bab 1 metrologi industri
-
Upload
mira-syafanurillah -
Category
Documents
-
view
100 -
download
10
description
Transcript of bab 1 metrologi industri
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 1/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20141
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Produk suatu permesinan mempunyai kualitas geometrik tertentu dan
kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu. Mutu yang baik
tidak saja bergantung pada kualitas bahannya, tetap juga sangat bergantung pada
proses produksi. Proses produksi yang baik ditentukan oleh kontrol kualitas dimensi
produk. Sedangkan kualitas dimensi produk ditentukan oleh penggunaan alat – alat
ukur yang presisi, teliti, dan cara pengukurannya pun harus benar. Pengukuran
dilakukan untuk menginformasikan dimensi suatu benda, selain itu menjadi kontrol
kualitas dari suatu benda.
Alat ukur yang presisi dan teliti merupakan suatu yang harus dipenuhi guna
menghasilkan pengukuruan yang benar. Tentunya didukung dengan kepiawaian
mengukur dari si pembuat produk selama proses produksi berlangsung hingga
menghasilkan produk yang sesuai dengan dimensi yang dikehendaki ( job sheet ). Di
industri manufaktur, hal tersebut bisaanya dilakukan oleh bagian produksi,sedangkan kontrol kualitas produk bisaanya menjadi kewenangan QA (Quality
Assurance) atau laboratorium metrologi.
1.2 Pengukuran
1.2.1 Definisi Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses atau kegiataan untuk menentukan
kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif bahkan
merupakan instrument untuk melakukan penelitian (Budi Hartono).
Pengukuran adalah proses pemberian angka atau memperoleh deskripsi
numerik darisuatu lingkaran dimana seseorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu (Akhmad Sudrajat).
Pengukuran adalah membandingkan suatu benda dengan suatu ukuran
(Suharmin Aribunto).
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 2/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20142
Dari beberapa sumber diatas dapat disimpukan bahwa pengukuran adalah
penentuan besaran dan dimensi terhadap suatu standar pengukuran dengan
membandingkan dengan ukuran standar.
1.2.2 Fungsi Pengukuran
1. Untuk mengetahui dan mengamati dimensi benda yang telah diproduksi dan
distandarkan.
2 Proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendeskripsikan suatu
produk.
3 Untuk keperluan analitis dan instrumentasi.
4 Untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan desain
5 Proses mendapatkan informasi besaran tertentu dari suatu alat ukur.
1.2.3 Klasifikasi Pengukuran
Geometris obyek ukur mempunyai bentuk bermacam – macam. Untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang paling baik menurut standar yang berlaku maka
diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Ada beberapa cara pengukuran
yang bisa dilakukan untuk mengukur geometris obyek ukur yaitu:
1. Pengukuran Langsung
Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari
alat ukur yang digunakan. Contoh: pengukuran diameter poros dengan jangka
sorong.
Gambar 1.1 jangka sorong
Sumber : anonymous (2015)
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 3/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20143
2.
Pengukuran tak langsung
Proses pengukuran dimana dalam prosesnya tidak bisa menggunakan satu
alat ukur saja dan tidak bisa dibaca langsung hasil pengukurannya. Umumnya
pada pengukuran tidak langsung ada beberapa alat ukur, ada alat ukur standar, alat
ukur pembanding, dan alat ukur pembantu. Contoh: mengukur ketirusan poros
dengan menggunakan senter sinus (sine center) dibantu dengan jam ukur (dial
indicator) dan Blok ukur.
Gambar 1.2 senter sinus
Sumber: anonymous (2015)
3. Pengukuran dengan kaliber batas
Proses pengukuran cepat dengan benda yang banyak. Benda yang diukur
akan melewati batas toleransi yang menentukan benda masuk kedalam kategori
diterima ( Go ) atau masuk ke dalam kategori dibuang ( No Go ).
Gambar 1.3 kaliber batas
Sumber : anonymous
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 4/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20144
4.
Pengukuran dengan bentuk standar
Proses pengukuran dimana pengukuran dilakukan dengan cara
membandingkan bentuk benda yang dibuat dengan bentuk standar yang digunakan
sebagai alat pembanding. Contoh: pengukuran ulir dengan menggunakan mal ulir.
