Nursalam. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
ASUHAN KEPERAWATAN TBC ( Diruang Keperawatan Anwar Medika )
-
Upload
inor-green -
Category
Documents
-
view
61 -
download
13
description
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN TBC ( Diruang Keperawatan Anwar Medika )
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. “ S “ DENGAN TUBERCULOSIS DIRUANG KEPERAWATAN
RSU ANWAR MEDIKA KRIAN - SIDOARJO
SIDOARJO
OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM : 06. 06. 018
PROGARAM STUDI D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
2008
LAPORAN PENDAHULUAN
TUBERCULOSIS
OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM : 06. 06. 018
PROGARAM STUDI D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
2008
TUBERCULOSIS
DEFINISI
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis ( jarang oleh mycrobacterium ovium ) penyakit ini apa bila tidak diobati sedini mungkin dan secepat – secapatnya dapat timbul komplikasi yang berat dan terinfeksi pada usia dewasa
( Ngastiyah, perawatan anak sakit, 1995, hal : 47 )
Tuberculosis pada anak ( primer ) adalah biasanya secara perlahan – lahan sehingga sukar ditentukan saat timbulnya gejala pertama. Kadang terdapat keluhan demam yang tidak diketahui sebabnya dan sering disertai infeksi saluran nafas atas.
( Hasan rusepno, ilmu kesehatan anak, 1985 : hal : 574 )
Tuberculosis ( TBC ) adalah merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan terutama menyerang paru, yang disebabkan oleh kuman mycrobakterium tuberculosis
( Amin. M ( 1999 ). Ilmu penyakit paru )
ETIOLOGI1. Infeksi2. Penularan mycrobacterium tubercolusis3. Malnutrisi energy protein
( Hasan rusepno, ilmu kesehatan anak, 1985 : hal : 574 )
MANIFESTASI KLINIS
Permulaan TBC primer biasanya sukar diketahui oleh klinis karena penyakit mulai secara perlahan - lahan kadang TBC ditemukan pada anak tanpa keluhan atau gejala. Dengan melakukan uji tuberculin secara rutin dapat ditemukan penyakit TBC
Gejalanya adalah :1. Demam yang naik turun selama 1 - 2 minggu2. Batuk dan pilek3. Anoreksia 4. Berat badan menurun5. Kadang panas yang menyerupai tifus abdominalis atau malaria6. Bronkopneumenia ( yang tidak menunjukkan perbaikan dengan
pengobatan )( Ngastiyah, perawatan anak sakit, 1995, hal : 50 )
Gengan klinis
1. Demam ( sub. Febris, kadang - kadang 40 - 41 C , seperti demam influenza )
2. Batuk ( kering, produktif, kadang - kadang hemoptoe ( pecahnya pembuluh dareh )
3. Sesak nafas, jika infiltrasi sudah setengah bagian paru4. Nyeri dada, jika infiltrasi sudak kepleura5. Malaise, anoreksia, badan kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot,
keringat malam( Ngastiyah, perawatan anak sakit, 1995, hal : 50 )
PENATALAKSAAN
1. Penanganan khusus dan focus pada penyebab2. Pemberian anti biotic dan anti piretik dengan kolaborasi tim medis3. Pemberian cairan dan kolaborasi tim medis4. Pengobatan yang diberikan :
Rifampisin INH ( isoniazid ) Pirazinamid Etambutol PAS ( para animosalisilat ) Kortikosteroid
( Mansjoer, arif, et all. ( 1999 ). Kapita selekta kedokteran )
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental / darah
2. Gangguan pertukuran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveoli kapiler
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
4. Iintoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan otot 5. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi
mickrobekterium tuberculosis
INTERVENSIDx 1 : bersih jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
kental / darah Intervensi :1. Ajarkan klien tentang metode yang cepat pengontrolan batuk agar tidak keras -
keras R/ batuk yang keras menyebabkan perdarahan pembuluh darah pada
pulmonal2. Lakukan pernafasan diagfragma
R/ pernafasan diagfragma menurunkan frekwensi nafas dan meningkatkan ventilasi alveolar
3. Auskultasi paru – paru sesudah klien batuk R/ pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien
4. Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan visikositas sekresi dan mempertahankan hidrasi yang adekuat dan meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi
R/ sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mucus, yang mengarah pada atelektasis
5. Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batukR/ hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah
bau mulut6. Jelaskan pada klien dan keluarga mematuhi anjuran dari dokter dan perawatan
seperti menghindari makanan yang menyebabkan batuk, serta bau - bauanR/ deang informasi yang jelas klien diharapkan dapat bekrja sama dalam
pemberian terapi
7. Kolaborasi dengan tim medis Dengan dokter, radiologi dan fisio terapi Pemberian obat transamin 3 x1 amp. Codein 3 x 1 tab. Posisi tredelen
beg ( hed down )R/ mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas perdarahan klien dari
batuk
Dx 2 : gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran kepiler
Intervensi :
1. Berikan posisi yang nyaman, sesuai yang diindikasikan oleh dokterR/ meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekspensi paru dan
ventilasi pada sisi yang tidak sakit2. Observasi fungsi pernafasan, catat frekuensi pernafasan dispnea atau
perubahan TTVR/ distress pernafasan dan pperubahan pada tanda – tanda vital dapat
terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadi syok sehubungan dengan hipoksia
3. Berikan oksigen sesuai advis dokter 24/mnitR/dapat mengurangi sesak nafas / menambahi kekurangan oksigen
4. Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan jelaskan tentang etiologi / factor pencetus adanya sesak
R/ pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkab kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik
5. Pertahankan prilaku tentang bantu klien untuk control diri dengan menggunakan pernafasan libih lambat dan dalam
R/ membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan / ansietas
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi Pemberian antibiotika
R/ mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengambangan parunya
Dx3 : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Intervensi :1. Menjelaskan tindakan yang akan kita lakukan
R/ agar pasien dan keluarga tahu tentang prosedur yang kita lakukan2. Berikan makan sedikit tapi sering dan lebih bervariasi
R/ mengurangi mutah dan merangsang nafsu makan3. Berikan makanan cair atau lunak sesuai kondisi pasien secara berkala
R/ agar lambung yang masih iritasi dan obat usus dapat berkontraksi dengan baik
4. Berikan kolaborasi obat oralR/ meningkatkan nafsu makan
5. Observasi intake dan out put R/ mengetahui masukan dan keluaran makanan dan minuman
6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian terapi dietR/ menentukan terapi yang tepat tentang diet yang tepat
Dx4: intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tonus ototIntervensi :
1. Berikan BHSP kepada pasien dan keluarga pasiebR/ pemahaman yang baik oleh pasien dan keluarganya terhadap
tindakan kita dan dapat memperlancar pelaksanaan tindakan keperawatan kita
2. Ajarkan mobilisasi bertahapR/ agar tidak terjadi atropik pada otot
3. Anjurkan pasien untuk menghemat energy jika melakukan aktifitas R/ agar energy tidak terbuang dengan sia – sia
4. Anjurakan pasien untuk banyak istirahatR/ meningkatkan relaksasi tubuh
5. Observasi TTVR/ mengetahui kondisi pasien dan mengetahui adanya komplikasi
6. Kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian terapiR/ untuk mempercepat proses penyembuhan
Dx5 : gangguan peningkatan suhu berhubungan dengan infeksi mikrobacterium tuberculosis
Intervensi :1. Berikan BHSP kepada pasien dan keluarga pasieb
R/ pemahaman yang baik oleh pasien dan keluarganya terhadap tindakan kita dan dapat memperlancar pelaksanaan tindakan keperawatan kita
2. Menjelaskan pasien tentang penyakitnya dan pilih pengobatannyaR/ agar pasien mengerti tentang penyakitnya dan bagaimana
pengobatannya3. Menurunkan ketakutan dan memperbaiki kemampuan kooping
R/ agar pasien merasa nyaman dan tidak takut4. Observasi TTV
R/ mengetahui kondisi pasien dan mengetahui adanya komplikasi5. Berikan kompres dingin
R/ menurunkan panas secara konduksi6. Kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian terapi
R/ memepercepat proses penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Amin. M ( 1999 ). Ilmu penyakit paru. Surabaya : air langga univerciti press
Carperito. L . ( 1999 ). Rencana dam dokumentasi keperawatan. Edisi 2 Jakarta : EGC.
