etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/9165/1/SKRIPSI ATHIFA MEGARATRI KU… · i...
Transcript of etheses.iainponorogo.ac.idetheses.iainponorogo.ac.id/9165/1/SKRIPSI ATHIFA MEGARATRI KU… · i...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KERAGAMAN
SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA
SISWA MI
SKRIPSI
OLEH
ATHIFA MEGARATRI KUMALA
NIM 210616046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2020
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KERAGAMAN
SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA
SISWA MI
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah
OLEH
ATHIFA MEGARATRI KUMALA
NIM 210616046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2020
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya ini
kepada:
1. Triwahyuningsih, Mamaku tercinta yang telah rela
melahirkanku dan membesarkanku, mendidikku dengan
penuh kesabaran serta mengajarkanku arti kehidupan,
mencurahkan kasih sayang, cinta, dan menyelipkan doa
terbaik dalam setiap langkahku merajut asa,
mewujudkan cita-cita, Triwahyuningsih,S.Pd. doakan
aku selalu bisa menjadi penerus berjuangan mama untuk
berlayar di luasnya samudra pendidikan.
2. Bapakku tersayang yang selalu mendukung dan
mendoakanku, memotivasi, menginspirasi dan
menyematkan pesan untuk jadi wanita yang tetap tegar
dalam setiap menghadapi kehidupan zaman akhir ini,
Bambang Sugiharto,S.Pd.
3. Satu-satunya adik laki-lakiku yang sekarang menempuh
pendidikan di kampus Universitas Negeri Malang, yang
selalu mendukung serta memberiku semangat. Lancar
kuliahnya dan semoga Allah SWT memberkahimu
dalam mencari ilmu, Ilham Naufal Hanif.
vi
4. Spesial untuk sahabat kecilku sampai saat ini, yang tak
pernah berhenti memberiku semangat dan menyelipkan
doa dalam menyelesaikan tugas akhir ini, terimakasih
untuk kebaikannya, Semoga Allah SWT meridhoi kita
bertemu di akherat kelak. Krismawati dan Resty Diah
Ayu.
5. Teruntuk kamu yang selalu mensupport dan
mendoakanku, memberikan motivasi dan kasih sayang.
Aku mencintaimu karena Allah SWT, ruang dan waktu
memisahkan kita karena Allah SWT. Terimakasih atas
doa dan semangat, semoga Allah SWT selalu
melindungi dan mempermudah pekerjanaanmu di sana.
6. Keluarga besar PGMI.B angkatan tahun 2016,
khususnya untuk Tisam Amalia Mar‟atus Sholihah.
Terimakasih untuk semuanya, semoga keberkahan selalu
mengiringi kalian dalam menapaki kehidupan setelah
lulus dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo.
7. Keluarga besar UKM UKI Ulin Nuha 2016 dan lintas
angkatan, terimakasih telah menerimaku menjadi bagian
dari kalian.
8. Sahabat dunia akheratku, sahabat rasa adik, rasa kakak,
rasa ayah, rasa ibu. Mbak Inayatur Rosyidah yang sudah
vii
lulus dan sudah mulai mengabdi pada luasnya samudra
pendidikan, Riska Triya Agustin, Wening Istiwadah, dan
Septian Nur Azmi. Aku mencintaku karena Allah SWT,
ruang dan waktu juga memisahkan kita karena Allah
SWT. Terimakasih atas bantuan, motivasi, inspirasi,
semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semua
ini untuk kalian, kesayanganku. Semoga Allah SWT
meridhoi kita bertemu di akherat kelak.
9. Terakhir, untuk seluruh hati yang telah dirahmati Allah
SWT untuk menjadi perantara-Nya menolongku disaat
aku kesusahan demi menjalani empat tahun kehidupan
di kota Ponorogo ini. Khusus nya untuk Riska Triya
Agustin sahabat seperjuangan selama 4 tahun di Kos
Maharani Jati Griya Asa, terimakasih. Semoga
keikhlasan dan ketulusan yang kalian tanam berbuah
manis pada waktunya. Aku mencintaimu tulus karena
Allah SWT
viii
ABSTRAK
Kumala, Athifa Megaratri, 2020. Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar IPS
Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di
Indonesia Siswa Kelas V MI. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing, Risma
Dwi Arisona, M.Pd.
Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, Kreativitas,
Hasil Belajar.
Model pembelajaran tipe make a match merupakan
model pembelajaran dengan siswa mencari pasangan untuk
mempelajari konsep dengan suasana yang menyenangkan.
memiliki kelebihan yaitu dapat mencari pasangan kartu
soal/jawaban sambil belajar bersama dengan suasana yang
menyenangkan. Tujuan dari model pembelajaran tipe make
a match yaitu pendalaman materi, penggalian materi, dan
edutainment. Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match memunculkan kegiatan pembelajaran secara
menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match
terhadap kreativitas dan hasil belajar materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Hal ini disesuaikan dengan
keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Salah satu keunggulan tersebut adalah dapat
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian ekperimen kuasi
(Quasi Experimenal design) dengan desain non-equivalent
(pre-test dan post-test) control-group design. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan
ix
Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-
Februari dengan populasi penelitian siswa kelas V MI
Ma‟arif Ngrupit Jenangan Ponorogo dan sampel penelitian
siswa kelas V A sebagai kelas kontrol dan kelas V B sebagai
kelas eksperimen. Instrumen dan teknik pengumpulan data
terdiri dari dua, yaitu (1) hasil uji hipotesis dan rata-rata
hasil kreativitas “menggambar peta Indonesia” yang
dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Didapatkan hasil bahwa nilai kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan dengan nilai kelas kontrol yaitu kelas
eksperimen mendapatkan nilai sebesar 94 sedangkan kelas
kontrol mendapatkan nilai 89 menunjukkan hipotesis
diterima (2) Hasil nilai prestest didapatkan kelas kontrol
lebih unggul dibandingkan kelas eksperimen yaitu kelas
kontrol 47 sedangkan kelas eksperimen 39. Kemudian
setelah dikenai model pembelajaran kooperatif tipe make a
match (posttest) didapatkan hasil bahwa nilai kelas
eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan nilai kelas
kontrol yaitu kelas eksperimen mendapatkan nilai 76
sedangkan kelas kontrol 71. Hal tersebut dilihat pada
perolehan nilai gain score kelas eksperimen sebesar 36,78
dan kelas kontrol sebesar 23,80 (3) Hasil perhitungan
kreativitas dikemukakan bahwa nilai P value P one-tail =
0.0023, sedangkan nilai P value P two-tail = 0.0047 dengan
menggunakan taraf kepercayaan 95% diperoleh taraf
signifikansi kurang dari 0.05 yaitu 0.0023 < 0.05 dan 0.0047
< 0.05 menunjukkan hipotesis diterima dan hasil
perhitungan hasil belajar dikemukakan hasil perhitungan
bahwa nilai P value P one-tail = 0.0011, sedangkan nilai P
value P two-tail = 0.0023 dengan menggunakan taraf
kepercayaan 95% diperoleh taraf signifikansi kurang dari
0.05 yaitu 0.0011 < 0.05 dan 0.0023 < 0.05 menunjukkan
hipotesis diterima
x
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh
dua simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama,
model pembelajaran kooperatif tipe make a match
berpengaruh terhadap kreativitas materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia Siswa MI. Hal tersebut
dapat dilihat dilihat dari perolehan skor gain score kemudian
diuji normalitas, homogenitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Kedua, model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia Siswa MI. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji
hipotesis dan rata-rata nilai hasil belajar IPS kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Ketiga model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh tehadap kreativitas ilmu pengetahuan
sosial materi keragaman suku dan budaya di Indonesia siswa
MI yang dapat dilihat dari perolehan skor uji T.
Disarankan guru menggunakan model kooperatif
tipe make a match sebagai variasi dalam mengajar guna
meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar IPS.
Selain itu, pihak sekolah (kepala sekolah) harus melengkapi
fasilitas di sekolah untuk menunjang siswa kreasi
menggambar. Disisi lain, guru harus memilih materi yang
tepat agar hasil belajar yang diperoleh siswa maksimal
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ............................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN KETUA JURUSAN PGMI ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................... v
ABSTRAK ....................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................. xviii
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................... xx
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................. 1
B. Batasan Masalah ......................................... 13
C. Rumusan Masalah ....................................... 14
D. Tujuan Penelitian ........................................ 16
E. Manfaat Penelitian ...................................... 17
F. Sistematika Pembahasan ............................. 20
BAB II: TELAAH HASIL PENELITIAN
TERDAHULU, LANDASAN TEORI,
xiii
KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu ............. 22
B. Landasan Teori .......................................... 27
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
............................................................... 27
2. Hakikat Kooperatif Tipe Make A Match
............................................................... 40
3. Hakikat Kreativitas Siswa .................... 45
4. Hakikat Hasil Belajar Siswa ................ 61
5. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
sosial di MI .......................................... 69
C. Kerangka Berpikir ..................................... 75
D. Pengajuan Hipotesis ................................... 78
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................. 79
B. Populasi dan Sampel .................................. 83
C. Instrumen Pengumpulan Data .................... 85
1. Instrumen Penelitian ............................ 85
2. Instrumen Pengumpulan Data .............. 99
D. Teknik Pengumpulan Data ...................... 106
E. Teknik Analisis Data ............................... 107
1. Uji Prasyarat Analisis ........................ 107
xiv
2. Uji Hipotesis ...................................... 112
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian ................................................. 116
B. Deskripsi Data ......................................... 120
1. Kreativitas .......................................... 124
2. Hasil Belajar ...................................... 127
C. Analisis Data ............................................ 140
1. Kreativitas .......................................... 140
2. Hasil Belajar ...................................... 145
D. Interpretasi dan Pembahasan ................... 155
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................. 165
B. Saran ........................................................ 168
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
SURAT IJIN PENELITIAN
SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
PENYATAAN KEASLIAN TULISAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penentuan Tingkat Kesukaran Item Soal
............................................................................................ 87
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal
............................................................................................ 88
Tabel 3.3 Kriteria Penentuan Daya Beda Item Soal .......... 90
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Daya Beda Item Soal ........... 90
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Tes Pada Taraf Signifikansi
95% .................................................................................... 95
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validitas Tes Pada Taraf
Signifikansi 95% .............................................................. 95
Tabel 3.7 Koefisien Uji Reliabilitas ................................. 97
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas .................... 97
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Observasi Siswa Kelas V MI
Ma‟arif Ngrupit Jenangan Ponorogo .............................. 100
Tabel 3.10 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Observasi 101
Tabel 3.11 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
.......................................................................................... 104
Tabel 4.1 Hasil Nilai Kreativitas Siswa ......................... 124
Tabel 4.2 Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol . 128
Tabel 4.3 Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol 132
Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Kreativitas .................... 140
xvi
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Hasil Kreativitas ....... 142
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar ........ 143
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar .... 146
Tabel 4.8 Hasil Uji T Kreativitas .................................... 147
Tabel 4.9 Hasil Uji T Hasil Belajar ................................ 149
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................ 75
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................... 82
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................ 127
Gambar 4.1 Grafik Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................... 138
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ......................................................... 171
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ............................... 181
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ...................................... 196
Lampiran 4 LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol .......... 210
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .............. 222
Lampiran 6 Soal Pretest dan Posttest ............................. 243
Lampiran 7 Kunci Jawaban ............................................ 248
Lampiran 8 Rubrik Pedoman Penilaian Hasil Belajar ... 251
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Item Soal ............................ 265
Lampiran 10 Analisis Hasil Uji Coba Item .................... 271
Lampiran 11 Nilai Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kontrol ........................................................................... 288
Lampiran 12 Penentuan Kelas Penelitian ....................... 311
Lampiran 13 Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol 313
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Hasil
Belajar ............................................................................ 316
Lampiran 15 Uji T Hasil Belajar .................................... 323
Lampiran 16 Hasil Nilai Kreativitas Siswa .................... 325
Lampiran 17 Nilai Rata-rata Kreativitas Siswa .............. 328
Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
Kreativitas ...................................................................... 330
xix
Lampiran 19 Uji T Kreativitas ....................................... 337
Lampiran 20 Gambar Kreativitas Siswa ........................ 339
Lampiran 21 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ............. 343
Lampiran 22 Hasil Validasi Ahli Soal ........................... 345
Lampiran 23 Hasil Validasi Ahli Silabus ....................... 348
Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Penelitian ............ 350
Lampiran 25 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
......................................................................................... 351
Lampiran 26 Surat Keaslian Tulisan .............................. 352
Lampiran 27 Foto Kegiatan Penelitian ........................... 353
Lampiran 28 Riwayat Hidup .......................................... 357
xx
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan
pedoman dalam penulisan skipsi ini adalah sistem
Institute of Islamic Studies, McGill University, yaitu
sebagai berikut:1
K ك ḍ ض D د ‟ ء
L ل ṭ ط Dh ذ B ب
M م ẓ ظ R ر T ت
N ن „ ع Z ز Th ث
H ه gh غ S س J ج
W و F ف Sh ش Ḥ ح
Y ي Q ق ṣ ص Kh خ
2. Ta’ marbu>ta tidak ditampakkan kecuali dalam susunan
idāfa, huruf tersebut ditulis t. Misalnya faṭāna; faṭānat
al-nabi<
1 Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo, Buku Pedoman Penulisan
Skripsi (Ponorogo: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo, 2019), 109.
xxi
3. Diftong dan Konsonan Rangkap
<u او Aw او
يٲ Ay يٲ i<
4. Konsonan rangkap ditulis rangkap, kecuali huruf waw
yang didahului ḍamma dan huruf ya‟ yang didahului
kasra seperti tersebut dalam tabel.
Bacaan Panjang
<u او >i اي Ā ا
Kata Sandang
-wa‟l وال al-sh الش -al ال
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match merupakan model pembelajaran dengan siswa
mencari pasangannya untuk mempelajari hakikat
konsep dengan suasana yang menyenangkan.
Dikembangkan oleh Lorna Curran yang dapat
diaplikasikan untuk semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas.2 Menurut Rahmad Widodo model
pembelajaran tipe make a match yaitu mencari
pasangan dengan setiap siswa mendapatkan kartu
2 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2013).135.
2
kemudian diminta untuk menyocokkan pasangan
sesuai dengan jawaban.3
Langkah-langkah penerapan model
pembelajaran tipe make a match yaitu guru
menyiapkan kartu yang berisi soal dan jawaban
sesuai dengan topik, masing-masing siswa mendapat
bagian kartu yang berisi soal/jawaban, siswa
memikirkan soal/jawaban yang diperoleh, siswa
menyocokkan pasangan yang cocok dengan soal atau
jawaban yang diperoleh dengan memberikan waktu,
apabila siswa tidak sesuai mencocokkan dikenai
hukuman sesuai dengan kesepakatan, setelah selesai
satu babak acak lagi kartu sehingga siswa
mendapatkan kartu soal/jawaban lain, siswa bersama
3 Ayu Febriana, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS
Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang,” Jurnal
Pendidikan Dasar Volume 1 Nomor 2 (2011).154.
3
guru membuat kesimpulan terhadap materi
pembelajaran4
Rusman mengemukakan bahwa model
pembelajaran tipe make a match awalnya
dikembangkan oleh Lorna Curran dengan memiliki
kelebihan yaitu dapat mencari pasangan kartu
soal/jawaban sambil belajar bersama dengan suasana
yang asik dan tidak membosankan. Tujuan dari
model pembelajaran tipe make a match yaitu
pendalaman materi, penggalian materi, dan
edutainment. Model pembelajaran kooperatif tipe
make a match memunculkan kegiatan pembelajaran
secara menyenangkan.5
Kegiatan pembelajaran secara menyenangkan
dan terarah merupakan salah satu cara yang dapat
4 Muhammad Fathurrohman, Model-model Pembelajaran
Inovatif (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2017).87-88. 5 Juhji, “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
dalam Pembelajaran IPA,” Primary Vol 9 No 1 (n.d.).14.
4
mencapai suatu keberhasilan dalam suatu
pembelajaran. Ketika pembelajaran itu dilakukan
dengan cara yang menyenangkan, maka materi yang
disampaikan akan mudah dimengerti dan dipahami
oleh siswa secara mudah. Sehingga akan tercipta
proses pembelajaran yang efisien dan terarah.
Mengajar adalah cara guru dalam
memberikan sebuah informasi, pengetahuan,
pengalaman dan hal-hal lain yang sejenis dengan
tujuan agar mereka mendapatkan ilmu pengetahuan
sehingga dapat tercapai tujuan yang ingin dicapai
dalam sebuah pembelajaran.6 Tujuan pembelajaran
dikatakan dapat tercapai apabila siswa dan guru
dapat melakukan interaksi dengan baik sehingga
tercipta pembelajaran yang berkualitas.
6 Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif.12.
5
Pembelajaran yang dilakukan di SD (Sekolah
Dasar) merupakan pembelajaran dasar yang diterima
oleh siswa. Seperti materi pelajaran matematika,
bahasa Indonesia, bahasa inggris, IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),
bahasa arab, qur‟an hadits, fikih, akidah akhlak dan
lain-lain sebagainya. Peneliti akan melakukan
penelitian terhadap mata pelajaran IPS.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
pada jenjang SD/MI dengan melihat seperangkat
peristiwa, konsep, generalisasi dan fakta. Salah satu
materi yang diajarkan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar khususnya di
kelas V pada materi keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Materi tersebut, terdapat
6
banyak konsep dan topik yang harus dipahami dan
dimengerti siswa.
Siswa tidak hanya bertumbu pada menghafal,
akan tetapi dapat mengetahui, menjelaskan, serta
mendeskripsikan topik atau konsep-konsep dalam
materi tersebut. Tidak hanya itu, menumbuhkan
kreativitas siswa juga penting dilakukan oleh
seorang pendidik. Siswa dapat menciptakan suatu
hal yang baru untuk memberikan ide kreatif dalam
proses pembelajaran.
Misalnya saat kegiatan pembelajaran guru
bersama siswa melakukan keterampilan yang dapat
mengasah kreativitas siswa. Tidak hanya terpaku
dengan buku dan hafalan yang monoton. Tentunya,
kegiatan pembelajaran didukung oleh kemampuan
guru dalam memvariasikan kegiatan pembelajaran
7
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan
terlaksana dengan baik
Namun kenyataannya, dalam melaksanakan
pembelajaran mata pelajaran IPS di sekolah dasar,
terindikasi bahwa metode suatu pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru cenderung menitikberatkan
pada teks book oriented. Artinya, guru hanya
memberikan pengetahuan secara utuh yang ada di
kepala guru kepada murid secara utuh. Guru hanya
menitikberatkan pada bagaimana menghabiskan
materi pelajaran dari buku lks, serta cenderung
menggunakan metode konvensional dan menghafal.
Siswa kurang diberi kesempatan untuk
mengembangkan kreativitas saat proses
pembelajaran. Akibatnya siswa tidak bersemangat
dan pembelajaran terkesan membosankan.
8
Mengajar sama halnya dengan pembuatan
keputusan yang perlu diagnosa yang baik. Jika guru
cenderung hanya mengajar dengan apa adanya
dengan cara yang seadanya, maka proses
pembelajaran akan menjadi membosankan, bahkan
pembelajaran dapat dinyatakan tidak berhasil. Oleh
karena itu seorang pengajar harus memperhatikan
benar apa diagnosa yang penting dalam mengajar,
bukan hanya mengajar dijadikan sebagai kegiatan
yang rutin di kelas.7
Pola pembelajaran yang seperti ini
menyebabkan siswa bosan dan jenuh. Hal ini alasan
yang membuat pembelajaran kurang digemari
sebagian siswa. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial terkesan kurang menarik karena ruang
lingkupnya yang luas dan membutuhkan siswa untuk
7 Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model-model Mengajar IPS
(Ilmu Pengetahuan Sosial) (Bandung: Alfabeta, 2012).29.
9
menghafal. Siswa menganggap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah pelajaran yang jenuh,
tidak monoton dan tidak bervariasi, diperparah lagi
dengan cara guru yang mengajarkannya terlalu teori
pada buku. Padahal, kreativitas penting dipahami
bagi para pendidik (guru) dalam kaitannya dengan
tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik.
Selain itu, kejenuhan dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial akan membuat siswa
kurang fokus dalam belajar. Ketika siswa jenuh,
siswa lebih memilih hal-hal yang menurut mereka
lebih menyenangkan, seperti mengobrol dengan
temannya atau juga lebih asik dengan imajinasinya.
Hal seperti itu akan berpengaruh terhadap hasil
belajar dan tidak berkembangnya kreativitas siswa.
Mengelola proses pembelajaran,
keprofesionalan seorang guru dituntut terampil dan
10
kreatif dalam mengembangkan setiap proses
pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta
didik serta menumbuhkan semangat dan minat
belajarnya. Guru yang kreatif akan berpengaruh
terhadap kreativitas siswa dikelas.
Agar proses belajar mengajar mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dapat berkembang sesuai
dengan hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial, maka
diperlukan model pembelajaran yang tepat. Oleh
karena itu, untuk mengatasi permasalahan belajar
dan kreativitas di atas, salah satu model
pembelajaran yang dapat dijadikan solusi yakni
model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Model pembelajaran kooperatif bukan hanya
sekedar belajar di dalam kelompok, melaikan
kelompok kooperatif didasarkan pada tanggung
jawab setiap individu. Diwajibkan semua individu
11
bekerja sama untuk mencapai tujuan dari
kelompoknya. Membagi siswa dalam kelompok,
tidak langsung disebut sebagai kelompok kooperatif,
melainkan pembagian kelompok kooperatif hanya
diatur oleh seorang guru saat pembelajaran.8
Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif dengan ciri utama yakni siswa diminta
mencari pasangan kartu yang merupakan “jawaban”
atau “pertanyaan” dari materi tertentu dalam
pembelajaran. Keunggulan model pembelajaran ini
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
belajar yang menyenangkan. Karakteristik model
pembelajaran kooperatif tipe make a match memiliki
hubungan yang erat dengan karakteristik siswa yang
8 Huda, Cooperative Learning.74.
12
gemar bermain dan dapat menumbuhkan kreativitas
terhadap siswa.
Berdasarkan penelitian terdahulu
menunjukkan adanya pengaruh model kooperatif
tipe make a match terhadap kreativitas dan hasil
belajar siswa. Diketahui dari beberapa hasil
penelitian terdahulu dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Terhadap Kreativitas yang
dilakukan oleh Mentari (2016), Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Terhadap Hasil belajar Siswa yang dilakukan oleh
Rahmawati (2017), Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap
Kreativitas dan Hasil Belajar yang dilakukan oleh
Luthfaturrohmah (2015)
13
Berdasarkan uraian tersebut, model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
diharapkan dapat mewujudkan suatu pembelajaran
yang bermakna serta meningkatkan hasil belajar dan
kreativitas siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, penulis tertarik dan tertantang untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Keragaman
Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Siswa MI”
14
B. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih
terarah, maka ruang lingkup masalahnya dibatasi dan
difokuskan pada hal berikut:
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pada batasan ranah kognitif dengan
menggunakan nilai gain score yang diperoleh
dari nilai pretest dan posttest berdasarkan
Taksonomi Bloom.
2. Kreativitas siswa diukur dengan cara setiap
perwakilan kelompok mengambil satu
pertanyaan, kemudian setiap kelompok diminta
untuk menggambar sesuai dengan kreativitasnya
jawaban dari pertanyaan tersebut yang diarahkan
pada menggambar peta Indonesia.
3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V MI
Ma‟arif Ngrupit Jenangan Ponorogo.
15
4. Materi yang akan dilakukan penelitian yaitu
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di
Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas,
peneliti menentukan Rumusan Masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kreativitas ilmu pengetahuan sosial
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
dengan yang menggunakan metode
konvensional?
2. Bagaimana hasil belajar ilmu pengetahuan sosial
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia yang menggunakan model
16
pembelajaran kooperatif tipe make a match
dengan yang menggunakan metode
konvensional?
3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match kreativitas dan
hasil belajar ilmu pengetahuan sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui kreativitas ilmu pengetahuan
sosial materi keragaman suku bangsa dan budaya
di Indonesia yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
dengan yang menggunakan metode
konvensional.
17
2. Untuk mengetahui hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match dengan yang menggunakan
metode konvensional.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match kreativitas dan
hasil belajar ilmu pengetahuan sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Bedasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Dilihat Dari Segi Teoritis
18
a. Memberikan masukan kepada guru di
sekolah tempat penelitian ini yang dapat
digunakan sebagai upaya peningkatan proses
pembelajaran.
b. Memberikan sumbangan penelitian dalam
bidang pendidikan yang ada kaitannya
dengan masalah upaya peningkatan proses
pembelajaran
c. Mengembangkan praktik pembelajaran mata
pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia
2. Dilihat Dari Segi Praktis
a. Bagi Guru
Model pembelajaran make a match
diharapkan dapat; 1) memberikan
pengetahuan dan wawasan luas bagi guru
mengenai model pembelajaran make a match,
19
2) meningkatkan keterampilan guru dalam
melakukan pembelajaran, 3) meningkatkan
profesionalitas mengajar sehingga tercipta
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
b. Bagi Siswa
Model pembelajaran make a match
diharapkan dapat: 1) lebih termotivasi untuk
belajar mata pelajaran IPS materi keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia, 2)
meningkatkan kreativitas siswa dalam mata
pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia, 3) menggali potensi
dan meningkatkan pemahaman siswa dalam
mata pelajaran IPS materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia
c. Bagi Sekolah
20
Model pembelajaran make a match
diharapkan dapat dijadikan bahan
pengembangan proses pembelajaran dan
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat dalam melakukan perbaikan
proses pembelajatan mata pelajaran IPS
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan secara keseluruhan
dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian,
yakni:
1. Bab pertama, merupakan pendahuluan yang
berisi latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat
penelitian, sistematika pembahasan.
21
2. Bab kedua, memaparkan telaah hasil penelitian
terdahulu, landasan teori, kerangka berpikir,
pengajuan hipotesis.
3. Bab ketiga, merupakan metode penelitian yang
berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel,
instrumen pengumpulan data, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data.
4. Bab keempat, merupakan hasil penelitian yang
berisi gambaran umum lokasi penelitian,
deskripsi data, analisis data (pengujian
hipotesis), interpretasi dan pembahasan.
5. Bab kelima, merupakan penutup yang berisi
kesimpulan dan saran
22
23
BAB II
TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU,
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi satu acuan
penulis dalam melakukan penelitian, sehingga
penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari
penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan
penelitian dengan judul yang sama. Namun penulis
mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi
dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian
penulis.
Penelitian tersebut terdapat persamaan dan
perbedaan permasalahan penelitian. Berikut
24
merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal dengan penelitian yang dilakukan penulis.
1. Skripsi Mentari (2016) yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournamets (TGT) Terhadap Kreativitas
Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Al-Amalul
Khair Palembang”. Penelitian ini menjelaskan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
kreativitas kelas IV.A (eksperimen) yang
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournamets (TGT) dengan
kreativitas siswa kelas IV.B (kontrol) pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Perbedaannya,
penelitian Mentari (2016) meneliti mengenai
model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournamets (TGT), sedangkan penelitian
25
yang dilakukan Peneliti meneliti mengenai
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Perbedaan lainnya yaitu penelitian
Mentari meneliti kreativitas siswa, sedangkan
penelitian yang dilakukan Peneliti meneliti
kreativitas dan hasil belajar siswa.
Persamaannya yaitu sama-sama meneliti
mengenai kreativitas siswa SD/MI dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif,
dan menggunakan kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
2. Skripsi Shanti Eka Rahmawati (2017) yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil
belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Metro
Barat” penelitian ini menjelaskan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
26
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match terhadap hasil belajar IPS kelas IV.
Pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan hasil
belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen
adalah 69,84 sedangkan kelas kontrol adalah
60,3. Begitu pula dapat dilihat dari
perbandingan nilai N-gain kelas eksperimen
0,43 sedangkan nilai N-gain kelas kontrol 0,30.
Perbedaannya, penelitian Shanti (2017) meneliti
mengenai hasil belajar siswa, sedangkan
penelitian yang dilakukan Peneliti meneliti
mengenai kreativitas dan hasil belajar siswa.
Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dan meneliti mata pelajaran IPS.
27
3. Skripsi Luthfaturrohmah (2015) yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) Terhadap Kreativitas
dan Hasil Belajar Matematika pada Materi
Aritmatika Sosial Kelas VII di MTsN
Aryojeding Rejotangan Tulungagung Tahun
Ajaran 2014/2015. Penelitian ini menjelaskan
bahwa terdapat perbedaan kreativitas yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation dengan yang tidak diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Terdapat perbedaan hasil
belajar matematika pada materi aritmatika sosial
yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation dengan yang
tidak diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, nilai rata-
28
rata pada kelas eksperimen sebesar 76,03
sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol
sebesar 58,52. Sehingga model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika.
Perbedaannya, penelitian Luthfaturrohmah
(2015) meneliti mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation materi
aritmatika sosial kelas VII. Persamaannya yaitu
sama-sama meneliti kreativitas dan hasil belajar
siswa.
B. Landasan Teori
1. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Trianto model pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai pendekatan
29
pembelajaran yang menjadi pedoman guru
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
di kelas, agar tujuan pembelajaran tercap
termasuk di dalamnya tahapan kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.9
Menurut Eggen dan Kauchak, model
pembelajaran dapat memberi pedoman dan
arahan untuk guru dalam melaksanakan suatu
pembelajaran.10
Arends menyatakan bahwa
model pembelajaran sebagai pijakan untuk
menentukan strategi dan model
pembelajaran.11
Pengertian mengenai model
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pola
9 Muhamad Afandi, Evi Chamalah, dan Oktarina Puspita
Wardani, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah (Semarang:
UNISSULA PRESS, 2013).15. 10
Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif.29. 11
Ibid., 29-30.
30
secara sistematis yang digunakan pendidik
sebagai acuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran meliputi strategi, metode,
teknik, media, bahan dan alat penilaian
pembelajaran secara maksimal.
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran cooperative
learning atau pembelajaran kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan
mengedepankan kerja sama antar siswa agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran.12
Pembelajaran kooperatif adalah strategi
pembelajaran dengan membentuk kelompok
kecil yang mempunyai kemampuan berbeda-
beda dengan melakukan kerjasama untuk
12
Ibid.,44.
31
memahami materi pelajaran secara bersama-
sama.13
Menurut bahasa asing, istilah
kooperatif learning dapat disebut sebagai
cooperative learning. Menurut Saputra dan
Rudyanto, pembelajaran kooperatif yaitu
metode yang konsepnya tidak jauh berbeda
dengan dengan metode pembelajaran
kelompok. Tetapi kedua pembelajaran
tersebut berbeda, ada suatu unsur dasar yang
membedakannya. Pembelajaran kelompok
dinilai mempunyai sistem asal-asalan. Jika
dibandingkan pembelajaran kooperatif,
pembelajaran tersebut memiliki sistem yang
13
Suparmi, “Pembelajaran Koperatif dalam Pendidikan
Multikultural,” Pembangunan Pendidikan. Fondasi dan Aplikasi
Volume 1 N (2012).113.
32
memungkinkan guru dapat mengelola
pembelajaran secara efektif.14
Berdasarkan pendapat para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah suatu proses
pembelajaran yang dilakukan secara
kelompok dengan tujuan untuk saling
bekerjasama. Tiap anggota kelompok terdiri
atas 4-5 siswa heterogen (kemampuan,
gender, karakter).
c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Adapun karakteristik dari model
pembelajaran kooperatif adalah sebagai
berikut :15
14
Afandi, Chamalah, dan Wardani, Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. 51. 15
Rusman, Model-model Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers,
2012).208-209.
33
1) Kelompok siswa bekerja secara
kooperatif dalam menuntaskan materi
belajarnya
2) Pembentukan kelompok melihat
kemampuan siswa dari yang tinggi,
sedang dan rendah.
3) Setiap anggota kelompok mungkin
berasal dari ras, suku, budaya dan jenis
kelamin yang berbeda-beda.
4) Memberikan penghargaan lebih kepada
kerjasama kelompok, bukan individu.
d. Unsur-unsur dalam Pembelajaran Kooperatif
Adapun unsur-unsur dalam
pembelajaran kooperatif adalah sebagai
berikut :16
16
Ibid., 208.
34
1) Setiap kelompok harus beranggapan
bahwa mereka harus bekerja sama
bersama-sama.
2) Setiap siswa dalam kelompoknya harus
memiliki tanggung jawab seperti milik
mereka sendiri.
3) Semua kelompok harus punya tujuan
yang sama
4) Siswa membagi tugas dan tanggung
jawab nya dengan anggota kelompoknya.
5) Siswa bersama kelompoknya melakukan
evaluasi bersama-sama.
6) Siswa berbagi keterampilan bersama
kelompoknya untuk belajar bersama
untuk proses belajar.
35
7) Setiap siswa dalam kelompoknya
dimintai pertanggungjawaban yang
ditangani dalam kelompoknya
e. Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif
Sejalan banyaknya penelitian, berikut
keunggulan dari model pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:17
1) Aktivitas belajar siswa meningkat
sehingga pembelajaran menjadi kondusif
dan berpengaruh terhadap prestasi
akademiknya.
2) Daya ingat siswa meningkat dikarenakan
mereka dapat berbagi informasi.
3) Siswa merasa puas dengan pengalaman
belajarnya karena dapat berinteraksi baik
dengan teman-temannya.
17
Leli Halimah, Keterampilan Mengajar (Bandung: PT Refika
Aditama, 2017).338.
36
4) Membantu meningkatkan komunikasi
lisan siswa
5) Menumbuhkan keterampilan sosial siswa.
6) Percaya diri siswa meningkat
7) Hubungan siswa dengan guru menjadi
positif
f. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Pendidikan kooperatif mengajarkan
mengenai nilai-nilai moral dan pengetahuan
secara akademis. Adapun manfaat
pembelajaran kooperatif secara khusus
sebagai berikut:
1) Pembelajaran kooperatif mengajarkan
nilai kerjasama
Secara tidak langsung,
pembelajaran kooperatif mengajar siswa
bahwa sikap tolong menolong adalah hal
37
yang baik. Sebuah ulasan terdapat sebuah
riset, psikologi Marilyn Watson
menyatakan bahwa “sikap adil dan
berbudi pekerti dalam sebuah kelompok
pertemanan merupakan hal yang dapat
menciptakan kecenderungan untuk
terlibat dalam perilaku pro sosial dan
meningkatkan kepedulian terhadap
sesama anggota kelompok”.18
2) Pembelajaran kooperatif dapat
membangun komunitas di dalam kelas
Pembelajaran kooperatif
membantu siswa dalam anggotanya untuk
saling peduli dan berinteraksi secara
sosial maupun di dalam kelas.
18
Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap
Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik (Bandung: Nusa Media,
2014).241.
38
Pembelajaran kooperatif mampu
menumbuhkan sikap menghargai
bilamana teman sekelas mempunyai cacat
atau berasal dari etnik yang berbeda.
Kelompok kooperatif dapat
meningkatkan kualitas hubungan lintas
ras yang mendorong terjadinya
persahabatan hingga tingkatan yang
signifikan.
3) Pembelajaran kooperatif mengajarkan
keterampilan dasar kehidupan
Melalui pembelajaran kooperatif,
keterampilan dapat berkembang
diantaranya keterampilan mendengar,
mengambil perspektif dari orang lain,
berkomunikasi dengan baik,
menyelesaikan masalah dan saling
39
bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Studi menunjukkan bahwa siswa yang
dapat mempraktekkan pembelajaran
kooperatif ternyata mampu menguasai
keterampilan dengan lebih baik.
4) Pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan pencapaian akademis
Sebuah ulasan terdapat 15
eksperimen didapati bahwa pembelajaran
kooperatif memberikan pengaruh positif
kepada siswa. Siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi maupun rendah dapat
memperoleh manfaat dari kelompok
pembelajaran kooperatif.19
19
Ibid., 242.
40
5) Pembelajaran kooperatif menawarkan
sebuah alternatif untuk pengelompokan
siswa
Menurut Oakes, pembelajaran
kooperatif dapat menghindari
pengelompokkan dan mencapai
kesetaraan dalam pendidikan. Siswa yang
lebih pintar dari segi akademis akan
berusaha belajar bekerja sama dan peduli
kepada orang lain. Mereka dapat
membantu mengajarkannya kepada orang
lain.20
g. Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif
Pendekatan scientific dapat diterapkan
dalam model kooperatif dengan cara
20
Ibid., 243.
41
menyesuaikan langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif dengan langkah-
langkah pendekatan scientific, diantaranya
observasi, menanya, eksperimen, menalar
dan mengkomunikasi. Cukup mudah bila
ingin mengintegrasikan langkah-langkap
tersebut, harus ada keahlian yang jeli dan
rajin.21
2. Kooperatif Tipe Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe Make A
Match
Model pembelajaran tipe make a
match merupakan model pembelajaran
dengan siswa mencari pasangan untuk
mempelajari konsep dengan suasana yang
21
Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif.214.
42
menyenangkan. Dikembangkan oleh Lorna
Curran yang dapat diterapkan untuk semua
mata pelajaran dan semua jenjang kelas.22
Menurut Rahmad Widodo model
pembelajaran tipe make a match yaitu
mencari pasangan dengan setiap siswa
mendapatkan kartu kemudian diminta untuk
mencari pasangan yang sesuai dengan
jawaban.23
Model pembelajaran tipe make a
match adalah salah satu teknik belajar
mengajar dengan mencari pasangan yang
dilakukan dengan konsep yang
menyenangkan sambil mempelajari materi
pembelajaran.
22
Huda, Cooperative Learning.135. 23
Ayu Febriana, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS
Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang,” Jurnal
Pendidikan Dasar Volume 1 Nomor 2 (2011).154.
43
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe
Make A Match
Adapun langkah-langkah model
pembelajaran tipe make a match sebagai
berikut:24
1) Guru menyiapkan kartu yang sudah
ditulisi beberapa konsep yang sesuai
dengan pelajaran. Diantaranya ada kartu
yang berisi soal dan kartu yang berisi
jawaban.
2) Masing-masing siswa mendapatkan satu
kartu yang berisi soal atau jawaban dari
kartu tersebut.
3) Setiap siswa memikirkan soal atau
jawaban yang sudah diberikan oleh guru.
24
Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif.87-88.
44
4) Siswa mencari pasangan dari kartu yang
berisi soal atau jawaban yang cocok
dengan kartunya.
5) Siswa mencocokkan pertanyaan atau
jawaban dari kartu yang dibawa sebelum
batas waktu yang diberikan oleh guru.
6) Apabila siswa tidak berhasil
mencocokkan dari kartu yang dibawa
dengan temannya, maka akan
mendapatkan hukuman yang telah
disepakati
7) Setelah babak pertama selesai, kartu
dikocok lagi dan siswa mendapatkan
kartu yang berbeda lagi. Begitu
seterusnya.
8) Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan materi yang telah dibahas.
45
c. Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Tipe Make A Match
Model pembelajaran kooperatif tipe
make a match mempunyai kelebihan,
diantaranya :
1) Siswa melakukan pembelajaran
memahami konsep dengan cara yang
menyenangkan dan tidak membosankan
2) Terwujudnya sikap kerja sama yang baik
antar siswa
3) Secara tidak langsung akan muncul sikap
gotong royong antar siswa secara merata
Selain kelebihan, model pembelajaran
kooperatif tipe make a match juga memiliki
kelemahan diantaranya:
1) Melakukan pembelajaran perlu
mendapatkan bimbingan dari guru
46
2) Dapat tercipta suasana kelas yang gaduh
yang berakibat dapat mengganggu kelas
lain
3) Persiapan alat dan bahan yang matang
3. Hakikat Kreativitas Siswa
a. Pengertian Kreativitas
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kreativitas adalah
kemampuan untuk mencipta dan daya cipta.25
Menurut Mayesty kreativitas adalah
kemampuan bertindak dan berfikir untuk
menciptakan suatu hal yang dapat berguna
bagi dirinya ataupun orang lain.26
25
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008).760 26
Masganti Sit et al., Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
(Medan: Perdana Publishing, 2016).1.
47
Menurut Drevdahl dalam Hurlock
menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk menghasilkan
ssesuatu yang baru dan dapat berupa
imajinasi yang dapat dihasilkan melalui
pengalaman sebelumnya dengan memiliki
maksud dan tujuan yang ditentukan.27
Menurut Johnston, dkk
mengungkapkan bahwa kreativitas adalah
suatu kontinum yang cakupannya terdiri atas
beberapa tahapan seperti tingkat kreativitas,
tingkat kreativitas dengan melibatkan minat,
tingkat kreativitas dengan melibatkan melalui
menggunakan keterampilan dan tingkat akhir
27
Sit et al, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Medan:
Perdana Publishing, 1-2.
48
kreativitas dengan melibatkan aktivitas
membuat sesuatu yang baru.28
Pendapat para ahli dapat disimpulkan
bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan
yang dimiliki oleh siswa dengan tujuan untuk
menghasilkan suatu ide atau produk baru
yang mempunyai nilai kegunaan yang dapat
diperoleh dari pengalaman sebelumnya.
b. Ciri-ciri Kreativitas
Kreativitas berhubungan erat dengan
proses berpikir. Seseorang akan dapat
berimajinasi dengan baik bila mempunyai
kreativitas yang baik pula. Siswa yag kreatif
akan mempunyai rasa ingin tau yang tinggi,
memiliki rasa percaya diri dan memiliki
kegemaran yang kreatif.
28
Halimah, Keterampilan Mengajar.340-341.
49
Ciri kreatif lainnya yaitu siswa akan
lebih tertarik dengan hal yang bersifat rumit
dan misterius, berani dalam pendirian, ulet,
mandiri dalam berfikir dan lain-lain.
Ciri-ciri kreativitas dari kelompok
pakar psikologi adalah sebagai berikut:29
1) Imajinatif
2) Mempunyai prakarsa
3) Mempunyai minat luas
4) Mandiri dalam berpikir
5) Melit (ingin tahu)
6) Senang berpetualang
7) Penuh energi
8) Percaya diri
9) Bersedia mengambil resiko
10) Berani dalam pendirian dan keyakinan
29
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014). 36-37.
50
Selain itu, ada beberapa ciri-ciri
kreativitas yang diinginkan guru sekolah
dasar dan sekolah menengah yaitu:30
1) Penuh energi
2) Mempunyai prakarsa
3) Percaya diri
4) Sopan
5) Rajin
6) Melaksanakan pekerjaan pada waktunya
7) Sehat
8) Berani dalam berpendapat
9) Mempunyai ingatan baik
10) Ulet
Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
kreativitas selalu aktif dalam proses
30
Ibid., 37.
51
pembelajaran.siswa akan mencari tantangan
yang baru sesuai dengan apa yang ingin
didapatkannya
c. Pengukuran Kreativitas
Kemampuan berfikir kreatif dapat
ditingkatkan dari satu tingkat ke tingkat yang
lebih tinggi. Caranya yaitu dengan
memahami proses berfikir dan faktor-
faktornya. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tingkat kemampuan berfikir kreatif
seseorang dapat berubah dari satu tingkat ke
tingkat berikutnya.
1) Pengukuran kreativitas dapat
menggunakan tes kreativitas verbal
(mengukur kemampuan divergen) yaitu
seseorang dapat menghasilkan dan
memproduksi ide-ide baru dari dirinya.
52
Kontruksi tes kreativitas verbal pertama
kali dikontruksi oleh Utami Munandar
yang terdiri dari enam sub-tes untuk
mengukur dimensi operasi berpikir
divergen. Setiap tes mengukur aspek
yang berbeda-beda dari “kreativitas” dan
“berpikir kreatif”. Berikut keenam subtes
dari tes kreativitas verbal, yaitu:31
a) Permulaan Kata
Memikirkan kata yang dimulai
dengan susunan huruf sebagai
rangsangan. Tes ini berfungsi untuk
mengukur kelancaran dengan kata.
Contoh: misal siswa diberikan huruf
“k” dan “a”, kemudian siswa
menjawab: kapal, kami, dan lain-lain.
31
Ibid., 68-69.
53
b) Menyusun Kata
Menyusun kata dengan menggunakan
huruf dari satu kata yang diberikan
sebagai rangsangan. Tes tersebut
berfungsi untuk mengukur kelancaran
kata dengan menuntut kemampuan
reorganisasi persepsi. Contoh: siswa
diberikan kata “proklamasi”,
kemudian siswa menjawab “kolam”,
“lama”, “silam”.
c) Membentuk Kalimat Tiga Kata
Menyusun kalimat yang terdiri dari
tiga kata, huruf pertama setiap kata
diberikan sebagai rangsangan, akan
tetapi urutan dalam penggunaan
ketiga huruf boleh berbeda-beda.
Contoh: siswa diberi tiga huruf “a”,
54
“m”, “p”, kemudian siswa menjawab
“ani makan pisang” atau “mana
payung anton”
d) Sifat-sifat yang Sama
Menemukan objek yang mempunyai
dua sifat yang ditentukan. Tes
tersebut berfungsi untuk mengukur
kelancaran dalam memberika gagasan
dengan mencetuskan gagasan yang
ditentukan oleh peneliti. Contoh:
siswa diberikan dua kata sifat “bulan”
dan “keras”, kemudian siswa
menjawab bola, roda, kelereng, dan
lain-lain
e) Macam-macam Penggunaan
Memikirkan sebanyak mungkin
penggunaan dari benda sehari-hari.
55
Tes ini merupakan ukuran kelenturan
dalam berfikir. Contoh: Misalnya
anak diberi surat kabar, ia
menggunakannya untuk membuat
kapal-kapalan, topi, bola.
f) Apa Akibatnya
Memikirkan segala sesuatu yang
terjadi dari kejadian hipotesis yang
ditentukan sebagai rangsangan.
Kejadian tersebut tidak terjadi di
Indonesia, tetapi siswa
mengumpamakan andai kata tersebut
terjadi. Tes tersebut mengukur
kelancaran dalam memberikan
gagasan yang digabung dalam
mengembangkan suatu gagasan.
56
Contoh: apa akibatnya ketika manusia
bisa terbang seperti burung?
2) Tes Kreativitas Figural (TKF) merupakan
suatu adaptasi dari Circle Test dari
Torrance yang pertama kali digunakan di
Indonesia tahun 1976. Kemudian
dilakukan penelitian standardisasi untuk
umur 10-18 tahun oleh Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia bagian Psikologi
Pendidikan. Manfaat dari penelitian
tersebut yaitu dapat memberikan
perspektif yang luas dalam mengukur
kemampuan berpikir kreatif. TKF
memungkinkan menyelesaikan dalam
waktu singkat (memerlukan 10 menit
menyelesaikan tes). Sama halnya TKV,
TKF juga mengukur aspek kelancaran,
57
kelenturan, orisinalitas dan elaborasi
berpikir kreatif. TKF dapat membuat
kombinasi antar unsur-unsur yang
diberikan yaitu dengan cara memberi skor
bonus orisinalitas.32
3) Skala Sikap Kreatif
Sikap kreatif dapat dioperasionalisasi ke
dalam dimensi sebagai berikut:
a) Terbuka dengan pengalaman baru
b) Kelenturan dalam berpikir
c) Kebebasan dalam ungkapan diri
d) Menghargai fantasi
e) Minat terhadap kegiatan kreatif
f) Percaya terhadap gagasan sendiri
g) Mandiri dalam memberikan
pertimbangan
32
Ibid., 69-70.
58
4) Skala Penilaian Anak Berbakat oleh Guru
Skala penilaian anak berbakat terdiri dari
empat sub skala sebagai berikut: (1) ciri-
ciri intelektual umum, (2) ciri-ciri
motivasi, (3) ciri-ciri kreativitas, dan (4)
ciri-ciri kepemimpinan. Menurut Utami
Munandar dalam bukunya yang berjudul
“Pemanduan Anak Berbakat”
mengemukakan ciri-ciri kreativitas
meliputi:33
a) Rasa ingin tahu yang luas dan
mendalam
b) Sering mengajukan pertanyaan yang
baik
c) Memberikan banyak gagasan atau
usul terhadap suatu masalah
33
Ibid., 70-71.
59
d) Bebas dalam menyatakan pendapat
e) Mempunyai rasa keindahan yang
dalam
f) Menonjol dalam salah satu bidang
seni
g) Mampu melihat suatu masalah dari
berbagai segi/sudut pandang
h) Mempunyai rasa humor yang luas
i) Mempunyai daya imajinasi
j) Orisinal ungkapan gagasan dan dalam
pemecahan masalah
5) Faktor-faktor yang Menghambat
Kreativitas
Mengembangkan kreativitas
seseorang pasti mengalami berbagai
hambatan bahkan dapat mematikan
60
kreativitasnya. Berikut hambatan-
hambatan sebagai berikut:34
a) Evaluasi, syarat memupuk kreativitas
konstruktif yaitu apabila siswa sedang
asyik untuk berkreasi, maka pendidik
bisa menunda pemberian evaluasi
bahkan tidak usah memberikan
evaluasi. Diduga bahwa evaluasi
dapat mengurangi tingkat kreativitas.
b) Hadiah, memberikan hadiah dapat
mematikan kreativitas. Cukup banyak
penelitian yang menyatakan bahwa
jika perhatian anak dipusatkan untuk
memperoleh hadiah untuk melakukan
sesuatu, maka motivasi dan kreativitas
mereka akan menurun.
34
Rohani, “Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui
Media Bahan Bekas” Vol.5 No.2 (2017).11-12.
61
c) Persaingan, persaingan atau kompetisi
terdiri atas evaluasi dan hadiah.
Persaingan muncul akibatkan guru
memberikan hadiah kepada siswa
yang mendapatkan nilai terbaik.
Selanjutkan siswa akan mulai timbul
persaingan antar siswa dan
membandingkan dirinya dengan siswa
yang lainnya
d) Lingkungan yang Membatasi, proses
belajar dan kreativitas tidak dapat
dipaksakan kepada siswa yang belajar
di lingkungan menekankan
kedisiplinan dan hafalan semata.
Mereka diberi tahu apa yang
seharusnya dipelajari, bagaimana cara
mempelajarinya.
62
Peran guru dan orang tua juga
berpegaruh terhadap faktor penghambat
kreativitas. Siswa tidak dilatih
pembiasaan yang bisa dikembangkan
siswa untuk memunculkan keterampilan
yang dimiliki oleh siswa. Penghambat
lainnya yaitu siswa tidak berani untuk
terampil dan mengembangkan
kreativitasnya.35
4. Hakikat Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Belajar
Menurut Imron, belajar adalah suatu
cara yang dilakukan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang diberikan oleh guru
35
Ibid.,12.
63
kepada siswa dalam proses pembelajaran.36
Menurut psikologi belajar, belajar adalah
suatu perubahan tingkah laku manusia dari
hasil sebuah pengalaman.37
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses
interaksi antara individu dengan
lingkungannya menghasilkan perubahan
tingkah laku pada siswa yang dilihat dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilan
berdampak pada lingkungannya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diperoleh melalui
proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan
memperhatikan kriteria-kriteria hasil belajar
36
Sri Hayati, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Kooperatif
Learning (Magelang: Graha Cendekia, 2017).1-2. 37
Ibid.2.
64
yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar yang
dilakukan siswa dapat maksimal apabila
pembelajaran dilakukan dengan
menyenangkan.
Nana Sudjana dalam bukunya
mengatakan bahwa hasil belajar adalah suatu
pengalaman belajar yang dimiliki siswa
dilihat dari kemampuan-kemampuan siswa
tersebut.38
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan
perubahan keterampilan pada siswa setelah
melakukan proses pembelajaran di kelas.
Pada umumnya dapat di lihat pada
38
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014).22.
65
Taksonomi Bloom yang mencakup ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dikelompokkan menjadi 2
bagian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal:39
1) Faktor Internal
Faktor internal berasal dari diri siswa,
terbagi menjadi 2 yaitu aspek fisiologis
dan aspek psikologis
a) Aspek Fisiologis
Kondisi tubuh mempengaruhi proses
belajar siswa. Oleh karena itu proses
pembelajaran tidak maksimal apabila
39
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013).130.
66
kesehatan siswa terganggu. Akibatnya
tidak tercapai tujuan pembelajaran.
b) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang mempengaruhi
aspek psikologi antara lain:
(1) Kecerdasan Intelegensi Siswa
Tingkat kecerdasan intelegensi
berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa
(2) Sikap Siswa
Sikap yang baik siswa kepada
guru dan materi pembelajaran
yang dipelajari, menjadikan awal
yang baik bagi proses belajar
berlangsung. Sebaliknya apabila
siswa tidak menyukai bahkan
diingiri dengan kebencian, maka
67
dapat menimbulkan kesulitan
belajar
(3) Bakat Siswa
Setiap siswa pasti memiliki bakat
tertentu dan bakat dapat
berpotensi mempengaruhi ringgi
rendahnya prestsi belajar siswa
dengan bidang-bidang tertentu.
(4) Minat Siswa
Minat berarti suatu keinginan
yang tinggi dari diri siswa
terhadap sesuatu. Minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil
belajar siswa dengan bidang-
bidang tertentu.
68
(5) Motivasi Siswa
Motivasi dapat dibedakan menjadi
2 yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik berasal dari dalam seperti
perasaan senang terhadap materi
dan kebutuhan terhadap materi
dan motivasi ekstrinsik berasal
dari luar seperti pujian, tata tertib
sekolah, orang tua, guru, dan
seterusnya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Ada 3 faktor
yang mempengaruhi faktor eksternal
yaitu:
69
a) Faktor Keluarga
Proses pendidikan berawal dari
keluarga. Orang tua yang tidak
memperhatikan pendidikan anaknya,
akan berpengaruh terhadap hasil
belajarnya. Oleh karena itu, dalam
keluarga harus terjalin hubungan yang
penuh kasih sayang dan perhatian.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi
hasil belajar siswa yaitu metode
mengajar yang diberikan guru dalam
proses pembelajaran, kurikulum
sekolah, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, alat
pelajaran, dan metode pembelajaran.
70
c) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat yang berpengaruh
terhadap belajar siswa yaitu teman
bergaul, media masa, dan lingkungan
disekitar siswa.
5. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
di MI
a Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di MI
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MI
merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri sebagai integrasi dari mata pelajaran
ekonomi, geografi, sejarah serta ilmu sosial
lainnya.40
40
Yulia Siska, Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI (Yogyakarta:
Garudhawaca, 2016).3.
71
Menurut Norman MacKenzie ilmu
sosial adalah disiplin ilmu yang berkaitan
dengan manusia dalam konteks sosial.
Menurut National Science Fondation, ilmu
sosial adalah menelaah hubungan antar
manusia beserta organisasi masyarakat.
Sedangkan menurut Ahmad Sanusi, ilmu
sosial adalah ilmu yang bertaraf akademis
yang terdiri dari disiplin ilmu yang dipelajari
diperguruan tinggi, semakin tinggi akan
semakin ilmiah pula. Menurut Nursid
Sumaadmadja ilmu sosial adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai tingkah laku manusia secara
individu maupun kelompok sebagai anggota
masyarakat.41
41
Suswandari dan Toto Hastiartono, Inovasi Pembelajaran IPS
72
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
Menurut Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
antara lain:42
1) Memahami konsep yang berkaitan
dengan lingkungan dan masyarakat
sekitar.
