ASKEP KARSINOMA
-
Upload
niezar-j-za -
Category
Documents
-
view
51 -
download
1
description
Transcript of ASKEP KARSINOMA
ASKEP KARSINOMA NASOFARING
Pengertian
Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang berlokasi di daerah
faring. Hampir 60% tumor ganas pada daerah kepala dan leher merupakan
karsinoma nasofaring.
Etiologi
Sudah hampir dapat dipastikan bahwa penyebab karsinoma nasofaring
adalah virus epstein-barr. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa pada penderita
karsinoma nasofaring didapatkan titer anti virus epstein-barr cukup tinggi.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya karsinoma nasofaring adalah letak
geografi, rasial, jenis kelamin,genetik,pekerjaan, lingkungan, kebiasaan hidup,
budaya, sosial ekonomi, infeksi kuman dan parasit lain.
Patofisiologi
Nasofaring terletak di belakang tabir langit-langit dan di bawah
dasartengkorak.letak yang demkian sulit untuk diperiksa oleh orang yang bukan
ahli, sehingga sering kali tumor ditemukanterlambat dan menyebabkan metastase
ke leher.
Berkait dengan hal tersebut, maka gejala yang timbul pada karsinoma
nasofaring cukup kompleks dan digolongkan dalam 4 kelompok yaitu:
1. Gejala nasofaring
Gejala nasofaring dapat berupa epistaksis ringan atau sumbatan hidung. Hal ini
perlu pemeriksaan cermat seperti nasofaringoskop.
2. Gejala telinga
Letak nasofaring yaitu dekat dengan muaratuba eustakius, sehingga ganggua yang
timbul dapat berupa tinitus, rasa tidak enak ditelinga bahkan kadang-kadang
timbul nyeri pada telinga (otolgia).
3. Gejala mata
Nasofaring berhubungan dan dekat dengan rongga tengkorak melalui beberapa
lubang. Penjalaran dari karsinoma melalui foramen laserum akan mengenai saraf
otak iii, iv dan vi. Gejala yang nampak dari gangguan tersebut adalah diplopia dan
neuralgia trigeminal.
4. Gejala saraf
Proses karsinoma yang lanjut akan mengenai saraf otak ix, x, xi dan xii. Penderita
akan mengalami kesulitan dalam mrngunyah.
Penatalaksanaan medis
1. Radioterapi
2. Kemoterapi
3. Pembedahan.
Rencana keperawatan terintergrasi
1. Kanker
2. Kehilangan
3. Kemoterapi dan radioterapi
4. Pembedahan
Pengkajian data dasar
1. Riwayat atau adanya faktor resiko
- Perokok berat
- Peminum alkohol
- Terpapar terhadap lingkungan karsinoma (polusi udara, arsenik,
debu logam, asap kimia dll)
2. Pemeriksaan fisik
A. Sistem pernafasan
- Epistkasis
- Hidung tersumbat
- Dispnea
- Infeksi saluran pernafasan berulang
- Disfagia
B. Sistem pendengaran
- Tinitus
- Rasa tidak enak di telinga
- Nyeri pada telinga
C. Sistemsaraf dan mata
- Nyeri saat mengunyah
- Sukar membuka mata (diplopia)
Pemeriksaan penunjang
1. Ct-scaning daerah kepala dan leher
2. Pemeriksaan serologi ig a anti ea dan vca
3. Biopsi
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN
Proses Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. K
Dengan diagnosa Karsinoma Faring Ruangan RA 5
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama :Tn. K
Umur : 47 Tahun
Alamat : Sei mencirim
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Status perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 17 Januari 2015
Tanggal pengkajian : 27 Februari 2015
Dx Medis : GGK + Hipertensi
Penanggung Jawab : Ny. S
Hubungan : Suami
Umur : 45 tahun
Alamat : Sei mencirim
2. Keluhan Utama
Penderita mengeluh kesulitan dalam menelan makanan dan makanan yang
sudah masuk sering keluar (muntah).
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penderita megalami keluhan tersebut sejak 1,5 bulan yang lalu dan
sebelumnya kira-kira 2 bulan yang lalu penderita sering mengalmi mimisan.
Kadang-kadang merasa sesak nafas. Keluhan tersebut berlagsung terus
menurus, penderita merasa lemas dan sakit kepala sehingga berobat ke
poliklinik tht rsud dr. Soetomo . Dari poliklinik thtdisarankan untuk rawat
inap.
Adapun penyakit yang pernah diderita dalam 6 bulan terakhir yaitu tb paru
dan penderita sedang menjalani pengobatan paket (oat) di puskesmas.
Sekarang penderita masih batuk-batuk.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita
ayahnya disertai dengan diabetes millitus
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Adapun penyakit yang pernah diderita dalam 6 bulan terakhir yaitu tb paru
dan penderita sedang menjalani pengobatan paket (oat) di puskesmas.
Sekarang penderita masih batuk-batuk.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan umum :
Penderita mengeluh kesulitan dalam menelan makanan dan makanan yang
sudah masuk sering keluar (muntah). kesadaran compos metris.
b. Tanda Vital
Tekanan Darah : 125/90 mmHg
ND : 80 x / menit
RR : 21x / menit
Temp : 37° C
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 63 kg
Ciri-ciri Tubuh : Sedang, Kulit sawo matang.
c. Pemeriksaan head too
1. Kepala dan rambut
a. Kepala : Kepala tidak kelainan struktur : rambut tebal
Bentuk : berbentuk oval,
Kebersihan : kurang
b. Rambut : rambut hitam,
Kebersihan : bersih
Jenis dan struktur rambut : ikal
C Wajah :
Warna kulit : sawo matang
Struktur wajah : bulat, simetris
2. Mata
a. Bentuk : bulat
b. Palpebra : tidak bengkak
c. Pupil : mengecil saat bereaksi terhadap cahaya/ isokor
d. Konjungtiva : tidak anemis
e. Kornea : tampak kurang bening
f. Visus : ketajaman tidak terkaji
g. Tekanan bola mata: tertekan apabila membuka mata.
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : tualang hidung normal, tampak
mancung, Tidak ada deviasi
b. Lubang hidung : lengkap, simetris, bulu ada. Tidak ada Secret
c. Cuping hidung : Lebar, simetris, tidak ada kelainan
4. Telinga
a. Bentuk telinga : bentuk simetris.
b. Ukuran telinga : lebar, caplang, simetris
c. Lubang telinga : tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen.
d. Ketajaman pendegaran : kemampuan mendengar klien masih baik,
masih dapat mendengar sapaan dengan normal.
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : kering dan terlihat pucat
b. Keadaan gusi dan gigi : gusi baik, tidak ada luka, dan tidak lengkap
lagi.
c. Keadaan lidah : kering selalu haus
d. Orafaring : adanya nyeri tekan dan sulit menelan
6. Leher
a. Posisi trachea : tidak normal
b. Thyroid : adanya pembengkak.
c. Suara : serak-serak basah
d. Kelenjar limfe : adanya kelenjar
e. Vena jugularis : saat dilakukan pengkajian vena teraba jelas
f. Denyut nadi korotis : 15 X / menit.
d. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan : bersih
2. Kehangatan : hangat
3. Tugor kulit : sedang
4. Warna : sawo matang,
5. Kelembapan : kering
6. Kelainan pada kulit : kering + pucat
e. Pemeriksaan thorakx/dada
1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks : simetris, kiri dan kanan (Normal)
b. Pernafasan : vesikuler
c. Frekuensi : 12 x/mnt
d. Irama : reguler dengan irama teratur
e. Tanda kesulitan bernafas : klien mengalami mempunyai keluhan
kesulitan bernapas
2. Pemeriksaan paru
a. Palpasi getaran suara : tidak adanya nyeri tekan
b. Perkusi : adanya taktilpremitus
c. Auskultasi : reguler
3. . Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : tidak terlihat pembesaran jantung
b. Palpasi : tidak ada teraba pembesaran jantung
c. Perkusi : Redup
4. Auskultasi
a. Bunyi jantung I : Bunyi jantung I (SI):+
Bunyi jantung II (SII) :+
Bunyi jantung III (SIII): Tidak ada
Murmur :Tidak ada
b. Bunyi jantung II : Terdengar suara II/ Dup
c. Bunyi jantung tambahan : Tidak ada suara jantung tambahan
d. Murmur : Tidak terdengar suara murmur
e. Frekuensi : 82 x/ menit
f. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
Bentuk abdomen : normal / semakin kurus dan kering.
Benjolan dan massa : tidak ada benjolan
Bayangan pembulu darah : tidak terlihat
2. Auskultasi
Peristaltic usus : terdengar peristaltik
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : adanya nyeri pada abdomen
Benjolan dan masa :tidak ada benjolan dan masa
Tanda acites : tidak adanya tanda acites
Hepar : tidak ada keluhan pada hepar
Lien : keadaan lien baik
Titik Mc. Burney : tidak ada
4. Perkusi
Suara abdomen : kanan dan kiri redup
Pmeriksaan acites : tidak adanya pembengkakan pada abdomen
Oksigenasi
1) Sesak nafas : ada
2) Batuk : ada
3) Sputum : ada
4) Nyeri dada : ada
5) Hal yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada : tidak ada
6) Riwayat penyakit : ada
7) Riwayat merokok : aktif
F. Eliminasi fekal/bowel
1) Frekuensi : 1 x/hari
2) Waktu : Pagi hari
3) Warna : kuning kecoklatan, tidak ada darah
4) Konsistensi : lembek
5) Bau : khas
6) Ggn. Eliminasi bowel : tidak ada
7) Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : Mandiri
G. Eliminasi urin
1) Frekuensi : 3-4x/hari
2) Warna : kuning jernih, tidak ada hematuria
3) Jumlah : tidak terkaji
4) Ggn. Eliminasi bladder : Tidak ada
5) Riwayat dahulu : Tidak ada
6) Penggunaan kateter : Tidak ada
7) Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : Mandiri
8) Keluhan : tidak ada
H. Sensori, persepsi dan kognitif
1) Ggn. Penglihatan : Tidak ada
2) Ggn. Pendengaran : ada
3) Ggn. Penciuman : Tidak ada
4) Ggn. Sensasi taktil : Tidak ada
5) Ggn. Pengecapan : ada
6) Riwayat penyakit : Tidak ada
Terapi
- Amitriptilin 0-0-1/2
- Dulcolac 1xii tab
- Diet lewat ngt
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan bta (i, ii, iii) negative
Pemeriksaan hb 10,8 gr%.
Nasofaringoskop
Biopsi
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS:
-bertanya tentang
penyakitnya
-mengeluhkan tentang
berat penyakitnya.
DO:
-tampak gelisah
Cemas
Bingung
Pucat
Kurangnya informasi
tentang
perkembangan
penyakitnya.
Cemas
DS Penekanan pada Ketidakseimbangan
-mengeluh sakit saat
menelan makanan.
-mengeluh muntah
selama 1,5 bulan
DO :
-mengeluh lemas
-terpasang ngt
-bb 37 kg, tb 162 cm
ujung saraf
bebas pada
daerah
faring,
sehingga
terjadi nyeri
pada saat
menelan.
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh.
DS :
-mengeluh lemas
DO :
-makan, minum,
mandi dibantu.
-terpasang ngt
Kondisi yang
lemah,
terjadi
punurunan
kekuatan dan
terpasang
alat-alat
medis.
Defisit perawatan
diri
Diagnosa Keperawatan.
1. Kecemasan berhubungan denga faktor keturunan, stress perubahan status
kesehatan, ancaman, perubahan konsep diri.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh
faktor biologis, psikologid dan ekonomi.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan dan kurangnya
motivasi, hambatan lingkungan, nyeri, kerusakan persepsi dan kecemasan
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Dengan Nanda (NOC,NIC)
Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan berhubungan
denga faktor keturunan,
stress perubahan status
kesehatan, ancaman,
perubahan konsep diri.
NOC
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama .... klien
kecemasan teratasi
dengan kriteria hasil :
1. Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
2. Mengidentifikasi
mengungkapkan dan
menunjukkan tekhnik
untuk mengontrol
cemas
3. Vital sign dalam batas
normal
4. Postur tubuh, eksperesi
NIC
1. Gunakan pendekatan
yang menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas
harapan terhadap
pelaku pasien
3. Jelaskan semua
prosedur dan apa yang
dirasakan selama
prosedur.
4. Berikan informasi
aktual mengenai
diagnosa
5. Dengarkan dengan
penuh perhatian.
6. Indikasi tingkat
kecemasan
wajah, bahasa tubuh
dan tingkat aktifitas
menunjukkan
berkurangnya cemas.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk
memasukkan atau
mencerna nutrisi oleh
faktor biologis,
psikologid dan ekonomi.
NOC.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama ..... nutrisi kurang
teratasi dengan kriteria
hasil :
1. Albumin serum
2. Pre albumin serum
3. Hematokrit
4. Hemaglobin
5. Total ironbinding
capacity
6. Jumlah limfosit.
NIC
1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Kolaborasi denga ahli
gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien.
3. Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian
4. Monitor adanya
penurunan BB dan
gulah darah.
5. ,omitor lingkungan
selama makan.
6. ,onitor turgor kulit
7. Monitor kekeringan,
rambut kusam, total
protein Hb dan kadar
Ht
8. Monitor mual dan
muntah
9. Monitor intake
nutrisi.
Defisit perawatan diri
berhubungan dengan
penurunan dan kurangnya
motivasi, hambatan
lingkungan, nyeri,
kerusakan persepsi dan
kecemasan
NOC
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Selama … defisit
perawatan diri teratasi
dengan kriteria hasil :
1. Klien terbebas dari bau
badan
2. Menyatakan
kenyamanan terhadap
kemampuan untuk
melakukan ADLs
3. Dapat melakukan
ADLs dengan bantuan
NIC :
1. Monitor kemampuan
klien untuk perawatan
diri yang mandiri
2. Monitor kebutuhan
klien untuk alat – alat
bantu untuk kebersihan
diri.
3. Dorong klien untuk
melakukan aktifitas
sehari hari yang
normal sesuai
kemampuan yang
dimiliki.
4. Ajarkan klien /
keluarga untuk
mendorong
kemandirian untuk
memberikan bantuan.
5. Berikan aktifitas rutin
sehari hari sesuai
kemampuan.
BAB IVPEMBAHASAN
Kesimpulan
Pada kasus kanker laring atau karsinoma laring, dapat dilakukan
pengobatan dengan radiasi dan pengangkatan laring (Laringektomi).
Pengobatan dipilih berdasar stadiumnya. Radiasi diberikan pada stadium 1 dan
4. Alasannya mempunyai keuntungan dapat mempertahankan suara yang
normal, tetapi jarang dapat menyembuhkan tumor yang sudah lanjut, lebih-
lebih jika sudah terdapat pembesaran kelenjar leher.
Kasus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada satu pita
suara, dan masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita dengan
keadaan yang demikian dapat sembuh sempurna dengan radioterapi serta dapat
dipertahankannya suara yang normal.
.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Jakarta: EGC
Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:EGC.
Somantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba.
Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Rab, Tabrani. 2000. Agenda Gawat Darurat (Critical Care) jilid 2.
Bandung: PT. Alumni.
Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah.Vol II. Edisi 8. Jakarta : EGC.
