Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
ANAK ADALAH GENERASI PENERUS BANGSAANAK MEMBUTUHKAN KASIH SAYANG DAN PERHATIANANAK SAKIT AKAN MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN DALAM KELUARGASEMUA ANAK SAKIT HARUS DPERIKSA SECARA MENYELURUH PEMERIKSAAN PERLU DIATUR SEDEMIKIAN RUPA UTK MENGHINDARI KEKESALAN PADA ANAK. HAL YANG BISA DILAKUKAN: JANGAN MEMBUAT ANAK KESAL YANG TIDAK PERLUBIARKAN ANAK BERADA DALAM PELUKAN IBU ATAU PENGASUHNYAAMATI BERBAGAI TANDA YANG TERLIHAT SBLM MENYENTUH ANAK.
Apakah anak sadar, tertarik dan memandang sekeliling Apakah anak terlihat setengah sadar Apakah anak gelisah / rewel Apakah anak muntah Apakah anak mampu untuk menghisap / menetek Apakah anak terlihat cianosis / pucat Apakah terdapat tanda – tanda gangg.Penafasan:
Apakah anak menggunakan otot bantu nafas Apakah ada tarikan dinding dada bagian bawah Apakah anak bernafas cepat Hitung nafas anakDokumentasikan setiap hasil pemeriksaan > lapor dokter
BERBAGAI TANDA YANG PERLU DIAMATI SEBELUM MENYENTUH ANAK
1. Pastikan nama, umur dan Berat badan ( BB)2. Sampaikan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan ( k.u ,
tingkat kesadaran, ttv, dll )3. Keluhan yang ada sekarang / saat ini4. Therapy yang ada / sudah dilaksanakan5. Hasil pemeriksaan penunjang ( lebih diutamakan yang
abnormal)6. Catat advise dokter selanjutnya, tanggal dan jam lapor,
petugas yang melapor, tanda tangan.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT LAPOR DOKTER:
Konsep diare . Dokter Sp. A Perawat perlu mengetahui tanda dehidrasi ringan, sedang atau berat
: Rewel / gelisah Lethargis / kesadaran berkurang Mata cekung / UUB cekung Turgor kulit kembalinya lambat / sangat lambat ( kembali lebih dari 2
detik).caranya cubit kulit dinding perut anak pertengahan antara umbilikus dgn dinding perut lateral selama 1 dtk, kemudian lepaskan dan amati
Haus / minum dengan lahap atau malas minum atau tidak bisa minum
Apakah ada darah dalam tinja Apakah ada tanda invaginasi (massa intra abdominal, tinja hanya
lendir dan darah ) Apakah perut kembung
Asuhan keperawatan anak dengan diare
klasifikasi tanda – tanda atau gejala
Dehidrasi berat terdapat 2 atau lebih dari tanda di bawah ini :
lethargis / tidak sadar mata cekung tidak bisa minum / malas minum turgor kulit kembali sangat lambat ( > 2 detik )
dehidrasi ringan / sedang
terdapat 2 atau lebih tanda di bawah ini :
rewel, gelisah mata cekung minum dengan lahap / haus turgor kulit kembali lambat
Tanpa dehidrasi tidak terdapat cukup tanda untuk di klasifikasikan
sebagai dehidrasi ringan atau berat
Klasifikasi tingkat dehidrasi anak dengan diare
PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE
- JUMLAH CAIRAN :
DEWASA 50 Kg / KgBB/ 24 jam
ANAK 10 Kg I ------ 100cc / KgBB / 24 jam
10Kg II ------- 50cc / KgBB / 24 jam.
> 20cc/ KgBB / 24 jam.
- TETESAN / MENIT - MACAM CAIRAN --------- Na+ ------- 3 – 5 meg / KgBB / 24
jam.
