ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/192/1/POPY DWI HARINI NIM....
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/192/1/POPY DWI HARINI NIM....
ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN BERHUBUNGAN
DENGAN KURANG INFORMASI PADA TN. D DI RUANG BAROKAH
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh:
Popy Dwi Harini
A01301801
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Popy Dwi Harini1, Herniyatun2
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN KURANG PENGETAHUAN BERHUBUNGAN
DENGAN KURANG INFORMASI PADA TN. D DI RUANG BAROKAH
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar belakang: Karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dariberbagai sumber kepustakaan yang menyatakan bahwa kurang pengetahuanberhubungan dengan kurang informasi merupakan salah satu kebutuhan dasarmanusia yang perlu dipenuhi, karena jika tidak dipenuhi akan mengalamikecemasan, ketidakpahaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit.Tujuan penulisan: memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatankurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di RuangBarokah RS PKU Muhammadiyah Gombong.Asuhan keperawatan: masalah keperawatan yang muncul adalah kurangpengetahuan berhubungan dengan kurang informasi. Intervensi dan implementasiyaitu menggali pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit pasien, danmemberikan pendidikan kesehatan.Kesimpulan: evaluasi yang dilakukan selama tiga hari masalah kurangpengetahuan berhubungan dengan kurang informasi teratasi dengan melakukanpendidikan kesehatan.
Kata kunci: asuhan keperawatan, pendidikan kesehatan, kurang pengetahuanberhubungan dengan kurang informasi
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan keperawatan
kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di Ruang
Barokah RS PKU Muhammadiyah Gombong”.
Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua
pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Madkhan Anis, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns, M.sc selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku Dosen Pembimbing KTI.
4. Bapak Bambang Utoyo, M.Kep selaku Dosen Penguji KTI.
5. Staf perawat di Ruang Melati RSUD Rr. Soedirman Kebumen yang telah
rendah hati membantu penulis dalam memberikan bimbingannya dalam ujian
komprehensif.
6. Pembimbing dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
beserta seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian laporan ini.
7. Ayah Tri Basuki, Ibu Sumarni dan Adik Alvena tersayang yang telah
memberikan bantuan materi dan spiritual sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
8. Yanuwar Yusup yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta motivasi.
vi
9. Sahabat Ayu, Risa, Rifki, Waslih, Triyanto, Rizwan, Lina yang selalu ada
sebagai tempat keluh kesah dan teman-teman seperjuangan yang telah banyak
memberi motivasi dan bantuannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak memberikan saran dan bantuannya sehingga laporan ini dapat di
selesaikan dengan baik.
Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat
menjadi masukan kepada semua pihak.
Gombong, 06 Agustus 2016
Popy Dwi Harini
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
DAFTAR ISI .............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
C. Manfaat Penulisan ............................................................................... 5
BAB II KONSEP DASAR ...................................................................................... 6
A. Konsep dasar kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
informasi .............................................................................................. 6
B. Konsep Dasar Inovasi Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Kurang
Pengetahuan Berhubungan dengan Kurang Informasi ........................ 9
BAB III RESUME KEPERAWATAN ..................................................................... 14
A. Pengkajian ........................................................................................... 14
B. Analisa Data ........................................................................................ 16
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ..................................................... 17
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................... 20
A. Nyeri Akut............................................................................................ 20
B. Konstipasi............................................................................................. 22
C. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ........ 25
D. Implementasi ....................................................................................... 26
E. Analisa Tindakan ................................................................................. 36
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 41
A. KESIMPULAN ................................................................................... 41
B. SARAN ............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kelangsungan hidup seseorang sangat tergantung dengan kesehatannya, jika
seseorang sedang tidak dalam kondisi prima, maka segala aktivitasnya terganggu
seperti makan, minum, aktivitas yang biasa dilakukan sendiri tetapi saat sakit semua
menjadi tidak dapat dilakukan sendiri. Perawatan yang berkualitas menjadi tuntutan
masyarakat, hal ini karena perhatian masyarakat terhadap kesehatan saat ini semakin
besar. Pengetahuan dan keterampilan perawat dituntut professional agar dapat
memberikan pelayanan dengan baik (Azavedo, 2011). Hal ini karena dengan
pengetahuan baik yang dimiliki perawat dapat mengatasi masalah kurang
pengetahuan yang sering dialami pasien.
