Atin+Yulaifah Feb
-
Upload
ameersabry -
Category
Documents
-
view
60 -
download
9
Transcript of Atin+Yulaifah Feb
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH
Study kasus pada masyarakat Ciputat pengguna jasa perbankan syariah
Skripsi
Atin Yulaifah
106081002390
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAPKEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH
(Study kasus pada masyarakat TANGSEL pengguna jasa perbankan syariah)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ATIN YULAIFAH
106081002390
Di Bawah Bimbingan
NIP: 1 9570 617 1985031002 NIP:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432H12011
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid
Pembimbing II
ut Erika AF. SE. MBA
Hari ini selasa Tanggal 23 Bulan November Tahun Dua Ribu sepuluh telahdilakukan ujian Komprehensif atas nama ATIN YULAIFAH : 1060g 1002390dengan judul skripsi "pengaruh Budaya, sosial, pribadi dan psikologi
terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah" (Studi Kasus
Masyarakat Tangerang selatang pengguna jasa perbankan syariah).Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, makaskripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Islam Syarif Hidayatullah I akarta.
Jakarta 23 November 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Hemi Ali HT. SE..MM Cut Erika AF. SE.MBA
Dr. Yahya Hamja. MM. P.hd
Ketua
Penguji Ahli
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari jumat, 17 Juni 2011 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:
Nama
Nim
.Iurusan
: Atin Yulaifah
: 106081002390
: Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap KeputusanNasabah dalam Memilih Bank Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutanselama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakanlulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahIakarta.
Jakarta lT Juni2011
1. Hemi Ali HT.SE.MM
2. Leis Suzanawati, SE.M.Si
NIP. 1 9690 528200 5012004
3. Indo YamaNasarudin.SE.MBA
NIP. I 974 I t27 20AT r2r002
4. Prof.Dr. Abdul Hamid
NIP. 1 957 06t7 198503 I 002
Sekertaris
Pembimbing I
Pembimbing II5. CutErikaAF.SE.MBA
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswi : Atin yulaifah
NIM : 106081002390
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasilpenelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan merupakan rekapitulasi maupunsaduran dari hasil karya atau penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi, maka skripsi inidianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun skripsi baru dankelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian harimenjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 15 Juni 201 1
.#"EtlffiWf lfUll'tgft li#t 4 as23z7\/\ 6w:@wffi
(Atin Yulaifah)
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
1. Nama : ATIN YULAIFAH
2. Tempat & Tgl. Lahir : Wonogiri, 01 Maret 1988
3. Tinggal di : Jakarta
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56
Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur
13540
6. Telepon : 021 – 87797419
0857-15303730
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD : MI Arrisalah Islamic International school
2. SMP : MTS Arrisalah Islamic International school
3. SMA : MAN 6
4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota rohis MAN 6 2004-2005
2. Sekretaris OSIS 2004-2005
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Slamet
2. Tempat Tgl. Lahir : Wonogiri, 18 Desember 1966
3. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56
Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur
13540
4. Telepon : 081-219591130
5. Ibu : Partini
6. Tempat Tgl. Lahir : Wonogiri, 31 Desember 1969
7. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56
ii
Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur
13540
7. Telepon : 081-381855797
8. Anak Ke dari : anak ke-1 dari 2 bersaudara
iii
ABSTRACT
This research aims to determine the effects of cultural, social, personal and psychological to
customer's decision in choosing Islamic bank. The sample of this research are 100
respondents, who use Islamic bank. This research uses convenience sampling method. Data
were analyzed using regression analysis model with F tes method and T test method. The
results show that all of variable, Cultural, Social, Personal and Psychology, have significant
influence to customers' decisions in choosing the Islamic Bank. If it compared with the three
other variables such as Culture, Social and Personal, Psychology variable has dominant
influence with value 0,002 for significant and 0,315 for the value of Regression.
Keywords: Cultural, Social, Personal, Psychology, Regression analysis
iv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya, sosial, pribadi dan
psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dalam penelitian ini
diambil sampel sebanyak 100 responden kepada masyarakat Ciputat pengguna jasa bank
syariah. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan convenience sampling yaitu penyebaran
koesioner pada populasi masyarakat Ciputat pengguna jasa bank syariah. Model analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi dengan metode uji f dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel Budaya, Sosial, Pribadi,
Psikologi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih
Bank Syariah. Bila dibandingkan dengan ketiga variabel lainnya yaitu Budaya, Sosial,
Pribadi. variable Psikologi memiliki pengaruh yang paling dominan dengan angka 0,002
untuk nilai sig dan 0,315 untuk nilai Regresi.
Kata Kunci : Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologi, analisis Regresi
v
KATA PENGANTAR
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, segal puji hanya bagi Allah Azza wa jalla, kami memuji-Nya dan kami
memohon pertolongan kepada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya, yang telah
memberikan limpahan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyusun
skripsi ini dengan judul :“ PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH” (Study
kasus pada masyarakat tanggerang selatan pengguna jasa perbankan syariah ).
Shalawat beserta salam semoga Allah curahkan kepada suri tauladan manusia, dialah
manusia yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masalah ibadah
maupun muamalah, yakni Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan baik materi
maupun non materi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini
penulis ingin menyampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan
skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku pembimbing I, yang sangat membantu dalam
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
2. Ibu Cut Erika AF, SE. MBA, selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
3. Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku ketua jurusan Manajemen, yang telah membantu
proses dalam penyetujuan skripsi ini.
4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas partisipasi dan bantuannya selama penulis
menuntut ilmu.
5. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan berupa doa, materi
maupun nasihat-nasihat yang tiada henti yang tiada henti yang sangat besar bagi penulis,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Adikku tercinta yang membantu penyebaran koesioner sehingga skripsi ini cepat selesai.
7. Sahabatku Nresna yang walaupun sudah sibuk tetap memberi waktu dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
vi
8. Kawan-kawanku semua yang sama-sama dari awal kuliah Annisa Kamal, Chairunnisa,
Chosyiatul Mutiah, Chandra, Eka, Beno dan teman satu jurusan Hana, Sesy, Wulan,
Fina, Iah, Halimatussa’diah,
9. Buat kawan seperjuangan skripsi yang semakin sedikit, Farhiyati, Zainab, iie
10. Buat temanku yang menemani revisi Amira Amalina, Ajeng Sarjadyasari, sehingga
skripsi ini benar-benar terwujud.
11. Buat anak-anak manajemen B semua dan manajemen perbankan B angkatan 2006.
12. Kepada seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi koesioner
yang penulis berikan.
13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima
kasih. Semoga bantuan dan doanya dibalas oleh Allah dan dijadikan catatan amal
kebaikan.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang konstruktif. Semoga penelitian yang
sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Jakarta, Juni 2011
Atin Yulaifah
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………...i
ABSTRACT……………………………………………………………………...iii
ABSTRAK……………………………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii
DAFTAR RABEL………………………………………………………………xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Bank Syariah .....................................................8
1. Jenis-Jenis Pembiayaan Utama....................................10
2. Pelayanan-Pelayanan Lain...........................................14
3. Prospek Perbankan Syariah..........................................15
4. Analisis SWOT............................................................16
B. Keputusan Menabung..............................................................28
C. Perilaku konsumen…………………………………………...31
1. Pengertian Perilaku Konsumen………………………31
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen………….....................................................33
a. Faktor Budaya..................................................33
b. Faktor Sosial.....................................................36
c. Faktor Pribadi...................................................39
d. Faktor Psikologis..............................................44
viii
D. Penelitia Terdahulu..................................................................54
E. Kerangka Pemikiran.................................................................57
F. Hipotesis...................................................................................58
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................59
B. Metode Penentuan Sampel......................................................60
C. Metode Pengumpulan Data.....................................................62
D. Metode Analisis.......................................................................64
a. Uji Validitas.................................................................64
b. Uji reliabilitas...............................................................65
c. Regresi Linear Berganda.............................................65
d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda...............67
e. Normalitas……………………………………………69
f. Uji F………………………………………………….69
g. Uji t…………………………………………………..70
E. Operasional Variabel Penelitian...............................................70
BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Bank Syariah………………………………………..72
B. Validitas dan Reliabilitas……………………………………72
C. Penemuan dan Pembahasan…………………………………77
D. Uji Asumsi Klasik………………………………………….102
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan…………………………………………………122
B. Implikasi……………………………………………………124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Skala Likert………………………………………………………61
3.2 Operasional Variabel…………………………………………......96
4.1 Sensus Penduduk Ciputat………………………………………..71
4.2 Data Hasil Try Out……………………………………………….72
4.3 Validitas dan Reabilitas………………………………………….74
4.4 Reliability Statistics……………………………………………....75
4.5 Jenis Kelamin…………………………………………………….76
4.6 Usia………………………………………………………………76
4.7 Pendidikan Terakhir……………………………………………...77
4.8 Pekerjaan…………………………………………………………77
4.9 Pendapatan Perbulan……………………………………………..78
4.10 Lama Menjadi Nasabah Bank Syariah…………………………...78
4.11 Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam……….79
4.12 Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari
Pada bank konvensional……………………………………….....79
4.13 Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk
Indonesia beragama islam………………………………………..80
4.14 Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran
agama saya (islam)……………………………………………….80
4.15 Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena
hampir seluruh orang jawa beragama islam……………………..81
x
4.16 Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah………..82
4.17 Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan
kelas sosial saya………………………………………………….82
4.18 Memilih bank syariah karena menentang riba…………………...83
4.19 Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya
menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami………………….83
4.20 Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan
saya yang islami………………………………………………….84
4.21 Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua……………....85
4.22 Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh
dari kerabat dekat………………………………………………...85
4.23 Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja…..86
4.24 Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan
jabatan saya di kantor…………………………………………….87
4.25 Memilih bank syariah karena produk-produk yang
Ditawarkan sesuai dengan selera saya...........................................87
4.26 Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih
dari bank konvensional……………………………………...........88
4.27 Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan
yang saya dapatkan………………………………………………89
4.28 Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala
sesuatu dengan halal……………………………………………..89
4.29 Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri……90
4.30 Memilih bank syariah karena teman-teman saya
dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah………………91
4.31 Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati…………...91
4.32 Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas
lingkungan disekitar saya…………………………………...........92
4.33 Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan…93
4.34 Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang
bank syariah yang transparan dalam bagi hasil…………………..93
4.35 Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan
xi
kebutuhan saya…………………………………………………..94
4.36 Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan
banyak merchant yang tentunya bebas bunga……………………95
4.37 Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan
prinsip syariah dengan baik………………………………………95
4.38 Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang
tidak terpengaruh pada saat krisis………………………………..96
4.39 Memilih bank syariah karena melihat promosi di televise…….....97
4.40 Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik…….....97
4.41 Memilih bank syariah Karena puas dengan produk
yang ditawarkan……………………………………………….....98
4.42 Bank syariah memberikan informasi secara lengkap………….....98
4.43 Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya………………......99
4.44 Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik…………..100
4.45 Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi
Nasabah………………………………………………………....100
4.46 Coefficient Correlations a.………………………………………103
4.47 Hasil uji f ANOVAb..…………………………………………..105
4.48 Hasil uji Multikolinearitas Coefficients a
………………………106
4.49 Regresi Bserganda Coefficients a
………..…..………………....109
4.50 Model Summaryb.…………..………………………………......109
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Tahap Proses Membeli…………………………………………………..29
2.2 Kerangka Pemikiran……………………………………………………..57
4.1 Normal P-P plot of regression standardized residual ………………….102
4.2 Histogram……………………………………………………………….102
4.3 Scatterplot………………………………………………………………104
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner.............................................................................................................118
Data responden dan pertanyaan
X1 Budaya...........................................................................................................112
X2 Sosial..............................................................................................................125
X3 Pribadi............................................................................................................127
X4 Psikologi.........................................................................................................130
Y Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah,.........................................133
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan
perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan
perbankan. Termasuk di Indonesia, perkembangan perekonomian ini menuntut masyarakat
untuk memilih perbankan yang cocok untuk melaksanakan sirkulasi dana yang ada, baik pada
perorangan atau organisasi. Konsumen mempunyai beberapa pertimbangan dan alasan untuk
menentukan keputusan mereka dalam memilih Bank sebagai organisasi yang digunakan untuk
sirkulasi dana mereka.
Sejarah keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan Indonesia sebenarnya telah
dikembangkan sejak tahun 1992, ditandai dengan berdirinya bank Muamalat, dan sejalan
dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan. Namun
demikian Undang-Undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat
terhadap pengembangan bank syariah karena belum secara tegas mencantumkan kata prinsip
syariah dalam kegiatan usaha bank. Perkembangan sistem keuangan syariah ini semakin kuat
setelah ditetapkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, dalam undang-undang tersebut
diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan
diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi
bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan menkonversi diri secara
total menjadi bank syariah.(Syafi’i Antonio, 2001:26). Dan Undang-Undang No.23 Tahun
1999, dan Undang-Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.
Setelah keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir 2003 tentang
keharaman bunga uang pada bank konvensional, sehingga masyarakat mengalihkan dana
2
mereka yang awalnya diinvestasikan pada bank-bank konvensional kepada bank-bank
syariah.
Perbankan syariah mulai dipakai dan diminati oleh bukan hanya Negara-negara islam,
tetapi di Eropa juga telah mengembangkan prinsip- prinsip syariah pada sector perbankan
mereka karena perbankan syariah mampu bertahan dalam gejolak tingkat suku bunga yang
tinggi.
Menurut M. Arief Mufraini (2009) Bank syariah merupakan bank yang dalam
melaksanakan segala aktivitasnya berdasarkan dan berusaha sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Maka dari itu agar dalam menjalankan setiap kegiatan perbankan tidak keluar dari
prinsip syariah maka diperlukan suatu dewan yang bertugas mengawasi jalannya praktek
perbankan supaya benar-benar berjalan pada koridor syariat islam. Dewan itu adalah Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang berada dibawah naungan Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI). Inilah salah satu hal yang membedakan Bank Syariah dengan
Bank Konvensional.
Perkembangan bank syariah di Indonesia tergolong pesat. Dalam waktu kurang dari 15
tahun banyak bank-bank yag semula bersifat konvensional akhirnya membuka cabang
perbankan yang bersifat syariah. Perusahaan-perusahaan perbankan tersebut bukanlah hanya
sekedar mencoba untuk mengembangkan prinsip syariah di Indonesia, tetapi faktor yang lebih
penting adalah permintaan konsumen untuk dibentuknya perbankan syariah.
Pesatnya perkembangan lembaga perbankan syariah karena bank syariah memiliki
keistimewaan- keistimewaan. Salah satu keistimewaan yang utama adalah yang melekat pada
konsep (build in concept) dengan berorientasi pada kebersamaan. Orientasi inilah yang
menjadikan bank syariah mampu tampil sebagai alternative pengganti system bunga yang
selama ini hukumnya masih diragukan oleh masyarakat muslim. Namun demikian, sebagai
3
lembaga yang keberadaannya lebih baru dari pada bank-bank konvensional, bank syariah
menghadapi permasalahan-permasalahan, baik yang melekat pada aktivitas maupun
pelaksanaannya.
Menurut ikatan akuntansi Indonesia (1 Juni 1999: 31), bank adalah lembaga yang
berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediaty) antara pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit
unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank mempunyai suatu falsafah atau
pedoman penting dalam menjalankan usahanya, yaitu kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bank yang menerima simpanan dari masyarakat
yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat lain yang
kekurangan dana. (Kasmir, 2007 : 23).
Perbedaan prinsip antara bank konvensional dan bank syariah sangatlah jelas, terutama
pada prinsip bunga yang terdapat pada bank konvesional. Bank syariah yang berdasarkan
pada prinsip syariah islam tidak mengenal adanya bunga, karena dianggap riba dan dilarang
dalam Al-Quran dan Sunnah.
Definisi riba, riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain,
secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membesar. Adapun menurut istilah teknis, riba
berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Dari bernagai
pendapat tentang riba terdapat benang merah yang mengartikan riba sebagai pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam.(Syafi’i Antonio, 2001:37). Mengenai
hal ini Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya, “hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.....” (an-nisa : 29).
4
Bank syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan bank konvensional karena tidak
menggunakan kontrak berdasarkan bunga. Hal ini memberikan perbedaan dalam produk-
produk yang ditawarkan oleh bank syariah kepada nasabahnya. Bank syariah memiliki produk
atau jasa yang tidak akan ditemukan dalam operasi bank konvensional Prinsip-prinsip seperti
musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah, istishna dan sebagainya tidak memuat adanya
prinsip bunga seperti yang dikembangkan oleh bank konvensional. Perbedaan prinsip inilah
yang merupakan salah satu faktor yang mendorong nasabah tertarik untuk menggunakan jasa
bank syariah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya.
Pertumbuhan perbankan syariah menjadi menarik untuk diamati bila dikaitkan dengan
tujuan awal berdirinya bank syariah. Sebagaimana dikatakan oleh M. Syafi’i Antonio bahwa
tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan syariah ini adalah tiada lain sebagai upaya
kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan syariah
islam (Syafi’i Antonio, 2001:18). Dari sini terlihat adanya keterkaitan (hubungan) secara
religius antara berdirinya bank syariah dengan tujuan untuk memfasilitasi mayoritas umat
islam dalam segenap aspek ekonominya, agar sesuai dengan syariat islam. Fenomena ini
diperkuat pula dengan adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI) berkaitan dengan dilarangnya sistem bunga dalam segala praktik bisnis,
termasuk bisnis industri perbankan.
Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma- norma yang berlaku pada masyarakat.
(Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39).
Pengertian perusahaan jasa, jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk
dalam beberapa hal. Perbedaan utamanya adalah bahwa jasa bersifat intangible. Jasa adalah
produk yang tidak terlihat, tidak dapat diraba dan tidak dapat di cium. Kedua, jasa diproduksi
5
dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Jadi, seorang customer service yang memberikan
pelayanan, pada saat itulah dia memproduksi jasa dan pelanggan menerima jasa. Ketiga, jasa
bersifat heterogen. Barang yang diproduksi di pabrik cenderung lebih homogeny karena
sering diproduksi melalui mesin. Terakhir, jasa tidak dapat disimpan. (Yuliana Agung,
2004:89).
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian mengenai perilaku
konsumen dengan judul “PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya, faktor social, faktor
pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank
Syariah?
2. Variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih
bank syariah?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis seberapa signifikan pengaruh variabel budaya, variabel sosial,
variabel pribadi dan variabel psikologis terhadap keputusan nasabah dalam
memilih Bank Syariah.
b. Untuk menganalisis variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah.
6
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Sebagai wahana potensial untuk mengembangkan wacana dan pemikiran
dalam menetapkan teori- teori yang ada dengan keadaan sebenarnya.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai sarana informasi yang dapat digunakan perusahaan (Bank Syariah)
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menabung
pada perusahaan mereka.
c. Bagi pembaca
Sebagai tambahan informasi bagi nasabah untuk menabung di Bank Syariah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Bank Syariah
Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 75- 76). Bank Syariah dirancang untuk
terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan berbagi hasil usaha antara :
pemilik dana (shahibul mal) yang menyimpan uangnya di bank dengan bank selaku
pengelola dana (mudharib). Dan di sisi lain bank selaku pemilik dana dengan masyarakat
yang membutuhkan dana baik yang berstatus pemakai dana maupun pengelola usaha
(mudharib).
Pada sisi pengerahan dana masyarakat (funding), pemilik dana (shahibul mal) berhak
atas bagi hasil dari usaha Bank sesuai dengan porsi yang telah disepakati bersama. Bagi
hasil yang diterima pemilik dana (shahibul mal)akan naik-turun secara wajar sesuai
dengan keberhasilan usaha Bank dalam mengelola dana yang dipercayakan kepadanya.
Tidak ada biaya yang perlu digeserkan karena bagi hasil bukan konsep biaya.
Ada tiga jenis produk utama pengerahan dana masyarakat, yaitu:
a) Giro wadiah (hanya pada bank umum syariah).
b) Tabungan wadiah atau mudharabah.
c) Deposito mudharabah.
Bank selaku mudharib harus dapat mengelola dana yang dipercayakan kepadanya
dengan hati-hati (prudent) dan memperoleh penghasilan yang maksimal. Dalam
mengelola dana ini, bank mempunyai 4 (empat) jenis pendapatan yaitu : Pendapatan bagi
hasil, Margin keuntungan (mark-up harga beli), Imbalan jasa pelayanan, Sewa tempat
penyimpanan harta (pada Bank yang telah memenuhi syarat), dan pengembalian biaya
administrasi. Pada pendapatan bagi hasil besar-kecilnya pendapatan tergantung kepada
8
pilihan yang tepat dari jenis usaha yang dibiayai memberikan porsi bagi hasil yang lebih
besar kepada pengelola dana (mudharib) akan memotivasi pengelola dana (mudharib)
untuk lebih giat berusaha, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu porsi 50:50
dianggap cukup adil.
Lain halnya pada pendapatan mark-up, pilihan terletak pada apakah ingin sekaligus
untung besar per transaksi tetapi menjadi mahal dan tidak laku, atau keuntungan per
transaksi kecil tetapi dengan volume yang besar karena murah dan laku keras. Pendapatan
bank dapat dioptimalkan dengan mengambil kebijakan keuntungan kecil pertransaksi
untuk memperbanyak jumlah transaksi yang dibiayai.
Pada penyaluran dana kepada masyarakat, sebagian besar pembiayaan bank
disalurkan dalam bentuk barang atau jasa yang diberikan bank untuk nasabahnya. Dengan
demikian, pembiayaan hanya diberikan apabila atau jasanya telah ada terlebih dahulu.
Dengan metode ada barang dulu, baru ada uang, maka masyarakat dipacu untuk
memproduksi barang atau jasa. Selanjutnya barang yang dibeli diadakan sebagai jaminan
(collateral) utang.
1. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN UTAMA
Ada tujuh jenis pembiayaan utama pada bank dengan sistem bagi hasil, yaitu :
a. Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan sebagian kebutuhan modal pada suatu
usaha untuk jangka waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi
antara bank sebagai penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola usaha
(mudharib) sesuai dengan kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan sesuai
dengan persentase kontribusi masing-masing. Pada akhir jangka waktu pembiayaan,
dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan musyarakah bank
boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai.
9
b. Pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan seluruh kebutuhan modal pada suatu
usaha untuk jangkan waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi
antara bank sebagai penyandang dana (shahibul mal) dengan pengelola usaha
(mudharib) sesuai kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan bagi
mudharabah lebih besar dari pada shahibul mal. Pada akhir jangka waktu
pembiayaan, dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan
mudharabah bank tidak boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai.
c. Pembiayaan murabaha, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan
nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban mengembalikan
talangandana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh
margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara
bank dengan nasabah, model pengembalian talangan dana seluruhnya pada waktu
jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang tidak segera
menghasilkan, seperti untuk kebutuhan traktor petani tidak mungkin dibayar
kembali sebelum tanamannya menghasilkan/panen.
d. Pembiayaan bai’u bithaman Ajil, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang
dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban
mengembalikan talangan dana tersebut secara menyicil sampai lunas dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh margin keuntungan
dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan
nasabah. Model pengembalian talangan dana secara menyicil biasanya diberikan
kepada objek pembiayaan yang dapat segera menghasilkan seperti untuk kebutuhan
kendaraan angkutan umum yang segera dapat menghasilkan setelah kendaraan
diterima.
10
e. Pembiayaan salam, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan
nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang sudah wujud tetapi masih harus
menunggu waktu penyerahannya, dengan kewajiban mengembalikan talangan dana
tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan dari
transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah.
f. Pembiayaan Istishna, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan
nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang belum wujud dan harus dibuat
sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dengan kewajiban mengembalikan talangan
dana tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan
dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan
nasabah.
g. Pembiayaan Ijarah, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan
nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban menyewa barang
tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan, pada akhir jangka
waktu tersebut pemilikan barang dihibahkan kepada nasabah atau dibeli oleh
nasabah, bank memperoleh margin keuntungan melalui pembelian dari pemasok
dan sewa dari nasabah.
h. Pembiayaan ar-Rahn, yaitu pembiayaan berupa pinjaman dana tunai dengan
jaminan barang bergerak yang relatif nilainya tetap seperti perhiasan emas, perak,
intan, berlian, dan batu mulia, untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan. Nasabah diwajibkan membayar kembali utangnya pada saat jatuh
tempo dan membayar sewa tempat penyimpanan barang jaminannya. Bank
memperoleh pendapatan berupa sewa tempat penyimpanan barang jaminannya.
11
i. Pembiayaan Qardhul Hasan, yaitu pembiayaan berupa pinjaman tanpa dibebani
biaya apapun bagi kaum dhuafa yang merupakan asnaf Zakat/infaq/shadaqah dan
ingin mulai usaha kecil-kecilan, nasabah hanya diwajibkan mengembalikan
pinjaman pokoknya saja pada waktu jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan dengan
membayar biaya-biaya administrasi yang diperlukan (seperti bea materai dan biaya
notaris), nasabah yang berhasil dianjurkan membayar zakat/ infaq/ shadaqah untuk
memperkuat dana Qardhul Hassan. Bank memperoleh pngembalian biaya
administrasi dan menampung zakat/ infaq/ shadaqah dari nasabah yang berhasil
usahanya.
Dari kesembilan jenis pembiayaan utama tersebut di atas, dapat dicatat beberapa
manfaat sebagai berikut :
1) Akses masyarakat kepada jenis pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini sangat
besar, karena tidak ada beban bunga dan jaminan utang yang harus diperhiyungkan.
2) Pada jenis pembiayaan murabaha, bai’u bithaman ajil, bai’us salam, dan bai istishna,
arus barang diperlancar sehingga secara otomatis pasokan uang selalu diimbangi
dengan pasokan barang/jasa.
3) Pembiayaan Ijarah mirip dengan leasing atau sewa guna usaha. Di Indonesia usaha
leasing memerlukan izin usaha tersendiri terlepas dari usaha perbankan. Namun
demikian ijarah adalah usaha yang lazimnya ada pada perbankan dengan sistem bagi
hasil sehingga mungkin masih dapat ditampung dalam ketentuan Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 6 ayat n, akses masyarakat kepada
pembiayaan ijarahpun sangat besar.
4) Pembiayaan ar-Rahn mirip dengan pinjaman gadai, pada awalnya di Indonesia
pinjaman atas dasar hukum gadai hanya boleh dilakukan (monopoli) Perum
Pegadaian. Namun dengan terbukanya Indonesia dalam kerangka globalisasi, maka
12
kemungkinan ar-Rahn yang merupakan usaha yang lazim ada pada perbankan dengan
sistem bagi hasil. Pelayanan untuk pembiayaan ar-Rahn mudah dan cepat sehingga
akses kepada berbagai lapisan masyarakat besar sekali.
5) Pembiayaan Qardhul Hasan memang dirancang untuk kaum dhuafa penerima zakat/
infaq/ shadaqah (asnaf) yang ingin memulai usaha kecil-kecilan sehingga pembiayaan
ini dapat membantu program pengentasan kemiskinan. (Perwataatmadja dan Tanjung ,
2007:77-80 )
2. PELAYANAN-PELAYANAN LAIN.
Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 80-81). Selain dari sembilan jenis pembiayaan
utama tersebut di atas perbankan syariah juga menyelenggarakan pelayanan-pelayanan
sebagaimana yang dilakukan perbankan konvensionalpada umumnya. Jenis-jenis
pelayanan yang lazim diselenggarakan oleh perbankan dengan sisitem bagi hasil antara
lain adalah
a. Al-Kafalah, yaitu pemberian jaminan oleh bank sebagai penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga atas kewajiban pihak kedua (yang ditanggung). Atas
pemberian jaminan ini bank memperoleh fee.
b. Al-Hiwalah, yaitu jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran hutang dari
seseorang yang berhutang kepada orang lain.atas jasa pengalihan utang ini bank
memperoleh fee.
c. Al-Joalah, yaitu jasa pelayanan pesanan/permintaan tertentu dari nasabah. Atas
jasa pelayanan ini bank memperoleh fee.
d. Al- Wakalah, yaitu jasa melakukan tindakan/ pekerjaan mewakili nasabah sebagai
pemberi kuasa. Untuk mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan tersebut,
13
nasabah diminta untuk mendepositokan dana secukupnya. Untuk menerima kuasa
mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan ini, bank memperoleh fee.
e. Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Produk jasa perbankan yang
menggunakan akad sharf adalah fasilitas penukaran uang (money changer).
(Ascarya, 2008:110).
f. Ujr adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang
dilakukan. Akad ujr diaplikasikan dalam produk-produk jasa keuangan bank
syariah (fee based services), seperti untuk penggajian, penyewaan safe deposit
box, penggunaan ATM, dan sebagainya. (Ascarya, 2008:110).
3. PROSPEK PERBANKAN SYARIAH
Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 93- 104). Untuk mengetahui prospek bank
syariah di Indonesi, perlu diinventarisasi dan dipelajari apa yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangannya yang biasa disebut dengan analisa SWOT.
Dengan memahami hasil analisa SWOT terhadap keberadaan bank syariah di Indonesia,
akan dapat diperkirakan bagaimana prospek bank syariah di Indonesia.
4. ANALISIS INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN)
a. Kekuatan (strength) dari sistem bank syariah
1) Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk.
Bank syariah telah lama menjadi dambaan umat islam di Indonesia, bahkan sejak
masa kebangkitan nasional yang pertama. Berdirinya bank syariah merupakan upaya
strategis dalam garis-garis program kerja majelis ulama indonesia tahun 1990 1995.
Hal ini menunjukkan besarnya harapan dan dukungan umat islam yang diwakili oleh
Majelis Ulama Indonesia terhadap adanya Bank Syariah.
2) Dukungan dari lembaga keuangan Islam di seluruh dunia.
14
Adanya bank syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam adalah
sangat penting untuk memelihara umat islam dari terjerumus kepada yang haram. Ada
berbagai fatwa ulama yang diterbitkan oleh 5 kelompok institusi yang menyamakan
bunga bank sama dengan riba, yaitu fatwa oleh Kantor Mufti Mesir antara tahun 1900
s/d 1989, fatwa oleh Konferensi Kedua Konsul Pengkajian Islam, Al-Azhar, Kairo,
Mesir pada Muharam 1385H/Mei 1965M, fatwa oleh Konsul Akademi Fiqih islam
dari Liga Dunia Muslim, dan fatwa oleh Presiden Jenderal Departemen IFTA di Saudi
Arabia. Oleh krena itu pada konferensi ke-2 Menteri-Menteri luar negeri negara-
negara muslim di seluruh dunia bulan desember 1970 di Karachi, Pakistan, telah
sepakat untuk mendirikan Islamic Development Bank (IDB) yang dioperasikan sesuai
dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. IDB kemudian secara resmi didirikan pada
bulan Agustus 1974 di mana Indonesia menjadi salah satu negara anggota pendiri.
Negara-negara anggotanya antara lain : Albania, Algeria, Bahrain, Bangladesh,
Djibouti, Gambia, Guinea, Kuwait, Niger, Pakistan, Palestina, senegal, Turki, Yaman,
Indonesia. Di Negara-negara tersebut IDB telah memberikan modal untuk mendirikan
bank syariah.
3) Relevansi konsep yang melekat (build in concept) pada bank syariah dengan
kebutuhan pembangunan baik masa kini maupun dimasa yang akan datang.
Bank syariah memiliki suatu sitem operasional yang diperlukan masyarakat baik
untuk saat ini maupun untuk saat yang akan datang karena :
(a) Build in concept bank syariah mendorong terjalinnya kebersamaan antara bank
dan nasabahnya baik dalam menghadapi risiko usaha maupun dalam membagi
keuntungan/kerugian secara adil.
(b) Penyaluran dana bank syariah berupa pembiayaan murabaha dan baiu bithaman
ajil dapat dilakukan tanpa jaminan fisik baik berupa surat hak atas pemilikan harta
15
tetap maupun fidusia. hal ini dapat dilakukan karena pembiayaan yang diberikan
adalah berupa talangan dana untuk membeli barang kebutuhan peminjam (selama
belum lunas, barang itu masih menjadi milik bank).
(c) Untuk pembiayaan al-mudharabah dan al-musyarakah, bank syariah dengan
sendirinya tidak akan membebani nasabah dengan biaya-biaya tetap yang
ditentukan dimuka, nasabah hanya diwajibkan membagi hasil usahanya secara
wajar sesuai dengan perkembangan usahanya menurut perjanjian yang telah
disepakati sebelumnya. Bagi hasil kecil kalau keuntungan usahanya kecil dan bagi
hasil besar kalau keuntungan usahanya besar.
(d) Karena pendapatan dari bagi hasil yang diterima nasabah sebagai penyimpan dana
pada bank syariah akan berbeda dari waktu ke waktu sejalan dengan situasi
ekonomi, maka nasabah secara otomatis sudah dapat mengetahui keadaan
banknya jauh sebelum bank tersebut menderita kerugian, inilah keterbukaan yang
dijamin oleh bank syariah.
(e) Bank syariah dalam operasinya juga terbebas dari penyimpangan- penyimpangan
karena penyaluran dana selalu dikaitkan dengan barang yang diperlukan pemijam.
Pada bank syariah berlaku ketentuan “ ada barang, ada uang” sehingga secara
makro selalu menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang
yang tersedia. Oleh karena itu bank dengan sistem ini tidak berdampak inflasi,
mendorong investasi, mendorong pembukaan lapangan kerja baru, dan
mendorong terjadinya pemerataan pendapatan.
(f) Bank syariah juga menyediakan pinjaman murah bebas bunga disebut al-qardul
hasan dari rekening dana umat atas nama baitul tamwil, yayasan-yayasan, BAZIS,
masjid, atau nasabah perorangan, dan sebagainya yang dananya berasal dari zakat,
16
infaq, shadaqah, dan wakaf tunai sebelum saatnya disalurkan kepada mereka yang
berhak.
(g) Investasi yang dilakukan nasabah bank syariah ke dalam perekonomian, dapat
dilakukan setiap waktu dan tidak tergantung kepada tinggi rendahnya tingkat
bunga karena tidak ada biaya uang (cost of money = biaya bunga pinjaman) yang
harus diperhitungkan.
(h) Bank syariah bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak
moneter, baik dalam negeri maupun internasional, karena kegiatan operasional
bank ini tidak menggunakan perangkat bunga. Kemandirian ini menjamin bank
syariah mempunyai ketahananyang kuat terhadap pengaruh negatif globalisasi.
