B A B III - · PDF fileBagian pokok sistem ini adalah saluran pencernaan dan kelenjar ......
Transcript of B A B III - · PDF fileBagian pokok sistem ini adalah saluran pencernaan dan kelenjar ......
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
78
B A B III
SISTEM PENCERNAAN
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan
II ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep Struktur
Perkembangan Hewan Vertebrata.
Kompetensi Dasar:
Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan tentang sistem pencernaan vertebrata
Deskripsi Singkat
Pokok Bahasan ini membahas tentang macam-macam proses
pencernaan, organ pencernaan dan sistem pencernaan pada vertebrata.
Pokok Bahasan III : Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan berfungsi untuk memasukkan, mencerna
makanan, mengabsorbsi dari makanan dan membuang sisa makanan yang
tidak dicerna. Makanan diperlukan sebagai sumber energi, bahan
pembangun setiap sel tubuh (perkembangan maupun pemeliharaan
tubuh) dan untuk sumber pembentukan sekresi.
Bagian pokok sistem ini adalah saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan merupakan suatu tabung yang
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
79
umumnya berkelok atau melingkar, dimulai dari mulut dan berakhir pada
anus atau lubang kloaka. Bagian utama saluran pencernaan adalah
mulut, faring, esofagus, lambung dan usus. Berhubungan dengan saluran
ini adalah kelenjar pencernaan. Ada kelenjar yang terdapat di dalam
dinding saluran pencernaan dan ada yang terdapat di luar saluran seperti
kelenjar ludah, pankreas dan hati.
A. SALURAN PENCERNAAN
1. Mulut
Di dalam rongga mulut pada umumnya terdapat struktur
tambahan yaitu gigi dan lidah. Gigi pisces tersebar, melekat
pada tulang rahang, palatinum dan lengkung insang.
Sementara gigi ampibia dan Reptil terletak pada tulang vomer,
palatinum dan pada tulang rahang. Khusus buaya, gigi hanya
terbatas tulang rahang, sama seperti mammalia yang
mempunyai gigi dalam jumlah tertentu untuk setiap spesies.
Mammalia umumnya mempunyai bibir dan pipi yang berotot,
merupakan adaptasi untuk aktifitas menghisap. Sedangkan
aves mempunyai paruh, yang bentuk dan ukurannya sangat
bervariasi dan tidak mempunyai gigi.
a. Gigi
Geligi polyphyodont (polifiodont) adalah pergantian
gigi berulang kali (lebih dari satu kali) terjadi pada pisces,
ampibia dan reptil. Mammalia hanya mempunyai dua set
gigi (mengalami satu kali pergantian gigi), geligi
susu/sulung/sementara dan geligi bungsu/permanen; maka
disebut geligi diphiodont (difiodont)
1) Cara Perlekatan Gigi
Gigi melekat pada tulang rahang dengan
beberaopa cara. Acrodont (akrodont) bila gigi
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
80
melekat pada puncak tulang rahang, contoh katak,
Ampibia umumnya. Gigi melekat pada sisi median
tulang rahang, disebut pleurodont, umumnya reptil.
Sedangkan bila gigi melekat dengan perantaraan akar
gigi pada sebuah atau beberapa lekukan tulang
rahang (alveoli) disebut dengan thecodont (tekodont).
Jenis gigi ini terdapat pada mammalia dan buaya.
Gambar 3.1 Struktur GigiSumber : http://4.bp.blogspot.com/_lS76L-
10_xQ/SngVPpNbYvI/AAAAAAAAABQ/pCgY66lS4us/s320/300px-ToothSection.jpg
2) Morfologi Gigi
Homodont, bila seluruh gigi mempunyai bentuk
yang sama tetapi ukuran berbeda, dimiliki oleh semua
vertebrata yang mempunyai gigi kecuali mammalia.
Bila morfologi gigi berbeda disesuaikan dengan
fungsi, disebut heterodont, jenis-jenisnya yaitu gigi
seri (insisivum/incisivum), gigi taring
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
81
(kaninus/caninus), gigi geraham kecil (premolaris)
dan gigi geraham sejati (molaris).
