Askep - Ima Dengan Trombolitik
-
Upload
gina-apriana -
Category
Documents
-
view
108 -
download
17
description
Transcript of Askep - Ima Dengan Trombolitik
Asuhan Keperawatan Klien Infark Miokard Akut dengan Pengobatan Trombolitik
Keperawatan Medikal Bedah I
Asuhan Keperawatan pada Klien Infark Miokard Akut dengan Pengobatan Trombolitik
Oleh:
Syafrisar Meri Agritubella
04121032
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, Desember 2006
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR
i
BAB I. PENDAHULUAN
1
BAB II. ISI
II.1. Definisi
2
II.2. Etiologi
2
II.3 Klasifikasi
3
II.4. Manifestasi Klinis
3
II.5. Komplikasi
3
II.6. Penatalaksanaan
II.6.1 Penatalaksanaan Medik
II.6.2 Penatalaksanaan Keperawatan
II.7. Proses Keperawatan
II.7.1 Pengkajian
II.7.2 Diagnosa
II.7.3 Implementasi
II.7.4 Intervensi
II.7.5 Evaluasi
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
Penyakit jantung menjadi penyebab kematian yang tertinggi pada masyarakat negara industri. Di Amerika saja penyakit kardiovaskular menyebabkan satu juta kematian tiap tahunnya.
Di Indonesia menurut surveikesehatan rumah tangga (SKRT) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 1996 penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama mortalitas di Indonesia.
Beruntunglah penelitian kardiovaskular meningkatkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi dari sistem kardiovaskular pada orang yang sakit maupun yang sehat. Dan selama 15 tahun terakhir terjadi penurunan yang berangsur-angsur dari angka mortalitas akibat gangguan kardiovaskular, salah satunya adalah penyakit jantung koroner seperti Infark Miokard Akut.
Pengenalan dan penatalaksanaan dini pada infark miokard akut bertujuan untuk memperbaiki kembali aliran darah pembuluh koroner, sehingga terjadi referfusi yang dapat mencegah kerusakan lebih lanjut, serta mencegah kematian mendadak. sAlah satu cara referfusi koroner adalah dengan pemberian pengobatan trombolitik secara intravena.
Pemberian pengobatan trombolitik secara intravena pada infark miokard akut menurunkan angka mortalitas lebih dari 30% (Medical Proses 1995) dan 40% (Critical Care 1995) bahkan referfusi yang dicapai pada jam pertama serangan miokard akut dapat menurunkan mortalitas hingga 50%.Peran dan fungsi perawat yang profesional sangat dibutuhkan dalam melakukan asuhan keperawatan secara optimal pada klien infark miokard akut dengan pengobatan trombolitik
BAB II. ISI
II.1. Definisi
Infark Miokard Akut adalah kerusakan yang menetap dan nekrosis miokard yang diakibatkan oleh penurunan aliran atau adanya hambatan pada aliran darah koroner yang menuju ke daerah miokardium.IMA adalah nekrosis miokard akut disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut / Trombus arteri koroner
II.2. Etiologi
Penyebab infark miokard akut adalah : Atherosklerosis, Plaque Fissure, Trombosis, Spasme arteri koroner.
Faktor Resiko: Merokok, Dislipidemia, Hipertensi, DM, Usia lanjut, Obesitas, Family History, Laki-laki, hypertensi, kurang olahraga, stres yang meningkat, usia
II.3. Klasifikasi
II.4. Manifestasi Klinis
Gejala:
Nyeri dada yang baru dirasakan ( 20 menit, retrosternal, berlokasi di tengah/ dada kiri, menjalar ke rahang, punggung /lengan kiri
Gejala lain :
Sesak nafas
Perasaan melayang dan pingsan (sinkop)
Keringat dingin
Rasa mual dan muntah
Lemas
Pusing
Nyeri epigastrium (dispepsia)
Nyeri dada tipikal yaitu nyeri dada hebat pada daerah restrosternal kiri, tidak terlokasi atau tidak dapat ditunjuk dengan jari, rasa nyeri seperti terbakar, tertimpa beban berat, ditindih, diremas-remas. Lamanya sampai 20-30 menit, terus menerus, dan tidak hilang dengan istirahat maupun pemberian nitrat. Nyeri dada dapat menjalar ke lengan kiri, ke bahu kiri, punggung, leher, rahang bahkan sampai ke epigastrik. Nyeri timbul pada waktu istirahat maupun aktivitas fisik. Kadang-kadang disertai rasa mual, muntah dan berkeringat.