Anak, 11 th , BB 27 kg. - Jumlah Cairan 10 Kg I ----- 10 x 100cc = 1000 cc 10Kg II ------- 10 x 50 cc = 500 cc > 7Kg ------ 7 x 20 cc = 140 cc jumlah = 1640 cc- Macam Cairan Kebutuhan Na+ = 81 – 135 meq/ 24 jam.- NS / PZ NaCl 0,9% - C I - Na+ 77 meq/fles
-NaCl 0,45% in D5% -- C2 Na+38 meq/fles-NaCl 0,225% in D5% C4 Na+19 meq/fles-NaCl 0,18 % in D5% C5 Na+ 10 meq/fles
- Macam cairan -C2 3 fles Na+ 114 meq jumlah 1.500 cc-D 5% 140 cc Jumlah 140 cc- Total 1.640 cc
-Tetesan : Otsuka : 1640 X 15 1640 16 - 18 tts/m- 24 X 60 96-Terumo : 1640 X 20 1640 22 – 24 tts/m- 24 X 60
contoh perhitungan
Jaga kepatenan aliran infus Observasi setiap perubahan yang terjadi
pada anak Nilai kembali status hidrasi anak setiap 1 –
2 jam setelah resusitasi cairan Observasi anak sedikitnya 6 jam setelah
rehidrasi untuk memastikan ibunya dpt meneruskan hidrasi dengan memberikan anak larutan oralit melalui mulut
hal yang perlu dilakukan perawat
GEJALA : - Demam tinggi - Tanpa sebab yg jelas - Berlangsung 2-7 hari - Uji bendung
(+),ptekie,ekismosis,purpura - perdarahan mukosa,gusi dan
epistaksis - Haematemesis dan melena - Pembesaran hati - Syok ( ingat tanda-tandanya )
Asuhan anak dg Demam Berdarah
A. Banyak minum oralit/jus buahB. Anti piretik bila demamC. Pasang infus bila dehidrasi sedang : @ cairan RL/asetat @ cairan parenteral : BB < 15 kg : 7
ml/kgBB/jam BB 15-40 kg : 5
ml/kgBB/jam BB > 40 kg : 3
ml/kgBB/jam @ Monitor tanda vital dan diuresis/jam
Perawatan di Rumah Sakit
@ Periksa lab(hematokrit,tromb,leukosit,Hb)/6 jam
@ Bila hematokrit tapi klinis membaik,turunkan
cairan secara bertahap @ Bila klinis lakukan prosedur
penanganan syok
Perawatan di Rumah sakit
Kelebihan cairan terjadi karena : kelebihan dan atau pemberian cairan yang
terlalu cepat penggunaan jenis cairan yang hipotonik pemberian cairan intravena yang terlalu lama pemberian cairan intravena yang terlalu
banyak dengan kebocoran yang hebat tanda awal : nafas cepat tarikan dinding dada ke dalam efusi pleura yang luas
Kelebihan cairan pada DBD
ascites edema peri orbital atau jaringan lunakTanda – tanda lanjut kelebihan cairan yang
berat :• Edema paru• Sianosis• Syok irreversiblePemantauan untuk anak dengan syok : pantau tanda-tanda vital anak setiap 30 –
60 menit (terutama tekanan nadi ), hingga px stabil. Periksa Hb,Ht, At tiap 6 jam.
Untuk anak tanpa syok observasi tanda vital anak minimal 2 kali
tiap shift dinas. Cek Hb, Ht, At minimal 1 kali sehari.
catat cairan masuk dan keluar waspadai tanda syok berulang, syok
berkepanjangan, ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati akut, gagal ginjal akut, edem paru dan gagal nafas.
@ oksigen 2-4 lt/menit nasal@ cairan kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya@ bila klinis memburuk : ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya ( maks. 30 menit ) atau koloid 10-20 ml/kgBB maks 30 ml/kgBB/24 jam@ bila klinis memburuk ,tromb dan Hb turun, pasang transfusi darah@ Bila klinis sdh membaik, kurangi cairan 10 ml/kgBB dalam 2-4 jam dan diturunkan secara bertahap tiap 4-6 jam sesuai klinis dan hasil lab.
Penanganan syok
Apakah pernapasan anak kelihatan tersumbat ? Lihat dan dengar napas, apakah ada aliran udara napas yang tidak adekuat selama bernapas
Apakah ada gangguan pernapasan yang berat ? Pernapasan anak sangat berat, anak menggunakan otot bantu pernapasan
Apakah pernapasan terlihat cepat dan anak kelihatan mudah lelah
Apakah anak tidak bisa makan karena gangguan pernapasan
Apakah ada sianosis sentral ?
Beberapa penilaian tanda kegawatdaruratan pada anak a. menilai jalan napas dan pernapasan
Periksa apakah tangan anak teraba dingin ? Jika ya periksa apakah capillary refill lebih dari 3 detik. Tekan pada kuku ibu jari tangan atau ibu jari kaki selama 3 detik sehingga tampak berwarna putih. Tentukan waktu dari saat pelepasan tekanan hingga kembali ke warna semula.
