ASKEP KOMUNITAS.doc
-
Upload
arshindaprastiwi -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
Transcript of ASKEP KOMUNITAS.doc
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN KARANG, PENDOWOHARJO, SEWON, BANTUL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Semester IV
D-IV Keperawatan
Disusun Oleh:
Arsinda Prastiwi P071202130
Eka Sulistyowati P07120213015
Elsa Anggrahini P07120213016
Heryuni Prastiwi P07120213019
Jessi Indriasari P07120213023
Rohmad Adi Setiyoko P07120213035
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Perkembangan Komunitas
Dusun Karang merupakan salah satu dusun yang berada dalam wilayah
kelurahan Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Dusun
Karang terdiri dari RT 31, RT 32, dan RT 33. Sebelah utara dan selatan
dusun dibatasi oleh sawah, sebelah timur oleh Sungai Winongo, dan sebelah
barat dibatasi oleh Dusun Sawahan. Jenis kelompok di Dusun Karang
meliputi karang taruna, ibu-ibu PKK, dasa wisma, Bapak-Bapak RT,
kelompok ronda, dan Taman Pendidikan Al-Quran dengan kegiatan seperti
pengajian rutin tiap kamis pahinh, rapat RT dan karang taruna tiap bulan,
dan gotong royong tiap minggu kliwon, posyandu balita dan lansia tiap
tanggal 19, TPA pada hari Selasa, Kamis, Sabtu.
2. Data Demografi
Berdasarkan data kepala dusun, Dusun Karang terdiri atas 200 KK dengan
800 jiwa.
Distribusi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin :
Umur Laki-laki Perempuan Total %
0 – 1 8 12 20 2,5
1,1 - 3,5 15 15 30 3,75
3,6 – 5 10 30 40 5
6 – 12 55 65 120 15
13 – 18 50 40 90 11,25
19 – 35 85 115 200 25
36 – 54 60 90 150 18,75
> 55 70 80 150 18,75
Total 353 447 800 100
Berdasarkan tabel diatas, umur penduduk terbanyak laki-laki adalah 19 – 35
tahun, yaitu 85 orang. Sedangkan untuk perempuan terbanyak pada umur 19-
35 tahun juga yaitu 200 orang. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di
wilayah desa lubuk raman yang terbanyak adalah usia produktif, sehingga
memudahkan untuk mencari tenaga / sumber daya yang potensial.
Tingkat pendidikan warga Dusun Karang rata-rata adalah SMA (70%), S1
10%, SMP 20 %. 20 % warga bekerja sebagai PNS, 15 % swasta, 30% buruh
15 % pedagang dan 15% petani, dan 5 % lainnya.
3. Status Kesehatan Komunitas
Masyarakat mengatakana bahwa jika musim penghujan tiba banyak warga
yang menderita demam berdarah. Warga mengatakan tidak ada tim jumantik.
Terdapat 1 orang warga berusia 5 tahun meninggal dunia akibat demam
berdarah. 30% warga mengalami DB selama sebulan terakhir, Seorang
warga meninggal akibat DB. Terdapat tumpukan sampah yang digenang air.
Terdapat jentik di tempat minum ternak. Bak penampungan air warga tidak
tertutup. Warga menggantung baju di belakang pintu.
Selain itu, sungai yang meluap ketika penghujan mampu meluapkan sampah
yang berada di tepi sungai. Ada warung mi ayam yang terletak di pinggir
jalan yang menjadi tempat berkumpul sebagian masyarakat. Warung itu
kurang menjaga kebersihan. Pemilik warung membuang sampah/limbah di
selokan dekat warung meskipun selokan itu mampet. Tak jarang banyak lalat
yang hinggap. Masyarakat juga kurang membiasakan diri untuk mencuci
tangan. 40 % masyarakat mengalami diare. Banyak lalat beterbangan di
warung mi, Tidak ada tempat cuci tangan di warung, Air untuk membuat es
batu tidak dimasak dan nampak keruh.