Gambar 1.4 mal ulir
Sumber: anonymous
1.2.4 Jenis – Jenis Pengukuran
Menurut jenis benda yang akan diukur maka alat ukur dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1.
Pengukuran Linear
Alat ukur yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca. Contoh:mengukur diameter poros, panjang diameter mur dan baut menggunakan jangka
sorong atau mikrometer.
2. Pengukuran Sudut
Benda ukur tidak selalu memiliki ukuran panjang akan tetapi ada yang
memiliki dimensi sudut. Ketepatan sudut benda sangat diperlukan misalnya sudut
blok v, sudut ketirusan poros.
3. Pengukuran Ulir
Ulir pada sebuah konstruksi berfungsi sebagai transmisi daya dan alat
pemersatu. Pengukuran geometris ulir digunakan untuk memastikan kekuatan dan
daya tahan kelelahan ulir untuk melawan ketelitian pengubahan gerak rotasi menjadi
translasi.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 5/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20145
4.
Pengukuran Roda Gigi
Roda Gigi mempunyai fungsi penerus gerakan, daya atau pengubah.
Pengukuran roda gigi berguna untuk mengetahui kepresisian roda gigi untuk
mentransmisikan daya.
5. Pengukuran Kedataran, Kelurusan, dan Kerataan
Kedataran adalah “datar air” atau horizontal, gaya tarik dianggap tegak lurus
terhadap bidang datar air. Contoh alat ukur kedataran adalah waterpass yang
sebenarnya untuk mengukur sudut. Namun sudut yang diukur relatif kecil. Alat ukur
kelurusan digunakan untuk mengukur sejauh mana permukaan menyimpang dari
kondisi ideal. Pemeriksaan kelurusan bisaa menggunakan waterpass dan
autokolimator. Alat ukur kerataan digunakan untuk mengetahui kerataan bidang
berdasarkan analitis data.
6.
Pengukuran Kekasaran Permukaan
Setiap permukaan komponen dari suatu benda mempunyai beberapa bentuk
yang bervariasi menurut struktumya maupun dari hasil proses
produksinya.kekasaran dideflllisikan sebagai ketidakhalusan bentuk yang menyertai
proses produksi yang disebabkan oleh pengerjaan mesin.
1.3 Instrumentasi
1.3.1 Definisi Instrumentasi
Instrumentasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk
mengukur dan mengatur suatu besaran baik kondisi fisis maupun kimia.
1.3.2 Fungsi Instrumentasi
1.
Sebagai Alat Ukur
Instrumentasi mendeteksi dan memberikan informasi tentang besarnya nilai
proses variabel yang diukur dari suatu proses industri,misalnya tekanan, suhu, dan
sebagainya. Sehingga dapat dipahami oleh pengamat.
2. Sebagai Alat Pengendalian
Instrumentasi berfungsi untuk mengendalikan jalannya proses agar variabel
proses yang sedang diukur dapat diatur dan dikendalikan tetap pada nilai yang
ditentukan.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 6/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20146
3.
Sebagai Alat Pengaman
Instrumentasi sebagai alat ukur untuk memberikan tanda bahaya atau tanda
gangguan apabila terjadi masalah atau kondisi yang tidak normal yang diakibatkan
oleh tidak berfungsinya suatu peralatan pada suatu proses.
4. Sebagai Alat Analisa ( Analyzer )
Instrumentasi yang berfungsi sebagai alat untuk menganalisa produk yang
dikelola, apakah sudah memenuhi spesifikasi seperti yang diinginkan sesuaidengan
standard, mengetahui polusi dari hasil produksi yang diproses agar tidak
membahayakan dan merusak lingkungan.
1.4 Metrologi dan Kontrol Kualitas
1.4.1 Definisi Metrologi dan Kontrol Kualitas
Metrologi adalah “ilmu pengetahuan tentang pengukuran” ( the science of
measurement ). Supaya pengukuran itu dapat dilakukan dengan benar dan hasilnya
dapat dipercaya, dalam pelaksanaannya di dunia nyata, metrologi dapat
dikategorikan sebagai Berikut:
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metrologi adalah ilmu yang
mempelajari masalah pengukuran Metrologi industri sendiri memiliki definisi yang
khususnya pengukuran geometris suatu produk dengan cara dan alat yang tepat
sehingga hasil pengukurannya mendekati kebenaran dari keadaan yang
ssesungguhya.