Gigi seri berfungsi untk memotong. Khusus gigi
seri rodentia mengalami perkembangan seumur
hidup. Enamel hanya dibentuk di bagian anterior,
karena enamel lebih keras daripada dentin maka lebih
lambat terkikis. Sehingga gigi seri ini berbentuk
seperti tatah. Gading gajah merupakan modifikasi
gigi seri.
Gigi taring pada carnivora berkembang sangat
baik, yang berfungsi untuk mengoyakkan mangsanya,
secara khusus disebut gigi karnasial. Rodentia tidak
mempunyai gigi taring, maka ada diastema yaitu
ruang kosong/jarak antara deretan gigi seri dengan
gigi premolar. Gading walrus merupakan modifikasi
gigi taring. Khusus ular berbisa, mempunyai gigi bisa
(poison fang) yang hanya terdapat pada rahang atas,
gigi ini berhubungan dengan kelenjar bisa.
Gigi geraham (premolar dan molar) berfungsi
untukmelumatkan makanan. Pada tahap gigi
susu/sementara tidak ada gigi molar.
Rumus gigi hanya dikenal pada mammalia dan
bersifat spesifik spesies, karena setiap spesies
mempunyai sejumlah gigi untuk setiap jenis gigi.
Rumus gigi biasanya ditulis berdasarkan jumlah setiap
jenis gigi yang terdapat pada setengah rahang atas
dan bawah. Contoh, tuliskan rumus gigi kelinci yang
masing-masing pada setengah rahang atas dan
rahang bawah mempunya dua gigi seri, tidak ada
taring, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. Contoh
lain gigi anjing yang masing-masing pada setengah
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
82
rahang atas dan rahang bawah mempunyai tiga gigi
seri, satu gigi taring, empat premolar dan dua gigi
molar. Sebagai pedoman urutan menuliskan untuk
setengah rahang atas/bawah: gigi seri (I), gigi taring
(C), gigi premolar (P dan gigi molar (M).
b. Lidah
Lidah pada pisces dan amfibia hanya merupakan
peninggian dasar faring, disebut sebagai lidah primer.
Lidah sejati merupakan kantung mukosa yang berisikan
otot lurik. Lidah mammalia dilekatkan pada dasar rongga
mulut oleh suatu ligamen yang disebut frenulum. Lidah
berfungsi untuk menangkap, menghimpun makanan,
membantu saat menelan dan pada manusia berfungsi pula
untuk berbicara.
Permukaan lidah umumnya amniota, mempunyai
papillae berbentuk seperti rambut, sisik, tombol atau
seperti duri-duri yang menanduk. Papillae filiformis bentuk
seperti kerucut, terdapat di seluruh permukaan lidah, tanpa
puting pengecap. Papillae fungiformis bentuk seperti
jamur, mengandung 1-2 puting pengecap, terdapat di
antara papillae filiformis. Papillae sirkumvalata bentuk
seperti jamur, tetapi lebih besar daripada fungiformis,
banyak puting pengecap, terletak di wilayah V lidah.
Papilae foliata bentuk seperti daun, mempunyai banyak
puting pengecap. Jaringan ikat kendur (lamina propria)
merupakan komponen utama setiap jenis papillae dan
ditunjang oleh sedikit otot lurik, serta diselaputi oleh epitel
pipih berlapis banyak.
Lidah umumnya mammalia mempunyai puting
pengecap (taste bud). Sayatan melintang sebuah ptuing
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
83
pengecap akan tampak sel penyokong (supporting cell)
berbentuk seperti kumparan dengan inti pipih; dan sel
pengecap (taste cell) dengan inti oval, permukaan apikal
sel bermikrovili.
c. Kelenjar Mulut
Tetrapoda mempunyai kelenjar mulut yang
multiseluler. Mensekresikan sekret yang berair atau pekat
karena mengandung lendir, enzim ptialin, toksin pada ular
atau substansi lainnya. Cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar ini disebut saliva (ludah).