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran
(telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan itu sendiri
dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya
dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka
orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,
bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah
pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek
positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin
banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin
positif terhadap objek tertentu (Dewi & Wawan, 2010).
2
Pengetahuan yang dimiliki perawat sangat penting untuk memberikan informasi
bagi pasien dan keluarga tentang masalah keperawatan yang dialaminya. Hal ini
karena pengetahuan merupakan faktor predisposisi terbentuknya perilaku kesehatan
seseorang (Notoatmodjo, 2010). Pemberian informasi pengetahuan kepada pasien
post operasi hernia sangat penting dilakukan, karena pasien dan keluarga menghadapi
situasi yang belum dipahami sebelumnya, sehingga pemberian informasi akan
menurunkan tingkat kecemasan, dan pemahaman cara menghadapi penyakit yang
dihadapi pasien, pemberian informasi dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan dapat berperan untuk merubah perilaku individu,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Perubahan perilaku
yang diharapkan adalah dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
risiko terjadinya sakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat sehingga perubahan perilaku merupakan
hasil dari pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Konsep pembelajaran dalam
pendidikan kesehatan merupakan suatu langkah sistematis untuk mencapai perubahan
perilaku yang meliputi evaluasi pendidikan kesehatan. Jadi, manfaat dari pendidikan
kesehatan yang telah dilakukan dapat merubah perilaku, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, serta mencegah risiko terjadinya kekambuhan. Hal
ini berlaku pada keperawatan bedah, juga harus didukung dengan peningkatan
pemberian perawatan pada klien penderita penyakit bedah, salah satu diantaranya
adalah penyakit hernia.
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding
perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia (Faradilla & Israr, 2009).
Hernia ingunal indirek merupakan hernia yang paling sering ditemukan yaitu sekitar
50% sedangkan hernia ingunal direk 25% dan hernia femoralis sekitar 15%. Di
Amerika Serikat dilaporkan bahwa 25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita
menderita hernia inguinal didalam hidupnya, dengan hernia inguinal indirek yang
3
sering terjadi (Stead LG, et all dalam Faradilla & Israr, 2009). Angka kejadian hernia
hernia inguinalis di USA (United States America) sekitar 800.000 kasus setiap tahun
dan negara Belanda sekitar 33.000 kasus setiap tahun (Ruhl, 2003 dalam Parmono,
2006). Kasus hernia di Indonesia tahun 2015 menempati urutan kedelapan dengan
jumlah 292.145 kasus.
Penatalaksanaan penyakit hernia yang dapat dilakukan yaitu tindakan
konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan
reposisi dan pemakaian penyanggah atau penunjang untuk memepertahankan isi
hernia yang telah direposisi (Faradilla & Israr, 2009). Sedangkan prinsip dasar
operasi hernia merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional.
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia
adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti (Said, 2008).
Permasalahan yang sering muncul setelah operasi hernia adalah kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga, oleh karena itu perlu tindakan keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan kurang pengetahuan tersebut.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perawatan post operasi hernia dalam diatasi dengan mengkaji pengetahuan klien dan
keluarga tentang penyebab hernia dan prosedur pengobatan dan pembedahan,
rasionalnya data dasar untuk pemberian intervensi selanjutnya jelaskan pada klien
tenteng tujuan dan manfaat dari setiap tindakan yang dilakukan kepada klien, rasional
meningkatkan pengetahuan untuk mencegah dan penanggulangan, Jelaskan
pentingnya nutrisi dan cairan dalam tubuh, rasional dengan asupan nutrisi yang
bergizi mempercepat proses penyembuhan luka. Anjurkan untuk mempertahankan
area insisi dengan personal hygiene rasionalnya mencegah infeksi, berikan
penyuluhan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini
dalam suatu asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan keperawatan kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi pada Tn. D di Ruang Barokah
RS PKU Muhammadiyah Gombong”.