Kontrol kualitas merupakan tenik yang sangan bermanfaat untuk mengetahui
kualitas suatu produk dan kelayakan produk sebelum dipasarkan.
1.4.2
Fungsi Metrologi dan Kontrol Kualitas.
Fungsi metrologi antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Penetapan definisi satuan ukuran yang diterima Internasional
2. Perwujudan satuan – satuan ukuran berdasar metode ilmiah
3. Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan nilai dan akurasi suatu
pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan
4. Membuat gambaran melalui karakteristik suatu objek
5.
Menganalisa pelaksanaan pembuatan, penguji kualitas, dan factor terkaitlainnya
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 7/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20147
Sedangkan fungsi kontrol kualitas antara lain :
1. Teknik mencapai kualitas
2. Sebagai pengambil keputusan
3.
Pengendalian mutu produk
4. Untuk memperoleh hasil produksi yang presisi
5. Memperkirakan hal-hal yang terjadi
1.4.3 Jenis – Jenis Metrologi
1. Metrologi legal
Metrologi yang mengelola satuan – satuan ukuran, metode – metode
pengukuran adalah alat – alat ukur yang menyangkut persyaratan teknik dan
peraturan berdasarkan undang – undang yang bertujuan melindungi kepentingan
umum dalam hal kebenaran.
2. Metrologi Ilmiah
Berhubungan dengan pengatuan dan pengembangan standar – standar
pengukuran dan pemeliharaannya.
3. Metrologi Industri
Ilmu untuk melakukan pengukuran karakteristik geometris dan suatu
produk atau komponen dengan mesin yang dengan alat dan cara yang tepat.
1.5 Parameter Pengukuran
1.5.1 Ketelitian
Kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya
(true value / correct result ) dengan melakukan perhitungan secara berulang – ulang.
1.5.2 Ketepatan
Pengukuran yang dilakukan untuk mencari nilai kebenaran (absolut)
meskipun pengukuran diulang secara terus – menerus hasilnya tetap sama.
1.5.3 Ukuran Dasar
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 8/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20148
Dimensi atau nominal dari suatu obyek ukur yang sama secara teoritis
dianggap tidak mempunyai harga batas atau toleransi walaupun harga sebenarnya
dari obye uur tidak pernah diketahui secara pasti
1.5.4 Toleransi
Perbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari
perbedaan ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen – komponen yang
dibuat itu terletak besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan
minimum.
1.5.5 Harga Batas
Ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang diizinkan dari suatu
komponen, diatas dan dibawah ukuran besar (ukuran dasar)
1.6 Konstruksi Umum Alat Ukur
1.6.1 Sensor
Sensor adalah bagian dari alat ukur yang meghubungkan alat ukur dengan
benda atau obyek. Dengan kata lain, sensor merupakan perabadarari alat ukur yang
akhirnya sensor atau mengalami kontak langsung dengan benda yang akar diukur,
contoh : Kedua lengan dari jangka sorong.
1.6.2 Pengubah
Pengubah adalah penerus isyarat dari sensor diubah atau mengubah semua
isyarat yang diterima oleh sensor, dengan adanya pengubah ini semua isyarat dari
sensor diteruskan ke bagian lain yaitu penunjuk atau pencatat yang terlebih dahulu
diubah oleh pengubah.
