Aunurohim, DEA Drs. Agus Wahyudi, M.S.
Transcript of Aunurohim, DEA Drs. Agus Wahyudi, M.S.
Oleh : MAYANG PUSPITA KRISYUNINDA NRP. 1506 100 035
Dosen Pembimbing : Aunurohim, DEA
Drs. Agus Wahyudi, M.S.
2/3 wilayah Indonesia
adalah laut
SDA hayati laut melimpah
Metabolit Sekunder
Perlindungan terhadap predator
Sitotoksik dan anti tumor (Kobayashi dan Rachmaniar, 1999), anti virus (Munro et al., 1989), anti HIV, antiinflamasi, anti fungi
(Muliani et al., 1998), anti leukimia (Soediro, 1999), penghambat aktivitias enzim (Soest and Braekman, 1999).
Dipisahkan dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif
Alkaloid (Iwagawa et al, 1998 dalam Muniarsih dan
Rachmaniar, 2001), Terpenoid (Faulkner, 1993,
Faulkner, 1992 dalam Swantara et al, 2007) , Steroid (Muniarsih dan Rachmaniar, 2001),
Uji toksisitas menggunakan metode BST (Brine Shrimp Lethality Test) dengan Artemia salina
Spons Callysongia sp.
Fraksi-fraksi
RUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH
1. Senyawa bioaktif apa saja yang dapat diperoleh dari spons Callyspongia sp. ? 2. Bagaimana kemampuan sitotoksisitas senyawa bioaktif berupa fraksi-fraksi dari ekstrak spons Callyspongia sp. ?
Mencari senyawa bioaktif spons Callyspongia sp. dan toksisitas dari fraksi-fraksi hasil Kromatografi Lapis Tipis melalui uji BST (Brine Shrimp Test). Untuk mengetahui jenis senyawa bioaktif ekstrak Callyspongia sp. secara kuantitatif dan kemampuan toksisitas fraksi-fraksi Callyspongia sp. dengan menggunakan metode BST. MANFAAT Sebagai pengembangan alternatif di bidang farmakologi. Waktu
Penelitian Bulan Mei – Nopember 2011
Uji Kromatografi Lapis Tipis dan uji kualitatif serta pengujian Brine Shrimp Test dilakukan di Jurusan Kimia dan Biologi ITS
Tempat Penelitian
etanol
Sinar UV a. Wagner b. Lieberman-Burchard
Pemisahan Senyawa Bioaktif dengan KLT
Ekstrak Kasar Dengan eluen
yang sesuai
a b
Tabel Uji Kualitatif Senyawa Bioaktif dengan Menggunakan Pereaksi Spesifik
(Harbone, 1987)
Jenis senyawa Pereaksi Warna Alkaloid Wagner Cokelat
Terpenoid Lieberman-Burchard Biru ungu Steroid Lieberman-Burchard Biru hijau
Flavonoid Besi (III) klorida Jingga sampai merah Fenolik Besi (III) klorida Biru ungu
Hasil kualitatif jenis senyawa bioaktif yang dihasilkan dari ekstrak spons Callyspongia sp.a
Jenis senyawa yang dihasilkan
Perubahan warna Hasil uji
Alkaloid Wagner + Steroid Lieberman-Burchard +
Terpenoid Lieberman-Burchard - Flavonoid Besi (III) klorida - Fenolik Besi (III) klorida -
Pemisahan Senyawa Bioaktif dengan KLTP (KLT preparatif)
Ekstrak dicampur ethanol
Penotolan ekstrak ke plat
kaca
proses pengembangan
pemeriksaan melalui sinar UV
Pengerokan dengan spatula
Pengeringan ekstrak Alkaloid Steroid
Pembuatan Larutan Stok dan Larutan untuk Uji Perlakuan pada setiap fraksi yang didapat dari KLT
Fraksi dari hasil KLTp
Diaduk dengan spatula
konsentrasi 1000 µg/mL, 500 µg/mL, 250 µg/mL, 100 µg/mL, 10 µg/mL dan
kontrol.