Nama kelenjar mulut berdasarkan lokasi. Kelenjar
labia terdapat di bibir, bermuara di vestibulum mulut dasar
bibir. Kelenjar intermaksila atau internasal terdapat dekat
premaksila. Kelenjar ini pada katak bermuara pada rongga
mulut, sekretnya seperti perekat, menyebabkan serangga
dapat melekat di lidah katak. Kelenjar sublingua terdapat
di bawah lidah, kelenjar ini menghasilkan toksin pada
heloderma. Kelenjar bisa pada ular adalah kelenjar
palatinum yang bermuara di dasar gigi maksila/gigi bisa
yang mempunyai saluran. Kelenjar submaksila atau
submandibula bermuara di belakang gigi insisivum pada
geraham bawah. Kelenjar parotid pada mammalia
merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan
ptyalin.
2. Faring
Pada pisces, faring berfungsi sebagai bagian sistem
respirasi. Faring amfibia merupakan suatu tabung yang
berfungsi untuk dilalui makanan maupun udara respirasi. Pada
faring tersebut terdapat lubang menuju esofagus, dan glotis
yang menuju ke laringotrakea, serta lubang saluran eustachius.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
84
Vertebrata mulai kelas reptil pada faring sudah terdapat katup
rawan yang disebut dengan epiglotis.
Pada mammalia yang mempunyai langit-langit lunak, maka
faring terdiri dari wilayah orofaring (ventral langit-langit lunak).
Nasofaring (dorsal langit-langit lunak) dan laringofaring (bagian
faring dekat dengan laring).
Histologis Dinding Saluran Pencernaan
Secara umum dinding saluran pencernaan dimulai dari esofagus
sampai dengan rektum atau kloaka, terdiri dari 4 lapis dimulai dari lumen
hingga lapisan terluar yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna dan
serosa.
Mukosa terdiri dari epitel, lamina propria, muskularis mukosa.
Submukosa dibentuk oleh jaringan ikat kendur atau agak padat.
Muskularis eksterna umumnya dibangun oleh lapisan otot polos. Serosa
umumnya terdiri dari jaringan ikat kendur dan mesoderm.
3. Esofagus
Esofagus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara faring dan lambung, berfungsi untuk
menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Esofagus
dimulai dari sfinkter atas esofagus dan berakhir pada sfinkter
bawah esofagus atau sfinkter kardiac yang juga merupakan
awal lambung.
Berikut adalah struktur histologis esofagus:
a. Lapisan Mukosa terdiri dari epitel berlapis banyak pipih
lembab (tidak menanduk), lamina propria dan muskulus
mukosa merupakan otot polos yang tersusun memanjang;
b. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat longgar
dengan serabut kolagen lebih banyak;
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
85
c. Lapisan muskularis eksterna, susunan otot di sebelah
dalam melingkar dan di sebelah luar memanjang. Bagian
proksimal (anterior) sekitar sepertiga panjang esofagus
pada lapisan ini merupakan otot lurik, makin ke arah distal
(posterior) kandungan otot lurik semakin sedikit sebaliknya
otot polos semakin banyak dan kemudian sepenuhnya
terdiri dari otot polos. Namun otot lurik dapat dijumpai
dengan di dalam lapisan dinding lambung, terutama pada
hewan memamah biak;
d. Lapisan serosa hanya terdiri dari jaringan ikat kendur, yang
merekatkan esofagus dengan trakea.
Pada aves pemakan biji-bijian, esofagus mempunyai
perluasan berupa kantung yang disebut dengan tembolok (crop)
untuk menyimpan makanan sebelum dikirim ke lambung
pengunyah.
4. Lambung
Lambung terletak antara esofagus dan intestinum,
berfungsi untuk menampung, melumatkan makanan atau
melanjutkan perombakan secara mekanis dan menghasilkan
beberapa macam enzim yang digunakan untuk pencernaan
secara kimiawi.
