ASKEP KOMUNITAS

22
By: Diana pratiwi Endang Sulmiati Intantia vibriani Mudrikah Sorya Ningsih

description

contoh askep komunitas

Transcript of ASKEP KOMUNITAS

  • By:Diana pratiwiEndang SulmiatiIntantia vibrianiMudrikahSorya Ningsih

  • menurut WHO (1974) komunitas adalah kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan interaksi antar anggota masyarakat.

  • Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai 5 variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu; Biologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

  • Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga tingkat pencegahan yaitu; pencegahan primer, sekunder dan tersier.

  • 1. Sebagai Pendidik (Health Education)2. Sebagai Pengamat Kesehatan (Health Monitor)3.Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Servises)4. Sebagai Pembaharuan (Inovator)5. Pengorganisir Pelayanan Kesehatan (Organisator6. Sebagai Panutan (Role Model)

  • 7. Sebagai Tempat Bertanya (Fasilitator)8. Sebagai Pengelola (Manager)

  • asuhan keperawatan komunitas di rw 01 kelurahan bekonang dukuh mojosari kota sukoharjo.

  • PENGKAJIAN TAHAP IGeografi Demografi PendidikanPekerjaanPendapatanTipe masyarakatAgama

  • Lingkungan fisik Perumahan: permanen dan rata-rata dalam kategori baikPenerangan: di lingkungan penerangan pada malam hari sudah cukup, tapi banyak rumah warga yang kurang pencahayaannya pada siang hariSirkulasi udara: lingkungan sejuk karena banyak pohon yang ditanam warga sekitar tetapi banyak perumahan warga yang ventilasi rumahnya kurang memadahi seperti kurangnya jumlah jendela dan dekatnya jarak antar rumah.Kepadatan penduduk: Tergolong padat.Edukasi

  • Keamanan dan Transportasi Pemadam kebakaran: tidak adaPolisi: tidak ada namun terdapat siskamling secara rutinSarana transportasi: sepeda onthel, motor dan mobil pribadiKeadaan jalan: jalanan sudah diaspal dan ramai akan kendaraan bermotorPemilihan ketua RT/ RW dengan cara foting bersama

  • Fasilitas kesehatanSarana dan Fasilitas Kesehatan Pelayanan kesehatan: Tidak terdapat praktik bidan swasta maupun praktik klinik swasta yanglain.Tenaga kesehatan: 2 perawat dan 1 bidanTempat ibadah: terdapat masjid dan musholaSekolah: terdapat 1 taman kanak-kanakPanti sosial: tidak terdapatPasar: tidak ada, namun terdapat banyak toko kelontong yang menyediakan banyak kebutuhan dari masyarakat sekitarTempat pertemuan: terletak di rumah ketua RW dalam setiap acara yang diadakan oleh lokasi setempat

  • Posyandu: terdapat posyandu lansia (tiap minggu ke 2) dan posyandu balita (tiap minggu pertama) berjalan aktif setiap sebulan sekali.Hygiene perumahan: sanitasi warga RW 1 dalam kategori baikSumber air bersih: air sumur galianPembuangan air limbah: dialirkan lancar ke selokan dan tidak menggenangJamban: 80% sudah mempunyai jamban di rumah masing-masingSarana MCK: semua dilakukan di kamar mandi masing masing dan hampir tidak ada yang di sungaiPembuangan sampah: dibuang dan dikumpulkan di TPS dekat makam setempatSumber polusi: air selokanSumber vektor: nyamuk penular seperti aedes aegyptyKomunikasiEkonomirekreasi

  • Dari rekapitulasi data bulan Maret-Mei di puskesmas mojolaban ada 1.439 orang yang bekunjung/periksa. Dari jumlah tersebut ada 5 penyakit dengan distribusi terbesar yaitu:Influensa akut: 251 orang atau sekitar 17%Demam : 169 orang atau sekitar 11%Hipertensi : 63 orang atau sekitar 4%Diare : 69 orang atau sekitar 4%Atritis : 65 orang atau sekitar 4%