Pemeriksaan Penunjang1. ElektrokardiogramDidapat kelainan abnormal pada elektrokardiogram berupa segmen S T elevasiELEKTROKARDIOGRAFI Infark Miokard Akut
Hiperakut T
ST elevasi > 0,1 mm yg diikuti gel Q patologis
Kembalinya segmen ST pd garis isoelektrik
Inversi gelombang T
Infark yang lama
QR pd sandapan V1-V3 > 30 msec
Gel Q pd sandapan I, II, aVL, aVF, V4-V6 yg ditemukn pa min 2 sandapan yg berdekatan dg kedalaman min 1 mm
Kasus lain
Segmen ST normal atau sedikit depresi infark posterior atau infark non Q
Lokalisasi Infark berdasarkan lokasi letak perubahan EKG
LokasiLeadPerubahan EKG
AnteriorV1-V4ST elevasi, Gelombang Q
AnteroseptalV1-V3ST elevasi, Gelombang Q
Anterior ekstensifV1-V6ST elevasi, Gelombang Q
PosteriorV1-V2ST depresi, gelombang R tinggi
LateralI, aVL, V5-V6ST elevasi, Gelombang Q
InferiorII, III, aVFST elevasi, Gelombang Q
Ventrikel kananV4R, V5RST elevasi, Gelombang Q
2. Laboratorium Meningkatnya enzim darah yaitu CK, CKMB, SGOT, LDH, Troponine
Enzim Jantung:
Creatinine Kinase-Myocardial Band (CK-MB)
Troponin I dan Troponin T
Creatinine Kinase (CK)
Aspartate Amino Transferase (AST)
Lactate Dehydrogenase (LDH)
Myoglobin
NB : CK-MB dan Troponin merupakan enzim jantung paling spesifik
II.5. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu: disritmia, aneurism ventrikuler, papilary muscle ruptur, suddent death, heart failure, pulmonary edema, cardiogenik syok.
II.6. Penatalaksanaan
Diagnosa Infark Miokard Akut (WHO) Dapat ditentukan oleh tiga faktor: 1) Nyeri dada khas2) Enzim darah meningkat3) Perubahan elektrokardiogram
II.6.1 Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan Medis- Nitrogliserin - Narkotik analgetik - Trombolitik - Aspirin - Heparin: UFH (Unifractionated Heparin), LMWH (Low Moluculer Weight Heparin; lovenox, fraxiparine)
Pengobatan TrombolitikTujuan: Untuk melarutkan trombus yang menyumbat arteri koroner pada infark miokard akut.
Indikasi- Nyeri dada khas dengan onset kurang dari 12 jam - Segmen ST elevasi >/0.2 mV pada 2 sandapan atau lebih pada precordial lead atau >0.1 mV pada 2 sandapan atau lebih pada daerah ekstremitas lead. - Usia kurang dari 70 tahun - LBBB - Tidak ada kontraindikasi
KontraindikasiMutlak:- Riwayat stroke - Perdarahan internal aktif - Diseksi aorta - Neoplasma intrakranial
Relatif- Hipertensi tidak terkontrol (TD>180/110 mmHg) - Sedang dalam pengobatan anti koagulansi - Perdarahan yang tidak dapat diatasi - Perdarahan internal baru dalam 2 sampai 4 minggu - Pemberian streptase dalam satu tahun terakhir atau riwayat alergi sebelumnya - Kehamilan - Ulkus peptikum aktif -Trauma baru dalam 2 sampai 4 minggu, termasuk trauma kepala atau RJP yang traumatik atau berkepanjangan lebih dari 10 menit - Operasi besar kurang dari 3 minggu
Persiapan- Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan - Inform concent dan administrasi - Monitoring ECG - Pemeriksaan APTT - Siapkan emergency trolley (defib, alkes, obat)
Cara pemberian terapi trombolitik- Pemberian aspirin 150 300 mg oral - Pasang kateter intravena no.22 pada lengan kiri - Pasang kateter intravena no.20 pada lengan kanan untuk emergency - Bolus heparin 5000 unit, lalu lanjutkan dengan drip 1000 unit perjam - Larutkan 1,5 juta unit streptase ke dalam dextrose 5% 100 ml secara IV - Berikan 3 ml dan observasi selama 10 menit terhadap tanda anafilaksis, urtikaria - Bila tanda-tanda alergi tersebut tidak ada selanjutnya berikan 97 ml selama 60 menit - Setelah streaptase selesai buat ECG 12 lead - Hasil rekaman ECG segera laporkan dokter untuk instruksi perubahan dosis obat lanjutan
Komplikasi trombolitik- Perdarahan - Hipotensi - Alergi - Aritmia
II.6.2 Penatalaksanaan Keperawatan
II.7. Proses Keperawatan
II.7.1 Pengkajian
II.7.2 Diagnosa
II.7.3 Implementasi
II.7.4 Intervensi
II.7.5 Evaluasi
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
DAFTAR PUSTAKAMata Kuliah IPD
Artikel NS. Netty Madame, SKP