Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.
Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia
prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang
dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang
rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak
ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan
adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha
pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan
keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul
satu diagnosa keperawatan.
1.2 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
2. Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak usia prasekolah
3. Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga khusunya pada
anak usia prasekolah
1.3. Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut
atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik
dan benar.
2. Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam
merawat diri sendiri seperti mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
2.2 Bimbingan Selama Fase Prasekolah
Usia 3 Tahun
− Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang lebih
luas.
− Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK.
− Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu,
− Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
− Perubahan pada usia 3 ½ tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi (antatorik dan
emosi), gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti bicara gagap.
− Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari kegelisahan
emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
− Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun akan
berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
− Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
− Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.
Usia 4 Tahun
− Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas motorik dan
penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
− Bersikap menentang terhadap orangtua
− Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak.
− Masukkan anak ke TK
− Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex.
− Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak.
− Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya.
− Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering anakterbangun karena
adanya mimpi yang menakutkan.
− Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai padausia 5 tahun.
Usia 5 Tahun
− Masa tenang pada usia 5 tahun
− Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
− Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.
2.3 Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak UsiaPrasekolah
NO
MASALAH / PENYAKITMANAJEMEN
TERAUPETIK DAN KOMPLIKASI
PERTIMBANGANKEPERAWATAN
1. Diare (Gastroenterologi)Agen pembuka :Bakteri dan virus.
Sumber :Makanan basi,beracun, alergiterhadap makanan
Masa Inkubasi :Bayi : BAB ≥ 3x / 24 jamAnak : BAB ≥ 3x / 24 jam
Manifestasi Klinis :Bayi dan anak menjadicengeng, gelisah, suhu tubuh meninggi cair dan mungkindisertai dengan lendir atau darah.
Komplikasi :➣ Dehidrasi➣ Renjatan hipovelemik➣ Hypocalanta➣Intoleransi laktosa sekunder➣ Kejang
➣ KEPObat:➣ Anti sekresi➣ Anti spasmolitik➣ Pengeras tinja➣ Anti biotika
- Memberikan cairan\- Diatelik (pemberian
makanan)
2. Variacela (cacar air)Agen pembawa :Variacell Zooster
Sumber : Sekresi primer saluranpernafasan dan organterinfeksi, padatingkatan lesi kulityang lebih rendah.
Transmisi :Kontak langsung terkontaminasi oleh objek penularan.
Masa Inkubasi :2 –3 minggu biasanya 13-17 hari.
Masa Penularan :Biasanya 1 hari setelah erupsi lesi (masa awal) sampai 6 hari setelah banyak muncul vesikel ketika
Kekhususan :Biasanya tidak ada, agentanti viral (ocyclovir) untukresiko tinggi anakterinfeksi, Varicella Zooster immunoglobin(VZIG) setelahpembukaanpada anak yang beresikotinggi.
Obat :Diphenhidraminhydrokhlorida atau antihistamin untukmenghilangkan gatal;perawatan kulit untukmencegah infeksi bakterikedua.
Komplikasi :
Lakukan isolasiketat dirumahsakit.➣ Isolasi anakdirumah sampaivesikel mengering(biasanya 1 mingusetelah terinfeksi) danisolasi anak yangberesiko tinggiterinfeksi.➣ Beri perawatankulit; mandi danberganti pakaiansetiap hari, beriolesan lotion;calamine; potongdan bersihkankuku.➣ Mengurangi
kerak kulit terbentuk.Manifestasi Klinis :Tahap Awal :Demam ringan, malaise, anorexia, pertama kali 24 jam,ruam dan gatal sekali, mulai muncul makula, dengan cepatberkembang menjadi papula dan menjadi vesikel (dikelilingi oleh dasar eritematosus menjadi gelembung,mudah pecah dan membentuk (kerak). Ketigatahapan (Papula, vesikel dan kerak kulit) hadir dalam tingkatan berbeda dalam waktu yang sama.
Distribusi :Sentripetal, menyebar ke wajah dan tubuh tapi jarang padatungkai dan lengan.
