lingkungan Mendukung (+)
Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)
Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)
Pertumbuhan Stabil
Pertumbuhan Cepat
Pemeliharaan Agresif
Pemeliharaan Selektif
Berputar
Ceruk
Diversifikasi Terpusat
Diversifikasi Besar-Besaran
1 2
3 4 (-1,-7)
Posisi Pengelolaan Drainase
Posisi PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga)
W-O S-O
W-T W-O
Lingkungan Mendukung (+)
Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)
Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)
Pertumbuhan Stabil
Pertumbuhan Cepat
Pemeliharaan Agresif
Pemeliharaan Selektif
Berputar
Ceruk
Diversifikasi Terpusat
Diversifikasi Besar-Besaran
1 2
3 4
(-7,-5)
W-O S-O
W-T W-O
Lingkungan Mendukung (+)
Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)
Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)
Pertumbuhan Stabil
Pertumbuhan Cepat
Pemeliharaan Agresif
Pemeliharaan Selektif
Berputar
Ceruk
Diversifikasi Terpusat
Diversifikasi Besar-Besaran
1 2
3 4
(-4,-3)
Posisi PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)
W-O S-O
W-T W-O
Lingkungan Mendukung (+)
Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)
Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)
Pertumbuhan Stabil
Pertumbuhan Cepat
Pemeliharaan Agresif
Pemeliharaan Selektif
Berputar
Ceruk
Diversifikasi Terpusat
Diversifikasi Besar-Besaran
1 2
3 4
(-8,3)
Sektor : Persampahan
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Adanya Stekholder yang menangani persampahan √ 3.00
1.2Peraturaan Daerah Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Retibusi Pelayanan Kebersihan/ Persampahan√ 3.00
1.3 Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006 Tentang
Pengolaan Kebersihan dan Pertamanan√ 3.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Ada dana/Anggaran untuk program persampahan √ 2.00
2.2 Ada retribusi persampahan √ 3.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Adanya sarana dan prasarana (TPS dan kendaraan) √ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1Adanya sosialisasi kepada masyarakat melalui spanduk
dan baliho√ 2.00
5 SDM
Adanya petugas persampahan √2.00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 20.00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Belum adanya masterplan persampahan √ 4.00
1.2 Peraturan tidak dilaksanankan secara optimal √ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Dana yang ada belum sesuai dengan kebutuhan √ 2.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 TPA masih Open Damping √ 4.00
3.2 Belum memiliki alat berat untuk pengelolaan sampah √ 3.00
3.3Pelayanan persampahan masih terbatas pada wilayah
perkotaan√ 3.00
3.4 Belum adanya Pengelolaan Sampah di TPA √ 3.00
21.00
-1.00
No. Faktor InternalSkor
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS)
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1Adanya program Peningkatan layanan Persampahan dari
pusat, provinsi maupun pihak swasta√ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,
provinsi maupun pihak swasta√ 3.00
3 Aspek Komunikasi
3.1Kerjasama Dengan media Cetak dan elektronik lokal
dalam Sosialisasi Pengelolaan sampah
4 Aspek Teknis Operasional
4.1 Adanya teknologi pengelolaan persampahan √ 2.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Adanya peluang kerja sama dengan pihak swasta dalam
pengelolaan sampah√ 2.00
5.2 Adanya pengepul sampah di masyarakat √ 3.00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
7 Demografi dan LH
7.1
JUMLAH NILAI PELUANG 12.00
ANCAMAN (THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1
3 Aspek Komunikasi
3.1
4 Aspek Teknis Operasional
4.1Kecamatan yang ada selain ibu kota kabupaten belum
terlayani pengangkutan sampah√ 3.00
4.2 Pengangkutan sampah ke TPS Belum Teratur √ 3.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Rendahnya Kesadaran Masyarakat kebersihan lingkungan
√ 3.00
5.2 Berkurangnya semangat gotong royong √ 2.00
SkorAngka
PELUANG (OPPORTUNITIES)
No. Faktor Eksternal
6 Aspek Sosial Budaya
6.1Meningkatnya Timbulan sampah seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk√ 4.00
6.2Masih ada anggapan di Masyarakat bahwa Penanganan
