Bab 1 Pendahuluan

1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retina merupakan lapisan yang paling dalam yang melapisi bola mata, merupakan membran yang tipis, lunak dan transparan. Retina merupakan jaringan bola mata yang paling cepat perkembangannya. Retina meluas dari optik disk ke oraserrata. Secara garis besar dibagi atas 2 bagian: kutub posterior dan perifer yang dipisahkan oleh ekuator retina. Kutub posterior sampai ekuator retina, ini merupakan area posterior retina. Kutub posterior retina terbagi atas 2 area optik disk dan makula lutea. Retina perifer di posterior dibatasi oleh ekuator retina dan anterior dengan oraserrata. Oraserrata merupakan batas yang paling perifer tempat retina berakhir, terbagi dalam 2 bagian yaitu anterior pars plikata dan posterior pars plana. oraserrata juga tempat melekat vitreous dan koroid. Prevalensi kelainan pada retina di Indonesia mencapai angka 0,13% dan merupakan penyebab kebutaan ke empat setelah katarak, glaukoma dan kelainan refraksi. Hal ini diketahui berdasarkan Survey Kesehatan Indra Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993 -1996. Berdasarkan National Programme for Control of Blindness (NPCB) 1992, kebutaan akibat kelainan retina menempati urutan keempat setelah katarak, kelainan kornea, optic atrofi dengan prevalensi sebesar 6,3%. Berdasarkan Andrha Pradesh Eye Disease Study (APEDS) kebutaan akibat kelainan retina menempati urutan kedua setelah katarak dengan jumlah presentase 22,4%. 1.2 Tujuan Tujuan di buatnya makalah ini mahasiswa mengerti tentang 1. Mengetahui konsep tentang ablasio retina 2. Mengetahui proses perjalanan penyakit tentang ablasio retina 3. Mengetahui asuhan keperawatan tantang ablasio retina

description

pendahuluan

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Retina merupakan lapisan yang paling dalam yang melapisi bola mata, merupakan membran yang tipis, lunak dan transparan. Retina merupakan jaringan bola mata yang paling cepat perkembangannya. Retina meluas dari optik disk ke oraserrata. Secara garis besar dibagi atas 2 bagian: kutub posterior dan perifer yang dipisahkan oleh ekuator retina. Kutub posterior sampai ekuator retina, ini merupakan area posterior retina. Kutub posterior retina terbagi atas 2 area optik disk dan makula lutea. Retina perifer di posterior dibatasi oleh ekuator retina dan anterior dengan oraserrata. Oraserrata merupakan batas yang paling perifer tempat retina berakhir, terbagi dalam 2 bagian yaitu anterior pars plikata dan posterior pars plana. oraserrata juga tempat melekat vitreous dan koroid.

Prevalensi kelainan pada retina di Indonesia mencapai angka 0,13% dan merupakan penyebab kebutaan ke empat setelah katarak, glaukoma dan kelainan refraksi. Hal ini diketahui berdasarkan Survey Kesehatan Indra Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993 -1996.

Berdasarkan National Programme for Control of Blindness (NPCB) 1992, kebutaan akibat kelainan retina menempati urutan keempat setelah katarak, kelainan kornea, optic atrofi dengan prevalensi sebesar 6,3%.

Berdasarkan Andrha Pradesh Eye Disease Study (APEDS) kebutaan akibat kelainan retina menempati urutan kedua setelah katarak dengan jumlah presentase 22,4%.

1.2 Tujuan

Tujuan di buatnya makalah ini mahasiswa mengerti tentang

1. Mengetahui konsep tentang ablasio retina

2. Mengetahui proses perjalanan penyakit tentang ablasio retina

3. Mengetahui asuhan keperawatan tantang ablasio retina