Azoospermia
description
Transcript of Azoospermia
171
Buletin 4, Halaman
Fotokopi: Restu Fotokopi (0274 -7001172) Azoosperma
dr. Sungsang, Sp. BU
Edited by : D-AZ
Ass teman-teman, masih inget gak kuliah nya dokter sungsang ini? Beliau hanya memberikan kuliah via white board selama 3o menit an , jadi aku coba tulis dari catatan ku dan referensi dari kuliah beliau pada kakak angkatan yang dulu. Oke let’s say basmallah together....!!
Sekali ejakulasi, sperma yang dikeluarkan 3-5 cc. Dari jumlah tersebut, minimal mengandung 20 juta spermatozoa,yang aktif sekali minimal 50 % dan mempunyai bentuk normal(kepala, badan, ekor)>70%. Pada keadaan seperti ini apabila dari pihak wanitanya normal maka konsepsi dapat terjadi secara alamiah dengan baik. Kemudian dari 3-5cc, ada 90%(2,7-4,5 cc) diproduksi di vesikula seminalis dan prostat. Dimana semen yang di hasilkan oleh kedua organ ini bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan asamnya lendir vagina sehingga spermanya gak mati. Kontraksi dari vas deferens, vesikula seminalis dan prostat akan mendorong sperma keluar.
Ada banyak keadaan patologi yang berhubungan dengan infertilitas pria: 1) Oligospermia : defisiensi jumlah spermatozoa dalam semen <20 juta 2) Asthenospermia : penurunan vitalitas spermatozoa( sperma-nya tidak sehat, dan yang aktif <50%) 3) Necrospermia : spermatozoa-nya mati atau tidak bergerak 4) Aspermia : gagal-nya pembentukan atau pemancaran semen. Saat pasien melakukan hubungan seksual dan
merasakan ejakulasi, tapi sperma-nya tidak keluar. 5) Teratospermia : adanya spermatozoa malformasi(kelainan bentuk) di dalam semen atau spematozoa yang
normal <70% 6) Azoospermia : tidak adanya sperma di dalam semen atau kegagalan pembentukan sperma. Maksudnya pasien
tersebut dalam kondisi normal, ejakulasi nya juga normal. Tapi setelah dilakukan sperma analisa ternyata sperma nya kosong.
AZOOSPERMIA
Azoospermia, etiologi bahasa : A: Tidak Zoo : Binatang
Spermi : alat untuk fertilitas Azoospermia : tidak ada-nya sperma di dalam semen atau kegagalan pembentukan sperma. Azoospermia
merupakan salah satu symptom dari infertilitas pria. Namun pada prinsipnya infertilitas pada pria bukan hanya pada azoospermia saja. Pada pembahasan ini kata bapak nya, kita jangan hanya mempelajari apa itu infertilitas, apa itu azoospermia, tapi kita juga harus tahu mengenai :
Anatomi alat reproduksi Reflek ereksi dan ejakulasi Serta apa itu spermatogenesis
Ini mekanisme terjadi nya spermatogenesis (yang terjadi dalam tubulus seminiferus) : Spermatogonium(2n)spermatosit(2n)spermatid(n)spermatozoa(n). (2n: diploid sedangkan n: haploid)
Dalam menangani kasus azoospermia kata bapak nya kita harus melihat dari berbagai kemungkinan, mungkin karena faktor testis (ukuran normal 4-5 x 3 x 2,5 cm), mungkin spermatogenesis di testis tidak terjadi (bisa dikarenakan hipogonadisme / testis nya yang mengecil). Namun, apabila pada pria tersebut terjadi spermatogenesis yang normal, setelah di sperma analisa jumlah sperma nya tetep nol, ini bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
1) Obstruksi 2) Sumbatan postikuler ; aliran ke ampulanya itu terhalang (testis-epididimis-ampula) 3) Radang (kausa tersering), ini bisa terjadi dikarenakan
Epididimis : epididimitis Sumbatan di vas deferens, pada pasien vasektomi
Sumbatan di kolikulus seminalis, diawali dengan uretritis ( pada laki-laki yang kata bapak nya
suka ”Bermain Seks” itu), kolikulus seminalis itu seperti bukit kecil dengan puncak yang berlubang sebagai tempat keluarnya sperma ke uretra.
