Atraumatic restorative treatment (art)

26
Glass Ionomer Cement (GIC) & Atraumatic Restorative Treatment (ART) Nur Rahmi Andi fian fadly Indriawati Wahyuni majid Mutmainnah Sukardi Rima santika

Transcript of Atraumatic restorative treatment (art)

Page 1: Atraumatic restorative treatment (art)

Glass Ionomer Cement (GIC) &

Atraumatic Restorative Treatment (ART)

Nur Rahmi Andi fian fadly Indriawati

Wahyuni majid Mutmainnah Sukardi Rima santika

Page 2: Atraumatic restorative treatment (art)

Glass Ionomer Cement

Page 3: Atraumatic restorative treatment (art)

Glass Ionomer Cement

Glass Ionomer Cement (GIC) memiliki ikatan antara email dan dentin. Melepaskan fluoride sehingga mudah digunakan

Page 4: Atraumatic restorative treatment (art)

Sifat-sifat klinis GIC

Koefisien ekspansi termal

Kekuatan regang (tensile

strength)

Kekuatan kompresi

df (compres

sive strength)

.

Pengerutan pada

saat pengeras

an (shrinkag

e)

Kelarutan (solubilit

y)Hidrasi

dan dehidrasi

Waktu pengeras

an (setting time)

Adhesive

Wetting ability

Biokompabilitas

Page 5: Atraumatic restorative treatment (art)

Indikasi GIC Lesi erosi servikal Sebagai bahan perekat (lutin agents) Digunakan sebagai base atau liner dibawah tambalan kompisit resin Sebagai base yang berikatan secara kimiawi dibawah restorasi amalgam Untuk meletakkan orthodontic brackets Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam Restorasi gigi susu Untuk merawat dengan segera pada pasien yang mengalami trauma fraktur

Page 6: Atraumatic restorative treatment (art)

Kontraindikasi GIC Tidak dianjurkan untuk digunakan pada kavitas dalam tanpa menggunakan pelapis kalsium hidroksida Lesi erosi yang dangkal Tidak dapat digunakan bilamana control atas kekeringan daerah kerja tidak terjamin Restorasi kelas IV

Page 7: Atraumatic restorative treatment (art)

Kelebihan GIC

Dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries

Melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia

Estetik baik

Tahan terhadap asam

Page 8: Atraumatic restorative treatment (art)

Kekurangan GIC− Kekuatannya lebih rendah dibandingkan bahan tambal lain sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar− Warna tambalannya lebih opaque− Tambalan ini lebih mudah aus dibanding tambalan lain

Page 9: Atraumatic restorative treatment (art)

Atraumatic Restorative Treatment

Page 10: Atraumatic restorative treatment (art)

DefinisiART adalah prosedur klinik tanpa

menggunakan bur gigi, water spray, atau anastesi. Tindakan berupa ekskavasi jaringan karies gigi secara manual dan restorasi kavitas gigi dengan semen yang melepas fluor (Shen,2003.)

Page 11: Atraumatic restorative treatment (art)

Indikasi ART Kavitas yang mencapai email dan dentin dan tanpa kelainan jaringan pulpa

Kavitas tersebut memungkinkan untuk dirawat dengan hand instrument

Page 12: Atraumatic restorative treatment (art)

Kontraindikasi ART 1. Pulpa gigi terbuka

Gigi di permukaan proksimal dan pit bukal

Page 13: Atraumatic restorative treatment (art)

Instrume

n (alat

)

Kaca mulutSondePinsetEkskavatorDental hatchetcarverMixing pad (Spatula dan glass slab)Enamel acces cuterSenter

BahanCott

on roolCotton pelletPowder dan liquid GICDentin conditioningProtelium jelly

Page 14: Atraumatic restorative treatment (art)

Keuntungan ART Mudah didapat dan relatif mudah karena menggunakan teknik manual Dapat digunakan di tempat terpencil yang tidak tersedia listrik Dapat meminimalisir penggunaan anastesi lokal Adhesi kimia GIC mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk retensi bahan restoratif . Pelepasan fluoride dari GIC yang mencegah karies sekunder dan mungkin meremineralisasi dentin yang karies

Page 15: Atraumatic restorative treatment (art)

Next... Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam 1 prosedur Mudah direparasi jika terdapat kecacatan Biaya nya murah Memudahkan masyarakat yang tidak bisa menjangkau layanan kesehatan Instrumen sederhana Efektif untuk komunitas (bakti sosial)

Page 16: Atraumatic restorative treatment (art)

Kerugian ART Belum terdapat restorasi ART yang tahan lama. Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk kesehatan gigi dan mulut Penggunaan hand instrument dapat menimbulkan kelelahan. Pencampuran manual memungkinkannya tidak sesuai standart

Page 17: Atraumatic restorative treatment (art)

Aplikas

i AR

T

1.Filling (1 permukaan) : gigi decidui & permanent2.Terutama untuk gigi yang rentan karies 3.Treatmen untuk lansia , pasien dengan gangguan physical dan mental, atau pasien yang takut akan rasa sakit yang ditimbulkan pada saat dilakukan restorasi.