(i) Persaingan antar bank syariah tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi,
bentuk persaingan antar bank syariah adalah “fastabiqul khairat” atau berlomba-
lomba untuk lebih baik dari yang lain dalam memberikan pelayanan kepada
nasabah. Dengan demikian antar bank syariah ada jaringan kemitraan baik
pendanaan maupun pembiayaan dalam bentuk penyertaan, penepatan, line of
financing, dan informasi proyek pembiayaan.
b. Kelemahan (weakness) dari sistem bagi hasil bank syariah
Kelemahan utama sistem bagi hasil bank syariah terletak pada sisi penyaluran
dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah, pada kedua jenis pembiayaan ini bank syariah sangat menggantungkan
diri pada akhlak, moral, dan kejujuran nasabahnya. Pada kedua jenis pembiayaan ini
bank syariah sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik.
Kelemahan lainnya terdapat pada sisi pengerahan dana masyarakat dalam bentuk
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah pada kedua jenis simpanan ini
diperlukan perhitungan bagi hasil yang tepat, terutama dalam menghitung bagi hasil
17
nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak pernah tetap.
Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi sehingga
diperlukan kecermatan yang lebih besar dari bank konvensional.
Kelemahan berikutnya adalah bahwa karena bank ini membawa misi bagi hasil
yang adil, maka bank syariah lebih membutuhkan tenaga profesional yang andal
daripada bank konvensional, kekeliruan menilai kelayakan proyek yang akan dibiayai
bank syariah mungkin akan membawa akibat yang lebih berat daripada yang dihadapi
bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah dapat dihitung secara tetap dari
bunga.
Karena bank syariah masih baru dioperasikan di Indonesia maka kemungkinan di
sana sini masih diperlukan perangkat peraturan pelaksanaan untuk pembinaan dan
pengawasannya. Masalah adaptasi sistem pembukuan dan akuntansi perbankan yang
telah baku, termasuk hal yang masih perlu dibahas dan diperoleh kesepakatan
bersama. Dengan mengenali kelemahan-kelemahan ini maka adalah kewajiban kita
semua untuk memikirkan bagaimana mengatasinya dan menemukan penangkalnya.
c. Peluang (opportunity) dari bank syariah
Yang paling penting dalam hal ini adalah, bagaimana dapat didirikannya bank
syariah sebanyak-banyaknya di Indonesia, lalu dapat tumbuh dan berkembang serta
dapat bertahan di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kemudian yang
lebih penting lagi adalah mampu menjadi bank andalan di masa yang akan datang
dalam memasuki globalisasi ekonomi berikut ini akan diuraikan berbagai
pertimbangan yang membentuk peluang-peluang bank syariah.
1) Peluang karena pertimbangan kepercayaan agama.
18
a) Adanya hal yang nyata bahwa menurut fatwa ulama di dunia, masih banyak yang
menganggap bahwa menerima dan/atau membayar bunga adalah termasuk
menghidup suburkan riba. Maka banyak masyarakat islam yang tidak mau
menggunakan jasa perbankan konvensional yang telah ada sekarang.
b) Meningkatnya kesadaran beragama yang merupakan hasil pembangunan pada
sektor agama, telah memperbanyak jumlah perorangan, yayasan-yayasan, pondok-
pondok pesantren, sekolah –sekolah agama, masjid-masjid, baitul mal, yang
belum menyimpan dananya di bank konvensional yang sudah ada. Hal ini sejalan
dengan fatwa ulama.
c) Sistem pengenaan biaya uang/imbalan uang dalam sistem perbankan yang berlaku
sekarang (disebut bunga) di khawatirkan mengandung unsur – unsur yang tidak
sejalan dengan syariah islam, yaitu antara lain:
(a) Bunga ditetapkan dimuka secara pasti (fixed) dianggap mendahului takdir
karena seolah – olah peminjam uang dipastikan akan memperoleh
keuntungan sehingga mampu membayar pokok pinjaman dan bunga-
bunganya pada waktu yang telah ditetapkan [lihat surat Luqman ayat 34].
(b) Bunga ditetapkan dalam bentuk persentase (%) sehingga apabila dipadukan
dengan unsur ketidak pastian yang dihadapi manusia, secara matematis
dengan berjalannya waktu akan bisa menjadikan hutang berlipat ganda [lihat
surat Al- Imran ayat 130].
(c) Memperdagangkan/ menyewakan barang yang sama dan jenis dengan
memperoleh keuntungan/ kelebihan kualitas maupun kuantitas, hukumnya
adalah riba [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim oleh Ma’mur Daud Bab
riba no. 1551 s/d 1567].
19
(d) Membayar hutang dengan lebih baik [yaitu diberikan tambahan] seperti
yang dicontohkan dalam Al-Hadits, harus atas dasar suka rela dan
inisiatifnya harus datang dari yang punya utang, bukan karena ditetapkan
dimuka dan dalam jumlah yang pasti [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim
oleh Ma’mur Daud Bab Riba No. 1569 s/d 1572]. Unsur-unsur yang
dikhawatirkan tidak sejalan dengan syariah islam tersebut di ataslah yang
ingin dihindari dalam mengelola bank syariah.
2) Adanya peluang hukum untuk berkembangnya bankn syariah.
a) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia mengamanatkan
agar Bank Indonesia juga mengembangkan dan membina perbankan Syariah.
b) Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) beserta penjelasannya yang
menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan. Bank syariah dalam operasinya mempunyai konsep yang
melekat (build in concept) berasaskan kebersamaan baik dalam hal investasi,
menghadapi risiko usaha, maupun dalam membagi hasil usaha dengan
Nasabahnya.
c) Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7
tahun 1992 dengan penjelasannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya sangat
mendukung keberadaan bank syariah.
d) Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990
memberi peluang untuk berdirinya bank-bank swasta baru, kemudian bank-bank
asing yang ada dapat membuka cabang pembantu di 5 kota dan Daerah Otorita
Pulau Batam, dan masuknya perwakilan bank asing baru termasuk kemungkinan
joint ventures bagi perwakilan bank asing yang telah ada dengan bank Domestik.
20
Sehingga ini dapat dipastikan peluang yang lebih besar lagi akan diperoleh bank
syariah.
e) Berbagai peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan sejak tahun 1999 sampai
tahun 2005 khususnya peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/35/PBI/2005 tentang
perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2005 tentang Bank
Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, dimana
pada Pasal 4 Modal disetor untuk mendirikan Bank Umum Syariah ditetapkan
sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) yang
sebelumnya adalah sebesar Rp 3.000.000.000.000,00 (tiga triliun rupiah).
3) Adanya peluang ekonomi bagi keberadaan bank syariah.
a) Krisis moneter yang melanda negara – negara di wilayah Asia bulan Juli 1997
yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, telah membuktikan betapa
rapuhnya sistem perbankan dengan sistem bunga yang mendominasi
perekonomian di negara tersebut. Di Indonesia krisis moneter dimulai dengan
merosotnya dengan tajam nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Merosotnya nilai
tukar rupiah tersebut dengan sendirinya membengkakkan utang nasabah besar
bank yang dibuat sebelumnya dalam valuta asing. Akibatnya secara otomatis
terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), kredit macet
atau non performing loan, dan bank mengalami mismatch karena loan to deposit
di atas 120 persen.
b) Kebijaksanaan uang ketat yang kemudian diterapkan oleh pemerintah untuk
mengatasi krisis ekonomi, telah mendorong tingginya tingkat bunga bank untuk
mengatasi kesulitan likuiditas. Menyusul tingginya tingkat bunga adalah
terjadinya masalah nigative spread karena banyaknya nasabah yang tidak mampu
membayar tingkat bunga pinjaman yang tinggi.
21
c) Terjadinya krisis perbankan di Indonesia yang didominasi perbankan dengan
sistem bunga, menjadikan masyarakat mulai memperhatikan bank dengan sistem
bagi hasil yang selama krisis moneter da krisis ekonomi tetap tangguh dan sehat.
Ketangguhan bank syariah terletak pada seimbangnya kewajiban bank dengan
kemampuannya, sebagaimana yang dipraktikkan dalam sistem bagi hasil antara
bank dengan menyimpan dana.
d) Ketangguhan bank syariah ternyata dibuktikan pula oleh bank syariah di seluruh
dunia sehingga fenomena ini telah menjadi kajian menarik bagi bank dunia dalam
Dana Moneter Internasional (IMF), serta lembaga-lembaga kajian di universitas-
universitas yang terkenal di seluruh dunia.
e) Adanya bank syariah yang terbukti tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi,
akan memperkaya khasanah perbankan di Indonesia. Iklim baru ini telah menarik
penanaman modal disektor lembaga keuangan khususnya IDB dan bank-bank
syariah lainnya serta pemodal dari negara-negara penghasil minyak di Timur
Tengah.
f) Konsep bank syariah yang telah mengutamakan kegiatan produksi dan
perdagangan serta kebersamaan dalam hal investasi, menghadapi risiko usaha dan
membagi hasil usaha, akan memberikan sumbangan yang besar kepada
perekonomian Indonesia khususnya dalam menggiatkan investasi, penyediaan
kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengingat bank syariah adalah
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka bank dengan sistem ini akan
mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang baik sekali di Indonesia. Dengan
sedikit pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku, peluang untuk berkembangnya
bank syariah di Indonesia cukup besar.
22
d. Ancaman (threat) terhadap bank syariah
Ancaman yang paling berbahaya adalah apabila bank syariah dikait-dikaitkan
dengan fanatisme agama. Akan ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi
berkembangnya bank syariah ini semata-mata hanya karena tidak suka apabila umat
islam bangkit dari keterblakangan ekonominya. Mereka tidak mau tahu bahwa bank
syariah itu jelas-jelas bermanfaat untuk semua orang tanpa pandang bulu. Isu
eksklusivisme atau SARA mungkin akan dilontarkan untuk mencegah berkembangnya
bank syariah di Indonesia.
Ancaman berikutnya adalah dari mereka yang merasa terusik kenikmatannya
dalam mengeruk kekayaan rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam
melalui sistem perbankan konvensional yang sudah ada. Munculnya bank syariah yang
menuntut pemerataan pendapatan yang lebih adil akan dirasakan oleh mereka sebagai
ancaman terhadap status quo yang telah dinikmatinya selama puluhan tahun.
Ancaman yang terakhir ialah dari umat islam sendiri yang kualitas imannya telah
mengalami kemerosotan karena tergoda oleh kebutuhan materi atau mungkin karena
kurangnya pemahaman tentang karakteristik bank syariah. Di antara mereka yang
menyimpan uangnya di bank syariah, akan ada yang menuntut bagi hasil yang
setingkat dengan tingkat bunga bank konvensional yang berlaku justru pada saat bank
syariah itu baru berdiri atau pada saat perekonomian sedang lesu. Sebaliknya pada
waktu bank syariah dapat memberikan bagi hasil lebih besar dari tingkat bunga bank
konvensional yang berlaku, maka bank syariah dianggap lebih zalim dari bank
konvensional. Akibat dari tuntutan tersebut ada pengelola bank syariah yang
mengikuti keserakahan seperti ini dengan cara memodifikasi sistem perbankan syariah
sehingga mirip dengan sistem bank konvensional, ternyata sebagian besar bank-bank
23
syariah yang melakukan modifikasi seperti tersebut di atas, sekarang ini mengalami
kesulitan.
Dengan mengenali ancaman-ancaman terhadap dioperasikannya bank syariah ini,
diharapkan para cendekiawan yang telah memahami kemanfaatan bank syariah dapat
berjaga-jaga dan mengupayakan penangkalnya.
Dari inventarisasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
tersebut di atas, terlihat bahwa faktor kekuatan dan peluang sangat menonjol,
sementara itu faktor kelemahan dan ancaman tidak terlalu sulit untuk mengatasinya.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prospek bank syariah di Indonesia di
tengah-tengah krisis ekonomi masih sangat baik meskipun kelak akan menghadapi era
globalisasi.
B. KEPUTUSAN MENABUNG
1. Pengertian Keputusan Menabung
Menurut Kotler (2002:234) mengemukakan bahwa keputusan adalah sebuah
proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah,
mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan
perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. Pengertian keputusan pembelian
menurut Drumond (2007:251) yaitu mengidentifikasikan semua pilihan yang
mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara
sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta
kerugiannya masing-masing.
Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari perilaku nasabah
disamping kegiatan fisik yang melibatkan nasabah dalam menilai, mendapatkan dan
mempergunakan barang – barang serta jasa ekonomis. Perspektif pemecahan
24
masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari
faktor– faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan nasabah.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model
dibawah ini :
Gambar 2.1
Tahap Proses Membeli
Sumber : Kotler, 2007: 235
Pada model di atas mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima
tahap dalam melakukan pembelian. Tahap hal ini tidak selalu terjadi, khususnya
dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan pembeli. Para konsumen dapat
melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.
1) Pengenalan Masalah
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari
suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya.
Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari
luar.
2) Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi
Perilaku pasca
pembelian
Kepuasan
membeli
Evaluasi
alternatif
Pencarian
informasi
Pengenalan
masalah
25
tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang
dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh
dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi
meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang
terbatas ke pemecahan masalah yang maksimal.
3) Evaluasi alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya
tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen
mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai
produk promosi dan keputusan untuk pembeli.
4) Keputusan membeli
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam
menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang
harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli.
5) Perilaku Pasca pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka
pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap
negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen
mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli
terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus
mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan
cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan
konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja
membeli produknya.
26
C. PERILAKU KONSUMEN
1. Pengertian perilaku konsumen
David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984: 6) mengemukakan bahwa:
“consumer behavior may be defined as decision process and psycal activity
individuals engage in when evaluaating, acquairing, using or disposing of goods and
services” [Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh menggunakan atau dapat mempergunakan barang-
barang dan jasa] dalam (Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3).
James F. Engel et al. (1968: 8) berpendapat bahwa: “consumer behavior is defined
as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic goods
services including the decision process that precede and determine these acts.”
[perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan- tindakan individu yang secara
langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang- barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan- tindakan tersebut] dalam (Dr.A.A. Anwar Prabu
Mangkunegara, 2005: 3).
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979: 6) menjelaskan bahwa:
“consumer behavior are acts, process and social relationship exhibited by
individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent
experience with products, services and other resources”. [Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok
dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk, pelayanan, dan
sumber-sumber lainnya] dalam (Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3-4).
27
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, menggunakan barang- barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis sebagai berikut (Kotler 2007: 214-230):
a. Faktor Budaya
Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu
generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam
kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang
berlaku pada masyarakat (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39).
Flemming Hansen (1972: 172-173) dalam Anwar Prabu Mangkunegara
(2005: 39-40) mengemukakan bahwa karakteristik budaya adalah: “culture is
man- made, cultur is learned, culture is prescriptive, culture is socially shared,
culture are similiar but difference, culture is gratifying and persistent, culture is
adaptive, culture is organized and integrated”. [Kebudayaan adalah hasil karya
manusia, proses belajar, mempunyai aturan/ berpola, bagian dari masyarakat,
menunjukkan kesamaan tertentu tetapi pula terdapat variansi- variansinya,
pemenuhan kepuasan dan kemantapan atau ketetapan, penyesuaian, terorganisasi
dan terintegrasi secara keseluruhan].
28
1) Budaya, sub- budaya dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.
Anak- anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai,
persepsi, prefensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga- lembaga
lainnya. Anak- anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh
oleh nilai- nilai sebagai berikut: prestasi dan keberhasilan, aktivitas,
efisiensi dan keraktisan, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme,
kebebasan, kenikmatan eksternal, humanism, dan berjiwa muda.
Masing- masing budaya terdiri dari sejumlah sub- budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.
Sub- budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah
geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan
sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani
mereka. Pemasaran lintas budaya muncul dari riset pemasaran yang cermat,
yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda
tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar- massal.
Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial,
starifikasi tersebut kadang- kadang terbentuk sistem kasta dimana para
anggota kasta yang berbeda diasuh dengan mendapatkan peran tertentu dan
tidak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering
ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relative
homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para
anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
2) Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang yang dalam kelas sosial
yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang- orang dari
29
dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati
posisinya yang inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas
sosial ditandai oleh sekumpulan variabe- variabel seperti: pekerjaan,
penghasilan, kesejahteraan, pendidikan dan orientasi nilai bukan satu
variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain
pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu
berbeda- beda tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam
masyarakat tertentu.
Kelas sosial, didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari
sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam kelas
sosial yang berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah ini
diartikan sama. Sebenernya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep
yang berbeda. Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas
sosial yang sama, memungkinkan status sosialnya berbeda, atau yang satu
lebih tinggi status sosialnya dari pada yang lainnya. (Anwar Prabu
Mangkunegara, 2005: 41- 42).
Warner (Flemming Hansen, 1972: 249-251) dalam Anwar Prabu
Mangkunegara (2005: 42).mengemukakan bahwa kelas sosial dapat
dikategorikan kedalam upper- upper class, lower- upper class, upper-midle
class, lower- midle class, upper- lower class, dan lower- lower class.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial
seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.
1) Kelompok acuan
30
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang yang
memiliki langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok
keanggotaan merupakan kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga,
dan rekan kerja yang berinteraksi dengan seseorang secara terus- menerus dan
informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder , seperti kelompok
keagamaan, profesi, dan asosiasi kelompok perdagangan, yang cenderung lebih
formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang-
kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani
perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi
seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan
kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan
merek actual.
Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok diluar kelompok mereka.
Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang; kelompok
disasosiasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh
seseorang.
Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi
oleh kelompok acuan harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi
para pemimpin opini dikelompok acuan itu. Pemimpin opini (opini leader)
adalah orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan
saran atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu. Para pemasar
berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasi ciri- ciri
31
demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini,
mengidentifikasikan media yang dibaca oleh pemimpin opini, dan
mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini.
2) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer
yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam
kehidupan membeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua, dan saudara
kandung seseorang. Dari orang tua seseorangmendapatkan orientasi atas
agama, politik dan ekonomiserta ambisi pribadi, harga diri dan cinta.
Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan
orangtuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap
signifikan. Di negara- negara dimana orang tua tinggal dengan anak- anak
mereka yang sudah dewasa, pengaruh orang tua dapat menjadi sangat besar.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah
keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak seorang.
Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil
yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan
keputusan membeli. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 44).
3) Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya-
keluarga, club, dan organisasi. Kedudukan orang itu masing- masing kelompok
dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan
32
yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Masing- masing peran
menghasilkan status. Seorang wakil dirut pemasaran senior memiliki status
yang lebih tinggi dari pada manajer penjualan. Orang-orang memilih produk
yang dapat mengomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi : usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. Karena
banyak karakteristik ini memiliki dampak sangat langsung pada prilaku konsumen
penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat.
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada
pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen
sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir,
persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat,
sekolah, lingkingan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi
dan pengambilan keputusan dalam membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005:
46).
Ahli psikologis kepribadian G.W Allport berpendapat bahwa kepribadian yang
dewasa memilikan ciri- ciri sebagai berikut:
a) Adanya extention of the self.
b) Adanya self objectivication and self of humor.
c) Adanya unifying of phylosophy of life.
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
33
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda- beda sepanjang hidupnya.
Selera orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan
usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia dan
gender orang dalam rumah tangga pada satu saat. Selain itu, tahap siklus hidup
psikologis bisa terjadi. Orang dewasa mengalami “perjalanan” dan
“perubahan” tertentu sepanjang hidupnya.
Para pemasar juga harus memberi perhatian yang besar pada peristiwa-
peristiwa penting dalam hidup atau masa peralihan- menikah, kelahiran bayi,
sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja, menduda/ menjanda- karena peristiwa-
peristiwa tersebut memunculkan kebutuhan baru. Ini harus menyiagakan
penyediaan layanan ban, pengacara, pernikahan, pekerjaan, dan konselor
kehilangan orang yang disayangi untuk menemukan cara-cara yang dapat
mereka tempuh untuk membantu.
2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar
berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas
rata- rata terhadap produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan produknya pada kelompok pekerjaan tertentu.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang:
penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, dan pola waktunya),
tabungan dan aktiva termasuk presentasi aktiva yang lancar/ liquid, utang,
kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau
menabung. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus- menerus
memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat
34
suku bunga. Jika indikator ekonomi menandakan adanya resesi, para pemasar
dapat mengambil langkah- langkah untuk merancang ulang, melakukan
penempatan ulang, menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka
dapat terus- menawarkan nilai kepada para pelanggan sasaran.
3) Kepribadian dan Konsep Diri
Masing- masing diri memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang
mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri
bawaan psikologis manusia (human psycological traits) yang khas yang
menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,
kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan
beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga
mempunyai kepribadian, bahwa konsumen mungkin memilih merek yang
kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya
Para konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang memiliki
kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri aktual mereka sendiri
walaupun percecokan mungkin didasarkan pada konsep diri ideal (memandang
dirinya ingin seperti apa) atau bahkan konsep diri orang lain (memandang
dirinya ingin seperti apa) dan bukannya citra diri aktual. Efek- efek ini
mungkin juga lebih dimaklumkan untuk produk- produk yang dikonsumsi
secara pribadi. Dipihak lain, konsumen yang pantauan dirinya tinggi, yakni
35
peka terhadap bagaimana orang lain melihat mereka-lebih mungkin memilih
merek yang kepribadiannya cocok dengan situasi konsumsi.
4) Gaya Hidup dan Nilai
Orang- orang yang berasal dari sub- budaya, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola
hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka
dan kelompok gaya hidup.
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti yaitu sistem
kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai inti itu jauh
lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada dasarnya menentukan
pilihan dan keinginan orang dalam jangka panjang. Pemasar juga menargetkan
konsumen berdasarkan pada keyakinan nilai mereka dengan menarik bagi inner
selves mereka- perilaku pembelian mereka.
d. Faktor Psikologis
1) Proses Psikologi Utama
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan
tanggapan. Pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran
konsumen. Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan
pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan
pembelian akhir. Empat proses psikologi penting: motivasi, persepsi,
36
pembelajaran dan memori - secara fundamental mempengaruhi tanggapan
konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
a) Motivasi: freud, moslow dan herzberg
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa
kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan lain bersifat psikogenis; kebutuhan
itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi
motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai.
Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak.
Tiga teori yang paling terkenal – Teori Sigmun Freud, Abraham
Maslow, dan Frederick Herzberg- mempunyai implikasi yang berbeda pada
analisis konsumen dan strategi pemasaran.
(a) TEORI FREUD
Sigmun Freud mengasumsikan bahwa kwkuatan psikologi yang
membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa
seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika
seseorang mengamati merek- merek tertentu, ia akan bereaksi tidak
hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek- merek tersebut,
melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Wujud, ukuran,
berat, bahan, warna dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah
pemikiran) dan emosi tertentu. Teknik yang juga disebut penjejangan
(laddering) dapat digunakan untuk menelusuri motivasi seseorang mulai
dari motivasi yang bersifat alat sampai ke motivasi yang lebih bersifat
37
tujuan. Kemudian pemasar dapat memutuskan pada tingkat mana pesan
dan daya tarik mau dikembangkan.
(b) TEORI MASLOW
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong
oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Karena kebutuhan manusia
tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang
mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling
penting., kemudian akan berusaha memuaskan kebutuhan yang
terpenting berikutnya. Teori Maslow membantu para pemasar memahami
cara bermacam- macam produk menyesuaikan dengan rencana, sasaran
dan kehidupan konsumen.
(c) TEORI HERZBERG
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang
membedakan dissatisfiers (faktor- faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan). Tidak hanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya
statisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian.
Teori motivasi Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para
penjual harus berusaha sebaik- baiknya menghindari dissatisfiers.
Walaupun tidak menyebabkan lakunya produk, hal tersebut bisa dengan
mudah menyebabkan produk tersebut tidaj dijual. Kedua, para pabrikan
harus mengidentifikasi statisfiers atau motivator pembelian di pasar dan
38
kemudian menyediakan faktor satisfier itu. Satisfier itu akan
menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli
pelanggan.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin pentingnya
adalah bahwa persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang
lain yang mengalami realitas yang sama.
Dalam pemasaran, pemasaran itu lebih penting daripada realitas, karena
persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang
dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses
persepsi : perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.
a) Perhatian selektif, para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik
perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan
rangsangan mana yang akan diperhatikan orang.
(a) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan
kebutuhannya saat ini.
(b) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.
(c) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berdeviasi besar
terhadap ukuran rangsangan normal.
b) Distorsi selektif
39
Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga
sesuai pra-konsepsi kita.
c) Ingatan Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung
mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.
Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung mengingat hal- hal baik yang
disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal- hal baik yang
disebutkan tentang produk- produk pesaing. Ingatan selektif menjelaskan
mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam
mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa
pesan mereka tidak diremehkan.
d) Persepsi Subliminal
Mekanisme persepsi selektif menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif
pihak konsumen. Argumennya adalah pemasar diam- diam menanamkan
pesan subliminal dalam iklan dan kemasan.
3) Pembelajaran
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat
pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat
dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan
menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli (Anwar Prabu
Mangkunegara, 2005: 45).
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori
pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,
rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan.
40
Pendorong (drives) adalah rangsangan internal kuat yang mendorong
tindakan. Isyarat (clues) adalah rangsangan kecil yang menentukan kapan,
dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. Diskriminasi berarti bahwa
orang itu telah belajar mengenali perbedaan diantara sekumpulan rangsangan
yang serupa dan karena itu dapat menyesuaikan tanggapannya.
Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat
membangun permintaan atas produk dengan mengaitkannya pada dorongan
yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan pendorong atau motivasi
dan memberikan pengukuhan yang positif.
4) Memori
Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang ketika mengarungi
hidup dapat berakhir dlam memori jangka panjang. Para psikolog kognitif
membedakan memori jangka pendek (STM- short term memory) – gudang
yang lebih permanen. Pandangan yang paling luas diterima terhadap struktur
memori jangka-panjang mencakup beberapa jenis formulasi model asosiatif.
Titik pertemuan adalah informasi tersimpan yang ditautkan oleh sambungan
yang kekuatannya bervariasi. Jenis informasi apapun dapat disimpan dalam
jaringan memori, termasuk informasi verbal, visual, abstrak atau konstektual.
Proses aktifasi yang menyebar dari titik pertemuan ketitik pertemuan
teraktifikasi karena informasi eksternl mengalami encode atau informasi
internal didapatkan kembali dari LTM, titik –titik pertemuan lain juga
diaktivasi jika titik-titik tersebut cukup kuat untuk diasosiasikan dengan titik
pertemuan tadi.
Konsisten dengan model memori jaringan asosiatif, pengetahuan merek
konsumen dalam memori dapat dikonseptualisasikan terdiri dari titik
41
pertemuan dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terkait. Kekuatan dan
organisasi dari asosiasi ini akan menjadi determinan penting atas informasi
yang dapat diingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pemikiran,
perasaan, persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap dan lain-lain yang
terkait dengan merek yang tersambung dengan titik pertemuan (node) merek.
Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis
pengalaman produk dan layanan yang tepat seperti strutur pengenalan merek
yang diciptakan dan dipertahankan dalam memori.
a) PROSES MEMORI : ENCODING
Encoding Memori merujuk pada bagaimana dan dimana informasi
masuk kedalam memori. Encoding memori dapat dicirikan meurut jumlah
atau kuantitas pengolahan yang diterima informasi saat encoding (yakni
berapa banyak pemikiran seseorang tentang informasi) dan sifat atau mutu
pengolahan yang diterima informasi pada saat encoding (yakni cara
seseorang berpikir tentang informasi). Kuantitas dan kualitas pengolah akan
menjadi determinan penting kekuatan sebuah asosiasi.
Pada umumnya, semakin banyak perhatian diberikan pada pengartian
informasi selama encoding, maka akan semakin kuat asosiasi hasil dalam
memori. Ketika seorang konsumen secara aktif berpikir tentang
“mengelaborasi” makna informasi produk atau layanan, asosiasi yang lebih
kuat diciptakan memori. Determinan lain dari kekuatan asosiasi yang ada
dalam memori. Akan lebih mudah bagi para konsumen untuk menciptakan
asosiasi terhadap informasi baru ketika struktur pengetahuan relevan yang
ekstentif sudah ada dalam memori. Satu alasan mengapa pengalaman
42
pribadi menciptakan asosiasi merek yang kuat seperti itu adalah informasi
tentang produk kemungkinan dihubungkan dengan pengetahuan yang ada.
Selain kesesuaian atau konsistensi dengan pengetahuan yang ada,
kemudahan suatu informasi yang dipadukan menjadi struktur pengetahuan
yang mantap juga tergantung pada sifat informasi tersebut, dari segi
karakteristik seperti kesederhanaan, kegairahan, dan kekonkritan.
Paparan berulang informasi memberikan peluang besar bagi
pengolahan, sehingga ada potensi untuk mendapatkan asosiasi yang lebih
kuat. Akan tetapi, riset iklan terbaru dalam tataran lapangan mengemukakan
bahwa pertimbangan kualitatif dan cara atau gaya pengolahan konsumen
yang ditimbulkan oleh sebuah iklan umumnya lebih penting daripada
jumlah kumulatif dari paparan iklan. Dengan kata lain, level ulungan yang
tinggi untuk sebuah iklan yang tidak melibatkan dan tidak membujuk,
kemungkinan tidak memiliki penjualan yang sama banyak.
b) PROSES MEMORI : MENDAPATKAN KEMBALI INGATAN
Mendapatkan kembali memori merujuk pada bagaimana informasi
membangkitkan kembali memori kita. Menurut memori jaringan asosiatif,
kekuatan asosiasi merek meningkatkan kemungkinan informasi dapat
diakses maupun kemudahan untuk diingat kembali oleh “ aktivasi
menyebar”. Ingatan yang berhasil atas informasi merek oleh konsumen
tidak tergantung hanya pada kekuatan informasi itu dalam memori. Ada tiga
faktor yang sangat penting :
43
(a) Adanya informasi produk lain dalam memproduksi efek campur tangan.
Ia bisa menyebabkan informasi diremehkan. Satu tantangan dalam satu
kategori dikerubuti banyak pesaing.
(b) Masa sejak pemaparan saat encoding mempengaruhi kekuatan dari
asosiasi merek baru- semakin lama waktu penundaan, semakin lemah
asosiasinya. Akan tetapi waktu yang berlalu sejak peluang pemaparan
terakhir, secara umum dilihat sebagai memproduksi hanya kerusakan
bertahap. Para psikolog kognitif yakin bahwa memori itu sangat mampu
bertahan, sehingga begitu informasi disimpan dalam memori, lama
sekali baru keliatan asosianya rusak. Informasi mungkin tersedia dalam
memori namun mungkin tidak dapat diakses tanpa petunjuk atau
pengingat yang memadai untuk mendapatkan kembali memori. Asosiasi
tertentu untuk merek yang “ muncul dalam pikiran” tergantung pada
konteks dimana merek dipertimbangkan. Akan tetapi, semakin petunjuk
dihubungkan dengan sepotong informasi, semakin besar kemungkinan
informasi dapat diingat. Efektifitas petunjuk dihubungkan dengan
sepotong informasi, semakin besar kemungkinan informasi dapat diingat.
Efektifitas dari petunjuk untuk mendapatkan kembali ingatan merupakan
alasan mengapa pemasaran di dalam (inside) sebuah supermarket atau
toko eceran manapun itu begitu penting- dari segi kemasan produk
actual, penggunaan paparan papan iklan mini dalam toko, dan lain-lain.
Informasi yang ada pada pengingat yang mereka sajikan dari iklan atau
informasi lain yang sudah dibawa keluar toko akan menjadi penentu
utama pengambilan keputusan konsumen.
E. PENELITIAN TERDAHULU
44
M. Arief Mufraini (2009) dalam penelitiannya mengenai “Analisis faktor exploratory
dan confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”.
Penelitian ini menggunakan metode exploratory dan confirmatory. Hasil analisis faktor
exploratory menunjukkan bahwa faktor-faktor yang membentuk keputusan nasabah atas
penggunaan produk dan jasa BMI adalah dari 23 butir/indikator dapat terekstrak/ reduksi
menjadi 6 faktor. Dimana faktor pertama adalah faktor aksesibiliti terkait dengan faktor-faktor
kemudahan mencapai lokasi domisili BMI. Kedua adalah faktor produk terkait dengan
sejumlah indikator yang menunjukkan keunikan produk dan jasa bank BMI yang
beroperasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ketiga adalah faktor syariah terkait
dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI secara syariah.
Keempat adalah faktor promosi terkait dengan promosi yang menarik emosi keislaman
nasabah. Kelima adalah faktor fasilitas dan pelayanan yang ditatarkan oleh BMI. Keenam
adalah brand image BMI yang terkait dengan citra dan branding yang dibangun BMI untuk
menarik nasabah.
Dari keenam faktor tersebut, pengujian spesifikasi model secara konfirmatif menunjukkan
bahwa kecocokan yang paling baik dari spesifikasi model yang mempengaruhi keputusan
nasabah adalah dengan cara tidak mengikut sertakan faktor syariah sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor tempat, faktor produk, faktor syariah,
faktor produksi, faktor fasilitas dan pelayanan, serta faktor merek merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk dan jasa bank syariah.
Dalam penelitian (Amat Yunus: 2005) “Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat
Masyarakat menggunakan jasa perbankan syariah” dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dan analisis logistic binary regression, berdasarkan hasil penelitian dapat
45
disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut: (1) Faktor pendidikan masyarakat
memiliki pengaruh signifikan terhadap minat menggunakan bank syariah. (2) Faktor
pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah memiliki pengaruh signifikan dalam
menentukan minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah. (3) Beberapa hal menjadi
pertimbangan masyarakat dalam memilih bank syariah antara lain pada pertimbangan
aksesibilitas, jumlah jaringan kantor dan ATM, pelayanan bank dan aspek syariah, faktor
tingginya bagi hasil atau suku bunga sangat kecil. (4) Sumber informasi tentang perbankan
lebih banyak diperoleh masyarakat Bekasi melalui media massa dibandingkan sarana lain. (5)
Berdasarkan statistik, sebagian besar masyarakat yang menolak atau tidak menggunakan bank
syariah disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang bank syariah, Faktor penolakan juga
disebabkan oleh sedikitnya jaringan ATM dan kantor bank syariah. (6) Sikap masyarakat
terhadap fatwa MUI tentang bunga bank haram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat untuk menggunakan bank syariah.
Dalam penelitian (Samsudin:2005) “Mengapa nasabah memilih menggunakan jasa
bank syariah” penelitian ini menggunakan analisis Deskriptif – korelasi, berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan faktor dominan atau yang paling mempengaruhi nasabah untuk
menabung di Bank Syariah Mandiri adalah Faktor fasilitas dan pelayanan.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran
dalam Sugiyono, 2009:88).
