AUDITING 3

19
Pada akhir pemeriksaan , dalam suatu pemeriksaan umum ( general audit),KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari :

Transcript of AUDITING 3

Page 1: AUDITING 3

Pada akhir pemeriksaan, dalam suatupemeriksaan umum ( general audit),KAP akan memberikan suatu laporan akuntanyang terdiri dari :

Page 2: AUDITING 3

A. Lembaran opini, yang merupakantanggung jawab akuntan publik, dimana akuntan publik memberikanpendapatnya terhadap kewajaranlaporan keuangan yang disusun olehmanajemen dan merupakan tanggungjawab manajemen.

Page 3: AUDITING 3

Neraca

Laporan laba rugi

Laporan perubahan laba ( rugi) ditahan, Yng bisa jugadigabung dengan laporan rugi laba.

Laporan arus kas

Catatan atas laporan keuangan yang antara lain berisi : bagian umum ( menjelaskan latar belakang perusahaan ), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neracadan rugi laba.

Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincianpos-pos yang penting seperti perincian piutang,aktivatetap,hutang,biaya umum,dan administrasi serta biayapenjualan.

B. Laporan keuangan yang terdiri dari :

Page 4: AUDITING 3

Tanggal laporan akuntan harus sama dengantanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal suratpernyataan langganan, karena menunjukkan sampaitanggal berapa akuntan bertanggung jawab untukmenjelaskan hal-hal penting yang terjadi. Jika sesudahtanggal selesainya pekerjaan lapangan ( audit field work), terjadi peristiwa penting yang jumlahnyameterial dan mempunyai pengaruh terhadap laporankeuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadiaanpenting tersebut dalam catatan atas laporan keuangandan lembaran opini.

Page 5: AUDITING 3

3.1 Jenis-Jenis Pendapat Akuntan

Menurut standar profesional akuntan publik

(PSA 29), ada lima jenis pendapat akuntan,yaitu :

1. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan ( Unqualified opinion)

2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan dengan bahasapenjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit standar

( Unqualified opinion with explanatory language)

3. Ppendapat wajar dengan pengecualiaan ( Qualified opinion)

4. Pendapat tidak wajar ( Adverse opinion )

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( Disclaimer of opinion )

Dalam hal ini tanggal laporan akuntanmempunyai dua tanggal (disebut dual dating), yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut.

Page 6: AUDITING 3

3.1.1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualiaan

Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuaidengan standar yang ditentukan oleh Ikatan AkuntansiIndonesia, yaitu standar profesional akuntan publik, dantelah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian ( audit evidence ) yang cukup untuk mendukung opininya, sertatidak menemukan adanya kesalahan material ataupenyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlakuumum, maka auditor dapat memberikan pendapat wajartanpa pengecualiaan.

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualiaan, auditor menyatakan bahwa laporan keuanganmenyajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas seuah usahatertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum.

Page 7: AUDITING 3

3.1.2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan denganbahasa penjelasan yang ditambahkan dalamlaporan audit bentuk bakuPendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambah kan paragraf penjelasan( atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpapengecualian yang dinyatakan oleh auditor.

Keadaan tersebut meliputi : a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporanauditor Independen lainb. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidakmenyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatuprinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh ikatan akuntanindonesia.

Page 8: AUDITING 3

c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastiaan peristiwamelalui masa akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakanpada tanggal laporan audit.d. Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usahadalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.e. Diantaradua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntan atau dalam metode penerapannya.f. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit ataslaporan keuangan komparatif.g. Data keuangan kuertalan tertentu yang diharuskan oleh BadanPengawas Pasar Modal ( Bapepam) namun tidak disajikan atau tidakditelaah.h. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Iktan Akuntan Indonesia – Komite Prinsip Akuntan Indonesia yang dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman yang dikeluarkan olehKomite, dan auditor tidak dapat mnghilangkan keraguan yang besarapakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Komite.i. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuanganauditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Page 9: AUDITING 3

Kondisi tertentu mungkin memerlukan pendapat wajar tentang

pengecualian. Pendapat wajar dengan pengecualianmenyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bagaimana:

a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanyapembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkanauditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakanpendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidakmenyatakan tidak memberikan pendapat.

b. Auditor yakin atas dasra auditnya bahwa laporan keuanganberisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlakuumum yang berdampak material dan ia berkesimpulan untuk

3.1.3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian

Page 10: AUDITING 3

Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan

keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum. Pendapat ini dinyatakan bila , menurut perkembangan auditor, laporan keuiangansecara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harusmenjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragrafpedapat dalam laporan nya (a) semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampakutama dalam hal yang menyebabkan pemberianpendapat mungkinkan. Jika dampak tersebut tidak dapatditentukan secara beralasan, laporan audit harus

3.1.4. Pendapat Tidak Wajar

Page 11: AUDITING 3

Dalam pernyataan tidak memberikan

pendapat, auditor tidak menyatakanpendapat atas laporan keuangan. Pernyataantidak memberikan pendapat ini cocokdiberikan jika auditor, karena adanya yang pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat melaksanakan audit yang cukuountuk memungkinkannya memberikanpendapat atas laporan keuangan. Pernyataantidak memberikan pendapat tidak bolehdinyatakan oleh auditor jika ia yakin, berdasarkan auditnya, terdapatpenyimpangan material dari prinsip

