ASKEP KLIEN DENGAN PERTUSIS - lalaregita.weebly.com · ASKEP KLIEN DENGAN PERTUSIS By Moh. Wildan 1...
Transcript of ASKEP KLIEN DENGAN PERTUSIS - lalaregita.weebly.com · ASKEP KLIEN DENGAN PERTUSIS By Moh. Wildan 1...
ASKEP KLIEN DENGAN PERTUSIS
ByMoh. Wildan
12/10/20151Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Definisi Pertusis
Definisi Pertusis lainnya adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan yang sangat menular dengan ditandai oleh suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang bersifat spasmodic dan paroksismal disertai yang bersifat spasmodic dan paroksismal disertai nada yang meninggi. (Rampengan, 1993).
12/10/20152Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Etiologi Pertusis Bordetella pertussis (Hemophilis pertusis). Suatu penyakit sejenis telah dihubungkan dengan infeksi
oleh bordetella para pertusis, B. Bronchiseptiea dan virus.
12/10/20153Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Patofisiologi Pertusis Infeksi diperoleh oleh inhalasi yang mengandung bakteri
Bordetella pertusis. Perubahan inflamasi dipandang sebagai organisme proliferasi
di mukosa sepanjang saluran pernafasan, terutama di dalam bronkus dan bronkiolus, mukosa yang padat dan disusupi dengan neutrofil, dan ada akumulasi lendir lengket dan dengan neutrofil, dan ada akumulasi lendir lengket dan leukosit di lumina bronkial. gumpalan basil terlihat dalam silia epitel trakea dan bronkial, di bawahnya yang ada nekrosis dari apithelium basiliar.
Obstruksi parsial oleh plak lendir di saluran pernapasan.(Wong,2004)
12/10/20154Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Manifestasi Klinis Pertusis
Masa inkubasi 7-14 hari, penyakit berlangsung 6-8 minggu atau lebih dan berlangsung
dalam 3 stadium yaitu :1) Kataralis2) Paroximal2) Paroximal3) Konverense
12/10/20155Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Stadium kataralis / stadium prodomal / stadium pro paroksimal
a. Lamanya 1-2 minggub. Gejala permulaannya yaitu timbulnya gejala infeksi saluran
pernafasan bagian atas, yaitu timbulnya rinore dengan lender yang jernih.1) Kemerahan konjungtiva, lakrimasi1) Kemerahan konjungtiva, lakrimasi2) Batuk dan panas ringan3) Anoreksia kongesti nasalis
c. Selama masa ini penyakit sulit dibedakan dengan common coldd. Batuk yang timbul mula-mula malam hari, siang hari menjadi
semakin hebat, sekret pun banyak dan menjadi kental dan lengket.
12/10/20156Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Stadium paroksimal / stadium spasmodic
Lamanya 2-4 minggu Selama stadium ini batuk menjadi hebat ditandai oleh whoop
(batuk yang bunyinya nyaring) sering terdengar pada saat penderita menarik nafas pada akhir serangan batuk.
Batuk dengan sering 5 – 10 kali, selama batuk anak tak dapat bernafas dan pada akhir serangan batuk anak mulai menarik bernafas dan pada akhir serangan batuk anak mulai menarik nafas denagn cepat dan dalam. Sehingga terdengar bunyi melengking (whoop) dan diakhiri dengan muntah.
12/10/20157Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Batuk ini dapat berlangsung terus menerus, selama beberapa bulan tanpa adanya infeksi aktif dan dapat menjadi lebih berat.
Selama serangan, wajah merah, sianosis, mata tampak menonjol, lidah terjulur, lakrimasi, salvias dan pelebaran vena menonjol, lidah terjulur, lakrimasi, salvias dan pelebaran vena leher.
Batuk mudah dibangkitkan oleh stress emosional missal menangis dan aktifitas fisik (makan, minum, bersin dll).
12/10/20158Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Stadium konvaresens
Terjadi pada minggu ke 4 – 6 setelah gejala awal Gejala yang muncul antara lain : Batuk berkurang
Nafsu makan timbul kembali, muntah berkurang Nafsu makan timbul kembali, muntah berkurang Anak merasa lebih baik Pada beberapa penderita batuk terjadi selama berbulan-
bulan akibat gangguan pada saluran pernafasan.
12/10/20159Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Pemeriksaan Diagnostik
Pada stadium kataralis dan permulaan stadium spasmodic jumlah leukosit meninggi kadang sampai 15.000-45000 per mm3 dengan limfositosis, diagnosis, dapat diperkuat dengan mengisolasi kuman dari sekresi jalan napas yang dikeluarkan pada waktu batuk.pada waktu batuk.
Secara laboratorium diagnosis pertusis dapat ditentukan berdasarkan adanya kuman dalam biakan atau dengan pemeriksaan imunofluoresen
12/10/201510Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Penatalaksanaan
Anti mikrobaPemakai obat-obatan ini di anjurkan pada stadium kataralis yang dini. Eritromisin merupakan anti mikroba yang sampai saat ini dianggap paling efektif dibandingkan dengan amoxilin, kloramphenikol ataupun tetrasiklin. Dosis yang dianjurkan 50mg/kg BB/hari, terjadi dalam 4 dosis selama 5-7 hari.
Kortikosteroid Kortikosteroida. Betametason oral dosis 0,075 mg/lb BB/harib. Hidrokortison suksinat (sulokortef) I.M dosis 30 mg/kg BB/ hari
kemudian diturunkan perlahan dan dihentikan pada hari ke-8c. Prednisone oral 2,5 – 5 mg/hari
Berguna dalam pengobatan pertusis terutama pada bayi muda dengan seragan proksimal
12/10/201511Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Salbutamol Efektif terhadap pengobatan pertusis dengan cara kerja :a. Beta 2 adrenergik stimulan1) Mengurangi paroksimal khas2) Mengurangi frekuensi dan lamanya whoop3) Mengurangi frekuensi apneu
12/10/201512Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
b. Terapi suportif
1) Lingkungan perawatan penderita yang tenang2) Pemberian makanan, hindari makanan yang sulit ditelan,
sebaiknya makanan cair, bila muntah diberikan cairan dan elektrolit secara parenteralelektrolit secara parenteral
3) Pembersihan jalan nafas4) Oksigen
12/10/201513Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Asuhan Keperawatan Pertusis
12/10/201514Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Pengkajian
Pernafasan B1 (breath)- Bentuk dada : normal- Pola nafas : tidak teratur- Suara napas : ronchi- Suara napas : ronchi- Batuk : ya, ada sekret- Retraksi otot bantu napas : ada- Alat bantu pernapasan : nasal kanul 3 lpm
12/10/201515Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Kardiovaskular B2 (blood)- Irama jantung : regular- Nyeri dada : tidak- Bunyi jantung ; normal- Akral : panas
Persyarafan B3 (brain)- Keluhan pusing (+)- Gangguan tidur (+)- Penglihatan (mata) : anemia- Pendengaran (telinga) : tidak ada gangguan- Penciuman (hidung) : tidak ada gangguan
12/10/201516Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Perkemihan B4 (bladder)- Kebersihan : bersih- Bentuk alat kelamin : normal- Uretra : normal
Pencernaan B5 (bowel)- Nafsu makan : menurun- Nafsu makan : menurun- Porsi makan : tidak habis, 3 kali sehari- Mulut : bersih- Mukosa : lembap
Muskuloskeletal/integument B6 (bone)- Kemampuan pergerakan sendi : bebas
12/10/201517Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d peningkatan produksi
mucus2. Pola napas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ventilasi3. Gangguan rasa aman dan nyaman b/d aktivitas batuk yang
meningkat.meningkat.4. Resiko kekurangan volume cairan b/d intake klien yang
kurang5.Resiko kekurangan nutrisi b/d adanya mual dan muntah.6. Hyperthermy b/d infeksi salurn nafas.
