Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Rongga Mulut
-
Upload
sigit-tambunan -
Category
Documents
-
view
795 -
download
3
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Rongga Mulut
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Rongga Mulut
Oleh
Ida Subardiah P
KONDISI RONGGA MULUT
Struktur Mulut
ABNORMALITAS GIGI
Plak dan Karies Gigi Abses Dentoalveola/Abses Periapikal Maloklusi Reposisi dan Rekonstruksi Rahang
Plak Dan Karies Gigi
Proses erosif
Kerusakan gigi (Kerja bakteri pada Karbohidrat yang
DifermentasiMenghasilkan asam2Melarutkan email gigi)
Plak gigi zat perekat
Abses Dentoalveolar atau Abses Periapikal
Lebih umum dikenal dengan abses gigi pengumpulan pus di dalam periosteum gigi apikal (membran fibrosa yg menyokong struktur gigi) dan jaringan sekitar apeks gigi
Akut skunder terhada pulpitis supuratif. Kronis proses infeksi progresif lambat abses gigi
tersembunyi (granuloma periapikal) diameter 1 cm insisi
Intervensi perdarahan setelah pengobatan, penggunaan cairan salin hangat atau pencuci mulut, antibiotik, analgetik, diit cair sesuai toleransi
Maloklusi
Ketidak sejajaran gigi atas dan arkus gigi bawah bila rahang di tutup
Pengobatan dimulai bila pasien telah menanggalkan gigi utama terakhir dan gigi pengganti terakhir telah tumbuh (usia 12 atau 13 tahun), bila diketahui dini 5 tahun
Intervensi penggunaan kawat atau pita (brace) dan oral hygiene
Reposisi dan Rekonstruksi Rahang
Fraktur mandibula tanpa perubahan posisi rekonstruksi rahang pencegahan sindrom rahang pendek atau panjang
Fraktur mandibula tertutup fiksasi maksilaris internal kesulitan mempertahankan nutrisi adekuat, hygiene oral, atrotipi otot mastikasi, dan disfungsi sendi temporomandibular
Intervensi pencegahan aspirasi, suctioning, oral hygiene, diit cair
ABNORMALITAS KELENJAR SALIVA
Kelenjar saliva kelenjar parotis (setiap sisi wajah di bawah telinga), submaksilaris dan sublingualis (pada dasar mulut), dan kelenjar bukal (dibawah bibir)
Produksi 1200 ml/hariFungsi pelumas, pelindung antibakterial, dan pencernaan ParotitisSialadentisKalkulus Saliva (Sialolitiasis)Neoplasma (Kanker Rongga Mulut)
Parotitis
Infeksi kelenjar saliva virus (pediatrik) Lansia,sakit akut, dan lemah (penurunan saliva
dehidrasi umum atau obat-obatan) parotitis Organisme pengganggu staphylokokus aureus Tanda & Gejala demam, nyeri tekan, nyeri telinga,
pembengkakan meningkat dengan cepat Intervensi keperawatan masukan nutrisi yang
adekuat, masukan cairan, oral hygiene, hentikan obat2an yang menurunkan saliva, AB & analgesik, insisi & drainase, pemeriksaan gigi preopeatif
Sialadentis
Inflamasi kelenjar saliva dehidrasi, terapi radiasi, stres, malnutrisi, kalkuli kelenjar saliva, hygiene oral yang tidak tepat
Infeksi staphilokokus aureus, streptokokus viridan atu pneumokokus
Gejala nyeri, bengkak dan rabas purulen Penatalaksanaan AB (akut), masase, hidrasi, dan
kortikosteroid. Kronis dg nyeri tidak terkontrol mengalirkan kelenjar atau mengeksisi kelenjar dan duktusnya.
