BAB 1 Bismillah (Autosaved)

9
BAB III LAPORAN KASUS Seorang pria berusia 30 tahun datang ke fakultas kedokteran gigi universitas toronto meminta penampilan giginya agar lebih baik. Rekam medis sebelumnya tidak menunjukkan adanya keluhan dan pasien menyangkal mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan kelainan. Wajah pasien simetris dan memiliki profil lurus, garis senyum pasien melebar sampe premolar kedua dan saat tersenyum terlihat jaringan gingiva sekitar 4 mm. Pemeriksaan intraoral menunjukkan mahkota gigi 12 yang telah dirawat endodoktik mengalami fraktur hingga ke subgingiva, meskipun gigi anterior rahang atas terlihat simetris dengan pertimbangan gigi kontra lateralnya (gigi 11 tampak sama dengan gigi 21 berdasarkan panjang dan lebar gigi) , tetapi gigi 11 dan 21 memiliki ukuran yang tidak proporsional. Idealnya gigi 11 dan caninus memiliki panjang yang hampir sama dan 20% lebih panjang dari gigi insisif lateral. Gigi insisif sentral seharusnya 25% lebih lebar dari insisif lateral dan 10% lebih lebar dari gigi caninus. Rasio panjang dan lebar gigi caninus dan insisifus lateral seharusnya 1,1:1, sedangkan gigi insisif lateraal adalah 1,1:1. Rencana perawatan protesa ntuk pasien meliputi crown mahkota berbahan pfm untuk gigi 15-25.

description

bab 1 pembahasan

Transcript of BAB 1 Bismillah (Autosaved)

Page 1: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

BAB III

LAPORAN KASUS

Seorang pria berusia 30 tahun datang ke fakultas kedokteran gigi universitas toronto

meminta penampilan giginya agar lebih baik. Rekam medis sebelumnya tidak menunjukkan

adanya keluhan dan pasien menyangkal mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan kelainan. Wajah pasien simetris dan memiliki

profil lurus, garis senyum pasien melebar sampe premolar kedua dan saat tersenyum terlihat

jaringan gingiva sekitar 4 mm.

Pemeriksaan intraoral menunjukkan mahkota gigi 12 yang telah dirawat endodoktik

mengalami fraktur hingga ke subgingiva, meskipun gigi anterior rahang atas terlihat simetris

dengan pertimbangan gigi kontra lateralnya (gigi 11 tampak sama dengan gigi 21 berdasarkan

panjang dan lebar gigi) , tetapi gigi 11 dan 21 memiliki ukuran yang tidak proporsional. Idealnya

gigi 11 dan caninus memiliki panjang yang hampir sama dan 20% lebih panjang dari gigi insisif

lateral. Gigi insisif sentral seharusnya 25% lebih lebar dari insisif lateral dan 10% lebih lebar dari

gigi caninus. Rasio panjang dan lebar gigi caninus dan insisifus lateral seharusnya 1,1:1,

sedangkan gigi insisif lateraal adalah 1,1:1. Rencana perawatan protesa ntuk pasien meliputi

crown mahkota berbahan pfm untuk gigi 15-25.

Pemeriksaan periodontal menunjukkan OH baik dengan deposit plak dan kalkulus

minimal. Gingival berwarna merah muda dan kenyal serta papila normal. Gigi anterior telah

direstorasi. Pemeriksaan klinis menunjukkan kedalaman probingnya dangkal tidak ada

kegoyangan dan attach gingiva memiliki keratinisasi yang adekuat. Pemeriksaan pada rongga

mulut tidak ditemukan kerusakan yang signifikan. Tulang alveolar dalam batas normal dan rasio

Page 2: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

akar ke mahkota juga normal. Pemeriksaan oklusal diketahui pasien memiliki relasi klas 1 angle

dengan 70% overbite dan overjet 2mm.

Setelah konsultasi dengan dokter konservasi crown lengthening direkomendasikan untuk

menjaga kesehatan gigi dan mengoptimalkan hubungan gigi dan jaringan periodonsium. Dokter

gigi kemudian melakukan pencetakan dengan alginat kemudian wax up pada gigi anterior

maksila dilakukan untuk menentukan panjang insiso gingival, lebar mesiodisatal dan kontur gigi

yang akan dibuka. Pola bedah dibuat dari wax up. Jumlah dari konturing gingiva dan ostektomi

mengikuti pola tersebut.

Dilakukan bevel insisi untuk mendapatkan kontur yang ideal pada gigi anterior.Insisi

dilakukan dengan bentuk parabola, dengan titik apikal atau puncak gingiva untuk insisif sentral

dan kaninus pada bagian distal ke sumbu gigi dan puncak gingiva untuk lateral insisif

mempertimbangkan sudut gigi. pada relasi angle klas 1 Ketinggian margin gingiva untuk 11

sama dengan ketinggian gigi kaninus dimana margin gingiva untuk 12 itu lebih rendah. Hal

tersebut harus diperhatikan untuk insisinya meyerupai kontur gingiva pada gigi posterior. Papila

juga ditinggikan diikuti dengan flap apically. Papilla harus tetap penuh dibagian palatal untuk

menghindari resesi jaringan. Reseksi tulang dilakukan hanya pada bagian bukal, membuka 3mm

bagian akar dari gingiva marginal sampai alveolar crest diikuti dengan epitelium juction dan

jaringan ikat. Flap dilakukan secara apikal dan dijahit dengan 5-0 dexon suture dibilas

menggunakan chlorhexidine 0,12% selama 2 minggu dan pasien diberikan instruksi post operatif

secara benar.