Gejala :Elevasi suhu dari limfadenopaty, iritasi dari gatal-gatal.
➣ Infeksi pada tahapkedua (bisu, selulitis,pneumoni,sepsis).➣ Enchepalitis➣ Varicella Pneumoni➣ Peredaran Varicella(perdarahan kecil padavesikel dan ptekia padakulit).➣ Kronik atau transsienttrombositopenia.
gatalgatal.➣ Hindari mengupaskulit kerak yangmenggosok danmembuat iritasi.
3. DifhteriaManifestasi Klinis :Bervariasi menurutlokasi anatomiPseudomembran.
Nasal :Menyerupai flu, nasalmengeluarkan serosanguineous mukouspurulent tanpa gejala-gejalapokok: tampak sepertiepistaksis.Tonsilar/pharyingeal :Malaise, anorexia,tenggorokan sakit,sedikit demam, pulsemeningkat dari yangdiharapkan selama 24jam,
➣ Antitoksin (biasanyamelalui intravenadiawali dengan testkulit dan konjungtiva untuk mengetessensitifitas terhadap serum.
➣ Antibiotik (penisillinatau erythromycin).➣ Bedrest total(pencegahanmiokarditis)➣ Tracheostomy untukpenghambatan jalanudara.➣ Perawatan carrier dankontak terhadap orang
➣ Lakukan isolasiketat di rumahsakit.➣ Berpartisipasipada testsensitifitas; beriepineprin jika ada➣ Beri antibiotik,amati tanda-tandasensitifitasterhadap penisilin.➣ Gunakan suctionjika perlu➣ Beri perawatankomplit untukmemperolehbedrest.➣ Atur kelembaban
membranmelembut, putih atauabu-abu; timbulnyalimfadenitis jikapenyakitnya parahtimbul toximea, septiksyok, dan meninggaldalam 6-10 hari.Lharyngeal :Demam : serak, batuk, tanpa ada tanda awal, potensialpenghambatan jalanudara, gelisah,cyanosis, retraksidyspnieu.
yang terinfeksi.Komplikasi :Miokarditis (minggukedua), neuritis.
untuk pencairanoptimum sekresi.➣ Amati respirasiuntuk tanda-tandapenghambatan.
4. Rubeola (campak)Agent pembawa : Virus
Sumber :Sekresi saluran nafas,darah dan urine dari orang yang terinfeksi.
Transmisi :Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Masa inkubasi : 10 – 20 hari.
Periode penularan :Dari 4- 5 hari setelah ruam-ruam muncul tetapi terutamaselama tahapan awal(catharal).Manifestasi klinis :Fase prodromal :Tidak dijumpai padaanak-anak, namundijumpai pada remaja dan dewasa yang ditandai dengan demam ringan, sakit kepala, malaise,anorexia,konjungtivitis ringan,coryza, sakitkerongkongan, batukdan limfadenopaty.Paling sedikit 1-5
Tidak ada perawatan lainyang perlu kecualiantipiretik untuk demamdan analgesik untuk nyeri.Komplikasi :Jarang terjadi (arthtritis,enchepalitis, ataupurpura); penyakit-penyakitmenular yang sering dijumpai pada masaanak-anak; bahayaterbesar adalah efekteratogenik pada janin.
➣ Yakinkanorangtua bahwavesikel-vesikeladalah suatuproses penyakit yang alami padaanak-anak yangterinfeksi.➣ Gunakansentuhan lembutjika diperlukan➣ Jauhkan anak dariwanita hamil.
hari,menghilang 1 harisetelah terjadinyaruam.
Ruam :Pertama kali muncul di wajah dan dengan segera menyebarkeleher, lengan batang tubuh dan kaki.Diakhiri hari pertama ditutupi dengan bercak-bercak kemerahan makulo pupalar, biasanya hilang pada hariketiga.
Tanda dan gejala :Demam ringan yang muncul kadangkadang, sakit kepala,malaise dan limfadenopaty.
