Asma Bronchial
description
Transcript of Asma Bronchial
Presentasi Kasus Kedokteran keluarga
Asma bronchiale بسماهللالرحمنال رحيم
Oleh:
Novida Ana Arista
Pembimbing : dr.Nur Rochmah, MMRS
dr. Erna Sulistyowati, M.Kesdr.Farida Rusnianah, MARS
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Donomulyo– PPD UNISMA
Nama : an. R Umur : 8 tahun Jenis kelamin : Perempuan BB : 19 kg TB : 114 cm Suku : Jawa Tanggal periksa: 27 Agustus 2012
Status PenderitaI. Identitas
1. Keluhan utama: Sesak nafas2. Riwayat penyakit sekarang:
An.R dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu dan bertambah parah. Gejala tersebut datang tiba-tiba setelah pulang dari sekolah. Sesak semakin lama bertambah parah terutama bila pagi hari bangun tidur, aktifitas yg berat sampai akhirnya pasien dibawa ke PKM. Keluarga pasien juga mengatakan selain sesak juga disertai batuk berdahak dan pilek.
Keluarga pasien mengatakan sesak yang diderita pasien kambuh-kambuhan. Lima bulan terakhir sesak kambuh hampir tiap bulan, hal ini disebabkan karena tingginya aktifitas disekolah dan cuaca panas serta berdebu. Setiap kali sesak bunyi nafas pasien ngik-ngik,susah bernafas dan sulit bicara.
Status PenderitaII.
Anamnesa
3. MRS dengan keluhan sama (+) : 3x, usia 1 tahun , dan usia 3 tahun (MRS 4 hari), usia 5 tahun (4 hari). Kalau aktifitas berat batuk-batuk, diberikan obat rawat jalan biasanya sembuh. Alergi dingin (+) : batuk-batuk, alergi udang : kulitnya merah-merah dan gatal,
Riwayat batuk 2bln tdk sembuh : disangkalRiwayat batuk darah : disangkalRiwayat kejang : disangkalRiwayat alergi obat : disangkal4. Riwayat penyakit keluargRiwayat keluarga dengan sesak sering kambuh
: (+) ibuRiwayat anggota keluarga satu rumah batuk lama +
batuk darah : -Riwayat penyakit jantung :
disangkalRiwayat darah tinggi :
disangkalRiwayat sakit gula :
disangkal
Status PenderitaII. Anamnesa….cont
’
5. Riwayat kehamilan: ANC rutin ke bidan, pernah sesak saat usia kehamilan 8 bulan
6. Riwayat kelahiran: melahirkan dengan UK 9 bulan di bidan, lahir spontan, BB lahir 3000 g
7. Riwayat tumbang: sama dengan tumbang teman seusia pasien
8. Riwayat Imunisasi: mengikuti setiap program imunisasi sampai usia 6 tahun
9. Riwayat Makanan: Minum ASI sejak usia nol bulan sampai 1 tahun.
Status PenderitaII. Anamnesa
….cont’
10. Riwayat Kebiasaan Riwayat pengisian waktu luang : menonton
TV atau bermain dengan adik sepupu
Riwayat olahraga : olah raga ringan hanya disekolah
11 Riwayat Psiko Sosio EkonomiPenderita anak satu-satunya dari pasangan suami istri
Ny.T dan Tn.W. Penderita tinggal bersama dengan tante nya (adik dari ayah penderita) sejak usia 1 tahun karena ibu nya pergi ke Hongkong menjadi TKW. Ayah penderita tinggal di dekat rumah tantenya namun pasien tidak tinggal bersama ayahnya karena lebih nyaman tinggal bersama keluarga tantenya.Penderita kurang aktif dengan kegiatan bersama disekolah dan teman temannya karena terganggu dengan sesaknya yang sering kambuh
Status PenderitaII. Anamnesa
….cont’
Riwayat Gizi.Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2 kali kadang-kadang penderita malas makan jadi makan hanya sedikit saja. Penderita biasanya makan dengan nasi sepiring, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe, ayam dan juga dengan daging, kadang makan buah-buahan. Pasien tidak suka sayur dan jarang minum air putih.