1.6.3 Penunjuk
Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk
atau pencatat kecuali beberapa alat ukur batas atau standar, daribagian penunjuk
inilah dapat dibaca atau diketahui harga hasil pengukuran.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 9/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20149
1.7 Sifat Umum Alat Ukur
1.7.1 Rantai Kalibrasi
Kadang – kadang alat ukur yang habis dipakai harus di cek kembali
ketepatannya dengan membandingkan dengan alat ukur standar, proses ini disebut
dengan kalibrasi. Kalibrasi adalah mencocokkan harga – harga pada skala uur
dengan harga standar atau ssebenarnya. Pemeriksaan alat – alat ukur dilakukan
melalui rangkaian sebagai Berikut :
a. Tingkat I : Kalibras untuk alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja
b. Tingkat II : Kalibrasi untuk alat ukur standar kerja terhadap alat ukur standar
c. Tingkat III : Kalibrasi untuk alat ukur standar dengan alat ukur standar yang
mempunyai tingkata lebih tinggi misa Standar Nasional
d. Tingkat IV : Kalibrasi standar nasional dengan standar meter internasional
1.7.2 Kepekaan
Kepekaan merukan kemampuan dari alat ukur untuk memonitor perbedaan
yang kecil dari harga – harga yang diukur, kepekaan dari alat ukur berkaitan erat
dengan sistem mekanisme dan pengubahnya. Makin teliti sitem pengubah isyarat dari
sensor, makin peka juga alat ukurnya.
1.7.3 Kemudahan Baca
Kemudahan baca adalah kemampuan alat ukur untuk menunjukkan harga
yang jelas pada skala ukurnya, kemudahan baca berkaitan erat dengan skala yang
dibuat disini, pembuatan skala nonius dengan sitem yang lebih terinci memegang
peranan penting dalam masalah kemudahan baca.
1.7.4 Histerisis
Histerisis merupakan penyimpangan yang terjadi pada alat ukur pada
pengukuran sudut benda kerja batang sinus atau dengan senter sinus ( sine centre)
dengan menggunakan alat ukur pembanding jam ukur (dial indicator ) bisaanya
dilakukan pengukuran bolak – balik atau berlawanan.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 10/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201410
1.7.5 Kepasifan
Kepasifan terjadi apabila sensor tidak memberikan sinyal, namun penunjuk
skala tidak menunjukkan perbuhan sama sekali pada jarum penunjuknya. Untuk alat
ukur mekanis jika terjadi kepasifan hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh pegas
yang sifat elastinya kurang sempurna. Pada alat ukur pneumatis juga sering
terjadinya kepasifan ini Misalnya lambat reaksi dari barometer padahal sudah terjadi
perubahan tekanan udara. Hal ini disebabkan volume udara terlalu panjangnya pipa
udara penghubung sensor dengan ruangan perantara
1.7.6 Pergeseran
Pergeseran merupakan terjadinya penyimpangan posisi dari penunjuk alat
ukur, sementara sensor tidak memberikan sinyal atau perbedaan. Penyimpangan
yang terjadi dari harga – harga yang ditunjukkan pada skala atau tercatat pada
kertas grafik. Padahal sensor tidak melakukan perubahan apa – apa. Kejadian ini
banyak terjadi pada alat – alat ukur elektris yang komponennya sudah tua.
1.7.7 Kestabilan nol
Kestabilan nol merupakan kemampuan dari alat ukur untuk kempali ke posisi
nol apabila sensor tidak lagi bekerja. Misalnya pada waktu pengukuran dengan jam
ukur, kemudian secara tiba – tiba bendanya diambil, maka seharusnya jam penunjuk
kembali ke posisi nol semula. Akan tetapi, sering terjadi jarum penunjukknya tidak
kembali ke posisi nol, kejadian ini disebut dengan kestabilan nol yang tidak baik,
salah satu penyebabnya adalah adanya keausan pada sistem penggerak pada sistem
penggerak jarum penunjuk.
1.8 Karakteristik Geometri dan kualitas
1.8.1 Karakteristik Geometri
Karakeristik Geometri adalah ukuran dimensi yang harus dipenuhi sesuai
dengan pola dan menggambarkan spesifikasi produk berdasarkan dimensi dan
kehalusan permukaan.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 11/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201411
1.8.2 Karakteristik Kualitas
Karakteristik kualitas adalaah hasil suatu proses yang berkaitan dengan
kualtias, karakteristik kualitas dibagi menjadi 3:
a.
