Askep Inpartu Kb Rsud Sleman Rev
description
Transcript of Askep Inpartu Kb Rsud Sleman Rev
ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA Ny.M G2P1A0 UMUR
KEHAMILAN 41 MINGGU DENGAN PARTUS SPONTAN
DI KAMAR BERSALIN RSUD SLEMAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik
Keperawatan Maternitas II
Disusun oleh:
1. Dita Amanda Sakti NIM. P07120111008
2. Feri Suhindra NIM. P07120111015
3. Fery Agustina NIM. P07120111016
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................... 2
II. BAB II TINJAUAN TEORI
Tinjauan Teori.................................................................................... 3
III. BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian umum........................................................................ 24
B. Asuhan Kala I .............................................................................. 32
C. Asuhan Kala II ............................................................................. 39
D. Asuhan Kala III ............................................................................ 45
E. Asuhan Kala IV ............................................................................ 50
IV. BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 57
B. Saran .......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA Ny.M G2P1A0 UMUR
KEHAMILAN 41 MINGGU DENGAN PARTUS SPONTAN
DI KAMAR BERSALIN RSUD SLEMAN
Disahkan:
Hari/Tanggal :................
Disusun oleh:
1. Dita Amanda Sakti NIM. P07120111008
2. Feri Suhindra NIM. P07120111015
3. Fery Agustina NIM. P07120111016
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
( Bekty Listyandari, S.ST )
Pembimbing Pendidikan
( Yustiana Olfah, APP, M.Kes )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan(setalah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai(inpartu) sejak
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks(membuka dan menipis)
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi
uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks. (Depkes RI, 2008).
Pada saat ini Angka Kematia Ibu dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia
masih sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Angka kematian
Ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal adalah 40 per
1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka angka
Kematian Ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysia, 10 kali lebih
tinggi daripada Thailand dan 5 kali lebih tinggi di Filipina.
Angka Kematian Ibu diIndonesia bervariasi dari yang paling rendah yaitu 130 per
1.000.000 kelahiran hidup di Yogyakarta 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat,
sampai yang paling tinggi 1.340 per 100.000 kelahiran hidup di Nusa Tenggara Barat.
Variasi ini disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan
masyarakat, disamping infrastruktur yang ada.
Pada tahun 2012 angka persalinan fisiologis di RSUD Sleman mencapai 329
kejadian, persalinan dengan infeksi 312 kejadian, persalinan normal dengan postdate
mencapai 304 kejadian, persalinan dengan kelainan letak janin ada 260 kejadian,
perdarahan dan kehamilan muda 196 kejadian, preeklamsi 101 kejadian, IUVD mencapai
48 kejadia dan perdarahan post partum mencapai 30 kejadian. Suatu hal yang penting
adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan. Walaupun
kualitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
dipengaruhi banyak faktor, namun kemampuan tenaga kesehatan merupakan faktor utama.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis membuat asuhan keperawatan dengan
judul “Asuhan Keperawatan Intrapartum pada Ny.M G2P1A0 umur kehamilan 41 minggu
dengan Partus Spontan di Kamar Bersalin RSUD Sleman”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah “Bagaimana asuhan
keperawatan intrapartum pada persalinan spontan?”.
C. Tujuan
Tujuan umum :
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan intrapartum pada
persalinan spontan
Tujuan khusus:
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien intrapartum dengan persalinan
spontan
2. Mahasiswa dapat menyusun diagnosis keperawatan pasien intrapartum dengan
persalinan spontan
3. Mahasiswa dapat menyusun perencanaan keperawatan pasien intrapartum dengan
persalinan spontan
4. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan pada pasien intrapartum
dengan persalinan spontan
5. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi dan dokumentasi pada pasien intrapartum
dengan persalinan spontan
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang keperawatan maternitas khususnya
intrapartum pada persalinan spontan
2. Membandingkan teori dan penerapan dari keperawatan maternitas khususnya
intrapartum pada persalinan spontan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari, tanggal : Senin, 30 September 2013
Pukul : 09.00WIB
Oleh : Dita, Feri, Fery
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan dokumentasi
Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. MH
Tanggal lahir : 17 Januari 1977
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Alamat : Gesikan, merdikorejo, tempel, sleman
Tanggal Masuk : 30 september 2013 jam 08.00
Dx Medis : Intra partum G2P1Ab0Ah1
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Gesikan, merdikorejo, tempel, sleman
Hubungan : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
(a) Keluhan utama
Klien datang ke RSUD Sleman pada pukul 08.00 dengan rujukan dari
Puskesmas Mlati II karena sudah melewati HPL (20 September
2013), klien merasa kenceng-kenceng seperti mau melahirkan tetapi
belum teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak tanggal 29 september
2013 jam 22.00 WIB.
(b) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan kedua. Klien menyatakan melakukan ANC
secara teratur di puskesmas sebanyak 7 kali. Tidak ada keluhan
selama 3 trimester. Klien menyatakan mengalami mual muntah tidak
berkebihan. Tidak ada hipertensi selama kehamilan. Usia kehamilan
sekarang 41 minggu 3 hari.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi,
diabetes mellitus, TBC, penyakit menular, penyakit menurun atau
keganasan lainnya.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Klien menarche pada usia 11 tahun, dengan siklus 28 hari dan
lama rata-rata 6-7 hari. Tidak ada keluhan selama haid.