Status PenderitaII. Anamnesa
….cont’
• Kulit: kulit gatal (-)• Mata : pandangan mata berkunang-
kunang (-), penglihatan kabur (-), ketajaman penglihatan berkurang (-)
• Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)• Telinga : pendengaran berkurang (-),
berdengung (-), cairan (-)• Mulut : sariawan (-), lidah terasa pahit
(-)• Ternggorokan : sakit menelan (-),
serak (-)• Leher : sakit tengkuk (-), kaku (-),
gondok (-)• Mammae: nyeri (-), benjolan (-) • Pernafasan : sesak nafas (+), batuk
(+), mengi (+)
Status PenderitaIII. Anamnesa
Sistem
• Jantung & peredaran darah: berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
• Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun (+), kembung (-)
• Genitourinaria : BAK spontan• Neurologik : kejang (-), lumpuh (-), kaki
kesemutan (-), sakit kepala (-), pusing (-)• Muskuluskeletal : kaku sendi (-), nyeri
sendi pinggul (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-), lemah (+)
• Ekstremitas atas dan bawah: bengkak (-), sakit (-), ujung jari, telapak tangan dan kaki dingin (+)
• Endokrin: polidipsi (-), polifagi (-), poliuri (-)• Darah: kepucatan (-), mudah kebiruan (-)
Status PenderitaIII. Anamnesa Sistem…cont’
• Keadaan umum: kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6), status gizi kesan normal, tampak sesak nafas dan lemah
• Tanda Vital: Tensi: 110/80, Nadi: 120 x/menit, Suhu: 37,5 oC, RR: 40 x/menit
• Kepala: Bentuk normocephal, luka (-), rambut mudah dicabut, keriput (-), kelainan mimik wajah/ bells palsy (-)
• Mata: Conjunctiva anemis (-/-),Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek kornea (+/+), mata cowong (-)
• Telinga: Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
• Hidung: Napas cuping hidung (-/-), secret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
• Mulut: Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering (-),
• Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
• Leher: Trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-),
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
• Thoraks: Normochest, simetris, pernapasan cepat dalam, retraksi interkosta (+/+) retraksi suprasternal (+/+)
- Cor : S1S2 tunggal reguler, bising (-)Cor :Insp :Ictus cordis tak
tampak Palp :Ictus cordis tak kuat
angkat Perk : Batas kiri atas : ICS
II 1 cm lateral LPSS Batas kiri bawah : ICS V 1
cm lateral LMCS Batas kanan atas : SIC II
LSDBatas kanan bawah :
SIC IV LSDBatas jantung kesan tidak
melebarA : BJ I–II intensitas normal, regular,
bising (-)- Pulmo : pengembangan dada kanan kiri simetris,
rhonky (-/-), whezeeng ekspiratoar (+/+), ekspirasi memanjang
Status PenderitaIV. Pemeriksaan Fisik
• Pulmo: (anterior dan posterior )Insp : Pengembangan dada kanan = kiriPalp : Fremitus raba kanan = kiri Perk : Sonor / sonorAuskultasi : Suara dasar vesikuler (+ /+)
suara tambahan RBK (-/-), wheezing ekspiratoar(+/+), ekspirasi memanjang
Status PenderitaIV. Pemeriksaan Fisik
• Abdomen: bekas luka (-) , bentuk flat, nyeri tekan (-), tumor (-), hepar-lien-vesica velea-ren dalam batas normal, meteorismus (-), shifting dullness (-), peristaltik usus Bu (+) N
• System collumna vertebralis: deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
• Ekstremitas: palmar eritema (-), jari tabuh (-) - -
- -+ ++ +
Odem Akral dingin
Status PenderitaIV.
Pemeriksaan Fisik
An.R, perempuan, 8 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, gejala tersebut datang tiba-tiba setelah pulang dari sekolah. Sesak semakin lama bertambah parah terutama bila pagi hari bangun tidur, aktifitas yg berat sampai akhirnya pasien dibawa ke PKM. Keluarga pasien juga mengatakan selain sesak juga disertai batuk berdahak dan pilek. Keluarga pasien mengatakan sesak yang diderita pasien kambuh-kambuhan. Lima bulan terakhir sesak kambuh hampir tiap bulan, hal ini disebabkan karena tingginya aktifitas disekolah dan cuaca panas serta berdebu. Setiap kali sesak bunyi nafas pasien ngik-ngik,susah bernafas dan sulit bicara.Riwayat penyakit dahulu pernah MRS 3X dengan keluhan sama (sesak) : usia 1 tahun (MRS 2 hari) dan usia 3 tahun (MRS 4 hari), usia 5 tahun (4 hari). Kalau aktifitas tinggi batuk-batuk, diberikan obat rawat jalan biasanya sembuh. Alergi dingin (+) : batuk-batuk, alergi udang : kulitnya merah-merah dan gatal. Riwayat keluarga dengan sesak sering kambuh (+) ibu penderita.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak kesulitan bernafas, compos mentis, status gizi kesan kurang. Tanda vital T : tidak diperiksa, N : 120x/menit regular isi cukup, RR : 40 x/menit cepat dan dalam, S : 37,5oC. Inspeksi thorak terdapat retraksi interkosta dan suprasternal, auskultasi wheezing ekspiratoar (+/+), ekspirasi memanjang (+), akral dingin (+/+)
RESUME
• DIAGNOSA KLINIS : ASMA BRONCHIALDerajat penyakit : episodic sering (PNAA)Derajat serangan : derajat sedang (IDAI)
• PLANING DIAGNOSA : Lab darah lengkap• Ro Thorak
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hb 14,4 13-17 g/dL
Leukosit 16.400 4-11 ribu m3
LED 7-15 0-15/jamHitung Jenis 1/1/1/87/9/2 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7Hitung Eritosit 5.680.000 4,5-6,5 juta/cmm
Hitung Trombosit 299.000 150-450 ribu/cmmHematokrit 45,6 40- 54 %MCV/MCH/MCHC 80,3/26,2/32,6 80-97 fL/27-31 pg/32-36 %
Pemeriksaan laboratorium tgl 27 -
08-2012
o2 2-4 lt/mnt nasal
canuleMEDIKAMENTOSA Infus D 5% 35 tpm
Drip aminofilin 5 cc/flash
inj. Dexamethasone 3 x 1 cc
Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg
Planing Therapy
Nebul Bricasma
- Istirahat yang cukup- Ganti kasur tidur dengan busa-Bila membersihkan rumah dipel saja- Dianjurkan agar tidak menggunakan kipas angin
- HIndari aktifitas yang berat
- Hindari kacang, telur, udang, buah
- Menghindarkan anak dari asap rokok,
- Tidak memelihara hewan berbulu,
- Memperbaiki ventilasi ruangan, --mengurangi
kelembaban kamar.