2) Mempunyai kemampuan berpikir kritis,
logis, memiliki rasa ingin tau yang tinggi
dan memiliki keterampilan di kehidupan
bermasyarakat
3) Mempunyai kesadaran terhadap nilai-
nilai sosial
Berbasis Karakter (Jakarta: Mitra Abadi, 2014).23.
42 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016).31.
73
4) Komunikasi dan bekerjasama yang baik
dengan masyarakat luas.
Secara umum, tujuan dari
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
tingkat SD/MI yitu dapat memberikan bekal
kepada siswa mengenai pengetahuan sosial.
Sedangkan secara khusus tujuan dari
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sebagai berikut:43
1) Memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik dengan warga masyarakat
2) Mengaplikasikan pengetahuan sosial
dalam kehidupan masyarakat
3) Tanggap dalam menganalisis bahkan
memecahkan masalah yang terjadi dalam
kehidupan di masyarakat.
43
Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar.31-32.
74
4) Sikap mental yang baik dan memiliki
keterampilan dalam memanfaatkan
lingkungan hidup
5) Mengembangkan pengetahuan sosial
sesuai dengan kehidupan bermasyarakat,
teknologi dan lain sebagainya.
c. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
Pembahasan dari materi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial MI
semester 1 sebagai berikut:44
1) Peninggalan sejarah dari masa Hindu-
Buddha dan Islam di Indonesia.
2) Kenampakan alam dan buatan serta
pembagian waktu di Indonesia.
44
Siti Syamsiyah et al., Ilmu Pengtahuan Sosial 5 (Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
75
3) Keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia.
4) Kegiatan ekonomi di Indonesia.
5) Perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajah.
6) Persiapan kemerdekaan Indonesia dan
perumusan dasar negara.
7) Peristiwa sekitar proklamasi.
8) Perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
d. Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
di Indonesia
Materi keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia sebagai berikut:45
1) Persebaran suku bangsa di Indonesia
2) Keragaman suku bangsa di Indonesia
45
Ibid.
76
3) Keanekaragaman budaya di Indonesia
4) Sikap menghormati budaya bangsa
Indonesia
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini
didasarkan pada hasil identifikasi masalah dan tujuan
penelitian yang telah ditetapkan. Adapun, kerangka
berpikir pada penelitian ini dapat dilihat melalui
bagian alur penelitian di bawah ini:
77
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Guru harus memiliki pengetahuan dan
kreativitas dalam melakukan pembelajaran agar
78
siswa memiliki semangat dan minat belajar.
Memahami karakter setiap peserta didik perlu
dilakukan, seperti siswa yang suka bermain,
bergerak aktif, senang bekerja kelompok dan lain-
lain.
Salah stau model pembelajaran yang sesuai
adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Karakteristik model pembelajaran kooperatif
erat hubungannya dengan karakteriktik siswa yang
gemar bermain.
Berdasarkan karakteristik model
pembelajaran kooperatif tipe make a match, maka
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia dapat diajarkan kepada siswa tanpa selalu
fokus selalu terpusat kepada guru.
79
D. Pengajuan Hipotesis
Hpotesis dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, kesimpulan yang masih sangat sementara.
Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ha : Adanya perbedaan kreativitas dan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia siswa MI antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match
Ha : Ada pengaruh yang signifikan pada kreativitas
dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
siswa MI yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
80
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
penelitian ini menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match yang selanjutnya
dianalisis bagaimana kemampuan kreativitas dan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian yang dilakukan adalah penelitian
eksperimen.
Metode penelitian eksperimen adalah metode
yang mengandung fenomena sebab akibat yang
merupakan inti dari model penelitian pendekatan
kuantitatif dengan membagi antara subjek dan objek
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang
81
mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang
tidak mendapatkan perlakuan.46
Jenis eksperimen yang digunakan adalah
quasi eksperimental design yaitu desain yang
mempunyai kelompok kontrol yang tidak dapat
sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.47
Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif dalam menguji hipotesis yang
telah disusun. Pendekatan ini merupakan penelitian
yang spesifikasinya sistematis, terstruktur dengan
jelas sejak awal hingga membuat desain penelitian.
Penelitian kuantitatif ini dalam pengumpulan data
berupa angka-angka serta dalam proses pengolah
46
Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Pendekatan, Jenis,
dan Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Direktorat Tenaga
Pendidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008).51-52. 47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2015).114.
82
data dan pengajuan hipotesis menggunakan analisis
statistik yang bersesuaian.
Penelitian ini untuk menguji pengaruh
variabel X (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match) terhadap Y1 (Kreativitas) dan Y2
(Hasil Belajar). Sedangkan untuk menganalisis
pengaruh masing-masing variabel menggunakan
desain penelitian ”Nonequivalent Control Group
Design”
1. Kreativitas (Menggambar)
----------------------------------------------------------
_ X1 O2
----------------------------------------------------------
_ X2 O2
----------------------------------------------------------
83
2. Hasil Belajar IPS
----------------------------------------------------------
O1 X1 O2
----------------------------------------------------------
O1 X2 O2
----------------------------------------------------------
Keterangan:
O1 = Uji awal
O2 = Uji akhir
X1 = Pembelajaran indoor (kelas eksperimen)
X2 = Pembelajaran indoor (kelas kontrol)
Desain penelitian eksperimen, quasi
dirancang untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap
kreativitas dan hasil belajar siswa MI. Kompetensi
Dasar (KD) dalam penelitian ini adalah KD 1.4
Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
84
Indonesia. Berikut gambaran dan rancangan
pelaksanaan penelitian eksperimen quasi dengan
desain penelitian nonequivalent control group design
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang ingin diteliti yang berfungsi
85
sebagai sumber data.48
Penelitian ini, populasi
yang diambil sebagai objek penelitian adalah
seluruh siswa kelas V MI Ma‟arif Ngrupit.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi
yang diambil dengan cara tertentu.49
Sampel
dapat juga dikatakan sebagai anggota populasi
yang memberikan data untuk kegiatan penelitian.
Sampling yang digunakan dalam penelitian
terdiri dari 2 kelompok dan berjumlah 52 siswa,
yaitu:
a. Kelas VB sebanyak 26 siswa sebagai kelas
eksperimen yang mendapatkan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match
48
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Sidoarjo: Zifatama
Publishing, 2016).104. 49
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.118.
86
b. Kelas VA sebanyak 26 siswa sebagai kelas
kontrol yang mendapatkan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran secara
konvensional
Menentukan sampel dilakukan dengan
memilih kelas yang mempunyai kesamaan rata-
rata pretest. Untuk mengetahuinya, peneliti
melihat melalui nilai pretest digunakan sebagai
tolak ukur kemampuan awal siswa.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk menilai hasil perlakuan yang
diberikan pada siswa selama proses
pembelajaran.50
Instrumen tersebut berupa soal tes
50
Sugiyono.148.
87
hasil belajar kognitif yang berbentuk pilihan ganda
dan essay dengan jumlah soal untuk pretest dan
posttest dibuat sama yaitu 10 soal pilihan ganda
dan 5 soal essay yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. Hasil belajar siswa diperoleh dari
selisih antara nilai posttest dan pretest.
Untuk mengetahui kualitas instrumen tes,
terlebih dahulu setiap item soal tes hasil belajar
dilakukan telaah soal, uji coba soal, dan analisis
soal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian soal dengan tujuan belajar, ketetapan
jumlah soal, dan kebenaran konsep yang
digunakan. Analisis soal meliputi analisis tingkat
kesukaran, daya beda, validitas dan reliabilitas
item soal yang akan dijabarkan sebagai berikut:
88
a. Tingkat Kesukaran
Suatu tes yang baik memiliki tingkat
kesukaran antara 40% - 60% untuk tes standar
dan antara 25% - 75% untuk tes buatan guru.
Dalam menentukan tingkat kesukaran tes,
diperlukan pembagian siswa menjadi
kelompok atas (pandai) dan kelompok bawah
(kurang pandai) yang diperoleh dari
merangking skor siswa. Besarnya jumlah siswa
kelompok atas dan kelompok bawah masing-
masing ditentukan sebanyak 27%. Analisis
tingkat kesukaran untuk tes pilihan ganda dan
essay dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
∑ ∑
89
∑ ∑
Keterangan:
Sm = Skor maksimal jawaban benar
Σ SKa = Σ salah kelompok atas
Σ SKb = Σ salah kelompok bawah
nKa = Σ siswa kelompok atas
nKb = Σ siswa kelompok bawah
Kriteria penentuan taraf kesukaran item soal
ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 3.1 Kriteria Penentuan Tingkat
Kesukaran Item Soal
Tingkat
Kesukaran (%)
Kriteria Kesukaran
< 25 Terlalu mudah (tidak baik)
25 – 75 Baik
> 75 Terlalu sulit (tidak baik)
Mengukur kreativitas siswa melalui
menggambar peta Indonesia yang digambar
sesuai dengan kreativitas siswa. Kemudian,
90
diminta untuk menempelkan suku bangsa dan
budaya Indonesia pada peta Indonesia yang
sudah dibuat secara berkelompok dengan
melihat instrument penilaian kreativitas.
Berikut ini adalah hasil tingkatan
kesukaran soal pilihan ganda dan essay:
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan
Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran
Pilihan Ganda
Essay
IK Kriteria
IK Kriteria
0.60 Baik
0.54 Baik
0.53 Baik
0.51 Baik
0.53 Baik
0.59 Baik
0.53 Baik
0.56 Baik
0.67 Baik
0.59 Baik
0.50 Baik
0.63 Baik
0.53 Baik
0.60 Baik
0.70 Baik
91
Hasil analisis tingkat kesukaran untuk
semua item soal pilihan ganda dan essay
tersebut dapat disimpulkan sudah baik dan
layak untuk diujikan. Hasil perhitungan tingkat
kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran 10
b. Daya Beda
Untuk menentukan daya beda suatu tes
diperlukan adanya sampel kelompok atas dan
kelompok bawah yang masing-masing
sebanyak 27 % dari seluruh siswa. Rumus
untuk menghitung daya beda pada soal essay
adalah:
∑ ∑
∑ ∑
Keterangan:
Σ SKa = Σ skor kelas atas
92
Σ SKb = Σ skor kelas bawah
nKa = Σ siswa kelas atas
nKb = Σ siswa kelas bawah
Sm = Skor maksimal jawaban benar
Kriteria Penentuan daya beda item soal
ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Penentuan
Daya Beda Item Soal
Kritera Klasifikasi
0,70 – 1,00 Baik sekali
0,40 – 0,69 Baik 0,20 – 0,39 Cukup
0,00 – 0,19 Jelek
Negatif Jelek
Berikut ini adalah hasil daya beda
pilihan ganda dan essay sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan
Daya Beda Soal
Daya Beda
Pilihan Ganda
Essay
DP Kriteria
DP Kriteria
0.47 Baik
0.41 Baik
0.53 Baik
0.44 Baik
93
0.47 Baik
0.43 Baik
0.53 Baik
0.45 Baik
0.47 Baik
0.41 Baik
0.47 Baik
0.53 Baik
0.47 Baik
0.53 Baik
0.53 Baik
Hasil analisis daya beda untuk semua
item soal pilihan ganda dan essay tersebut
dapat disimpulkan sudah baik dan layak untuk
diujikan. Hasil perhitungan daya beda soal
dapat dilihat pada lampiran 10
c. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid/sahih mempunyai validitas yang tinggi,
sedangkan instrumen yang kurang valid/sahih
mempunyai validitas yang rendah. Tinggi
94
rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambar tentang validitas
yang dimaksud
Pengujian validitas dalam penelitian ini
meliputi dua macam, yaitu validitas isi dan
butir soal. Validitas isi ditetapkan berdasarkan
penilaian dan pertimbangan dari beberapa ahli.
Sebelum instrumen diujicobakan pada siswa,
sebelumnya divalidasi terlebih dahulu
mengenai desain pembelajaran, soal yang akan
digunakan, dan materi yang akan diajarkan.
Validator desain pembelajaran, RPP, silabus
dan soal pada penelitian ini adalah
Dr.M.Syafiq Humaisi, M.Pd. Pada uji validitas
isi yang perlu diperhatikan yaitu keterwakilan
konsep soal yang hendak diukur dan
95
kesesuaiannya dengan indikator yang telah
ditetapkan.
Untuk menguji validitas butir soal
digunakan rumus Korelasi Product Moment
(Bivariate-Pearson) yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan Komputer Microsoft
Excel. Analisis validitas menggunakan rumus
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
n = banyaknya pasangan data x dan y
∑ = total dari jumlah variabel x
∑ = total dari jumlah variabel y
∑ = kuadrad total jumlah variabel x
∑ = kuadrad total jumlah variabel y
∑ = hasil perkalian dari total jumlah
96
variabel x dan total jumlah variabel y
Berikut ini rumus mencari validitas
biserial adalah sebagai berikut :
√
Keterangan
= koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab
betul bagi item yang dicari validasi
= rerata skor total
= standart deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
Kriteria validitas instrumen tes yang
dibuat oleh guru dapat dilihat pada tabel
berikut.
97
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Tes Pada Taraf
Signifikansi 95%
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,800 - 1,000 Sangat Valid
0,600 – 0,799 Valid
0,400 – 0,599 Cukup valid
0,200 – 0,399 Kurang valid
0,000 – 0, 199 Tidak valid
Berikut ini adalah hasil validitas pilihan
ganda dan essay sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validitas Soal
Uji Validitas
Pilihan Ganda
Essay
t
Hitung
t
Tabel Kriteria
t
Hitung
t
Tabel Kriteria
3.45 2.05 Valid
6.44 2.05 Valid
3.06 2.05 Valid
10.06 2.05 Valid
3.28 2.05 Valid
14.43 2.05 Valid
2.45 2.05 Valid
12.19 2.05 Valid
3.22 2.05 Valid
9.62 2.05 Valid
3.23 2.05 Valid
3.57 2.05 Valid
2.45 2.05 Valid
2.99 2.05 Valid
2.47 2.05 Valid
98
Hasil analisis validitas untuk semua
item soal pilihan ganda dan essay tersebut
dapat disimpulkan sudah baik dan layak
untuk diujikan. Hasil perhitungan validitas
soal dapat dilihat pada lampiran 10
d. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes berhubungan dengan
masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap. Teknik yang digunakan untuk
menentukan reliabilitas tes essay ini
menggunakan rumus alpha Cronbach
sedangkan untuk tes pilihan ganda
menggunakan rukus KR-20 yang dianalisis
dengan bantuan komputer Microsoft Excel
99
Untuk menginterpretasikan derajat
reliabilitas suatu tes, digunakan kriteria
berikut.
Tabel 3.7 Koefisien Uji Reliabilitas
Nilai Validitas Butir Soal Kriteria
0,800 - 1,00 Sangat reliabel
0,600 - 0,799 Reliabel
0,400 - 0,599 Cukup reliabel
0,200 - 0,399 Kirang reliabel
0,00 - 0,199 Tidak reliabel
Berikut ini adalah hasil reliabilitas
pilihan ganda dan essay sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas
Pilihan Ganda
Essay
0,68
0.92
Hasil analisis reliabilitas untuk
semua item soal pilihan ganda dan essay
tersebut dapat disimpulkan sudah baik dan
100
layak untuk diujikan. Hasil perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 10
2. Instrument Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Teknik dokumentasi ini dilakukan
untuk mengetahui daftar nama siswa di MI
Ma‟aif Ngrupit Jenangan Ponorogo Tahun
Pelajaran 2019/2020 yang menjadi responden
dalam penelitian yang akan diuji normalitas,
homogenitas, uji T, serta kesamaan dua rata-
rata untuk menentukan kelas eksperimen dan
kontrol.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan
metode observasi terstruktur adalah cara
pengumpulan data menggunakan jalan untuk
101
mengadakan pengamatan dan mencatat
secara sistematis terhadap fenomena yang
akan diselidiki. Teknik observasi tersebut
dilakukan untuk melihat peningkatan
kreativitas siswa.
Observasi dalam penelitian ini
difokuskan pada kegiatan setiap perwakilan
kelompok mengambil satu pertanyaan,
kemudian setiap kelompok diminta untuk
menggambar sesuai dengan kreativitasnya
jawaban dari pertanyaan tersebut yang
diarahkan pada menggambar peta Indonesia.
Data kreativitas siswa diperoleh
melalui observasi selama pembelajaran
berlangsung pengamatan dilakukan dengan
cara mengamati kreativitas yang dilakukan
siswa dala lembar observasi. Berikut adalah
102
lembar observasi kreativitas siswa yang
diamati oleh observer sebagai berikut:
Tabel 3.9
Lembar Pengamatan Observasi Siswa
Kelas V MI Ma’arif Ngrupit
Jenangan Ponorogo
No Nama
Kelompok
Nama
Siswa
Aspek Yang di
Amati Jumlah
Skor A B C D
1
KELOMPOK
1
2
3
4
5
Keterangan :
1) Kejelasan menyajikan gambar
2) Kerapian dalam menggambar
3) Mengidentifikasi keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia
4) Pemilihan warna
Tabel 3.10 Aspek-aspek yang Dinilai
103
dalam Observasi
Aspek yang dinilai Butir yang
dinilai
Pedoman Penilaian
Minimal Maksimal
1. Kejelasan
menyajikan
gambar
Kesesuaian
antara gambar
dengan soal
yang dijawab
20 40
2. Kerapian dalam
menggambar
Menggambar
dengan rapi dan
jelas
10 20
3. Mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa dan
budaya di
Indonesia
Kejelasan dalam
mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa dan
budaya di
Indonesia
10 20
4. Pemilihan warna Pemilihan warna
dalam
menggambar
10 20
Jumlah 50 100
c. Tes Hasil Belajar Pretest dan Posttest
Pretest diberikan kepada siswa
sebelum pembelajaran dimulai dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran
yang akan diajarkan. Posttest diberikan pada
104
saat akhir pembelajaran dengan tujuan untuk
mengetahui sampai mana pencapaian siswa
terhadap bahan pengajaran setelah
mengalami kegiatan belajar.
Teknik yang digunakan untuk
mengetahui data hasil belajar siswa kelas
VA dan VB MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan
Ponorogo pada materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Ketentuan
pengumpulan data menggunakan tes sebagai
berikut:
Prosedur tes : pretest dan posttest
Jenis tes : Tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda dan isian
dengan menggunakan
uji reliabilitas dan
validitas untuk
105
mengukur tingkat
kesukaran soal.
Metode tes digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar dari siswa
kelas V di MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan
Ponorogo kelas eksperimen dan kelas
kontrol materi keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Tes diberikan kepada
kedua kelas dengan alat tes yang sama
digunakan untuk menguji kebenaran
hipotesis penelitian. Berikut kisi-kisi tes
hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia.
Tabel 3.11
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu
106
Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas : V/1
Materi : Materi Suku Bangsa dan
Budaya di Indonesa
Kompetensi
Dasar Indikator
Jenjang
C1 C2 C3
Menghargai
keragaman
suku bangsa
dan budaya
di Indonesia
Menampilkan sikap
menghargai
keragaman suku
bangsa di Indonesia
10 14
Menyebutkan sikap
menghargai
keragaman budaya
di Indonesia
9 15
Mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa yang
terdapat di
Indonesia
2, 4 1, 3 8, 13
Menemukan dan
menunjukkan pada
peta/provinsi
beberapa suku
bangsa yang ada di
Indonesia
5, 6 12
Menjelaskan
pengertian suku
bangsa dan budaya
7 11
D. Teknik Pengumpulan Data
107
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif. Data kuantitatif
yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes
baik pretest ataupun posttest dan kreativitas siswa.
Data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui kreativitas dan hasil
belajar. Selisih antara nilai pretest dan posttest
adalah gain score yang akan digunakan untuk
pengujian hipotesis.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini diperoleh melalui tes kreativitas dan hasil belajar.
Tes hasil belajar Ilmu pengetahuan Soial pada saat
pretest dan posttest yang digunakan berupa 10 butir
pilihan ganda dan 5 butir essay tentang keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia. Kreativitas
berupa menggambar peta Indonesia bersama
kelompok, kemudian diminta untuk menempelkan
108
suku bangsa dan budaya Indonesia pada peta
Indonesia yang sudah dibuat secara berkelompok.
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mencatat
kegiatan siswa selama proses pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Penelitian ini menggunakan uji prasyarat
analisis. Berikut merupakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
Lavene:
a. Uji Normalitas
Tujuan melakukan uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Jika
data berdistribusi normal maka, maka untuk
109
analisis menggunakan skala parametrik dan
apabila data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal maka analisis
menggunakan skala non parametrik.
Pengujian normalitas menggunakan Chi
Kuadrat dengan hipotesis sebagai berikut:51
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah yang ditempuh
dalam uji normalitas sebagai berikut:
1) Menyusun data dalam tabel distribusi
frekuensi
Menentukan banyaknya kelas interval (k)
k = 1+3,3 log n, dengan n = banyaknya
objek penelitian
interval =
51
Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 2002).47.
110
2) Menghitung rata-rata (x) dan varians (s)
Rumus rata-rata:
= ∑
Rumus varians
= ∑
3) Mencari harga z, skor dari setiap batas
kelas x dengan rumus :
=
4) Menghitung frekuensi yang diharapkan
( dengan cara mengalikan besarnya
ukuran sampel dengan peluang atau luas
daerah dibawah kurva normal untuk
interval yang bersangkutan
5) Menghitung statistik Chi Kuadrat dengan
rumus sebagai berikut:
= ∑
111
Keterangan :
x2 = Chi-Kuadrat
Oi = Frekuensi yang diperoleh dari
data penelitian
Ei = Frekuensi yang diharapkan
K – banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian jika
dengan derajat
kebebasan dk = k – 1 dan taraf
signifikan 5% maka akan berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas,
dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
tersebut memiliki varian yang sama atau
tidak. Jika sampel memiliki varian yang sama
112
maka kelompok tersebut dinyatakan
homogen.
Hipotesis yang digunakan dalam uji
ini adalah sebagai berikut :
H0 :
H1 :
H0 : kedua kelompok varians sama
H1 : kedua kelompok varians
berbeda
Keterangan :
= varians nilai data awal kelas
eksperimen
= varians nilai data awal kelas
kontrol
Salah satu teknik statistik yang
digunakan untuk menjelaskan homogenitas
113
kelompok adalah dengan varians. Rumus
yang digunakan adalah:
Keterangan:
v1 = derajat kebebasan dari varians
terbesar
v2 = derajat kebebasan dari varians
terkecil
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika
2. Uji Hipotesis
Statistik inferensial digunakan untuk
menguji hipotesis. Statistik ini digunakan untuk
114
menguji ada tidaknya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match yang
signifikan terhadap kreativitas dan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial. Kreativitas berupa hasil
nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol dan
Hasil belajar berupa gain score dari kelas
eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan t-
test dengan rumus sebagai berikut.
a. Uji t - tes independen ( t- tes untuk sampel
bebas)
T-tes dengan sampel bebas artinya
sampel dalam penelitian tidak saling
berhubungan. Tujuan t-tes sampel bebas
adalah untuk mengetahui apakah perbedaan
nilai rata-rata dari dua kelompok sampel
independen yang memiliki perbedaan secara
signifikan. Dua sampel dikatakan independent
115
atau saling bebas adalah dua kelompok
sampel yang berbeda dengan perlakuan yang
berbeda.
Rumus umum untuk t-tes independen
adalah
√
= rata-rata dari sampel 1
= rata-rata dari sampel 2
= standar eror dari sampel 1
= standar eror dari sampel 2
= jumlah sampel 1
= jumlah sampel 2
Hipotesis:
𝐻0 : Ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap
116
kreativitas dan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia
𝐻1 : Tidak ada Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif tipe make a
match terhadap kreativitas dan hasil
belajar hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial materi keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia
Kriteria pengujian:
1) Apabila nilai 𝑡ℎ 𝑡𝑢 𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima
2) Apabila nilai 𝑡ℎ 𝑡𝑢 𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak
117
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Ngrupit berdiri
pada tahun 1957 yang pada saat itu dengan nama
Sekolah Agama Islam (S.A.I). Dimana pelajarannya
sebagian banyak pelajaran agama dan sebagian
pelajaran-pelajaran umum.
Adapun pendiri serta pengelola pada saat itu
adalah 4 serangkai yaitu Bapak Muh. Syarwani,
Bapak Asrofun, Bapak Suparman, Bapak Abu Nasir.
Pelaksanaan pendidikan di madrasah ini
adalah masuk sore selama 3 (tiga) tahun sampai
tahun 1960 yang bertempat di Komplek Pondok/
Masjid Gambiran dengan menggunakan tempat
belajar yang sangat sederhana yakni dingklik
118
dipergunakan sebagai meja tulis dan galar (tikar
bambu) sebagai tempat duduk.
Setelah tahun 1960 ada suatu intruksi yang
maksudnya setiap kegiatan pendidikan merupakan
suatu sekolah supaya mendaftarkan dan
menggabungkan diri pada suatu lembaga pendidikan
dari suatu organisasi. Oleh karena itu madrasah ini
masuk pada lembaga pendidikan yang bernaung di
bawah Partai Nahdlotul Ulama dan berganti nama
Madrasah Nurul Islam yang kemudian mendapatkan
pengesahan serta piagam dari Jakarta.
Pada tahun 1961 sampai 1962 Madrasah
dipindahakn ke rumah Ibu Satari dan Bapak Muh.
Syarwani (depan komplek madsarah sekarang) yang
pada saat itu sudah mulai dirilis pembuatan meja dan
tempat duduk meskipun sebagian masih meminjam
meja dan tempat duduk milik masyarakat sekitar.
119
Berhubung pada saat itu Bapak Muh. Syarwani
mempunyai hajat, terpaksa madrasah dipindahkan ke
rumah Bapak Asrofun sampai tahun 1964 dan
dikembalikan ke rumah Bapak Syarwani sampa
tahun 1965.
Sebenarnya sejak tahun 1962 sudah mulai
dibangun dengan sebanyak 3 (tiga) lokal, karena
keterbatasan biaya hanya selesai dindingnya saja.
akhirnya pada awal November 1965 (setelah
peristiwa G30S/PKI). Alhamdulilah hasil dari
swadaya masyarakat di Dukuh Gambiran ini gedung
madrasah yang dapat didirikan sebanyak 3 lokal.
Kayunya dari trembesi milik Bapak Kyai Malo.
Sejak saat itu gedung sudah bisa ditempati,
meskipun bangunan belum sempurna sampai tahun
1972.
120
Setelah tahun 1972 pengurus dan masyarakat
mempunyai hasrat untuk merehab dengan biaya
sendiri serta swadaya dari masyarakat. Modal
madrasah hanya sekitar Rp 90.000,00. Namun berkat
kerja keras pengurus dengan semua elemen
masyarakat dapat menyelesaikan rehab tersebut.
Untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar di kelas sangat dibutuhkan adanya fasilitas
penjunjang pelajayan pendidikan karena disadari
bahwa keberhasilan pendidikan berkorelasi terhadap
ketersediaan fasilitas penjunjang pendidikan. Berikut
fasilitas yang dimiliki MI Ma‟arif Ngrupit Ponorogo
yaitu ruang belajar, ruang kepala madrasah, ruang
tata usaha, ruang guru, musholla, ruang uks, ruang/
lab komputer, perpustakaan, ruang koperasi, kamar
mandi/ wc/ kamar kecil, lapangan upacara bendera,
tempat parkir, taman
121
B. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
berupa data kreativitas dan hasil belajar siswa kelas
V antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia. Kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match kelas
kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah
dan diskusi kelompok. Berdasarkan hal tersebut, data
kreativitas diperoleh melalui siswa bersama
kelompok menggambar peta Indonesia kemudian
mendiskusikan mengenai tarian dan suku bangsa
sesuai dengan gambar peta Indonesia yang diperoleh
melalui observasi siswa. Data hasil belajar siswa
diperoleh dari perbedaan skor post-test dan skor pre-
test yang disebut gain score. Gain score
menggambarkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
122
Sosial materi pelajaran keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia antara kelas eksperimen dan
kontrol. Gain score tersebut dapat dilihat pada
lampiran 13. Kemudian gain score diolah
menggunakan uji normalitas, uji homogenitas yang
dapat dilihat pada lampiran 14 dan uji t yang dapat
dilihat pada lampiran 15
Data kreativitas diperoleh dengan cara setiap
perwakilan kelompok mengambil satu pertanyaan,
kemudian setiap kelompok diminta untuk
menggambar sesuai dengan kreativitasnya jawaban
dari pertanyaan tersebut yang diarahkan pada
menggambar peta Indonesia. Diperoleh nilai rata-
rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kemudian data rata-rata kreativitas kemudian diolah
menggunakan uji normalitas, uji homogenitas yang
123
dapat dilihat pada lampiran 18 dan uji t yang dapat
dilihat pada lampiran 19.
Data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
materi keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia diperoleh melalui tes pilihan ganda yang
berjumlah 10 soal dan essay yang berjumlah 5 soal.
Tes pilihan ganda dan essay sebelum diujicobakan,
divalidasikan terlebih dahulu kepada ahli desain
pembelajaran. Validator dalam desain pembelajaran
ini adalah Dr.M.Syafiq Humaisi, M.Pd. Hasil
validasi instrumen dapat dilihat pada lampiran 21,
22, 23.
Instrumen yang sudah divalidasi
diujicobakan pada MI Negeri 2 Madiun kelas V
sebanyak 30 siswa. Pertimbangan kelas tersebut
sebagai uji coba karena seluruh siswa kelas tersebut
124
sudah mendapatkan materi keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia.
Hasil skor uji coba soal pilihan ganda
sebanyak 10 soal dan soal essay sebanyak 5 soal
menunjukkan menunjukkan bahwa seluruh soal
memiliki tingkat kesukaran yang baik. Daya beda
soal pilihan ganda terdiri dari 10 soal dalam kriteria
baik, sedangkan daya beda soal essay terdiri dari 5
soal termasuk dalam kriteria baik. Selain itu,
validitas item soal pilihan ganda yang terdiri dari 10
soal semua termasuk kriteria valid, sedangkan
validitas item soal essay yang terdiri dari 5 soal juga
termasuk dalam kriteria valid. Reliabilitas soal
pilihan ganda yaitu 0.68 menunjukkan reliabilitas
soal baik, sedangkan reliabilitas soal essay yaitu 0.92
menunjukkan reliabilitas soal sangat baik
125
1. Kreativitas
Hasil penelitian terkait kreativitas siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
ditunjukkan dengan tabel kreativitas sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Hasil Nilai Kreativitas Siswa
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No Nama Aspek
Jumlah
No Nama Aspek
Jumlah A B C D
A B C D
1 Aditia R 40 18 15 20 93
1
Ahmad
Hafidz
Ghozi
40 15 18 12 85
2 Agam D 40 15 20 15 90
2 Aina
Fidyawan 40 20 16 20 96
3 Aldimas J 40 20 20 18 98
3 Alveno Wahyuu
40 10 20 12 82
4 Alvin
Ni'am 40 18 20 15 93
4 Amira Tya
Salsabila 40 20 20 15 95
5 Arina Milati
40 15 20 15 90
5 Antoy H 40 15 18 12 85
6 Azzahra N 40 15 20 15 90
6 Ardiansyah
Eka Saputra 40 12 18 12 82
7 Claria A 40 18 15 20 93
7 Aura
Salsabilla 40 20 20 15 95
8 Deni Nur 40 18 20 15 93
8 Diandra
Farel Tri 40 10 20 12 82
9 Dwi A 40 20 20 18 98
9 Dimas Adi Nugroho
40 12 18 12 82
10 Elsy Juliva 40 18 15 20 93
10 Eka Rahayu 40 20 16 20 96
11 Fandi A 40 20 20 18 98
11 Elmira
Azmia 40 20 20 15 95
12 Farah
Raissa 40 20 20 18 98
12 Elsa Wahyu
Riyanti 40 20 20 15 95
13
Gusti Ayu
Etika
Purnama
40 18 20 15 93
13 Erliana
Ratna 40 20 20 15 95
126
14 Hudzaiffa
R 40 20 20 18 98
14 Faizal Akmal
40 10 20 12 82
15 Jelita R 40 15 20 15 90
15 Felicia
Agustin L 40 20 16 20 96
16 Luthfia Azzahra
40 15 20 15 90
16 Kayla Shofia 40 20 16 20 96
17 Maulana
Farid 40 20 20 18 98
17 Layyin
Silvana 40 20 20 15 95
18 Mega L 40 20 20 18 98
18 Mazin Artha
Rinaldi 40 12 18 12 82
19 Muh.Ilham 40 18 20 15 93
19 Muhammad
Yusa Falevi 40 10 20 12 82
20 Muh. Iqbal 40 18 20 15 93
20 Muhammad
Mu'min 40 15 18 12 85
21 Muh.
Nabil 40 20 20 18 98
21 Mundzir Al
Fikri 40 15 18 12 85
22 Muh. Rifki 30 15 20 15 80
22 Nadya Dwi 40 20 16 20 96
23 Nanda
Nuzul A 40 18 20 15 93
23 Nisrina
Hanani P 40 20 20 15 95
24 Nisa
Naylu
Zulfa
40 20 20 18 98
24 Raihan
Akbar B 40 10 20 12 82
25 Reyfand
Ega 40 18 15 20 93
25 Tiara
Vitriashila 40 20 16 20 96
26 Valensia E 40 18 15 20 93
26 Yohan
Andreansyah 40 12 18 12 82
Rata-rata 94
Rata-rata 89
Dijelaskan bahwa hasil nilai kreativitas
menunjukkan nilai kreativitas kelas eksperimen
lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu kelas
eksperimen mendapatkan nilai sebesar 94
sedangkan kelas kontrol mendapatkan nilai
sebesar 89. Dari hasil penelitian mengenai
127
kreativitas yang dikenakan kepada siswa kelas
eksperimen maupun kontrol, berpengaruh
terhadap hasil kreativitas siswa. Hasil
perhitungan nilai kreativitas dapat dilihat pada
lampiran 16.
Besar kecilnya nilai rata-rata kreativitas
yang diperoleh kelas eksperimen maupun kelas
kontrol dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai
yang diperoleh. Perbandingan nilai rata-rata hasil
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
tersebut dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut.
128
Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata
Kelas Eksperimen dan Kontrol
2. Hasil Belajar
a. Hasil Pretest
Pretest dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa
pada materi pokok pemanfaatan sumber daya
alam dengan prinsip ekoefisiensi baik di
kelas eksperimen maupun kelas kontrol
sebelum menerima perlakuan pembelajaran
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Eksperimen Kontrol Rata-rata
129
dari guru. Berikut ini akan disajikan hasil
pretest dari kelas eksperimen maupun kontrol
yang ditunjukkan dalam bentuk distribusi
frekuensi kemampuan awal siswa. Hasil
pretest tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.2 Nilai Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest Pretest
No Nama Nilai
Total
No Nama Nilai
Total
1 Aditia Rafif 47.5
1
Ahmad
Hafidz Ghozi
Musa'id
47.5
2 Agam Dwi 40
2 Aina
Fidyawan 47.5
3 Aldimas
Julyano 36.25
3
Alveno
Wahyuu
Ibramsyah
36.25
4 Alvin Ni'am 33.75
4 Amira Tya
Salsabila 51.25
5 Arina Milati 25
5 Antoy Hendra
Prastyo 33.75
6 Azzahra
Natswa 37.5
6 Ardiansyah
Eka Saputra 37.5
7 Claria Amarta 46.25
7
Aura
Salsabilla
Kirana
48.75
130
8 Deni Nur 20
8 Diandra Farel
Tri Argadia 58.75
9 Dwi
Aldiansyah 28.75
9 Dimas Adi
Nugroho 33.75
10 Elsy Juliva
Talenta 66.25
10 Eka Rahayu
Arifiana 45
11 Fandi Ahmad 40
11 Elmira Azmia
Husna 40
12 Farah Raissa 60
12 Elsa Wahyu
Riyanti 65
13 Gusti Ayu
Etika Purnama 37.5
13 Erliana Ratna
Duhita 36.25
14 Hudzaiffa
Rayya 36.25
14 Faizal Akmal
Al-Aziz 45
15 Jelita
Ramadhani 45
15
Felicia
Agustin
Lusiana
Wahyudi
50
16 Luthfia
Azzahra 28.75
16 Kayla Shofia
Wardani 65
17 Maulana Farid 37.5
17
Layyin
Silvana
Mardhatillah
50
18 Mega
Latiefatuzzahra 31.25
18 Mazin Artha
Rinaldi 66.25
19 Muhammad
Ilham 30
19 Muhammad
Yusa Falevi 33.75
20 Muhammad
Iqbal 40
20
Muhammad
Mu'min
Mustofa
42.5
21 Muhammad
Nabil 32.5
21 Mundzir Al
Fikri 46.25
22 Muhammad 40
22 Nadya Dwi 67.5
131
Rifki Novianingrum
23 Nanda Nuzul
Azahra 77.5
23 Nisrina
Hanani Purwa 55
24 Nisa Naylu
Zulfa 37.5
24 Raihan Akbar
Brilian 55
25 Reyfand Ega 21.25
25
Tiara
Vitriashila
Maharani
38.75
26 Valensia
Endrastata 31.25
26
Yohan
Andreansyah
Pratama
32.5
Rata-rata 38.75
Rata-rata 47.26
Kelas
Interval
Frekuensi
Eksperimen Kontrol
18-25 3 0
26-33 6 1
34-41 11 8
42-49 3 7
50-57 0 5
58-65 1 3
66-73 1 2
74-80 1 0
Jumlah 26 26
Rata-rata 39 47
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan
bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa
132
pada saat pretest di kelas eksperimen berada
pada rentangan antara 74-80, sedangkan di
kelas kontrol berada pada rentangan antara
66-73. Nilai terendah yang diperoleh di kelas
eksperimen berada pada rentangan nilai
antara 18-25, sedangkan di kelas kontrol
berada pada rentangan antara 26-33. Jika
dilihat dari nilai rata-ratanya, hasil pretest di
kelas eksperimen maupun kontrol juga
hampir sama, namun lebih tinggi nilai yang
diperoleh kelas kontrol, yaitu eksperimen
sebesar 39 dan kontrol sebesar 47. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa
mengenai materi pokok pemanfaatan sumber
daya alam dengan prinsip ekofisiensi masih
sangat rendah. Hasil perhitungan nilai pretest
dapat dilihat pada lampiran 11.
133
b. Hasil Posttest
Hasil posttest berupa nilai siswa
setelah menerima perlakuan pembelajaran
materi pokok keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. Hasil tersebut
menunjukkan kemampuan akhir siswa pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol
setelah mengikuti pembelajaran dengan
model yang berbeda. Hasil posttest kelas
eksperimen maupun kelas kontrol
ditunjukkan melalui distribusi frekuensi pada
tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Nilai Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest
Pretest
No Nama Nilai
Total
No Nama Nilai
Total
1 Aditia Rafif 65
1
Ahmad
Hafidz Ghozi
Musa'id
57.5
134
2 Agam Dwi 85
2 Aina
Fidyawan 75
3 Aldimas
Julyano 70
3
Alveno
Wahyuu
Ibramsyah
67.5
4 Alvin Ni'am 65
4 Amira Tya
Salsabila 88.8
5 Arina Milati 87.5
5 Antoy Hendra
Prastyo 56.3
6 Azzahra
Natswa 95
6 Ardiansyah
Eka Saputra 52.5
7 Claria Amarta 76.3
7
Aura
Salsabilla
Kirana
56.3
8 Deni Nur 62.5
8 Diandra Farel
Tri Argadia 55
9 Dwi
Aldiansyah 77.5
9 Dimas Adi
Nugroho 65
10 Elsy Juliva
Talenta 92.5
10 Eka Rahayu
Arifiana 90
11 Fandi Ahmad 70
11 Elmira Azmia
Husna 80
12 Farah Raissa 87.5
12 Elsa Wahyu
Riyanti 56.3
13 Gusti Ayu
Etika Purnama 58.8
13 Erliana Ratna
Duhita 71.3
14 Hudzaiffa
Rayya 88.8
14 Faizal Akmal
Al-Aziz 52.5
15 Jelita
Ramadhani 76.3
15
Felicia
Agustin
Lusiana
Wahyudi
86.3
16 Luthfia 92.5
16 Kayla Shofia 88.8
135
Azzahra Wardani
17 Maulana Farid 53.8
17
Layyin
Silvana
Mardhatillah
75
18 Mega
Latiefatuzzahra 90
18 Mazin Artha
Rinaldi 91.3
19 Muhammad
Ilham 62.5
19 Muhammad
Yusa Falevi 50
20 Muhammad
Iqbal 61.3
20
Muhammad
Mu'min
Mustofa
73.8
21 Muhammad
Nabil 92.5
21 Mundzir Al
Fikri 83.8
22 Muhammad
Rifki 57.5
22 Nadya Dwi
Novianingrum 83.8
23 Nanda Nuzul
Azahra 92.5
23 Nisrina
Hanani Purwa 76.3
24 Nisa Naylu
Zulfa 71.3
24 Raihan Akbar
Brilian 70
25 Reyfand Ega 65
25
Tiara
Vitriashila
Maharani
72.5
26 Valensia
Endrastata 67.5
26
Yohan
Andreansyah
Pratama
72.5
Rata-rata 76
Rata-rata 71
Kelas
Interval
Frekuensi
Eksperimen Kontrol
18-29 0 0
30-41 0 0
42-53 0 3
136
54-65 9 6
66-77 6 9
78-89 5 6
90-100 6 2
Jumlah 26 26
Rata-rata 76 71
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan
bahwa nilai tertinggi hasil posttest siswa
pada kelas eksperimen dan kontrol sama
pada rentangan 90-100, namun siswa kelas
eksperimen lebih banyak dari pada kelas
kontrol yaitu berjumlah 6 siswa, sedangkan
kelas kontrol sebanyak 2 siswa. Nilai
terendah hasil posttest di kelas eksperimen
berada pada rentangan antara 54-65,
sedangkan di kelas kontrol berada pada
rentangan antara 42-53. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa hasil posttest di kelas
137
eksperimen lebih tinggi daripada di kelas
kontrol.
Jika dilihat dari nilai rata-ratanya,
pada kelas eksperimen memperoleh nilai
rata-rata sebesar 76, sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 71. Artinya, nilai rata-rata
yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Hasil perhitungan
nilai posttest dapat dilihat pada lampiran 11.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil posttest
siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Dari hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan
pembelajaran dengan model Project Based
Learning dapat membantu peningkatan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa.
138
c. Gain-Score
Gain score merupakan nilai siswa
yang dihitung dari selisih antara nilai pretest
dengan posttest pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Gain score tersebut
nantinya digunakan untuk pengujian
hipotesis adanya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
Ilmu Pengetahuan Sosial materi keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai
pretest dan posttest kelas eksperimen
maupun kontrol, dapat diketahui rata-rata
gain score kelas eksperimen sebesar 36,78
dan rata-rata gain score kelas kontrol sebesar
23,80.
139
Besar kecilnya nilai rata-rata gain
score yang diperoleh kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dipengaruhi oleh besar
kecilnya nilai pretest dan posttest yang
diperoleh. Perbandingan nilai rata-rata hasil
pretest, posttest, dan gain score pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol tersebut
dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Grafik Gain Score Kelas
Eksperimen dan Kontrol
38.75
75.53
36.78
47.26
71.06
23.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pretest Posttest Gain Score
Eksperimen
Kontrol
140
Berdasarkan grafik 4.2 dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata hasil pretest
siswa di kelas kontrol lebih tinggi daripada
kelas eksperimen. Akan tetapi, setelah diberi
perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match nilai rata-rata
hasil posttest kelas eksperimen menjadi lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata gain
score yang diperoleh kelas eksperimen
menjadi lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Perbedaan rata-rata gain score kelas
eksperimen dan kelas kontrol tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pada kelas eksperimen
lebih besar daripada hasil belajar pada kelas
kontrol. Perbedaan perolehan hasil belajar
141
tersebut dapat dikaitkan dengan penggunaan
model pembelajaran yang digunakan, yang
mana pada kelas eksperimen model
pembelajaran yang digunakan adalah model
Kooperatif Tipe Make A Match. Hasil
perhitungan nilai rata-rata pretest, posttest
dan gain score siswa selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 13
C. Analisis Data
1. Kreativitas menggunakan model kooperatif tipe
make a match dengan metode konvensional
a. Uji Normalitas
Berikut ini adalah tabel uji
homogenitas hasil kreativitas sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Kreativitas
UJI HIPOTESIS
H0 : Data menyebar secara normal
H1 : Data tidak menyebar secara normal
Taraf Signifikasi 5% = 0.05
142
Statistik Uji
D = MAX [Fs (x1) - Ft (x1)] = 1.52
n = 52, Alfa = 5% diperoleh nilai
K = 0.188 dari tabel Kolmogorov-Smirnov
Daerah Penolakan H0
H0 ditolak jika D < K
Keputusan
H0 diterima karena D [Fs (x1) - Ft (x1)] >
K (0.188)
Kesimpulan
dengan taraf kepercayaan 95%, dapat
disimpulkan
bahwa data meyebar secara normal
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji
normalitas data hasil kreativitas ilmu
pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia tergolong
berdisribusi normal. Berdasarkan Tabel 4.4
H0 diterima karena D [Fs (x1) - Ft (x1)] > K
dari Tabel Kolmogorov-Smirnov (0.188).
Dihasilkan bahwa D [Fs (x1) - Ft (x1)] =
1.52 yaitu 1.52 > 0.188 dan disimpulkan
143
bahwa data menyebar secara normal.
Kreativitas ilmu pengetahuan sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia menunjukkan data menyebar
secara normal yaitu 1.52 > 0.188 yang dilihat
dari Tabel Kolmogorov-Smirnov. Hasil
Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran 18.
b. Uji Homogenitas
Berikut ini adalah tabel uji
homogenitas hasil kreativitas berikut :
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas
Hasil Kreativitas
Tolak H0 Jika, FHitung > FTabel atau FHitung < -
FTabel
F-Test Two-Sample for Variances
Eksperimen Kontrol
Mean 93.65384615 89.19230769
Variance 17.11538462 42.00153846
Observations 26 26
Df 25 25
144
F 0.407494231 F HITUNG
P(F<=f) one-
tail 0.014383929
F Critical
one-tail 0.51139197 F TABEL
Tabel 4.5 menunjukkan hasil
kreativitas ilmu pengetahuan sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia tergolong berdisribusi normal.
Berdasarkan Tabel 4.5 H0 diterima karena
FHitung < FTabel. Dihasilkan bahwa dihasilkan
bahwa FHitung = 0.407 sedangkan FTabel =
0.5113 yaitu FHitung (0.407) < FTabel (1.955)
dan disimpulkan bahwa data menyebar
secara normal dan memiliki variasi yang
identik (homogen). Hasil Perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada lampiran 18.
145
Hasil uji normalitas dapat ditarik
kesimpulan bahwa hasil uji normalitas diperoleh
kesimpulan bahwa kreativitas ilmu pengetahuan
sosial materi keragaman suku bangsa dan budaya
di Indonesia menunjukkan data menyebar secara
normal yaitu (1.52) > (0.188) dilihat dari Tabel
Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji homogenitas
yaitu FHitung (0.407) < FTabel (1.955) dan
disimpulkan bahwa data menyebar secara normal
dan memiliki variasi yang identik (homogen).
Kesimpulannya dari uji normalitas dan uji
homorgenitas dapat ditarik kesimpulan bahwa
adanya pengaruh kreativitas ilmu pengetahuan
sosial materi keragaman suku bangsa dan budaya
di Indonesia yang menggunakan model
kooperatif tipe make a match dengan yang
menggunakan metode konvensional.
146
2. Hasil Belajar menggunakan model kooperatif
tipe make a match dengan metode konvensional
Data yang digunakan untuk pengujian
hipotesis adalah data gain score. Namun,
sebelum dilakukan pengujian hipotesis akan
dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji
Normalitas tersebut merupakan salah satu uji
prasyarat sebelum dilakukan analisis data lebih
lanjut, seperti uji hipotesis. Hasil uji normalitas
data yang telah dihitung dengan program
Microsoft Exel dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut
a. Uji Normalitas
Berikut ini adalah tabel uji normalitas
kelas eksperimen dan kontrol hasil belajar
siswa sebagai berikut:
147
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data
Hasil belajar
UJI HIPOTESIS
H0 : Data menyebar secara normal
H1 : Data tidak menyebar secara normal
Taraf Signifikasi 5% = 0.05
Statistik Uji
D = MAX [Fs (x1) - Ft (x1)] = 0.24
n = 52, Alfa = 5% diperoleh nilai
K = 0.188 dari tabel Kolmogorov-Smirnov
Daerah Penolakan H0
H0 ditolak jika D < K
Keputusan
H0 diterima karena D [Fs (x1) - Ft (x1)] >
K (0.188)
Kesimpulan
dengan taraf kepercayaan 95%, dapat
disimpulkan
bahwa data meyebar secara normal
Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji
normalitas data kelas eksperimen dan kelas
kontrol dan tergolong berdisribusi normal.
Berdasarkan Tabel 4.6 H0 diterima karena D
[Fs (x1) - Ft (x1)] > K (0.188). Dihasilkan
148
bahwa D [Fs (x1) - Ft (x1)] = 0.24 yaitu
(0.24) > (0.188) dan disimpulkan bahwa data
menyebar secara normal. Hasil Perhitungan
uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 14.
b. Uji Homogenitas
Berikut ini adalah tabel uji
homogenitas kelas eksperimen dan kontrol
sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data
Hasil Belajar
Tolak H0 Jika, FHitung > FTabel atau FHitung <
-FTabel
F-Test Two-Sample for Variances
Eksperimen Kontrol
Mean 36.77884615 23.79807692
Variance 235.5216346 189.1850962
Observations 26 26
Df 25 25
F 1.244927002 F HITUNG
P(F<=f) one-tail 0.29400955
F Critical one-
tail 1.955447207 F TABEL
149
Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji
homogenitas data kelas eksperimen dan
kelas kontrol Pretest tergolong berdisribusi
normal. Berdasarkan Tabel 4.7 H0 diterima
karena FHitung < FTabel. Dihasilkan bahwa
dihasilkan bahwa FHitung = 1.244 sedangkan
FTabel = 1.955 yaitu FHitung (1.244) < FTabel
(1.955) dapat disimpulkan bahwa data
menyebar secara normal dan memiliki
variasi yang identik (homogen). Hasil
Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran 14.
Hasil uji normalitas dapat ditarik
kesimpulan bahwa hasil uji normalitas diperoleh
kesimpulan bahwa hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia menunjukkan
150
data menyebar secara normal yaitu (0.24) >
(0.188) dilihat dari Tabel Kolmogorov-Smirnov.
Hasil uji homogenitas yaitu FHitung (1.244) <
FTabel (1.955) dan disimpulkan bahwa data
menyebar secara normal dan memiliki variasi
yang identik (homogen). Kesimpulannya dari uji
normalitas dan uji homorgenitas dapat ditarik
kesimpulan bahwa adanya pengaruh hasil belajar
ilmu pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia yang
menggunakan model kooperatif tipe make a
match dengan yang menggunakan metode
konvensional.
3. Kreativitas dan Hasil Belajar menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match
151
a. Uji T Kreativitas
Setelah diketahui normalitas dan
homogenitas data dari kedua kelas tersebut,
maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan uji
statistik inferensial menggunakan uji-t, yaitu
Independent Samples Test. Hasil uji-t yang
telah dihitung dengan Microsoft Excel dapat
dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji T kreativitas
Eksperimen Kontrol
Mean 93.65384615 89.19230769
Variance 17.11538462 42.00153846
Observations 26 26
Pooled Variance 29.55846154
Hypothesized
Mean Difference 0
Df 50
<- DF / DRAJAT KEBEBASAN
t Stat 2.958798599 <- NILAI HITUNG
P(T<=t) one-tail 0.002354359
NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
t Critical one-tail 1.675905025 NILAI T TABEL
P(T<=t) two-tail 0.004708718
NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
152
t Critical two-tail 2.008559112 NILAI T TABEL
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji T
dikemukakan hasil perhitungan bahwa nilai
P value P one-tail = 0.0023, sedangkan
bahwa nilai P value P two-tail = 0.0047.
dengan menggunakan taraf kepercayaan
95%, taraf signifikansi kurang dari 0.05
yaitu P one-tail (0.0023) < (0.05) dan P two-
tail (0.0047) < (0.05). menunjukkan bahwa
hipotesis diterima yaitu ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
terhadap kreativitas siswa materi suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Hasil
perhitungan uji T data dilihat pada lampiran
19.
b. Uji T Hasil Belajar
153
Setelah diketahui normalitas dan
homogenitas data dari kedua kelas tersebut,
maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan uji
statistik inferensial menggunakan uji-t, yaitu
Independent Samples Test. Hasil uji-t yang
telah dihitung dengan Microsoft Exel dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji T Hasil Belajar
Jika Nilai Value Kurang Dari 0.05 Maka Hipotesis
Diterima
t-Test: Two-
Sample Assuming
Equal Variances
Eksperimen Kontrol
Mean 36.77884615 23.79807692
Variance 235.5216346 189.1850962
Observations 26 26
Pooled Variance 212.3533654
Hypothesized
Mean Difference 0
Df 50 <- DF / DRAJAT KEBEBASAN
t Stat 3.211755905 <- NILAI HITUNG
P(T<=t) one-tail 0.001154333 NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
154
t Critical one-tail 1.675905025 NILAI T TABEL
P(T<=t) two-tail 0.002308666 NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
t Critical two-tail 2.008559112 NILAI T TABEL
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji T
dikemukakan hasil perhitungan bahwa nilai P
value P one-tail = 0.0011, sedangkan bahwa
nilai P value P two-tail = 0.0023. dengan
menggunakan taraf kepercayaan 95%, taraf
signifikansi kurang dari 0.05 yaitu P one-tail
(0.0011) < Taraf signifikansi (0.05) yaitu
(0.0011) < (0.05) dan P two-tail (0.0023) <
Taraf signifikansi (0.05) yaitu (0.0023) <
(0.05). menunjukkan bahwa hipotesis
diterima. yaitu ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial materi suku bangsa dan budaya di
155
Indonesia. Hasil perhitungan uji T data dilihat
pada lampiran 15.
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan memasangkan H1 dengan H0. Besarnya nilai
H0 diuji dengan menggunakan t-test. Hipotesis yang
diajukan adalah:
H0 : Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe make a match terhadap kreativitas dan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi
keragaman suku bangsa dan budaya diIndonesia
siswa MI
H1 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match terhadap
kreativitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial materi keragaman suku bangsa dan
budaya diIndonesia siswa MI
D. Interpretasi dan Pembahasan
156
1. Kreativitas
Pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match pada
penelitian ini dilaksanakan di kelas eksperimen,
yaitu kelas VB MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan
Ponorogo yang dipilih melalui pretest. Materi
pokok yang dipelajari adalah keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Dalam
penelitian ini, pelaksanaan proses pembelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dilaksanakan selama dua kali pertemuan
dengan masing-masing pertemuan berlangsung
selama 2x35 menit. Sebelum dilakukan
pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan pretest
untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa
sebelum dilakukan pembelajaran. Setelah itu
dilakukan pembelajaran dengan model
157
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Akhir dari pertemuan tersebut dilakukan posttest
untuk mendapatkan data kemampuan akhir siswa
setelah memperoleh pembelajaran. setelah itu
siswa diminta untuk menggambar peta Indonesia
sesuai dengan kreativitas masing-masing dari
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Tahap penilaian kreativitas melalui siswa
diminta untuk menggambar peta Indonesia secara
berkelompok di kertas gambar yang disediakan
oleh guru. Gambar tersebut juga di warnai oleh
siswa dan setiap kelompok berdiskusi untuk
menempelkan suku bangsa dan tarian daerah
yang sesuai pada pulau yang digambar oleh
masing-masing kelompok. Setelah itu masing-
masing kelompok mempresentasikan di depan
kelas. Guru menilai kreativitas siswa dengan
158
melihat aspek-aspek yang dinilai yaitu kejelasan
menyajikan gambar dengan maksud kesesuaian
gambar dengan soal yang dijawab, kerapian
dalam menggambar dengan maksud
menggambar dengan rapi dan jelas,
mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan
budaya dengan maksud kesesuaian siswa dalam
menempelkan suku bangsa dan tarian di masing-
masing pulau, dan pemilihan warna dengan
maksud kesesuaian siswa dalam memilih warna
dari gambar.
Hasil penelitian model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berpengaruh
terhadap kreativitas siswa. Hal ini dapat
diketahui dari rata-rata score kelas eksperimen
dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol,
159
yaitu 94 > 89. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berpengaruh
terhadap kreativitas siswa. Secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match berpengaruh
terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa
Kreativitas diukur dengan siswa
menggambar “Peta Indonesia” dengan
membentuk siswa menjadi 5 kelompok, yaitu
menggambar pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua. Menggambar dengan
memperhatikan kejelasan gambar dan kesesuaian
gambar dengan pertanyaan yang diberikan
kepada guru. Sistem penilaian kreativitas
dilaksanakan secara berkelompok yang dibentuk
melalui acak. Menggambar yang dilakukan pada
160
buku gambar serta mewarnai dan memberikan
keterangan pada pulau yang akan di gambar.
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian
sebelumnya yaitu “Skripsi Mentari, 2006 yang
berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) Terhadap Kreativitas Siswa Kelas IV
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” yang
menyatakan bahwa model model pembelajaran
kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) berpengaruh terhadap kreativitas siswa.
2. Hasil Belajar
Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi: ”(1) kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan
inti yang meliputi mengamati, menanya,
161
mengeksplorasi, mengasisoasi, mengkomunikasi,
dan (3) kegiatan penutup”. Selama proses
penelitian, menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat diperkuat
berdasarkan hasil analisa data terhadap nilai
pretest dan posttest siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh siginifikan terhadap hasil
belajar IPS siswa pada materi pemanfaatan
sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi.
Hal ini dapat diketahui dari rata-rata gain score
kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol, yaitu 36,78 > 23,80. Berdasarkan hasil
pretest menunjukkan bahwa kelas eksperimen
mendapatkan nilai rata-rata hampir sama dengan
162
kelas kontrol, akan tetapi agak lebih tinggi kelas
kontrol, yaitu 39 < 47.
Setelah mendapatkan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe make
a match, hasil rata-rata posttest siswa kelas
eksperimen mengalami kenaikan lebih tinggi
daripada kelas kontrol, yaitu eskperimen (76) >
kontrol (71). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match lebih unggul
dibandingkan dengan pembelajaran yang
didominasi tanya jawab, diskusi dan presentasi.
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian
sebelumnya yaitu “Skripsi Shanti Eka
Rahmawati, 2007 yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD
163
Negeri 6 Metro Barat” yang menyatakan bahwa
model model pembelajaran kooperatif tipe make
a match berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Peningkatan hasil belajar tersebut dapat
dipengaruhi oleh keefektifan dari semua tahapan-
tahapan dalam model pembelajaran kooperatif
tipe make a match. Akan tetapi, tahapan yang
paling efektif mampu meningkatkan hasil belajar
siswa adalah tahap pelaksanaan mencari kartu
secara berpasangan yang dilakukan di dalam
kelas oleh siswa. Uraian temuan dari tahap-tahap
tersebut kaitannya terhadap hasil belajar siswa,
antara lain: pertama, kegiatan pendahuluan yaitu
melakukan apersepsi sehingga timbul tanya
jawab antara guru dengan siswa sebelum masuk
ke dalam materi. Kedua kegiatan inti yaitu siswa
164
melakukan pengamatan gambar peta Indonesia
diikuti proses tanya jawab, membagikan LKS
kepada siswa dan menyampaikan peraturan
permainan dari tipe make a match yaitu
“menjodohkan pertanyaan dan jawaban”,
melakukan diskusi bersama teman-teman.
Tampak siswa yang kurang mampu berani untuk
berdiskusi dengan temannya. Dilanjutkan guru
memberikan penguatan materi. Siswa yang
kurang paham materi yang disampaikan oleh
guru, antusias untuk bertanya dan berdiskusi
bersama kelompok menjodohkan, setiap
kelompok diberikan soal dan diminta untuk
menggambar dari soal yang diberikan oleh guru
tersebut. Ketiga kegiatan penutup yaitu refleksi,
dan RTL.
165
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian
ini, model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dapat digunakan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah. Hal ini dapat
membantu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
siswa. Akan tetapi, disesuaikan dengan materi-materi
tertentu yang benar-benar dapat diaplikasikan dalam
bentuk menjodohkan pertanyaan jawaban dan
kreativitas menggambar siswa.
166
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh terhadap kreativitas materi
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Siswa MI. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji
hipotesis dan rata-rata hasil kreativitas
“menggambar peta Indonesia” yang dilaksanakan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Didapatkan hasil bahwa nilai kelas eksperimen
lebih unggul dibandingkan dengan nilai kelas
kontrol yaitu kelas eksperimen mendapatkan
nilai sebesar 94 sedangkan kelas kontrol
mendapatkan nilai 89.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia Siswa MI. Hal
tersebut dapat dilihat dari uji hipotesis dan rata-
rata hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
dilakukan melalui pretest dan posttest. Hasil nilai
prestest didapatkan kelas kontrol lebih unggul
dibandingkan kelas eksperimen yaitu kelas
kontrol 47 sedangkan kelas eksperimen 39.
Kemudian setelah dikenai model pembelajaran
kooperatif tipe make a match (posttest)
didapatkan hasil bahwa nilai kelas eksperimen
lebih unggul dibandingkan dengan nilai kelas
kontrol yaitu kelas eksperimen mendapatkan
nilai 76 sedangkan kelas kontrol 71. Hal tersebut
dilihat pada perolehan nilai gain score kelas
eksperimen sebesar 36,78 dan kelas kontrol
sebesar 23,80. Tabel perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 13.
3. Hasil Uji T kreativitas dan hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Hasil
perhitungan kreativitas dikemukakan bahwa nilai
P value P one-tail = 0.0023, sedangkan nilai P
value P two-tail = 0.0047 dengan menggunakan
taraf kepercayaan 95% diperoleh taraf
signifikansi kurang dari 0.05 yaitu 0.0023 < 0.05
dan 0.0047 < 0.05 menunjukkan hipotesis
diterima yaitu ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe make a match tehadap kreativitas
ilmu pengetahuan sosial materi keragaman suku
dan budaya di Indonesia siswa MI. Sedangkan
hasil perhitungan hasil belajar dikemukakan hasil
perhitungan bahwa nilai P value P one-tail =
0.0011, sedangkan nilai P value P two-tail =
0.0023 dengan menggunakan taraf kepercayaan
95% diperoleh taraf signifikansi kurang dari 0.05
yaitu 0.0011 < 0.05 dan 0.0023 < 0.05
menunjukkan hipotesis diterima yaitu ada
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
make a match terhadap hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia siswa MI.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh dan pembahasan yang telah diuraikan, ada
beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti:
1. Hasil penelitian di MI Ma‟arif Ngrupit
menunjukkan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match berdasarkan observasi
menyatakan bahwa dapat meningkatkan
kreativitas siswa yang dilakukan melalui
menggambar “Peta Indonesia” dan mewarnai
sesuai dengan kreativitas siswa. Siswa juga
menempelkan nama suku dan tarian pada daerah
masing-masing sesuai dengan pulau yang di
gambar. Hasil karya menggambar dapat di
tempel di dinding-dinding kelas sehingga akan
lebih memotivasi siswa untuk berkreasi
menggambar sesuai dengan kreativitas yang
dimiliki siswa. Menggambar akan meningkatkan
imajinasi siswa. Pihak sekolah akan memberikan
dukungan berupa fasilitas-fasilitas belajar yang
ada di sekolah guna memunjang tingkat
kreativitas siswa di MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan
Ponorogo.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe make a
match berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia. Model
pembelajaran ini dapat diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran sebagai variasi dalam
mengajar untuk menghindari kebosanan siswa
yang selama ini hanya menggunakan
pembelajaran konvensional. Selain itu,
pembelajaran ini menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan sehingga siswa lebih mudah
memahami konsep/materi yang diberikan. Untuk
itu, guru disarankan memilih materi yang sesuai
pembelajaran ini sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa lebih maksimal (tinggi) dan
dapat tercapai tujuan pembelajaran didalam
kelas.
167
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad, Evi Chamalah, dan Oktarina Puspita
Wardani. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: UNISSULA PRESS, 2013.
Fathurrohman, Muhammad. Model-model Pembelajaran
Inovatif. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2017.
Febriana, Ayu. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng
Kidul 01 Kota Semarang.” Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 1 N (2011).
Halimah, Leli. Keterampilan Mengajar. Bandung: PT
Refika Aditama, 2017.
Hayati, Sri. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Kooperatif
Learning. Magelang: Graha Cendekia, 2017.
Huda, Miftahul. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2013.
Juhji. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
dalam Pembelajaran IPA.” Primary Vol 9 No 1 (n.d.).
Lickona, Thomas. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap
Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung:
Nusa Media, 2014.
Menengah, Pengawas Sekolah Pendidikan. Pendekatan,
Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Direktorat Tenaga Pendidikan Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014.
Penyusun, Tim. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama
Publishing, 2016.
Rohani. “Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui
Media Bahan Bekas” Vol.5 No.2 (2017).
Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Pers, 2012.
Siska, Yulia. Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI. Yogyakarta:
Garudhawaca, 2016.
Sit, Masganti, Khadijah, Fauziah Nasution, Sri Wahyuni,
Rohani, Nurhayati, Ahmad Syukri Sitorus, Raisah
Armayanti, dan Hilda Zahra Lubis. Pengembangan
Kreativitas Anak Usia Dini. Medan: Perdana
Publishing, 2016.
Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2002.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Suparmi. “Pembelajaran Koperatif dalam Pendidikan
Multikultural.” Pembangunan Pendidikan. Fondasi
dan Aplikasi Volume 1 N (2012).
Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.
Suswandari, dan Toto Hastiartono. Inovasi Pembelajaran
IPS Berbasis Karakter. Jakarta: Mitra Abadi, 2014.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Syamsiyah, Siti, Sri Utami, Sutomo, Sri Sadiman, Sutrisno,
dan Abdul Kharis. Ilmu Pengtahuan Sosial 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2008.
Wahab, Abdul Aziz. Metode dan Model-model Mengajar
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bandung: Alfabeta,
2012.
Lampiran 1 Silabus
SILABUS
Nama Satuan Pendidikan : MI Ma‟arif Ngrupit
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester : V/I
Kompetensi Inti :
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta
tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dan
kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber
Belajar
Keragaman suku
bangsa dan budaya
1. Menjelas
kan
Adapun
sistematika
Tes :
Menilai
2 X 35
Menit
Buku
LKS
Menghargai
keragaman suku
bangsa dan
budaya di
Indonesia
di Indonesia
1. Persebaran suku
bangsa di
Indonesia
2. Keragaman suku
bangsa di
Indonesia
3. Keanekaragaman
budaya di
Indonesia
4. Sikap
pengertia
n suku
bangsa
dan
budaya
2. Mengiden
tifikasi
keragama
n suku
bangsa
yang
terdapat
di
Indonesia
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
make a match
sebagai
berikut:
Siswa
mengamati
gambar
kemampua
n peserta
didik
dalam
penguasaa
n konsep
tentang
keragaman
suku
bangsa
dan
Mata
Pelaj
arn
IPS
Kelas
V
Buku
Paket
IPS
Kelas
V
menghormati
budaya bangsa
Indonesia
3. Menyebut
kan sikap
mengharg
ai
keragama
n budaya
di
Indonesia
4. Menunju
kkan pada
peta/provi
nsi
beberapa
suku
“Peta
Indonesia”
di depan
kelas
(Mengama
ti)
Siswa
mengajuka
n
pertanyaan
mengenai
budaya di
Indonesia
melalui
(pre-test
dan post-
test)
Non Tes:
Menggam
bar
bersama
bangsa
yang ada
di
Indonesia
5. Menampi
lkan sikap
mengharg
ai
keragama
n suku
bangsa di
Indonesia
gambar
“Peta
Indonesia”
di depan
kelas
(Menanya)
Siswa
berdiskusi
untuk
mengelom
pokkan
kelompok
nya
masing-
masing
dari
jawaban
soal yang
diberikan
oleh guru
mengenai
keragaman
suku
bangsa dan
budaya di
masing-
masing
daerah
(Mengeks
plorasi)
Siswa
menyimpul
kan
suku
bangsa
dan
budaya di
Indonesia
mengenai
dari
pengelomp
okan suku
bangsa dan
budaya di
masing-
masing
daerah
(Mengasos
iasi)
Siswa
bersama
kelompokn
ya masing-
masing
membuat
gambar
mengenai
suku
bangsa dan
budaya di
Indonesia
(Mengkom
unikasi)
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester : V(Lima)/ I
Waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.4.1 Menjelaskan pengertian suku bangsa dan budaya
1.4.2 Mengidentifikasi keragaman suku bangsa yang terdapat di Indonesia
1.4.3 Menyebutkan sikap menghargai keragaman budaya di Indonesia
1.4.4 Menunjukkan pada peta/provinsi beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia
1.4.5 Menampilkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia melalui
tanya jawab dengan baik
2. Siswa dapat menyebutkan sikap menghargai keragaman budaya di Indonesia melalui
diskusi dengan benar
3. Siswa dapat menjelaskan suku bangsa dan budaya tanya jawab dengan baik.
4. Siswa dapat menunjukkan pada peta/provinsi beberapa suku bangsa yang ada di
Indonesia melalui diskusi dengan tepat
5. Siswa dapat menampilkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
melalui penugasan dengan benar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
1. Persebaran suku bangsa di Indonesia
2. Keragaman suku bangsa di Indonesia
3. Keanekaragaman budaya di Indonesia
4. Sikap menghormati budaya bangsa Indonesia
F. PENDEKATAN/ STRATEGI/ MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Learning
Strategi : Penugasan. Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah
Model : Make A Match
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pembelajaran
Deskripsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Salam dan doa : Guru mengucapkan salam dan guru meminta
salah satu perwakilan siswa memimpin doa.
Absensi : Guru mengabsen masing-masing siswa.
Review
- Guru menanyakan materi sebelumnya kepada siswa
- Guru mengulas sedikit materi sebelumnya mata proses
pembelajaran
Apersepsi :
G: Bu guru bertanya, siapa yang pernah melihat peta
Indonesia ?
5 Menit
G: Semua sudah pernah melihat peta Indonesia, Indonesia luas
kan ?
G: Coba sebutkan pulau-pulau di Indonesia yang kalian
ketahui
G: Semua bisa menyebutkan, Indonesia memiliki banyak
sekali pulau
G: Anak-anak, hafal lagu Satu Nusa Satu Bangsa ? ayo kita
bernyanyi bersama
G: Kalian Hafal lagi Dari Sabang Sampai Merauke ? ayo kita
bernyanyi bersama
G: Itu semua adalah lagu-lagu budaya Indonesia di masing-
masing wilayah. Masih banyak lagi lagu-lagu nasional
Indonesia
G: Indonesia adalah negara yang sangat luas. Luas
wilayahnya, budaya, suku bangsa, tarian daerah, dan masih
banyak lagi. Sebagai generasi bangsa, kalian wajib
mengetahui semua kekayaan Indonesia. Hari ini kita akan
belajar mengenai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia
Kegiatan Inti Siswa mengamati Gambar “Peta Indonesia” yang ditempel di
depan kelas. (Mengamati)
Siswa bertanya mengenai Gambar “Peta Indonesia” yang
ditempel di depan kelas. (Menanya)
Siswa melakukan tanya jawab mengenai Gambar “Peta
Indonesia” yang ditempel di depan kelas. (Mengeksplorasi)
Siswa membaca buku LKS IPS Kelas 5 masing-masing.
(Mengamati)
Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi dari buku
60
Menit
LKS IPS Kelas 5 yang kurang dipahami. (Mengeksplorasi)
Guru menyampaikan peraturan permainan “Menjodohkan
Pertanyaan dan Jawaban”
Siswa mengambil kertas secara bergantian di depan kelas.
Siswa membaca buku LKS IPS Kelas 5 untuk mencari
jawaban dari permaian (Mengamati)
Siswa bersama guru berdiskusi mengenai pertanyaan dan
jawaban menjodohkan dari permainan make a match
(Mengeksplorasi)
Guru memberikan penguatan materi mengenai keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia
Siswa menyimpulkan mengenai pertanyaan dan jawaban
menjodohkan dari permainan make a match (Mengasosiasi)
Siswa menyampaikan pertanyaan dan jawaban menjodohkan
yang tepat dari permainan make a match (Mengkomunikasi)
Guru memberikan penguatan materi
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
Perwakilan kelompok mengambil kertas yang berisikan
pertanyaan dan meminta siswa untuk menggambarkan
jawabannya di buku gambar
Siswa membaca pertanyaan yang diberikan pada masing-
masing kelompok (Mengamati)
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab
pertanyaan (Mengeksplorasi)
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan jawaban dari
pertanyaan tersebut (Mengasosiasi)
Siswa menggambar jawaban dari pertanyaan masing-masing
kelompok (Mengkomunikasi).
Kegiatan
Penutup
Refleksi
Guru bersama siswa menyimpulkan dari semua materi yang
telah didiskusikan yaitu:
1. Persebaran suku bangsa di Indonesia
2. Keragaman suku bangsa di Indonesia
3. Keanekaragaman budaya di Indonesia
4. Sikap menghormati budaya bangsa Indonesia
RTL
Guru memberikan tugas kepada siswa yaitu siswa diberi tugas
untuk mempelajari dan menghafalkan lagu-lagu Nasional
Indonesia
Doa/Salam
Guru meminta salah satu perwakilan siswa memimpin doa
dan guru mengucapkan salam
5 Menit
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Peta Indonesia, Kertas HVS, Buku Gambar, Pensil, Spidol, Papan
Tulis, Buku Tulis
Sumber Belajar : Buku Paket IPS Kelas 5 SD/MI
I. PENILAIAN
1 Penilaian Pengetahuan : Tes = Tes Pilihan Ganda dan Uraian
2 Penilaian Keterampilan : Non Tes = Observasi (Kreativitas Menggambar)
Keterangan:
1. Penilaian Pengetahuan
Penilaian tes (pretest dan posttest)
a. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No Nama Siswa Nilai Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Keterangan Aspek Nilai Siswa
No Kriteria Diskriptor/Skor
1 Rendah Skor hasil penilaian tes < 59
2 Cukup Skor hasil penilaian tes 60 - 74
3 Tinggi Skor hasil penilaian tes 75 - 90
4 Sangat Tinggi Skor hasil penilaian tes 91 - 100
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian Non Tes (Kreativitas Menggambar)
a. Rubrik Penilaian Kreativitas Menggmbar
No Nama Kelompok Nama Siswa Aspek Yang di Amati Jumlah skor
A B C D
1 KELOMPOK 1
2
b. Keterangan Aspek Keterampilan
1) Kejelasan menyajikan gambar
2) Kerapian dalam menggambar
3) Mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Aspek yang dinilai Butir yang dinilai Pedoman Penilaian
1. Kejelasan
menyajikan
gambar
Kesesuaian antara gambar
dengan soal yang dijawab
Skor 4 (SB) jika siswa
berperilaku sesuai
dengan keempat hal
yang diamati
Skor 3 (B) jika siswa
berperilaku sesuai
dengan ketiga hal yang
diamati
Skor 2 (C) jika siswa
berperilaku sesuai
2. Kerapian dalam
menggambar
Menggambar dengan rapi
dan jelas
3. Mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa dan
budaya di
Indonesia
Kejelasan dalam
mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia
dengan dua hal yang
diamati
Skor 1 (K) jika siswa
berperilaku sesuai
dengan satu hal yang
diamati
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester : V(Lima)/ I
Waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
2.4 Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.4.6 Menjelaskan pengertian suku bangsa dan budaya
1.4.7 Mengidentifikasi keragaman suku bangsa yang terdapat di Indonesia
1.4.8 Menyebutkan sikap menghargai keragaman budaya di Indonesia
1.4.9 Menunjukkan pada peta/provinsi beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia
1.4.10 Menampilkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan suku bangsa dan budaya tanya jawab dengan baik.
2. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia melalui
tanya jawab dengan baik
3. Siswa dapat menyebutkan sikap menghargai keragaman budaya di Indonesia melalui
diskusi dengan benar
4. Siswa dapat menunjukkan pada peta/provinsi beberapa suku bangsa yang ada di
Indonesia melalui diskusi dengan tepat
5. Siswa dapat menampilkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
melalui penugasan dengan benar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
1. Persebaran suku bangsa di Indonesia
2. Keragaman suku bangsa di Indonesia
3. Keanekaraman budaya di Indonesia
4. Sikap menghormati budaya bangsa Indonesia
F. PENDEKATAN/ STRATEGI/ MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Learning
Strategi : Penugasan. Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah
Model : Ceramah
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pembelajaran Deskripsi Waktu
Kegiatan Salam dan doa : Guru mengucapkan salam dan guru meminta 5 Menit
Pendahuluan salah satu perwakilan siswa memimpin doa.
Absensi : Guru mengabsen masing-masing siswa.
Review
- Guru menanyakan materi sebelumnya kepada siswa
- Guru mengulas sedikit materi sebelumnya mata proses
pembelajaran
Apersepsi :
G: Bu guru bertanya, siapa yang pernah melihat peta
Indonesia ?
G: Semua sudah pernah melihat peta Indonesia, Indonesia
luas kan ?
G: Coba sebutkan pulau-pulau di Indonesia yang kalian
ketahui
G: Semua bisa menyebutkan, Indonesia memiliki banyak
sekali pulau
G: Anak-anak, hafal lagu Satu Nusa Satu Bangsa ? ayo kita
bernyanyi bersama
G: Kalian Hafal lagi Dari Sabang Sampai Merauke ? ayo kita
bernyanyi bersama
G: Itu semua adalah lagu-lagu budaya Indonesia di masing-
masing wilayah. Masih banyak lagi lagu-lagu nasional
Indonesia
G: Indonesia adalah negara yang sangat luas. Luas wilayahnya,
budaya, suku bangsa, tarian daerah, dan masih banyak lagi.
Sebagai generasi bangsa, kalian wajib mengetahui semua
kekayaan Indonesia. Hari ini kita akan belajar mengenai
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Kegiatan Inti Siswa membaca buku Paket IPS Kelas 5 mengenai materi 60
“Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia” secara
bergantian (Mengamati)
Siswa bertanya mengenai materi “Keragaman Suku Bangsa
dan Budaya di Indonesia” (Menanya)
Siswa berdiskusi mengenai materi “Keragaman Suku Bangsa
dan Budaya di Indonesia” (Mengeksplorasi)
Guru memberikan penguatan materi mengenai materi
“Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia”
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
Perwakilan kelompok mengambil kertas yang berisikan
pertanyaan dan meminta siswa untuk menggambarkan
jawabannya di buku gambar
Siswa membaca pertanyaan yang diberikan pada masing-
masing kelompok (Mengamati)
Menit
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab
pertanyaan (Mengeksplorasi)
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan jawaban dari
pertanyaan tersebut (Mengasosiasi)
Siswa menggambar jawaban dari pertanyaan masing-masing
kelompok (Mengkomunikasi)
Kegiatan
Penutup
Refleksi
Guru bersama siswa menyimpulkan dari semua materi yang
telah didiskusikan yaitu:
5. Persebaran suku bangsa di Indonesia
6. Keragaman suku bangsa di Indonesia
7. Keanekaraman budaya di Indonesia
8. Sikap menghormati budaya bangsa Indonesia
RTL
5 Menit
Guru memberikan tugas kepada siswa yaitu siswa diberi
tugas untuk mempelajari dan menghafalkan lagu-lagu
Nasional Indonesia
Doa/Salam
Guru meminta salah satu perwakilan siswa memimpin doa
dan guru mengucapkan salam
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Peta Indonesia, Kertas HVS, Buku Gambar, Pensil, Spidol, Papan
Tulis, Buku Tulis
Sumber Belajar : Buku LKS IPS Kelas 5 SD/MI
Buku Paket IPS Kelas 5 SD/MI
I. PENILAIAN
1 Penilaian Pengetahuan : Tes = Tes Pilihan Ganda dan Uraian
2 Penilaian Keterampilan : Non Tes = Observasi (Kreativitas Menggambar)
Keterangan:
1. Penilaian Pengetahuan
Penilaian tes (pretest dan posttest)
a. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No Nama Siswa Nilai Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Keterangan Aspek Nilai Siswa
No Kriteria Diskriptor/Skor
1 Rendah Skor hasil penilaian tes < 59
2 Cukup Skor hasil penilaian tes 60 - 74
3 Tinggi Skor hasil penilaian tes 75 - 90
4 Sangat Tinggi Skor hasil penilaian tes 91 - 100
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian Non Tes (Kreativitas Menggambar)
a. Rubrik Penilaian Kreativitas Menggmbar
No Nama Nama Siswa Aspek Yang di Amati Jumlah
Kelompok A B C D skor
1
KELOMPOK 1
2
3
4
5
b. Keterangan Aspek Keterampilan
1) Kejelasan menyajikan gambar
2) Kerapian dalam menggambar
3) Mengidentifikasi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Aspek yang dinilai Butir yang dinilai Pedoman Penilaian
1) Kejelasan
menyajikan gambar
Kesesuaian antara gambar
dengan soal yang dijawab
Skor 4 (SB) jika siswa
berperilaku sesuai dengan
keempat hal yang diamati
Skor 3 (B) jika siswa
berperilaku sesuai dengan
ketiga hal yang diamati
Skor 2 (C) jika siswa
berperilaku sesuai dengan
dua hal yang diamati
Skor 1 (K) jika siswa
2) Kerapian dalam
menggambar
Menggambar dengan rapi dan
jelas
3) Kejelasan dalam
mengidentifikasi
keragaman suku
bangsa dan budaya di
Indonesia
Kejelasan dalam memberikan
mengidentifikasi keragaman
suku bangsa dan budaya di
Indonesia
berperilaku sesuai dengan
satu hal yang diiiamati
Lampiran 4 LKS Eksperimen dan Kontrol
Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia adalah Perbedaan-perbedaan yang
dimiliki oleh bangsa-bangsa disuatu tempat di Indonesia misalnya suku, bangsa, budaya,
kesenian daerah dan lain sebagainya.
Perbedaan adalah sesuatu yang alami dan wajar. Pernahkah kalian mengamati tentang
sekeliling kalian? Adakah perbedaan atau persamaan di antara kalian dan teman yang lain?
Dalam satu kelas, mungkin ada anak yang berambut keriting, berkulit putih, cokelat atau hitam.
Perbedaan warna kulit atau bentuk fisik jangan dijadikan sumber perpecahan. Indonesia adalah
negara yang kaya akan ragam budaya dan suku bangsa. Ada suku Bali, Jawa, Banjar, Madura,
Toraja, dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri-sendiri. Semua itu
merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Kita akan mempelajari bagaimana keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia. Kita dapat mengetahui suku bangsa apa saja yang hidup di
Indonesia. Kekayaan suku bangsa dan budaya di Indonesia sangat beragam. Marilah kita
mengenal satu persatu kekayaan budaya bangsa, agar kita dapat lebih mencintai bangsa
Indonesia.
A. Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
Tahukah kalian dari mana asal nenek moyang kita? Mari kita simak berikut ini.
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yang salah satunya adalah bangsa
Melayu. Berdasarkan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bangsa Melayu dibedakan menjadi
dua, yaitu Melayu Tua dan Melayu Muda. Melayu Tua di antaranya, suku Batak (sekitar
Danau Toba), suku Dayak (di pedalaman Kalimantan), dan suku Toraja (Sulawesi Tengah).
Melayu Muda di antaranya, Minangkabau (Sumatra Barat), Jawa, Sunda, Bali, Makassar,
Buton (Sulawesi Selatan), dan suku Bugis. Selain suku-suku tersebut, ada juga suku bangsa
keturunan, seperti Arab, Tionghoa, India, dan Eropa. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam
suku bangsa yang tersebar ke seluruh penjuru tanah air.
Berikut ini tabel persebaran suku bangsa di beberapa provinsi di Indonesia:
Provinsi Suku Bangsa
Sumatra Utara Batak, Nias, Melayu
Sumatra Barat Minangkabau, Piliang, Sikumbang, Guci
Jambi Melayu, Jambi, Kubu, Bajau, Kerinci
Sumatra Selatan Melayu, Palembang
DKI Jakarta Betawi, Sunda, Cina, Arab
Jawa Barat dan Banten Sunda, Badui, Betawi, Banten, Cirebon
Jawa Tengah Jawa, Samin, Karimun
Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger, Osing.
Bali Bali, Baliaga, Jawa, Madura
Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Sumbawa, Mbojo, Dompa, Bima
Nusa Tenggara Timur Alor, Solor, Roti, Sawu, Sumba, Flores, Timor, Helong, Belu,
Dawan
Kalimantan Tengah Melayu, Dayak, Lawangan, Bukupai, Dusun, Maanyan
Kalimantan Timur Melayu, Dayak, Kutai, Abai, Berusuh, Kayan, Tidung,
Bulungan
Sulawesi Selatan Bugis, Makassar, Toraja, Mandar
Sulawesi Tengah Toraja, Lanan, Tomini, Mori, Balatar, Pamona
Papua Sentani, Biak, Asmat, Senggi, Dani, Iban, Manen, Mooi, dan
Kaure.
B. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Tentunya banyak sekali
perbedaan yang ada. Ada yang berbeda warna kulit, bentuk fisik, dan budayanya. Sikap
menghormati adalah sikap menghargai dan mengakui keberadaan harkat dan martabat
manusia meski berbeda-beda suku bangsa. “Bhinneka Tunggal Ika” yang terdapat pada pita
Burung Garuda Pancasila lambang Negara Indonesia mengandung arti “Berbeda-beda, tetapi
tetap satu jua.” Ada juga semboyan yang menyatakan “Bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh.” Makna dari semboyan tersebut adalah supaya kita bersatu padu menghalau semua
ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa kita. Dalam sejarah,
bangsa kita telah berhasil mengusir penjajah dari bumi Nusantara karena adanya persatuan
dan kesatuan para pemuda dari seluruh Nusantara.
Contoh sikap menghormati, di antaranya tidak merendahkan suku bangsa lain,
menghargai suku bangsa lain, dan mengakui keberadaan suku bangsa lain, serta tidak
mengusik perbedaan antarsuku bangsa. Manfaat sikap menghormati antarsuku bangsa adalah
sebagai berikut.
1. Tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
2. Merasa aman tinggal di negara Indonesia.
3. Rasa persatuan dan kesatuan meningkat.
4. Tidak mudah terpecah belah oleh pihak lain.
Akibat tidak menghormati antarsuku bangsa adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada keamanan dan kedamaian.
2. Timbul perpecahan dan permusuhan.
3. Tidak ada persatuan dan kesatuan.
4. Mudah terpecah belah.
Dengan kita saling menghormati suku bangsa lain, maka kita dapat hidup damai,
tenteram secara berdampingan tanpa mempersoalkan perbedaan dari mana kita berasal.
C. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Kalian sudah mengetahui ada bermacam-macam suku bangsa yang ada di negara kita,
bukan? Keanekaragaman suku bangsa tentu juga menjadikan beranekaragamnya budaya
yang ada. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Keragaman suku bangsa yang kita miliki merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai
harganya dan dapat memperkokoh persatuan bangsa. Hal ini merupakan kekuatan untuk
membangun bangsa menjadi bangsa yang besar. Kita tidak boleh membeda-bedakan suku
bangsa yang dapat mengakibatkan perselisihan dan kekacauan bangsa kita.
Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Buddayah” yang berarti akal budi.
Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa, memiliki bahasa sendiri. Contoh: bahasa Jawa, bahasa Madura,
bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Bali, dan bahasa Banjar.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat meliputi tata cara dalam upacara perkawinan, upacara keagamaan,
kematian, kebiasaan, dan pakaian adat.
3. Kesenian Daerah
Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah, seni musik dan alat musik
daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah.
4. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan meliputi sebagai berikut.
a. Sistem keturunan menurut garis ayah (patrilineal), di antaranya Batak, Bali, dan
Papua.
b. Sistem keturunan menurut garis ibu (matrilineal), di antaranya suku Minangkabau.
c. Sistem keturunan menurut garis ayah dan ibu (bilateral). Berikut ini adalah tabel
kekayaan budaya bangsa kita di beberapa provinsi yang ada di Indonesia.
Daerah/
Provinsi
RumahAdat
(Daerah)
Senjata
Tradisional
Tarian
Daerah
Makanan
Khas
Nanggro Aceh
Darussalam
P a n g g u n g ,
Berandang
Rencong Seudati, Saman,
Meuseukat
Timphan
Sumut Jabu Parsakitan,
Bolon
Piso surit Tortor, Seram-
pang
Duabelas
L a l a m a k ,
Anyang
Sumsel Rumah Limas Keris (berlekuk) Gending Sriwi-
jaya,
Kipas
Empek-empek,
Barego
Bengkulu Rumah Panggung Keris Tabon, Andun,
Bidadari
O n c o n g -
oncong pisang
Lampung Rumah Sesat Terapang Malinting,
Jangget
Malbi hati,
Seruwit
Jawa Barat Keraton
Kasepuhan
Cirebon
Kujang Jaipongan, Ketuk
Tilu,
Reog
Oncom, peuyeum,
Soto
Jawa
Tengah
Joglo, limasan Keris Serimpi,
Bambangan
Cakil
A m p y a n g ,
Buntil
DI Yogyakarta Pendopo (Bangsal
Kencono)
Keris Bondan, Kelono
Topeng, Gambir
Anom
Gudeg, bakpia
Jawa Timur Rumah Situbondo Clurit Tari Remo, Jaran
Kepang, Reog
Ponorogo, Tari
Gandrung, Tari
Ambarang.
Rujak cingur,
Semanggi
Kalbar Rumah Panggung Mandau Eri Kuning, Mak
yong,
Monong
Kue limpin,
mesbah ubi
singkong
Kaltim Rumah Lamin Mandau Gantar, Perang,
Gong
Petah,
sangacobek
Salat
Kalsel Rumah Banjar Keris Gintur, Ahui, Pananci, buah
Madikin jinggah, tatak
pisang
Sulut Rumah pewaris Keris (lurus),
sabel
Maengket Binte bilihuta,
Taturuga
Sulteng Rumah Tambi Pasatimpo Mamose, Kalan-
da,
Lumense
Kaledo
Sul. Tenggara Malige Keris Linda, Malulo,
Balumpa
Sasate nangka
NTB Istana Sultan
Sumbawa
Keris Rudat, Cupak
Cerantang, Kayak
Sando
-
NTT Rumah
Masalaki
Sundu (sudu,
keris)
Tari Cerana, Ga-
reng
Lameng, Tarian
Kuda
Gecok sape,
pelepah manuk
Minahasa Baileo Parang
Salawaku
Lenso, Cakalele,
Bambu Gila
Palai badar,
sopek odheng,
sabau
D. Sikap Menghormati Budaya Bangsa Indonesia
Keanekaragaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak
ternilai harganya. Sebagai contoh, salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Jawa mempunyai
nilai budaya, seperti adat istiadat, bahasa Jawa, tarian daerah, nyanyian daerah, rumah adat,
dan pakaian adat. Demikian pula dengan daerah lain dan suku-suku bangsa yang lainnya.
Keanekaragaman kebudayaan daerah yang satu dengan yang lain menjadikan Indonesia
penuh warna dan keindahan yang dapat dinikmati. Dengan keindahan tersebut, banyak
wisatawan dari mancanegara yang datang untuk menikmatinya. Keanekaragaman budaya
daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Hal inilah yang harus dibanggakan. Untuk
menunjukkan rasa bangga tersebut kita harus melestarikannya.
Sikap menghormati budaya bangsa dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Bangga dengan kebudayaan daerah ataupun kebudayaan nasional.
2. Melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada.
3. Menghormati kebudayaan daerah bangsa Indonesia.
4. Tidak menjelek-jelekkan kebudayaan suku bangsa lain.
5. Lebih senang dengan kebudayaan nasional daripada budaya luar negeri.
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest
KISI-KISI SOAL
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR
SOAL
NOMOR
SOAL
SOAL KUNCI
JAWABAN
RANAH
KORNITIF
SKOR
Menghargai
keragaman suku
bangsa dan
budaya di
Mengidentifi
kasi
keragaman
suku bangsa
1 Berikut manakah yang
termasuk ciri fisik
suatu suku bangsa
adalah …
A (Warna
Kulit)
C2 1
Indonesia yang terdapat
di Indonesia
Mengidentifi
kasi
keragaman
suku bangsa
yang terdapat
di Indonesia
2 Suku Sasak, Suku
Dompa, dan Suku
Bima adalah suku
bangsa yang terdapat
di …
A (Nusa
Tenggara
Barat)
C1 1
Mengidentifi
kasi
keragaman
3
C (Jawa
Timur)
C2 1
suku bangsa
yang terdapat
di Indonesia
Dari peta tersebut
suku Tengger
ditunjukkan oleh
huruf …
Mengidentifi
kasi
keragaman
suku bangsa
yang terdapat
di Indonesia
4 Rencong adalah nama
senjata tradisional dari
…
A (Aceh) C1 1
Menemukan 5 Rumah adat DIY C (Bangsal C1 1
dan
menunjukkan
pada
peta/provinsi
beberapa
suku bangsa
yang ada di
Indonesia
(Daerah Istimewa
Yogyakarta) adalah …
Kencono)
Menemukan
dan
menunjukkan
6 Cakalele adalah jenis
tarian dari daerah …
B
(Minahasa)
C1 1
pada
peta/provinsi
beberapa
suku bangsa
yang ada di
Indonesia
Menjelaskan
pengertian
suku bangsa
dan budaya
7 Istilah kebudayaan
berasal dari bahasa
Sansekerta Buddayah
yang berarti …
C (Akal
Budi)
C2 1
Mengidentifi 8 Berikut ini yang D (Warna C3 1
kasi
keragaman
suku bangsa
yang terdapat
di Indonesia
bukan unsur budaya
daerah adalah …
Kulit)
Menyebutkan
sikap
menghargai
keragaman
budaya di
Indonesia
9 sikap menghormati
keanekaragaman
budaya tampak dalam
tindakan …
D
(Mengemba
ngkan
kesenian
tradisional)
C2 1
Menampilkan
sikap
menghargai
keragaman
suku bangsa
di Indonesia
10 Manfaat sikap
menghormati antar
suku bangsa antara
lain,kecuali ….
D (Mudah
terpecah
belah)
C2 1
Menjelaskan
pengertian
suku bangsa
dan budaya
11 Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
keragaman suku
bangsa dan budaya !
Perbedaan-
perbedaan
suku bangsa
dan budaya
yang
C3 15
dimiliki
oleh
bangsa-
bangsa
disuatu
tempat
Menemukan
dan
menunjukkan
pada
peta/provinsi
12 Sebutkan tiga suku
yang terdapat di
Provinsi Jawa Barat!
Suku
Sunda
Suku
Betawi
C3 15
beberapa
suku bangsa
yang ada di
Indonesia
Suku
Baduy
Suku
Jawa
Suku
Cirebon
Mengidentifi
kasi
keragaman
suku bangsa
13 Sebutkan tiga jenis
tarian di Jawa Timur!
Tari
Reog
Ponorog
o
C3 15
yang terdapat
di Indonesia
berasal
dari
Ponorog
o
Tari
Gandrun
g
Banyuw
angi
berasal
dari
Banyuw
angi
Tari
Wayang
Topeng
berasal
dari
Kota
Malang
Tari
Jaranan
Buto
berasal
dari
Banyuw
angi
Tari
Remo
berasal
dari
Kabupat
en
Jomban
g
Tari
Glipang
berasal
dari
Probolin
ggo
Tari
Beskala
n
berasal
dari
Malang
Menampilkan
sikap
menghargai
keragaman
suku bangsa
di Indonesia
14 Apa manfaat sikap
menghormati terhadap
suku bangsa lain ?
jelaskan!
Menghi
ndari
adanya
perpeca
han
antar
C3 15
bangsa
yang
berpoten
si ke
perang
Mening
katkan
kerja
sama
antar
bangsa
Mening
katkan
pendapa
tan dari
segi
ekonomi
,
kebuday
aan dari
hubunga
n kerja
sama
Mening
katkan
penghar
gaan
dari
bangsa
lain
Mening
katkan
keperca
yaan
antar
bangsa
Menyebutkan
sikap
menghargai
keragaman
budaya di
Indonesia
15 Berikan tiga contoh
sikap tidak
menghormati budaya
bangsa sendiri!
Menyuk
ai
budaya
bangsa
asing
Menjele
C3 15
k-
jelekkan
budaya
bangsa
sendiri
Tidak
ingin
tahu
cerita
tentang
para
pejuang
pahlawa
n
bangsa
sendiri.
Lampiran 6 Soal Pretest dan Posttest
Soal Pretest dan Posttest
I. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan memberi tanda silang (x) pada huruf a,
b, c, atau d dengan benar!
1. Berikut manakah yang termasuk ciri fisik suatu suku bangsa, adalah
a. Warna kulit
b. Bahasa daerah
c. Pakaian
d. Tarian adat
2. Suku Sasak, suku Dompa, dan suku Bima adalah suku bangsa yang terdapat di ....
a. N T B
b. Bali
c. N T T
d. Irian
3.
Dari peta tersebut suku Tengger ditunjukkan oleh huruf ....
a. A
b. B
c. C
d. D
4. Rencong adalah nama senjata tradisional dari ....
a. Aceh
b. Sumatra Utara
c. Kalimantan Selatan
d. Jawa Barat
5. Rumah adat DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah .....
a. Gadang
b. Limas
c. Bangsal kencono
d. Rumah panjang
6. Cakalele adalah jenis tarian dari daerah ....
a. Makassar
b. Minahasa
c. Toraja
d. Bone
7. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddayah yang berarti
a. Kesenian
b. Akal budi
c. Sopan santun
d. Kebiasaan
8. Berikut ini yang bukan unsur budaya daerah adalah ....
a. Bahasa daerah
b. Kesenian daerah
c. Adat istiadat
d. Warna kulit
9. Sikap menghormati keanekaragaman budaya tampak dalam tindakan
a. Membiarkan kelompok lain mempraktikkan kebudayaannya
b. Belajar berbagai seni tradisional
c. Mencela pertunjukkan kesenian suku bangsa lain
d. Mengembangkan kesenian tradisional
10. Manfaat sikap menghormati antar suku bangsa antara lain, kecuali....
a. Tercipta kehidupan yang rukun dan damai
b. Rasa persatuan dan kesatuan meningkat
c. Tidak mudah terpecah belah
d. Mudah terpecah belah
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keragaman suku bangsa dan budaya!
12. Sebutkan tiga suku yang hidup di Provinsi Jawa Barat!
13. Sebutkan tiga jenis tarian di Jawa Timur!
14. Apa manfaat sikap menghormati terhadap suku bangsa lain? Jelaskan!
15. Berikan tiga contoh sikap yang tidak menghormati budaya bangsa sendiri!
Lampiran 7 Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. A (Warna Kulit)
2. A (Nusa Tenggara Barat)
3. C (Jawa Timur)
4. A (Aceh)
5. C (Bangsal Kencono)
6. B (Minahasa)
7. C (Akal Budi)
8. D (Warna Kulit)
9. D (Mengembangkan kesenian tradisional)
10. D (Mudah terpecah belah)
Essay
1. Perbedaan-perbedaan suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh bangsa-bangsa disuatu
tempat
2. Suku-suku di Provinsi Jawa Barat
a. Suku Sunda
b. Suku Betawi
c. Suku Baduy
d. Suku Jawa
e. Suku Cirebon
3. Tarian di Provinsi Jawa Timur
a. Tari Reog Ponorogo berasal dari Ponorogo
b. Tari Gandrung Banyuwangi berasal dari Banyuwangi
c. Tari Wayang Topeng berasal dari Kota Malang
d. Tari Jaranan Buto berasal dari Banyuwangi
e. Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang
f. Tari Glipang berasal dari Probolinggo Tari Beskalan berasal dari Malang
4. Sikap menghargai suku bangsa di Indonesia
a. Menghindari adanya perpecahan antar bangsa yang berpotensi ke perang
b. Meningkatkan kerja sama antar bangsa
c. Meningkatkan pendapatan dari segi ekonomi, kebudayaan dari hubungan kerja sama
d. Meningkatkan penghargaan dari bangsa lain
e. Meningkatkan kepercayaan antar bangsa
5. Sikap tidak menghargai suku bangsa di Indonesia
a. Menyukai budaya bangsa asing
b. Menjelek-jelekkan budaya bangsa sendiri
c. Tidak ingin tahu cerita tentang para pejuang pahlawan bangsa sendiri.
Lampiran 8 Rubrik Pedoman Penilaian Hasil Belajar
NO
INDIKATOR SOAL
JAWABAN
INDIKATOR
SKOR
NILAI
OPERASIONAL
1 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
yang terdapat di
Indonesia
A (Warna Kulit) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
2 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
yang terdapat di
Indonesia
A (Nusa Tenggara Barat) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
3 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
C (Jawa Timur) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
yang terdapat di
Indonesia
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
4 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
yang terdapat di
Indonesia
A (Aceh) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
5 Menemukan dan
menunjukkan pada
peta/provinsi beberapa
suku bangsa yang ada di
Indonesia
C (Bangsal Kencono) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
6 Menemukan dan
menunjukkan pada
peta/provinsi beberapa
suku bangsa yang ada di
Indonesia
B (Minahasa) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
7 Menjelaskan pengertian
suku bangsa dan budaya
C (Akal Budi) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
8 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
D (Warna Kulit) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
yang terdapat di
Indonesia
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
9 Menyebutkan sikap
menghargai keragaman
budaya di Indonesia
D (Mengembangkan kesenian
tradisional)
Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
10 Menampilkan sikap
menghargai keragaman
suku bangsa di Indonesia
D (Mudah terpecah belah) Sesuai dengan kunci
jawaban
1 2,5
Tidak sesuai dengan
kunci jawaban
0 0
11 Menjelaskan pengertian
suku bangsa dan budaya
Perbedaan-perbedaan suku
bangsa dan budaya yang
dimiliki oleh bangsa-bangsa
disuatu tempat
Jawaban yang dipilih
disertai alasan logis,
sesuai tema, kontekstual,
dan mengacu pada
keragaman suku bangsa
dan budaya di Indonesia
4 15
Jawaban yang dipilih
disertai alasan logis,
sesuai tema dan
kontekstual
3 11,25
Jawaban yang dipilih 2 7,5
disertai alasan logis dan
sesuai dengan tema
Jawaban yang dipilih
disertai alasan logis yang
kurang sesuai dengan
tema
1 3,75
Tidak Menjawab 0 0
12 Menemukan dan
menunjukkan pada
peta/provinsi beberapa
suku bangsa yang ada di
Suku Sunda
Suku Betawi
Suku Baduy
Memberikan jawaban 3
benar sesuai dengan
suku-suku di Provinsi
Jawa Barat
4 15
Indonesia Suku Jawa
Suku Cirebon
Memberikan jawaban 2
benar sesuai dengan
suku-suku di Provinsi
Jawa Barat
3 11,25
Memberikan jawaban 1
benar sesuai dengan
suku-suku di Provinsi
Jawa Barat
2 7,5
Memberikan jawaban
tetapi tidak relevan
dengan suku-suku di
1 3,75
Provinsi Jawa Barat
Tidak Menjawab 0 0
13 Mengidentifikasi
keragaman suku bangsa
yang terdapat di
Indonesia
Tari Reog Ponorogo
berasal dari Ponorogo
Tari Gandrung
Banyuwangi berasal dari
Banyuwangi
Tari Wayang Topeng
berasal dari Kota Malang
Memberikan jawaban 3
benar sesuai dengan
tarian di Provinsi Jawa
Timur
4 15
Memberikan jawaban 2
benar sesuai dengan
tarian di Provinsi Jawa
Timur
3 11,25
Tari Jaranan Buto berasal
dari Banyuwangi
Tari Remo berasal dari
Kabupaten Jombang
Tari Glipang berasal dari
Probolinggo Tari
Beskalan berasal dari
Malang
Memberikan jawaban 1
benar sesuai dengan
tarian di Provinsi Jawa
Timur
2 7,5
Memberikan jawaban
tetapi tidak relevan
dengan tarian di Provinsi
Jawa Timur
1 3,75
Tidak menjawab 0 0
14 Menampilkan sikap
menghargai keragaman
Menghindari adanya Memberikan 3 jawaban
relevan yang sesuai
4 15
suku bangsa di Indonesia perpecahan antar bangsa
yang berpotensi ke perang
Meningkatkan kerja sama
antar bangsa
Meningkatkan pendapatan
dari segi ekonomi,
kebudayaan dari
hubungan kerja sama
Meningkatkan
penghargaan dari bangsa
dengan sikap
menghormati terhadap
suku bangsa lain
Memberikan 2 jawaban
relevan yang sesuai
dengan sikap
menghormati terhadap
suku bangsa lain
3 11,25
Memberikan 1 jawaban
relevan yang sesuai
dengan sikap
2 7,5
lain
Meningkatkan
kepercayaan antar bangsa
menghormati terhadap
suku bangsa lain
Memberikan jawaban
tidak relevan dengan
sikap menghormati
terhadap suku bangsa
lain
1 3,75
Tidak menjawab 0 0
15 Menyebutkan sikap tidak
menghargai keragaman
budaya di Indonesia
Menyukai budaya bangsa
asing
Memberikan 3 jawaban
relevan yang sesuai
dengan sikap
4 15
Menjelek-jelekkan
budaya bangsa sendiri
Tidak ingin tahu cerita
tentang para pejuang
pahlawan bangsa sendiri.
menghormati terhadap
suku bangsa lain
Memberikan 2 jawaban
relevan yang sesuai
dengan sikap
menghormati terhadap
suku bangsa lain
3 11,25
Memberikan 1 jawaban
relevan yang sesuai
dengan sikap
menghormati terhadap
2 7,5
suku bangsa lain
Memberikan jawaban
tidak relevan dengan
sikap menghormati
terhadap suku bangsa
lain
1 3,75
Tidak menjawab 0 0
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Soal Item
pilihan ganda
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah
Skor
Nilai
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Rahman Bashitu Syah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 25
2 Arina Miftachuzzahro 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5 12.5
3 Asyrofun Abdul Majid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 25
4 Carrel Yumnalia Ramadhani 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 10
5 Cipta Julian Putra 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 22.5
6 Davin Balladifa Al-Hamra 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3 7.5
7 Fahmi Aqila Mulya Jamil 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 20
8 Fauzi Jauharul Anam 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 10
9 Greyshia Angelica Azzahra 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3 7.5
10 Herliza Aulia Khoirunnisa 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 17.5
11 Laily Khofifatun Nuril Qolbi 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 7.5
12 Latvia Dzurriatus Sholikah 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3 7.5
13 Maulana Firmansyah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 22.5
14 Muhammad Ilham Aljanani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 20
15 Muhammad Ivander Kimi 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 7.5
16 Musyaffa Arzaki Putra 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 20
17 Naila Seftian Ramadhani 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 7.5
18 Qiafa Putra Havian 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 17.5
19 Rezky Raya Anjana 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3 7.5
20 Rifqi Yuda Pratama 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4 10
21 Risalah Amrullah Darmawan 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 6 15
22 Rizqina Warda Azzahra 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 10
23 Rodeska Alif Zaidan 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 20
24 Salsabilla Zahira Az-Zahroh 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 20
25 Syifa Kharisma 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 17.5
26 Taufiqur Rohman 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 5
27 Thoyyibah Nur Latifatul 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 20
28 Ulva Arum Machmudah 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6 15
29 Wekiah Livia Putri 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 10
30 Zahirah Freesta Putri 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 20
Essay
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 Skor Total
1 Abdul Rahman Bashitu Syah 1 2 2 2 3 10 37.5
2 Arina Miftachuzzahro 4 3 4 4 4 19 71.25
3 Asyrofun Abdul Majid 4 3 4 4 4 19 71.25
4 Carrel Yumnalia Ramadhani 4 4 4 4 4 20 75
5 Cipta Julian Putra 4 1 2 2 1 10 37.5
6 Davin Balladifa Al-Hamra 3 1 0 0 2 6 22.5
7 Fahmi Aqila Mulya Jamil 4 4 4 3 4 19 71.25
8 Fauzi Jauharul Anam 4 4 4 4 4 20 75
9 Greyshia Angelica Azzahra 2 1 2 1 2 8 30
10 Herliza Aulia Khoirunnisa 4 4 4 4 4 20 75
11 Laily Khofifatun Nuril Qolbi 2 4 4 4 4 18 67.5
12 Latvia Dzurriatus Sholikah 4 2 4 4 4 18 67.5
13 Maulana Firmansyah 4 4 4 4 4 20 75
14 Muhammad Ilham Aljanani 4 4 4 4 4 20 75
15 Muhammad Ivander Kimi 3 1 3 1 1 9 33.75
16 Musyaffa Arzaki Putra 0 2 2 2 3 9 33.75
17 Naila Seftian Ramadhani 4 4 4 4 4 20 75
18 Qiafa Putra Havian 1 2 2 2 0 7 26.25
19 Rezky Raya Anjana 1 1 1 0 2 5 18.75
20 Rifqi Yuda Pratama 4 2 4 4 4 18 67.5
21 Risalah Amrullah Darmawan 2 2 2 2 2 10 37.5
22 Rizqina Warda Azzahra 1 1 2 3 2 9 33.75
23 Rodeska Alif Zaidan 3 2 3 2 2 12 45
24 Salsabilla Zahira Az-Zahroh 2 4 4 4 4 18 67.5
25 Syifa Kharisma 2 1 1 2 3 9 33.75
26 Taufiqur Rohman 4 4 4 4 4 20 75
27 Thoyyibah Nur Latifatul 1 2 2 3 2 10 37.5
28 Ulva Arum Machmudah 4 4 4 4 4 20 75
29 Wekiah Livia Putri 1 2 2 1 2 8 30
30 Zahirah Freesta Putri 0 2 2 2 2 8 30
Nilai Total
No Nama Siswa Nilai
Total
1 Abdul Rahman Bashitu Syah 62.5
2 Arina Miftachuzzahro 83.75
3 Asyrofun Abdul Majid 96.25
4 Carrel Yumnalia Ramadhani 85
5 Cipta Julian Putra 60
6 Davin Balladifa Al-Hamra 30
7 Fahmi Aqila Mulya Jamil 91.25
8 Fauzi Jauharul Anam 85
9 Greyshia Angelica Azzahra 37.5
10 Herliza Aulia Khoirunnisa 92.5
11 Laily Khofifatun Nuril Qolbi 75
12 Latvia Dzurriatus Sholikah 75
13 Maulana Firmansyah 97.5
14 Muhammad Ilham Aljanani 95
15 Muhammad Ivander Kimi 41.25
16 Musyaffa Arzaki Putra 53.75
17 Naila Seftian Ramadhani 82.5
18 Qiafa Putra Havian 43.75
19 Rezky Raya Anjana 26.25
20 Rifqi Yuda Pratama 77.5
21 Risalah Amrullah Darmawan 52.5
22 Rizqina Warda Azzahra 43.75
23 Rodeska Alif Zaidan 65
24 Salsabilla Zahira Az-Zahroh 87.5
25 Syifa Kharisma 51.25
26 Taufiqur Rohman 80
27 Thoyyibah Nur Latifatul 57.5
28 Ulva Arum Machmudah 90
29 Wekiah Livia Putri 40
30 Zahirah Freesta Putri 50
Lampiran 10 Analisis Hasil Uji Coba Item
1. Pilihan Ganda
Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda
No Nama
Siswa
Nomor Item Soal Juml
ah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Abdul
Rahman
Bashitu
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 Arina
Miftachuz 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
3 Asyrofun
Abdul M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Carrel
Yumnalia 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4
5 Cipta
Julian P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
6 Davin
Balladifa 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3
7
Fahmi
Aqila
Mulya J
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
8 Fauzi
Jauharul A 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
9 Greyshia
Angelica 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3
10 Herliza
Aulia K 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7
11
Laily
Khofifatun
Nuril Q
0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
12 Latvia
Dzurriatus 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
13 Maulana F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
14 Muhamma
d Ilham A 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
15 Muhamma
d Ivander 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3
16 Musyaffa
Arzaki P 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
17 Naila
Seftian R 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3
18 Qiafa
Putra H 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
19 Rezky
Raya A 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3
20 Rifqi
Yuda P 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
21 Risalah
Amrullah 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 6
22 Rizqina
Warda A 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4
23 Rodeska
Alif Z 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
24 Salsabilla
Zahira A 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8
25 Syifa K 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7
26 Taufiqur
Rohman 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2
27
Thoyyibah
Nur
Latifatul F
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
28 Ulva
Arum M 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
29 Wekiah
Livia Putri 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4
30 Zahirah
Freesta P 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8
Vali
dit
as
Jumlah 18 16 16 16 20 15 19 16 18 21
Mp 6.94 7.00 7.06 6.81 6.75 7.13 6.89 6.81 6.83 6.52
Mt 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83 5.83
St 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49
P 0.60 0.53 0.53 0.53 0.67 0.50 0.63 0.53 0.60 0.70
q 0.40 0.47 0.47 0.47 0.33 0.50 0.37 0.47 0.40 0.30
r Hitung 0.55 0.50 0.53 0.42 0.52 0.52 0.56 0.42 0.49 0.42
t Hitung 3.45 3.06 3.28 2.45 3.22 3.23 3.57 2.45 2.99 2.47
t Tabel 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Rel
iab
ilit
as
Jumlah 18 16 16 16 20 15 19 16 18 21
P 0.60 0.53 0.53 0.53 0.67 0.50 0.63 0.53 0.60 0.70
Q 0.40 0.47 0.47 0.47 0.33 0.50 0.37 0.47 0.40 0.30
Pq 0.24 0.25 0.25 0.25 0.22 0.25 0.23 0.25 0.24 0.21 2.39 6.21 0.68
sum
pq varians
reliabil
itas
T
K
Jumlah 18 16 16 16 20 15 19 16 18 21
IK 0.60 0.53 0.53 0.53 0.67 0.50 0.63 0.53 0.60 0.70
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Daya Beda Soal Pilihan Ganda
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Asyrofun Abdul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
1 Abdul Rahman B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 Cipta Julian Putra 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
16 Musyaffa Arzaki 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 Maulana F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
24 Salsabilla Zahira 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14 Muhammad
Ilham Aljanani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
30 Zahirah Freesta P 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8
7 Fahmi Aqila M 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
23 Rodeska Alif Z 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
27 Thoyyibah Nur
Latifatul F 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
25 Syifa Kharisma 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7
10 Herliza Aulia
Khoirunnisa 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7
18 Qiafa Putra H 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
21 Risalah Amrullah
Darmawan 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 6
Ba 12 12 12 11 14 11 13 12 13 13
Ja 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Ba/Ja 0.80 0.80 0.80 0.73 0.93 0.73 0.87 0.80 0.87 0.87
No Nama Siswa Nomor Item Soal
Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Arina
Miftachuzzahro 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
22 Rizqina Warda A 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4
4 Carrel Yumnalia
Ramadhani W 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4
8 Fauzi Jauharul A 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
20 Rifqi Yuda P 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
12 Latvia Dzurriatus
Sholikah 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
28 Ulva Arum M 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 3
15 Muhammad
Ivander Kimi F 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3
29 Wekiah Livia P 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3
6 Davin Balladifa A 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3
9 Greyshia
Angelica Azzahra 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3
11 Laily Khofifatun
Nuril Qolbi 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
17 Naila Seftian R 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3
19 Rezky Raya A 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
26 Taufiqur Rohman 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Bb 5 4 5 3 7 4 5 5 5 5
Jb 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Bb/Jb 0.33 0.27 0.33 0.20 0.47 0.27 0.33 0.33 0.33 0.33
DP 0.47 0.53 0.47 0.53 0.47 0.47 0.53 0.47 0.53 0.53
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Total Pilihan Ganda
No.
Soal
Uji Validitas Uji
Reliabilitas
Tingkat
Kesukaran Daya Beda
Keterangan
t Hitung t Tabel Kriteria IK Kriteria DP Kriteria
1 3.45 2.05 Valid 0,68 0.60 Baik 0.47 Baik Dipakai
2 3.06 2.05 Valid
0.53 Baik 0.53 Baik Dipakai
3 3.28 2.05 Valid
0.53 Baik 0.47 Baik Dipakai
4 2.45 2.05 Valid
0.53 Baik 0.53 Baik Dipakai
5 3.22 2.05 Valid
0.67 Baik 0.47 Baik Dipakai
6 3.23 2.05 Valid
0.50 Baik 0.47 Baik Dipakai
7 3.57 2.05 Valid
0.63 Baik 0.53 Baik Dipakai
8 2.45 2.05 Valid
0.53 Baik 0.47 Baik Dipakai
9 2.99 2.05 Valid
0.60 Baik 0.53 Baik Dipakai
10 2.47 2.05 Valid
0.70 Baik 0.53 Baik Dipakai
2. Essay
Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal Essay
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1 Abdul Rahman Bashitu
Syah Prayitno 1 2 2 2 3 10
2 Arina Miftachuzzahro 4 3 4 4 4 19
3 Asyrofun Abdul Majid 4 3 4 4 4 19
4 Carrel Yumnalia
Ramadhani Wuriansyah 4 4 4 4 4 20
5 Cipta Julian Putra 4 1 2 2 1 10
6 Davin Balladifa Al-
Hamra 3 1 0 0 2 6
7 Fahmi Aqila Mulya
Jamil 4 4 4 3 4 19
8 Fauzi Jauharul Anam 4 4 4 4 4 20
9 Greyshia Angelica A 2 1 2 1 2 8
10 Herliza Aulia K 4 4 4 4 4 20
11 Laily Khofifatun Nuril
Qolbi 2 4 4 4 4 18
12 Latvia Dzurriatus S 4 2 4 4 4 18
13 Maulana Firmansyah 4 4 4 4 4 20
14 Muhammad Ilham A 4 4 4 4 4 20
15 Muhammad Ivander
Kimi Farrel 3 1 3 1 1 9
16 Musyaffa Arzaki Putra 0 2 2 2 3 9
17 Naila Seftian
Ramadhani 4 4 4 4 4 20
18 Qiafa Putra Havian 1 2 2 2 0 7
19 Rezky Raya Anjana 1 1 1 0 2 5
20 Rifqi Yuda Pratama 4 2 4 4 4 18
21 Risalah Amrullah D 2 2 2 2 2 10
22 Rizqina Warda A 1 1 2 3 2 9
23 Rodeska Alif Zaidan 3 2 3 2 2 12
24 Salsabilla Zahira A 2 4 4 4 4 18
25 Syifa Kharisma 2 1 1 2 3 9
26 Taufiqur Rohman 4 4 4 4 4 20
27 Thoyyibah Nur
Latifatul Fathonah 1 2 2 3 2 10
28 Ulva Arum
Machmudah 4 4 4 4 4 20
29 Wekiah Livia Putri 1 2 2 1 2 8
30 Zahirah Freesta Putri E 0 2 2 2 2 8
Val
idit
as r Hitung 0.77 0.89 0.94 0.92 0.88
t Hitung 6.44 10.06 14.43 12.19 9.62
t Tabel 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid
Rel
ia
bil
itas Varian 2.01 1.50 1.44 1.75 1.41 8.11 30.93 0.92
Jumlah
Varian
Varian
Total Reliabilitas
TK
Rata-rata 2.70 2.57 2.93 2.80 2.97
Tingkat Kesukaran 0.54 0.51 0.59 0.56 0.59
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik
Daya Beda Soal Essay
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
10 Herliza Aulia Khoirunnisa 4 4 4 4 4 20
4 Carrel Yumnalia Ramadhani W 4 4 4 4 4 20
14 Muhammad Ilham Aljanani 4 4 4 4 4 20
26 Taufiqur Rohman 4 4 4 4 4 20
8 Fauzi Jauharul Anam 4 4 4 4 4 20
17 Naila Seftian Ramadhani 4 4 4 4 4 20
28 Ulva Arum Machmudah 4 4 4 4 4 20
13 Maulana Firmansyah 4 4 4 4 4 20
7 Fahmi Aqila Mulya Jamil 4 4 4 3 4 19
3 Asyrofun Abdul Majid 4 3 4 4 4 19
2 Arina Miftachuzzahro 4 3 4 4 4 19
11 Laily Khofifatun Nuril Qolbi 2 4 4 4 4 18
12 Latvia Dzurriatus Sholikah 4 2 4 4 4 18
24 Salsabilla Zahira Az-Zahroh 2 4 4 4 4 18
20 Rifqi Yuda Pratama 4 2 4 4 4 18
Rata-rata Atas 3.71 3.71 4.00 3.93 4.00
No Nama Siswa Nomor Item Soal Jumlah
1 2 3 4 5 Skor
5 Cipta Julian Putra 4 1 2 2 1 10
21 Risalah Amrullah Darmawan 2 2 2 2 2 10
9 Greyshia Angelica Azzahra 2 1 2 1 2 8
15 Muhammad Ivander Kimi Farrel 3 1 3 1 1 9
30 Zahirah Freesta Putri Erviansyah 0 2 2 2 2 8
23 Rodeska Alif Zaidan 3 2 3 2 2 12
27 Thoyyibah Nur Latifatul Fathonah 1 2 2 3 2 10
1 Abdul Rahman Bashitu Syah Prayitno 1 2 2 2 3 10
16 Musyaffa Arzaki Putra 0 2 2 2 3 9
22 Rizqina Warda Azzahra 1 1 2 3 2 9
18 Qiafa Putra Havian 1 2 2 2 0 7
25 Syifa Kharisma 2 1 1 2 3 9
29 Wekiah Livia Putri 1 2 2 1 2 8
6 Davin Balladifa Al-Hamra 3 1 0 0 2 6
19 Rezky Raya Anjana 1 1 1 0 2 5
Rata-rata Bawah 1.67 1.53 1.87 1.67 1.93
DP 0.41 0.44 0.43 0.45 0.41
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik
Total Essay
Uji Validitas Uji
Reliabilitas
Uji Tingkat Kesukaran
Soal Daya Pembeda Soal
No
Soal
t
Hitung
t
Tabel Kriteria 0.92
Rata-
rata
Tingkat
Kesukaran Kriteria
Rata2
Atas
Rata2
Bawah DP Kriteria
1 6.44 2.05 Valid 2.70 0.54 Baik 3.71 1.67 0.41 Baik
2 10.06 2.05 Valid 2.57 0.51 Baik 3.71 1.53 0.44 Baik
3 14.43 2.05 Valid 2.93 0.59 Baik 4.00 1.87 0.43 Baik
4 12.19 2.05 Valid 2.80 0.56 Baik 3.93 1.67 0.45 Baik
5 9.62 2.05 Valid 2.97 0.59 Baik 4.00 1.93 0.41 Baik
Lampiran 11 Nilai Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
NILAI TES HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
DATA HASIL TES KELAS EKSPERIMEN
A. Kelas Eksperimen
1. Nilai Pretes Pilihan Ganda
No Nama
Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Aditia Rafif
Fadhila 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 4 10
2 Agam Dwi 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 10
3 Aldimas Julyano 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 4 10
4 Alvin Ni'am 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 7.5
5 Arina Milati 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 4 10
6 Azzahra Natswa 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 15
7 Claria Amarta 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 5 12.5
8 Deni Nur 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 5
9 Dwi Aldiansyah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2.5
10 Elsy Juliva 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4 10
11 Fandi Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2.5
12 Farah Raissa 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3 7.5
13
Gusti Ayu Etika
Purnama 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 15
14 Hudzaiffa Rayya 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 10
15 Jelita Ramadhani 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 6 15
16 Luthfia Azzahra 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 4 10
17
Maulana Farid
Firdaus 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 7.5
18
Mega
Latiefatuzzahra 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 5
19 Muhammad 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 7.5
Ilham
20 Muhammad Iqbal 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 10
21
Muhammad Nabil
Al Fiansyah 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 4 10
22 Muhammad Rifki 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 10
23 Nanda Nuzul 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 17.5
24 Nisa Naylu 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 7.5
25 Reyfand Ega 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 4 10
26
Valensia
Endrastata 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 5
2. Nilai Pretest Essay
No Nama
Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5
1 Aditia Rafif 1 2 3 2 2 10 37.5
2 Agam Dwi 1 1 3 1 2 8 30
3 Aldimas Julyano 1 1 1 2 2 7 26.3
4 Alvin Ni'am 1 1 3 1 1 7 26.3
5 Arina Milati 0 1 3 0 0 4 15
6 Azzahra Natswa 2 1 1 2 0 6 22.5
7 Claria Amarta 2 1 2 2 2 9 33.8
8 Deni Nur 0 0 2 1 1 4 15
9 Dwi Aldiansyah 1 1 3 1 1 7 26.3
10
Elsy Juliva
Talenta 4 3 3 2 3 15 56.3
11 Fandi Ahmad 1 1 4 2 2 10 37.5
12 Farah Raissa 1 4 4 2 3 14 52.5
13
Gusti Ayu Etika
Purnama 1 0 3 2 0 6 22.5
14 Hudzaiffa Rayya 2 0 3 2 0 7 26.3
15 Jelita Ramadhani 2 0 3 2 1 8 30
16 Luthfia Azzahra 0 0 2 3 0 5 18.8
17 Maulana Farid 2 1 2 2 1 8 30
18
Mega
Latiefatuzzahra 1 1 3 1 1 7 26.3
19 Muhammad
Ilham 1 1 2 1 1 6 22.5
20 Muhammad Iqbal 1 2 2 2 1 8 30
21 Muhammad Nabil 1 1 2 2 0 6 22.5
22 Muhammad Rifki 1 1 4 1 1 8 30
23
Nanda Nuzul
Azahra 2 3 3 4 4 16 60
24 Nisa Naylu Zulfa 1 1 2 2 2 8 30
25 Reyfand Ega 1 1 1 0 0 3 11.3
26 Valensia
Endrastata 2 1 1 2 1 7 26.3
Nilai Total Pretest
No Nama Nilai Total
1 Aditia Rafif 47.5
2 Agam Dwi 40
3 Aldimas Julyano 36.3
4 Alvin Ni'am 33.8
5 Arina Milati 25
6 Azzahra Natswa 37.5
7 Claria Amarta 46.3
8 Deni Nur 20
9 Dwi Aldiansyah 28.8
10 Elsy Juliva Talenta 66.3
11 Fandi Ahmad 40
12 Farah Raissa 60
13
Gusti Ayu Etika
Purnama 37.5
14 Hudzaiffa Rayya 36.3
15 Jelita Ramadhani 45
16 Luthfia Azzahra 28.8
17 Maulana Farid 37.5
18 Mega Latiefatuzzahra 31.3
19 Muhammad Ilham 30
20 Muhammad Iqbal 40
21 Muhammad Nabil 32.5
22 Muhammad Rifki 40
23 Nanda Nuzul Azahra 77.5
24 Nisa Naylu Zulfa 37.5
25 Reyfand Ega 21.3
26 Valensia Endrastata 31.3
1. Nilai Posttest Pilihan Ganda
No Nama Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Aditia Rafif
Fadhila 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 12.5
2 Agam Dwi 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 17.5
3 Aldimas Julyano 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 17.5
4 Alvin Ni'am 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 5
5 Arina Milati 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 20
6 Azzahra Natswa 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 20
7 Claria Amarta 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 12.5
8 Deni Nur 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4 10
9 Dwi Aldiansyah 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 17.5
10 Elsy Juliva 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 17.5
11 Fandi Ahmad 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 10
12 Farah Raissa 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 12.5
13
Gusti Ayu Etika
Purnama 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4 10
14 Hudzaiffa Rayya 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 17.5
15 Jelita Ramadhani 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 20
16 Luthfia Azzahra 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 17.5
17
Maulana Farid
Firdaus 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 5
18
Mega
Latiefatuzzahra 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 15
19 Muhammad Ilham 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 10
20 Muhammad Iqbal 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 12.5
21
Muhammad Nabil
Al Fiansyah 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 17.5
22 Muhammad Rifki 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 5
23 Nanda Nuzul 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 17.5
24 Nisa Naylu 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6 15
25 Reyfand Ega 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 12.5
26 Valensia
Endrastata 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6 15
2. Nilai Posttest Essay
No Nama Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5
1 Aditia Rafif 2 3 4 2 3 14 52.5
2 Agam Dwi 4 4 4 3 3 18 67.5
3 Aldimas Julyano 3 2 4 2 3 14 52.5
4 Alvin Ni'am 2 3 4 3 4 16 60
5 Arina Milati 4 4 3 3 4 18 67.5
6 Azzahra Natswa 4 4 4 4 4 20 75
7 Claria Amarta 4 2 4 3 4 17 63.8
8 Deni Nur 4 3 3 2 2 14 52.5
9 Dwi Aldiansyah 3 3 2 4 4 16 60
10 Elsy Juliva 4 4 4 4 4 20 75
11 Fandi Ahmad 2 3 4 3 4 16 60
12 Farah Raissa 4 4 4 4 4 20 75
13
Gusti Ayu Etika
Purnama 2 2 3 2 4 13 48.8
14 Hudzaiffa Rayya 4 4 4 3 4 19 71.3
15 Jelita Ramadhani 3 3 4 2 3 15 56.3
16 Luthfia Azzahra 4 4 4 4 4 20 75
17 Maulana Farid 3 2 3 3 2 13 48.8
18
Mega
Latiefatuzzahra 4 4 4 4 4 20 75
19 Muhammad Ilham 2 3 3 3 2 14 52.5
20 Muhammad Iqbal 2 4 3 2 2 13 48.8
21 Muhammad Nabil 4 4 4 4 4 20 75
22 Muhammad Rifki 2 3 4 2 3 14 52.5
23
Nanda Nuzul
Azahra 4 4 4 4 4 20 75
24 Nisa Naylu 2 3 3 3 4 15 56.3
25 Reyfand Ega 2 3 4 2 3 14 52.5
26 Valensia 4 2 3 3 2 14 52.5
Endrastata
Nilai Total Posttest
No Nama Nilai Total
1 Aditia Rafif 65
2 Agam Dwi 85
3 Aldimas Julyano 70
4 Alvin Ni'am 65
5 Arina Milati 87.5
6 Azzahra Natswa 95
7 Claria Amarta 76.3
8 Deni Nur 62.5
9 Dwi Aldiansyah 77.5
10 Elsy Juliva 92.5
11 Fandi Ahmad 70
12 Farah Raissa 87.5
13 Gusti Ayu Etika
Purnama 58.8
14 Hudzaiffa Rayya 88.8
15 Jelita Ramadhani 76.3
16 Luthfia Azzahra 92.5
17 Maulana Farid 53.8
18 Mega
Latiefatuzzahra 90
19 Muhammad
Ilham 62.5
20 Muhammad Iqbal 61.3
21 Muhammad Nabil 92.5
22 Muhammad Rifki 57.5
23 Nanda Nuzul
Azahra 92.5
24 Nisa Naylu 71.3
25 Reyfand Ega 65
26 Valensia
Endrastata 67.5
DATA HASIL TES KELAS KONTROL
A. Kelas Kontrol
1. Nilai Pretest Pretest Pilihan Ganda
No Nama Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Hafidz
Ghozi Musa'id 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4 10
2 Aina Fidyawan 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4 10
3 Alveno Wahyu I 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 17.5
4 Amira Tya S 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 4 10
5 Antoy Hendra P 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 7.5
6 Ardiansyah Eka S 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 7.5
7 Aura Salsabilla K 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3 7.5
8 Diandra Farel Tri
Argadia 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
9 Dimas Adi N 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 7.5
10 Eka Rahayu A 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6 15
11 Elmira Azmia H 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4 10
12 Elsa Wahyu Riyanti 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 12.5
13 Erliana Ratna D 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 10
14 Faizal Akmal A 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 7.5
15 Felicia Agustin
Lusiana Wahyudi 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5 12.5
