Askep Parotitis Kathy
-
Upload
dian-miftahul-mizan -
Category
Documents
-
view
66 -
download
3
description
Transcript of Askep Parotitis Kathy
MAKALAH NURSING SIMULATION PROGRAM
MAKALAH NURSING SIMULATION PROGRAM
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PADA PASIEN PAROTITIS
Dosen: Darmasta Maulana, S.Kp
Disusun Oleh :
SUKATI
04.05.1261
E/KP/VI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas NSP dengan kasus parotitis dan dikemas dalam bentuk keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari materi, bentuk maupun susunan katanya. Oleh karena itu kami sangat mengarapkan kritik dan saran dari pembaca gunakesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai suatu media dalam menambag ilmu pengetahuan.
Yogyakarta,Mei 2008
PenulisDAFTAR ISI
1) Halaman Sampul
2) Kata Pengantar..3) Daftar Isi....4) BAB I : Pendahuluan.5) BAB II : Asuhan Keperawatan..a. Pengkajianb. Analisa Data.c. Diagnosa Keperawatan.d. Intervensi..6) BAB III : Kesimpulan dan Saran7) DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUANA. DEVINISI PAROTITIS
Parotitis Epidemika adalah penyakit virus menyeluruh, akut, yang kelenjar ludahnya membesar nyeri, terutama kelenjar parotis, merupakan tanda-tanda yang biasa ada. 1Nama parotitis epidemika kurang tepat sebab tidak selalu ada radang diparotis dan penyakit tersebut tidak selalu mewabah. Merupakan suatu penyakit menular yang akut. 2B. ETIOLOGI
Disebabkan oleh virus. 3 Virus ini adalah anggota kelompok paramiksovirus yang juga mencangkup parainfliensa, campak dan virus penyakit Newcastle. Hanya diketahui ada satu serotip. Biakan manusia ata sel ginjal kera terutama digunakan untuk isolasi virus. Virus telah diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain.1 Mumps merupakan virus RN rantai tunggal dan anggota dari family paramyxoviridae, genus paramyxovirus. Virus mumps mempunyai dua glikoprotei yaitu hamaglutinin-neuramidase dan perpaduan protei. Virus mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.4
C.TANDA DAN GEJALA KLINIS
Masa tuna 14-24 hari. Gejala prodromal 1-2 hari berupa demam, anoreksia, sakit kepala, muntah, dan nyeri otot. Kemudian timbul pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral dan kemudian menjadi bilateral, disertai rasa nyeri spontan atau pada perabaan terlebih labih saat pasien makan dan minum sesuatu yang asam. Dapat terjadi trismus dan disfagia. Kadang-kadang kelenjar submandunularis dan sublingualis dapat terkena.
D.PATOFISIOLOGI
Virus masuk tubuh mungkin via hidung/mulut; proliferasi terjadi diparotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya virus berdiam dijaringan kelenjar/saraf dan yang paling sering terkena ialah glandula parotis. Pada manusia selama fase akut, virus mumps dapat diisoler dari saliva, darah, air seni dan liquor. Mumps adalah suatu infeksi umum.2
Bila testis terkena infeksi maka terdapat perdarahan kecil dan nekrosis sel epitel tubuli seminiferus. Pada pancreas kadang-kadang terdapat degenerasa dan nekrosis jaringan.3
E. PELAKSANAANIstirahat ditempat tidur selama masih demam dan pembengkakan kelenjar parotis masih ada. Simtomatik diberikan kompres demam atau dingin serta dapat diberikan analgetik. Diet makana cair atau lunak tergantung dari kemampuan menelan. Kortekosteroid diberikan selama 2-4 hari dan globulin gama dipikirkan bila terdapat orkitis.BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PAROTITIS
DIBANGSAL ANAK RUMAH SAKIT x
Tanggal masuk RS : 16-03- 2008
Tanggal Pengkajian : 19-03-2008
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama : Ny A
Tempat Tgl Lahir : Magelang, 27-06-1979
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Diponegoro no 02, Magelang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
b. Identitas penanggung jawab
2. RIWAYAT KESEHATANa. Keluhan utama
Pada pasien parotitis keluhan utama adalah nyeri otot
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien saat ini sedang menderita parotitis yang dialami sejak dari hari kamisc. Riwayat kesehatan dahulu
Penderita parotitis diduga disebabkan oleh factor-faktor berikut: Faktor sinar matahari atau penyinaran ultraviolet A pada 71,5% penderita.d. Riwayat kesehatan keluarga
Parotitis dapat terjadi pada seorang dan juga merupakan penyakit yang dapat menular yang akut
e. Riwayat kesehatan lingkungan
Pasien yang mengalami parotitis umunya tinggal dilingkungan yang terkena sinar matahari cukup tinggi, hal ini disebabkan karena sinar ultraviolet