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari /
Tanggal
Diag
nosa
Waktu Implementasi Evaluasi
1 22.02.15 1 09.30 Mengkaji tanda-tanda
vital
Mengkaji tanda-tanda
nyeri dan cemas
Menganjurkan teknik
relaksasi
Berkolaborasi dengan
tim Dokter dalam
pemberian obat analgetik
S:
Klien kelihatan lemah dan
pucat, meringis dan cemas
O:
TTV: TD: 130/90 mmHg
N: 68x/menit
RR : 22x/menit
T: 37 °C
A: masalah teratasi sebagian
Mual
Cemas
Demam
Kgd dicek ulang
P: intervensi dilanjutkan
Tingkat kecemasan
Ko;aborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat.
2 22.02.15 2 11.00 1. Mengkaji status nutrisi
DS: klien mengatakan
berat badannya menurun
sejak sakit
DO: BB 46 kg turun
menjadi 35 kg
2. Menimbang berat badan
klien
DS: klien mengatakan
bersedia untuk di timbang
S : Klien mengatakan masih
sering merasakan mual
nafsu makan berkurang
O :Wajah kelihatan meringis,
pucat dan gelisah
A : masalah belum teratasi
Berat badan
DO: BB badan klien 35
klien mengatakan nafsu
makannya berkurang sejak
sakit
Asupan nutrisi.
Pantau aktifitas
P : Intervensi dilanjutkan.
Pantau berat badan
Asupan nutrisi
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
3 09.02.15 3 12.00 1. Memberikan posisi
senyaman mungkin
2. Memantau asupan nutrisi.
3. Memantau keadaan kulit
4. Memantau keadaan
perawatan dirim cara
berpakaian kebersihan diri
S : Klien mengatakan masih
sering merasakan mual
muntah, malas
melakukan kebersihan
diri
O :Wajah kelihatan meringis,
pucat dan gelisah
kersihan kotor
A : masalah belum teratasi
Keberihan kulit
Asupan nutrisi.
P : Intervensi dilanjutkan.
Pantau berat badan
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
4 10.02.15 1 10.00 Mengkaji tanda-tanda
vital
Mengkaji tanda-tanda
nyeri dan cemas
Menganjurkan teknik
relaksasi
Berkolaborasi dengan
tim Dokter dalam
pemberian obat analgetik
S:
Klien kelihatan lemah dan
pucat, meringis dan cemas
O:
TTV: TD: 130/90 mmHg
N: 68x/menit
RR : 22x/menit
T: 37 °C
A: masalah teratasi sebagian
Mual
Cemas
Demam
Kgd dicek ulang
P: intervensi dilanjutkan
Tingkat kecemasan
Ko;aborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat.
5 10.02.15 2 10.45 1. Mengkaji status nutrisi
DS: klien mengatakan
berat badannya menurun
sejak sakit
DO: BB 46 kg turun
menjadi 35 kg
2. Menimbang berat badan
klien
DS: klien mengatakan
S : Klien mengatakan masih
sering merasakan mual
nafsu makan berkurang
O :Wajah kelihatan meringis,
pucat dan gelisah
A : masalah belum teratasi
bersedia untuk di timbang
DO: BB badan klien 35
klien mengatakan nafsu
makannya berkurang sejak
sakit
Berat badan
Asupan nutrisi.
Pantau aktifitas
P : Intervensi dilanjutkan.
Pantau berat badan
Asupan nutrisi
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
6 10.02.15 3 11.15 1. Memberikan posisi
senyaman mungkin
2. Memantau asupan nutrisi.
3. Memantau keadaan kulit
4. Memantau keadaan
perawatan dirim cara
berpakaian kebersihan diri
S : Klien mengatakan masih
sering merasakan mual
muntah, malas
melakukan kebersihan
diri
O :Wajah kelihatan meringis,
pucat dan gelisah
kersihan kotor
A : masalah belum teratasi
Keberihan kulit
Asupan nutrisi.
P : Intervensi dilanjutkan.
Pantau berat badan
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.