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Penulisan
Untuk memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatan kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
2. Tujuan Khusus Penulisan
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi
d. Mampu melakukan rencana tindakan keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi
g. Mampu melakukan analisa tindakan asuhan keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi
5
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi / Pendidikan
a. Untuk menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan.
b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi dosen dan mahasiswa Prodi D3
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.
2. Bagi Rumah Sakit
Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam melakukan pelayanan
peningkatan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa kurang
pengetahuan.
3. Bagi Klien
Memperoleh pengetahuan tentang penyakit hernia dan cara perawatannya
DAFTAR PUSTAKA
Agustin. (2014). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Media Booklet DibandingkanAudiovisual Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Karies GigiPada Anak Usia 5-9 Tahun Di Desa Makamhaji. Naskah PublikasiFakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Atak, Gurkan & Kose. (2014). The Effect Of Education On Knowledge, SelfManagement Behaviours And Self Efficacy Of Patients With Type 2Diabetes. Australian Journal Of Advanced Nursing Volume 26Number 2
Azavedo. (2011). Laporan Studi Kasus (Hernia). Artikel kesehatan diakses dihttp://sazavedo.co.id/2011/11/laporan-studi-kasus-hernia.html
Cahya, dkk. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan melalui Media Audiovisualterhadap Keterampilan Penanganan Pertama Luka Bakar padaSekolah Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta. Jurnal PenelitianSTIKES Kusuma Husada Surakarta
Dewi & Wawan. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan PerilakuManusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Faradilla & Israr. (2009). Hernia. Artikel Kesehatan Faculty of Medicine –University of Riau Pekanbaru, Riau
Herdman. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi 2012-2014.Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Kartika. (2015). Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing. ArtikelPenelitian Bagian Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah WoundCare/Diabetic Center, RS Gading Pluit, Jakarta
Marlina, dkk. (2009). Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder Dan Poster-Kalender) Dan Penyajian Tanaman Zodia Terhadap PeningkatanPengetahuan Masyarakat. Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 07,No. 2 ISSN 1693-3699
Mubarak dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan Aplikasi.Jakarta : Salemba Medika
Nayteseira. (2015). Keluarga Kurang Pengetahuan. Laporan Pendahuluan OnLine diakses di http://dokumen.tips/documents/lp-keluarga-kurang-pengetahuan.html
Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : RinekaCipta.
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. Jakarta:Salemba Medika
Rahayu. (2014). Pengaruh Karakteristik Papan Reklame Dalam MeningkatkanRetensi Di Benak Masyarakat Pada Mina Wisata Umrroh Jl KetintangSurabaya. Jurnal penelitian Program Studi Manajemen di STIEMahardhika Surabaya
Ruhl, 2003 dalam Parmono. (2006). Hubungan antara Indeks Massa Tubuhdengan Kejadian Hernia Inguinalis di Poli Bedah RSUD Dr. SoehadiPrijonegoro Sragen. Naskah Publikasi Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Surakarta
Said. (2008). Hernia Secara Umum. Artikel Kesehatan On Line diakses dihttps://dokterkecil.com/2008/11/03/hernia/
Taylor. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas, Jakarta: Kencana
Wea, dkk. (2015). Pendidikan Kesehatan Dengan Media AudiovisualMeningkatkan Perilaku Ibu Dalam Penanganan Infeksi SaluranPernafasan Akut Pada Balita Di Kelurahan Lebijaga KabupatenNgada. Jurnal Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HERNIA (TURUN BEROK)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir
Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh
POPY DWI HARINI
A01301801
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG 2016
2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Pencegahan Hernia
Sub topik : Pencegahan Hernia
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tempat : Ruang Barokah RS.PKU Muhammadiyah Gombong