Kalkulus Saliva
Terjadi pada kelenjar submandibula Batu terbentuk dari kalsium fosfat
(berukuran kecil dan berbentuk oval) Tidak menimbulkan gejala kecuali infeksi Kalkulus dapat dikeluarkan dengan mudah
dari duktus ke dalam mulut (membesarkan lubang duktus)
PROSES KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KONDISI RONGGA MULUT
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
PENGKAJIAN
Riwayat
Menentukan kebutuhan pembelajaran dan mengidentifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medis- Memar dan rutinitas fossing- Frekwensi kunjungan ke dokter gigi- Kesadaran adanya lesi/area iritasi pada mulut, lidah atau
tenggorokan- Penggunaan gigi palsu- Riwayat baru sakit tenggorokan atau sputum berdarah- Ketidaknyamanan disebabkan oleh makanan tertentu- Penggunaan alkohol atau tembakau
PEMERIKSAAN FISIK(INSPEKSI DAN PALPASI)
Bibir
Inspeksi (kelembaban, hidrasi, warna, tekstur, simestrisitas, dan adanya ulserasi atau fisura)
Gusi
Inspeksi (inflamasi, perdarahan, retraksi, dan perubahan warna; bau nafas; palatum keras warna dan bentuk
Lanjutan…
Lidah
Spatel lidah menekan lidah (visualisasi adekuat faring). Spatel lidah ditekan dengan kuat diantara titik tengah
lidahmenghindari respon gag & meminimalkan keengganan dilakukan pemeriksaan)
Pasien mendongak kebelakang, membuka mulut lebar , mengambil nafas dalam, dan mengatakan “AH” mendatarkan lidah posterior; tampilan penuh dari pilar anterior dan posterior, tonsil, uvula, dan faring posterior terlihat diinspeksi terhadap warna, simetrisitas, eksudat, ulserasi, atau pembesaran normalnya uvula & palatum lunak naik secara simetris ketika inspirasi dalam atau “AH)
Lanjutan…
Dorsal Lidah Tekstur, warna dan lesi; Papila tipis, lapisan putih & besar berbentuk V pada bagian distal dorsal lidah adalah normal; Pasien menjulurkan lidah & menggerakan secara lateral (memperkirakan ukuran lidah serta kesimetrisannya & kekuatannya);
Ventral Lidah dan Dasar Mulut (menyentuh atap mulut dengan ujung lidah) lesi pada mukosa /adanya abnormalitas yang melibatkan frenulum atau vena supervisial pada permukaan bawah lidah terlihat (area umum kanker oral plak putih atau merah, ulkus keras/kutil)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan membran mukosa oral b.d kondisi patologis, infeksi, trauma kimia/mekanis
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna nutrien adekuat akibat kondisi oral atau gigi
Gangguan citra tubuh b.d perubahan fisik pada penampilan akibat kondisi penyakit atau pengobatannya
Takut terhadap nyeri & isolasi sosial b.d penyakit atau perubahan pada penampilan fisik
Nyeri b.d lesi oral atau pengobatan Kerusakan komunikasi verbal b.d pengobatan Risiko terhadap infeksi b.d penyakit atau pengbatan Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan rencana
pengobatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Peningkatan perawatan mulut Menjamin masukan makanan dan cairan adekuat Mendukung citra diri positif Meminimalkan ketidaknyamanan dan nyeri Meningkatkan komunikasi efektif Meningkatkan kontrol infeksi Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan
rumah
EVALUASI KEPERAWATAN
Membran mukosa Oral utuh Mencapai dan mempertahankan BB yang diinginkan Mempunyai citra diri positif Mendapatkan tingkat kenyamanan yang dapat diterima Mengalami penurunan rasa takut yang berhubungan
dengan nyeri, isolasi dan ketidakmampuan mengatasi Bebas dari infeksi Mendapatkan informasi tentang proses penyakit dan
program pengobatan
KEGANASAN MULUT
Insiden
4% dari kasus kanker secara keseluruhan2 X lebih sering terjadi pada laki-lakiMenyerang usia 40-60 tahunPaling sering pada bibir, lidah inferior dan
dasar mulut
Etiologi
Idiopatik Faktor Predisposisi
- Merokok
- Minum-minuman keras/ beralkohol
- Sinar matahari
- Penyakit spilis (virus)
- Kombinasi berbagai faktor yang
menimbulkan kerusakan pada sistem imun