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh faktor budaya,
faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih
bank syariah. Berdasarkan landasan teori diatas, maka diperlukan sebuah analisa mengenai
46
bagaimana pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis
terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.2
kerangka pemikiran
H. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor
Sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan
nasabah dalam memilih Bank Syariah(Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor Sosial
(X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan nasabah
dalam memilih Bank Syariah (Y).
Faktor Budaya
(X1)
Faktor Sosial
(X2)
Faktor pribadi
(X3)
Faktor
Psikologis (X4)
Keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah (Y)
Uji Validitas & Uji Reliabilitas
Uji Regresi Berganda
Uji T & Uji F
Kesimpulan
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian
Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor
dan variabel-varibel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari
wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula (Abdul Hamid, 2007:28).
Penelitian ini menggunakan metode Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif.
Analisis kualitatif menggunakan analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan
fenomena dengan cara melukiskan dan mengklasifikasikan fakta atau karakteristik fenomena
tersebut secara faktual dan cermat.
48
Sedangkan analisis kualitatif menggunakan model regresi logistik (logit) dimaksudkan
untuk mengukur sejauh mana tingkat probabilitas (peluang) masyarakat menjadi nasabah
bank syariah dan mengetahui kelompok masyarakat yang potensial menjadi nasabah bank
syariah.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan, penulis terlebih dahulu melakukan analisis
validitas dan reliabilitas untuk mengukur tingkat kevalidan dan keandalan kuesioner.
Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada budaya, sosial, pribadi dan
psikologi terhadap keputusan. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah Masyarakat Ciputat
yang mengunakan jasa Bank Syariah.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anngota yang diteliti
(Istijanto, 2009:113).
Popilasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat yang mengunakan jasa Bank
Syariah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2008:91). Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari
populasi (Istijanto, 2009:113). Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah metode
non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2008:95).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.
49
Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak
menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30). Metode
convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel
dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Ridwan dan Engkos,
2008: 49) :
n= N
N.d2
+ 1
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan hasil sensus penduduk, penduduk ciputat tahun 2010 berjumlah 195.900
orang sehingga penentuan sampelnya adalah sebagai berikut:
n= 195.900
195.900(0,12) + 1
= 195.900
1.960
= 99,94897
50
Dari hasil perhitungan diatas dibulatkan menjadi 100 sampel yang merupakan nasabah
pengguna jasa perbankan syariah.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat pengguna
jasa bank syariah. Penelitian ini menggunakan 100 sampel dalam penyebaran koesionernya.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli. Data primer diperoleh peneliti dengan pengisisan kuesioner yang diisi oleh
responden yaitu para nasabah nasabah pengguna jasa bank syariah
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut. (Husein Umar, 2002: 114). Kuesioner berisi pertanyaan
mengenai data responden dan pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala likert.
jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif jawaban, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Agak Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
1. 1 Sangat Tidak Setuju
Sumber : Husein Umar, 2002: 89
b. Data Sekunder
51
Data sekunder merupakan data – data yang diperoleh dari berbagai literatur baik dalam
bentuk buku, majalah, koran, internet, jurnal dan lain-lain. Dalam penelitian ini sekunder
merupakan data pendukung.
2. Jenis Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan diolah dan
dianalisis dengan cara sebagai berikut :
a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupaan metode analisis mencantumkan data yang bukan
merupakan angka atau data yang ketentuannya tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk angka (Arikunto, 2002 : 124).
b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara
mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitun angka-angka dengan rumus-
rumus yang relevan.
3. Metode Pengumpulan Data
Kuesioner
Menurut Sugiyono (2009:162) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau
52
terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui
internet (email).
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau
pernyataan kepada nasabah Bank Syariah yang melakukan transaksi di bank
tersebut.
Kerangka kuesioner pada penelitian ini dibagi dalam tiga bagian yaitu
1) Bagian yang memuat keterangan mengenai identitas penelti, tujuan peneliti,
serta pemuka kuesioner.
2) Bagian yang memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden
seperti jenis kelamin dan pekerjaan.
3) Pertanyaanatau pernyataan mengenai informasi atas keterangan yang berkaitan
dengan perilaku nasabah yang akan diteliti terhadap Bank Syariah Mandiri.
Bagian ini merupakan inti dari kuesioner.
D. Metode Analisis
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu
daftar (konstuk) pertanyaan atau pernyataan. Validitas, menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dapat dikatakan,
mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang hedak diteliti. Dalam (Fauzana
Ilhami: 50) Uji validitas dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis,
yang menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan
menggunakan prosedur statistik person’s product moment correlation. Biasanya syarat
minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga apabila ada
53
korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut
dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) .
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. (Husein
Umar, 2002: 135 ). Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau
seperangkat pengukuran mengukur suatu konsep yang diukur. Reabilitas instrumen
dilihat dari Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42).
c. Regresi Linear Berganda
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang
paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan
sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. (Ridwan, Engkos Achmad
Kuncoro 2008: 83).
Analisis ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat
pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel dependen (Y). Metode ini
juga bisa digunakan sebagai ramalan sehingga dapat diperkirakan antara baik atau
buruknya suatu variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y begitu juga
sebaliknya. Untuk menghitung regresi linear berganda digunakan rumus sebagai
berikut:
Y= a+b1X1+ b2X2 + b3X3 +b4X4 +e
54
Dimana:
Y = Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah
X1 = Kebudayaan
X2 = Sosial
X3 = Pribadi
X4 = Psikologis
a = Intersip atau Konstanta
b1,2,3,4 = Koefisien Regresi
e = Standar Error
kemudian uji hipotesis regresi linear berganda secara parsial dan simultan.
a. Yaitu dengan melihat nilai thitung atau Fhitung dan dibandingkan dengan nilai ttabel atau
Ftabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis
alternatif (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai thitung atau Fhitung lebih kecil dari nilai ttabel
dan Ftabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha
ditolak.
b. Yaitu dengan menggunakan nilai signifikannya (sig). Jika nilai signifikannya lebih
kecil dari taraf signifikan yang ditentukan maka Ho ditolak dan dan menerima Ha,
tetapi jika signifikansinya lebih besar dari taraf signifikan yang telah ditentukan maka
Ho diterima dan Ha ditolak.
d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda
55
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linear berganda adalah untuk melihat asumsi
tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar model
regresi yaitu heteroskedastisitas dan multikolinearitas.
a. Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara
variabel-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variabel bebas
berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinieritas sempurna.
Mengamati nilai R2, Fhitung dan thitung, jika R
2 dan Fhitug tinggi sementara nilai thitung
banyak yang tidak signifikan, maka pada model regresii diindikasikan ada
multikolinearitas. (Kuncoro, 2001: 114).
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas model regresi adalah dengan melihat
nilai tolerance dan variabel inflation (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas
nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varian tidak sama untuk semua pengamatan.
Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan
hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, jika
varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Data SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang
56
menunjukkan hubungan antara Regression Studenties Residual dengan Regression
Standardized Predicted Value (Santoso, 2001: 210).
Untuk mengetahui ada tidaknya, heteroskedastisitas ada beberapa cara, yaitu:
1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residuelnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan Zpred dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan
sumbu X adalah residual Y prediksi- Y sesungguhnya).
2. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik- titik yang membentuk pola yang
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik- titik
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
e. Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel terkait, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Syarat untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal dan
mendekati normal. Normal data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya dengan
kurva normal P-plot. Suatu model dikatakan berdistribusi normal jika model tersebut
menghasilkan grafik data yang menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. (Santoso, 2001: 212).
f. Uji F (F-test)
Untuk mengetahui makna nilai F-test tersebut akan dilakukan dengan membandingkan
tingkat signifikan (sig.F) dengan tingkat signifikan (α =5%). Apabila sig. F ≤0.05 atau
57
apabila F hitung > F table, maka hipotesis nol ditolak artinya variable independent secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dpendent.
g. Uji t Hitung
Uji t hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada output SPSS
dapt dilihat pada tabel Coefficientsa. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada
kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level
of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.
E. Operasional Variabel Penelitian
Table 3.2
no Variabel X Sub variabel Indikator
1 Budaya
(Kotler Philip,
2007:214-417)
1.1 Budaya 1.1.1 Nilai
1.1.2 Persepsi
1.1.3 Preferensi
1.2 Sub Budaya 1.2.1 Kebudayaan
1.2.2 Agama
1.2.3 Kelompok ras
1.2.4 Wilayah geografis
1.3 Kelompok Sosial 1.3.1 kelas sosial
2 Sosial
(Kotler Philip,
2007: 217-
221)
2.1 Kelompok Acuan 2.1.1 Sikap
2.1.2 Prilaku
2.1.3 Kebiasaan
2.2 Keluarga 2.2.1 Orang tua
2.2.2 Kerabat dekat
2.3 Peran dan Status 2.3.1 Posisi
2.3.2 Jabatan
3 Pribadi
(Kotler Philip,
2007: 222-
225)
3.1 Usia dan Tahap siklus
hidup
3.1.1 Selera
3.1.2 Kebutuhan materil
3.2 Pekerjaan dan 3.2.1 Penghasilan
58
Lingkungan ekonomi 3.2.2 Konsumsi
3.3 Kepribadian dan
Konsep diri
3.3.1 Kepercayaan diri
3.3.2 Dominasi
3.3.3 Kehormatan
3.4 Gaya hidup dan Nilai 3.4.1 Aktivitas
3.4.2 Minat
3.4.3 Opininya
4 Psikologi
(Kotler
Philip,2007
:226-233)
4.1 Motivasi 4.1.1 Kebutuhan
4.2 Presepsi 4.2.1 Mengorganisasi
4.2.2 Mengimplementasi
4.3 Belajar 4.3.1 Pengalaman
4.4 Memori 4.4.1 Iklan
No Variabel Y Indikator
Keputusan
(sudartik,2009)
1.Persepsi melihat kinerja / Performance
karyawan
2. Kepuasan akan produk yang ditawarkan
3. Penyediaan informasi pada saat diminta
4. Kontak dengan nasabah sangat tinggi
5. Pertimbangan kualitas pelayanan
6. Pertimbangan periklanan
59
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Ciputat
Ciputat adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,
Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Ciputat merupakan
kecamatan dari Kabupaten Tangerang.
Kecamatan Ciputat terletak di sebelah selatan kabupaten Tangerang, luas Kecamatan
Ciputat ini adalah 3.626 Ha, dengan letak ketinggian dari permukaan laut 44 m dan
memiliki curah hujan rata – rata 2000 – 3000 mm / tahun.
Tabel 4.1
Sensus Penduduk Ciputat 2010
Kecamatan Laki-laki perempuan Jumlah
60
Sumber: data BPS 2010
B. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur
tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan
cermat dan tepat (Suliyanto, 2005:40).
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-
benar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Biasanya syarat
minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga papbila ada
korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut
dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) .
Untuk menguji apakah butir-butir pernyataan itu valid, dilakukan try out
penyebaran kuesioner kepada 30 responden pada Nasabah yang menggunakan
jasa perbankan syariah dengan memberikan 36 butir pernyataan untuk menguji
validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut.
Kuesioner dibagi ke dalam lima faktor utama yaitu budaya, sosial, pribadi,
psikologi dan keputusan pembelian.
Setelah dilakukan try out terhadap 30 responden dan 36 pertanyaan, dapat
dilihat hasil dari try out sebagai berikut:
Tabel 4.2
Ciputat 99.387 96.513 195..900
61
Data hasil try out No Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach’s Alpha if
item Deleted
Keterangan
1. .326 .896 Valid / Reliabel
2. .382 .895 Valid / Reliabel
3. .545 .892 Valid / Reliabel
4. .449 .894 Valid / Reliabel
5. .521 .893 Valid / Reliabel
6. .538 .893 Valid / Reliabel
7. .072 .900 Tidak Valid / Reliabel
8. .236 .897 Tidak Valid / Reliabel
9. .489 .894 Valid / Reliabel
10. .509 .893 Valid / Reliabel
11. .360 .896 Valid / Reliabel
12. .425 .895 Valid / Reliabel
13. .266 .898 Tidak Valid / Reliabel
14. .337 .897 Valid / Reliabel
15. .268 .898 Valid / Reliabel
16. .543 .894 Valid / Reliabel
17. .552 .893 Valid / Reliabel
18. .589 .891 Valid / Reliabel
19. .683 .892 Valid / Reliabel
20. .626 .891 Valid / Reliabel
No Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach’s Alpha if
item Deleted
Keterangan
21. .713 .890 Valid / Reliabel
22. .317 .896 Valid / Reliabel
23. .419 .895 Valid / Reliabel
24. .566 .892 Valid / Reliabel
25. .589 .893 Valid / Reliabel
26. .651 .891 Valid / Reliabel
27. .460 .894 Valid / Reliabel
28. .375 .895 Valid / Reliabel
29. .588 .891 Valid / Reliabel
30. .378 .896 Valid / Reliabel
31. .181 .898 Tidak Valid / Reliabel
32. .284 .896 Tidak Valid / Reliabel
33. .135 .898 Tidak Valid / Reliabel
34. .675 .891 Valid / Reliabel
35. .409 .895 Tidak Valid / Reliabel
36. .147 .899 Tidak Valid / Reliabel
Sumber : data diolah, 2011
Hasil try out pada tabel 4.2 dapat diperoleh data yang tidak valid sebanyak 8
butir pertanyaan. Dikarenakan nilai korelasinya dari masing-masing butir pertanyaan
sangat rendah. Berdasarkan arahan dosen pembimbing, maka pernyataan yang tidak
62
valid pun di ubah dan dikembangkan. Setelah mengubah dan mengembangkan
kuesioner yang ada, maka dilanjutkan dengan melakukan penyebaran kuesioner
terhadap 100 responden.
Setelah peneliti melakukan atau membagikan kuesioner kepada 100 responden
yaitu nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah, kemudian diolah dengan
bantuan SPSS 17.0, hasilnya tidak ada satupun pertanyaan yang memiliki nilai
korelasi yang negatif yang berarti ke pertanyaan adalah valid dan realibel (lihat tabel
4.3).
Tabel 4.3
Validitas dan reliabilitas
No Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
keterangan
Nilai .460 .920 Valid / Reliabel
Preferensi .529 .919 Valid / Reliabel
Kebudayaan .381 .921 Valid / Reliabel
Agama .561 .918 Valid / Reliabel
Kelompok ras .465 .919 Valid / Reliabel
Wilayah geografis .441 .920 Valid / Reliabel
kelas sosial .656 .917 Valid / Reliabel
Sikap .440 .920 Valid / Reliabel
Prilaku .582 .918 Valid / Reliabel
Kebiasaan .622 .917 Valid / Reliabel
Orang tua .471 .919 Valid / Reliabel
Kerabat dekat .356 .921 Valid / Reliabel
Posisi .435 .920 Valid / Reliabel
Jabatan .520 .919 Valid / Reliabel
Selera .607 .917 Valid / Reliabel
Kebutuhan materil .473 .919 Valid / Reliabel
Penghasilan .552 .918 Valid / Reliabel
Konsumsi .486 .919 Valid / Reliabel
Kepercayaan diri .471 .919 Valid / Reliabel
Dominasi .394 .920 Valid / Reliabel
63
Kehormatan .550 .918 Valid / Reliabel
Aktivitas .419 .920 Valid / Reliabel
Minat .475 .919 Valid / Reliabel
Opininya .568 .918 Valid / Reliabel
Kebutuhan .502 .919 Valid / Reliabel
Mengorganisasi .399 .920 Valid / Reliabel
Mengimplementasi .340 .921 Valid / Reliabel
Pengalaman .467 .919 Valid / Reliabel
Iklan .421 .920 Valid / Reliabel
Persepsi melihat kinerja / Performance
karyawan
.499 .919 Valid / Reliabel
Kepuasan akan produk yang ditawarkan .589 .918 Valid / Reliabel
Penyediaan informasi pada saat diminta .572 .919 Valid / Reliabel
Kontak dengan nasabah sangat tinggi .464 .919 Valid / Reliabel
Pertimbangan kualitas pelayanan .541 .919 Valid / Reliabel
Pertimbangan periklanan .456 .919 Valid / Reliabel
Sumber: data diolah, 2011
2. Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42). Tabel realibilitas dapat dilihat pada
tabel 4.4 dibawah ini :
Table 4.4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.921 .926 35
Dari tabel diatas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,926 > 0,60 maka dapat
disimpulkan bahwa ke-35 variabel tersebut adalah valid dan realibel untuk
mengukur pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan
nasabah dalam memilih bank syariah
C. Penemuan dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
64
Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah 100
responden yang merupakan pengguna jasa perbankan syariah yaitu pada masyarakat
tangsel yang menggunakan jasa perbankan syariah, yang terdiri dari jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan. Berdasarkan hasil
pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 28 28.0 28.0 28.0
perempuan 72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber:, data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
perempuan yaitu sebanyak 72 responden atau 72% dan sisanya sebanyak 28 responden
atau 28% adalah laki-laki. Kesimpulannya adalah bahwa jasa perbankan syariah
banyak digunakan oleh kaum perempuan.