  • Dari data kesehatan di RW 1 didapatkan data bahwa :Jumlah lansia keseluruhan :Jumlah lansia dengan hipertensi : 67 0rang atau 75%Jumlah lansia dengan DM : +10 orang atau 12%Jumlah penderita TBC : 6 orangJumlah balita keseluruhan : 44 balitaJumlah balita lahir meninggal : Jumlah warga yang menderita DBD : 1 orang dan 1 tersangka Jumlah penderita ISPA : + 20% /jumlah penduduk RW I

  • Data fokusPROBLEMETIOLOGI1.DS: Dari hasil wawancara dengan ketua RW 1 mengatakan bahwa rata-rata lansia menderita hipertensiDO: Berdasarkan data dari puskesmas mojolaban pada bulan Maret sampai bulan Mei di kelurahan bekonang dukuh mojosari RW 1Jumlah lansia keseluruhan :hipertensi 75%Resiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi pada lansiaKurangnya pengetahuan masyarakat

  • 2.DS: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 1 mengatakan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat mojosari kurang begitu diperhatikan.DO :terdapat 1 orang yang terkena DB dan 1 orang menjadi tersangkarumah yang padat, lembab dan Pembuangan sampah masih di dekat pekaranganDari pemeriksaan epidemiologi di 40 rumah di dapatkan 8 rumah warga yang masih terdapat jentik nyamuk.Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Demam BerdarahLingkungan yang kurang memadahi, ditandai dengan Pembuangan sampah yang masih dekat dengan pekarangan

  • 3.DS: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 1 dukuh mojosari, Mengatakan bahwa dari penduduk yang berjumlah 508 jiwa terdapat 20% orang yang menderita ISPA dan yang meninggal 2 orangDO :Ventilasi rumah kurang memadahiPencahayaannya kurangJumlah penduduk sangat padatTerdapat 60% Pemuda dan bapak-bapak merokokTerdapat 10% Ibu-ibu yang merokoksaluran pernapasan atas)dengan: lingkungan yang padat dan sanitasi rumah

  • Berdasarkan urutan masalah dapat disusun masalah keperawatan komunitas sebagai berikut :1.Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Demam Berdarah b.d Lingkungan yang kurang memadahi, ditandai dengan Pembuangan sampah yang masih dekat dengan pekarangan2.Resiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi pada lansia b.d Kurangnya pengetahuan masyarakat3.Resiko penularan angka kejadian ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) b.d Lingkungan yang kurang mendukung,ditandai dengan: lingkungan yang padat dan sanitasi rumah

  • Tanggal 5 juni 2013 Melakukan pencarian data di Puskesmas Mojolaban dan mencari tempat yang tepat untuk masalah yang masih aktual saat ini.Tanggal 8 Juni 2013 melakukan Pengkajian di Dukuh Mojosari RW 0ITanggal 10 Juni 2013 Musyawarah dengan KADER untuk dilaksanakannya kegiatan MMD (musyawarah Masyarakat Desa)Tanggal 13 juni 2013 penyebaran surat undangan untuk masing-masing perwakilan tiap RT, TOGA, TOMA dan KADER yang ada di RW 0I Dukuh Mojosari Kelurahan Bekonang.Tanggal 15 juni 2013 Persiapan Mahasiswa untuk melakukan kegiatan MMD untuk memnentukan Prioritas Diagnosa dan didapatkan masalah yang paling aktual yaitu DBD.Tanggal 17 juni 2013 Melakukan pengkajian di rumah warga yang positif terkena DBD dan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di 20 rumah warga yang terletak disekitar rumah penderitaTanggal 18 juni 2013 melakukan penyebaran surat undangan kepada warga yang ada di RW 0I Dukuh Mojosari untuk melakukan penyuluhan tentang DBDTanggal 19 juni 2013 Melakukan penyuluhan kepada warga tentang penyakit DBD

  • Pelaksanaan kegiatan komunitas berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan

  • Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang digunakan untuk menilai keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas yang ada. Dari evaluasi yang dilaksanakan dapat diketahui masalah keperawatan komunitas dapat terpecahkan seluruh, sebagian, atau tidak terpecahkan tetapi menimbulkan masalah baru. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah mengukur keberhasilan mengumpulkan data dan menganalisa. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan masyarakat.

  • SEKIAN DAN TERIMAKASIH

    *