Hari/Tanggal : Sabtu 18 Juni 2016
Waktu : 1 x 20 menit
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang penyakit HERNIA dan
perawatan Hernia selama di rumah sakit maupun di rumah,pasien mengerti
mengenai penyakit Hernia dan dapat mengetahui cara perawatan yang perlu
diberikan kepada pasien yang terkena Hernia baik selama di rumahsakit
maupun di rumah.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang penyakit Hernia dan
perawatan Hernia selama di rumahsakit maupun di rumah, diharapkan pasien
mengerti:
1. Menjelaskan pengertian Hernia
2. Menjelaskan penyebab Hernia
3. Menjelaskan tanda dan gejala Hernia
4. Menjelaskan cara perawatan pada pasien Hernia
5. Menjelaskan kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit
6. Menjelaskan cara pencegahan Hernia
III. MATERI
1. Pengertian Hernia
2. Penyebab Hernia
3. Tanda dan gejala Hernia
4. Cara perawatan pada pasien Hernia
5. Kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit
6. Cara penanggulangan/pencegahan Hernia di rumah
3
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Lembar balik
2. Leaflet Hernia
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No
.FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU
1. Pra Interaksi Menyiapkan Satuan Acara
Penyuluhan & bahan
untuk leaflet.
Menentukan kontrak
waktu & materi dengan
pasien dan keluarga
sebelum penyuluhan
dilakukan
3 menit
2. Kerja Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan.
Menggali pengetahuan
pasien dan keluarga
tentang penyakit Hernia
Menjelaskan tentang
pengertian Hernia
Memberi kesempatan
kepada pasien maupun
keluarga untuk
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan.
1 menit
1 menit
1 menit
1 menit
1 menit
10 menit
10 menit
4
mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan
bersama & menjawab
pertanyaan.
Memberikan leaflet
Hernia.
Memperhatikan
3. Evaluasi : Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
pasien dan keluarga dapat
menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan 10 menit
4. Terminasi : Mengakhiri pertemuan &
mengucapkan terimakasih
atas partisipasi keluarga
dan pasien
Mengucapkan salam
penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
2 menit
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media : chart, brosur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Barokah RS.PKU
Muhammadiyah Gombong
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
5
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian Hernia
2. Menjelaskan penyebab Hernia
3. Menjelaskan tanda dan gejala Hernia
4. Menjelaskan cara perawatan pada pasien Hernia
5. Menjelaskan kapan pasien harus di bawa ke rumah sakit
6. Menjelaskan cara pencegahan Hernia
VIII. LAMPIRAN MATERI
1. DEFINISI
Hernia inguinal adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melalui
anulus inguinalis yang terletak di sebela lateral vaso epigastika inferior
menyusuri kanal inguinal dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis
eksternus (Mansjoer, 2000).
Hernia adalah sebuah tonjolan atau benjolan yang terjadi di salah satu
bagian tubuh yang seharusnya tidak ada. Hernia adalah protusi (penonjolan)
ruas organ , isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal (Menurut Ester 2001).
Hernia adalah protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Menurut Jennifer 2007)
Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi penonjolan dibawah
inguinalis,di daerah lipatan paha Hernia ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Hernia Inguinalis Interalis (indirek)
Hernia inguinalis lateralis karena keluar dari rongga peritoneum
melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh
epigastrika inferior,lalu hernia masuk ke kanalis inguinalis dan jika cukup
panjang,menonjol dan keluar dari anulus inguinalis eksternum.lebih banyak
terjadi pada laki-laki usia muda.
2. Hernia Inguinalis Medialis (direk)
Hernia yang melalui dinding inguinalis posteromedial dari vasa
epigastrika inferior didaerah yang dibatasi segitiga Hasseibach.lebih banyak
terjadi pada orang tua.
6
2. ETIOLOGIEtiologi hernia Inguinalis menurut Hidayat (2006) adalah:
a.Batuk
b.Adanya presesus vaginalis yang terbuka
c.Tekanan intra abdomen yang meningkatkan secara kronis seperti batuk
kronik,hipertrofi prostat, konstipasi dan asites.
d.Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat karena usia
lanjut.
e.Kehamilan dan obesitas.