Jika capillary refill lebih dari 3 detik, periksa denyut nadi anak. Apakah denyut nadi anak cepat dan lemah. Jika denyut nadi pergelangan tangan (radius) kuat dan tidak cepat, anak tidak mengalami syok. Jika tidak dapat dirasakan adanya denyut nadi radius pada bayi ( < 1 th), rasakan denyut nadi leher, atau jika bayi berbaring rasakan denyut nadi femoral , bila msh blm bisa dirasakan cari nadi karotis.
b.Menilai sirkulasi
Apakah anak koma ? Periksa tingkat kesadaran dengan skala AVPU :
A ; sadar ( Alert ) V ; memberikan reaksi pada suara ( voice ) P ; memberikan reaksi pada rasa sakit ( pain ) U ; tidak sadar (unconscious )Jika anak tidak sadar, coba untuk membangunkan anak
dengan berbicara atau mengguncangkan lengan anak. Jika anak tidak sadar tetapi memberikan reaksi terhadap
suara, anak mengalami lethargis. Jika tidak ada reaksi tanyakan pada ibunya apakah anak
mempunyai kelainan tidur dan susah untuk dibangunkan. Lihat apakah anak memberikan reaksi terhadap rasa sakit
c.Menilai koma atau kejang atau kelainan status mental lainnya
pemeriksaan umum• Ikterus• Telapak tangan sangat pucat• Edema perifer• Tingkat kesadaran• Bercak merah / petekie pemeriksaan kepala dan leher• Kaku kuduk• Tanda trauma kepala atau cidera lainnya• Ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya• Ubun-ubun besar cekung atau cembung• Postur yang tidak normal
A pakah anak kejang ? Apakah ada kejang berulang pada anak
Hb Ideal/yang diinginkan _ Hb saat ini x BB x 3 ( PRC)
Atau x 6 ( Whole Blood ) • “ 5 cc/ kg BB ( Hb < 5) dan 10 cc/kg BB ( Hb >
5 )”
perhitungan pemberian transfusi
Penilaian status gizi
Keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (“intake”) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya)
PENGERTIAN INDIKATOR STATUS GIZI Tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran
tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh:
contoh: pertumbuhan fisik ukuran tubuh antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lainnya)
PENGERTIAN STATUS GIZI
Indeks BB/UM:a. Gizi lebih bila Z_Score terletak > +2 SDb. Gizi baik bila Z_Score terletak antara > -2 SD s/d +2 SDc. Gizi kurang bila Z_Score terletak antara > -3 SD s/d < -2 SDd. Gizi buruk bila Z_Score terletak < -3 SD
Indeks TB/UM:a. Normal bila Z_Score terletak > -2 SDb. Pendek bila Z_Score terletak dari > -3 SD s/d < -2 SD
Indeks BB/TBa. Gemuk bila Z_Score terletak > +2 SD
b. Normal bila Z_Score terletak antara > -2 SD s/d +2 SDc. Kurus bila Z_Score terletak antara > -3 SD s/d < -2 SDd. Sangat kurus bila Z_Score terletak < -3 SD
APLIKASI SEBARAN NORMAL DALAM MENETAPKAN KATEGORI STATUS GIZI(Cut-off: Berdasar Hasil Kesepakatan Pakar Gizi, Januari 2000)
CARA
1. Tentukan Umur
2. Tentukan Jenis kelamin
3. Tentukan Hasil penimbangan
4. Tentukan status gizi dengan meliihat Tabel Status gizi menurut WHO-NCHS berdasarkan BB/U
PENENTUAN STATUS GIZI BALITA MENURUT WHO-NCHS berdasarkan BB/U
CARA
1. Tentukan Jenis kelamin
2. Tentukan hasil pengukuran tinggi/panjang badan
3. Tentukan Hasil penimbangan
4. Tentukan status gizi dengan melihat Tabel Status gizi menurut WHO-NCHS berdasarkan BB/TB
PENENTUAN STATUS GIZI BALITA MENURUT WHO-NCHS berdasarkan BB/TB
CARA MEMBULATKAN UMUR ANAK Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control) tahun
2000:1. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak
16 hari s/d 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan19 bulan – 16 hari = 18 bulan
2. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak1 hari s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulan
Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan19 bulan – 14 hari = 19 bulan
. PENENTUAN UMUR BALITA
CONTOH Tanggal Hari Bulan Tahun
Ditimbang 05 07 2003
Lahir 10 06 2001
SELISIH -5 Hari 1 Bln 2 Thn(-0 Bln) (1 Bln) (24 Bln)
UMUR ANAK = 24 bulan + 1 Bulan – 0 bulan
CARA MENGHITUNG UMUR ANAK BALITA
Semoga bermanfaat
wassalam