Asma (Dea)
description
Transcript of Asma (Dea)
Laporan KasusLaporan KasusAsma Bronkial Pada AnakAsma Bronkial Pada AnakLidya Aprilia SariFK UPN Veteran JakartaKepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakDokter pembimbing: dr. Roedi Sp.A
3.1 Identitas Pasien Nama : An.N Umur : 10 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jl Malabar no 14 Tanggal masuk: 29 Maret 2015 Tanggal keluar : 1 April 2015
Status PenderitaI. Identitas
Keluhan UtamaSesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Riwayat Penyakit SekarangSejak 3 hari SMRS pasien mulai mengeluhkan sesak napas dan batuk-batuk serta pilek. Sesak terutama timbul pada malam dan pagi hari, sehingga mengganggu aktivitas dan tidur. Sesak napas bertambah bila pasien batuk. Batuk pasien berdahak dengan warna kekuninganl. Napas pasien berbunyi “ngik”. Ketika bernafas butuh nafas dalam dan dada terasa seperti tertekan. Demam (-), mual (-), muntah 1 x 1 hari SMRS.Selama 3 hari sudah pernah melakukan pengasapan dirumah tetapi keluhan muncul kembali. Sejak 2 jam SMRS sesak napas yang dirasakan makin berat. Batuk dirasakan semakin menjadi-jadi. Pasien dibawa ke IGD RST dr Soedjono..
Status PenderitaII.
Anamnesa
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat asma sejak kelas 2 sd (pasien umur 7 tahun) dan baru saat ini muncul serangan asma kembali.
Riwayat PengobatanPasien biasa melakukan pengasapan dengan obat ventolin dan flixotide. Pasien juga konsumsi obat oral salbutamol.
Status PenderitaII.
Anamnesa….cont’
Riwayat Penyakit KeluargaTerdapat anggota keluarga dengan riwayat asma yaitu ayah pasien.
Riwayat Sosial
Pasien mengaku kecapaian karena sedang masa UTS ditambah batuk pilek sehingga serangan asmanya muncul.
Riwayat AlergiUdang
Status PenderitaII.
Anamnesa….cont’
• Keadaan umum: kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6), status gizi kesan normal, tampak lemah
• Tanda Vital: Nadi: 100 x/menit, Suhu: 36,5 oC, RR: 28 x/menit
• Kepala: Bentuk normocephal, luka (-), rambut mudah dicabut, keriput (-), kelainan mimik wajah/ bells palsy (-)
• Mata: Conjunctiva anemis (-/-),Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek kornea (+/+), mata cekung(-)
• Telinga: Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
• Hidung: Napas cuping hidung (-/-), secret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
• Mulut: Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering (-),
• Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
• Leher: Trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-),
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
• Thoraks: Normochest, simetris, pernapasan dalam- Cor : S1S2 tunggal reguler, bising (-)- Pulmo : pengembangan dada kanan
kiri simetris, rhonky (+/+), whezeeng ekspiratoar (+/+), ekspirasi memanjang
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen: bekas luka (-) , bentuk flat, nyeri tekan (-), tumor (-), hepar-lien-vesica velea-ren dalam batas normal, meteorismus (-), shifting dullness (-), peristaltik usus Bu (+) N
• System collumna vertebralis: deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
• Ekstremitas: palmar eritema (-), jari tabuh (-)- -
- -+ ++ +
Odem Akral hangat
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
Asma Bronchiale
DD: BronkiolitisBronkopneumoni
DiagnosaWorking Diagnosa
Asama bronkial:•Riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan dengan batuk dan pilek.•Hiperinflasi dinding dada•Ekspirasi memanjang•Berespons baik terhadap bronkodilator
Bronkiolitis•Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun.•Hiperinflasi dinding dada
• Ekspirasi memannjang• Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai• Respons kuranng atau tidak berespons kurang atau tidak
berespons dengan bronkodilator.