Prevalensi penyakit selama 1 tahun terakhir :
a. Demam berdarah
b. Diare
c. Asma
d. Stroke
e. Hipertensi
4. Lingkungan Fisik
a. Pemukiman
Saat dilakukan survey kondisi perumahan di Dusun Karang tergolong
padat penduduk. Jarak antar rumah sekitar 2 meter. Rumah warga
semuanya sudah menggunakan dinding permanen, atap rumah terbuat
dari genteng semua. Tidak ada rumah yang masih berdinding bilik
bambu atau beratap jerami. Akan tetapi masyarakat kurang menjaga
kebersihan. Masih terdapat tumpukan sampah di depan rumah dan
pekarangan, terdapat selokan mampet yang didalamnya terdapat
genangan air dan sampah. 100% rumah warga sudah terjangkau listrik
PLN.
b. Sanitasi
20% rumah warga menggunakan air PAM sebagai sumber air, 80 %
lainnya tetap mengggunakan sumur. Karena lokasi Dusun Karang
berbatasan dengan sungai, masyarakat cenderung membuang sampah di
sungai. Air sungai nampak keruh dan terdapat banyak tumpukan sampah
berserakan di pinggiran sungai. Pembuangan limbah rumah tangga
ditampung dengan septic tank, tapi pada sebagian warga yang rumahnya
di pinggir sungai limbah rumah tangga langsung dialirkan ke sungai. 30
% warga masih melakukan BAB di sungai dan sisanya sudah punya
jaban sendiri di rumah.
c. Fasilitas
1) Peternakan
Masyarakat mempunyai kandang ternak kelompok seperti sapi, dan
kambing yang lokasinya berada di tepi desa. Keadaan kandang
nampak kotor, kandang jarang dibershihkan karena terdapat
tumpukan kotoran ternak yang menimbulkan bau tak sedap. Sebagian
masyarakat masih ada yang memelihara ternak di rumah meski telah
disediakan kandang kelompok.
2) Sarana Ibadah
Terdapat 2 musola dan 1 masjid yang dijadikan tempat ibadah warga
yang beragama islam. 90% warga mayoritas memang beragama
islam.
3) Sarana olahraga
Tidak ada sarana olahraga khusus yang ada di dusun Karang. Untuk
kegiatan olah raga baik dewasa maupun anak-anak, warga
memanfaatkan tanah kosong untuk bermain voli, atau sepak bola.
4) Pelayanan kesehatan
500 meter dari Dusun Karang terdapat puskesmas, dan di selatan
Dusun terapat bidan praktik. Di masyarkat sendiri sudah ada program
posyandu balita dan lansia setiap bulan (tanggal 19).
5) Transportasi
Masyarakat menggunakan transportasi darat untuk bepergian. 90%
rumah mempunyai kendaraan pribadi seperti sepeda, sepeda motor,
atau mobil. Ada juga masyarakat yang memanfaatkan transportasi
umum seperti bus.
6) Pendidikan
Di Dusun Karang terdapat 1 TK, 1 PAUD, dan 1 TPA. TK yang ada
dikelola oleh yayasan. Sedangkan PAUD dan TPA dikelola secara
mandiri oleh masyarakat melalui pengorganisasian dengan
kesepakatan dan kebijakan warga secara kebersamaan dan gotong
royong.
7) Rekreasi
Masyarakat jarang melakukan rekreasi bersama-sama. Warga
terutama ibu-ibu mengatakan bahwa kebiasaannya berkumpul saat
berbelanja sayur di gardu sudah cukup memberi hiburan kepada
ereka dengan bertemu ibu-ibu yang lain.
B. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiolgi
1. DS :
1. Warga mengatakan
penderita demam
berdarah meningkat
ketika musim hujan
2. Warga mengatakan
tidak ada tim
jumantik
DO :
1. 30% warga
mengalami DB
selama sebulan
terakhir
2. Seorang warga
meninggal akibat
DB
3. Terdapat tumpukan
sampah yang
digenang air
4. Terdapat jentik di
tempat minum
ternak
5. Bak penampungan
air warga tidak
tertutup
6. Warga menggantung
baju di belakang
pintu
Tingginya angka
kejadian demam
berdarah di Dusun
Karang
Kurangnya kemampuan
masyarakat
melaksanakan 3M
7. Di lahan kosong
terdapat semak tidak
terawatt untuk
sarang nyamuk
2. DS:
1. Warga mengatakan
sering berkumpul
dan makan di
warung yang di
dekat sungai
2. Warga mengatakan
jarang mencuci
tangan sebelum
makan
DO :
1. 40 % masyarakat
mengalami diare
2. Terdapat sampah
berserakan disekitar
warung
3. Banyak lalat
beterbangan di
warung mi
4. Tidak ada tempat
cuci tangan di
warung
5. Air untuk membuat
es batu tidak
dimasak dan nampak
keruh
Tingginya angka
kejadian diare di
Masyarakat Dusun
Karang
Kurang kemampuan
masyarakat menjaga
kebersihan lingkungan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tingginya angka kejadian demam berdarah di Dusun Karang berhubungan
dengan kurangnya kemampuan masyarakat melaksanakan 3M ditandai
dengan :
DS :
a. Warga mengatakan penderita demam berdarah meningkat ketika musim
hujan
b. Warga mengatakan tidak ada tim jumantik
DO :
a. 30% warga mengalami DB selama sebulan terakhir
b. Seorang warga meninggal akibat DB
c. Terdapat tumpukan sampah yang digenang air
d. Terdapat jentik di tempat minum ternak
e. Bak penampungan air warga tidak tertutup
f. Warga menggantung baju di belakang pintu
g. Di lahan kosong terdapat semak tidak terawatt untuk sarang nyamuk
2. Tingginya angka kejadian diare di Masyarakat Dusun Karang berhubungan
dengan kurang kemampuan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan
ditandai dengan
DS:
a. Warga mengatakan sering berkumpul dan makan di warung yang di
dekat sungai
b. Warga mengatakan jarang mencuci tangan sebelum makan
DO :
a. 40 % masyarakat mengalami diare
b. Terdapat sampah berserakan disekitar warung
c. Banyak lalat beterbangan di warung mi
d. Tidak ada tempat cuci tangan di warung
e. Air untuk membuat es batu tidak dimasak dan nampak keruh
PRIORITAS MASALAH
MUKE
No
diagnos
a
Sesua
i
peran
CHN
Resik
o
terjadi
Resik
o
parah
Potens
i untuk
HE
Minat
masy
Sesuai
program
pemrintAh
Kemungkina
n diatasi Tersedianya sumber
tempa
t
dan
a
wakt
u
fasilita
s
petuga
s
Jm
l
1 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 54
2 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 46
Keterangan: Skor 1 - 5
D. PERENCANAAN
No. DIAGNOSATUJUAN
INTERVENSI RASIONALUMUM KHUSUS
1. Tingginya angka
kejadian demam
berdarah di Dusun
Karang
berhubungan
dengan kurangnya
kemampuan
masyarakat
melaksanakan 3M
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 bulan diharapkan
angka kejadian
demam berdarah
berkurang dengan
kriteria hasil:
1. Tidak ada warga
yang terkena
demam berdarah
2. Meningkatnya
pemahaman
masyarakat
tentang demam
berdarah
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 bulan
diharapkan :
1. M
asyarakat mampu
menyebutkan
pengertian,
penyebab, tanda
gejala demam
berdarah
2. M
asyarakat mampu
menjelaskan cara
mencegah demam
berdarah
1. Berikan
penyuluhan
tentang demam
berdarah
2. Diskusikan
bersama warga
cara mencegah
demam berdarah
3. Anjurkan
masyarakat
melakukan upaya
3M
4. Berikan
penyuluhan
tentang PHBS
(Perilaku Hidup
1. M
eningkatkan
informasi pada
masyarakat tentanng
demam berdarah
2. M
enggali kemampuan
dan kemauan warga
untuk bersama-sama
mencegah demam
berdarah
3. U
paya 3M
memberantas
perkembangbiakan
dan sarang nyamuk
3. Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
pencegahan dema
berdarah
4. Masyarakat
mampu
melaksanan 3M
3. M