AZOOSPERMIA
dr. Sungsang Sp.BU
Sabtu , 22 Nov 2008 – Pukul 12.30-13.00
Fotokopi: Restu Fotokopi (0274 -7001172)
AZOOSPERMIA
dr. Sungsang Sp.BU
172
Buletin 4, Halaman
Fotokopi: Restu Fotokopi (0274 -7001172) Azoosperma
dr. Sungsang, Sp. BU
Edited by : D-AZ
Pemeriksaan:
1) Faktor testis :
Ukuran
Palapasi kekenyalan (testis jika ditekan maka testis tadi akan muncul dan kalau pada
spermatogenesis yang aktif / normal, testis akan terisi sperma di tubulus seminiferus. Diraba
akan terasa kenyal dan warna nya kekunngan). Dan jika fungsi testis nya gak bagus / tidak
normal, maka akan terasa lembek / lunak dengan warna kebiruan atau kehitaman, yang
artinya hanya terdiri dari pembuluh darah saja
Ada tidak nya faktor kelainan kongenital (letak testis tidak pada scrotum), misal pada
UDT(undecencus Testiculorum). UDT banyak di jumpai pada pasien dewasa, dimana testis
nya kecil.
Keadaan acquisata (di dapat), pada laki-laki yang pernah terjadi parotitis(gondongan), atau
karena trauma.
2) Faktor postestikular (mulai dari epididimis-vas deferens-vesikula seminalis-kilikulus seminalis-
uretra) :
Kongenital (agenesis eipdidimis, agenesis vas deferens, agenesis vesikula seminalis dan
prostat, serta kelainan muara uretra yang abnormal)
Acquisata (pasien vasektomi, radang)
Penatalaksanaan
1) Kelainan kongenital, dilakukan dengan spermatokel alloplastik
2) Kelainan acquisata
Sumbatan epididimis, dilakukan epididimo vasostomi
Pasien vasektomi, dilakukan vaso vasostomi
Kelainan pada ampula vas deferens, kalu yang ini kita tidak dapat melakukan apa-apa karena
letak nya yang intra abdominal posterior vesica urinaria, jadi susah banget di samping itu
metode nya juga belum ada.
Kelainan di kolikulus seminalis, pake endoskopi lalu di masuk kan ke uretra (TUR : Trans
Uretral Resection, masih inget di Blok 10 tak? lubang buntunya dipotong
Epispadia / hipospadia, koreksi kelainan sampai letak muara uretra pada tempatnya
minimal. Tujuan-nya adalah untuk segi psilologis pasien, agar pasien nya bisa BAK dengan
normal
Striktur uretra(uretra nya bagus tapi ada penyempitan), striktur nya di hilang-kan.
Oh iya temen-temen, kita harus ingat bahwa pada pasien vasektomi masih ada cairan ejakulat nya,
sehingga tidak mengganggu aktifitas seksual pada laki-laki. Vasektomi itu kan menyebabkan retensi sperma
di bagian proksimal, retensi sperma ini akan direabsorpsi sehingga akan terjadi pembentukan Ab dan
akhirnya Ab semakin lama semakin tinggi jumlah nya.
Pada pasien vasektomi yang <5 tahun masih bisa dilakukan renastomose, hasil nya bagus. Pada pasien
vasektomi 5-10 tahun akan memberikan hasil yang bagus dengan angka fertilitas 50%. Sedangkan pada
pasien vasektomi yang >10 tahun, walaupun dilakukan reanastomose tapi hasil nya akan tetap infertil
karena ada Ab anti sperma.
Ini sih cuma teori saja, bapak nya cerita sedikit tentang pengalaman nya dulu yang pernah
mereanastomose pasien vasektomi yang sudah >16 tahun bahkan 35 tahun dan alhamdulillah lagi berhasil
kembali fertil.
oke sekian editan dari saya ini, semoga bermanfaat.