HPHT : 13 Desember 2012
HPL : 20 September 2013
(2) Riwayat Pernikahan
Klien sudah menikah 2 kali, klien menikah pertama kali pada usia
24 tahun dan melahirkan pada usia 25 tahun. Kemudian klien
menikah lagi pada tahun 2012 sehingga usia pernikahaan saat
ini adalah 1 tahun.
(3) Riwayat Persalinan sebelumnya :
Klien melahirkan pertama kali pada usia 25 tahun, bayi lahir
spontan berjenis kelamin perempuan, umur kehamilan cukup
bulan dengan BB 2000 gram
(4) Riwayat KB
Klien mempunyai riwayat menggunakan KB suntik tiap 3 bulan
pada pernikahaan pertamanya, saat pernikahan kedua klien
belum menggunakan KB.
(5) Riwayat Gangguan Reproduksi
Klien menyatakan tidak memiliki riwayat gangguan reproduksi.
b. Riwayat Kesehatan keluarga
1) Genogram
Keterangan:
= perempuan
= laki-laki
= klien
= garis pernikahan
= garis keturunan
= keluarga yang tinggal serumah
2) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, DM, penyakit menular, menurun dan keganasan lainnya.
3. Pola Kebiasaan
a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
Klien mengatakan nafsu makan meningkat, ± 5 kali sehari dengan nasi,
sayur dan lauk. Klien mengatakan minum ± 8-10 gelas per hari. Selama
masa kehamilan klien lebih sering minum air putih dan susu ibu hamil.
Menjelang persalinan klien tidak nafsu makan karena merasa kesakitan.
2) Pola eliminasi
Klien mengatakan frekuensi b.a.k di rumah meningkat pada akhir
kehamilan dan klien mengalami susah BAB
3) Pola aktivitas-istirahat
Klien mengatakan ketika dirumah aktifitas klien seperti biasa tetapi tidak
dapat melakukan aktifitas yang berat-berat. Menjelang persalinan ADL klien
dibantu suaminya. Klien mengatakan dapat tidur cukup dirumah sejak jam
21.00-04.00.
4) Kebersihan diri
Klien menyatakan mandi dua kali sehari. Klien menyatakan ingin selalu
menjaga kebersihan dirinya karena akan merasa lebih nyaman.
b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual
1) Konsep diri
a) Gambaran diri : Klien menerima kehamilan dan kehadiran bayinya
sebagai anggota keluarga baru.
b) Identitas diri : Klien menyadari dirinya sebagai calon ibu bagi janinnya.
Selama kehamilan sampai setelah persalinan klien tidak memiliki
gangguan dan perubahan identitas diri.
c) Harga diri : harga diri klien meningkat setelah hamil dan akan
melahirkan anak keduannya.
d) Peran diri : peran klien bertambah yaitu menjadi ibu bagi bayinya.
e) Ideal diri : Klien mengatakan berharap anaknya menjadi anak yang
sholeh, berbakti kepada orang tua.
2) Intelektual
Klien mengetahui bahwa kesehatan kehamilannya sangat penting sehinnga
klien kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal di KIA
Klien mengatakan mengetahui tentang proses melahirkan karena ini
merupakan kehamilan anak kedua. tetapi klien juga tidak tahu bagaimana
proses mengejan yang efektif dan efisien
3) Hubungan interpersonal
Hubungan klien dengan keluarga, teman dan lingkungannya tidak ada masalah.
Klien menikah saat berusia 26 tahun. Saat ini klien melahirkan pada usia 26
tahun dan ketika berhubungan dengan suami klien mengatakan tidak ada
gangguan seksualitas.
4) Mekanisme koping
Klien mengatakan jika ia memiliki masalah, ia akan bercerita kepada suami.
Saat persalinan klien merasa tenang ketika ditemani suaminya.
5) Support system
Kehamilan klien ini direncanakan. Semua keluarga mendukung klien. Selama
dirawat klien ditunggu oleh suaminya. Klien melahirkan menggunakan
jampersal.
6) Pola kepercayaan-nilai
Klien mengatakan melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Klien percaya bahwa
jika ia berdoa maka akan diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses
persalinannya.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan umum : Bersih, rapi
b. Keadaan umum : Sedang, Composmentis
c. Berat badan : 59,5 kg
d. Tinggi badan : 142 cm
e. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :120/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,5 º C
Respirasi : 24 kali/menit
5. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Bentuk kepala mesochepal, rambut bersih, wajah tidak anemis.
2) Mata
Mata bersih, conjungtiva merah muda dan sclera tidak ikterik, tidak terdapat
kloasma
3) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen keluar dari telinga, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
4) Hidung
Klien terpasang kanul binasal 3-5liter/ menit.
5) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP tidak meningkat.
6) Kulit dan kuku
Kuku bersih dan panjang. Turgor kulit baik, capillary refill < 2 detik, warna kulit
merata.
7) Dada
Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi, tidak ada oedem.
8) Payudara
Puting menonjol, areola warna kehitaman, ASI keluar .
8) Abdomen
Inspeksi
Terdapat striae gravidarum, stretch mark, midline abdomen.
Palpasi
Janin tunggal memanjang.
leopold I : TFU 34,2 cm
Leopold II : punggung di sebelah kiri
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
His 3x/10’/30’’
Auskultasi: DJJ 146x/menit
9) Genetalia :
Bersih, tidak ada varises, tidak bau, labia membesar, tidak ada luka parut
perineum.