Struktur halus atau histologis lambung adalah sebagai berikut:
a. Lapisan mukosa terdiri dari epitel berlapis tunggal silindris
yang membentuk lekukan (pendalaman) ke lamina propria,
disebut fovela gastrika atau gastrik pit;
b. Lamina propria bagian fundus lambung banyak
mengandung kelenjar fundus, merupakan kelenjar tubuler
bercabang sederhana, gastrik pit merupakan bagian
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
86
eksretoris kelenjar ini. Ada lima macam sel yang
membangun kelenjar fundus ini yaitu:
1) sel mukus leher menghasilkan mukus bersifat asam
(mukus asam) yang kaya glikosaminoglikans;
2) sel mukus istimus yang manghasilkan mukus netral;
3) sel zimogen (chief cell) yang menghasilkan
pepsinogen;
4) sel parietal yang menghasilkan HCl;
5) sel argentafin yang menghasilkan 5-hidroksi triptamin
berfungsi menstimuli kontraksi otot polos.
Sementara lamina propria bagian kardia lambung
banyak mengandung kelenjar kardia yang merupakan
kelenjar tubuler bercabang sederhana yang dibangun oleh
sel mukus yang menghasilkan mukus mengandung enzim
lisozim.
c. Lamina propria bagian pilorus lambung banyak
mengandung sel mukus menghasilkan mukus dan sel
gastrin menghasilkan gastrin yang berfungsi menstimuli
produksi HCl oleh sel parietal. Dan lapisan terluar mukosa
adalah muskularis mukosa merupakan otot polos, yang dua
pertiga bagian tegak lurus menembus lamina propria.
Lapisan mukosa membentuk penonjolan ke arah lumen
yang disebut dengan rugae.
d. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat kendur;
e. Lapisan muskularis eksterna umumnya terdiri dari tiga lapis
otot polos, yang eksterna tersusun longitudinal, yang
tengah tersusun sirkuler dan yang interna tersusun obliq
(serong);
f. Lapisan serosa terdiri dari jaringan ikat kendur dan diliputi
oleh mesotelium.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
87
Pada aves pemakan biji-bijian, lambung dibagi dalam dua
wilayah yaitu proventrikulus (lambung kelenjar) yang
menghasilkan enzim pencernaan dan ventrikulus (gizzard) atau
lambung pengunyah yang berfungsi melumatkan dan
mencernakan makanan. Pembagian tersebut tidak jelas pada
burung pemakan daging.
Pada mammalia ruminantia lambung dibedakan atas
beberapa wilayah. Rumput dikunyah secara cepat dalam
rongga mulut lalu ditelan pertama kali dan rumput masuk ke
dalam lambung wilayah I yang disebut dengan rumen. Di
dalam rumen terjadi pencernaan dengan perantaraan bakteri.
Dari rumen makanan masuk ke dalam lambung wilayah II yang
disebut dengan retikulum dan dibuat bulatan-bulatan (bolus)
kemudian dikembalikan ke rongga mulut untuk dikunyah
kembali. Setelah itu ditelan kedua kali masuk ke dalam
lambung wilayah III yang disebut dengan omasum dan
selanjutnya ke lambung wilayah IV yang disebut dengan
abomasum untuk dicernakan secara kimiawi oleh enzim-enzim
pencernaan.
5. Intestinum
Intestinum merupakan bagian saluran pencernaan yang
terdapat antara lambung dan anus atau lubang kloaka.
Intestinum pada pisces relatif lurus dan tidak dapat dibedakan
antara usus halus (intestinum tenue) dengan usus besar
(intestinum crassum), sedangkan pada tetrapoda panjang dan
berbelt-belit. Hanya usus besar mammalia yang relatif panjang,
sedangkan usus besar pada tetrapoda yang lain relatif sangat
pendek.
Usus halus berfungsi menghasilkan enzim, juga penerima
enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh
hepar, melanjutkan proses pencernaan kimiawi.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
88
Permukaan dalam usus halus mempunyai vili (tunggal:
vilus) merupakan tonjolan yang menjorok ke dalam lumen.