Tabel 4.6
usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 16-20 9 9.0 9.0 9.0
21-30 72 72.0 72.0 81.0
31-40 16 16.0 16.0 97.0
di atas 40 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 9 responden atau 9% berusia
16-20 tahun, 72 responden atau 72% berusia 21-30 tahun, 16 responden atau 16%
berusia 31-40 tahun, 3 responden atau 3% berusia diatas 40 tahun.
Tabel 4.7
pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 6 6.0 6.0 6.0
S1 49 49.0 49.0 55.0
S2 1 1.0 1.0 56.0
SMA 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
65
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.7, menunjukkan bahwa 6 responden atau 6% berpendidikan
D3, 49 responden atau 49% berpendidikan SI, 1 responden atau 1% berpendidikan S2,
44 responden atau 44% berpendidikan SMA. Hal ini menyimpulkan bahwa
kebanyakan nasabah berpendidikan S1.
Sumber: data diolah SPSS 17,2011
Dari hasil tabel 4.8 menunjukkan bahwa 5 responden 5% ibu rumah tangga, 32
responden atau 32% karyawan swasta, 1 responden atau 1% lainnya, 10 responden
atau 10% pegawai negeri, 44 responden atau 44% pelajar/mahasiswa, 8 responden
atau 8% wiraswata. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi mahasiswa dalam
menggunakan jasa perbankan syariah.
Tabel 4.9
pendapatan perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid diatas Rp 3.000.000 15 15.0 15.0 15.0
Rp 1.100.000 - Rp 2.000.000 28 28.0 28.0 43.0
Rp 2.100.000 - Rp 3.000.000 19 19.0 19.0 62.0
Rp 500.000 - Rp 1.000.000 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.9, menunjukkan bahwa 15 responden atau 15% memiliki
pendapatan diatas Rp 3.000.000, 28 responden atau 28% memiliki pendapatan Rp
1.100.000 – Rp 2.000.000, 19 responden atau 19% memiliki pendapatan Rp 2.100.000
Tabel 4.8
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ibu rumah tangga 5 5.0 5.0 5.0
Karyawan Swasta 32 32.0 32.0 37.0
lain-lain 1 1.0 1.0 38.0
Pegawai negeri 10 10.0 10.0 48.0
pelajar/mahasiswa 44 44.0 44.0 92.0
Wiraswasta 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
66
– Rp 3.000.000, 38 responden atau 38% memiliki pendapatan Rp 500.000 – Rp
1.000.000.
sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.10. menunjukkan bahwa 29 responden atau 29% menjadi
nasabah 1 tahun, 34 responden atau 34% menjadi nasabah 2 tahun, 13 responden atau
13% menjadi nasabah 3 tahun, 5 responden atau 5% menjadi nasabah diatas 5 tahun,
19 responden atau 19 % menjadi nasabah kurang dari 1 tahun.
2. Faktor Budaya (X1)
Tabel 4.11
memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ragu-ragu 6 6.0 6.0 6.0
setuju 63 63.0 63.0 69.0
sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.11, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sesuai dengan ajaran islam terdapat 6 responden atau 6% menyatakan ragu-
ragu, 63 responden atau 63% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa memilih Bank Syariah karena
sesuai dengan ajaran islam, di dasari oleh larangan dalam agama islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta
Tabel 4.10
lama menjadi nasabah bank syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 tahun 29 29.0 29.0 29.0
2 tahun 34 34.0 34.0 63.0
3 tahun 13 13.0 13.0 76.0
diatas 5 tahun 5 5.0 5.0 81.0
kurang dari 1 tahun 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
67
larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram kebanyakan umat
islam telah menjalankan perintah itu.
Tabel 4.12
Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
ragu-ragu 19 19.0 19.0 25.0
Setuju 60 60.0 60.0 85.0
sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.12, penilaian responden mengenai lebih memilih
menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional terdapat 6
responden atau 6% menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 19% menyatakan
ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih memilih
menggunakan jasa perbankan syariah daripada bank konvensional. adanya keyakinan
yang kuat dikalangan masyarakat muslim bahwa bank konvensional itu mengandung
unsur riba yang di larang Islam dan kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin
melepaskan diri dari peresoalan riba.
Tabel 4.13
Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 29 29.0 29.0 29.0
ragu-ragu 20 20.0 20.0 49.0
Setuju 41 41.0 41.0 90.0
sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.13, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam terdapat 29 responden atau
29% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan ragu-ragu, 41
responden atau 41% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 10% menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena
68
sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam. dengan jumlah pemeluk Islam di
Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia.
Tabel 4.14
Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
ragu-ragu 11 11.0 11.0 17.0
setuju 57 57.0 57.0 74.0
sangat setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.14, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam) terdapat 6 responden atau 6%
menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 57 responden
atau 57% menyatakan setuju, dan 26 responden atau 26% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena sesuai dengan
ajaran agama saya (islam). dimana Perbankan syariah berusaha mengakomodir
berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang
dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip Syari'ah Islam.
Tabel 4.15
Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hampir seluruh orang jawa beragama islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0
tidak setuju 44 44.0 44.0 56.0
ragu-ragu 26 26.0 26.0 82.0
setuju 17 17.0 17.0 99.0
sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.15, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena berasal dari jawa, karena hamper seluruh orang jawa beragama islam terdapat
12 responden atau 12% menyatakan sangat tidak setuju, 44 responden atau 44%
menyatakan tidak setuju, 26 responden atau 26% menyatakan ragu-ragu, 17 responden
atau 17% menyatakan setuju, dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa perkembangan umat muslim di Indonesia telah meluas tidak
69
hanya terpusat pada pulau jawa. Sehingga responden lebih banyak menyatakan tidak
setuju untuk memilih bank syariah karena berasal dari jawa.
Tabel 4.16
Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
tidak setuju 35 35.0 35.0 37.0
ragu-ragu 34 34.0 34.0 71.0
setuju 23 23.0 23.0 94.0
sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.16, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena letaknya dekat dari rumah terdapat 2 responden atau 2% menyatakan sangat
tidak setuju, 35 responden atau 35% menyatakan tidak setuju, 34 responden atau 34%
menyatakan ragu-ragu, 23 responden atau 23% menyatakan setuju, dan 6 responden
atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
yang tinggi untuk bertransaksi secara halal melalui bank syariah tanpa memperdulikan
lokasi yang jauh.
Tabel 4.17
Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
tidak setuju 20 20.0 20.0 28.0
ragu-ragu 34 34.0 34.0 62.0
Setuju 31 31.0 31.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.17, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena masuk dalam golongan kelas sosial saya terdapat 8 responden atau 8%
menyatakan sangat tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan tidak setuju, 34
responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 31 responden atau 31% menyatakan
setuju, dan 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
70
bahwa nasabah memilih bank syariah bukan dari pertimbangan kelas sosial karena
sebagian besar nasabah memilih ragu-ragu.
3. Faktor Sosial (X2)
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.18, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena menentang riba terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju,
2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan
ragu-ragu, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 29 responden atau 29%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah menentang riba
merupakan hal yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah terlihat
dari adanya 50 nasabah menyatakan setuju.
Tabel 4.19
Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
ragu-ragu 18 18.0 18.0 21.0
setuju 56 56.0 56.0 77.0
sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.19, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena ingin membuat diri saya menjalani perilakudan gaya hidup yang islami terdapat
0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu, 56 responden
atau 56% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.18
Memilih bank syariah karena menentang riba
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 2 2.0 2.0 3.0
ragu-ragu 18 18.0 18.0 21.0
setuju 50 50.0 50.0 71.0
sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
71
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas nasabah memilih bank syariah karena ingin
membuat diri mereka menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.20, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami terdapat 12 responden atau 12%
menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 48 responden
atau 48% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah, terliha dari banyaknya nasabah yang memilih setuju.
Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.21, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena mengikuti orang tua terdapat 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak
setuju, 48 responden atau 48% menyatakan tidak setuju, 28 responden atau 28%
menyatakan ragu-ragu, 12 responden atau 12% menyatakan setuju, dan 4 responden
atau 4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank
Tabel 4.20
Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0
ragu-ragu 25 25.0 25.0 37.0
setuju 48 48.0 48.0 85.0
sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.21
Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
tidak setuju 48 48.0 48.0 56.0
ragu-ragu 28 28.0 28.0 84.0
setuju 12 12.0 12.0 96.0
sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
72
syariah tidak terpengaruh oleh orang tuanya terlihat dari banyaknya nasabah yang
memilih tidak setuju dengan memilih bank syariah karena mengikuti orang tua.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.22, penilaian responden mengenai memilih menggunakan
bank syariah karena terpengaruh oleh kerabat dekat terdapat 8 responden atau 8%
menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju, 25
responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 16 responden atau 16% menyatakan
setuju, dan 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa nasabah memilih bank syariah tidak terpengaruh oleh kerabat dekat terlihat dari
banyaknya nasabah yang memilih tidak setuju dengan memilih menggunakan bank
syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat.
S
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.23, penilaian responden mengenai memilih menggunakan
bank syariah karena lingkungan kerja terdapat 6 responden atau 6% menyatakan
sangat tidak setuju, 47 responden atau 47% menyatakan tidak setuju, 23 responden
atau 23% menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, dan 5
Tabel 4.22
Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
tidak setuju 49 49.0 49.0 57.0
ragu-ragu 25 25.0 25.0 82.0
setuju 16 16.0 16.0 98.0
sangat setuju 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.23
Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
tidak setuju 47 47.0 47.0 53.0
ragu-ragu 23 23.0 23.0 76.0
setuju 19 19.0 19.0 95.0
sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
73
responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Banyaknya nasabah yang tidak setuju
menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak terlalu dipertimbangkan nasabah dalam
memilih bank syariah.
Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.24, penilaian responden mengenai memilih menggunakan
bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor terdapat 11 responden atau
11% menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju,
24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 11 responden atau 11% menyatakan
setuju, dan 5 responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa 49 nasabah tidak setuju memilih menggunakan bank syariah karena sesuai
dengan jabatannya di kantor artinya hal ini tidak menjadi pertimbangan bagi nasabah
dalam memilih bang syariah.
4. Faktor Pribadi (X3)
Tabel 4.25
Memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
tidak setuju 8 8.0 8.0 10.0
ragu-ragu 21 21.0 21.0 31.0
setuju 58 58.0 58.0 89.0
sangat setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.25, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya terdapat 2 responden
Tabel 4.24
Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
tiddak setuju 49 49.0 49.0 60.0
ragu-ragu 24 24.0 24.0 84.0
setuju 11 11.0 11.0 95.0
sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
74
atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden atau 8% menyatakan tidak
setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58%
menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena produk-produk yang
ditawarkan sesuai dengan seleranya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 58 nasabah menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.26, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional terdapat 12 responden
atau 12% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan ragu-ragu, 44
responden atau 44% menyatakan setuju, dan 17 responden atau 17% menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena
memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 44 nasabah
menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Tabel 4.26
Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0
ragu-ragu 27 27.0 27.0 39.0
setuju 44 44.0 44.0 83.0
sangat setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.27
Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan yang saya dapatkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 21 21.0 21.0 24.0
ragu-ragu 29 29.0 29.0 53.0
setuju 41 41.0 41.0 94.0
sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
75
Dari hasil tabel 4.27, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sesuai dengan penghaasilan yang saya dapatkan terdapat 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan tidak setuju, 29
responden atau 29% menyatakan ragu-ragu, 41 responden atau 41% menyatakan
setuju, dan 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan penghaasilan yang saya
dapatkan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank
syariah terlihat dari 41 nasabah menyatakan setuju.
Tabel 4.28
Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
ragu-ragu 11 11.0 11.0 15.0
setuju 65 65.0 65.0 80.0
sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.28, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena ingin menkonsumsi segala sesuatu dengan halal terdapat 4 responden atau 4%
menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 65 responden
atau 65% menyatakan setuju, dan 20 responden atau 20% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena ingin
menkonsumsi segala sesuatu dengan halal merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 65 nasabah
menyatakan setuju.
76
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.29, penilaian responden mengenai menggunakan jasa bank
syariah membuat saya percaya diri terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan tidak setuju, 35 responden atau 35%
menyatakan ragu-ragu, 42 responden atau 42% menyatakan setuju, 10 responden atau
10% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih
menggunakan jasa bank syariah membuat percaya diri merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 42 nasabah
menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.30, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah terdapat
43 responden atau 43% menyatakan tidak setuju, 32 responden atau 32% menyatakan
ragu-ragu, 24 responden atau 24% menyatakan setuju, 1 responden atau 1%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah
Tabel 4.29
Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 12 12.0 12.0 13.0
ragu-ragu 35 35.0 35.0 48.0
setuju 42 42.0 42.0 90.0
sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.30
Memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 43 43.0 43.0 43.0
ragu-ragu 32 32.0 32.0 75.0
setuju 24 24.0 24.0 99.0
sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
77
karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah tidak
menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah
terlihat dari 43 nasabah menyatakan tidak setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.31, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena teman merasa lebih dihormati terdapat 3 responden atau 3% menyatakan sangat
tidak setuju, 29 responden atau 29% menyatakan tidak setuju, 45 responden atau 45%
menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, 4 responden atau
4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank
syariah karena merasa lebih dihormati tidak menjadi salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 45 nasabah
menyatakan ragu-ragu.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.32, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya terdapat 4 responden atau 4%
menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan tidak setuju, 34
Tabel 4.31
Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 29 29.0 29.0 32.0
ragu-ragu 45 45.0 45.0 77.0
setuju 19 19.0 19.0 96.0
sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.32
Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 25 25.0 25.0 29.0
ragu-ragu 34 34.0 34.0 63.0
setuju 34 34.0 34.0 97.0
sangat setuju 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
78
responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 34% menyatakan
setuju, 3 responden atau 3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitarnya
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah
walaupun angka nasabah yang menyatakn setuju dengan ragu-ragu sama-sama 34
nasabah.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.33, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena prinsip kejujuran dan transparan terdapat 4 responden atau 4% menyatakan
tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57%
menyatakan setuju, 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan
transparan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih
bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.
Sumber : data diolah SPSS 17, 2011
Tabel 4.33
Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
ragu-ragu 12 12.0 12.0 16.0
setuju 57 57.0 57.0 73.0
sangat setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.34
Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi
hasil
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 1 1.0 1.0 2.0
ragu-ragu 17 17.0 17.0 19.0
setuju 58 58.0 58.0 77.0
sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
79
Dari hasil tabel 4.34, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena
opini
masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil terdapat 1
responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju, 17 responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58%
menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang
bank syariah yang transparan dalam bagi hasil merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah
menyatakan setuju.
5. Faktor Psikologi (X4)
Sumber : data diolah SPSS 17, 2011
Tabel 4.35
Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 7 7.0 7.0 8.0
ragu-ragu 24 24.0 24.0 32.0
setuju 61 61.0 61.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
80
Dari hasil tabel 4.35, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya terdapat 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju, 24
responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 61 responden atau 61% menyatakan
setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah karena
memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah
menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.36, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga
terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden atau 10%
menyatakan tidak setuju, 37 responden atau 37% menyatakan ragu-ragu, 45 responden
atau 45% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang
bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant tentunya yang bebas
bunga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank
syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.
Tabel 4.36
Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas
bunga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 10 10.0 10.0 11.0
ragu-ragu 37 37.0 37.0 48.0
setuju 45 45.0 45.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
81
sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.37, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik terdapat 1 responden
atau 1% menyatakan tidak setuju, 31 responden atau 31% menyatakan ragu-ragu, 57
responden atau 57% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena opini
masyarakat tentang bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah
dengan baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih
bank syariah terlihat dari 57 nasabah yang menyatakan setuju.
Tabel 4.38
Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat krisis
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0
ragu-ragu 27 27.0 27.0 36.0
setuju 43 43.0 43.0 79.0
sangat setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data dioalah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.38, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis terdapat 9
responden atau 9% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan
ragu-ragu, 43 responden atau 43% menyatakan setuju, 21 responden atau 21%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank
syariah karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis
Tabel 4.37
Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
ragu-ragu 31 31.0 31.0 32.0
setuju 57 57.0 57.0 89.0
sangat setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
82
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah
terlihat dari 43 nasabah yang menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.39, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena melihat promosi di televisi terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat
tidak setuju, 28 responden atau 28% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24%
menyatakan ragu-ragu, 38 responden atau 38% menyatakan setuju, 9 responden atau
9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank
syariah karena melihat promosi di televisi merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 38 nasabah yang
menyatakan setuju.
6. Keputusan nasabah (Y)
Tabel 4.40
Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
ragu-ragu 33 33.0 33.0 40.0
setuju 53 53.0 53.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.39
Memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 28 28.0 28.0 29.0
ragu-ragu 24 24.0 24.0 53.0
setuju 38 38.0 38.0 91.0
sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
83
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.40, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena kinerja para karyawan baik terdapat 7 responden atau 7% menyatakan tidak
setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau 53%
menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena kinerja para karyawan
baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank
syariah terlihat dari 53 nasabah yang menyatakan setuju.