Pemeriksaan dalam:
V/u tenang dinding vagina licin, serviks tipis, lunak, pembukaan 2 cm, selaput
ketuban belum pecah, terdapat lendir darah pada sarung tangan setelah
pemeriksaan dalam.
10) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah klien dapat digerakkan secara normal. Tidak dapat
kelainan maupun udema pada ekstremitas klien.Terpasang infuse RL di tangan
kanan.
Kekuatan otot
4 4
4 4
6. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
a. Pemeriksaan Darah Lengkap (30 September 2013)
Komponen Hasil Nilai Normal Satuan
Leukosit 12,14 4.5 – 11 103/uL
Eritrosit 4,13 4.2 – 5.4 103/uL
Hemoglobin 12,2 12 – 16 g/dL
Hematokrit 35,6 37 – 47 %
MCV 36,2 79 – 99 fL
MCH 29,5 27 – 31 Pg
MCHC 34,3 33 – 37 g/dL
Trombosit 331 150 – 450 103/uL
RDW-CV 14,7 11.5 – 14.5 %
RDW-SD 45,1 35 – 47 fL
PDW 9,8 9 – 13 fL
MPV 9,4 7.2 – 11.1 fL
P-LCR 19,4 15.0 – 25 %
b. Pemeriksaan Golongan darah dan Koagulasi
Golongan Darah : O
CT : 8’50”
BT : 4’40”
c. Pemeriksaan HbsAg
HbsAg Negatif
d. Pemeriksaan Gula Darah
GDS 96 mg/dL
7. Persiapan alat
1) Partus Set steril, terdiri dari :
a) Duk 2 buah
b) Sarung tangan 2 pasang
c) Benang tali pusat
d) ½ kocher 1 buah
e) Klem tali pusat 2 buah
f) Gunting tali pusat 1 buah
g) Gunting episiotomy 1 buah
h) Kassa dan deppres 5-6 buah
i) Kapas kering
j) Duk penahan perineum 1 buah
k) 2 air steril (klorin)
l) Heatching set, terdiri dari :
Nald folder 1 buah
Pinset anatomi 1 buah
Pinset cirurgis 1 buah
Gunting benang 1 buah
Jarum, catgut, cromix, ceide
Tampon vagina 1 buah
Kassa/depress 4-5 buah
kom kecil 1 buah
Sarung tangan 1 buah
2) Peralatan non steril :
a) Underpad 2 buah
b) Obat emergency : Oksitosin:syntoxin 10 IU, Lidocaine, Metergin 0,2 mg
c) Kapas kering steril
d) Betadine 10 %
e) Cairan DTT
f) Baskom berisi klorin 2 buah
g) Ember untuk alat tenun kotor
h) Bengkok 2 buah
i) Kendil untuk plasenta
j) Waslap
k) Pembalut wanita
l) Pakaian bayi (baju, popok, sepasang sarung tangan dan sarung kaki,
topi)
m)Kain untuk bedong
B. Asuhan Keperawatan Kala I-IV
1. Kala I
a. Pengkajian Kala I
Tanggal : 30 September 2013
Jam : 22.30 WIB
1) Keluhan utama
Klien mengeluh kenceng-kenceng lebih teratur. Klien mengatakan dorongan
b.a.k dan b.a.b meningkat. Klien tampak gelisah dan tidak bisa tenang.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus, kepala bayi masuk pap
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri terus menerus
3) Keadaan Psikologis Ibu
Klien cemas dan ingin segera melahirkan dengan lancar
Pengkajian Hasil
TD 110/70 mmHg
Nadi 80 kali/menit
Suhu Afebris
RR : 26 x permenit
Aktifitas Rahim Adanya gerakan janin, ibu merasakan
kontraksi pada perutnya.
Masukan dan haluaran Klien minum teh setengah gelas saat akan
melahirkan dan klien belum b.a.k
Distensi kandung kemih Terdapat distensi kandung kemih
Show Adanya lendir bercampur darah dengan
jumlah sedikit.
Pemeriksaan Leopold I. TFU 34,2 cm
II. Punggung sebelah kiri ibu
III. Presentasi kepala
IV. Kepala janin sudah masuk pintu
atas panggul
DJJ 132x/menit
Genetalia eksternal Labia membesar, tidak ada luka parut, tidak
ada varises
Pemeriksaan dalam v.u tenang, dinding vagina licin, servix tipis,
lunak, pembukaan 3 cm( jam 22.30),
presentasi kepala, selaput ketuban belum
pecah, terdapat lendir darah pada sarung
tangan setelah pemeriksaan dalam. His
3x/10’/30’’
b. Analisis Data Kala I
Hari, tanggal : Senin, 30 September 2013
Jam : 22.30 WIB
Data Masalah Etiologi
DS:
a. Klien meminta ditemani suami
atau perawat
b. Klien mengatakan kurang
mengetahui tentang bagaimana
proses melahirkan.
c. Klien mengatakan tidak tau
bagaimana proses mengejan
yang efektif dan efisien
DO:
Klien tampak gelisah dan tidak bisa
tenang
Ansietas sedang Kurang
pengetahuan
tentang prosedur
persalinan
DS : Kurang Kurang terpapar
a. Ibu mengatakan tidak tahu kapan
waktu untuk mengejan
b. Ibu mengatakan tidak tahu cara
mengejan yang benar
DO :
a. Ibu tampak selalu ingin mengejan
ketika ada kontraksi
b. Ibu selalu bertanya kapan
bayinya lahir
pengetahuan informasi tentang
proses persalinan
DS :
a. Ibu mengatakan BAK
menggunakan pispot ditempat
tidur.
b. Ibu mengatakan kenceng-
kenceng sudah mulai teratur.