Page 3: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

Perawatan akhir pada gigi dimulai 6 bulan kemudian, sejak resesi gingiva muncul 6 bulan

pasca bedah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tepi dari mahkota sementara masih

halus dan menutup rapat agar menjaga kesehatan gingiva. 1 mm dari dentin mahkota dibuka saat

bedah crown lengthening pada gigi 12 diikuti dengan ferrul efek. Ferrul adalah logam tuang yang

mengelilingi bagian luar dari gigi yang tersisa. Pada gigi yang sudah dipasang crown, dinding

crown berbentuk ferrul dimana 1-2mm gingiva yang terletak dibawah dinding axial pada

preparasi diatas tepi mahkota inilah yang disebut dengan ferul efek. Penelitian menunjukkan

ferul efek secara signifikan menurunkan insidensi fraktur pada gigi non vital dengan memperkuat

gigi bagian luarnya. Insersi akhir menggunakan mahkota pfm yang dilakukan 10 bulan setelah

bedah crown lengthening.

Page 4: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

BAB 4

PEMBAHASAN

Pada rongga mulut dimana estetika itu penting, penyembuhan setelah bedah crown

lengthening harus diikuti dengan perawatan yang optimal. Gangguan pada proses penyebuhan

dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Setelah bedah crown lengthening jaringan

periodontium akan melakukan remodeling terus menerus. Brugger dkk melaporkan bahwa resesi

gingiva dapat terjadi antara 6 minggu sampai 6 bulan setelah bedah. Namun jika rekontruksi

protesa direncanakan, resesi harus diamati selama fase penyembuhan. Mahkota sementara harus

dipertahankan sampai jaringan benar-benar sembuh (kemungkinan sampai 6 bulan), setelah

preparasi mahkota akhir dan insersi dilakukan. Jika panduan ini diikuti maka resesi gingiva tidak

terjadi.

Walaupun ini bukan kontraindikasi yang tetap untuk bedah periodontal, perokok dapat

merusak penyembuhan jaringan dan ini tidak baik untuk penyembuhan bedah. Pasien yang

merokok dapat menimbulkan efek pasca bedah yang tidak dapat diprediksi. Faktor lain yang

dapat menimbulkan komplikasi pada pasien adalah oral hygiene dan riwayat penyakit

periodontal yang juga akan mempengaruhi efek pasca bedah. Dokter gigi harus

mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor dalam persiapan untuk perawatan pada area yang

membutuhkan estetika.

Biologic width meliputi ikatan perlekatan jaringan dan epitel junctional. Beberapa

penelitian telah memperlihatkan perbedaan dimensi rata-rata biologic width (gangiulo dkk, 1961)

menunjukkan perlekatan epitel 0,97 mm dan ikatan perlekatan jaringan 1,07 mm, sedangkan

(Vacek dkk, 1994) melaporkan rata-rata pengukuran perlekatan epitel 1,14 mm dan 0,77 mm

perlekatan jaringan. Kedua studi menemukan bahwa ikatan perlekatan jaringan menghasilkan

hasil yang sesuai dibandingkan pengukuran perlekartan epitel.

Jika batas restorasi itu lebih dalam dari subgingiva, peradangan akan menjadi lebih parah.

Jika batas restorasi diletakkan didekat tulang alveolar dapat menyebabkan pembentukan poket

periodontal dan kehilangan tulang. Bedah periodontal direkomendasikan untuk mendukung

restorasi destistry dan prognosis jangka panjang. Bergantung pada keadaan klinis secara spesifik,

seorang dokter gigi dapat melakukan salah satu prosedur klinis crown lengthening. Bedah tulang

resektif untuk pemanjangan mahkota klinis merupakan prosedur ireversibel yang umumnya

Page 5: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

membutuhkan pengurangan dukungan tulang. Rencana rekonturing tulang harus dipersiapkan

untuk mencapai kepuasan dan diterima secara biologi.Penandaan dapat membantu tim restoratif

untuk menganalisa faktor-faktor batas dan kemungkinan modifikasi sebagai penandaan

radiografi untu memvisualisasikan disekitar akar pada tulang yang tertinggal setelah bedah.

Bentuk anatomi harus ditentukan seperti bentuk gingiva, konsistensi, secara individual

puncak teratas dari jaringan gingiva harus terlebih dahulu tercatat dengan batas pembentukan

tulang. Surgical template sangat membantu pada beberapa kasus.

Page 6: BAB 1 Bismillah (Autosaved)

BAB 5

KESIMPULAN

Crown lengthening merupakan salah satu alternatif prosedur yang memungkinkan untuk

memperbaiki gigi yang mempunyai mahkota klinis yang pendek, karies subgingiva yang meluas,

dan fraktur gigi subgingiva pada dentogingival junction. Crown lengthening memberikan hasil

yang memuaskan baik dari fungsi maupun sudut pandang estetik.