3.POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Persepsi terhadap kesehatan
Penderita parotitis sering dibuat resah dengan panyakitnya, sehingga daoat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan mereka. Pda akhirny, sering kali penderta merasa bahwa penyakitnya berbahaya daripada penyakit yang lainnya yang dideritanyakarena adanya gangguan yang mengganggu kehidupan sosialnya.b.Pola aktivitas latihan
Aktivitas01234
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi ditmpt tidur
Ambulansi
Makan
c. Pola istirahat tidur
Pada umumya, penderita parotitis akan mengalami gangguan sulit tidur, hal tersebut dapat ditimbulkan karena adanya perasaan cemas akan penyakitnya, yang dapat mngganggu gambaran dirinya akibat adanya nyeri otot yang menimbulkan rasa kurang nyaman.d. Pola nutrisi Metabolik
Akibat adanya rasa cemas dan timbulnya stress menyebabkan pada umunya, penderita parotitis mengalami penurunan nafsu makan.e. Pola eliminasi
Pada umunya, penderita parotitis tidak kesulitan dalam pola eliminasi, pola eliminasi normal
f. Pola kognitif perceptual
Pasien parotitis, mempunyai kesadaran tidak cukup baik
g. Pola konsep diri
Pasien parotitis umumnya resiko gangguan dalam harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran diri, serta peran diri akibat pembesaran kelenjar ludah
h. Pola koping
Pasien parotitis mengalami kesulitan mengatasi kecemasan yang akibat adanya pembesaran kelenjar ludahi. Pola seksual reproduksi
Pasien paratitis, khususnya penderita wanita resiko mengurangi perubahan siklus menstrusi akibat adanya rasa stress yang timbul karena perasaan cemas dalam dirinya.
j. Pola peran hubungan
Penderita paratitis, resiko mengalami ganguan peran dan hubungan dalam masyarakat
k. Pola nilai dan kepercayaan
Penderita paratitis tidak kesulitan dalam melakukan ibadahnya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kesadaran komposmetis, penderita paratitis pada umumnya berusaha bersikap kooperatif dan mampu menanggapi respon dengan baik.
b. Tanda-tanda vital.
Suhu
: 38,5C -39,5C
Nadi
: > 90 x/menit
Pernafasan : > dari 24 x/menit
c. Kepala dan wajah
Kepala tampak simentris, tidak ada lesi, rambut beruban dan bau, wajah tampak pucat.
d. Mata
Penglihatan normal, kedua mata tampak simentris, konjungtiva normal
e. Telinga
Telinga simetris, tidak ada sekret atau benda asing dalam pemeriksaan pada liang telinga
f. Hidung
Bentuk simetris tidak ada sekret, tidak ada deviasi septumnasi, penciuman masih dapat membedakan bau
g. Mulut dan Faring
Membran mukosa kering, tidak ada sariawan dalam rongga mulut
h. Leher
Bentuk tidak simetris terdapat pembesaran fena jugularis
i. Thorak
Pergerakan dada pada saat bernafas simetris, tidak ada nyeri tekan pada saat dilakukan palpasi, frekuensi pernafasan mengalami peningkatan
j. Abdomen
Perut simentris tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan saat dilakukan palpasi
k. Ekstrenitas atas dan bawah
Pergerakan ekstrenitas baik ke atas atau ke bawah tidak mengalami gangguan
l. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data focus
Data obyektif :
Pasien tampak lemah
Wajah pucat
Konjungtifa normal
TTV meningkat
Suhu : 38,5C- 39,5C
Nadi : > 90X/menit
TD : > dari normal
Pernafasan : > 24X/menit
-Nafsu makan menurun
-Klien mengalami gangguan tidur
-Pasien terlihat bimbang dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan penyakitnya
-Perubahan bentuk dibagian leher
C.ANALISA DATA
NOSYMTOMETIOLOGIPROBLEM
1Do:-klien mudah tersinggung
-TTV meningkat:
Suhu : 36,5 oC-39,5 oC
Nadi : >90X/menit
TD :> 4X/menit
konjungtiva normal
wajah pucatAncaman terhadap konsep diriCemas
2Do :- Nafsu makan berkurang
Pasien tampak lemah
Perubahan bentuk dibagian leherPerubahan intake makanan (gangguan psikologis)Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3Do :- Klien terlihat bimbang dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan penyakitnya - Pasien terlihat tidak semangatGangguan gambaran diriHarga diri rendah situsional
4Do :- Pemecahan masalah tidak adekuat Klien mengalami gangguan tidur
Klien mudah tersinggung
Percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan kopingKoping tidak efektif
5Do :- Mengikuti instruksi tidak akurat - Perilaku tidak akuratTidak familiar dengan sumber informasiKurang pengetahuan
