B. Tujuan Penelitian - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewJurusan Tehnik Informatika, Fakultas...
Transcript of B. Tujuan Penelitian - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewJurusan Tehnik Informatika, Fakultas...
Perancangan Sistem Informasi Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) Bangkalan Sebagai Sub sistem dari E-Government Bangkalan
Menggunakan TOGAF ADM
Malikul Hamzah*), Moch. Kautsar Sophan**), Yeni Kustiyaningsih***)Jurusan Tehnik Informatika, Fakultas Tehnik, Universitas Trunojoyo MaduraEmail: [email protected]*), [email protected]***)
AbstrakKantor Badan Kepegawaian kota Bangkalan adalah instansi pemerintahan yang bergerak di
bidang pelayanan kepegawaian. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari dinas tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibahas bagaimana menerapkan Architecture Enterprise BKD Bangkalan dengan menggunakkan metode TOGAF ADM dan mengimplementa sikannya kedalam sebuah implementasi aplikasi Enterprise yang akan dibentuk menjadi satu keterpaduan dengan E-government Bangkalan. TOGAF ADM memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi. Intinya TOGAF digunakan untuk membuat Architecture Enterprise dari semua aspek tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang perancangan sistem arsitektur Sistem informasi BKD Bangkalan sebagai sub-sistem dari E-government Bangkalan dengan menggunakan TOGAF ADM tujuannya agar dapat menghasilkan sistem aplikasi administrasi kantor Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan, membuat Blue Print, serta memperbaiki efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas pelayanan terhadap publik agar lebih baik.
Kata Kunci : Arsitektur interprise, TOGAF ADM, Arsitektur bisnis, Arsitektur data, Arsitektur aplikasi, Arsitektur teknologi.
1 Universitas Trunojoyo 2012
1. Pendahulun
A. Latar Belakang
Kantor Badan Kepegawaian kota
Bangkalan adalah instansi pemerintahan yang
bergerak dibidang pelayanan kepegawaian
daerah yang sesuai dengan peraturan Bupati
Bangkalan Tahun 2008 tentang rincian tugas,
fungsi dan tata kerja Badan Kepegawaian
Daerah pasal 3 yang berisi ”Badan
Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
di bidang Kepegawaian”. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah
sistem informasi yang mampu memonitoring
dan membantu proses kinerja dari dinas
tersebut. Salah satu faktor pendorong
pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik
adalah semakin meningkatnya kebutuhan
fungsi pelayanan yang digunakan. Sehingga
mendorong setiap dinas dan lembaga daerah
membuat sistem informasi sesuai teknologi
dari masing – masing dinas dan lembaga
daerah tersebut yang hanya mementingkan
kebutuhan sesaat, sehingga kondisi tersebut
membuat sistem informasi tidak dapat
dimanfaatkan sesuai yang diharapkan.
Salah satu dari penyebab ini semua
adalah kurangnya perencanaan dalam proses
pengembangan sistem informasi, perancangan
sistem informasi yang baik harus melihat dari
berbagai macam sudut pandang
pengembangan sistem, di mulai dari
mendefinisikan arsitektur bisnis yang ada
dalam instansi terkait, mendifinisikan
arsitektur data yang akan di gunakan,
mendifinisikan arsitektur aplikasi yang akan di
bangun serta mendefinisikan arsitektur
teknologi yang akan mendukung jalanya
sistem informasi tersebut. Agar terhindar dari
masalah diatas, maka untuk membangun
sistem Informasi Badan Kepegawaian Daerah
Bangkalan yang baik adalah dengan
mempergunakan sistem perncangan arsitektur
interprise. Arsitektur enterprise adalah sebuah
pendekatan logis, komprehensif, dan holistic
untuk merancang dan mengimplementasikan
sistem dan komponen secara bersamaan [4].
Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah TOGAF ADM, sehingga di
dapatkan gambaran yang jelas bagaimana
melakukan perancangan arsitektur enterprise
untuk mendapatkan arsitektur enterprise yang
baik dan biasa di gunakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Bangkalan.
B. Tujuan Penelitian1. Membuat Blueprint BKD ( Badan
Kepegawaian Daerah ) kabupaten
Bangkalan.
2. Membuat Sistim Informasi BKD ( Badan
Kepegawaian Daerah ) secara terintegrasi.