3. MANIFESTASI KLINIS1. Penonjolan di daerah inguinal2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi.3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram
dan distensi abdomen.4. Terdengar bising usus pada benjolan5. Kembung6. Perubahan pola eliminasi BAB7. Gelisah8. Dehidrasi9. Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien
berdiri atau mendorong.
Gejala klinis yang mungkin timbul setelah dilakukan operasi :
a. Nyeri
b. Peradangan
c. Edema
d. Pendarahan
e. Pembengkakan skrotum setelah perbaikan hernia inguinalis indirek
f. Retensi urin
g. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha
4. Perawatan setelah di operasi
1. Diet yang banyak mengandung banyak serat,minum banyak air untukmengurangi sembelit
2. Menghindari rokok supaya tidak batuk,hati hati saat bersin3. Hati hati saat mengangkat beban berat
7
5. Diet setelah operasi
1. Makan makanan TKTP seperti roti,singkong2. Proten seperti,lauk pauk,buah3. Cukup air4. Mudah dicerna
Tujuanya untuk mmenuhi kebutuhan kalori,mencegah dan mengurangi kerusakan
njaringan tubuh,mempercepat penyembuhan luka,menambah berat badan
6. Pencegahan
1. Berolahraga scr teratur untuk memperkuat otot akibat usia lanjut2. Banyak makan buah dan sayur terutama yang mengandung serat supaya tidak
terjadi konstipasi3. Jangan menggunakan otot punggung untuk mengangkat beban berat,gunakan
kekuatan kaki4. Segerah ke dokter jika mndapat masalah dalam buang aair kecil,karena dapat
memicu penyakit hernia
8
DAFTAR PUSTAKA
Reeves, J. C. Keperawatan Medikal Bedah. 2002. Jakarta: salemba Medika.
Suzanne. Keperawatan Medikal Bedah. 2009. Jakarta: EGC.
Swearingen. Keperawatan Medikal Bedah. 2001. Jakarta: EGC.
Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001.
Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart.
Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I. 2002.
Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf Pengajar UI. FK UI.
Pengertian Hernia atau Turun Berok
Turunnya buah zakar pada dinding perut karenaterjadi kelemahan atau Tekanan yang tinnggi padarongga perut terdapat benjolan pada celah abdomen.
Turunnya buah zakar pada dinding perut karenaterjadi kelemahan atau Tekanan yang tinnggi padarongga perut terdapat benjolan pada celah abdomen.
Penyebab :
1. Faktor usia karena melemahnya otot
2. Mengangkat benda berat
3. Susah BaB
4. Batuk yang lama
5. Kehamilan bagi wanita
1. Faktor usia karena melemahnya otot
2. Mengangkat benda berat
3. Susah BaB
4. Batuk yang lama
5. Kehamilan bagi wanita
Tanda danTanda dan GGejalaejala1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia2. Benjolan bisa mengecil atau menghilang.3. Bila menangis, mengesan dan mengangkat benda keras akan timbul benjolan kembali4. Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi.5. Benjolan tidak berwarna merah6. Bila di raba terdapat benjolan
Gejala klinis yang mungkin timbul setelah dilakukan operasi :1. Nyeri2. Peradangan3. Edema4. Pendarahan5. Pembengkakan skrotum setelah perbaikan hernia inguinalis indirek6. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha7. Retensi urin8. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha
1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia2. Benjolan bisa mengecil atau menghilang.3. Bila menangis, mengesan dan mengangkat benda keras akan timbul benjolan kembali4. Rasa nyeri pada benjolan/ mual dan muntah bila sudah terjadi komplikasi.5. Benjolan tidak berwarna merah6. Bila di raba terdapat benjolan