5. PertusisAgent :Bordettela pertusis
Sumber :Masuknya dari saluranpernafasan dari seseorangyang terinfeksi.
Penularan :Kontak langsung dandroplet.
Masa inkubasi :5-21 hari, biasanya10hari.
Perkembangan :Yang paling besarselama catharal(radang selaput lendir)sebelum munculnya(kambuhnya kembalidan menghilang padaminggu ke 4 setelahmunculnya kembali
Pemberian antibiotikEythromycin, ampisillin,kotrimaxazol,khloramfenikol,expextoransia danmukolitik, codein diberikan bila terdapat batuk yang hebat sekali.Luminal.Komplikasi :Otitis media, bronkitis,bronkop neumonia,ateletaksis, emfisema,muntah-muntah berat,emasiasi, prolapsusrectum, kongesti danedema otak.
➣ Anjurkan untukbedrest➣ Berikan komprespanas dan dingin.➣ Berikan diitmakanan cair danlunak
gejala penyakit).
Manifestasi klinik :Stadium kataralisBatuk ringan padamalam hari, anorexiaStadium spasmodikBatuk bertambahberat dan terjadiparoximal berupabatuk-batuk khas,keringat, dilatasipembuluh darah leher dan muka, muka merah, sianosis.Stadium konvalensiPada minggu ke-4beratnya seranganbatuk berkurang nafsumakan timbul kembali,ronchi difus mulaimenghilang.
6. Parasitis intestinalAskariasisAgentAskaris lumbricoides.
Sumber :Faeces
Masa Inkubasi :2-3 minggu
Manifestasi Klinis :Infeksi ringanAsimptomatikinfeksi beratanorexia, iritabilitas,ketakutan, perut besar, penurunan beratbadan, demam dankolik.Infeksi parahgangguan usus, ususbuntu, perforasi ususdengan peritonitis,gangguan empedu,paru dan pneumonitis.
1. Piperazin sitrat(antepar)2. Hexilresorsinol3. Oleumkenopodii4. Santonin5. Pirantel pamoat(combantrin)6. Papain (fellardon
Memberikanpenyuluhan padaorangtua pentingnyamenjaga higienis dansanitasi lingkungan.
2.4 Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Prasekolah yang Menderita
Diare
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Kepala Keluarga (KK)
Alamat dan telepon
Pekerjaan KK
Pendidikan KK
Komposisi keluarga
(Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Nama, Jenis
Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala Keluarga dan status imunisasi serta
Genogram. Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada yang
menderita diare/diare kronis sebelumnya.)
No. Nama Jenis Hub.Kel.KK
Umur Pendidikan Status imunisasi Ket.
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Suku bangsa
Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya, rekreasi,
kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya pengaruh budaya pada
peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah, bahasa yang digunakan sehari-
hari, komunikasi dalam keluarga, penggunaan tempat pelayanan kesehatan.
Agama
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif diikuti.
Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga,
yang terdiri dari lima tingkatan yaitu : Keluarga Prasejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap
I, Keluarga Sejahtera Tahap II, Keluarga Sejahtera Tahap III dan Keluarga Sejahtera
Tahap IV (III Plus).
Aktivitas rekreasi keluarga
Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi aktivitas tiap anggota keluarga dan
penggunaan waktu senggang.
2. Riwayat
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi sampai lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan tahap apa
yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya.
Riwayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota dan sumber pelayanan yang
digunakan keluarga.
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
- Prenatal
Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur post matur),
abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan, dan obat-obat yang
dimakan serta imunisasi.
- Natal
Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang menolong
persalinan, penyulit persalinan.
- Post natal
Berat badan nomal 2,5 Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52 cm, kondisi kesehatan
baik, apgar score, ada atau tidak ada kelainan kongenital.
- Feeding
Air susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal makan/jumlahnya, pengenalan
makanan lunak pada usia 4-6 bulan,perubahan berat-badan, masalah-masalah feeding
(vomiting, colic,diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau suplemen lain.