2. Tinjauan Pustaka
penelitihan – penelitihan sebelumnya yang
terkait tentang perancangan Arsitektur
Enterprise dan teori yang di gunakan dalam
penelitian.
A. Penelitian Sebelumnya:
Roni Yunis, Kridanto Surendro tahun
2010 dengan judul : “Implementasi Enterprise
Architecture Perguruan Tinggi”. Dalam
penelitian ini Implementasi EA untuk PT
memerlukan perencanaan yang matang dan
harus disusun secara integrasi, tidak hanya
2Universitas Trunojoyo 2012
terfokus pada arsitektur aplikasi dan teknologi
saja, tetapi juga harus menyeluruh pada semua
domain arsitektur yang ada dalam PT. Selain
memperhatikan tantangan dan kendala yang
mungkin ada pada saat pengembangan dan
implementasi EA tersebut, juga diperlukan
perbaikan kualitas dari SDM di bidang TI/SI
dalam PT secara berkelanjutan, selain itu
faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan
PT dalam pengembangan EA juga harus
diperhatikan, dengan harapan nantinya akan
menghasilkan EA yang berkualitas dan dapat
diukur dengan menggunakan metode Togaf
ADM dalam perancangan EA tersebut. Untuk
penelitian selanjutnya akan merumuskan suatu
prinsip dan strategi pengembangan blueprint
SI dari perguruan tinggi berdasarkan model
EA yang sudah dihasilkan. Hasil penelitian ini
dapat dijadikan oleh perguruan tinggi di
Indonesia untuk pengembangan SI/TI PT yang
terintegrasi [5]. Dengan konsep dan
pemahaman yang matang maka akan
menghasilkan EA yang berkualitas.
Perancangan yang matang dan disusun secara
terintegrasi, tidak hanya berfokus pada
arsitektur aplikasi dan teknologi saja, tetapi
juga harus menyeluruh pada seluruh domain
PT
B. Metode Togaf ADM
The Open Group Architecture Framework
(TOGAF) memberikan metode yang detil
bagaimana membangun dan mengelola serta
mengimplementasikan arsitektur enterprise
dan sistem informasi yang disebut dengan
Architecture Development Method (ADM).
ADM merupakan metode generik yang
berisikan sekumpulan aktivitas yang
digunakan dalam memodelkan pengembangan
arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa
digunakan sebagai panduan atau alat untuk
merencanakan, merancang, mengembangkan
dan mengimplementasikan arsitektur sistem
informasi untuk organisasi. TOGAF ADM
seperti ditunjukkan pada Gambar 1, juga
merupakan metode yang fleksibel yang dapat
mengantifikasi berbagai macam teknik
pemodelan yang digunakan dalam
perancangan, karena metode ini dapat
disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan
selama perancangan dilakukan.
Gambar 1. Architecture development method
3. Metodologi penelitian sesuai dengan
tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas
bisa dijelaskan sebagai berikut :
a. Preleminary
yaitu tahapan persiapan yang akan di gunakan
dalam penelitian dan perancangan.
b. Architecture Vision
Menciptakan keseragaman pandangan
mengenai pentingnya arsitektur enterprise
untuk mencapai tujuan organisasi yang
dirumuskan dalam bentuk strategi serta
3Universitas Trunojoyo 2012
menentukan lingkup dari arsitektur yang akan
dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk
mendapatkan arsitektur yang ideal.
c.Business Architecture
Mendefinisikan kondisi awal arsitektur
bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas
bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario
bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum
untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan
UML bias digunakan untuk membangun
model yang diperlukan.
d. Information Sistem Architecture
Pada tahapan ini lebih menekankan pada
aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi
dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem
informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur
data dan arsitektur aplikasi yang akan
digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih
memfokuskan pada bagaimana data digunakan
untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan
layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan
yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan
Object Diagram. Pada arsitektur aplikasi lebih
menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi
direncanakan dengan menggunakan
Application Portfolio Catalog, serta menitik
beratkan pada model aplikasi yang akan
dirancang. Teknik yang bisa digunakan
meliputi: Application Communication
Diagram, Application and User Location
Diagram dan lainnya.