Prinsip

ART

1.Jaringan karies dibuang dengan instrument tangan saja2.Merestorasi kavita dengan bahan restorasi yeng melekat pada gigi.3.Bahan yang digunakan untuk merestorasi gig pada ART, yaitu glass ionomer semen.

Page 18: Atraumatic restorative treatment (art)

Prosedur ARTo Isolasi daerah kerjao Preparasi atau

mempersiapkan kavitas atau pembuangan jaringan karies. Setelah itu dibersihkan dan dikeringkan

o Pengadukan bahan glass ionomer.

Page 19: Atraumatic restorative treatment (art)

Next...

o penumpatan gigi dengan glass ionomer.

o Keuntungan dan kerugian ART

Page 20: Atraumatic restorative treatment (art)

Manipulasi ART Isolasi daerah kerja dengan kapas gulung untuk mengasorbsi saliva Bersihkan permukaan gigi yang akan dirawat menggunakan kapas alkohol, lalu keringkan Perluas daerah lesi dengan ekskavator. Jaringan karies dibersihkan dengan ekskavator sampai tidak ada lagi dentin yang lunak, lalu bersihkan dan keringkan kavitas. Bersihkan kavitas dengan dentin conditioner, kemudian bilas dengan kapas basah dan keringkan.

Page 21: Atraumatic restorative treatment (art)

Next...

Campurkan GIC sesuai takaran pabrik, lalu masukkan adonan tersebut ke dalam kavitas hingga penuh

Tekan menggunakan jari yang memakai gloves

Page 22: Atraumatic restorative treatment (art)

Next.. Hilangkan kelebihan material menggunakan carverLapisi dengan varnish

Instruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam

Page 23: Atraumatic restorative treatment (art)

Keberhasilan ART Bahan yang digunakan Operator yang terlatih Luasnya karies Tingkat keberhasilan teknik ART tinggi apabila diaplikasikan pada permukaan tunggal atau dua permukaan kecil

Page 24: Atraumatic restorative treatment (art)

Kegagalan prosedur ARTSteffen mengemukakan bahwa kegagalan

dari ART terjadi akibat material yang digunakan, operator pelaksana dan teknik pelaksanaan, flow rate dan konsistensi bahan yang digunakan. Operator harus memahami indikasi ART,pembersihan karies dengan benar,pengeringan kavitas, pemakaian kondisioner,pengadukan material, dan insersi material ke dalam kavitas.

Page 25: Atraumatic restorative treatment (art)

Daftar pustakaoAnnusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC: Jakartahttp://yukiicettea.blogspot.com/2010/07/biomaterial-semen-ionomer-kaca.htmloDavidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements used in atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352oPowers, J. M., and Sakaguchi, R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materials. Mosby Elseiver: St. LouisoKennedy D.B; 1992; Konservasi Gigi Anak; Buku Kedokteran EGC; JakartaoNeordin Ali; 2001; Semen Glass Ionomer Alernatif Pengganti Amalgam;Jurnal PDGI, Edisi khusus ke -51; Fakultas Kedokteran Gigi; Universitas IndonesiaoPickhard H.M; 2000; Manual Konservasi Restorative; Widya Medika JakartaoRoberson T.M; 2002; ART & Science of Opertive Dentinstry,Fourth Edition;University of North Carolina; PhiladelphiaoSongpaisan Y, Phantumvanit P; 1999;Autraumatic Restorative Treatment and Material for Board Application in Developing Countries; Faculty of dentinstry,Thammasat Uniniversity ThailandoSmith, D.C;1990; Composition and Charactristic of Glass Ionomer Cement, JADA (120), JanuarioSuharsono Hartini Edit;1997; Perawatan Restorasi Atraumatic; jurnal Kedokteran Gigi; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Page 26: Atraumatic restorative treatment (art)