asfiksia berat
description
Transcript of asfiksia berat
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM
LAPORAN KASUS
M.R.S. : 2 Mei 2012
No. MR : 016656
IDE NTITAS
Nama Penderita : Bayi Ny BS
Umur/ Tanggal Lahir : 1 hari / 2 Mei 2012
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37
Orang tua
- Nama Ayah : Tn. HH
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMU
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37
- Nama Ibu : Ny. BS
Umur : 32 tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37
DATA DASAR
1
Anamnesis : Tanggal 2 mei 2012, alloanamnesis dengan catatan medik & ibu
penderita.
Keluhan utama : Lahir tanpa tangis spontan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Lahir bayi perempuan dari ibu G2P1A0, hamil aterm 41 - 42 minggu. Riwayat
ANC (+), Ante Natal Bleeding (-), trauma (- ), penyakit kehamilan : eklampsia sebelum
kelahiran, Ketuban warna hijau, jumlah cukup, bau khas.
Lahir bayi perempuan BB 2800 gram, PB 47 cm LK 34 cm LD 35 cm, Apgar
score 2-5-7 di ruang OK oleh dr. Sp.OG, lahir secara sectio cesaria a/i ibu eclampsia,
lahir tidak langsung menangis, menangis kuat setelah 10 menit, kulit merah jambu
dengan extremitas biru, kejang (-) kelainan kongenital (-), anus (+) Suhu tubuh bayi
setelah lahir 36,5 0 C.
Kemudian bayi dirawat di ruang perinatologi dengan diagnosis asfiksia berat,
neonatus cukup bulan-sesuai masa kehamilan, Respiratory dystress e.c DD/ SAM dan
Tsk. SNAD.
DATA KHUSUS
RIWAYAT PERINATAL
Prenatal : G2P1A0, ibu hamil usia 32 tahun, ante natal care (+)
Natal : lahir bayi perempuan, spontan di ruang OK, aterm. Lahir tidak
langsung menangis, badan biru-biru, APGAR Score 2-5-7. Berat badan lahir 2800
gram, panjang badan lahir 47 cm, tidak ditemukan kelainan kongenital, anus (+).
Post natal : pemeliharaan post natal di ruang Perinatologi RSEF, dengan
indikasi asfiksia berat, Respiratory dystress e.c DD/ SAM dan Tsk. SNAD.
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
- ASI peras belum diberikan pada hari pertama dan kedua,
- hari ketiga sejak lahir diberikan ASI/PASI melalui oral 4 ml per 6 kali,
- hari keempat sebesar 8 ml per 8 kali,
- hari kelima dan hari keenam sebesar 8 ml per 8 kali,
- hari ketujuh 15 cc per 8 kali,
- hari kedelapan puasa,
- hari kesembilan 10 cc per 6 kali,
2
- hari kesepuluh 15 – 20 cc per 8 kali,
- hari kesebelas dan duabelas 20 – 30 cc per 8 kali,
- hari ketigabelas dan keempatbelas 30 – 45 cc per 8 kali.
RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN NEONATUS
Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir 47 cm.
Kesan : Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan, reflek Morro (+), reflek memegang
(+), reflek mengenyot (+).
Perkembangan menurut skor Ballard :
Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun
telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18
Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),
membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda
selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18
Total Skor Ballard = 36
Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40
minggu
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 2 mei 2012
Bayi perempuan, 1 hari, BB 2800 gram.
KEADAAN UMUM : sadar, nafas spontan (+) adekuat, sianosis (-), periodic apneu (-).
TANDA VITAL
Heart Rate = 120 kali per menit
Respiration Rate = 68 kali per menit.
Suhu = 36,6° C per axilla.
KEPALA
Ubun-ubun besar : datar
Mata : tidak anemis, tidak ikterik,
sekret -/-.
Telinga : tulang rawan baik.
3
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Bibir : sianosis (-)
Mukosa : kering (-)
Mulut : simetris, sianosis (-), defek
palatum (-)
Lidah : sianosis (-), deviasi (-)
Tenggorok :sulit dinilai
Gigi-geligi : (-)
TORAKS
Paru-paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-).