Setiap vilus terdiri dari lamina propria yang diliputi oleh epiel
berlapis tunggal silindris yang bermakrovilli (striated border)
atau disebut juga sel absorbsi, dan sel-sel gada dalam jumlah
sedikit terletak antara sel-sel absorbsi. Bentuk vili lebar seperti
helai daun terdapat pada wilayah duodenum, seperti jari
terdapat pada wilayah ileum, sementara bentuk peralihan
antara helai daun dan jari terdapat pada wilayah jejenum.
Berikut ini adalah struktur histologis dinding usus halus,
dimulai dari arah lumen ke lapisan terluar. Lapisan mukosa
terdiri dari epitel berlapis tunggal silindris yang bermikrovilli dan
mengandung sel-sel gada, lamina propria merupakan jaringan
ikat kendur dan muskulari mukosa terdiri dari lapisan sangat
tipis sel-sel otot polos, di bagian dalam susunan melingkar atau
sirkuler, sedangkan di bagian luar susunan memanjang atau
longitudinal. Lapisan epitel dan lamina propria membangun
struktur vili. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat
kendur. Muskularis eksterna terdiri dari lapisan sel-sel otot
polos, lapisan sebelah dalam tersusun sirkuler sedangkan
lapisan sebelah luar tersusun longitudinal. Lapisan serosa terdiri
dari jaringan ikat kendur dan mesotelium.
B. KELENJAR PENCERNAAN
Hati atau hepar, pankreas dan kelenjar ludah merupakan
kelendar pencernaan yang terletak di luar dinding saluran
pencernaan (lambung dan usus halus).
1. Hati
Hati terdiri atas belahan-belahan hati (lobes atau lobus)
dan sekretnya berupa cairan empedu diangkut oleh duktus
hepatikus ke kandung empedu, dari kandung empedu melalui
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
89
dan bermuara ke duodenum. Kandung empedu berfungsi untuk
menyimpan dan memekatkan cairan empedu. Pada hewan
yang tidak mempunyai kandung empedu, cairan empedu
langsung bermuara ke duodenum.
Fungsi hati adalah mensekresikan cairan empedu,
mensintesis protein plasma darah yaitu albumin, globulin dan
fibrinogen; menyimpan lemak dan glikogen, vitamin B 12 dan A;
deaminasi asam amino menjadi urea dan proses detoksifikasi.
Hati terdiri dari unit-unit struktural yang disebut dengan
lobulus hati berbentuk prisma poligonal, pada bagian sentral
terdapat vena sentralis. Batas lobulus hati sering tidak jelas
karena berisi jaringan ikat yang relatif tipis; sehingga jaringan
ikat ini tidak secara sempurna membagi lobus hati menjadi
lobuli hati. Pada bagian tertentu terdapat jaringan ikat
interlobuler dengan pembuluh empedu interlobuler yang
lumennya dibatasi oleh epitel kubus, vena interlobuler yang
berdinding tipis dan arteri interlobuler yang berdinding tebal.
Pada sudut-sudut pertemuan lobuli terdapat jaringan ikat
yang relatif lebih tebal, sehingga pada sayatan melintang
tampak suatu wilayah seperti segitiga. Di dalam wilayah ini
terdapat cabang arteri hepatica, vena hepatica, pembuluh limfe
an pembuluh empedu yang menampung cairan empedu dari
lobulus hati. Di dalam lobulus hati, sel-sel hati atau hepatosit
tersusun dalam deretan yang berbentuk seperti pita, maka
disebut dengan pita-pita hati yang bercabang-cabang dan
beranastomase, di antara sel-sel pita hati terdapat sinusoid
darah (pembuluh kapiler darah yang ukuran diameternya tidak
konsisten). Dalam dinding sinusoid ada sel kupffer yang
berfungsi sema seperti sel makrofag.
Acinus merupakan unit hati berdasarkan konsep
fungsional. Setiap acinus mempunyai dua vena sentralis pada
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
90
ujung sumbu horizontal dan dua vena porta pada ujung sumbu
vertikal serta parenkim hati yang terdapat di sekeliling sumbu
vertikal. Pada sumbu vertikal mengandung cabang terminal
vena dan arteri hepatica serta pangkal pembuluh mpedu.