NON MEDIKAMENTOSA
Planing Therapy
Follow Up
Fungsi BiologisKeluarga terdiri dari penderita (An.R, 8 tahun),paman, bibi dan saudara sepupu pasien. An.R selama sakit, tidak dapat bersekolah karena sesaknya. An.R dan keluarga dirumah mengetahui sakit apa yang diderita karena sudah sering kambuh.
Fungsi PsikologisHubungan keluarga mereka terjalin cukup baik,
dan saling memperhatikan satu sama lain, terutama dalam masalah kesehatan. Meskipun dalam keluarga tersebut pasien bukan anak kandung. Namun masih kurang perhatian dari orang tua kandung karena tidak tinggal dengan pasien
Fungsi SosialDalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya anggota masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial An.R kurang berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, disamping karena usianya, juga karena An.R tipikal anak pendiam.
Identifikasi fungsi keluarga FUNGSI HOLISTIK
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPenghasilan keluarga selama ini cukup. Untuk biaya hidup sehari-hari berasal dari penghasilan paman dan bibi yang berjualan di toko dan jual beli sepeda motor. Untuk biaya hidup dan sekolah An.R diperoleh dari penghasilan ibu pasien yang bekerja di luar negeri (Hongkong). Bila ada keluarga yang sakit biasa berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Bila sakitnya kambuh pasien pergi puskesmas dan biasa kontrol ke rumah sakit.
FUNGSI FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
Fungsi Fisiologis (APGAR) Score keluarga An.R : kategori cukup Fungsi Patologis (Screem) keluarga An.R tidak ada yang positif
GENOGRAM
POLA INTERAKSI KELUARGA
IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
DIAGRAM PERMASALAHAN
Asma BronchialeDiagnosa Holistik
Working Diagnosa Klinis
Diagnosa Psikologis
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung, saling memperhatikan kondisi kesehatan, namun kurangnya perhatian dari orangtua kandung
Diagnosa sosial ekonomi dan Budaya
Status ekonomi cukup.Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari.Kurang aktif dengan kegiatan di sekolah dan
teman temannya
• Aspek Personal : Keluhan Utama: Sesak anafasHarapan: Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh dan tidak sering kambuh
• Kekhawatiran: Pasien tdan keluarga takut sesaknya sering kambuh karena bisa mengganggu aktifitas dan sekolah.
• Aspek Klinis : Asma Bronchiale derajat sedang
• Aspek Resiko Internal : Asupan gizi kurang, faktor genetik, pengetahuan tentang sakit yang diderita pasien masih kurang
• Aspek Resiko Eksternal : Lingkungan rumah kurang menjaga kebersihan, berdebu, kurangnya perhatian orang tua kandung karena tidak tinggal serumah dengan ayah dan ibu bekerja di luar negeri, tidak berobat rutin karena rumah jauh berobat jika ada keluhan saja
• Aspek Fungsional: Pasien tidak dapat beraktifitas , bisa melakukan sedikit aktifitas ditempat tidur (derajat 4)
• Promotif :Konseling terhadap keluarga agar mengetahui penyakit Asma, perjalanan penyakit dan komplikasinyaMenjelaskan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikontrol, karena didukung oleh faktor genetikKonseling gizi Konseling pada orangtua kandung bahwa pasien masih membutuhkan perhatian orangtua
• Preventif : Perlu dijelaskan agar menghindari faktor pencetus, serta menjaga kebersihan diri serta lingkungan rumah.
• Kuratif : Segera pergi ke puskesmas bila sesak kambuhDijelaskan mengenai pengobatan rutin asma untuk mengontrol agar tidak kambuh, Jika perlu konsultasi dengan dokter spesialis anak
• Rehabilitatif : Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai kemampuan tanpa terganggu dengan sakit yang diderita
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
THANK YOU
ASMA BRONCHIALEDefinisi
patogenesa
Klasifikasi
Diagnosa
Therapy
Prognosa
Epidemologi
Etiologi
Diagnosa Banding
Faktor Predesposisi :
Genetik
ASMA BRONCHIALEDefinisi
patogenesa
Klasifikasi
Diagnosa
Therapy
Prognosa
Epidemologi
Etiologi
Diagnosa Banding