DO:
a. Hasil pemeriksaan dalam klien
jam 22.30 3 cm.
b. Klien terpasang kanule binasal
O2 3l/menit
c. RR : 26 x permenit
Intoleransi aktivitas Proses persalina
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala I
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Senin, 30 September
Jam 22.30
Ansietas sedang berhubungan
dengan kurang pengetahuan
tentang prosedur persalinan,
ditandai dengan:
DS:
a. Klien meminta ditemani
suami atau perawat
b. Klien mengatakan kurang
mengetahui tentang
bagaimana proses
melahirkan.
c. Klien mengatakan tidak tau
bagaimana proses mengejan
yang efektif dan efisien
DO:
Klien tampak gelisah dan tidak
bisa tenang
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama kala 1 ansietas
klien dapat teratasi
dengan riteria:
a. Klien mengetahui
proses persalinan
dan kapan bayinya
akan lahir
b. Klien mengetahui
kapan harus
mengejan
c. Kegelisahan klien
berkurang
a. Bina hubungan saling
terbuka dan saling percaya
dengan klien
b. Tunjukkan sikap menerima
rasa takut dan kecemasan
klien
c. Beri tahu klien tentang
proses persalinan dan
nyeri yang normal
d. Ajarkan klien kapan harus
mengejan
e. Dampingi klien
Feri
a. Hubungan saling terbuka
dapat meningkatkan
kepercayaan klien
kepada tenaga
kesehatan
b. Pengungkapan rasa
takut dan kecemasan
klien akan membantu
klien dalam mengatasi
kecemasannya.
c. Pengetahuan
menyebabkan
penurunan kecemasan
d. Pengetahuan tentang
mengejan mengurangi
kecemasan
e. Pendampingan
menurunkan kecemasan
Feri
2. Senin, 30 September
Jam 22.30
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang
terpapar informasi ditandai
dengan:
DS :
a. Ibu mengatakan tidak tahu
kapan waktu untuk mengejan
b. Ibu mengatakan tidak tahu
cara mengejan yang benar
DO :
a. Ibu tampak selalu ingin
mengejan ketika ada
kontraksi
b. Ibu selalu bertanya kapan
bayinya lahir
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama kala 1, klien
mampu memahami
proses persalinan
dengan kriteria :
Klien dapat bersikap
kooperatif
Emosi klien stabil
Kecemasan klien
berkurang
a. Berikan pemahaman tentang
proses persalinan
b. Anjurkan pengungkapan
perasaan
c. Beri penguatan terhadap
mekanisme koping positif
dan bantu relaksasi
a. Kurang pengetahuan,
kesalahan konsep atau
harapan tidak realistis
akan berdampak negative
pada kemampuan koping.
b. Membantu perawat
memahami kebutuhan
klien dan membantu klien
untuk menerima masalah
yang dihadapi klien.
c. Membantu klien dalam
mempertahankan atau
meningkatkn kontrol
emosi.
3. Senin, 30 September
Jam 22.30
Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan proses kelahiran ditandai
dengan:
DS :
a. Ibu mengatakan BAK
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama kala 1 intoleransi
aktivitas klien dapat
teratasi dengan criteria :
a. RR dalam batas
a. Observasi vital sign dan
kontraksi dan pemeriksaan
dalam ibu setiap 4 jam
sekali.
b. Bantu ibu dalam memenuhi
a. Perubahan tanda vital
menunjukan pasien
tidak toleran terhadap
aktivitas
b. Memenuhi kebutuhan
menggunakan pispot
ditempat tidur.
b. Ibu mengatakan kenceng-
kenceng sudah mulai teratur.
DO:
a. Hasil pemeriksaan dalam
klien jam 22.30 3 cm.
b. Klien terpasang kanule
binasal O2 3l/menit
c. RR : 26 x permenit
normal (20-24) x
permenit
b. ADL terpenuhi
sesuai kemampuan
c. Pasien merasa
nyaman
d. Tidak terjadi injury
kebutuhan ADL.
c. Anjurkan klien untuk miring
ke kiri
d. Kelola pemberian O2
melalui kanule binasal 3
l/menit
ADL pasien
c. Melancarkan aliran
darahke janin
d. Mencukupi suplai
oksigenibu dan janin
d. Catatan perkembangan kala I
No
Dx
Hari/
tanggalImplementasi Evaluasi TTD
1 Senin,
30 Sept
2013
Selasa,
1
Oktober
2013
23.30
04.00
a. Membina hubungan
saling terbuka dan
saling percaya
dengan klien
b. Menunjukkan sikap
menerima rasa takut
dan kecemasan klien
c. memberi tahu klien
tentang proses
persalinan dan nyeri
yang normal.
d. Mengajarkan klien
kapan harus
mengejan
e. Mendampingi klien
S: klien menyatakan paham
proses persalinan dan kapan
harus mengejan
O:klien tidak mengejan sebelum
dipimpin untuk mengejan
A:tujuan tercapai
P:observasi kecemasan klien
dan dampingi klien
2 Senin,
30 sept
2013
a. pemahaman tentang
proses persalinan
b. Menganjurkan
pengungkapan
perasaan
c. Memberi
reinforcement
terhadap mekanisme
koping positif dan
bantu relaksasi
S: klien menyatakan paham
O:klien mematuhi instruksi
dengan baik dan belum
mengejan.