3.1.5. Pernyataan Tidak MemberikanPendapat

Page 12: AUDITING 3

Jika pernyataan tidak memberikan pendapatdisebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harusmenunjukkan dalam paragraf terpisah alasan mengapaauditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Ia harusmenyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadaiuntuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak perlu harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristikauditnya dalam suatu paragraf ( yaitu, paragraf lingkupaudit dalam laopran audit bentuk baku). Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya dilaksanankanberdasarkan standar auditing yang ditetapkan IkatanAkuntansi Indonesia, tindakan ini dapat mengakibatkankaburnya pernyataan tidak memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yanberkaitan dengan kewajaran penyajian laporankeuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum.

Page 13: AUDITING 3

3.2 JENIS_JENIS LAPORAN AKUNTAN

Dibagian ini akan dijelaskan dan diberikancontoh mengenai laporan audit bentuk baku danlaporan audit atas laporn keuangan komparatif.

Selain itu diberikan beberapa contoh laporanuntuk beberapa jenis opini auditor seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Page 14: AUDITING 3

3.2.1. Laporan Audit Bentuk BakuUnsur pokok laporan audit bentuk baku adalah sebagaiberikut :

a. Suatu judul yang berbunyi “ Laporan Auditor Independen”b. Pihak yang dituju oleh auditor bagi laporan auditnya.c. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebut dalam laporan audit telah diaudit olehauditor.d. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalahtanggung jawab manajemen perusahaan sedangkantanggung jawab auditor adalah pada pernyataanpendapat atas laporan keuangan berdasarkan atasauditnya.e. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakanberdasarkan standar auditing yang ditetapkan olehIkatan Akuntansi Indonesia.

Page 15: AUDITING 3

f. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebutmengharuskan auditor untuk merencanakan danmelaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinanyang memadai (reosenable assurance) bahwa laporankeuangan bebas dari salah saji yang material (material misstatement).g. Suatu pernyataan bahwa audit meliputii :(1) Pemeriksaan (examination) atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah danpengungkapan dalam laporan keuangan.(2) Penentuan kelayakan standar akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuatoleh manajemen.(3) Penilaian penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan.h. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar yang memadaiuntuk memberikan pendapat.

Page 16: AUDITING 3

i. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuanganmenyajikan wajar, dalam semua hal yang material, posisikeuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usahadan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggaltersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum.j. Tanda tangan audior yang ditulis tangan, nama dannomor register negara auditor. k. Tanggal laporan audit

Page 17: AUDITING 3

Komite Standar Profesional Akuntan Publik, dibulan maret

1998 telah mengeluarkan Interpretasi Pernyataan StandarAuditing (IPSA) No. 30.01 yang berjudul “Laporan Auditor Independen Tentang Dampak Memburuknya KondisiEkonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas” yang berlaku efektif untuk laporan audit yang diterbitkansetelah tanggal 2 maret 1998.

Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayahregional Asia Pacifik pada umumnya, yang terjadi sejakpertengahan tahun 1997 sebagai akibat terjadinya depresiasimata uang di negara-negara tersebut, berdampak signifikanterhadap pelaporan keuangan perusahaan di Indonesia padaumumnya untuk tahun buku 1997. Dampak tersebut perludipertimbangkan oleh auditor dalam penyusunan laporanauditnya,sehingga pengguna laporan audit dapat mengetahuidampak tersebut terhadap laporan keuangan dankelangsungan hidup perusahaan.

3.2.3. Laporan Auditor Independen Tentang DampakMemburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia TerhadapKelangsungan Hidup Entitas

Page 18: AUDITING 3

Dalam hali ini auditor perlu mempertimbangkan tiga hal :

1. Kewajiban berikan saran untuk memberikan saran bagikliennya dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomitersebut ((jika ada) terhadap kemampuan entitas didalammempertahankan kelangsungan hidupnya.2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkintimbul sebagai akibat dari kondisi ekonomi tersebut.3. Modifikasi laporan audit bentuk baku jikamemburuknya kondisi ekonomi tersebut berdampakterhadap kemampuan entitas untuk mempertahankankelangsungan hidupnya.

Page 19: AUDITING 3

Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen terdiri dariempat komponen berikut ini :

1. Gambaran umum memburuknya kondisi berikan ekonomiIndonesia dan wilayah regional Asia Pacifik pada umumnya.2. Uarian tentang tindakan manajemen memberikan respon atasmemburuknya kondisi ekonomi tersebut.3. Uraian tentang rencana manajemen yang belumdiimpelementasikan.4. Penyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknyakondisi ekonomi tersebut tergantung atas kebijakan ekonomidan moneter yang akan diambil oleh pemerintahan Indonesia yang berada di luar kendali perusahaan.

Berikut ini diberikan mengenai penjelasan atas dampakmemburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadapkelangsungan hidup perusahaan, baik dicatatan atas laporankeuangan maupun di lembar opini.