asyarakat mampu
melaksanakan 3M
Bersih dan Sehat)
5. Libatkan tokoh
masyarakat dalam
pengambilan
keputusan
4. Pe
rilaku PHBS sebagai
salah satu bentuk
encegah
perkembangbiakan
nyamuk
5. K
eputusan oleh tokoh
masyarakat akan
lebih ditaati oleh
seluruh anggota
masyarakat
2. Tingginya angka
kejadian diare di
Masyarakat Dusun
Karang
berhubungan
dengan kurang
kemampuan
masyarakat
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 bulan diharapkan
angka kejadian
diare berkurang
dengan kriteria
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 bulan
diharapkan :
1. masyarakat
mampu
menjelaskan
pengertian, tanda
1. Beri penyuluhan
pada masyarakat
tentang diare
2. Ajarkan masyarakat
cara membuat
larutan oralit
3. Ajarkan masyarakat
mengidentifikasi
1. Meningkatkan
informasi masyarakat
tentang diare
2. Larutan oralit sebagai
upaya penanganan
pertama diare
mencegah dehidrasi
3. Makanan sehat dan
menjaga kebersihan
lingkungan
hasil:
1. Tidak ada warga
yang menderita
diare
2. Masyarakat cuci
tangan sebelum
makan
3. Masyarakat
menggunakan
air matang untuk
membuat es batu
4. masyarakat
membuang
sampahpada
tempatnya
5. masyarakat tidak
sembarang
membeli
makanan
gejala,
pencegahan, dan
penanganan diare
2. Masyarakat cuci
tangan sebelum
makan
3. Masyarakat
menggunakan air
matang untuk
membuat es batu
4. masyarakat
membuang
sampah pada
tempatnya
5. masyarakat tidak
sembarang
membeli makanan
makanan yang sehat
4. Anjurkan
masyarakat untuk
cuci tangan
sebelum makan
5. Anjurkan
masyarakat
menutup makanan
bergizi agar terhindar
dari diare
4. Menghindari
masuknya kuman
penyebab diare
5. Makanan tertutup
bebas dari lalat
POA ASUHAN KELOMPOK KHUSUS / KOMUNITAS
DI DUSUN KARANG, PENDOWOHARJO, SEWON, BANTUL
NO URAIAN SASARAN TARGET
HARI/
TGL
PELAKS
TEMPA
T
UNIT
TERKAITDANA Pg Jawab
1.
2.
3.
4.
Memberikan penyuluhan
tentang demam berdarah
Mendiskusikan bersama
warga cara mencegah
demam berdarah
Menganjurkan masyarakat
melakukan upaya 3M
Memberikan penyuluhan
tentang PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Masyaraka
t Karang
Masyaraka
t
Karang
Masyaraka
t
Karang
Masyaraka
1 Mei 2015
1 Mei 2015
1 Mei 2015
8 Mei 2015
Rumah
Kadus
Rumah
Kadus
Rumah
Kadus
Rumah
Kadus
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Kesehatan
Lingkunga
Iuran
mahasisw
a
Iuran
mahasisw
Iuran
mahasisw
a
Iuran
Ka
Puskesmas,
Heryuni (mhs)
Heryuni
(mhs)
Eka (mhs)
Petugas
5.
6.
7.
8.
9.
Meliibatkan tokoh
masyarakat dalam
pengambilan keputusan
Memberi penyuluhan pada
masyarakat tentang diare
Mengajarkan masyarakat cara
membuat larutan oralit
Mengajarkan masyarakat
mengidentifikasi makanan
yang sehat
Menganjurkan masyarakat
untuk cuci tangan sebelum
makan
Menganjurkan masyarakat
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
Kepala
Keluarga
t
Karang
Masyaraka
t
Karang
Masyaraka
t
Karang
Masyaraka
t Karang
Masyaraka
t
Karang
8 Mei 2015
15 Mei
2015
15 Mei
2015
15 Mei
2015
15 Mei
2015
Rumah
Kadus
Rumah
RT
Rumah
RT
Rumah
RT
Rumah
RT
n
Lurah,
Kadus, RT
Puskesmas
Puskesmas
Gizi,
Puskesmas
Puskesmas
mahasisw
a
Iuran
mahasisw
a
Anggaran
kampus
Anggaran
kampus
Anggaran
kampus
Anggaran
Kesling, Elsa
(mhs)
Elsa (mhs)
Ka
Puskesmas,
Amalia (mhs)
Amalia (mhs)
Ka Bag Gizi
Jessi (mhs)
10.
menutup makanan
Kepala
Keluarga
Masyaraka
t Karang
Masyaraka
t Karang
15 Mei
2015
Rumah
RT Puskesmas
kampus
Anggaran
kampus
Jessi (mhs)
Yogyakarta, 21 April 2015
Ketua Kelompok
Heryuni Prastiwi
E. IMPLEMENTASI
No. Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Tingginya angka
kejadian demam
berdarah di Dusun
Karang berhubungan
dengan kurangnya
kemampuan
masyarakat
melaksanakan 3M
1 Mei 2015 1. Memberikan penyuluhan
tentang demam berdarah
2. Mendiskusikan bersama
warga cara mencegah
demam berdarah
3. Menganjurkan
masyarakat melakukan
upaya 3M
DS :
1. Warga mengatakan demam
berdarah adalah suatu
penyakit karena gigitan
nyamuk.