Tabel 4.41
Memilih bank syariah Karena puas dengan produk yang ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
ragu-ragu 25 25.0 25.0 27.0
setuju 66 66.0 66.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.41, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena puas dengan produk yang ditawarkan terdapat 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 66 responden
atau 66% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena puas dengan produk
yang ditawarkan, , ini menunjukkan bahwa puas dengan produk yang ditawarkan
menjadi hal penting yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah
terlihat dari 66 nasabah yang menyatakan setuju.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Tabel 4.42
Bank syariah memberikan informasi secara lengkap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ragu-ragu 19 19.0 19.0 19.0
setuju 76 76.0 76.0 95.0
sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
84
Dari hasil tabel 4.42, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena memberikan informasi secara lengkap terdapat 19 responden atau 19%
menyatakan ragu-ragu, 76 responden atau 76% menyatakan setuju, 5 responden atau
5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya nasabah yang
setuju memilih bank syariah karena memberikan informasi secara lengkap merupakan
salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.43, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena sangat dekat dengan nasabahnya terdapat 6 responden atau 6% menyatakan
tidak setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 55 responden atau 55%
menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Sebagian besar
nasabah yang setuju menunjukkan bahwa bank syariah dekat dengan nasabah menjadi
pertimbangan dalam memilih bank syariah.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.44, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena kualitas pelayanan yang baik terdapat 1 responden atau 1% menyatakan tidak
setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 80 responden atau 80%
Tabel 4.43
Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
ragu-ragu 33 33.0 33.0 39.0
setuju 55 55.0 55.0 94.0
sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4.44
Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
ragu-ragu 12 12.0 12.0 13.0
setuju 80 80.0 80.0 93.0
sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
85
menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena kualitas pelayanan yang
baik. Dimana nasabah yang merasa puas karena membeli jasa dengan kualitas yang
baik akan melakukan beberapa tindakan untuk mengungkapkan kepuasannya.
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Dari hasil tabel 4.45, penilaian responden mengenai memilih bank syariah
karena iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah terdapat 13
responden atau 13% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan
ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 6 responden atau 6%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa promosi dan komunikasi
merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran,
banyaknya nasabah yang menyatakan setuju menunjukkan bahwa iklan bank syariah
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah.
D. Uji asumsi klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam
penelitian ini adalah dat yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat
dilihat dengan beberapa cara diantaranya:
Tabel 4.45
Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 13 13.0 13.0 13.0
ragu-ragu 24 24.0 24.0 37.0
setuju 57 57.0 57.0 94.0
sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
86
1) Normal P-Plot
Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel dikatakan
normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar
garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
Berikut adalah gambar 4.1 hasil uji normalitas pada kurva Normal P-Plot:
Gambar 4.1
Gambar 4.2
87
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot, dapat
disimpulkan grafik histogram memberikan pola yang seimbang. Sedangkan pada
grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan
penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Kedua grafik ini menunjukkan
bahwa model regresi sesuai dengan asumsi normalitas dan layak digunakan.
2. Uji Multikolinearitas
Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variable
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama, tidak ada satu variabel independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari
10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3
Tabel 4.46
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000
budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063
sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156
pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995
psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
88
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak di pakai untuk menganalisis pengaruh budaya,
sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.
4. Uji F
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independent (Budaya. Sosial, Pribadi dan Psikologi) berpengaruh secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependent (keputusan membeli)
dan criteria pengujiannya adalah Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Begitu juga sebaliknya Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Setelah dilakukan pengujian maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
89
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Pada tabel 4.47 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar
91.091. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1=4 dan df2=95, didapat
nilai Ftabel =2.467. Karena nilai Fhitung (29.228) > nilai Ftabel (2.467) maka dapat
disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu budaya, social, pribadi
dan psikologi dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap
variabel keputusan pembelian. Sehingga model regresi yang didapatkan layak
digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima.
5. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent.
Apabila probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka hasilnya signifikan dan berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2005:84). Atau apabila t hitung > t tabel atau tingkat
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan begitu juga sebaliknya
apabila t hitung < t tabel atau tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha ditolak dan
Ho diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Hasil uji t bisa dilihat dalam tabel 4.48
dibawah ini:
Tabel 4.47
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regressio
n 364.365 4 91.091 29.228 .000a
Residual 296.075
95 3.117
Total 660.440
99
a. Predictors: (Constant), psikologi, soaial, budaya, pribadi
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Tabel 4.48
Hasil uji multikolinearitas
Coefficientsa
90
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1) Menguji signifikansi variabel budaya (X1)
Terlihat bahwa thitung koefisien budaya adalah 1.673 Sedang ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df =95 (didapat dari
rumus n-k-1, dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen). Didapat ttabel adalah 1.985.
Variabel budaya memiliki nilai p-value 0.098>0.05 artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung<ttabel, (1.673<1.985), maka Ha ditolak dan Ho
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien budaya secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
2) Menguji signifikansi variabel sosial (X2)
Terlihat bahwa thitung untuk sosial adalah -0.268 sedangkan ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel
adalah 1.985.
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000
budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063
sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156
pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995
psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
91
Variabel sosial memiliki nilai p-value 0.789>0.05 artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung<ttabel, (-0.268<1.985), maka Ha ditolak dan Ho
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien budaya secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
3) Menguji signifikansi variabel pribadi (X3)
Terlihat bahwa thitung untuk pribadi adalah 3.318 sedangkan ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel
adalah 1.985.
Variabel pribadi memiliki nilai p-value 0.001<0.05 artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung>ttabel, (3.318 >1.985), maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien pribadi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4) Menguji signifikansi variabel psikologi (X4)
Terlihat bahwa thitung untuk pribadi adalah 3.223, sedangkan ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel
adalah 1.985.
Variabel pribadi memiliki nilai p-value 0.002<0.05 artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung>ttabel, (3.223>1.985), maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien pribadi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
6. Uji Regresi Berganda
92
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis
statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang
berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana
variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan
persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel coefficients diatas, dapat diperoleh persamaan regresi berganda
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = 7.237+ 0,109 X1 + (-0,017 X2) + 0.207X3 + 0.315X4 + e
7. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan terhadap data yang
ada, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.49
Regresi berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000
budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063
sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156
pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995
psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
Tabel 4.50
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .743a .552 .553 1.76538 2.083
a. Predictors: (Constant), psikologi, soaial, budaya, pribadi
93
Dalam tabel 4.50 (model summary) ini menunjukkan bahwa nilai R Square
adalah 0,552 atau 55,2%. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen
yaitu budaya. Sosial, pribadi dan psikologi, mampu menjelaskan variabel
dependen yaitu keputusan pembelian sebesar 55,2% dan selebihnya 44,8%
(100%-55,2%) ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam analisa atau penelitian regresi ini. Karena R Square berkisar
pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin besar angka R Square maka
semakin kuat variabelnya.
Seperti diketahuui 55,2% keputusan nasabah dalam menggunakan jasa
bank syariah dapat dijelaskan oleh variabel budaya, sosial, psikologi dan
pribadi, artinya 44,8% dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak dalam
cakupan penelitian penulis.
Karena, menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Tatik
(2008:5) bahwa perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan
yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi
dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: data diolah SPSS 17, 2011
94
E. Interpretasi
Berdasarkan uraian tersebut dimana Interpretasi dari persamaan regresi linear
berganda adalah sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 7,237 memberikan arti bahwa variabel budaya, sosial, pribadi,
psikologi dianggap konstan maka tingkat keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah sebesar 7,237.
b. Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung < t tabel, (1,673<1,985) dan nilai sig
> α yaitu 0,098>0,05 maka dapat simpulkan bahwa variabel budaya tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Artinya Ha
ditolak dan Ho diterima. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian M. Arief Mufraini
dalam “analisis faktor exploratory dan confirmatory keputusan nasabah dalam
menggunakan produk dan jasa bank syariah” faktor syariah menjadi faktor ke-tiga,
terkait dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI
secara syariah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor syariah ke dalam variabel
Budaya.
c. Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung < t tabel (-0,268<1,985) dan nilai
sig > α yaitu 0,789>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel sosial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah. Artinya Ha ditolak dan Ho diterima.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang- kurangnya melalui
tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup
baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi
pilihan seseorang akan produk dan merek actual. (Kotler 2007: 217).
95
Menurut penelitian Samsudin “mengapa nasabah memilih menggunakan jasa bank
syariah” faktor dorongan, iklan dan sosialisasi menempati posisi faktor ke-enam.
Faktor adanya dorongan dari pihak lain (keluarga,teman dan lainnya), faktor
promosi/iklan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri, faktor sosialisasi bank
syariah oleh beberapa kalangan umat islam (cendekiawan, ulama). Dalam hal ini
penulis memasukkan faktor dorongan, iklan dan sosialisasi ke dalam variabel Sosial.
d. Dari hasi pengujian hipotesis diatas diketahui t hitung > t tabel (-3,318>1,985) dan
nilai sig < α yaitu 0,001<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel pribadi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah, Artinya Haditerima dan Ho ditolak.
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada pada
diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen sangat
ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir, persepsi) dan
faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat, sekolah, lingkingan
alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan
keputusan dalam membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 46).
Menurut penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan
confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”
faktor produk terkait dengan sejumlah indikator yang menunjukkan keunikan produk
dan jasa bank BMI yang beroperasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam
hal ini penulis memasukkan faktor produk ke dalam variabel Pribadi.
e. Dari hasi pengujian hipotesis diatas diketahui t hitung > t tabel (-3,223>1,985) dan
nilai sig < α yaitu 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel psikologi
memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah. Artinya Haditerima dan Ho ditolak.
96
Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu
untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar
adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya
rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir.
Menurut penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan
confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”
faktor promosi menjadi faktor ke-empat, terkait dengan promosi yang menarik emosi
keislaman nasabah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor promosi ke dalam
Variabel Psikologi.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pengaruh budaya, sosial, pribadi
dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah dengan melalui
penyebarkan koesioner kepada masyarakat Tangerang Selatan pengguna jasa bank syariah
maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi
secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
bank syariah. Dengan nilai F hitung (29,228) > F tabel (2,467). Hasil uji juga
menunjukkan secara parsial variabel Pribadi dan Psikologi berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah sedangkan
variabel Budaya dan Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih bank syariah.
2. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa variabel psikologi merupakan variabel
yang dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.
B. Implikasi
Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis empat variable
independen yaitu Faktor Budaya,Faktor Sosial,Faktor Pribadi,Faktor Psikologi terhadap
Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah.
Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
98
1. Kepada peneliti
a. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan data yang lebih akurat dengan
jumlah yang lebih banyak. Penggunaan data yang lebih akurat memungkinkan
hasil yang lebih baik.
b. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode dan alat uji yang lebih
lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
2. Kepada Perbankan Syariah
Mengingat faktor psikologi merupakan faktor dominan yang dipilih nasabah,
maka hal ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh pihak manajemen bank
syariah sehingga dapat memaksimalkan pelayanan dan mutu kepada nasabah.
Memperhatikan bahwa aksesibilitas dan jaringan kantor bank syariah atau lokasi
merupakan salah satu dasar pertimbangan masyarakat dalam memilih bank, maka
disarankan kepada manajemen bank syariah untuk memperluas jaringan kantor
dan fasilitas ATM.
3. Kepada Pembaca
Dengan melihat bank syariah telah menjalankan kegiatan operasional berdasarkan
prinsip syariah maka diharapkan masyarakat tetap percaya untuk menempatkan
dananya di bank syariah.
99
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho, Bhuono. 2005. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS”, Yogyakarta, CV Andi Offset.
Arifin, Zainul. 2005. “Dasa-dasar Manajemen /bank Syariah”, Jakarta, Pustaka Alvabet.
Ascarya. 2008. “Akad & Produk Bank Syariah”, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang, Data sensus penduduk ciputat 2010.
Bank Indonesia, 2000. “penelitian preferensi dan prilaku masyarakat terhadap bank syariah”
Jakarta, BI
Fauzana Ilhami. 2009. “Analisis Pengaruh Pelayanan dan Safe Deposite Box Terhadap
Keputusan Nasabah Serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah” Jakarta, FEB UIN.
Ghozali, Imam.2005.“Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS”, Semarang,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamid, Abdul. 2007.“Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, FEIS UIN Press.
Istijanto, 2009 “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran-Cara Praktis Meneliti Konsumen dan
Pesaing”, Cetakan Kedua, Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Karnaen A . Perwataatmadja, Hendri tanjung, 2007 “Bank Syariah”, Jakarta, PT Senayan
Abadi.
Kasmir, SE.,MM. ,2008 “Pemasaran Bank”, Jakarta, Kencana.
Kolter Philip, Kevin Lane Keller, 2007 “Manajemen Pemasaran”, Jakarta, PT Indeks.
Kuncoro, Mudrajad, 2003 “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta, Erlangga.
Lukman, Dendawijaya. 2003. “Manajemen Perbankan”, Jakarta, Kencana.
Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990
Priyatno, Duwi. 2009. “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17”, Yogyakarta, CV Andi
Offset.
100
Ridwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2008. “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur
(Path Analysis)”, Bandung, Alfa Beta.
Saladin, Djaslim. 2005. “Perilaku konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran”, Jakarta, Prenada Media.
Samsudin. 2005. “Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?”. Vol.1,
No.2, April-Juni. EKSIS.
Santoso, Singgih, 2004.” Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Jakarta, PT. Elex Media
Komputindo.
Sudartik. 2009. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan
Nasabah Dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana”
Semarang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Sudin Haron, Norafifah Ahmad and Sandra L. Planisek. 1994. “Bank Patronage Factors of
Muslim and Non-Muslim Customers”. International Jurnal of Bank Marketing, Vol.12
No.1
Sugiyono, 2010, “Statistika untuk Penelitian”, Cetakan ke-16, Bandung, Alfabeta.
Suliyanto, 2005 “Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran”, Cetakan Pertama, Bogor,
Penerbit Ghalia Indonesia.
Syafi’i Antonio, Muhammad, 2001 “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”. Jakarta, Gema
Insani.
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia.
Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7 tahun 1992.
Umar, Husain. 2002 “Research Methods in Finance and Banking”, Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Yunus, Amat. 2005. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menggunakan
Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Masyarakat Bekasi). Vol.1, No.2, April-
Juni. EKSIS.
101
LAMPIRAN
102
KUESIONER
Kepada Yth.
Nasabah Bank Syariah
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program strata 1 (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Atin Yulaifah
Nim : 106081002390
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
Konsentrasi : Perbankan
Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan
Psikologi terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah” Sehubungan dengan
itu, saya mohon bantuan dari bapak/ibu/saudara/i untuk meluangkan waktunya untuk mengisi
koesioner penelitian ini.
Mengingat pentingnya data ini, saya sangat mengharapkan agar kuesioner penelitian ini diisi
dengan lengkap sesuai kondisi yang sebenarnya. Jawaban dari bapak/ibu/saudara/i hanya
digunakan untuk penelitian, dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan hati-hati.
Atas kesediaan dan partisipasi dari bapak/ibu/saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terima kasih.