Gejala klinis yang mungkin timbul setelah dilakukan operasi :1. Nyeri2. Peradangan3. Edema4. Pendarahan5. Pembengkakan skrotum setelah perbaikan hernia inguinalis indirek6. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha7. Retensi urin8. Ekimosis pada dinding abdomen bawah atau bagian atas paha
Perawatan setelah di operasiPerawatan setelah di operasi ::
• Diet yang banyak mengandung banyak serat,minumbanyak air untuk mengurangi sembelit
• Menghindari rokok supaya tidak batuk, hati hati saatbersin
• Hati-hati saat mengangkat beban berat
• Diet yang banyak mengandung banyak serat,minumbanyak air untuk mengurangi sembelit
• Menghindari rokok supaya tidak batuk, hati hati saatbersin
• Hati-hati saat mengangkat beban berat
Diet setelah operasiDiet setelah operasi
• Makan makanan TKTP seperti roti,singkong• Proten seperti,lauk pauk,buah• Cukup air• Mudah dicerna• Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan kalori,
mencegah dan mengurangi kerusakannjaringan tubuh, mempercepat penyembuhanluka, menambah berat badan
• Makan makanan TKTP seperti roti,singkong• Proten seperti,lauk pauk,buah• Cukup air• Mudah dicerna• Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan kalori,
mencegah dan mengurangi kerusakannjaringan tubuh, mempercepat penyembuhanluka, menambah berat badan
Aktivitas seperti biasa dapat dilakukan setelah operasikecuali mengangkat dan berolahraga yang berat sekitar
1-2 mgg
PENCEGAHANPENCEGAHAN
• Berolahraga secara teratur untuk memperkuat ototakibat usia lanjut
• Banyak makan buah dan sayur terutama yangmengandung serat supaya tidak terjadi konstipasi
• Jangan menggunakan otot punggung untukmengangkat beban berat, gunakan kekuatan kaki
• Segera ke dokter jika mendapat masalah dalam buangair kecil,karena dapat memicu penyakit hernia
PENCEGAHANPENCEGAHAN
• Berolahraga secara teratur untuk memperkuat ototakibat usia lanjut
• Banyak makan buah dan sayur terutama yangmengandung serat supaya tidak terjadi konstipasi
• Jangan menggunakan otot punggung untukmengangkat beban berat, gunakan kekuatan kaki
• Segera ke dokter jika mendapat masalah dalam buangair kecil,karena dapat memicu penyakit hernia
HERNIA
(TURUN BEROK)
DISUSUN OLEH:
POPY DWI HARINI
A01301801
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMADIYAH GOMBONG
PENGERTIAN
Turun berok adalah turunnya buah zakarpada dinding perut karena terjadikelemahan atau Tekanan yang tinnggipada rongga perut terdapat benjolan padacelah abdomen.
Tanda dan gejalaa
a.Penderita terdapat benjolan padadaerah-daerah kemungkinan terjadihernia
b. Benjolan bisa mengecil ataumenghilang.
c.Bila menangis , mengesan danmengangkat benda keras akan timbulbenjolan kembali
d. Rasa nyeri pada benjolan/ mual danmuntah bila sudah terjadi komplikasi.
e. Benjolan tidak berwarna merah
f. Bila di raba terdapat benjolan
Penyebab
1. Faktor usia karenamelemahnya otot
2. Mengangkat benda berat3. Susah BaB4. Batuk yang lama5. Kehamilan bagi wanita
Perawatan setelah di operasi
1. Diet yang banyak mengandungbanyak serat,minum banyak airuntuk mengurangi sembelit
2. Menghindari rokok supayatidak batuk,hati hati saat bersin
3. Hati hati saat mengangkatbeban berat
Diet setelah operasi
1. Makan makanan Tinggi kaloritinggi protein
2. Cukup air3. Mudah dicerna
Tujuanya untuk mmenuhikebutuhan kalori,mencegah danmengurangi kerusakan njaringantubuh,mempercepat penyembuhanluka,menambah berat badan
KAPAN BISABERAKTIVITAS???
Aktivitas seperti biasa dapat dilakukansetelah operasi kecuali mengangkat danberolahraga yang berat sekitar 1-2 mgg