Doengoes. ( 1999 ). Perencanaa asuhan keperawatan Jakarta : EGC Mansjoer, arif, et all. ( 1999 ). Kapita selekta kedokteran. Falkutas
kedokteran UI : media aescullapius
ASUHAN KEPERAWATAN
No. Register : 129709 Ruang : Keperawatan Tgl / Jam MRS : 12 Agustus 2008/16.55 wib Tgl Pengkajian : 13 Agustus 2008 Diangnosa Medis : TBC ( tuberculosis )
I. IDENTITASa. Biodata Pasien.
Nama : Ny “ S ” Jenis Kelamin : perempuan Umur : 35 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : ibu rumah tangga Alamat : Mondokulo - krian
b. Penanggung jawab Nama : Tn “ A ” Jenis Kelamin : laki – laki Umur : 35 tahun Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : swasta Alamat : Mondokulo - krian
II. RIWAYAT KESEHATANa. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak
b. Riwayat penyakit sekarangPasien mengatakan seasak dan batuk mulai 2 hari yang lalu dan disertai
darah.kamudian pasien datang ke rumah sakit Anwar Medika pada tanggal 12 - 08 - 2008 jam 16.55 wib, pasien diperiksa oleh dokter setelah itu dianjurkan untuk rawat inap
c. Riwayat Penyakit DahuluPasien mengatakan pernah mengalami keadan seperti ini dan dirawat
inap di rumah sakit anwar madika
d. Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit
kronis lainya didalam keluarganya seperti batuk menahun, penyakit kuning, peningkatan kadar gula atau kencing manis,sesak dan lain - lain
e. Riwayat AlergiPasien mengatakan tidak mempunyai penyakit alergi terhadap makanan,
minuman dan obat – obatan.
III. POLA AKTIVITAS SEHARI HARI
No Pola Aktivitas Sebelum sakit Pada saat Sakit
1 Nutrisi Kebiasaan makan Menu Makanan Kesukaan Makanan Pantangan Selera makanan
Jumlah minum
Gangguan Hambatan
3 x sehariNasi, ikan, sayur
BaksoTidak ada
Baik
Minum 2 - 2,5 L/hari atau 8 gelas
Tidak ada gangguan
3 x sehariNasi, ikan, sayur
Tidak adaTidak ada
Nafsu makan menurun ( 3 sendok )5 - 6 gelas / hari
Gangguan pemenuhan nutrisi
2 Eliminasi BAK Kebiasaan Warna
Volume Gangguan
BAB Kebiasaan Warna Konsesten Gangguan
4 - 5 x / hariKuning jernih1500 cc / hari
Tidak ada gangguan
1 - 2 x / hariKuning kecoklatan
LunakTidak ada gangguan
4 -5 x / hari.Kuning jernih1000 cc / hari
Tidak ada gangguan
1 - 2 x / hariKuning kecoklatan
lunakTidak ada gangguan
3 Aktivitas Fisik Kebiasaan
Waktu senggang
Gangguan
bekerja
Berkumpul dengan keluarga sambil istirahat
Tidak ada gangguan
Berbaring ditempat tidur karena pasien merasa lemas
Tidur / istirahat
Intoleran aktifitas4
5
6
Istirahat Tidur Kebiasaan
Waktu
Perlengkapan
Penerangan Gangguan
Personal hygiene Mandi Keramas Gosok gigi Ganti pakaian Gangguan
Ketergantungan Kopi Merokok alkohol
siang istirahat didepan TV dan malam istirahat dikamar
Siang 13.00 - 14.30 wibMalam 21.30 - 05.00 wib