Sumbu ini disebu sumbu acinus dan sumbu acinus itu berbentuk
seperti gelendong atau oval. Di antara pita-pita sel hati
terdapat kanalikuli empedu yang bermuara dalam pembuluh
empedu interlobuler. Setiap acinus dibagi dalam zona 1,2 dan
3. zona 1 merupakan zona paling dekat dengan sumbu acinus.
2. pankreas
kelenjar ini terdiri dari bagian endokrin dan eksokrin.
Bagian eksokrin menghasilkan enzim-enzim pencernaan yaitu
lipase, tripsin dan amilase. Jumlah pembuluh eksokrin
bervariasi satu atau dua, berhubungan dengan duktus
koledokus atau duodenum. Bagian eksokrin merupakan
kelenjar asiner bercabang majemuk, sedangkan struktur pada
bagian endokrin dibangun oleh pulau-pulau langrhans yang
bertipe tali. Bagian ini menghasilkan hormon insulin.
3. Kelenjar Ludah
Kelenjar ini merupakan kelenjar alveolar bercabang
majemuk, ada dua jenis sel yaitu sel serous dan sel mukus. Sel
serous berinti bulat, sitoplasmanya mengandung butir-butir
zimogen. Sel-sel mukus berinti pipih dan terletak pada sisi
basal, sitoplasma tampak seperti anyaman.
C. SISTEM PENCERNAAN
1. Proses Pencernaan
Proses pencernaan yang dilakukan oleh sistem pencernaan
secara umum dapat dikelompokkan dalam 3 proses yaitu
sebagai berikut:
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
91
a. Agesti
Merupakan proses yang dilakukan di dalam mulut.
Proses agesti ini dilakukan dengan melibatkan lidah dan
gigi. Di dalam mulut ini pencernaan yang dilakukan adalah
pencernaan mekanik dan enzimatis. Pencernaan dilakukan
oleh gigi yang berfungsi untuk menghaluskan makanan
serta pencernaan enzimatis yaitu adanya enzim ptyalin
yang membantu proses agesti ini.
b. Digesti
Merupakan proses pengolahan makanan. Pengolahan
makanan dimulai dari lambung dan duodenum dengan
melibatkan enzim protease, lipase dan karboksilase.
Dalam proses agesti ini juga berperan kelenjar pencernaan
yaitu hati dan pankreas.
c. Egesti/defekasi
Merupakan bagian akhir dari proses pencernaan,
karena proses ini adalah melakukan pembuangan sisa-sisa
makanan. pada vertebrata melalui peregangan rectum
oleh feces sehingga otot melakukan kontraksi dan feces
dibuang melalui anus atau lubang kloaka.
2. Pertambahan Luas Permukaan Vertebrata
Permukaan luas sistem pencernaan selalu melakukan
perluasan karena pertumbuhan dari organisme itu sendiri.
Dalam melakukan pertambahan luas tersebut ada 4 proses,
yaitu sebagai berikut:
a. Pertambahan Diameter
Pertambahan diameter pada sistem pencernaan
biasanya dilakukan pada bagian ventrikulus dan rektum.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
92
b. Pertambahan Panjang
Pertambahan panjang pada sistem pencernaan
biasanya dilakukan pada saluran pencernaan berudu yang
berkelok-kelok.
c. Lipatan-lipatan Internal
Merupakan proses pertambahan villi pada valvula
spiralis plica sirkularis yaitu pada organ peredaran.
d. Divercula Tambahan
Merupakan pertambahan yang dilakukan dengan
adanya penonjolan pada cecum, pylorica dan rectalis.
3. Ciri Saluran Pencernaan Vertebrata
Saluran pencernaan pada vertebrata mempunyai ciri khas
yaitu sebagai berikut:
a. Otot-otot pada dinding bersifat mencampur (otot polos dan
lurik);
b. Elemen kelenjar menghasilkan enzim dan pada dinding
epitelial yang tipis dilakukan proses arbsorbsi;
c. Pembuluh darah dan limfe merupakan pembawa nutrisi
bagi jaringan;
d. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan
pankreas.