e. Technology Architecture
Membangun arsitektur teknologi yang
diinginkan, dimulai dari penentuan jenis
kandidat teknologi yang diperlukan dengan
menggunakan Technology Portfolio Catalog
yang meliputi perangkat lunak dan perangkat
keras. Dalam tahapan ini juga
mempertimbangkan alternatif- alternatif yang
diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik
yang digunakan meliputi Environment and
Location Diagram, Network Computing
Diagram, dan lainnya.
f. Opportunities and Solution
Pada tahapan ini lebih menekan pada
manfaat yang diperoleh dari arsitektur
enterprise yang meliputi arsitektur bisnis,
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar
bagi stakeholder untuk memilih dan
menentukan arsitektur yang akan
diimplementasikan. Untuk memodelkan
tahapan ini dalam rancangan bisa
menggunakan teknik Project Context Diagram
dan Benefit Diagram.
g. Migration Planning
Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian
dalam menentukan rencana migrasi dari suatu
sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini
untuk pemodelannya menggunakaan matrik
penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan
utama dan pendukung dalam organisasi
terhadap impelemtasi sistem informasi.
h. Implementation Governance
Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan
tatakelola implementasi yang sudah dilakukan,
tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola
organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan
tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan
ini bisa juga dipadukan dengan framework
yang digunakan untuk tatakelola seperti
COBITS dari IT Governance Institute (ITGI).
i. Arcitecture Change Management
4Universitas Trunojoyo 2012
Menetapkan rencana manajemen arsitektur
dari sistem yang baru dengan cara melakukan
pengawasan terhadap perkembangan teknologi
dan perubahan lingkungan organisasi, baik
internal maupun eksternal serta menentukan
apakah akan dilakukan siklus pengembangan
arsitektur enterprise berikutnya.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Preleminary
Pada tahap ini melakukan persiapan untuk
merancang EA BKD Bangkalan, Membuat
Principles Catalog (Katalog Prinsip)
menangkap prinsip-prinsip bisnis dan
arsitektur yang menggambarkan apa yang
"baik" untuk perancangan yang dibuat.
Gambar 2. Gambar Princip Perancangan EA yang akan dikembangkan di BKD BAngkalan
4.2. Architecture Vision
Perancangan sistem dalam penelitian ini
membahas tentang perancangan Enterprise
Arsitektur Badan Kepegawaian Daerah
Bangkalan sebagai subsistem dari E-
Government Bangkalan menggunakan
TOGAF ADM, semakin meningkatnya
kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan
memberikan dampak negatif dari itu semua,
banyak SKPD yang berlomba-lomba untuk
menerapkan sistem informasi dengan
teknologinya dengan hanya memperhatikan
kebutuhan sesaat dan memungkinkan
penerapan sistem informasi yang saling
tumpang tindih dan adanya sub - sub sistem
yang berbeda satu dengan yang lainya.
Kondisi tersebut membuat sistem informasi
tidak dapat dimanfaatkan sesuai yang
diharapkan, berdasarkan misi dan tujuan
penerapan sistem informasi, yaitu efesiensi
dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan
Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan, mulai
dari pemenuhan kebutuhan pada level yang
tertinggi sampai pada kebutuhan yang paling
5Universitas Trunojoyo 2012
PNS Bangkalan
Disperindag
Dinas lain di Bangkalan
Dispenduk
AdminLogin
cetak data pengajuan administrasi kepegawaian
<<include>>
lihat hasil pengajuan administrasi kepegawaian
<<include>>
<<extend>>monitoring pengajuan administrasi
kepegawaian
<<include>>
Input dan lihat pengajuan administrasi kepegawaian
<<include>>
Input, lihat, edit dan update data kepegawai
<<include>>
monitoring data kepegawaian
<<include>>
cetak data pegawai
<<extend>>
<<include>>
bawah yaitu operasional. Memahami
kebutuhan diatas, peneliti memandang perlu
mengadakan penelitian untuk membuat suatu
sistem yang dapat digunakan dalam
perancangan EA Badan Kepegawaian Daerah
Bangkalan sebagai Sub-Sistem dari E-
Government Bangkalan sehingga tidak ada
lagi sistem yang saling tumpang tindih. Sistem
ini dirancang dalam bentuk arsitektur
enterperise untuk optimasi pelayanan
kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah
Bangkalan.