Bantal, guling, selimut
Lampu neon Tidak ada gangguan
2 x/ hari 2 x/ minggu 2x / hari 2 x/ hari Tidak ada gangguan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
siang istirahat didepan TV dan malam istirahat dikamar
Siang 13.00 - 14.30 wibMalam 21.30 - 05.00 wib
Bantal, kasur
Lampu neon Tidak ada gangguan
2 x/ hari diseka 2 x/ minggu 2x / hari 2 x/ hari Tidak ada gangguan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
IV. DATA PSIKOLOGIS
a. Status emosi Emosi pasien terkontrol dengan baik
b. Konsep diri
Body ImagePasien mengatakan dirinya memang sedang sakit dan pasien selalu patuh pada tindakan keperawatan
Self Ideal Pasien mengatakan ingin lekas sembuh agar bias beraktifitas lagi dan berkumpul lagi dengan keluarga
Self EcteemPasien merasa telah mendapatkan perawatan yang layak
Role PerfomensePasien mengatakan akan mengetahui tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter dan perawat agar cepat sembuh
Self IdentityPasien mengatakan dalam keluarganya adalah seorang nenek
V. DATA SOSIAL
1. Pendidikan : SMP2. Sumber penghasilan : bekerja sendiri3. Pola komunikasi: Pasien berkomunikasi dengan bahasa jawa / indonesia4. Pola Interaksi : Interaksi dengan perawat dan dokter baik
VI. DATA SPIRITUAL
Pasien beragama islam dan telah menunaikan ibadah dengan baik, sebelum sakit ( rawat inap ) pasien melakukan sholat 5 waktu dan saat ini
pasien sulit untuk sholat dan pasien Cuma bias berdoa agar segera pasien Cuma bias berdoa agar segera
VII. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis GCS :4 - 5 - 63. Tanda – tanda vital : TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
4. Kepala Ekspresi Wajah : tampak lemas dan pucat Rambut : berwana hitam, Lurus, bersih, tidak ada ketombe Mata : Bentuknya simetris, tidak anemis, sclera putih,
reflek pupil baik Telinga : Bentuknya simetris, tidak terdapat serumen, fungsi
pendengaran masih baik. Hidung : Bentuknya simetris, tidak terdapat polip dan dapat
berfungsi dengan baik, terdapat pernafasan cuping hidung
Mulut : Bibir lembab, Bersih, tidak terdapat stomatitis, lidah dan gigi bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, reflek menelan baik
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar throid dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
5. Thorax Inspeksi : terdapat tarikan ontracostae Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan. Perkusi : suara sonor pada ICS 1 – 4 dan redup pada ICS
5 - 8 Auskultasi : Rh/Wz = +/-
6. Abdomentss Inspeksi : Bentuknya simetris, tidak ada bekas operasi. Palpasi : Pada hepar tidak terdapat nyeri tekan, pada
epigastrium tidak terdapat nyeri tekan. Perkusi : Tympani / kembung Auskultasi : Terdengar bising usus 13 x/menit,.