2. Warga mengatakan bahwa
mereka harus menguras bak
mandi setiap minggu
3. Warga mengatakan akan
melakukan upaya 3M
DO:
1. 80% warga menjawab
8 Mei 2015
1. Memberikan penyuluhan
tentang PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
2. Melibatkan tokoh masyarakat
dalam pengambilan
keputusan
dengan benar questioner
yang diberikan
2. Tidak ada jentik saat
dilakukan survey
3. 80% warga melakukan
upaya 3M
DS:
1. Warga mengatakan bahwa
PHBS adalah upaya untuk
berperilaku hidup bersih dan
sehat
2. Pak lurah mengatakan
menetapkan hari Sabtu
Bersih dan Mnggu sehat
3. Pak Lurah mengatakan
bahwa warga wajib kerja
bakti seminggu sekali
4. Pak Lurah mengatakan tidak
boleh ada warga yang
membuang sampah di
sungai
DO:
1. Terdapat jadwal kerja bakti
2. Terdapat surat keputusan
yang ditanda tangani Lurah
Desa
2. Tingginya angka
kejadian diare di
Masyarakat Dusun
Karang berhubungan
dengan kurang
kemampuan
masyarakat menjaga
kebersihan lingkungan
15 Mei 2015 1. Memberi penyuluhan pada
masyarakat tentang diare
2. Mengajarkan masyarakat cara
membuat larutan oralit
3. Mengajarkan masyarakat
mengidentifikasi makanan
yang sehat
4. Menganjurkan masyarakat
untuk cuci tangan sebelum
DS :
Warga mengatakan bahwa diare
mampu menyebabkan seseorang
dehidrasi
DO:
1. Masyarakat mampu
meredemonstrasi cara
membuat larutan oralit
2. Masyarakat mampu
makan
5. Menganjurkan masyarakat
menutup makanan
membedakan makanan sehat
dan yang tidak sehat
3. Masyarakat mencuci tangan
sebelum makan
4. Masyarakat menutup
makanan dengan tudung saji
EVALUASI HASIL
1. Setelah melaksanakan tidakan
keperawatan selama 1 bulan di Dusun Karang, tingginya angka kejadian
demam berdarah di Dusun Karang berhubungan dengan kurangnya
kemampuan masyarakat melaksanakan 3M teratasi ditandai dengan :
DS:
Warga mengatakan demam berdarah adalah suatu penyakit karena
gigitan nyamuk, Warga mengatakan bahwa mereka harus menguras bak
mandi setiap minggu, Warga mengatakan akan melakukan upaya 3M,
Warga mengatakan bahwa PHBS adalah upaya untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, Pak lurah mengatakan menetapkan hari Sabtu Bersih
dan Mnggu sehat, Pak Lurah mengatakan bahwa warga wajib kerja
bakti seminggu sekali, Pak Lurah mengatakan tidak boleh ada warga
yang membuang sampah di sungai
DO:
80% warga menjawab dengan benar questioner yang diberikan, Tidak
ada jentik saat dilakukan survey, 80% warga melakukan upaya 3M,
Terdapat jadwal kerja bakti, Terdapat surat keputusan yang ditanda
tangani Lurah Desa
A: Tingginya angka kejadian demam berdarah di Dusun Karang teratasi
P: Pertahankan kondisi masyarakat bebas demam berdarah
2. Setelah melaksanakan tidakan
keperawatan selama 1 bulan di Dusun Karang, tingginya angka kejadian
diare di Masyarakat Dusun Karang berhubungan dengan kurang
kemampuan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan teratasi ditandai
dengan :
DS : Warga mengatakan bahwa diare mampu menyebabkan seseorang
dehidrasi
DO :
Masyarakat mampu meredemonstrasi cara membuat larutan oralit,
Masyarakat mampu membedakan makanan sehat dan yang tidak sehat,
Masyarakat mencuci tangan sebelum makan, Masyarakat menutup
makanan dengan tudung saji
A: Tingginya angka kejadian diare di Masyarakat Dusun Karang teratasi
P: Pertahankan kondisi masyarakat bebas diare