Perancangan EA yang akan dibuat
menggunakan metode TOGAF ADM, langkah
awal yang perlu diperhatikan pada saat
mengimplementasikan TOGAF ADM adalah
mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu
dengan cara mengidentifikasi kontek arsitektur
yang akan dikembangkan, kedua adalah
mendefenisikan strategi dari arsitektur dan
menetapkan bagianbagian arsitektur yang akan
dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis,
arsitektur sistem informasi, arsitektur
teknologi, serta menetapkan kemampuan dari
arsitektur yang akan dirancang dan
dikembangkan.
4.3. Business Architecture
Mendefinisikan kondisi awal arsitektur
bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas
bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario
bisnis pada gambar 3 di bawah ini,
Gambar 3. Arsitektur Bisnis Fungsi Sistem Informasi Kepegawaian
6Universitas Trunojoyo 2012
4.4. Information Sistem Architectur
Pada tahap ini lebih menekankan pada
aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi
yang akan dikembangkan, terdiri dari
arsitektur data dan arsitektur aplikasi.
a. Arsitektur Data
Arsitektur data lebih memfokuskan pada
bagaimana data digunakan untuk proses bisnis
yang sudah dirancang. PDM Sistem Informasi
Kepegawaian pada gambar 4 di bawah ini
,
FK_RELATIONSHIP_1
FK_RELATIONSHIP_2
FK_RELATIONSHIP_3
FK_RELATIONSHIP_4
FK_RELATIONSHIP_5
FK_RELATIONSHIP_6
FK_RELATIONSHIP_7
FK_RELATIONSHIP_8 FK_RELATIONSHIP_9
FK_RELATIONSHIP_10
FK_RELATIONSHIP_11
FK_RELATIONSHIP_12
FK_RELATIONSHIP_13
FK_RELATIONSHIP_14
FK_RELATIONSHIP_15
FK_RELATIONSHIP_16
Disposisi
id_disposisiid_Pengajuanid_Identitas Pegawainama_disposisijenis_disposisitgl_disposisitujuanyangmemberidisposisi
intintintvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)varchar(30)
<pk><fk2><fk1>
Pelaporan
id_Pelaporanid_disposisinamapelaporanjenispelaporantgl_pelaporanygmembuat
intintvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)
<pk><fk>
Pengajuan
id_Pengajuanid_Identi tas Pegawaiid_Laporan PersetujuannamaPengajuanjenisPengajuannama_pengajuasaldinaspengajuUKT_pengajunippengajualamatpengajuteleponpengaju
intintintvarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)intvarchar(30)int
<pk><fk1><fk2> Hasil Pengajuan
id_Hasi l Pengajuanid_Pengajuanyangmengajukantgl_hasi lpengajuanketeranganhasiljenis_pengajuannama_pengajuan
intintvarchar(30)datevarchar(30)varchar(30)varchar(30)
<pk><fk>
Persetujuan
id_Persetujuanid_Pengajuanid_Identitas PegawainamaPersetujuanjenisPersetujuantgl_persetujuanygmenyetujui
intintintvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)
<pk><fk2><fk1>
Laporan Persetujuan
id_Laporan Persetujuanid_Identitas Pegawaiid_PersetujuannamaLaporan PersetujuanjenisLaporan Persetujuantgldibuatpembuatlaporanpenerimalaporanpenyetuju
intintintvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)varchar(30)varchar(30)
<pk><fk2><fk1>
Identi tas Pegawai
id_Identitas Pegawaiid_Riwayat Pendidikanid_Riwayat Keluargaid_Jabatan Terakhirid_Pendidikan Terakhirid_Riwayat Kepangkatanid_pangkat Terahirinstansi indukniplamanipbarugelardidepannamagelardibelakangnamatempatlahirtgllahirjeniskelaminagamajeniskepegawaiankedudukanpegawaistatusperkawinansukubangsaalamatno_karpegno_kariskarsuNo_taspenNPWPNIK
intintintintintintintvarchar(30)intintvarchar(30)varchar(30)varchar(30)datevarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)
<pk><fk3><fk4><fk2><fk5><fk6><fk1>
pangkat Terahir
id_pangkat Terahirnama_pnsnip_PNSSTLUDnoSTLUDtgl_STLUDNO_notapeserdetujuanBAKNtgl_notaBAKNangkakreditpejabatyangmenetapkanno_suratkeputusanTMTPangkatgolmasakerjapangkatlokal
intvarchar(30)intvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)dateintvarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)
<pk>
Pendidikan Terakhir