1000 µg/ml
500 µg/ml
250 µg/ml
100 µg/ml
10 µg/ml kontrol
Air laut +
Alkaloid Steroid
masing-masing tabung reaksi
dimasukkan 20 ekor larva
Artemia salina umur 48 jam
diamati dan dihitung jumlah Artemia salina
yang mati selama 24 jam
Dilakukan 3 kali
ulangan
dihitung % kematian
(Meyer et al.,1982)
ditentukan besarnya LC50 yang dihitung dengan analisis probit dengan menggunakan MINITAB
Tabel Uji BST selama 24 jam dari fraksi alkaloid yang didapat dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Konsentrasi (µg/mL) Pengulangan Jumlah
Hewan Uji
Jumlah Larva yang mati
Jumlah Larva yang Hidup
Jumlah Larva total
yang mati
Rata-rata larva
yang mati % Kematian
0 1
20 0 0 0
20 20 20
0 0 0 2 3
10 1
20 0 1 0
20 19 20
1 0.33 1.67 2 3
100 1
20 4 1 3
16 19 17
8 2.67 13.33 2 3
250 1
20 4 3 2
16 17 18
9 3.00 15 2 3
500 1
20 2 2 1
18 18 19
5 1.67 8.33 2 3
1000 1
20 4 5 3
16 15 17
12 4.00 20 2 3
Tabel Uji BST selama 24 jam dari fraksi alkaloid yang didapat dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Konsentrasi (µg/mL) Pengulangan Jumlah
Hewan Uji
Jumlah Larva yang mati
Jumlah Larva yang Hidup
Jumlah Larva total
yang mati
Rata-rata larva
yang mati % Kematian
0 1
20 0 0 0
20 20 20
0 0 0 2 3
10 1
20 0 1 0
20 19 20
1 0.33 1.67 2 3
100 1
20 4 1 3
16 19 17
8 2.67 13.33 2 3
250 1
20 4 3 2
16 17 18
9 3.00 15 2 3
500 1
20 2 2 1
18 18 19
5 1.67 8.33 2 3
1000 1
20 4 5 3
16 15 17
12 4.00 20 2 3
Penetasan Telur Artemia salina
5 g / L Telur Artemia salina
ditetaskan dalam 500 ml air laut selama 24 – 48 jam diaerasi
selama 48 jam
Setelah menetas, diberi pakan berupa ragi dengan konsentrasi 3 mg dalam 5 ml air laut sebanyak 1 tetes
Larva = Nauplius
Digunakan dalam uji BST
Uji Brine Shrimp Test (BST)
kontrol 1000 µg/mL 500 µg/mL 250 µg/ml 100 µg/ml 10 µg/ml
diambil 1 ml
diambil 1 ml
diambil 1 ml
diambil 1 ml
diambil 1 ml
diambil 1 ml
Masing - masing fraksi hasil KLT dimasukkan dalam botol penelitian
5 ml air laut
5 ml air laut
5 ml air laut
5 ml air laut
5 ml air laut
5 ml air laut
Penghitungan prediksi kematian terhadap spons menggunakan analisis probit dengan program komputasi MINITAB.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa prediksi persentase kematian LC50 hewan uji yang didapat dari fraksi : senyawa steroid sebesar 1821.05 µg/mL senyawa alkaloid sebesar 2021.50 µg/mL
Meyer (1982), menyebutkan bahwa suatu ekstrak bersifat toksik bila nilai LC50 ≤1000 µg/mL, sehingga ekstrak dari fraksi spons Callyspongia sp. dapat dikatakan tidak bersifat toksik.
Ekstrak spons Callyspongia sp.
Tidak mampu mengenali makanan
Stomach poisoning (racun perut)
Menghambat daya makan Artemia salina
Stimulus rasa gagal
Alkaloid Steroid
Alat pencernaan terganggu
Menghambat reseptor perasa Artemia salina
Kematian Artemia salina