PRIORITAS DIAGNASA KEPERAWATAN1) Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat (gangguan sikologis)
2) Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
4) Koping tidak efektif berhubungan dengan percaya diri tidak adekuat
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi
6) Harga diri rendah situsional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
INTERVENSIWAKTUNO DxTUJUAN INTERVENSI
TGLJAM
1Setelah dilakukan perawatan selama X24 jam diharapkan ganggan nutrisi dapat teratasi (Nutritional status, 1004) denag criteria hasil:
(100403) Pasien tampak segar, tidak lemas
(100405) Berat badan kembali normal
(100401) Adanya peningkatan nafsu makan
(100406) Pasien menunjukkan kemampuan beraktifitas sebagai tanda pemulha energi telah seimbang
(100401) Pemenuhan nutrisi seimbang
Nutririon, management,1100
Kaji adanya alergi makanan
- Jelaskan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat Sajikan makanan dalam keadaan masih hangat an mengandung selera makan
Timbang berat badan klien sesui indikasi
Dukung pasien dengan memberikan protein tinggi
Dukung intake nutrisi klien dengan memberikan makanan ringan seperti snack
Anjurkan klien untuk memilih menu yang disukai sesaui kebutuhan tubuh
Ajarkan pada pasien cara memilih diet yang tepat bagi tubuh
WAKTUNO DXTUJUANINTERVENSI
TGLJAM
2Setelah dilakuka tindakan selama24X/jam, tingkat kecemasan klien dapat diatasi dengan criteria hasil (anciety control, 1402):
(140208) Pasien melaporkan adanya rasa tenang
(140204) Pasien berusaha mencari informasi untuk mengurangi rasa cemas (1402140) Melaporka tidak mengalami gangguan tidur
( 140216) Menunjukkan perubahan yang tenang
(140218) TTV berada dalam rentang normal (140201) Monitor intensitas kecemasan
(140213) Melaporkan tidak adanya gangguan persepsi sesorik
(140206) Pasien terlihat mempergunakan strategi kopingAnciety Reduction, 5820 Dukung pasien dalam mengatasi kesembuhan penyakitnya
Dengarkanlah keluhan klien dan motivasi klien tentang pesepsi terhadap kesehatan
Informasikan mengenai penyakitnya serta semua prosedur yang dapat menyembuhkan penyakitnya
Pantau adanya stimulus yang meningkatka kecemasan
Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relax Bantu pasie dalam menentuka keputusan
Pantau status klien ketika terjadi pergantian level cemas
Bantu klien untuk mengenali situasi yang diamatinya
Kolaborasi: pemberian obat penenang untuk mengurangi kecemasan
WAKTUNO DXTUJUAN INTERVENSI
TGLJAM3
Setelah dilakukan perawatan selama X24 jam diharapkan klien tidak terganggu lagi pola tidurnya (sleep,0004) dengan criteria hasil:
(000401) Pasien mengatakan dapat tidur dengan baik
(000403) Perasaan segar setelah tidur
(000415) Wajah tidak tampak pucat
(000407) Periode tidur sesuai kebutuhan
(0004014) Vital sign dalam rentan normal
(ooo401) Klien mengatakan jam tidur meningkat
(000406) Tidak terbangun pada jam-jam tertentu Sleep enhancement, 1850
Monitor dan catat pola tidur klien dan lamanya tidur klien
Bersihkan tempat tidur yang dapatv meningkatkan kenyamnan tidur
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur misalnya masase
Pantau tempat tidur klien
Anjurkan klien untuk memilih posisi yang nyaman ketika istirahat
Dukung klien dengan mendukung jumlah tidur
Ubah frekwensi aktivitas klien saat sian hari, berikan aktifitas padat pada siag hari
Bantu klien untuk mengurangi rasa cemas yang dapat mengganggu tidur
Pantau adanya kelelahan yang dialami klien atas aktivitas selama sakit untuk mengurangi adalah kelelahan berlebih yang dapat mengganggu tidur klien
WAKTUNO DXTUJUANINTERVENSI
TGLJAM
4Setelah dilakukan asuhan perawatan selama24X menit diharapkan klien mampu mengatasi koping dengan criteria hasil:
(130202) Pasien mengatakan memiliki rasa percaya diri yang baik
(130211) Pasien mampu mengatasi rasa mudah tersinggug
(130218) Pasien tampak lebih tenang
(130210) Pasien tidak cemas
(13019) Adanya keterlibatan keluarga dalam mengambil keputusan
(130212) Pasien mengatakan support social
(130211) Pasien menggunakan strategi penurunan cemas
( 130206) Pasien mampu menunjukkan prioritas
(130207) Pasien menunjukkan fleksibilitas peranDecision making support, 5250 Anjurkan beberapa alternative dalam menghadapin msalah klien
Bantu klien mengidentifikasi keburukan atau kauntungan dari setiap alternative
Dukung klien dan layani semua keluhannya
Hormati klien dan terima semua keluhannya, serta berikan motifasi
Menjaga keramahan terhadap situasi yang dialmi pasien