A: tujuan tercapai
P: anjurkan klien mengejan saat
sudah waktunya
3 Senin,
30sept
2013
a. Menganjurkan pasien
miring kiri.
b. Membantu pasien
untuk BAK
S : klien mengatakan
kontraksinya semakin sering dan
kuat
O : RR :26 x permenit
Klien tampak nyaman
A : tujuan tercapaisebagian
P : anjurkan pasien
mempertahankan posisi miring
kiri.
2. Kala II
a. Pengkajian kala II
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 05.30 WIB
1) Keluhan utama : klien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan klien
menyatakan ingin mengejan dan BAB.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus, desakan kepala bayi dan
distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah perut, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri 9
T : nyeri terus menerus
Pengkajian Hasil
Janin Janin tunggal, presentasi kepala
Kepala masuk 5/5 bagian
DJJ: 150 x/menit
Kondisi ibu Usaha mengejan baik, posisi litotomi, adanya
tekanan pada rektum sehingga ibu merasa
seperti ingin BAB,tidak ada tanda dehidrasi dan
kelelahan. Ibu belum bisa mengejan dengan
efektif. Ibu tidak dapat mengikuti perintah dengan
baik
Amnion Warna kuning keruh, tidak pekat, jumlah cukup
Jalan lahir Kepala janin masuk dasar pap,pembukaan 10,
vulva dan anus membuka, perinium tidak ada
tanda ruptur.
Show Adanya lendir darah dan ketuban
Dukungan psikologis Klien mendapat dukungan dari suami klien yang
menemani saat persalinan.
Proses Persalinan
Waktu Proses
5.35 Pasien tampak ingin mengejan, portio tidak teraba,
kepala turun
6.10 Partus spontan presentasi kepala, Apgar score 7/9, jenis
kelamin laki-laki,BBL 3600 gram
6.15 Plasenta lahir spontan, lengkap, manual eksplorasi
kesan bersih, kontraksi uterus baik, uterus 2 jari diatas
umbulikus,perineum utuh, perdarahan normal
b. Analisa Data kala II
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 05.30
Data Masalah Etiologi
DS:
a. Klien mengeluh kenceng-kenceng makin
sering dan klien menyatakan ingin
mengejan dan BAB.
b. Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus,
desakan kepala bayi dan distensi
perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen,
pinggang dan perineum
S : Skala nyeri 9
T : nyeri terus menerus
DO:
a. Kepala janin sudah masuk pap
b. PD : pembukaan 10
c. Vulva dan anus membuka
d. Ibu tampak kesakitan dan ingin mengejan
Koping
individu tidak
efektif
Pengarahan
persalinan yang
berlawanan
dengan
keinginan
fisiologis wanita
untuk mengejan
DS : ibu mengatakan ingin mengejan dan ingin Resiko injury Pengeluaran
BAB
DO :
a. Ibu mengejan sebelum waktunya
b. Perineum tampak menipis dan anus
terbuka.
c. Pemeriksaan dalam pembukaan sudah
lengkap
d. Ketuban sudah pecah spontan
e. Ibu terpasang infuse RL + oksitosin 20 tpm
ibu janin spontan
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala II
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Selasa, 1 Oktober 2013
jam 05.30
Koping individu tidak efektif
berhubungan dengan pengarahan
persalinan yang berlawanan dengan
keinginan fisiologis wanita untuk
mengejan, ditandai dengan:
DS:
a. Klien mengeluh kenceng-kenceng
makin sering dan klien menyatakan
ingin mengejan dan BAB.
b. Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi
uterus, desakan kepala bayi dan
distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah
abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri 9
T : nyeri terus menerus
DO:
a. Kepala janin sudah masuk pap
b. PD : pembukaan 10
c. Vulva dan anus membuka
Selasa, 1 Oktober 2013
jam 05.30
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama kala 2
koping individu klien efektif
dengan kriteria:
Klien dapat mengejan
maksimal dan efektif
bayi dapat segera lahir
Kala II <2jam
Skala nyeri <8
Selasa, 1 Oktober 2013
jam 05.30
a. Atur posisi klien
dengan posisi litotomi
b. Anjurkan klien untuk
napas dalam
c. Latih klien untuk
mengejan secara
efektif
d. Persiapkan cairan
infus dan oksitosin
e. Siapkan pertolongan
persalinan
f. Pantau DJJ
g. Siapkan episiotomi
h. Monitor pemberian
Selasa, 1 Oktober 2013
jam 05.30
a. Posisi litotomi membantu
klien dalam pengeluaran
janin
b. Napas dalam membantu
memberikan oksigen
untuk janin dan dapat
mengumpulkan kekuatan
sebelum mengejan.
c. Teknik mengejan yang
benar dapat menghemat
energy ibu
d. Drip oksitosin membantu
kontraksi uterus
e. Persiapan yang baik
memperlancar persalinan
f. Pemantauan DJJ
memberikan
pengetahuan tentang
keadaan janin
g. Episiotomi melebarkan
jalan lahir
h. O2 ibu adekuat
d. Ibu tampak kesakitan dan ingin
mengejan
O2
i. Siapkan pertolongan
BBL
Fery
meningkatkan DJJ dan
menyelamatkan bayi
i. Pertolongan BBL
meneylamatkan bayi
Fery
2. Selasa, 1 Oktober 2013
10. jam 05.30
11. Resiko injuri ibu berhubungan dengan
proses pengeluaran janin ditandai
dengan :
DS :
a. ibu mengatakan ingin mengejan
dan ingin BAB
DO :
a. Ibu mengejan sebelum waktunya
b. Perineum tampak menipis dan
anus terbuka.
c. Pemeriksaan dalam pembukaan
sudah lengkap
d. Ketuban sudah pecah spontan
e. Ibu terpasang infuse RL + oksitosin
20 tpm
12.