id_Pendidikan TerakhirpendidikanumumjurusanasalsekolaatauPTtempatsekolahdiklatstrukturaldiklatfungsionaldiklatteknispenataranseminar
intvarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)
<pk>
Riwayat Pendidikan
id_Riwayat Pendidikannamapendidikanjenispendidikannama_diklatangkatannoSTTPtglSTTPnoSTTBtgl_STTBnopiagamtglpiagamtempatpenyelenggaratgldiklat
intvarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)datevarchar(30)datevarchar(30)datevarchar(30)date
<pk>
Jabatan Terakhir
id_Jabatan Terakhirpejbtygmenetapkanno_skjabatantgl_SKjabatanjabatanstrukutraleselonjabatanfungsionalTMTeselonsumpahjabatannopelantikantglpelantikanmerangkapjabatnfungsional
intvarchar(30)varchar(30)datevarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)datevarchar(30)
<pk>
Riwayat Kepangkatan
id_Riwayat KepangkatangolonganruangtmtpangkatSk_keputusantgl_keputusanpjb_ygmenetapkan
intvarchar(30)varchar(30)varchar(30)datevarchar(30)
<pk>
Riwayat Keluarga
id_Riwayat Keluarganamalengkapjumlahanaknamaorantuanamaanakalamatanakalamatorangtuatgllahir_anaktgllahir_orangtuaPekerjaaan_anakPekerjaanorangtua
intvarchar(30)intvarchar(30)varchar(30)varchar(30)varchar(30)datedatevarchar(30)varchar(30)
<pk>
Gambar 4. PDM SIstem Informasi Kepegawaian
b. Arsitektur Aplikasi
Pada arsitektur Aplikas lebih
menekankan pada bagaimana kebutuhan
aplikasi direncanakan dengan menggunakan
Application Portofoli Catalog, dan menitik
beratkan pada model aplikasi yang akan
dirancang, yaitu SIstem Informasi
Kepegawaian dengan teknik Application
Communication Diagram pada gambar 5
7Universitas Trunojoyo 2012
Proses Input data kepegawaian
Formulir FIP01
Formulir FIP02
Disposisi
Penyimpanan disposisi
Pelaporan
Proses pengajuan administrasi Kepegawai
Kenaikan Pangkat
Kenaikan gaji berkala terakhir
Pensiun
Taspen
Karis
Karsu
Karpeg
Pemulangan
Mutasi
Memberikan disposisi
Memberikan data Kepegawaian
Mengisi Formulir FIP01Mengisi Formulir FIP01
Mengisi Formulir FIP02
Persetujuan
hasil Laporan
Mengajukan Karpeg
Mengajukan KarsuMengajukan Kenaikan Pangkat
Mengajukan Kenaikan Gaji Berkala Terakhir
Mengajukan Pensiun
Memberikan data pengajuan
Mengajukan Taspen
Mengajukan Karis
Mengajukan Pemulangan
Mengajukan Mutasi
Memberikan data Persetujuan
Memberikan data disposisiMemberikan data disposisi
Gambar 5.Komunikasi Diagram Sistem Informasi Kepegawaian
3. Arsitektur Teknologi Dan Jaringan
Gambar 8. Arsitektur Teknologi dan Jaringan EAP yang dirancang
8Universitas Trunojoyo 2012
5. Opportunities and Solution
Pada Tahap ini lebih menekankan pada
manfaat yang diperoleh dari arsitektur
enterprise yang meliputi arsitektur bisnis ,
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi dengan menggunakan
teknik Project Context Diagram pada gambar
9 di bawah ini.
a. Dari segi arsitektur bisnis
Gambar 9. Manfaat dari EA BKD Bangkalan dari segi arsitektur bisnis
6. Migration Planing (Tabel 1 matrik perubahan sistem informasi kepegawaian lama ke sistem baru )
9Universitas Trunojoyo 2012
7. Implementation GovernanceTahap ini , harus diketahui dahulu
kelebihan dan kekurangan dari sistem baru
yang dibuat,dibawah ini identifikasi kelebihan
dan kekurangan dari perancangan sistem di
BKD Bangkalan, setelah perancangan
identifikasi dilakukan, maka dapat disusun
rekomendasi terhadap kelebihan dan
kekurangan dari sistem yang dibuat, tetapi
kelebihan dan kekurangan yang sebenarnya
dapat diketahui setelah sistem perancangan
dijalankan. Gambaran Tahapan rekomendasi
dari kelebihan dan kekurangan dari sistem
yang dirancang seperti dibawah ini:
Gambar 10. Alur rekomendasi dari tahap Implementation Governance
Setelah perancangan identifikasi
dilakukan, maka dapat disusun rekomendasi
terhadap kelebihan dan kekurangan dari sistem
yang dibuat, tetapi kelebihan dan kekurangan
yang sebenarnya dapat diketahui setelah
sistem perancangan dijalankan.