Bronkopneumonia• Batuk dengan nafas cepat• Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam• Demam• Crackles atau ronki• Pernapasan cuping hidung• Merintih atau grunting
DASAR DIAGNOSA• Anamnesa:
sesak nafas, batuk disertai dengan mengi
Dada terasan tertekan Pencetus : aktifitas berlebih dan
kondisi psikis yang sedikit stress karena sedang dalam masa ujian
Riwayat alergi (+) Riwayat penyakit keluarga. Ayah
pasien juga mempunya penyakit asma
• Pemeriksaan fisik : Pulmo: rhonky (+/+), wheezing
ekspiratoar (+/+), ekspirasi memanjang
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Laboratorium : DL
Planing Diagnosa
Planing Dx
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hb 11,8 11-15 g/dL
Leukosit 7,3 x 10 3 4-10 ribu m3
Hitung Eritosit 4,62 x 10 6 3,5-5,5juta/cmm
Hitung Trombosit 200.000 150-450 ribu/cmm
Hematokrit 29,4 % 36- 48%
MEDIKAMENTOSA Infus D 5% 35 tpm
Dexametason 3 x 1 amp
Fartolin 2,5 ml/3 hari
Cefadroxil 2 x 250 mg
Planing Therapy
Parasetamol 3 x 350 mg k/p
Follow UpTgl S O A P 7/5 - Batuk (+)
- Sesak (-)- Makan (+)- minum (+)
N: 108S: 36,5 R: 30x/mnt -Kep/leher : nafas cuping hidung (-)- thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-), wheezing (+/+)-Abdomen : dbn-Ekstremitas : akral hangat (+/+)
Asma Bronchiale
Planing Dx:- Ro Thorax PA
Planing Tx:- Inf D5% 35 tpm-Drip Aminofilin 5 cc dlm 500 cc D5%-Inj. Dexamethasone 3 x 1 cc-Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg -Salbutamol Nebulizer 2x/hari
Follow UpTgl S O A P 8/5 - Batuk (+) ↓
- Sesak (-)- Makan (+)- minum (+)
N: 93x/mntS: 35,6 R: 28 x/mnt -Kep/leher : nafas cuping hidung (-)- thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-), wheezing (+/+) ↓-Abdomen : dbn-Ekstremitas : akral hangat (+/+)
Asma Bronchiale
Planing Dx:- Mantouk test post KRS
Planing Tx:-Aff.infus-Salbutamol Nebulizer 2x/hari
Follow UpTgl S O A P 9/5 - Batuk (-)
- Sesak (-)- Makan (+)- minum (+)
N: 86x/mntS: 36 R: 28 x/mnt -Kep/leher : nafas cuping hidung (-)- thorax : cor : dbn Pulmo : retraksi (-), rhonky (-/-), wheezing (-/-) -Abdomen : dbn-Ekstremitas : akral hangat (+/+)
Asma Bronchiale
Planing Dx:- Mantouk test post KRS
Planing Tx:- BLPL
ASMA BRONCHIALEMenurut GINA : inflamasi kronis saluran nafas yg berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan menyebabkan episode mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan, dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari yg berhubungan dengan penyempitan jalan napas yang luas yg sebagian bersifat reversibel.
Global Initiative for Asthma (GINA). Pocket guide management and prevention asthma in children. 2005
ASMA BRONCHIALE• Prevalensi meningkat 8-10
kali di negara berkembang dibanding negara maju.
• Prevalensi asma pada anak berkisar antara 2-30 %
• Di Indonesia prevalensi asma pada anak sekitar 10 % pada usia sekolah dasar, dan sekitar 6,5 % pada usia sekolah menengah pertama. (Wantania JM, 1993 ; UKK Pulmonologi PP IDAI, 2004)
ASMA BRONCHIALE1. Faktor Predesposisi :
Genetik : hipereaktifitas, atopi, jenis kelamin, ras/etnik. 1
2. Faktor presipitasi : alergen, makanan, obat, bahan iritan, asap rokok, polusi udara, cuaca, stress, aktivitas. 2
1. Direktorat Jendral PPM & PLP. Depkes RI. Pedoman pengendalian Penyakit Asma. Depkes RI ; 2009, 5-11
2. Nelson Textbook of Pediatrics ; Childhood Asthma. Elsevier Science (USA); 2003
ASMA BRONCHIALEFaktor
Prededesposisi : Genetik
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALEGejala Klinis • Batuk dan/mengi
berulang • Sesak nafas• Dada terasa berat• Memburuk pada
malam • Musiman• Setelah aktivitas• Riwayat alergi pada
penderita maupun keluarga
ASMA BRONCHIALETanda Klinis
• Wheezing ekspirasi• Ronkhy • Sesak nafas• Retraksi• Peningkatan
frekuaensi nafas• Peningkatan denyut
nadi• Sianosis• Manfestasi alergi
ASMA BRONCHIALE
• AGD• RO THORAX• UJI FAAL PARU• LAB : IgE DAN
EOSINOFIL TOTAL• UJI PROVOKASI
Pemeriksaan Penunjang
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALE
• Bronkhiolitis• Tuberculosis
DD
ASMA BRONCHIALE
1. Rahajoe N. Deteksi dan Penanganan Asma Anak: Menejemen Kasus Respiratorik Anak Dalam Praktek Sehari-hari. Edisi pertama, Jakarta : Yapnas Suddharprana; 2007.h.97-106