Klasifikasi
TK 1 lesi< 2 cm, tidak berpermentasi ke kekelenjar limpa
TK 2 lesi 2-4 cm, tidak berpermentasi ke kekelenjar limpa
Tk 3 lesi > 4 cm, mungkin teraba benjolan pada kelenjar limpa
TK 4 tumor sudah berinspasif dan mungkin sudah ada metastase ke hati ata paru-paru
Tanda & Gejala
Bibir fisura atau ulkus dan tidak terasa sakit
Anterior lidah dan dasar mulut ada ulkus dan daging yang tumbuh
Pencegahan
Hindari kontak yang berlebihan dengan matahari
Kurangi merokok atau mengunyah tembakau Pertahankan oral hygiene dan perawatan
gigi yang baik Segera konsultasi ke dokter bila terdapat lesi
mulut yang tidak sembuh dalam waktu 2-3 minggu
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER MULUT
PENGKAJIAN
Pola makan
- Perubahan kemampuan penyesuaian makanan (makanan padat)
- Kemampuan menelan
- Aspirasi/tersedak/makanan masuk ke hidung Komunikasi verbal (kesulitan ringan kehilangan
kemampuan bicara Kondisi mulut (keutuhan selaput mukosa) Penampilan wajah (tergantung luasnya lapisan yang
hilang/rusak)
Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri, body image b.d kelainan pada wajah dan bau mulut
Gangguan komunikasi verbal b.d reseksi lapisan oral Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) b.d
kesulitan mengunyah, kesulitan menelan, anoreksia Perubahan rasa nyaman b.d dampak radiasi,
penurunan saliva pada mulut dan kekeringan pada mulut
Perencanaan
Hasil yang diharapkan:- Luka iritasi sembuh tanpa infeksi- Dapat makan sendiri melalui cara yang
sesuai: diit lunak, cairan seimbang- Dapat bekomunikasi dan beraktifitas dengan
berbagai cara (melibatkan orang lain)
Implementasi
Perawatan Pre Operasi- Perjelas tentang perubahan yang diharapkan
setelah pembedahan- Jelaskan tindakan-tindakan yang akan
dilakukan setelah pembedahan (ex. Suctioning, pemasangan NGT)
- Memberikan keleluasaan mengungkapkan perasaan mengenai perubahan body image
Perawatan Post Operasi
1. Pengawasan
- Kaji pergerakan wajah dari adanya
kerusakan syaraf wajah
- Kejadi keadaan dan karekteristik drainage
(jumlah cairan dan kemungkinan
perdarahan)
2. Pertahankan air way yang adekuat
Posisi tidur miring pada awal perawatan Posisi fowler bila telah siap Lakukan suction Sebuah sumbu dapat digunakan untuk
mengalirkan saliva ke dalam bengkok Pertahankan kelancaran drainage
3. Tingkatkan oral hygiene & Rasa Nyaman
Bersihkan mulut dengan kapas yang dilembabkan dengan garam hydrogen peroksida
Irigasi mulut
- Gunakan alat steril
- Gunakan larutan air steril, hdrogen peroksida yang
telah diencerkan, NaCl atau sodium bikarbonat
- Lindungi balutan agar tidak basah
- Berikan analgeik yang sesuai
4. Meningkatkan nutrisi
Makan melalui selang pada permulaan Pemberian cairan secara oral Makan-makanan yang halus Jika mungkin dorang pasien untuk makan sendiri Ajarkan membilas mulut dengan air putih sehabis makan Hindari penggunaan garpu Hindari makan komersil dalam jangka panjang Hindari makanan yang sangat panas
4. Intervensi komunikasi
Kurangi pertanyaan yang membutuhkan jawaban verbal
Bila kemampuan bicara telah kembali minta berbicara perlahan-lahan
Dengarkan baik-baik & validasi komunikasi sebelum memulai tindakan yang diminta
Bicara dengan suara lembut dan jelas Bila perlu rujuk ke speech therapy Berikan dorongan untuk sosialisasi dengan orang
lain
Perawatan Paska Radiasi
Efek samping
- Mukositis
- Kekeringan
- Kerusakan gigi
- Kekakuan otot rahang
- Pengelupasan jaringan yang dapat
menimbulkan bau
Hal-Hal yang perlu diperhatikan
Melakukan oral hygiene yang baik Bila memakai gigi palsu lakukan pemeriksaan gigi
palsu dan pada malam hari harus dilepas Bila tidak ada kontraindikasi beri intake cairan
2500cc/hari (BBx40 cc) Anjurkan mengunyah permen karet untuk
merangsang saliva Hindari makanan yang angat panas/dingin, makanan
kering dan merokok (menurunkan iritasi pada selaput mukosa yang sensitif)