4. Zona Sistem Pencernaan
Pada sistem pencernaan terdapat zona yang
mengkhususkan pada proses tertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Zona Ingressif
Merupakan daerah tempat berlangsungnya proses
pengambilan makanan dan memasukkan makanan yang
dilakukan oleh bibir, mulut (cavum oris), gigi dan lidah.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
93
b. Zona Progressif
Merupakan zona tempat terjadinya proses mendorong
makanan dan mengubah makanan yang terdiri dari faring,
esofagus, kerongkongan, ventrikulus (tembolok pada
burung merpati).
c. Zona Degressif
Merupakan tempat berlangsungnya proses kimia,
seleksi dan arbsorbsi yang dilakukan oleh duodenum,
jejenum dan ileum.
d. Zona Egressif
Merupakan daerah tempat dilepaskannya sisa
makanan, terdiri dari intestinum crassum dan anus atau
lubang kloaka.
D. Alat Pencernaan Vertebrata
1. Pisces
Saluran pencernaan terdiri dari cavum oris, faring,
esofagus, ventrikulus dan intestinum. Cavum oris relatif kecil
dengan rahang tidak ada gigi dan tidak ada gelandula saliva
serta di kanan dan kiri faring terdapat 4 sela-sela vertikal yang
disebt dengan sela-sela insang. Esofagus merupakan suatu
pipa/saluran yang pendek. Ventrikulus adalah bangunan
melengkung seperti huruf U dan dapat dibedakan menjadi pars
pardiaca dan pars pylotica. Intestinum bermuara keluar melalui
anus.
Bagian oral instestinum disebut dengan duodenum tunica
mukosa. Ke dalam duodenum bermuara pada pipa buntu yang
disebut dengan caeca pylorica.
Hepar terdiri dari 2 lobi, tidak ada pankreas tetapi ada
jaringan kelenjar eksokrin pankreas yang ikut pembuluh darah
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
94
masuk ke dalam hepar. Kelenjar dalam dinding ventrikulus
menghasilkan HCl dan Pepsin. Fungsi HCl adalah melarutkan
skeleton CaCO3 dari mangsa untuk mengaktifkan pepsin. Fungsi
pepsin adalah memecah protein menjadi polypeptida.
Kelenjar dinding intestinum dan kelenjar eksokrin pankreas
menghasilkan ensim amilase, proteolytis dan lipolytis sehingga
polysakarida dapat diubah menjadi asam amino, lemak menjadi
monosakarida dan protein menjadi asam lemak. Empedu yang
dihasilkan hepar membantu dalam pemecahan lemak, dan
dinding usus kemudian menyerap hasil pemecahan ini.
2. Amphibia
Saluran pencernaan terdiri dari cavum oris, faring,
esofagus, ventrikulus, intestinum tenue, intestinum crassum,
rectum dan kloaka.
Cavum oris merupakan daerah yang lebar dan di dalam
terdapat gigi dan lidah. Pada gigi terdapat rahang di dua
tempat, yaitu berderat di sepanjang maksila dan memenuhi
vomer. Sifat gigi amfibia yaitu berbentuk conus, tidak adanya
jaringan vulva (syaraf) dan melekat pada tulang. Cavum oris
berfungsi untuk menelan makanan secara langsung karena
rahang bawah tidak mempunyai gigi. Cavum oris selalu
menyempit dan melanjutkan ke faring dan seterusnya ke
esofagus terus berlanjut ke ventrikulus.
Ventrikulus amfibia mempunyai 2 bagian yaitu pars
cardiaca dan pars pylorica. Dinding ventrikel menghasilkan HCl
dan pepsin yang mempunyai fungsi yang sama pada pisces.