- Penyakit sebelumnya
Penyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan, kompliksi, insiden
penyakit dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat inap
sebelumnya.
- Alergi
Apakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim. Obat-obatan, binatang, tumbuh-
tumbuhan, debu rumah
- Obat – obat terakhir yang didapat
Nama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian
- Imunisasi
Polio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah lengkap pada usia 3 tahun, reaksi yang
terjadi adalah biasanya demam, pemberian serum-serum lain, gamma
globulin/transfusi, pemberian tubrkulin test dan
reaksinya.
- Tumbuh kembang
Berat waktu lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 – 200 gr/minggu, TB
bertambah 2,5 cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6 bulan. Gigi mulai tumbuh pada
usia 6-7 bulan, mulai duduk sendiri pada usia 8-9 bulan, dan bisa berdiri dan berjalan
pada usia 10-12 bulan.
3. Data lingkungan
Karakteristik rumah
- Denah rumah
- Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien diare lingkungan dengan
ekonomi keluarga menengah kebawah.
- Macam lingkungan tempat tinggal : Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang
tidak terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Yang meliputi
kebiasaaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya
yang mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas geografis keluarga : Status rumah yang dihuni olehkeluarga apakah rumah
sendiri atau menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut, dan pindah dari
daerah mana.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk beerkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
Sistem pendukung keluarga
Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting karena
kebutuhan gizi anak dapat di penuhi dengan dukungan dari keluarga yang sangat
peduli dengan gizi anak
4. Struktur keluarga
Struktur peran
Menjelaskan peran masing – masing keluarga baik secara formal maupun informal dan
siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah ada konflik dalam
pengaturan peran yang selama ini dijalani.
Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan
kesehatan.
Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di dalam keluarga dan waktu
yang sering digunakan untuk berkomunikasi.
Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk mengubah perilaku diantaranya yang perlu dikaji adalah
a) siapa yang membuat keputusana dalam keluarga
b) bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan
c) apakah keluarga merasa puas dengan pola komunikasi tersebut
5. Fungsi keluarga
Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan. Dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat, dalam upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga.
Fungsi mendapatkan status sosial
Menjelaskan upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat tempat
tinggal keluarga.
Fungsi pendidikan
Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan, ini
disebabkan karena ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah yang mereka
hadapi dan kurangnya pengetahuan tentang masalah diare pada salah satu anggota
keluarga, sehingga tidak mampu merawat anak pre school dengan baik yang
mengakibatkan kondisi bertambah buruk, dan timbul komplikasi.
Fungsi sosialisasi
Bagaimana interraksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, tahu budaya dan perilaku.
Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tingkat ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan sulutnya pengobatan dan
pemenuhan gizi pada anak preschool, ketidakefektifnya keluarga dalam mengunjungi
pelayanan kesehatan yang ada.
Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat diperlukan agar penderita
mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan sarana transportasi
menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan sehingga kondisi
akan semakin memburuk.
Fungsi religius
Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.
Fungsi rekreasi
Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi secara
bersama baik diluar, maupun di dalam rumah.
Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa
yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggoata keluarga.
Fungsi afeksi
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan dimiliki dan memiliki keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
6. Stres dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Yaitu stressor yang dialami keluarga dalam jangka waktu krang dari 6 bulan atau lebih
dari 6 bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah.
7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Pemeriksaan fisiko Tanda-tanda vital
Suhu badan : mengalami peningkatan
Nadi : cepat dan lemah
Pernafasan : frekuensi nafas meningkat
Tekanan darah : menurun
o Antropometri
Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala,
lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat
badan.o Pernafasan
Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi
nafas tambahan.o Cardiovasculer
Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.o Pencernaan
Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus
meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan konsistensi encero Perkemihan
Volume diuresis menurun.o Muskuloskeletal
Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan
o Integumen
lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jeleko Endokrin
Tidak ditemukan adanya kelaianan.o Penginderaan
Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainano Reproduksi
Tidak mengalami kelainan.o Neurologis
Dapat terjadi penurunan kesadaran.
Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun)o Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer
o Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada umumnya anak mengeluh buang air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa
dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan darah, keluhan lain yang mungkin
didapatkan adalah nafsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis
menurun dan gejala penurunan kesadarano Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Meliputi pengkajian riwayat :
- Prenatal
- Natal
- Post natal
- Imunisasi
- Feeding
- Penyakit sebelumnya
- Alergi
- Obat–obat terakhir yang didapat
- Tumbuh kembango Riwayat Psikososial
Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang
tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun (toddlers)
sudah belajar bermain dengan teman sebaya.o Aktivitas Sehari-Hari
Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training.
Pemeriksaan Tingkat Perkembangano Motorik Kasar
Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa
bersepeda roda tiga.o Motorik Halus
Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi
o Personal Sosial
Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya.
8. Harapan keluarga
Diuraikan tentang masalah kesehatan dan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta
intake terbatas (mual).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan
peningkatan peristaltik usus.
3. Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
4. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
5. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d
pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan
kognitif.
6. Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru
C. Rencana Keperawatan
Dx.1 Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah
serta intake terbatas (mual)
Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi
1. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi.
2. Pantau intake dan output.
3. Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium
4. Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif
Rasional
1. Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses.
2. Memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan
kebutuhan cairan pengganti.
3. Menilai status hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa
4. Pemberian obat-obatan secara kausal penting setelah penyebab diare diketahui
Dx.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien
dan peningkatan peristaltik usus.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berat badan
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.
2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai
pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengizinkan.
3. Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet
4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi
Rasional
1. Menurunkan kebutuhan metabolic
2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan
peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi.
3. Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis
klien memungkinkan.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
5. Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasi/mencegah kekurangan nutrisi
lebih lanjut
Dx.3 : Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
Tujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal
Intervensi
1. Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
2. Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti
masase punggung dan kompres hangat abdomen
3. Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi dan berikan
perawatan kulit
4. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi
5. Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5), perubahan karakteristik
nyeri, petunjuk verbal dan non verbal
Rasional
1. Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri
2. Meningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan
meningkatkan kemampuan koping
3. Melindungi kulit dari keasaman feses, mencegah iritasi
4. Analgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus
GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis
5. Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya
Dx.4 : Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.
Tujuan : Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang.
Intervensi
1. Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik
tentang mekanisme koping yang tepat.
2. Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien
yang anaknya mengalami masalah yang sama
3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam
membantu klien.
Rasional
1. Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan masalah
2. Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya
orang yang mengalami masalah yang demikian.
3. Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan
Dx.5 : Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi
b/d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan
kognitif.
Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu
mendemonstrasikan perawatan anak di rumah.
Intervensi
1. Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang
penyakit dan perawatan anaknya.
2. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari.
3. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta
efek samping yang mungkin timbul
4. Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi
Rasional
1. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latar
belakang pengetahuan sebelumnya.
2. Pemahaman tentang masalah ini penting untuk meningkatkan partisipasi keluarga klien
dan keluarga dalam proses perawatan klien
3. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien dalam pengobatan.
4. Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien terhadap kebutuhan perawatan
diri anaknya
Dx. 6 : Kecemasan anak b.d Perpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru
Tujuan : Kecemasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan
Intervensi
1. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi klien dan berpartisipasi dalam
perawatn yang dilakukan
2. Berikan sentuhan dan berbicara pada anak sesering mungkin
3. Lakukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai dengantingkat perkembangan
klien
Rasional
1. Mencegah stres yang berhubungan dengan perpisahan
2. Memberikan rasa nyaman dan mengurangi stress
3. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimun
D. Implementasi
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang
telah direncanakan sebelumnya
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan tersebut tercapai.
Bila ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun
rencana, kemudian dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila
dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai
tujuan tercapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan
keperawatan yang bersifat komprehensip karena yang dikaji adalah semua anggota
keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah
lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah
adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak
usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit
3.2 Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://stikep.blogspot.com
http://www.rusari.com
http://www.nursingbegin.com