7. Ekstremitas
Atas : Simetris kanan dan kiri, jumlah jari tangan kengkap, kuku cyanosis, kuku pucat berwarna tangan kanan terpasang infus Pz 7 tpm, akral hangat
Bawah : Simetris kanan dan kiri ], jari bawah lengkap, tidak oedem, reflek patella baik, akral hangat dan tidak terdapat varises
8. Genetalia : tidak terkaji
VIII. DATA PENUNJANG
Tanggal 12 - 08 - 2008
Hasil pemeriksaan darah / urin
Hematology analyzer kimia darah
terlampir Nilai normal
Gula darah acakArea tininSGOTSGPT
148,4 g/dl1416
2,47
< 200,0 mg/dl ( standat internasional )1,00 - 1,50 mg/dlP : < 35 % L: < 40 %P : < 32 $ L : < 41 %
Hasil pemeriksaan : hematologi
Nilai normal- WBC : 16,6 H 103/mm3 4,0 -11,0- RRC : 3,12 106/mm3 3,00 - 6,50- HGB : 8,1 g/dl 11,5 - 18,0- HCT : 2,0 % 33,0 - 45,0- PLT : 386 103/mm3 150 - 400- PCT :-205 % 100 - 500- MCU : 80 Lµ m3 80 - 97- MAT : 25,8 LPG 26,5 - 33,5- MCHC : 32,3 g/dl 31,5 - 35,0- RDW :15,8 % 110.0 - 15,0- MPU : 7,2 µ m3 6,5 - 11,0- PDW : 11,1 % 10,0 - 18,0
DIFF- % LYM : 53 % 17,0 - 48,0- % MOM : 4,7 % 4,0 - 10,0- % GEA : 90.0 H % 43,0 - 76,0- % CYM : 06 103/mm3 1,2 - 3,2- % MON : 6,5 103/mm3 0,3 - 0,8- % GEA : 10,5 H 103/m3 1,2 - 6,8
IX. THERAPY
Inf. Pz 7 tpm 1 kolf/hari Inj. Ranitidine 2 x 1 amp Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr Inj. Furosomid 1 – 0 – 0 Inj. Ventolin nebulizer 3 x 1 amp/hari R/ Dextro 3 x 1 amp Spinoralacton 0 – 100 – 1 Mylicid syr 3 x cth I Enzympex 3 x 1 tab Pamol k/p 3 x 1 tab
ANALISA DATA
Nama : Ny “ S “ Ruang : keperawatan Umur : 35 tahun Jenis kelamin : perempuan
NO
DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Pasien mengatakan sesak
DO :- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Terdapat tarikan intracostae- Pasien tampak pucat dan terdapat
pernafasan cuping hidung- Terpasang O2
- Rh = +
Penu,pukan skret
Ketidak efektifan bersih jalan nafas
2 DS : pasien mengatakan tidak enak makan
DO : - k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Mulkosa bibir kering- Nafsu makan munurun ( 3 sendok )
Anoreksia Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3 DS : Pasien merasa badannya lemas
DO :- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Pasien bed res total ditempat tidur- Semua aktifitas pasien ditempat tidur - Bila beraktifitas berat pasien mudah
capek dan sesak
Kelemahan tonus otot
Intoleransi aktifitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny “S “ Ruang : keperawatan Umur : 35 tahun Jenis kelamin : Perempuan
NO
Diagnosa keperawatan
1
2
3
Ketidak efektifan bersih jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Terdapat tarikan intracostae- Pasien tampak pucat dan terdapat pernafasan cuping hidung- Terpasang O2
- Rh = + Pemenuhan nutrisi kurang pemenuhan tubuh berhububgan dengan anoreksia ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Mulkosa bibir kering- Nafsu makan munurun ( 3 sendok )
Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan tonus otot yang ditandai dengan :
- TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Pasien bed res total ditempat tidur- Semua aktifitas pasien ditempat tidur - Bila beraktifitas berat pasien mudah capek dan sesak
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny “S “ Ruang : Keperawatan Umur : 35 tahun Jenis kelamin : Perempuan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional1 Ketidak efektifan bersih jalan nafas
berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Terdapat tarikan intracostae- Pasien tampak pucat dan
terdapat pernafasan cuping hidung
- Terpasang O2
- Rh = +
Jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan O2 terpenuhi dan sesak hilang
Jangka pendekSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam sesak berkurangKH :- Penumpukan
sekret berkurang- Rh : -
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Jelaskan kondisi pasien saat ini
Ajarkan pasien posisi semi fowler.
Berikan O2 sesuai indikasi
Observasi TTV
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi
Inf. Pz 7 tpm 1 kolf/hari Inj. Ranitidine 2 x 1 amp Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr Inj. Furosomid 1 – 0 – 0 Ventolin nebulizer 3 x 1 amp/hari R/ Dextro 3 x 1 amp Spinoralacton 0 – 100 – 1 Mylicid syr 3 x cth I Enzympex 3 x 1 tab Pamol k/p 3 x 1 tab
Terecipta hubungan saling percaya dan memudahkan untuk melakukan tindakan medis
Agar pasien dan keluarga pasien tahu tentang penyakit pasien dan agar pasien tenang.