Berika informasi yang mendukung klien mengatasi kecemasan
Layani klien sebagai organisasi yang bisa dijadikan sebagai tempat bertukar pikiran
Kolaborasi dengan psikiater untuk membantu klien dalan mengambil keputusamn
WAKTUNO DXTUJUAN INTERVENSI
TGLJAM5
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama24x jam diharapka klien dapat memahami status kesehatan ( knowledge : treatment prosedur, 1814) dengan criteria hasil (181408) Pasien menunjukkan adanya perbaikan kondisi stelah memahami prosedur
(181401) Pasien menunjukkan adanya perkembangan positif dari kesehatan
( 181403) Pasien mampu untuk melakukan perwatan sesuai dengan prosefur penatalaksanaan
(181411) Pasien terlihat familiar dengan penyakitnya
(181405) Pasien mampu mendiskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi
(101409) Pasien mampu untuk mendiskripsikan tentang pencegahan adanya komplikasi
(181404) Pasien terlihat paham tentang penyakitnyaTeaching procedure/treatment,5618 Instruksikan pasien mengenai cara penyembuha penyakitnya yang mampu dilakukan sendiri
Sediakan informasi yang dapat mendukung pengetahuan klien mengenai cara perawatan
Berikan satu persatu cara agar lebih mudah dipahai
Bantu klien untuk mendemostrasikan langkah demi langkag perawatan
Berikan reinforcement pada setiap tahap yang berhasil klien lakukan
Instruksika bagaiman cara melakukan perawatan penyakit yang dialami dengan benar
Anjurkan klien unuk mendiskusikan dengan keluhan mengenai alterna apa yang hendak digunakan
Jelaskan alat yang diperlukan untuk melakukan prosedur perawatan
Diskusikan keperluan yang mungkin digunakan untuk melakukan perawatan
Informasikan pada pasien jika terjadi konterindikasi dan dukung klien untuk memilih procedur lain sebagai alternatif
WAKTUNO DXTUJUANINTERVENSI
TGLJAM
6Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ..X24 jam klien dapat mengatasi perasaan rharga diri rendah,(Self esteem, 1205) dengan criteria hasil: Menunjukkan kemampuan dalam meneriam keadaan diri
- Menunjukkan kemampuan dalam menerima keadaan diri
-(1205511) Menunjukkan perilaku percaya diri -(1205) Penurunan rasa cemas dalam menerima keterbaasan diri
-(120514) Mampu dalam menanggapi kritik negative mengenai dirinya
-(120519) Menunjukkan pengurangan terhadap keterbatasan diri
-(120513) Mampu menanggapi respon
-(120510) Mendiskripsikan kemampuan dalan kelompok
-(120518) Mampu menerima keburukan diri
-(120512) Menerima komplin dari orang lain
-(1205507) Mampu membuka komunikasi dalam hubungan social
(1205520) Menunjukkan kemampuan dalam beraktifitas yang tidak terganggu olek keburukan dirinya
(Self enteen enhancement,5400) Pantau kemampan klien dalam menerima kekuranga dirinya
Dukung klien dengan berbagai informasi yang mendukung kesembuhannya
Berikan penghargaan atau pujian ketika klien mampu untuk mengatasi masalahnya Bantu klien dalm mengatasi kritik negative dengan cara menjadikan kritik sebagai motivasi
Pantau harga diri klien sewaktu-waktu, perhatikan adanya perubahan persepsi diri
Pantau bahasa verbal klien pada saat mengahadapi kritik
Dukung klien dengan mengevaluasi kebiasaan dirinya
Dukung pasien untuk menerima teman atu rekan baru
Temani pasien untuk menerima orang lain sebisa mungkin
Dukung pasien dalam hal bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
BAB III1.KESIMPULAN
Berdasrakan pembahasan yang telah duiuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: Parotitis epidemika adalah penyakit virus menyeluruh, akut, yang kelenjar ludahnya membesar nyeri, terutama kelenjar parotis, merupakan tanda-tanda yang biasa ada. Parotitis ini merupkan penyakit gondongen. Nama parotitis epidemika kurang tepat sebab tidak selalu ada radang diparotis dan penyakit tersebut tidak selalu mewabah. Merupakan suatu penyakit menular yang akut.Diagnosa yang muncul dari kasus parotitis adalah:
1) Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat (gangguan psikologis)
2) Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
4) Koping tidak efektif berhubungan dengan percaya diri tidak adekuat
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sunber informasi
6) Harga diri rendah situsional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
2. SARAN
Parotitis merupakan penyakit yang sulit disembuhkan, dalam hal ini pelu adanya kerjasam antara perawat dan klien sehingga system pelaksaaan dapat berjallan dengan baik.