Karakteristik kualitas yang memiliki nominal yang menuju nilai target yang tepat
pada suatu nilai tertentu, contoh : panjang, lebar, volume, dan berat.
b. Memliki sifat pencapaan karakteristik, jika semakin kecil (mendekati nol) maka
semakin baik, contoh : penyimpangan, waktu proses.
c. Sifat pencapaian karakteristik kualitas tersebut yang semakin besar maka semakin
bagus, contoh : kekuatan, efisiensi, ketahanan korosi
1.8.3 Perbedaan Karakteristik Geometri dan Karakteristik Kualitas
Perbedaannya adalah karakteristik geometrik menggambarkan suatu produk
yang ideal apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki sesuai
dengan karakteristik fungsional, sedangkan karakteristik kualitas menggambarkan
tingkat kualitas produk atau jasa yang berdasarkan perbandingan antara rancangan
awal dengan karakteristik geometric tersebut.
1.9
Sistem dan Standar Pengukuran.
1.9.1 Sistem Metrik
Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan perancis sejak tahun
1790-an. Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang dan
kilogram untuk pengukuran berat. Dari satuan meter dan kilogram ini kemudian
diturunkan satuan lain untuk mengukur luas, volume, kapasitas, dan tekanan.
Sistem metrik adalah sebuah sitem satuan pengukuran internasional
yang.baku. Bisaa dikenal dengan satuan inks.
Tabel 1.1 Satuan besaran satuan Internasional
No, Besaran Satuan
1 Panjang M
2 Massa Kg
3 Waktu Sekon
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 12/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201412
Keuntungan sistem metrik dibandingkan sistem british adalah
a. Konversi lebih mudah
b. Sebagian Negara – Negara industri menggunakan sistem metrik sehingga dapat
memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama.
1.9.2 Sistem British
Secara garis besar sistem ini berlandaskan pada inchi, pound,dan detik
sebagai dasar satuan panjang, massa, dan waktu.
Tabel 1.1 Satuan besaran satuan British
No, Besaran Satuan
1 Panjang Inch
2 Massa Pound
3 Waktu Sekon
1.9.3 Konversi antara metrik dan brtish
Adalah sifat untuk memudahkan hubungan antara sistem metrik dan british,
ada tiga jenis konversi antara metrik dan british yaitu
a.
Konversi secara matematika
Konversi inchi atau british ke metrik secara matematika diperlukan factor
konversi Misalnya
1 yard =3600
2927 = 0.914440
1 yard = 36 inchi. Hal ini berarti
1 inchi =1
36 x 0.91440 meter = 0.025400 meter.
b.
Konversi dengan tableKonversi ini berupa tabel yang ada angka – angka konversinya sehingga
mudah untuk menggunakan, karena kita tinggal melihat ke tabel saja
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 13/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201413
Tabel 1.1 Tabel Konversi
Sumber : Anonymous 1,2013
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 14/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201414
c.
Konversi Dial mesin
Konversi ini dilakukan pada dial yang terdapat pada mesin – mesin
produksi, Misalnya mesin bubut, Frais dan sebagainya. Dengan demikian satu unit
mesin dapat membuat komponen – komponen baik yang ukurannya dalam metrik
ataupun inchi
1.10 Suaian
1.10.1 Definisi Suaian
Suaian adalah perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakain
tertentu dari pasangan Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian yaitu
Golongan lubang ada diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya.
Golongan poros ada poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya.
1.10.2 Macam – macam suaian
a. Suaian longgar (clearance pit )
Adalah suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran,artinya bila ada
dua buah komponen disatukan maka akan timbul kelongggaran, baik sebelum
maupun sesudah dipasangkan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu
terletak diatas daerah toleransi poros.
b. Suaian Pas
Adalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran atau kesesakan atau
kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah tolerans lubang dan daerah toleransi poros
yang saling menutupi.
c. Suaian Paksa
Adalah suaian yang selalu menghasilkan kerapatan atau kesesakan, artinya
sebelum dan sesudah dua komponen dipasangkan timbul kesesakan atau
kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah
daerah toleransi poros.
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 15/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201415
Gambar 1.9 : Macam – macam suaian
Sumber : Anonymous 2,2013
1.11 Kesalahan Dalam Pengukuran
1.11.1 Definisi Kesalahan dalam Pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari
suatu pekerjaan pengukuran yang dilakukan oleh pengamat. Dalam suatu perkerjaan
pengukuran yang dilakukan oleh pengat, dalam pengukuran besaran fisis
menggunakan alat ukur tidak akan mungkin didaat suatu nilai yang benar dan tepat,
namun selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan –
kesalahan dalam pengukuran.