Meningkatkan relaksasi dan memudahkan untuk bernafas
Agar kebutuhan O2 terpenuhiTerpenuhi
Mengetahui kondisi pasien dan untuk mengetahui adanya kompliksi
Mempercepat proses penyembuhan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional2 Pemenuhan nutrisi dari kurang
pemenuhan tubuh berhububgan dengan anoreksia ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Mulkosa bibir kering- Nafsu makan munurun
( 3 sendok )
Jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan asupan nutrisi terpenuhi
Jangka pendekSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam nafsu makan sedikt bertambahKH :- Nafsu makan
meningkat ( setengah porsi habis kurang lebih 6 sendok )
- Ma/mi mau
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Ajarkan pasien untuk makan dengan porsi kacil tapi sering
Ajarkan pasien untuk membersihkan mulut / obat oral
Observasi intake dan out put
Observasi TTV
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi
Terecipta hubungan saling percaya dan memudahkan untuk melakukan tindakan medis
Intake setiap terpenuhi walaupun pasien mual
Maningkatkan nafsu makan Mengetahui masukan dan
keluaran ma/mi Mengetahui kondisi pasien dan
untuk mengetahui adanya kompliksi
Mempercepat proses penyembuhan
NO
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan tonus otot yang ditandai dengan :
- TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Pasien bed res total ditempat tidur
- Semua aktifitas pasien ditempat tidur
- Bila beraktifitas berat pasien mudah capek dan sesak
Jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan pasien dapat beraktivitas tanpa sesak kambuh
Jangka pendekSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan pasien sudah bisa sedikit beraktifitas KH :- Pasien sudah
sedikit bisa beraktifitas kembali
- Pasien tenang- Pasien mengerti
tentang kondisinya
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Ajarkan mobilisasi bertahap Anjurkan pasien untuk
menghemat energi jika melakukan aktifitas
Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
Observasi TTV
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi
Terecipta hubungan saling percaya dan memudahkan untuk melakukan tindakan medis
Agar tidak terjadi atropik otot Agar energi tidak terbuang dengan sia
-sia
Meningkatkan relaksasi tubuh
Mengetahui kondisi pasien dan untuk mengetahui adanya kompliksiMempercepat proses penyembuhan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny “S “ Ruang : Keperatawan Umur : 35 tahun Jenis kelamin : Perempuan
NO
Diagnosa Kperawatan Tgl / Jam Tindakan Paraf
1 Ketidak efektifan bersih jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Terdapat tarikan intracostae- Pasien tampak pucat dan terdapat
pernafasan cuping hidung- Terpasang O2
- Rh = +
13 - 08 - 200808.00
08.2008.4009.00
09.15
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Jelaskan kondisi pasien saat ini Ajarkan pasien posisi semi fowler. Berikan O2 binasal kanul sesuai indikasi ( 2L/menit ) Observasi TTV
TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi Inf. Pz 7 tpm 1 kolf/hari Inj. Ranitidine 2 x 1 amp Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr Inj. Furosomid 1 – 0 – 0 Inj. Ventolin nebulizer 3 x 1 amp/hari R/ Dextro 3 x 1 amp Spinoralacton 0 – 100 – 1 Mylicid syr 3 x cth I Enzympex 3 x 1 tab Pamol k/p 3 x 1 tab
NO
Diangnosa Keperawatan Tgl / Jam Tindakan Paraf
2 Pemenuhan nutrisi dari kurang pemenuhan tubuh berhububgan dengan anoreksia ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Mulkosa bibir kering- Nafsu makan munurun
( 3 sendok )
13 - 08 - 200809.00
09.15
09.3009.45
10.00
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Ajarkan pasien untuk makan dengan porsi kacil tapi sering
Ajarkan pasien untuk membersihkan mulut / obat oral Observasi intake dan out put
Intake : - peroral : beri minum 2 – 2,5 L/hari atau 8 gelas- parenteral : dipasang infus Pz 7TPM
out put : - BAK : sehari 3x, 200cc, dengan warna kuning - BAB : 1x sehari, konsen trasi padat Observasi TTV
TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi Inf. Pz 7 tpm 1 kolf/HARI Inj. Ranitidine 2 x 1 amp Diet : BK Mylicid syr 3 x cth I Enzympex 3 x 1 tab
NO
Diangnosa Keperawatan Tgl / Jam Tindakan Paraf
3 Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan tonus otot yang ditandai dengan :
- TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Pasien bed res total ditempat tidur- Semua aktifitas pasien ditempat tidur - Bila beraktifitas berat pasien mudah
capek dan sesak
13 - 08 - 200809.00
09.25
09.3509.59
11.00
Bina hubungan saling percaya pada pasien dan keluarga pasien.
