BAB 1
-
Upload
bagus-prasetyo -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
Transcript of BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Kedokteran di Universitas Sriwijaya menggunakan sistem
blok, dan student centered learning. Ada 30 blok yang wajib diikuti mahasiswa
pendidikan dokter umum di universitas sriwijaya. Setiap akhir sistem blok
mahasiswa akan dihadapi dengan ujian blok berupa CBT (Computer Based
Testing), OSCE, dan OSPE, sesuai dengan mata kuliah yang telah mereka
pelajari. Masing-masing blok menerapkan persentase penilaian yang berbeda
beda. Beberapa blok memberikan persentase nilai CBT lebih tinggi dibandingkan
OSCE dan OSPE. CBT merupakan test dengan soal pilihan ganda yang berisikan
soal materi- materi yang telah diberikan oleh dosen melalui komputer. CBT
ditujukan untuk menguji hasil dari pembelajaran mahasiswa selama mengikuti
perkuliahan dan hasil belajar mandiri. Hasil CBT akan ditampilkan sesegera
mungkin, dan mahasiswa yang belum mencukupi nilai standar akan mengikuti
remedial tahap awal atau herdini. Dikarenakan waktu kuliah pada sistem blok
lebih singkat, maka peran student centered learning sangat penting untuk
menunjang kualitas mahasiswa.
Student centered learning berarti mahasiswa mengambil inisiatif untuk
memperdalam ilmu mereka sendiri (Spencer, 1999). Artinya dalam student
centered learning, mahasiswa adalah peserta aktif dalam mendorong semangat diri
sendiri untuk belajar. Student centered learning diterapkan dengan harapan agar
calon dokter selalu menerapkan lifelong learning dan mampu memenuhi
perubahan kebutuhan pasien mereka (Spencer, 1999). Peran dosen atau instruktur
dalam student centered learning hanya membantu dan mendorong mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah yang bersangkutan. Jika dilaksanakan dengan
baik student centerd learning dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan
pendalaman materi (Collins & O'Brien, 2003).
Dalam hal ini motivasi memainkan peran penting dalam sistem
pembelajaran mahasiswa. Motivasi diartikan sebagai sesuatu yang mengaktifkan
dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu ( Barhenke, 2011).
Sumber lain mengartikan motivasi sebagai sebuah pilihan terhadap pengalaman
atau tujuan yang ingin dicapai atau dihindari, dan usuha kita dalam melakukannya
(Laing, 2011). Efeknya mahasiswa yang termotivasi akan semakin giat dalam
berusaha, mampu bertahan melalui tantangan dan hambatan, dan menemukan
kepuasan dari keberhasilan setelah menyelesaikan tugas atau ujian.
Banyak faktor yang memicu motivasi salah satunya adalah rasa percaya
diri dari mahasiswa bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk sukses yang
dikenal dengan sebutan self-efficacy (Thoe, 2010). Untuk menjalankan proses
belajar mandiri, mahasiswa harus memiliki motivasi untuk mencapai
keberhasilan, terutama dalam menghadapi test (Thoe, 2010). Tingginya
keiinginan mahasiswa untuk lulus dalam test dan berhasil di sistem blok
perkuliahan di Fakultas Kedokteran dipengaruhi oleh motivasi masing masing
individu. Oleh karena itu, penelitian yang berjudul Perbandingan motivasi pre
CBT dan pre Herdini pada mahasiswa FK bertujuan untuk menilai dan
membandingkan tingkat motivasi mahasiswa FK sebelum menghadapi ujian CBT
dan ujian remedial tahap awal atau herdini.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian