ASUHAN PADA PASIEN PRE DAN PASCA BEDAH.pptx
-
Upload
astria-dwi-fauci-ii -
Category
Documents
-
view
419 -
download
81
Transcript of ASUHAN PADA PASIEN PRE DAN PASCA BEDAH.pptx
ASUHAN PADA PASIEN PRE DAN PASCA BEDAH
PADA KASUS KEBIDANAN
Arilla Rizky A (201401038)Astria Ricki D.F (201401039)Desty Rahmwati (201401040)Devi W.B (201401041)Dinik Iraningsih (201401043)Eva Ayun (201401045)Evi Maulani R. (201401046)Febryana Sandy (201401047)Indah Febryani W.R (201401050)Margi Mulyanti W. (201401055)Nita Novitasari (201401057)Nurfitriani Fa’adillah (201401058)Putri Andika P. (201401059)Putri Virna I. (201401060)Rina Rahmawati (201401063)Yeni Irmawati (201401068)
ASUHAN PADA PASIEN PRE DAN PASCA BEDAHPADA KASUS KEBIDANAN
Pengertian Prabedah merupakan masa sebelum
dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah.
Pasca bedah merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
JENIS – JENIS PEMBEDAHAN
Berdasarkan lokasi yaitu : bedah toraks kardiovaskuler bedah neurologi bedah orthopedi bedah kepala dan bedah lain-lain.
JENIS – JENIS PEMBEDAHAN
Berdasarkan tujuan yaitu : Pembedahan diagnosis, ditujukan untuk menentukan
sebab terjadinya gejala penyakit seperti biopsi, eksplorasi, dan laparotomi.
Pembedahan kuratif, dilakukan untuk mengambil bagian dari penyakit, misalnya pembedahan apendektomi.
Pembedahan restoratif, dilakukan untuk memperbaikideformitas, menyambungdaerah yang terpisah.
Pembedahan paliatif, dilakukan untuk mengurangi gejala tanpa menyembuhkan penyakit.
Pembedahan kosmetik, dilakukan untuk memperbaiki bentuk dalam tubuh seperti rhinoplasti.
ANESTESI SEBELUM PEMBEDAHAN
Pengertian :penghilangan kesadaran sementara sehingga menyebabkan hilang rasa pada tubuh tersebut.
Tujuan :untuk penghilang rasa sakit ketika dilakukan tindakan pembedahan.
JENIS – JENIS ANESTESI
Anestesia umum, dilakukan umtuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran, menimbulkan relaksasi, dan hilangnya rasa. Pada umumnya, metode pemberiannya adalah dengan inhalasi dan intravena.
Anestesia regional, dilakukan pada pasien yang masih dalam keadaan sadar untuk meniadakan proses konduktivitas pada ujung atau serabut saraf sensoris di bagian tubuh tertentu, sehingga dapat menyebabkan adanya hilang rasa pada daerah tubuh tersebut. Metode umum yang digunakan adalah melakukan blok saraf, memblok regional intravena dengan torniquet, blok daerah spinal, dan melalui epidural.
Lanjutan .....
Anestesia lokal, dilakukan untuk memblok transmisi impuls saraf pada daerah yang akan dilakukan anestesia dan pasien dalam keadaan sadar. Metode yang digunakan adalah infiltrasi atau topikal.
Hipoanestesia, dilakukan untuk membuat status kesadaran menjadi pasif secara artifisial sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta untuk mengurangi kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang digunakan adalah hipnotis.
Akupuntur, anestesia yang dilakukan untuk memblok rangsangan nyeri dengan merangsang keluarnya endofrin tanpa menghilangkan kesadaran. Metode yang banyak digunakan adalah jarum atau penggunaan elektrode pada permukaan kulit
Asuhan Dan Persiapan Pasien Preoperasi (Pra Bedah)
Pemberian pendidikan kesehatan prabedah.Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan mencangkup penjelasan
mengenai berbagai informasi dalam tindakan pembedahan. Informasi tersebut diantaranya tentang jenis pemeriksaan yang dilakukan sebelum bedah, alat-alat khusus yang di perlukan, pengiriman ke kamar bedah, ruang pemulihan, dan kemungkinan pengobatan setelah bedah.
Persiapan dietSehari sebelum bedah, pasien boleh menerima makanan biasa. Namun,
8 jam sebelum bedah tersebut dilakukan, pasien tidak diperbolehkan makan. Sedangkan cairan tidak diperbolehkan 4 jam sebelum operasi, sebab makanan dan cairan dalam lambung dapat menyebabkan aspirasi.
Persiapan kulit Dilakukan dengan cara membebaskan daerah yang akan dibedah dari
mikroorganisme dengan cara menyiram kulit dengan sabun heksakloforin atau sejenisnya yang sesuai dengan jenis pembedahan. Bila pada kulit terdapat rambut, maka harus di cukur.
Lanjutan ... Latihan napas dan latihan batuk
Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan paru-paru. Pernapasan yang dianjurkan adalah pernapasan diafragma, dengan cara berikut :a) Atur posisi tidur semifowler, lutut dilipat untuk
mengembangkan toraks.b) Tempatkan tangan diatas perut.c) Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung, biarkan
dada mengembang.d) Tahan napas 3 detik.e) Keluarkan napas dengan mulut yang dimoncongkan.f) Tarik napas dan keluarkan kembali, lakukan hal yang
sama hingga tiga kali setelah napas terakhir, batukkan untuk mengeluarkan lendir.
g) Istirahat.
Lanjutan ... Latihan kaki
Latihan ini dapat dilakukan untuk mencegah dampak tromboflebitis. Latihan kaki yang dianjurkan antara lain latihan memompa otot, latihan quadrisep, dan latihan mengencangkan glutea. Latihan memompa otot dapat dilakukan dengan mengontraksi otot betis dan paha, kemudian istirahatkan otot kaki, dan ulangi hingga sepuluh kaki. Latihan quadrisep dapat dilakukan dengan membengkokkan lutut kaki rata pada tempat tidur, kemudian meluruskan kaki pada tempat tidur, mengangkat tumit, melipat lutut rata pada tempat tidur, dan ulangi hingga lima kali. Latihan mengencangkan glutea dapat dilakukan dengan menekan otot pantat, kemudian coba gerakkan kaki ke tepi tempat tidur, lalu istirahat, dan ulangi hingga lima kali.
Lanjutan ...
Latihan mobilitasLatihan ini dilakukan untuk mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah
dekubitus, merangsang peristaltik, serta mengurangi adanya nyeri. Melalui latihan mobilitas, pasien harus mampu menggunakan alat di tempat tidur, seperti menggunakan penghalang agar bsa memutar badan, melatih duduk di sisi tempat tidur, atau dengan menggeser pasiem ke sisi tempat tidur. Melatih duduk diawali dengan tidur fowler, kemudian duduk tegak dengan kaki menggantung di sisi tempat tidur.
Konsultasi dengan dokter obstetric-ginekologi dan dokter anestesiKonsultasi dalam rangka persiapan tindakan operasi, meliputi inform
choice dan inform consent. Inform Consent sebagai wujud dari upaya rumah sakit menjunjung tinggi aspek etik hukum, maka pasien atau orang yang bertanggung jawab terhadap pasien wajib untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan operasi. Artinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya. Pasien maupun keluarganya sebelum menandatangani surat pernyataan tersebut akan mendapatkan informasi yang detail terkait dengan segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan serta pembiusan yang akan dijalani (inform choice).
Lanjutan ... Pramedikasi
Pramedikasi adalah obat yang diberikan sebelum operasi dilakukan. Sebagai persiapan atau bagian dari anestesi. Pramedikasi dapat diresepkan dalam berbagai bentuk sesuai kebutuhan, misalnya relaksan, antiemetik, analgesik dll. Tugas bidan adalah memberikan medikasi kepada klien sesuai petunjuk/resep.
Perawatan kandung kemih dan ususKonstipasi dapat terjadi sebagai masalah pascabedah setelah puasa dan imobilisasi, oleh karena itu lebih baik bila dilakukan pengosongan usus sebelum operasi. Kateter residu atau indweling dapat tetap dipasang untuk mencegah terjadinya trauma pada kandung kemih selama operasi.
Mengidentifikasi dan melepas prosthesisSemua prostesis seperti lensa kontak, gigi palsu, kaki palsu, perhiasan, dll harus dilepas sebelum pembedahan. Selubung gigi juga harus dilepas seandainya akan diberikan anestesi umum, karena adanya resiko terlepas dan tertelan. Pasien mengenakan gelang identitas, terutama pada ibu yang diperkirakan akan tidak sadar dan disiapkan juga gelang identitas untuk bayi.
Lanjutan ... Persiapan Fisik
Persiapan fisik pre operasi yang dialami oleh pasien dibagi dalam 2 tahapan, yaitu persiapan di unit perawatan dan persiapan di ruang operasi. Berbagai persiapan fisik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain :a) Status kesehatan fisik secara umumb) Status nutrisic) Keseimbangan cairan dan elektrolitd) Kebersihan lambung dan kolone) Pencukuran daerah operasif) Personal Hygineg) Pengosongan kandung kemih
Lanjutan ... Pencegahan cedera
Untuk mengatasi risiko terjadinya cedera, tindakan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan bedah adalah:
a) Cek identitas pasien.b) Lepaskan perhiasan pada pasien yang dapat
mengganggu, misalnya cincin, gelang, dan lain-lain.c) Bersihkan cat kuku untuk memudahkan penilaian
sirkulasi.d) Lepaskan kontak lensa.e) Lepaskan protesis.f) Alat bantu pendengaran dapat dapat digunakan jika
pasien tidak dapat mendengar.g) Anjurkan pasien untukmengosongkan kandung kemih.h) Gunakan kaos kaki anti emboli jika pasien berisiko
terjadi tromboflebitis.
Asuhan Dan Persiapan Pasien Postroperasi (Pasca Bedah)
Setelah tindakan pembedahan (pascabedah), beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi dan perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit, kardivaskular, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta alat-alat yang digunakan dalam pembedahan.
Upaya yang dapat dilakukan diarahkan untuk mengantisipasi dan mencegah masalah yang kemungkinan mucul pada tahap ini. Pengkajian dan penanganan yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang memperlama perawatan di rumah sakit atau membahayakan diri pasien. Memperhatikan hal ini, asuhan postoperasi sama pentingnya dengan prosedur pembedahan itu sendiri.
Faktor yang Berpengaruh Postoperasi
Mempertahankan jalan nafas Dengan mengatur posisi, memasang suction dan pemasangan mayo/gudel.
Mempertahankan ventilasi/oksigenasi Ventilasi dan oksigenasi dapat dipertahankan dengan pemberian bantuan nafas melalui ventilaot mekanik atau nasal kanul.
Mempertahakan sirkulasi darah Mempertahankan sirkulasi darah dapat dilakukan dengan pemberian caiaran plasma ekspander.
Observasi keadaan umum, observasi vomitus dan drainase Keadaan umum dari pasien harus diobservasi untuk mengetahui keadaan pasien, seperti kesadaran dan sebagainya. Vomitus atau muntahan mungkin saja terjadi akibat penagaruh anastesi sehingga perlu dipantau kondisi vomitusnya. Selain itu drainase sangat penting untuk dilakukan obeservasi terkait dengan kondisi perdarahan yang dialami pasien.
Lanjutan ...
Balance cairan Harus diperhatikan untuk mengetahui input dan output caiaran klien. Cairan harus balance untuk mencegah komplikasi lanjutan, seperti dehidrasi akibat perdarahan atau justru kelebihan cairan yang justru menjadi beban bagi jantung dan juga mungkin terkait dengan fungsi eleminasi pasien.
Mempertahanakan kenyamanan dan mencegah resiko injury. Pasien post anastesi biasanya akan mengalami kecemasan, disorientasi dan beresiko besar untuk jatuh. Tempatkan pasien pada tempat tidur yang nyaman dan pasang side railnya. Nyeri biasanya sangat dirasakan pasien, diperlukan intervensi keperawatan yang tepat juga kolaborasi dengan medi terkait dengan agen pemblok nyerinya.
Tindakan:
Meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan manajemen luka. Amati kondisi luka operasi dan jahitannya, pastikan luka tidak mengalami perdarahan abnormal. Observasi discharge untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Manajemen luka meliputi perawatan luka sampai dengan pengangkatan jahitan. Kemudian memperbaiki asupan makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein dan vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen dan mempertahankan integritas dinding kapiler.
Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan napas, tarik napas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik dan hembuskan. Atau, dapat pula dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dan menggunakan diafragma, kemudian napas dikeluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut yang dikuncupkan.
Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang berisiko tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada tempat duduk guna untuk memperlancar vena.
Lanjutan ... Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan
memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien, monitor input dan output , serta mempertahankan nutrisi yang cukup.
Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupan dan output, serta mencegah terjadinya retensi urine.
Mobilisasi dini, dilakukan meliputi ROM, nafas dalam dan juga batuk efektif yang penting untuk mengaktifkan kembali fungsi neuromuskuler dan mengeluarkan sekret dan lendir. Mempertahankan aktivitas dengan latihan yang memperkuat otot sebelum ambulatori.
Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara terapeutik.
Rehabilitasi, diperlukan oleh pasien untuk memulihkan kondisi pasien kembali. Rehabilitasi dapat berupa berbagai macam latihan spesifik yang diperlukan untuk memaksimalkan kondisi pasien seperti sedia kala.
Lanjutan ... Discharge Planning. Merencanakan kepulangan pasien
dan memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondis/penyakitnya post operasi.Ada 2 macam discharge planning :1) Untuk perawat/bidan : berisi point-point discahrge planing yang diberikan kepada klien (sebagai dokumentasi)2) Untuk pasien : dengan bahasa yang bisa dimengerti pasien dan lebih detail.
Pengkajian tingkat kesadaran. Pada pasien yang mengalami anastesi general, perlu dikaji tingkat kesadaran secara intensif sebelum dipindahkan ke ruang perawatan. Kesadaran pasien akan kembali pulih tergantung pada jenis anastesi dan kondisi umum pasien.
Lanjutan ...
Pengkajian suhu tubuh, frekuensi jantung/ nadi, respirasi dan tekanan darah. Tanda-tanda vital pasien harus selalu dipantau dengan baik.
Mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat
KESIMPULAN
Prabedah merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah.
Pascabedah merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada setiap tahapan yang dialami dan saling ketergantungan antara tim kesehatan yang terkait (dokter bedah, dokter anestesi, perawat/bidan) di samping peranan pasien yang kooperatif selama proses perioperatif.
Tindakan prebedah, bedah, dan pasca bedah yang dilakukan secara tepat dan berkesinambungan akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya pembedahan dan kesembuhan pasien.