1.11.2 Macam – macam Kesalahan dalam pengukuran
Penyimpangan yang berasal dari alat ukur
Untuk menghindari sifat – sifat alat ukur yang merugikan ini maka alat
ukur harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, kalibrasi disarming untuk
mengecek kebenaran skala ukur juga untuk menghindari sifat – sifat yang
merugikan dari alat ukur seperti kestabilan nol, kepasifan, dan pengambangan.
Penyimpangan yang berasal dari benda ukur
Tidak semua benda ukurberbentuk pejal terbuat dari bahan yang sama,
terkadang terdapat benda yang memiliki sifat elastis yang akan mengalami
perubahan bentuk jika diber beban, maka dari itu tekanan kontak dari sensor alat
ukur harus diperhatikan selain yang elastis benda tidak elastis pun dapat
menyebabkan penyimpangan misal batang besi yang penampang memanjang dan
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 16/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201416
memiliki ukuran yang sama bila benda itu ditekan dan diletakkan diatas tumpuan
akan terjadi lenturan akibat beban itu sendiri, untuk hal ini bisaanya jarak
tumpuan diatur hingga kedua ujungnya sejajar.
Kesalahan pengukuran karena lingkungan
Ruang laboratorium maupun ruangan lainnya harus bersih, terang dan
tertata rapi, jika ruangan tersebut penuh dengan debu dan kotoran dapat
mengganggu proses pengukuran. Hal ini dikarenakan alat ukur yang terkena debu
akan tidak normal kerjanya. Karena debu yang menenpel pada sensor mekanis dan
benda ukur yang kadang tidak terkontrol oleh penguur. Ruangan yang gelap dapat
mengganggu dalam membaca skala ukur yang bisa menimbulkan penyimpangan
hasil ukur.
Kesalahan karena pengukur
Sepresisi apapun alat ukur yang digunakan dan deformasi benda ukur
sudah dihindari, pengukuran masih bisa salah karena factor dari manusia itu
sendiri factor – factor yang merupakan penyebab dari manusia adalah
I. Kesalahan karena kondisi manusia
Kondisi tubuh yang kurang sehat dapat mempengaruhi proses
pengukuran yang mengakibatkan hasil pengukuran yang kurang tepat. Hal ini
dikarenakan hilangnya focus penglihatan pada saat mengukur, kurangnya
ketelitian pada saat menggunakan alat ukur dan tidak sstabilnya tangan pada
saat memegang dan menggunakan alat ukur maka dari itu dalam proses
engukuran kondisi badan atau tubuh yang dalam keadaan sehat sangat
diperlukan dalam pengukuran dengan ketelitian sangat tinggi.
II. Kesalahan karena pembacaan skala alat ukur
Kurang terampilnya seorang (pengukur) dalam membaca skala alat
ukur dari alat ukur yang digunakan akan menghasilkan kesalahan dalam hasil
pengukuran. Bisaanya hal ini terjadi karena kesalahan posisi pada saat
membaca skala alat ukur. Selain karena factor tersebut, pengukur yang
kurang memahami pembagian divisi (kelompok) dari skala alat ukur dan
kurang mengerti bagaaimana cara membaca skala alat ukur yang ketelitiannya
lebih kecil daripada yang bisaa digunakan.
III.
Kesalahan karena metode pengukuran yang salah
7/21/2019 bab 1 metrologi industri
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 17/17
Laboratorium Metrologi Industri
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201417
Kesalahan ini terjadi bisaanya pada saat pengukuran oleh pengukur
pemula. Para pengukur ini tidak mengerti bagaimana caara menggunakan alat
ukur yang digunakan yang sesuai dengan fungsinya dan juga cara yang benar
dan tepat dalam memilih ketelitian yang digunakan pada alat ukur. Maka dari
itu pemahaman pengukur akan alat – alat ukur dan cara menggunakannya
sangat dibutuhkan, dengan kata lain si pengukur harus melakukan pelatihan
pengukuran terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran yang sebenarnya