Ajarkan mobilisasi bertahap Anjurkan pasien untuk menghemat energi jika
melakukan aktifitas Anjurkan pasien untuk banyak istirahat Observasi TTV
TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
Kolaborasi dengan tim medis untuk perberian terapi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny “S “ Ruang : Keperawatan Umur : 35 tahun Jenis kelamin : Perempuan
NO
Diagnosa keperawtan Tgl / Jam Evaluasi Paraf
1 Ketidak efektifan bersih jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Terdapat tarikan intracostae
- Pasien tampak pucat dan terdapat pernafasan cuping hidung
- Terpasang O2
- Rh = +
16 - 08 - 200809.00
S : pasien mengatakan masih sesak tapi sudah berkurang O :
k/u cukup TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 28 x/menit
Terdapat tarikan intracostae Rh : -
A : masalah teratasi sebagaianP : intervensi dilnjutkan : 2, 3, 4, 5, 6.
NO
Diagnosa keperawtan Tgl / Jam Evaluasi Paraf
2 Pemenuhan nutrisi dari kurang pemenuhan tubuh berhububgan dengan anoreksia ditandai dengan :
- k/u lemah- TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Mulkosa bibir kering- Nafsu makan
munurun ( 3 sendok )
16 - 08 - 200809.00
S : pasien mengatakan nafsu makan sudah bertambah. O :
k/u cukup TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 28 x/menit
Nafsu makan ber tambah ( setengah porsi habis ) Ma/mi mau
A : Masalah teratasi sebagian. P : Intervensi dilanjutkan : 2, 3, 4, 5, 6.
NO
Diagnosa keperawtan Tgl / Jam Evaluasi Paraf
3 Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan tonus otot yang ditandai dengan :
- TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 38 x/menit
- Pasien bed res total ditempat tidur
- Semua aktifitas pasien ditempat tidur
- Bila beraktifitas berat pasien mudah capek dan sesak
16 - 08 - 200809.00
S : pasien mengatakan sudah sedikit bisa beraktifitas.O :
k/u cukup TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit S : 36,7 C0 RR : 28 x/menit
Pasien dapat berjalan kekamar mandi Sesak berkurang
A : Masalah teratasi.P : intervensi dilanjutkan : 2, 3, 4, 5, 6.
PATOFISIOLOGI
Penularan bakteri tuberculosis melalui udara makanan dan minuman malnutrisi, proteinYang terkontaminasi Bakteri tuberculosis
Yang terhirup oleh sel Pernafasan sal pencernaan terinfeksi
Bakteri tuberculosisBronchus Aiveolus terinfeksi
Bakteri tuberculosis sebagian bakteri kelenjarBronchus Linfe keseluruh tubuh
pneumonia Fotogenesis oleh makrofag hemoptoesis
produksisecret lesi sekunder demam GIT saluran pernafasan - malaise sepsismeningkat paru ( insufiensi paru ) anoreksia - batuk - badan kurus
- hemoptoisis - nyeri otot ketidak kerja paru peningkatan gangguan - sesak nafas kesadaranefektifan suhu tubuh pemenuh - nyeri dadajalan pertukaran s/d infeksi an nutrisi nafas o2 terganggu tuberculosis s/d anoreksia
gangguan pertukaran gangguan pemenuhan o2
o2 s/d insufensi jaringan paru
meludah dan batuk
resiko penularan s/d deficit kurang pengetahuanpenyakit