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan -/- , ronkhi -/-.
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), bising (-).
ABDOMEN : datar, lemas, bising usus (+) normal
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
GENITALIA : perempuan, labia mayora besar, labia minora kecil
EXTREMITAS : Superior Inferior
- Ekstremitas
Sianosis : -/- -/-
Akral dingin : -/- -/-
Capillary refill : < 3” < 3”
- Reflek primitif :
4
Morro : (+)
Memegang : (+)
Mengenyut : (+)
LAIN-LAIN
Pemeriksaan Laboratorium: 2 mei 2012
Pemeriksaan darah rutin:
Hb : 15,5 gr % (N= 13,6-19,6 gr%)
Eritrosit : 4.200.000/mmk (N= 4 juta- 6,1 juta/mmk)
Leukosit : 20.900 /mmk (N= 10.000-25.000/mmk)
Trombosit : 150.000 / mm3 (N= 150.000-400.000/mmk)
Pemeriksaan Kimia Klinik:
GD post 2jam bolus D10% : 131 mg/dl
Pemeriksaan RadiologiFoto thorak
Cor tidak membesar, Batas jantung kiri dan kanan tampak tegas
Diafragma batas tegas
Pulmo : Hilus normal
Corakan paru tampak tegas sampai perifer
Tidak tampak infiltrat atau perselubungan pada kedua paru
Pleura kiri dan kanan tak tampak effusien
Kesan: ro. sugestif TTN
Tak tampak cardiomegali
USULAN PEMERIKSAAN
Rasio neutrofil imatur / total
Ig M
Pengecatan Gram dari darah / urin
DIAGNOSIS (Assesment)
1. Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan
5
2. Lahir Asfiksia Berat
3. distres pernafasan dd/ SAM
Tsk. SNAD
4. Tsk. SNAD
DAFTAR MASALAH
No Problem Aktif Tanggal Problem Inaktif Tanggal
1.2.
3.
Lahir Asfiksia Beratdistres pernafasan dd/ SAM, Tsk. SNADTsk. SNAD
02-05-1202-05-12
02-05-12
INITIAL PLANS
1. Assesment : post asfiksia berat
Initial :
Rencana : S : -
O : -
Terapi : O2 incubator 6L/mnt → sungkup
Infus D10% 11 tts mikro/mnt
Observasi : Pengawasan KU, TV, berat badan
Inform : Menjelaskan pada orang tua penderita mengenai kondisi bayi,
Penatalaksanaannya dan komplikasi yang mungkin terjadi
2. Assesment : Observasi Neonatal infeksi
Initial :
Rencana : S : -
O : -
Terapi : Injeksi Cefotaksim 2x150 mg IV
Observasi : Pengawasan keadaan umum ,tanda vital, dan tanda-tanda infeksi
Inform : Menjelaskan pada orang tua penderita mengenai kondisi bayi,
penatalaksanaannya dan komplikasi yang mungkin terjadi
PROGRESS NOTE
Tanggal Keadaan Klinis Program Terapi / tindakan
6
2 mei 2012
13.25
lahir bayi perempuan di OK secara SCTP a/i
eclampsia dari ibu G2P1A0, aterm 41 - 42
minggu. Riwayat ANC (+), Ante Natal
Bleeding (-), Kejang (+), ketuban warna hijau,
jumlah cukup, bau khas.
BB 2800 gram, PB 47 cm, Apgar score 2/5/7,
lahir tidak langsung menangis, ekstremitas
biru (+), kelainan kongenital (-), anus (+).
PF : bayi perempuan, BBL 2800 gram, PB 47 cm
KU: somnolent/letargis, sesak (+), sianosis (-)
TV: HR : 168 x/mnt
RR : 68 x/mnt
SpO2 : 87 %
Kepala : Mesosefal, Ubun-ubun besar datar, sutura
tidak melebar, caput succedaneum (-), hematom (-)
Mata : conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
Dada : simetris, retraksi (-)
Cor: Bunyi Jantung I-II normal, bising (-),
Pulmo: Suara Dasar vesikuler, Suara Tambahan (-)
Abdomen: datar, Bising Usus (+) normal, tali pusat
layu.