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Hormat saya
Atin Yulaifah
103
Kami menjamin rahasia pribadi anda
Bagian A
Nama : …………………………………………………
Nama Bank : …………………………………………………
Tanda Tangan : …………………………………………………
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia
a. 16 – 20 tahun c. 31 – 40 tahun
b. 21 – 30 tahun d. diatas 40 tahun
3. Pendidikan terakhir
a. SD c. SMA e. S1
b. SMP d. D3 f. S2
4. Pekerjaan
a. Pelajar/Mahasiswa c. Karyawan Swasta e. Ibu Rumah Tangga
b. Wiraswasta d.Pegawai Negeri f. Lain-lain…….(sebutkan)
5. Pendapatan perbulan
a. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 c. Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000
b. Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 d. Diatas Rp 3.000.000
6. Lama menjadi nasabah bank syariah
a. Kurang dari 1 tahun c. 2 tahun e. di atas 5 tahun
b. 1 tahun d. 3 tahun
Bagian B
Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman anda sebagai nasabah Bank Syariah
Mandiri dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai
dengan penilaian anda. Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu :
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
104
No Pertanyaan Kategori Jawaban
I Faktor budaya (X1) SS S R TS STS
1 Memilih bank syariah karena sesuai dengan
ajaran islam
2 Memilih bank syariah karena persepsi saya
tentang bunga bank yang haram
3 Lebih memilih menggunakan jasa perbankan
syariah dari pada bank konvensional
4 Memilih bank syariah karena sebagian besar
penduduk Indonesia beragama islam
5 Memilih bank syariah karena sesuai dengan
ajaran agama saya (islam)
6 Memilih bank syariah karena berasal dari jawa,
karena hampir seluruh orang jawa beragama
islam
7 Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari
rumah
8 Memilih bank syariah karena masuk dalam
golongan kelas sosial saya
II Faktor sosial (X2) SS S R TS STS
9 Saya memilih bank syariah karena menentang
riba
10 Saya memilih bank syariah karena ingin
membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya
hidup yang islami
11
Saya memilih bank syariah karena terbiasa
dengan lingkungan saya yang islami
12 Saya memilih bank syariah karena mengikuti
orang tua
13 Saya memilih menggunakan bank syariah karena
terpengaruh dari kerabat dekat
14 Saya memilih menggunakan bank syariah karena
lingkungan kerja
15 Saya memilih menggunakan bank syariah karena
sesuai dengan jabatan saya di kantor
III Faktor pribadi (X3) SS S R TS STS
16 Saya memilih bank syariah karena
produk-produk yang ditawarkan sesuai
dengan selera saya
17 Saya memilih bank syariah karena
memberikan keuntungan lebih dari bank
konvensional
105
18 Saya memilih bank syariah karena sesuia
dengan penghasilan yang saya dapatkan
19 Saya memilih bank syariah karena ingin
mengkonsumsi segala sesuatu dengan
halal
20 Menggunakan jasa bank syariah
membuat saya percaya diri
21 Saya memilih bank syariah karena
teman-teman saya dominan/ kebanyakan
menggunakan bank syariah
22 Saya memilih bank syariah karena
merasa lebih dihormati
23 Saya memilih bank syariah karena sesuai
dengan aktivitas lingkungan disekitar
saya
24 Memilih bank syariah karena prinsip
kejujuran dan transparan
25 Memilih bank syariah karena opini
masyarakat tentang bank syariah yang
transparan dalam bagi hasil
IV Faktor Psikologis (X4) SS S R TS STS
26 Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai
dengan kebutuhan saya
27 Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama
dengan banyak merchant yang tentunya bebas
bunga
28 Memilih bank syariah karena telah
mengimplementasikan prinsip syariah dengan
baik
29 Memilih bank syariah karena pengalaman
kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat
krisis
30 Memilih bank syariah karena melihat promosi di
televisi
V Keputusan (Y) SS S R TS STS
31 Memilih bank syariah karena kinerja para
karyawan baik
32 Memilih bank syariah Karena puas dengan
produk yang ditawarkan
33 Bank syariah memberikan informasi secara
lengkap
34 Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya
35 Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang
106
baik
36 Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk
menjadi nasabah
LAMPIRAN
Data pertanyaan dan 100 responden
Untuk X1 Budaya
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 3 4 2 4 3 4 3
2 4 2 4 4 2 4 2
3 4 4 3 4 1 2 3
4 4 4 5 5 1 2 1
5 5 5 2 5 1 3 2
6 4 4 3 4 2 3 3
7 5 4 4 4 3 3 3
8 5 5 4 5 3 3 3
9 4 2 2 2 1 3 1
10 3 3 4 5 3 4 3
11 5 4 2 5 2 4 2
12 4 5 2 2 1 2 1
13 4 3 2 4 3 3 3
14 3 3 4 3 2 4 2
15 3 2 4 3 4 5 4
16 5 5 5 5 4 4 4
17 3 3 3 3 2 2 2
18 4 4 3 4 3 2 2
19 4 4 2 4 1 2 1
20 4 3 5 4 2 2 3
21 4 3 3 3 3 3 2
22 5 5 5 5 2 4 4
23 4 4 4 4 3 3 4
24 4 3 4 5 2 2 3
25 4 2 2 2 1 1 2
26 4 4 4 4 3 3 4
27 4 4 4 4 2 2 3
28 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 3 3 2 2 2
30 4 4 4 4 3 4 4
31 5 4 4 4 1 2 1
32 5 4 4 4 3 4 3
33 4 3 4 5 2 2 3
34 5 4 3 4 2 2 3
107
35 4 4 2 4 2 2 4
36 4 4 4 4 2 3 5
37 4 4 2 4 2 2 2
38 4 4 2 4 2 2 2
39 5 4 4 4 3 3 4
40 4 4 3 4 3 3 4
41 4 4 3 4 2 3 3
42 4 4 4 4 3 3 5
43 4 4 2 5 4 2 3
44 4 4 2 4 2 5 4
45 4 4 4 4 3 3 3
46 5 4 4 5 2 3 4
47 4 4 2 4 2 2 2
48 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 2 2
50 5 5 2 5 2 2 5
51 4 4 4 3 2 3 4
52 5 4 4 5 3 3 4
53 4 4 4 4 4 3 4
54 5 4 4 5 4 4 4
55 5 5 5 5 1 5 5
56 5 4 5 5 4 3 4
57 5 4 2 4 2 4 4
58 4 4 2 2 2 2 4
59 5 5 5 5 2 3 5
60 4 4 3 4 4 2 3
61 5 5 5 4 4 4 4
62 3 3 4 4 3 2 1
63 4 3 3 2 1 1 2
64 4 3 3 4 3 2 3
65 4 4 3 4 2 2 3
66 4 4 4 4 4 4 2
67 4 3 2 3 1 2 2
68 4 3 3 2 1 5 3
69 4 4 4 4 3 3 4
70 4 4 4 4 2 4 2
71 4 4 2 4 2 3 3
72 5 5 5 5 3 5 4
73 5 4 4 4 2 4 4
74 5 5 3 5 3 3 3
75 4 4 4 4 2 3 3
76 5 4 2 4 2 3 4
77 5 5 4 5 2 2 4
78 4 3 3 4 2 4 3
79 5 5 4 5 4 4 3
108
80 4 2 2 3 2 2 3
81 4 3 4 5 4 2 5
82 4 3 2 4 2 2 2
83 4 3 3 3 2 3 1
84 4 3 2 3 2 3 1
85 4 2 4 4 2 2 3
86 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 2 4 2 3 4
88 5 4 4 5 3 4 4
89 4 4 4 4 3 3 3
90 4 3 4 3 4 3 3
91 4 4 3 4 3 3 3
92 4 4 3 4 3 3 4
93 5 4 2 5 4 4 3
94 4 5 3 4 2 2 2
95 5 4 4 4 3 3 3
96 4 4 2 4 2 2 2
97 5 4 2 4 2 2 3
98 4 4 4 4 4 4 4
99 4 4 2 4 2 4 4
100 5 4 2 5 2 2 3
Untuk X2 Sosial
No P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
1 4 3 3 3 2 3 2
2 4 4 4 2 2 4 4
3 4 3 5 2 1 2 3
4 5 4 2 2 1 1 1
5 4 4 4 2 2 2 2
6 4 4 3 2 4 2 2
7 4 4 5 4 4 4 3
8 4 5 5 4 4 4 4
9 3 4 3 3 3 5 4
10 5 5 5 2 2 2 2
11 5 3 3 2 2 2 2
12 5 4 2 2 2 1 1
13 4 4 3 3 3 3 3
14 4 4 3 3 2 2 4
15 4 5 4 2 1 4 2
16 5 5 5 2 4 4 2
17 2 2 2 2 2 2 2
18 4 4 4 2 2 1 1
19 4 4 4 2 3 2 2
109
20 3 4 4 4 4 4 2
21 3 3 3 2 2 2 2
22 5 5 5 3 3 2 2
23 4 4 5 3 3 4 5
24 3 3 3 2 4 4 3
25 3 4 2 1 1 2 2
26 4 4 4 3 3 3 3
27 3 3 4 1 1 3 1
28 4 4 4 4 5 4 3
29 3 3 4 2 2 1 2
30 4 4 4 3 2 2 2
31 5 5 4 1 2 1 1
32 4 4 4 1 2 2 1
33 3 3 4 2 4 4 3
34 4 4 4 3 3 3 2
35 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 2 2
37 4 4 4 2 2 2 2
38 4 4 2 2 2 2 2
39 4 4 3 3 3 3 3
40 4 4 4 4 3 3 3
41 3 3 3 3 4 4 4
42 4 4 4 4 3 3 3
43 5 4 4 2 2 2 2
44 5 4 4 1 2 2 2
45 4 4 3 3 3 3 2
46 4 5 4 2 2 2 2
47 4 4 4 2 4 2 2
48 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 2 2 2 2
50 4 5 5 2 2 5 5
51 3 3 4 2 2 2 2
52 5 4 4 2 2 2 2
53 4 4 4 3 3 3 3
54 4 5 4 2 2 2 2
55 5 5 5 4 2 4 4
56 4 4 4 2 2 2 2
57 1 4 2 2 2 4 2
58 4 4 2 2 2 4 4
59 5 5 5 3 3 3 3
60 5 4 4 2 2 4 3
61 3 4 3 5 4 3 4
62 3 4 3 3 1 2 2
63 2 4 2 1 2 2 1
64 4 3 3 4 4 3 2
110
65 3 3 3 2 2 3 2
66 4 4 3 2 2 2 2
67 4 3 3 2 2 2 1
68 5 3 2 1 1 3 2
69 4 4 4 3 4 4 4
70 3 4 3 4 3 3 3
71 4 5 4 5 4 5 3
72 5 5 5 3 2 2 2
73 4 5 4 3 2 2 4
74 5 4 4 3 3 5 5
75 4 4 4 3 2 2 3
76 4 4 3 4 3 3 2
77 5 5 2 2 2 2 3
78 4 3 3 3 3 3 3
79 4 4 4 3 2 2 2
80 4 4 2 2 2 2 2
81 5 4 3 2 4 3 5
82 3 3 3 2 2 2 2
83 3 2 3 2 3 2 1
84 3 2 3 2 3 2 1
85 4 4 2 1 1 1 1
86 4 4 3 2 2 2 2
87 5 5 4 2 3 2 2
88 5 3 4 3 2 3 3
89 4 3 4 3 3 3 3
90 3 4 4 3 2 2 2
91 4 4 4 3 3 4 3
92 5 4 4 3 3 4 3
93 5 5 5 2 2 2 2
94 5 4 4 2 2 2 2
95 5 5 4 3 3 3 3
96 5 5 4 2 2 2 2
97 5 5 4 2 2 2 2
98 5 5 5 5 3 3 3
99 4 4 4 2 2 2 2
100 5 5 5 2 2 2 2
Untuk X3 Pribadi
No P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24
1 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4
2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 2 1 2 3
4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 4
111
5 4 5 2 5 5 2 3 2 5 5
6 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
7 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
8 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5
9 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4
10 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5
11 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
12 2 2 1 5 4 2 1 1 4 4
13 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4
14 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3
15 5 3 5 4 5 3 4 5 5 4
16 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4
17 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
18 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4
21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
22 4 5 4 4 4 2 2 3 5 5
23 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3
24 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
25 3 4 3 4 4 2 1 2 5 2
26 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4
27 2 2 3 5 3 2 3 3 4 4
28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
29 3 5 4 4 3 3 3 3 4 3
30 5 5 2 4 3 2 3 2 4 4
31 4 3 2 5 3 2 3 3 5 4
32 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4
33 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4
34 3 3 4 5 4 2 3 2 4 4
35 4 4 2 4 2 4 2 4 3 4
36 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4
37 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4
38 4 5 2 3 3 2 3 2 5 5
39 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4
40 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4
41 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4
42 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3
43 4 4 2 4 3 2 3 2 4 5
44 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4
45 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
46 4 2 4 4 4 3 3 3 5 4
47 4 4 2 3 4 2 3 2 4 4
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4
112
50 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
51 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4
52 4 3 4 4 4 2 2 2 5 5
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4
55 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5
56 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
57 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
58 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5
59 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4
60 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4
61 5 4 3 3 3 4 5 4 3 4
62 3 3 1 5 3 4 2 3 4 3
63 2 2 1 4 3 2 2 3 5 3
64 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3
65 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
66 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4
67 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3
68 4 2 4 5 4 2 2 3 4 4
69 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
70 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
71 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4
72 5 5 4 5 4 2 2 3 5 5
73 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4
74 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4
75 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4
76 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
77 5 5 4 5 5 2 2 2 5 5
78 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4
79 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
80 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4
81 4 2 5 4 1 2 3 4 5 3
82 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4
83 1 3 3 2 3 2 2 3 2 1
84 1 3 4 3 2 3 3 2 3 3
85 4 3 3 4 3 2 1 1 3 3
86 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
87 4 2 4 4 4 3 2 4 4 5
88 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5
89 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
90 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4
91 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
92 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5
93 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5
94 4 4 2 4 2 2 3 2 5 5
113
95 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
96 4 4 2 4 4 2 2 2 5 5
97 4 4 3 4 3 3 4 2 5 5
98 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5
99 4 4 3 4 3 3 3 2 5 5
100 4 4 3 4 3 4 3 2 4 5
Untuk X4 Psikologi
No P25 P26 P27 P28 P29
1 4 3 3 5 4
2 4 4 4 2 4
3 3 4 5 5 3
4 3 3 4 3 3
5 5 3 4 4 3
6 4 4 4 4 3
7 5 5 4 4 4
8 4 5 4 5 4
9 2 4 3 2 2
10 4 3 5 5 5
11 2 3 3 3 2
12 2 4 3 4 4
13 3 3 3 3 3
14 3 2 3 3 2
15 3 2 3 5 4
16 4 4 5 4 4
17 2 3 3 3 3
18 4 3 3 4 2
19 3 3 3 3 2
20 3 3 3 3 3
21 3 3 4 3 4
22 4 4 4 5 5
23 4 3 3 4 3
24 3 3 4 3 3
25 4 2 4 3 2
26 4 4 4 3 4
27 3 3 4 3 2
28 4 4 4 4 4
29 4 3 3 5 4
30 4 4 3 5 2
31 4 1 5 4 3
32 4 4 4 4 4
33 3 4 5 3 4
34 3 3 3 3 4
114
35 4 4 4 3 4
36 4 4 4 4 2
37 4 4 4 4 2
38 4 3 4 5 2
39 4 4 4 4 3
40 3 4 4 3 4
41 4 4 4 3 4
42 4 5 5 3 3
43 3 3 4 5 2
44 4 4 4 3 2
45 3 4 4 4 4
46 4 3 4 3 4
47 4 4 4 4 2
48 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 2
50 5 2 5 5 2
51 4 4 4 3 2
52 5 4 4 4 2
53 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 2
55 3 4 4 4 4
56 3 2 4 4 3
57 4 2 2 2 2
58 4 4 4 2 4
59 4 4 4 4 4
60 4 4 3 2 2
61 5 4 3 4 4
62 3 2 3 3 3
63 4 2 5 2 1
64 4 3 3 3 3
65 3 3 3 2 4
66 4 4 4 3 2
67 3 3 3 2 4
68 4 4 3 4 3
69 4 3 4 4 4
70 4 3 4 3 3
71 4 4 5 4 4
72 4 5 3 5 4
73 4 4 5 3 4
74 4 3 3 4 3
75 4 4 4 4 2
76 4 3 4 4 3
77 5 5 4 4 4
78 4 3 3 4 2
79 4 4 4 4 3
115
80 2 3 4 4 2
81 2 3 4 5 2
82 4 3 3 4 4
83 1 2 3 2 2
84 3 3 4 3 3
85 4 5 4 4 3
86 4 4 4 4 2
87 4 4 4 4 4
88 4 4 4 4 5
89 3 4 4 4 3
90 4 4 4 4 4
91 3 4 4 4 4
92 4 4 4 4 3
93 4 3 4 5 4
94 4 3 3 5 5
95 3 4 4 4 4
96 2 2 3 5 5
97 4 3 3 5 5
98 4 3 4 5 4
99 4 3 3 5 5
100 4 3 4 5 5
Untuk Y keputusan nasabah dalam memilih bank syariah
No P30 P31 P32 P33 P34 P35
1 3 3 4 3 4 4
2 4 4 4 4 4 2
3 3 4 3 3 3 4
4 4 3 4 2 4 2
5 4 4 4 4 4 3
6 3 4 4 4 4 3
7 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4
9 3 3 3 3 4 2
10 5 4 4 4 4 4
11 2 3 3 3 3 3
12 3 3 3 4 4 4
13 3 3 4 4 4 4
14 3 2 4 4 4 3
15 4 3 4 5 4 3
16 5 5 4 5 5 4
17 3 3 3 3 3 3
18 3 3 4 3 4 4
19 3 3 3 3 3 3
116
20 2 2 3 4 4 2
21 3 3 3 3 4 4
22 5 5 5 4 5 5
23 3 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4
25 4 3 4 4 3 2
26 5 4 4 4 5 3
27 3 4 3 3 4 3
28 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 3
30 4 4 4 4 4 4
31 3 4 4 3 4 3
32 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 3 4 4
34 4 4 4 4 5 4
35 2 4 4 2 4 4
36 2 4 4 4 4 2
37 4 4 4 4 4 2
38 2 4 4 4 4 4
39 3 4 4 3 4 4
40 4 4 3 3 4 4
41 4 3 4 4 4 4
42 3 4 4 3 3 2
43 4 4 4 4 4 4
44 2 4 4 4 4 4
45 4 3 3 3 4 3
46 4 4 4 3 5 5
47 4 4 4 4 4 3
48 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 4
50 5 5 5 5 5 5
51 3 3 4 3 3 3
52 4 4 4 4 4 3
53 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 3
55 4 4 4 4 4 4
56 4 3 4 4 4 3
57 4 4 4 2 4 4
58 3 4 4 3 4 2
59 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 3 2 2
61 3 4 3 3 4 5
62 3 3 3 4 3 4
63 3 3 3 3 3 2
64 4 4 3 3 4 4
117
65 3 3 4 3 4 4
66 2 4 3 4 4 4
67 4 3 4 3 4 4
68 3 4 4 3 3 4
69 3 3 4 4 4 4
70 3 3 4 3 4 3
71 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4
73 4 4 4 2 4 4
74 5 5 5 5 4 4
75 4 4 4 4 4 3
76 4 4 4 4 4 4
77 3 4 4 4 4 4
78 3 4 4 3 4 4
79 4 4 4 3 4 4
80 3 4 4 3 4 3
81 4 5 3 2 4 5
82 3 3 4 3 4 3
83 3 4 3 2 3 2
84 3 3 3 4 3 3
85 4 4 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4 3
87 4 4 4 3 4 2
88 4 5 5 5 4 4
89 4 4 4 4 4 4
90 4 4 4 4 4 4
91 3 4 4 3 4 3
92 3 4 4 3 4 4
93 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4
95 4 4 4 4 4 4
96 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 4
99 4 3 4 4 4 4
100 4 4 4 4 4 4