13.
14.
15.
16. Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama kala II
ibu terhindar dari resiko injury
dengan criteria
17. a. Tanda vital dalam batas
normal
18. TD : systole 120-100 mmhg,
diastole 80-60 mmHg
19. Nadi : 60-100x permenit
20. RR : 20-24 x permenit
21. b. Posisi ibu aman dari injuri
22. c. Perineum terhindar dari
ruptur
23.
a. Kaji elastisitas
perineum
b. Membantu
kateterisasi kandung
kemih
c. Anjurkan ibu
mengejan sesuai
perintah dengan
benar
d. Kelola pemberian
oksitosin 5 IU/500
cc RL 20 tpm
DIta
a. Mengidentifikasi
indikasi dilakukan
episiotomy
b. Mencegah trauma
kandung kemih dan
mempermudah
turunnya janin.
c. Menghindari terjadinya
rupture.
d. Oksitosin memacu
berkontraksinya rahim
Dita
d. Catatan perkembangan kala II
No
Dx
Hari/
tanggal
Implementasi Evaluasi TTD
1 Selasa,
1
Oktober
2013
05.30 a. Memberikan
pemahaman tentang
proses persalinan
b. Menganjurkan
pengungkapan
perasaan
c. Memberi
reinforcement
terhadap mekanisme
koping positif dan
bantu relaksasi
S: klien menyatakan paham
O:klien mengejan dengan baik,
mengikuti instruksi dengan baik,
sehingga bayi dapat lahir
A: tujuan tercapai
P: IMD
2 05.00 a. Mengkaji elastisitas
perineum
b. Memeriksa distensi
kandung kemih
c. Mengelola
pemberian oksitosin
drip 5 IU/ 500ml RL
20 tpm
S : Ibu mengatakan ingin
mengejan, ingin b.a.k
O :Perinium tidak ruptur,
kuntraksi uterus(+), kandung
kemih tidak teraba penuh
A : Tujuan tercapai
P : Manajemen aktif kala III
3. Kala III
b. Pengkajian Kala III
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.10 WIB
1) Keluhan utama: Klien mengeluh nyeri di rahim dan lelah
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya luka akibat proses kelahiran bayi
Q : nyeri bersifat perih di daerah jalan lahir
R : nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : Skala nyeri 8
T : nyeri terus menerus
Pengkajian fokus
Pengkajian Hasil
Plasenta Lahir spontan, manual eksplorasi kesan bersih, lengkap,
insersi tali pusat di tengah agak tepi
Uterus Uterus teraba keras, kontraksi kuat
Jalan lahir Ruptur ringan, tidak terdapat luka episiotomi
Perdarahan Perdarahan dalam batas normal dari pelepasan plasenta
dan rupture <500cc
Intake cairan Intake cairan 200 cc, infuse RL+ oksitosin 20 tpm.
Pertolongan pertama pada BBL
Tanggal lahir : 1 Oktober 2013 jam 6.15 WIB
Jenis persalinan : Spontan pervaginam
Penanganan : - Membersihkan jalan nafas dengan suction
- Memotong dan merawat tali pusat.
- Menghangatkan bayi dengan duk
- Mengidentifikasi jenis kelamin : laki-laki
- Mengidentifikasi distress dan kecacatan : Tidak ada
APGAR score
No Karakteristik Penilaian 1 menit
1. Denyut jantung 2
2. Pernapasan 2
3. Refleks 1
4. Tonus otot 1
5. Warna kulit 1
Total 7
c. Analisa data kala III
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.30 WIB
Data Masalah Etiologi
DS :
a. Ibu mengeluh haus dan lelah
DO :
Risiko deficit
volume cairan
Perdarahan
persalinan
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala III
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2.24. Selasa, 1 Oktober 2013
25. Jam 06.30
Risiko deficit volume cairan
berhubungan dengan perdarahan
persalinan
DS :
a. Ibu mengeluh haus dan lelah
DO :
a. Terdapat perdarahan normal
b. Ibu berkeringat banyak
c. Intake cairan 200 cc + RL infus
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama kala 3,
keseimbangan cairan
adekuat dengan
kriteria:
Pola intake klien
adekuat
Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi
RR: 16-20 x per
menit
N: 60-100 x per
menit
TD:100-120/80-90
mmHg
S: 36,0-37,50C
Turgor kulit elastis
a.Anjurkan banyak minum
selama proses
persalinan jika tidak ada
mual dan muntah
b.Monitor kehilangan
cairan (darah, keringat)
dan tanda-tanda vital,
inspeksi turgor kulit dan
membrane mukosa
terhadap kekeringan
c.Observasi keutuhan
plasenta dan membran
amnion
d.Monitor keras lembutnya
uterus setelah lepasnya
plasenta
e.Kelola pemberian
oksitosin 10 IU IM dan
methergin 0,2 mg IM
Feri
a. Cairan lebih cepat
diabsorbsikan melalui
lambung dibandingkan
dengan makanan padat dan
untuk mencegah dehidrasi
b. Memonitor tanda dehidrasi
lebih dini dapat
menyelamatkan klien
c. Plasenta yang tidak utuh
beresiko mengakibatkan
perdarahan
d. Uterus yang lembek beresiko
perdarahan
e. Oksitosin membantu
kontraksi uterus,
mempercepat lepasnya
plasenta dan methergin
mengurangi resiko
perdarahan.