12/10/201518Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
No DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d sekresi yang berlebihan dan kental
Tujuan : status ventilasi saluran pernafasan baik
-Memberikan cairan hangat sedikitnya 1,9- 2,8 liter/hari
-Beri tahukan orang tua tentang perlunya batuk
-secret kental dapat menyebabkan atelektasis (penyempitan bronkus)
- Jelaskan dan demonstrasikan manfaat latihan batuk yang saluran pernafasan baik
Kriteria hasil :
1.RR normal : 18-30 kali/menit 2. Suara nafas tambahan tidak ada 3. Pernafasan menjadi mudah
tentang perlunya batuk efektif bagi anak, sekalipun upaya itu menyakitkan
- Kolaborasi : pemberian obat depresan batuk, ekspektorant sesuai indikasi
dapat meningkatkan kerjasama antara orangtua dan anak
- untuk menurunkan sekresi secret dijalan napas dan menurunkan resiko keparahan
12/10/201519Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
2. Pola napas tidak efektif
Tujuan : menunjukkan pola napas efektif dengan frekuensi dan kedalaman dalam rentang normal Criteria hasil:1. Frekuensi
- Posisikan anak dalam keadaan semifowler
- Memberikan oksigenasi dengan pemberian nasal kanul 3 lpm
- Posisi semifowler membantu mempermudahkan pernafasan
-Dengan pemberian oksigenasi ,kebutuhan oksigen terpenuhi sehingga pola nafas menjadi efektif
1. Frekuensi pernapasan normal (18-30kali/menit)2. Retraksi otot bantu nafas normal
12/10/201520Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
3. Hyperthermi
Tujuan : Suhu Tubuh Normal
Kriteria Hasil :
1. Suhu tubuh normal (36-37,5 C)
2. Tidak terdapat
- Memberikan kompres hangat
-kolaborasi pemberian antipirektik
- Memonitor suhu tubuh setiap 2 jam
- Merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh
- merangsang pusat pengatur panas di otak
- Deteksi dini terjadinya 2. Tidak terdapat tanda infeksi (rubor,dolor,kalor,tumor,fungsiolesa)
- Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tbuh
12/10/201521Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
4. Resiko kekurangan volume cairan b/d intake klien yang kurang
Tujuan : intake sama dengan output
Kriteria Hasil :
- Memberikan cairan berupa teh encer, jus apel dalam jumlah 15 mL, tetapi sering
- Observasi turgor kulit, kelembaban membrane mukosa (bibir dan lidah)
- Pemunuhan dasar kebutuhan cairan menurunkan resiko dehidrasi
- indicator langsung keadekuatan volume cairan, meskipun membrane mukosa mulut mungkin kering karena napas mulut dan oksigen tambahan
1. tekanan vital stabil2. Turgor kulit baik3. turgor kulit baik4. membrane mukosa lembab5. Pengisian kapiler cepat
- Catat cairan Intake dan Output
- Pantau masukan dan haluaran,catat warna, karakter urine. Hitung keseimbangan cairan
- Penurunan sirkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urine
- memberikan informasi tentang keadekuatan volume cairan dan kebutuhan penggantian
12/10/201522Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
5. Gangguan rasa aman dan nyaman b/d aktivitas batuk yang meningkat.
- Menemani dan membantu anak pada saat batuk bila anak muntah.
- Meminimalkan anak untuk menangis atau tertawa/bercanda yang berlebihan
- Mengurangi rasa gelisah dan kesulitan bernafas pada anak
- Penyebab serangan batuk dapat berkurang
- Pemberian obat setelah anak mendapat serangan batuk dan sudah reda
- Obat tidak akan terbuang sia-sia kalau diberikan setelah anak mendapat serangan batuk
12/10/201523Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
6. Resiko kekurangan nutrisi b/d adanya mual dan muntah
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Criteria hasil : 1. Menunjukkan
- Berikan asupan gizi dengan jumlah kalori = 80/kkal kg BB Berikan protein sebanyak 40 gram
- Identifikasi factor yang menimbulkan mual/muntah ,misalnya sputum banyak, pengobatan aerosol, dispnea berat ,nyeri
- Nutrisi yang kurang menyebabkan daya tahan tubuh semakin menurun
- pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah
1. Menunjukkan peningkatan nafsu makan 2. Mempertahankan/ meningkatkan berat badan
dispnea berat ,nyeri
- Meminimalkan pemberian susu yang terlalu manis atau makanan yang digoreng atau terlalu asin
- Susu yang terlalu manis dan goreng-gorengan dapat merangsang reflek batuk yang meningkat
12/10/201524Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
EVALUASI
1) Status ventilasi saluran pernafasan baik2) Menunjukkan pola napas efektif dengan frekuensi dan
kedalaman dalam rentang normal dan paru jelas atau bersih3) Tidak terjadi resiko infeksi4) Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai kebutuhannya4) Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai kebutuhannya5) Kekurangan volume cairan tidak terjadi6) Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tidak terjadi7) Melaporkan/menunjukkan peningkatan toleransi terhadap
aktivitas
12/10/201525Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan
Wassalam............. Mator Sakalangkong...............
12/10/201526Kuliah Blok Sistem Respirasi, Stikes dr. Soebandi Jember, Oleh: Moh. Wildan