8. Architecture Change Management
Dalam tahap ini dilakukan suatu
pengawasan terhadap sistem baik itu dari segi
teknologi dan perubahan lingkungan di sekitar
sistem, baik internal maupun eksternal, setelah
mendapatkan hasil pengawasan dari system
10Universitas Trunojoyo 2012
yang dibuat maka dibuat suatu
manajemenarsitektur untuk pengembangan
dari sistem yang dibuat dahulu dengan
menggunakan metode yang lebih lengkap dan
teratur. Alur tahapannya sebagai berikut:
Gambar 11. Tahapan untuk membuat manajemen arsitektur
5. KesimpulanDari hasil penelitian dan perancangan
tentang architecture enterprise di Badan
Kepegawaian Daerah Bangkalan meng
gunakan TOGAF ADM dapat di simpulkan
bahwa :
1. Perancangan EAP di Badan Kepegawaian
Daerah Bangkalan dengan menggunakan
TOGAF ADM tergantung dari 9 tahap dari
TOGAF ADM yang saling berhubungan.
2. Dalam Impelentasi Sistem Informasi
Pelayanan yang dirancang dan dibuat
diperlukannya partisipasi pemerintahan,
dinas, lembaga daerah, pegawai di
Bangkalan untuk mensukseskan sistem
pelayanan yang dirancang dan
dikembangkan.
3. Metode TOGAF ADM menghasilakan
rancangan blueprint yang sangat berguna
untuk memetakan perancangan EAP
sebagai sub-sistem dari E-Government
Bangkalan
4. Hubungan relasi antar data menghasilakan
matrik yang berguna bagi hubungan antar
data sehingga terintergrasi dengan baik
5. Hasil dari interaksi model adalah kumpulan
relasi antar sistem pelayanan yang ada di
BKD Bangkalan yang di petakan secara
global.
Daftar Pustaka[1]. Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Peraturan Bupati Bangkalan Nomor 41 tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah. Bangkalan: PemKab Bangkalan. 2008
[2]. Yunis, R., Surendro, K. Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture Development Method, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), E25-E31. 20 Juni 2009.
[3]. BAPPENAS. Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Governmet. 8 September 2009.URL: http://www.bappenas. go.id/node/133/2173/inpres-no3-tahun-2003-tentang-kebijakan-dan-strategi-nasional-pengembangan-e-governmet/, diakses tanggal 8 Oktober 2009.
[4]. E-Government Indonesia Resources. E-Government Information Portal. Jakarta. 6 Oktober 2007
[5]. Yunis, R., Surendro, K. (2010). Implementasi Enterprise Architecture Perguruan Tinggi, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), A51-E31.
11Universitas Trunojoyo 2012
[6]. Yunis, R., Surendro, K., S. Panjaitan, E. Pengembangan model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan Tinggi. JUTI. Volume 8: 9–18. 2010.
[7]. Kustiyahningsih, Y. Perencanaan Arsitekture Enterprise Berbasis Web Pada Intitusi Pendidikan Tinggi. Prosiding SNATI. ISSN : 1978 – 9777. Volume 1:D1 – D7. (2007).
[8]. Parizeau, Yvon. Enterprise Architecture for Complex Government and the challenge of Government on-line in Canada. riset master. Dalhousie university. 2002.
[9]. Tohaghafara. Rencana Pengembangan E-government di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun. 22 Oktober 2010. URL:http://tohaghafara.wordpress.com/2010/10/22/rencanapengembangan-e-government di-lingkungan-pemerintah-kabupaten-karimun/. diakses tanggal 22 Oktober 2010.
[10]. Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Hasil Klarifikasi tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bangkalan: Bangkalan. Pemkab Bangkalan.2008.
12Universitas Trunojoyo 2012