Feri
d. Catatan perkembangan kala III
Dx
NoHari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD
1 Selasa, 1
Oktober
2013
06.30 a. menganjurkan banyak
minum selama proses
persalinan
b. memonitor perdarahan
c. mengobservasi keutuhan
plasenta
d. mengelola pemberian
oksitosin 10 IU IM dan
methergin 0,2 mg IM
S : klien mengatakan
lemas
O : Klien tidak tampak
dehidrasi berat, turgor
kulit bagus,
perdarahan dalam
batas normal,
TTV PP:
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x / menit
R : 24 x/ menit
S : afebris
A : tujuan tercapai
sebagian
P : monitor TTV dan
perdarahan
4. Kala IV
a. Pengkajian
Hari, Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.45
1) Keluhan utama : Ibu mengeluh nyeri dan mulas di jalan lahir. Ibu lelah dan
lemas.
2) Nyeri :
P : nyeri karena proses persalinan
Q: nyeri terasa perih dan mulas didaerah jalan lahir
R: nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : skala nyeri 7
T : nyeri terus menerus
PENGKAJIAN HASIL
KU dan TTV KU : sedang TD: 110/70 mmHg
Kontraksi uterus Kontraksi uterus baik, fundus uteri 2 jari
dibawah umbilicus
Perineum Ruptur ringan, tidak dilakukan heatcing
Perdarahan Perdarahan <500 cc
Kandung kemih Tidak teraba distensi
Kondisi ibu Stabil, sadar penuh, segera melakukan IMD
Kondisi BBL Bayi sudah lahir, plasenta sudah lahir
lengkap tidak ada robekan, bayi bernafas
baik, warna merah muda, gerak aktif, reflek
mencari putting baik. Antropometri : BBL
3600 gram, LD 34 cm, PB 51 cm, LK, 34 LP
31, Jenis kelamin laki-laki. APGAR skor 5
menit : 9. Injeksi vit k (+)
b. Analisis Data
Data Masalah Etiologi
DS :
a. Ibu mengeluh perih pada jalan lahir
b. Ibu mengatakan takut bergerak
DO :
a. Ruptur perineum ringan
b. P2A0Ah1 hari ke-0
c. Terdapat lokea rubra
Risiko infeksi Pertahanan
tubuh primer
tidak adekuat
(integritas kulit di
perinium tidak
utuh)
DS :
Ibu mengatakan sudah lupa dengan
perawatan setelah melahirkan
DO :
Ibu tampak bingung dengan
perawatan sesudah melahirkan
Kurang
pengetahuan
Kurang terpapar
informasi tentang
perawatan post
partum
DS :
a. Ibu mengatakan lega dan senang
bayi dapat lahir dengan normal
b. Ibu mengatakan bersyukur bayinya
Kesiapan
meningkatkan
menjadi orang tua
Kelahiran bayi
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala IV
NO DIAGNOSAPERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Selasa, 1 Oktober 2013
jam 06.45 WIB
Risiko infeksi berhubungan dengan
pertahanan tubuh primer tidak
adekuat (integritas kulit di perinium
tidak utuh)
DS :
a. Ibu mengeluh perih pada jalan
lahir
b. Ibu mengatakan takut bergerak
DO :
a. Ruptur perineum ringan
b. P2A0Ah1 hari ke-0
c. Terdapat lokea rubra
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama kala 4
klien tidak terjadi infeksi
dengan kriteria:
a. Meningkatnya
penyembuhan luka
b. Bebas tanda-tanda
infeksi (rubor, kalor,
dolor, tumor) luka bekas
jahitan ruptur perinium
c. Tanda vital dalam batas
normal
TD: 100-120/80-90
mmHg
N: 860-100x/menit
R: 16-20x/menit
S:36-37,5oC
a. Observasi tanda-tanda
vital dan tanda infeksi
pada luka jahitan
b. Ajarkan ibu untuk merawat
perinium dan perawatan
luka jahitan secara
mandiri.
c. Anjurkan ibu untuk
merawat luka setiap
selesai mandi
d. Anjurkan ibu menjaga
kebersihan genetalia dan
mengganti pembalut
sesering mungkin
e. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian makanan
tinggi protein selama
dirawat di Puskesmas dan
anjurkan ibu
mengkonsumsi makanan
a. Observasi tanda infeksi
mengetahui
ketidaknormalan lebih dini
b. Perawatan perinium yang
rutin dengan antiseptik
meminimalkan resiko infeksi
c. Merawat luka secara rutin
setelah mandi dapat
mencegah infeksi
d. Genetalia yang bersih bebas
dari bakteri patogen sehingga
mencegah infeksi
e. Makanan tinggi protein
mempercepat penyembuhan
luka
tinggi protein
f. Kelola pemberian
amoxicilin 3 x 500 mg.
Dita
f. Amoxicilin merupakan
antibiotik sebagai profilaksis
Dita
2 Selasa, 1 Oktober 2013
jam 06.45 WIB
Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang terpapar informasi,
ditandai dengan:
DS :
Ibu mengatakan sudah lupa
dengan perawatan setelah
melahirkan
DO :
Ibu tampak bingung dengan
perawatan sesudah melahirkan,
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama kala IV,
pengetahuan klien
meningkat dengan kriteria:
a. Klien dapat mengetahui
perawatan perinium dan
perawatan luka jahitan
b. Klien dapat
mempraktekkan cara
perawatan luka jahitan di
perinium
a. Kaji ulang tentang
kebutuhan belajar klien
b. Jelaskan dan
demonstrasikan
perawatan perinium
c. Kaji pemahaman klien
setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
Feri
a. Dasar untuk melakukan
pendidikan kesehatan
b. Penjelasan dan demonstrasi
membuat klien lebih paham
cara perawatan perinium
dan luka jahitan
c. Mengevaluasi pemahaman
klien mengetahui
perkembangan pemahaman
klien.
Feri
3 Selasa, 1 Oktober 2013
jam 06.45 WIB
Kesiapan meningkatkan menjadi
orang tua berhubungan dengan
kelahiran bayi ditandai dengan :
DS :
c. Ibu mengatakan lega dan
senang bayi dapat lahir dengan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama kala IV
pasien dapat meningkatkan
kesiapan menjadi orang tua
dengan criteria :
a. Mengekspresikan
a. Kaji Grey score ibu dan
bayi
b. Lakukan tindakan IMD
c. Anjarkan cara menyusui
yang benar
a. Mengetahui penerimaan ibu
terhadap bayi
b. Meningkatkan hubungan
ibu-bayi dan menjaga suhu
bayi tetap hangat
c. Mencukupi kebutuhan nutrisi
normal
d. Ibu mengatakan bersyukur
bayinya laki-laki
DO :
c. Ibu tampak menerima
kehadiran bayi
Ibu tampak antusias dengan IMD
keinginan meningkatkan
peran menjadi orang tua
b.Menunjukkan harapan
realistis terhadap anak
c. Bukti perlekatan (IMD)
d. Grey skor baik(skor 12)
Fery bayi
Fery
a. Catatan perkembangan kala IV
Dx
NoHari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD
1 Selasa , 1
Oktober
2013
7.15 a. Menganjurkan
pada klien untuk
selalu menjaga
kebersihan jalan
lahir
b. Mengajarkan ibu
untuk merawat
perinium
d. Menganjurkan ibu
untuk
mengompres
perinium dengan
betadin
e. Mengelola
pemberian
amoxicilin 3 x 500
mg.
S : klien mengatakan
mengerti dengan anjuran
perawat
O : Obat masuk
amoxiclin 500mg
A : tujuan tercapai
sebagian
P : anjurkan ibu
melakukan perawatan
perineum dirumah
2 Selasa , 1
Oktober
2013
7.20 a. Memberikan
penjelasan pada
klien tentang cara
merawat luka
persalinan yang
benar
b. Mendemonstrasik
an kepada klien
tentang
bagaimana
merawat luka
S : klien mengatakan
paham dengan
penjelasan yang
diberikan oleh perawat
O : klien terlihat mampu
mempraktekan cara
merawat luka dengan
baik
A : Tujuan tercapai
P : -
3 Selasa , 1
Oktober
2013
7.20 a. Menilai grey score
b. Melakukan IMD
c. Mengajarikan
teknik menyusui
dengan benar
S : Ibu mengatakan
senang bayi sudah lahir,
berharap bayi selalu
sehat, mulai memahami
cara menyusui
O : Grey score 11, asi (+)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan intrapartum pada persalinan
spontan meliputi pengkajian, menyusun diagnosa keperawatan, menyusun perencanaan
keperawatan, melakukan implementasi dan melakukan evaluasi serta dokumentasi dengan
kasus persalinan normal di kamar bersalin RSUD Sleman.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada kasus Ny. M dengan persalinan normal
didapat diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Kala I
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
b. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur persalinan
2. Kala II
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses pengeluaran janin dan rupture perinium
b. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan pengarahan persalinan yang
berlawanan dengan keinginan fisiologis wanita untuk mengejan
3. Kala III
a. Nyeri akut berhubungan dengan pengeluaran plasenta
b. Risiko deficit volume cairan berhubungan dengan Penurunan intake cairan dan
pengeluaran darah
4. Kala IV:
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses involusi
b. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer tidak adekuat (integritas
kulit di perinium tidak utuh)
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
Ketercapaian tujuan keperawatan belum semua dapat tercapai karena pasien masih
membutuhkan perawatan dan observasi post partum.
B. Saran
Untuk perawat
1. Diharapkan dapat menjaga kerjasama yang bagus yang sudah terjalin antara sesama
perawat maupun tim kesehatan lain
2. Diharapkan memeprtahankan dan meningkatkan kinerja dalam melakukan asuhan
keperawatan sesuai standar
3. Diharapkan dapat mempertahanan sikap profesional dan ramah tamah kepada klien
Untuk praktikan
1. Diharapkan mampu menerapkan teori yangsudah dipelajari dengan praktik nyata di
kamar bersalin RSUD Sleman
2. Diharapkan mampu memanfaatkan kesempatan yang singkat untuk mendapatkan
pembelajaran yang banyak di kamar bersalin RSUD Sleman
3. Diharakan aktif bertanya kepada perawat maupun tim kesehatan lainnya apabila ada hal
yangbelum dimengerti
Untuk Keluarga Klien
1. Diharapkan selalu menaati program pengobatan yang ada
2. Diharakan mampu kooperatif terhadap semua instruksi dari para tenaga kesehatan