16 Kayla Shofia W 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 12.5
17 Layyin Silvana
Mardhatillah 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5 12.5
18 Mazin Artha R 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
19 Muhammad Yusa
Falevi 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 7.5
20 Muhammad
Mu'min Mustofa 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 12.5
21 Mundzir Al Fikri 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 5 12.5
22 Nadya Dwi N 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 15
23 Nisrina Hanani P 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 10
24 Raihan Akbar B 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
25 Tiara Vitriashila M 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 5
26 Yohan A P 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2.5
2. Nilai Pretest Essay
No Nama Nilai Skor
Total Nilai
1 2 3 4 5
1
Ahmad Hafidz Ghozi
Musa'id 1 2 2 2 3 10 37.5
2 Aina Fidyawan 1 2 3 2 2 10 37.5
3 Alveno Wahyuu I 1 1 1 1 1 5 18.8
4 Amira Tya Salsabila 1 2 3 3 2 11 41.3
5 Antoy Hendra Prastyo 2 1 1 2 1 7 26.3
6 Ardiansyah Eka S 1 1 2 2 2 8 30
7 Aura Salsabilla Kirana 1 2 3 2 3 11 41.3
8 Diandra Farel Tri A 1 2 3 2 3 11 41.3
9 Dimas Adi Nugroho 1 1 2 2 1 7 26.3
10 Eka Rahayu Arifiana 1 1 2 2 2 8 30
11 Elmira Azmia Husna 2 2 1 1 2 8 30
12 Elsa Wahyu Riyanti 4 3 2 2 3 14 52.5
13 Erliana Ratna Duhita 1 1 2 2 1 7 26.3
14 Faizal Akmal Al-Aziz 1 1 3 2 3 10 37.5
15
Felicia Agustin
Lusiana Wahyudi 1 2 2 2 3 10 37.5
16 Kayla Shofia Wardani 2 4 3 2 3 14 52.5
17 Layyin Silvana M 1 3 2 2 2 10 37.5
18 Mazin Artha Rinaldi 3 3 2 2 3 13 48.8
19 Muhammad Yusa F 1 2 1 1 2 7 26.3
20
Muhammad Mu'min
Mustofa 1 1 2 2 2 8 30
21 Mundzir Al Fikri 1 2 1 2 3 9 33.8
22
Nadya Dwi
Novianingrum 4 2 1 3 4 14 52.5
23 Nisrina Hanani Purwa 2 3 2 2 3 12 45
24 Raihan Akbar Brilian 1 2 3 2 2 10 37.5 25 Tiara Vitriashila M 1 2 2 2 2 9 33.8 26 Yohan Andreansyah 2 1 1 2 2 8 30
Pratama
Nilai Total Pretest
No Nama Nilai
Total
1 Ahmad Hafidz Ghozi M 47.5 2 Aina Fidyawan 47.5 3 Alveno Wahyuu Ibramsyah 36.3 4 Amira Tya Salsabila 51.3 5 Antoy Hendra Prastyo 33.8 6 Ardiansyah Eka Saputra 37.5 7 Aura Salsabilla Kirana 48.8 8 Diandra Farel Tri Argadia 58.8 9 Dimas Adi Nugroho 33.8 10 Eka Rahayu Arifiana 45 11 Elmira Azmia Husna 40
12 Elsa Wahyu Riyanti 65 13 Erliana Ratna Duhita 36.3 14 Faizal Akmal Al-Aziz 45 15 Felicia Agustin Lusiana W 50 16 Kayla Shofia Wardani 65 17 Layyin Silvana Mardhatillah 50 18 Mazin Artha Rinaldi 66.3 19 Muhammad Yusa Falevi 33.8 20 Muhammad Mu'min M 42.5 21 Mundzir Al Fikri 46.3 22 Nadya Dwi Novianingrum 67.5 23 Nisrina Hanani Purwa 55 24 Raihan Akbar Brilian 55 25 Tiara Vitriashila Maharani 38.8 26 Yohan Andreansyah P 32.5
1 Nilai Posttest Pilihan Ganda
No Nama Nilai Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Ahmad Hafidz Ghozi
Musa'id 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 5 12.5
2 Aina Fidyawan 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 7.5
3 Alveno Wahyuu I 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 15
4 Amira Tya Salsabila 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
5 Antoy Hendra Prastyo 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 7.5
6 Ardiansyah Eka Saputra 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 7.5
7 Aura Salsabilla Kirana 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 7.5
8 Diandra Farel Tri A 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
9 Dimas Adi Nugroho 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 5
10 Eka Rahayu Arifiana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 22.5
11 Elmira Azmia Husna 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 12.5
12 Elsa Wahyu Riyanti 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 15
13 Erliana Ratna Duhita 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6 15
14 Faizal Akmal Al-Aziz 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 7.5
15 Felicia Agustin Lusiana
Wahyudi 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 15
16 Kayla Shofia Wardani 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 17.5
17 Layyin Silvana M 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 15
18 Mazin Artha Rinaldi 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 20
19 Muhammad Yusa Falevi 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 5
20 Muhammad Mu'min
Mustofa 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 17.5
21 Mundzir Al Fikri 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 20
22 Nadya Dwi N 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 12.5
23 Nisrina Hanani Purwa 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 5 12.5
24 Raihan Akbar Brilian 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 17.5
25 Tiara Vitriashila M 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 5
26 Yohan Andreansyah P 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5 12.5
2 Nilai Posttest Essay
No Nama Nilai Skor
Nilai
Total 1 2 3 4 5
1 Ahmad Hafidz Ghozi M 1 2 3 2 4 12 45
2 Aina Fidyawan 4 4 4 2 4 18 67.5
3 Alveno Wahyuu I 1 2 4 4 3 14 52.5
4 Amira Tya Salsabila 4 3 4 4 4 19 71.3
5 Antoy Hendra Prastyo 2 3 2 3 3 13 48.8
6 Ardiansyah Eka Saputra 4 1 3 2 2 12 45
7 Aura Salsabilla Kirana 1 1 4 3 4 13 48.8
8 Diandra Farel Tri Argadia 1 2 4 2 1 10 37.5
9 Dimas Adi Nugroho 4 3 3 2 4 16 60
10 Eka Rahayu Arifiana 4 3 4 4 3 18 67.5
11 Elmira Azmia Husna 4 4 3 3 4 18 67.5
12 Elsa Wahyu Riyanti 1 2 4 4 0 11 41.3
13 Erliana Ratna Duhita 3 2 3 3 4 15 56.3
14 Faizal Akmal Al-Aziz 1 1 4 2 4 12 45
15 Felicia Agustin Lusiana
Wahyudi 4 3 4 4 4 19 71.3
16 Kayla Shofia Wardani 4 4 4 3 4 19 71.3
17 Layyin Silvana M 4 3 3 2 4 16 60
18 Mazin Artha Rinaldi 4 4 4 4 3 19 71.3
19 Muhammad Yusa Falevi 2 3 2 2 3 12 45
20 Muhammad Mu'min M 4 4 3 2 2 15 56.3
21 Mundzir Al Fikri 4 4 3 2 4 17 63.8
22 Nadya Dwi Novianingrum 4 4 4 4 3 19 71.3
23 Nisrina Hanani Purwa 4 3 4 2 4 17 63.8
24 Raihan Akbar Brilian 1 2 4 4 3 14 52.5
25 Tiara Vitriashila Maharani 3 4 4 3 4 18 67.5
26 Yohan Andreansyah P 3 4 4 3 2 16 60
Nilai Total Posttest
No Nama Nilai
Total
1 Ahmad Hafidz Ghozi Musa'id 57.5
2 Aina Fidyawan 75
3 Alveno Wahyuu Ibramsyah 67.5
4 Amira Tya Salsabila 88.8
5 Antoy Hendra Prastyo 56.3
6 Ardiansyah Eka Saputra 52.5
7 Aura Salsabilla Kirana 56.3
8 Diandra Farel Tri Argadia 55
9 Dimas Adi Nugroho 65
10 Eka Rahayu Arifiana 90
11 Elmira Azmia Husna 80
12 Elsa Wahyu Riyanti 56.3
13 Erliana Ratna Duhita 71.3
14 Faizal Akmal Al-Aziz 52.5
15 Felicia Agustin Lusiana Wahyudi 86.3
16 Kayla Shofia Wardani 88.8
17 Layyin Silvana Mardhatillah 75
18 Mazin Artha Rinaldi 91.3
19 Muhammad Yusa Falevi 50
20 Muhammad Mu'min Mustofa 73.8
21 Mundzir Al Fikri 83.8
22 Nadya Dwi Novianingrum 83.8
23 Nisrina Hanani Purwa 76.3
24 Raihan Akbar Brilian 70
25 Tiara Vitriashila Maharani 72.5
26 Yohan Andreansyah Pratama 72.5
Lampiran 12 Penentuan Kelas Penelitian
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest Pretest
No Nama Nilai
Total
No Nama Nilai
Total
1 Aditia Rafif 47.5
1 Ahmad Hafidz Ghozi M 47.5
2 Agam Dwi 40
2 Aina Fidyawan 47.5
3 Aldimas Julyano 36.25
3 Alveno Wahyuu I 36.25
4 Alvin Ni'am 33.75
4 Amira Tya Salsabila 51.25
5 Arina Milati 25
5 Antoy Hendra Prastyo 33.75
6 Azzahra Natswa 37.5
6 Ardiansyah Eka Saputra 37.5
7 Claria Amarta 46.25
7 Aura Salsabilla Kirana 48.75
8 Deni Nur 20
8 Diandra Farel Tri Argadia 58.75
9 Dwi Aldiansyah 28.75
9 Dimas Adi Nugroho 33.75
10 Elsy Juliva Talenta 66.25
10 Eka Rahayu Arifiana 45
11 Fandi Ahmad 40
11 Elmira Azmia Husna 40
12 Farah Raissa 60
12 Elsa Wahyu Riyanti 65
13 Gusti Ayu Etika P 37.5
13 Erliana Ratna Duhita 36.25
14 Hudzaiffa Rayya 36.25
14 Faizal Akmal Al-Aziz 45
15 Jelita Ramadhani 45
15 Felicia Agustin Lusiana W 50
16 Luthfia Azzahra 28.75
16 Kayla Shofia Wardani 65
17 Maulana Farid 37.5
17 Layyin Silvana M 50
18 Mega Latiefatuzzahra 31.25
18 Mazin Artha Rinaldi 66.25
19 Muhammad Ilham 30
19 Muhammad Yusa Falevi 33.75
20 Muhammad Iqbal 40
20 Muhammad Mu'min M 42.5
21 Muhammad Nabil 32.5
21 Mundzir Al Fikri 46.25
22 Muhammad Rifki 40
22 Nadya Dwi Novianingrum 67.5
23 Nanda Nuzul Azahra 77.5
23 Nisrina Hanani Purwa 55
24 Nisa Naylu Zulfa 37.5
24 Raihan Akbar Brilian 55
25 Reyfand Ega 21.25
25 Tiara Vitriashila Maharani 38.75
26 Valensia Endrastata 31.25
26 Yohan Andreansyah P 32.5
Rata-rata 38.75
Rata-rata 47.26
Lampiran 13 Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No Nama Pretest Posttest Gain
Score
No Nama Pretest Posttest Gain
Score
1 Aditia Rafif 47.5 65 17.5
1 Ahmad Hafidz
Ghozi Musa'id 47.5 57.5 10
2 Agam Dwi 40 85 45
2 Aina Fidyawan 47.5 75 27.5
3 Aldimas J 36.25 70 33.75
3 Alveno
Wahyuu I 36.25 67.5 31.25
4 Alvin Ni'am 33.75 65 31.25
4 Amira Tya
Salsabila 51.25 88.75 37.5
5 Arina Milati 25 87.5 62.5
5 Antoy Hendra
Prastyo 33.75 56.25 22.5
6 Azzahra N 37.5 95 57.5
6 Ardiansyah Eka
Saputra 37.5 52.5 15
7 Claria Amarta 46.25 76.25 30
7 Aura Salsabilla 48.75 56.25 7.5
Kirana
8 Deni Nur 20 62.5 42.5
8 Diandra Farel
Tri Argadia 58.75 55 -3.75
9 Dwi
Aldiansyah 28.75 77.5 48.75
9 Dimas Adi
Nugroho 33.75 65 31.25
10 Elsy Juliva
Talenta 66.25 92.5 26.25
10 Eka Rahayu
Arifiana 45 90 45
11 Fandi Ahmad 40 70 30
11 Elmira Azmia
Husna 40 80 40
12 Farah Raissa 60 87.5 27.5
12 Elsa Wahyu
Riyanti 65 56.25 -8.75
13 Gusti Ayu
Etika Purnama 37.5 58.75 21.25
13 Erliana Ratna
Duhita 36.25 71.25 35
14 Hudzaiffa
Rayya 36.25 88.75 52.5
14 Faizal Akmal
Al-Aziz 45 52.5 7.5
15 Jelita
Ramadhani 45 76.25 31.25
15
Felicia Agustin
Lusiana
Wahyudi
50 86.25 36.25
16 Luthfia
Azzahra 28.75 92.5 63.75
16 Kayla Shofia
Wardani 65 88.75 23.75
17 Maulana Farid 37.5 53.75 16.25
17 Layyin Silvana 50 75 25
Mardhatillah
18 Mega
Latiefatuzzahra 31.25 90 58.75
18 Mazin Artha
Rinaldi 66.25 91.25 25
19 Muhammad
Ilham 30 62.5 32.5
19 Muhammad
Yusa Falevi 33.75 50 16.25
20 Muhammad
Iqbal 40 61.25 21.25
20
Muhammad
Mu'min
Mustofa
42.5 73.75 31.25
21 Muhammad
Nabil 32.5 92.5 60
21 Mundzir Al
Fikri 46.25 83.75 37.5
22 Muhammad
Rifki 40 57.5 17.5
22 Nadya Dwi
Novianingrum 67.5 83.75 16.25
23 Nanda Nuzul
Azahra 77.5 92.5 15
23 Nisrina Hanani
Purwa 55 76.25 21.25
24 Nisa Naylu
Zulfa 37.5 71.25 33.75
24 Raihan Akbar
Brilian 55 70 15
25 Reyfand Ega 21.25 65 43.75
25
Tiara
Vitriashila
Maharani
38.75 72.5 33.75
26 Valensia
Endrastata 31.25 67.5 36.25
26 Yohan
Andreansyah 32.5 72.5 40
Pratama
Rata-rata 38.75 75.53 36.78
Rata-rata 47.26 71.06 23.80
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Hasil Belajar Siswa
UJI NORMALITAS
x1 F F
Komulatif Fs (x1) [XI-X bar]/S Ft (x1) [Fs (x1) - Ft (x1)] X bar
Standar
Deviasi [X1-X bar]^2
17.5 1 1 0.34 -0.81 0.21 0.13 30.29 15.8 163.5
45 1 2 0.87 0.93 0.82 0.04 30.29 15.8 216.4
33.75 1 3 0.65 0.22 0.59 0.06 30.29 15.8 12.0
31.25 1 4 0.60 0.06 0.52 0.08 30.29 15.8 0.9
62.5 1 5 1.20 2.04 0.98 0.22 30.29 15.8 1037.5
57.5 1 6 1.11 1.72 0.96 0.15 30.29 15.8 740.4
30 1 7 0.58 -0.02 0.49 0.08 30.29 15.8 0.1
42.5 1 8 0.82 0.77 0.78 0.04 30.29 15.8 149.1
48.75 1 9 0.94 1.17 0.88 0.06 30.29 15.8 340.8
26.25 1 10 0.50 -0.26 0.40 0.11 30.29 15.8 16.3
30 1 11 0.58 -0.02 0.49 0.08 30.29 15.8 0.1
27.5 1 12 0.53 -0.18 0.43 0.10 30.29 15.8 7.8
21.25 1 13 0.41 -0.57 0.28 0.13 30.29 15.8 81.7
52.5 1 14 1.01 1.41 0.92 0.09 30.29 15.8 493.3
31.25 1 15 0.60 0.06 0.52 0.08 30.29 15.8 0.9
63.75 1 16 1.23 2.12 0.98 0.24 30.29 15.8 1119.6
16.25 1 17 0.31 -0.89 0.19 0.13 30.29 15.8 197.1
58.75 1 18 1.13 1.80 0.96 0.17 30.29 15.8 810.0
32.5 1 19 0.63 0.14 0.56 0.07 30.29 15.8 4.9
21.25 1 20 0.41 -0.57 0.28 0.13 30.29 15.8 81.7
60 1 21 1.15 1.88 0.97 0.18 30.29 15.8 882.7
17.5 1 22 0.34 -0.81 0.21 0.13 30.29 15.8 163.6
15 1 23 0.29 -0.97 0.17 0.12 30.29 15.8 233.8
33.75 1 24 0.65 0.22 0.59 0.06 30.29 15.8 12.0
43.75 1 25 0.84 0.85 0.80 0.04 30.29 15.8 181.2
36.25 1 26 0.70 0.38 0.65 0.05 30.29 15.8 35.5
10 2 27 0.19 -1.28 0.10 0.09 30.29 15.8 411.7
27.5 2 28 0.53 -0.18 0.43 0.10 30.29 15.8 7.8
31.25 2 29 0.60 0.06 0.52 0.08 30.29 15.8 0.9
37.5 2 30 0.72 0.46 0.68 0.05 30.29 15.8 52.0
22.5 2 31 0.43 -0.49 0.31 0.12 30.29 15.8 60.7
15 2 32 0.29 -0.97 0.17 0.12 30.29 15.8 233.8
7.5 2 33 0.14 -1.44 0.07 0.07 30.29 15.8 519.4
-3.75 2 34 -0.07 -2.15 0.02 0.09 30.29 15.8 1158.7
31.25 2 35 0.60 0.06 0.52 0.08 30.29 15.8 0.9
45 2 36 0.87 0.93 0.82 0.04 30.29 15.8 216.4
40 2 37 0.77 0.61 0.73 0.04 30.29 15.8 94.3
-8.75 2 38 -0.17 -2.47 0.01 0.18 30.29 15.8 1524.1
35 2 29 0.67 0.30 0.62 0.06 30.29 15.8 22.2
7.5 2 40 0.14 -1.44 0.07 0.07 30.29 15.8 519.4
36.25 2 41 0.70 0.38 0.65 0.05 30.29 15.8 35.5
23.75 2 42 0.46 -0.41 0.34 0.12 30.29 15.8 42.8
25 2 43 0.48 -0.33 0.37 0.11 30.29 15.8 28.0
25 2 44 0.48 -0.33 0.37 0.11 30.29 15.8 28.0
16.25 2 45 0.31 -0.89 0.19 0.13 30.29 15.8 197.1
31.25 2 46 0.60 0.06 0.52 0.08 30.29 15.8 0.9
37.5 2 47 0.72 0.46 0.68 0.05 30.29 15.8 52.0
16.25 2 48 0.31 -0.89 0.19 0.13 30.29 15.8 197.1
21.25 2 49 0.41 -0.57 0.28 0.13 30.29 15.8 81.7
15 2 50 0.29 -0.97 0.17 0.12 30.29 15.8 233.8
33.75 2 51 0.65 0.22 0.59 0.06 30.29 15.8 12.0
40 2 52 0.77 0.61 0.73 0.04 30.29 15.8 94.3
0.24
12808.1
15.8
UJI HIPOTESIS
H0 : Data menyebar secara normal
H1 : Data tidak menyebar secara normal
Taraf Signifikasi 5% = 0.05
Statistik Uji
D=MAX [Fs (x1) - Ft (x1)] = 0.24
n = 52, Alfa = 5% diperoleh nilai
K = 0.188 dari tabel Kolmogorov-Smirnov
Daerah Penolakan H0
H0 ditolak jika D < K
Keputusan
H0 diterima karena D [Fs (x1) - Ft (x1)] > K
(0.188)
Kesimpulan
dengan taraf kepercayaan 95%, dapat disimpulkan
bahwa data meyebar secara normal
Uji Homogenitas
No Kelas
Eksperimen Kontrol
1 17.5 10
2 45 27.5
Tolak H0 Jika, F Hitung > F Tabel atau F Hitung < - F Tabel
3 33.75 31.25
4 31.25 37.5
F-Test Two-Sample for
Variances
5 62.5 22.5
6 57.5 15
Eksperimen Kontrol
7 30 7.5
Mean 36.77884615 23.79807692
8 42.5 -3.75
Variance 235.5216346 189.1850962
9 48.75 31.25
Observations 26 26
10 26.25 45
Df 25 25
11 30 40
F 1.244927002 F HITUNG
12 27.5 -8.75
P(F<=f) one-tail 0.29400955
13 21.25 35
F Critical one-tail 1.955447207 F TABEL
14 52.5 7.5
15 31.25 36.25
16 63.75 23.75
17 16.25 25
18 58.75 25
19 32.5 16.25
20 21.25 31.25
21 60 37.5
22 17.5 16.25
23 15 21.25
24 33.75 15
25 43.75 33.75
26 36.25 40
Lampiran 15 Uji T Hasil Belajar Siswa
Uji T Hasil Belajar
GAIN SCORE
No Eksperimen Kontrol
1 17.5 10
2 45 27.5
3 33.75 31.25
JIKA NILAI VALUE KURANG DARI 0.05 MAKA
HIPOTESIS DITERIMA 4 31.25 37.5
5 62.5 22.5
t-Test: Two-
Sample Assuming
Equal Variances
6 57.5 15
7 30 7.5
Eksperimen Kontrol
8 42.5 -3.75
Mean 36.77884615 23.79807692
9 48.75 31.25
Variance 235.5216346 189.1850962
10 26.25 45
Observations 26 26
11 30 40
Pooled Variance 212.3533654
12 27.5 -8.75
Hypothesized
Mean Difference 0
13 21.25 35
df 50 <- DF / DRAJAT KEBEBASAN
14 52.5 7.5
t Stat 3.211755905 <- NILAI HITUNG
15 31.25 36.25
P(T<=t) one-tail 0.001154333 NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
16 63.75 23.75
t Critical one-tail 1.675905025 NILAI T TABEL
17 16.25 25
P(T<=t) two-tail 0.002308666 NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
18 58.75 25
t Critical two-tail 2.008559112 NILAI T TABEL
19 32.5 16.25
20 21.25 31.25
21 60 37.5
22 17.5 16.25
23 15 21.25
24 33.75 15
25 43.75 33.75
26 36.25 40
Lampiran 16 Hasil Kreativitas Siswa
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No Nama Aspek
Jumlah
No Nama Aspek
Jumlah A B C D
A B C D
1 Aditia Rafif 40 18 15 20 93
1 Ahmad Hafidz
Ghozi Musa'id 40 15 18 12 85
2 Agam Dwi 40 15 20 15 90
2 Aina Fidyawan 40 20 16 20 96
3 Aldimas Julyano 40 20 20 18 98
3 Alveno Wahyuu
Ibramsyah 40 10 20 12 82
4 Alvin Ni'am 40 18 20 15 93
4 Amira Tya
Salsabila 40 20 20 15 95
5 Arina Milati 40 15 20 15 90
5 Antoy Hendra
Prastyo 40 15 18 12 85
6 Azzahra Natswa 40 15 20 15 90
6 Ardiansyah Eka
Saputra 40 12 18 12 82
7 Claria Amarta 40 18 15 20 93
7 Aura Salsabilla
Kirana 40 20 20 15 95
8 Deni Nur 40 18 20 15 93
8 Diandra Farel Tri 40 10 20 12 82
Argadia
9 Dwi Aldiansyah 40 20 20 18 98
9 Dimas Adi
Nugroho 40 12 18 12 82
10 Elsy Juliva Talenta 40 18 15 20 93
10 Eka Rahayu
Arifiana 40 20 16 20 96
11 Fandi Ahmad 40 20 20 18 98
11 Elmira Azmia
Husna 40 20 20 15 95
12 Farah Raissa 40 20 20 18 98
12 Elsa Wahyu
Riyanti 40 20 20 15 95
13 Gusti Ayu Etika
Purnama 40 18 20 15 93
13 Erliana Ratna
Duhita 40 20 20 15 95
14 Hudzaiffa Rayya 40 20 20 18 98
14 Faizal Akmal Al-
Aziz 40 10 20 12 82
15 Jelita Ramadhani 40 15 20 15 90
15 Felicia Agustin
Lusiana Wahyudi 40 20 16 20 96
16 Luthfia Azzahra 40 15 20 15 90
16 Kayla Shofia
Wardani 40 20 16 20 96
17 Maulana Farid 40 20 20 18 98
17 Layyin Silvana
Mardhatillah 40 20 20 15 95
18 Mega
Latiefatuzzahra 40 20 20 18 98
18 Mazin Artha
Rinaldi 40 12 18 12 82
19 Muhammad Ilham 40 18 20 15 93
19 Muhammad Yusa
Falevi 40 10 20 12 82
20 Muhammad Iqbal 40 18 20 15 93
20 Muhammad
Mu'min Mustofa 40 15 18 12 85
21 Muhammad Nabil 40 20 20 18 98
21 Mundzir Al Fikri 40 15 18 12 85
22 Muhammad Rifki 30 15 20 15 80
22 Nadya Dwi
Novianingrum 40 20 16 20 96
23 Nanda Nuzul
Azahra 40 18 20 15 93
23 Nisrina Hanani
Purwa 40 20 20 15 95
24 Nisa Naylu Zulfa 40 20 20 18 98
24 Raihan Akbar
Brilian 40 10 20 12 82
25 Reyfand Ega 40 18 15 20 93
25 Tiara Vitriashila
Maharani 40 20 16 20 96
26 Valensia
Endrastata 40 18 15 20 93
26
Yohan
Andreansyah
Pratama
40 12 18 12 82
Rata-rata 94
Rata-rata 89
Lampiran 17 Gain Score Kreativitas Siswa
Gain Score
Eksperimen Kontrol
93 85
90 96
98 82
93 95
90 85
90 82
93 95
93 82
98 82
93 96
98 95
98 95
93 95
98 82
Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kreativitas
90 96
90 96
98 95
98 82
93 82
93 85
98 85
80 96
93 95
98 82
93 96
93 82
GAIN SCORE UJI NORMALITAS
x1 F F
Komulatif Fs (x1) [XI-X bar]/S Ft (x1) [Fs (x1) - Ft (x1)] X bar
Standar
Deviasi [X1-X bar]^2
93 1 1 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.49
90 1 2 1.73 -0.24 0.41 1.33 91.4 5.84 1.96
98 1 3 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
93 1 4 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
90 1 5 1.73 -0.24 0.41 1.33 91.4 5.84 1.96
90 1 6 1.73 -0.24 0.41 1.33 91.4 5.84 1.96
93 1 7 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
93 1 8 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
98 1 9 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
93 1 10 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
98 1 11 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
98 1 12 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
93 1 13 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
98 1 14 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
90 1 15 1.73 -0.24 0.41 1.33 91.4 5.84 1.96
90 1 16 1.73 -0.24 0.41 1.33 91.4 5.84 1.96
98 1 17 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
98 1 18 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
93 1 19 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
93 1 20 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
98 1 21 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
80 1 22 1.54 -1.95 0.03 1.51 91.4 5.84 129.96
93 1 23 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
98 1 24 1.88 1.13 0.87 1.01 91.4 5.84 43.56
93 1 25 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
93 1 26 1.79 0.27 0.61 1.18 91.4 5.84 2.56
85 2 27 1.63 -1.10 0.14 1.50 91.4 5.84 40.96
96 2 28 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
82 2 29 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
95 2 30 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
85 2 31 1.63 -1.10 0.14 1.50 91.4 5.84 40.96
82 2 32 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
95 2 33 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
82 2 34 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
82 2 35 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
96 2 36 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
95 2 37 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
95 2 38 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
95 2 29 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
82 2 40 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
96 2 41 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
96 2 42 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
95 2 43 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
82 2 44 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
82 2 45 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
85 2 46 1.63 -1.10 0.14 1.50 91.4 5.84 40.96
85 2 47 1.63 -1.10 0.14 1.50 91.4 5.84 40.96
96 2 48 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
95 2 49 1.83 0.62 0.73 1.10 91.4 5.84 12.96
82 2 50 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
96 2 51 1.85 0.79 0.78 1.06 91.4 5.84 21.16
82 2 52 1.58 -1.61 0.05 1.52 91.4 5.84 88.36
1.52
1736.65
5.84
UJI HIPOTESIS
H0 : Data menyebar secara normal
H1 : Data tidak menyebar secara normal
Taraf Signifikasi 5% = 0.05
Statistik Uji
D=MAX [Fs (x1) - Ft (x1)] = 1.52
n = 52, Alfa = 5% diperoleh nilai
K = 0.188 dari tabel Kolmogorov-Smirnov
Daerah Penolakan H0
H0 ditolak jika D < K
Keputusan
H0 diterima karena D [Fs (x1) - Ft (x1)] > K (0.188)
Kesimpulan
dengan taraf kepercayaan 95%, dapat disimpulkan
bahwa data meyebar secara normal
Uji Homogenitas
N
o
Kelas
Tolak H0 Jika, F Hitung > F Tabel atau F Hitung < - F Tabel
Eksperimen Kontrol
1 93 85
F-Test Two-Sample for Variances
2 90 96
3 98 82
Eksperimen Kontrol
4 93 95
Mean 93.65384615 89.19230769
5 90 85
Variance 17.11538462 42.00153846
6 90 82
Observations 26 26
7 93 95
Df 25 25
8 93 82
F 0.407494231 F HITUNG
9 98 82
P(F<=f) one-tail 0.014383929
10 93 96
F Critical one-tail 0.51139197 F TABEL
11 98 95
12 98 95
13 93 95
14 98 82
15 90 96
16 90 96
17 98 95
18 98 82
19 93 82
20 93 85
21 98 85
22 80 96
23 93 95
24 98 82
25 93 96
26 93 82
Lampiran 19 Uji T Kreativitas
GAIN SCORE
No Eksperimen Kontrol
1 93 85
JIKA NILAI VALUE KURANG DARI 0.05 MAKA
HIPOTESIS DITERIMA 2 90 96
3 98 82
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
4 93 95
5 90 85
Eksperimen Kontrol
6 90 82
Mean 93.65384615 89.19230769
7 93 95
Variance 17.11538462 42.00153846
8 93 82
Observations 26 26
9 98 82
Pooled Variance 29.55846154
10 93 96
Hypothesized Mean
Difference 0
11 98 95
df 50
<- DF / DRAJAT KEBEBASAN
12 98 95
t Stat 2.958798599 <- NILAI HITUNG
13 93 95
P(T<=t) one-tail 0.002354359
NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
14 98 82
t Critical one-tail 1.675905025 NILAI T TABEL
15 90 96
P(T<=t) two-tail 0.004708718
NILAI P VALUE JIKA DI SPSS/ MINITAB
16 90 96
t Critical two-tail 2.008559112 NILAI T TABEL
17 98 95
18 98 82
19 93 82
20 93 85
21 98 85
22 80 96
23 93 95
24 98 82
25 93 96
26 93 82
Lampiran 20 Gambar Kreativitas Siswa
Kelas Eksperimen
Gambar 1.1 Pulau Sulawesi Gambar 1.2 Pulau Sumatra
Gambar 1.3 Pulau Kalimantan Gambar 1.4 Pulau Papua
Gambar 1.5 Pulau Jawa
Kelas Kontrol
Gambar 1.6 Pulau Sumatra Gambar 1.7 Pulau Kalimantan
Gambar 1.8 Pulau Papua Gambar 1.9 Pulau Sulawesi
Lampiran 21 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran
Lampiran 22 Hasil Validasi Ahli Isi Soal
Lampiran 23 Hasil Validasi Ahli Silabus
Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Penelitian Individual
Lampiran 25 Surat Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 26 Surat Keaslian Tulisan
Lampiran 27 Foto-foto Kegiatan Penelitian
Foto di Kelas Eksperimen
Gambar 1 Siswa diberikan soal Pretest Gambar 2 melakukan kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match
Gambar 3 Siswa diberi soal posttest
Gambar 4 siswa menggambar, menempelkan kertas yang berisi suku bangsa dan tari daerah
yang sesuai dengan pulau yang digambar
Foto di kelas kontrol
Gambar 5 Siswa diberi soal Pretest Gambar 6 siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dengan metode konvensional
Gambar 7 siswa diberi soal posttest Gambar 8 siswa menggambar, menempelkan
kertas yang berisi suku bangsa dan tari daerah
yang sesuai dengan pulau yang digambar
RIWAYAT HIDUP
Athifa Megaratri Kumala dilahirkan pada 5 Maret 1998 di Madiun. Putri dari Bambang
Sugiharto,S.Pd. dan Triwahyuningsih,S.Pd. Pendidikan SD ditamatkan pada tahun 2010 di SDN
Kebonagung 01. Pendidikan berikutnya djalani di MTsN ditamatkan pada tahun 2013 di MTsN
Caruban, dan melanjutkan di SMA ditamatkan pada tahun 2016 di SMAN 1 Mejayan.
Tahun 2016 ia melanjutkan pendidikannya ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sampai
sekarang. Ditengah-tengah melaksanakan studi sekolah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo, ia mengikuti salah satu UKM di IAIN Ponorogo yaitu UKM UKI Ulin Nuha. Pada
tahun 2018 mendapatkan amanah menjadi asisten divisi intelektual yang menambah pengalaman
dan keaktifan berorganisasi di UKM UKI Ulin Nuha.