sampah masih Milik Pemerintah√ 4.00
7 Demografi dan LH
7.1
19.00
-7.00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
Sektor : PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga)
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1 Adanya Pokja Sanitasi √ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Ada dana/Anggaran untuk promosi PHBS √ 2.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Adanya media promosi √ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1 Adanya Penyuluhan-penyuluhan terkait PHBS √ 2.00
5 SDM
5.1
JUMLAH NILAI KEKUATAN 8.00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1 Terbatasnya dana promosi PHBS √ 3.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Sasaran program dan kegiatan belum merata √ 3.00
4 Aspek Komunikasi
4.1Kurang optimalnya program penyuluhan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah√ 3.00
5 SDM
5.1 Kurangnya petugas promosi PHBS √ 3.00
12.00
-4.00
No. Faktor InternalSkor
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS)
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari
pusat, provinsi maupun pihak swasta√ 2.00
3 Aspek Komunikasi
3.1 Adanya media massa dan elektronik lokal √ 2.00
4 Aspek Teknis Operasional
4.1
5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
7 Demografi dan LH
7.1
JUMLAH NILAI PELUANG 4.00
ANCAMAN (THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1
3 Aspek Komunikasi
3.1
4 Aspek Teknis Operasional
4.1Tidak sampainya media promosi ke berbagai daerah
terpencil√ 3.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Tidak adanya kesadaran masyarakat untuk mengikuti
penyuluhan terkait PHBS√ 4.00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
7.00
-3.00
SkorAngka
PELUANG (OPPORTUNITIES)
JUMLAH NILAI ANCAMAN
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
No. Faktor Eksternal
Sektor : PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1Ada dana/Anggaran untuk khusus untuk sanitasi di
sekolah√ 2.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1 Adanya sarana dan prasarana sanitasi di sekolah √ 2.00
4 Aspek Komunikasi
4.1 Adanya Penyuluhan-penyuluhan terkait PHBS disekolah √ 3.00
5 SDM
5.1 Adanya petugas kebersihan di sekolah √ 2.00
JUMLAH NILAI KEKUATAN 9.00
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1Kurang optimalnya program penyuluhan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah√ 3.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Terbatasnya dana sanitasi di sekolah √ 3.00
3 Aspek Teknis Operasional
3.1Tidak berfungsi secara maksimal sarana dan prasarana
sanitasi di sekolah√ 3.00
4 Aspek Komunikasi
4.1 Kurangnya media komunikasi √ 3.00
5 SDM
5.1Kurangnya petugas kesehatan untuk mempromosikan
PHBS disekolah-sekolah√ 3.00
15.00
-6.00SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
No. Faktor InternalSkor
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS)
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
1.00 2.00 3.00 4.00
1 Aspek Kelembagaan
1.1Adanya Program Peningkatan SDM tenaga pendidik
terkait sanitasi √ 2.00
2 Aspek Keuangan
2.1 Potensi pembiayaan sumber dana lainnya √ 2.00
3 Aspek Komunikasi
3.1
4 Aspek Teknis Operasional
4.1
5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Adanya partisipasi swasta dalam melakukan penyuluhan
dan promosi PHBS di sekolah-sekolah√ 2.00
5.2Adanya partisipasi swasta dalam menyediakan sarana
dan prasarana sanitasi di sekolah-sekolah√ 2.00
5.3Adanya partisipasi masyarakat dalam menyediakan
sarana dan prasarana sanitasi di sekolah-sekolah√ 1.00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
JUMLAH NILAI PELUANG 9.00
ANCAMAN (THREATS)
1 Aspek Kelembagaan
1.1
2 Aspek Keuangan
2.1
3 Aspek Komunikasi
3.1
4 Aspek Teknis Operasional
4.1Tidak adanya sarana dan prasarana sanitasi di sebagian
besar sekolah-sekolah √ 4.00
5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan
Kesetaraan Gender
5.1Tidak adanya kesadaran pelaku pendidik untuk
memelihara sarana dan prasarana yang sudah ada√ 2.00
6 Aspek Sosial Budaya
6.1
6.00
3.00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
No. Faktor EksternalSkor
Angka
PELUANG (OPPORTUNITIES)