Masuknya makanan dari ventrikulus ke duodenum diatur oleh
muskulus sphinkter pylori. selanjutnya dari duodenum,
makanan masuk ke dalam ileum (saluran yang berbelit) menuju
rektum (ruangan tampak meluas) dan berakhir di kloaka.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
95
3. Reptil
Pada hewan reptil sistem pencernaan terbagi menjadi 2
bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan reptil terdiri dari cavum oris,
faring, esofagus, ventrikulus, intestinum tenue, cecum,
intestinum crassum dan kloaka.
b. Kelenjar Pencernaan
Pada reptil kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan
pankreas. Hati merupakan kelenjar yang mempunyai 2
ruangan yaitu dkester (kanan) dan sisnter (kiri). Pankreas
terletak dalam lengkung antara ventrikulus dan usus-
ususan (duodenum).
4. Aves
Saluran pencernaan aves sama dengan reptil, hanya pada
bagian truncus digestivus ada rima oris, cavum oris, faring,
esofagus, ingluvies, proventrikulus, ventrikulus, intestinum
tenue, inetstinum crassum dan berakhir pada kloaka.
Sementara kelenjar pencernaan terdiri dari hati yang
kemerahan yan terdiri dari 2 bagian yaitu lobus dekster dan
lobus sinister, dan tiap lobus mempunyai duktus hepaticus yang
bermuara pada duodenum.
5. Mammalia
Rima oris dibatasi oleh bibir atas dan bibir bawah, cavum
oris mempunyai glandula salivales yang menghasilkan enzim
amylolitis. Intestinum dibagi menjadi tenue dan crassum.
Tenue terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum sedangkan
crassum terdiri dari colon dan rektum.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
96
Pada duodenum bermuara dua kelenjar yaitu hati dan
pankreas. Kelenjar dalam dinding usus dan pankreas
menghasilkan enzim amylolitis, proteolitis dan lipolitis.
Colon dimulai dengan cecum dan, di dalam dinding colon
dan rektum tidak ada kelenjar yang menghasilkan enzim.
Rektum bermuara keluar pada anus yang terletak terminal pada
ujung caudal truncus.
Gambar 3.2 Anatomi Fisiologi AvesSumber : http://4.bp.blogspot.com/_59gGMO1Pf-o/SaohiF2XftI/AAAAAAAAABg/_XTf5Wh_X-k/s320/055+Internal+anatomy+of+a+bird.jpg
Gambar 3.3 Organ Pencernaan MammaliaSumber : http://3.bp.blogspot.com/_9Ljc1gF_k8E/Snle2P0vQwI/AAAAAAAAAAM/Te-At9fCm9Y/s320/makanan_dan_kesehatan_clip_image002%5B1%5D.jpg
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
97
Gambar 3.4 Organ Degesti MammaliaSumber : http://endahsulistyowati.files.wordpress.com/2009/04/gambarpencernaan1.jpg
Gambar 3.5 Saluran Pencernaan MammaliaSumber : http://adisaja.co.cc/images/stories/cattle/Sistem_Pencernaan_Sapi.jpg
Rangkuman
Pencernaan merupakan kegiatan yang melibatkan proses agesti,
digesti dan egesti. Proses tersebut dimulai saat makanan masuk sampai
dibuang melalui saluran pembuangan tubuh. Organ pencernaan
vetrebrata adalah mulut, saluran makanan, lambung, dan intestinum.
Dalam rangka pelatihan pembuatan bahan ajar yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI dari tanggal 14 Agustus s.d. 31 Oktober 2009Bahan Ajar Struktur Perkembangan Hewan IIEdward Alfin, M.Si
98
Pada proses pencernaan makanan terdapat 4 zona yang berperan yaitu
zona ingressif, zona progressif, zona degressif dan zona egressif. Sistem
pencernaan dapat melakukan pertambahan luas permukaan dengan cara
pertambahan diameter, pertambahan panjang, pertambahan lipatan-
lipatan internal dan penambahan divercula. Saluran pencernaan
mempunyai ciri-ciri berotot pada dindingnya, mempunyai elemen kelenjar
yang menghasilkan enzim, pembuluh darah dan limpha merupakan
pembawa nutrisi dan kelenjar-kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian pencernaan!
2. Jelaskan proses pencernaan!
3. Jelaskan organ pencernaan!
4. Jelaskan ciri saluran pencernaan!
5. Jelaskan sistem pencernaan amphibia dan reptil!