2. Puspnegoro HD, dkk. Standar Pelayanan Medis kesehatan anak. Jakarta:Badan Penerbit IDAI;2005
1,2
ASMA BRONCHIALE1
1. Puspnegoro HD, dkk. Standar Pelayanan Medis kesehatan anak. Jakarta:Badan Penerbit IDAI;2005
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALENon
farmakologi 1,2
1. Edukasi
2. Penghindaran terhadap faktor
pencetus
3. Upaya preventif
1. Lenfant C, Khaltaev N. Global Initiative for Asthma. NHLBI/ WHO Workshop Report 2002.
2. UKK Pulmonologi PP IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK Pulmonologi 2004.
ASMA BRONCHIALENon
farmakologi
Upaya preventif :• Breastfeeding (evidence
base C)• Modified milk formulae• Avoidance of tobacco
smoke (evidence base C)• Immunotherapy
(evidence base B)
British Guideline on the Management of Asthma, 2008
ASMA BRONCHIALEPenelitian pada anak dalam tahun pertama kehidupan yang diintervensi dengan kombinasi pengurangan paparan terhadap alergen makanan melalui ASI exsclusive atau formula, mengurangi paparan tungau debu rumah, dan menghindari asap rokok → mengurangi sensitisasi dan prevalensi dari asma sampai usia 8 thn pada group yg diintervensi dibandingkan grup kontrol, tapi tidak berbeda dlm fungsi paru atau hipersensitivitas bronchial
1. Arshad SH, Bateman B, Matthews SM, Primary prevention of asthma and atopy during childhood by allergen avoidance in infancy: a randomised controlled study, Thorax, 2003;58(6): 489–93.2. Bruno G, Giampietro PG, Businco L, Results of a multicentric study for the prevention of atopic allergy. 48 months of follow up, Minerva Pediatr, 1996;48(10):413–19.
ASMA BRONCHIALE
Farmakologi1. Reliever (pereda) :
bronkodilator antikolinergik, Kortikosteroid
2. Controller (pengendali) : inhalasi glukokortikoid, Leukotrien reseptor antagonis (LTRA), Long acting ß-2 agonis (LABA), teofilin lepas lambat
ASMA BRONCHIALEJangka Panjang
UKK Pulmonologi PP IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK Pulmonologi 2004.
ASMA BRONCHIALE
Kriteria asma terkontrol - Tidak ada gejala asma atau minimal - Tidak ada gejala asma malam - Tidak ada keterbatasan aktivitas - Nilai APE/VEP1 normal - Penggunaan obat pelega napas minimal -Tidak ada kunjungan ke UGD
Klasifikasi •Asma terkontrol total: bila semua kriteria asma terkontrol dipenuhi •Asma terkontrol sebagian: bila terdapat 3 kriteria asma terkontrol •Asma tak terkontrol: bila kriteria asma terkontrol tidak mencapai 3 buah
Evaluasi Asma Terkontrol
ASMA BRONCHIALESerangan
Asma
Dirumah : ß-2 agonis atau teofilin oral/inhalasi
Rx Emergensi
Evaluasi 30 menit -
ASMA BRONCHIALESerangan Asma : Rx
Emergensi
Ringan Sedang Berat• Nebul ,
respon baik, Obs.1-2 jam: respon bertahan → pulang + ß2 agonis + steroid oral
• Kontrol • Respon
tidak bertahan→
derajat sedang
• nebul 2/3 x respon parsial
Terapi :• One day care• Psg jalur parenteral
• Oksigen • Kortikosteroid oral
• Nebu tiap 2 jam
• 18 - 24 jam stabil pulang
• 12 jam belum membaik rawat inap
• nebul 3 x gejala (+)
Terapi :• Rawat inap, Ro thorax
• Psg jalur parenteral
• O2 2-4 L/mnt• Atasi dehidrasi dan asidosis
• Kortikosteroid IV 0,5-1 mg/kgBB/hari
• Nebul ß2 agonis + antikolinergik
• Aminofilin awal →rumatan
• 24 jam stabil , boleh pulang
• Ancaman henti nafas : ICU
ASMA BRONCHIALEWHO memperkirakan terdapat sekitar 250.000 kematian akibat asma.NCHS terdapat 4487 kematian akibat asma atau 1,6 per 100 ribu. CDC menyatakan terdapat 187 pasien asma yang meninggal pada usia 0-17 tahun atau 0.3 kematian per 100,000 anak.
Secara umum kematian pada anak akibat asma jarang