Hepar/Lien tak teraba
Anus : Meconeum (+)
Genitalia : Perempuan, labia mayora menutupi labia
minora
Ekstremitas
Plantar Crease > 1/3 anterior
Capillary refill : > 3 detik
Ass : NCB-SMK
Asfiksia berat
Respiratory dystress e.c
DD/ SAM
Tsk. SNAD
Tsk. SNAD
*O2 sungkup 6 l/menit
*Infus NaCl 0,9 % (loading) 30cc /
30 menit
Lanjut D10% 11 tts mikro / mnt
*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam
*Pasang OGT (puasa)
*topical salep mata Gentamycin
ODS
Program:
- Rawat inkubator
- darah rutin, GDS
- foto thorax AP (bila KU
memungkinkan)
- Observasi
- Jaga suhu 36,5 – 37,5 oC
- Edukasi ORTU
7
3 mei 2012 KU: sadar, nafas spontan (+) , cukup aktif
TV : HR : 120 x/menit
RR : 68 x/menit
T : 36,6 oC
Ekstremitas : CRT < 3 detik
Ass : NCB-SMK
Asfiksia berat
Respiratory dystress e.c
DD/ SAM
Tsk. SNAD
Tsk. SNAD
*O2 5 l/menit (headbox)
*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +
Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt
*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam
Program:
- observasi
- X-foto thorax
4 mei 2012
06.00
KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, ikterus (-),
sianosis (-), kemerahan (-)
TV: HR : 136 x/mnt
RR : 44 x/mnt
T : 36,5 oC
Ass : NCB-SMK
Distres pernafasan dd/ SAM
Tsk. SNAD
Tsk SNAD
*O2 5 l/menit (headbox)
*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +
Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt
*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam
*P-OGT ASI 6 x 4cc
Program:
- observasi
5 mei 2012
08.30
KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, ikterus (+),
sianosis (-), kemerahan, sesak malam hari (+)
TV: HR : 120 x/mnt
RR : 51 x/mnt
T : 37,5 oC
Ass : NCB-SMK
Distres pernafasan dd/ SAM
TTN
Tsk SNAD
*O2 0,5 L/mnt
*Infus 8 tts mikro/mnt
*Infus aminofuchsin 5% 56cc / 24
jam
*Inj cefotaxim 2 x 150 mg IV
P - OGT
Diet : 8 x 8 cc
Program:
- observasi
8
- termoregulasi 36,5-37,5
7 mei 2012
07.00
KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, sianosis (-),
ikterik (-)
TV: HR : 146 x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 36,6 oC
Ass : NCB-SMK
Distres pernafasan dd/ TTN
Tsk SNAD
Lahir asfiksia berat
*Coba rawat box, jaga suhu 36,5 –
37,5 oC
*Infus 8 tts mikro/mnt
*Inj cefotaxim 2 x 150 mg
P - Oral
Diet : 8 x 15cc Asi/PASI
Program:
- observasi
8 mei 2012
08.00
KU: sadar, aktif, tangis kuat (+)
TV: HR : 138 x/mnt
RR : 48 x/mnt
T : 35,5 oC
Ass : NCB-SMK
Distres pernafasan dd/ TTN
Tsk SNAD
Lahir asfiksia berat
*Infus 5 tts mikro/mnt
*Inj cefotaxim 2 x 150 mg
Po ASI on demand
Diet : 8 x 30cc
Program:
- observasi
9 mei 2012
07.00
KU: demam malam hari (+), sadar, aktif, tangis kuat,
rewel (+)
TV: HR : 160 x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 36,9 oC
Ass : NCB-SMK
Sepsis Neonatal
Distres pernafasan dd/ TTN
Lahir asfiksia berat
*O2 0,5 L/menit (jaga SpO2 > 90%)
*Infus NaCl 0,9 % 30cc (loading)
Lanjut D10% (47cc) + KCl (1cc) +
Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt
*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV
*Inj Amikacin 30 mg IV
Diet : tunda
Program :
- observasi
10 mei 2012 KU: demam naik turun, sadar, aktif, tangis kuat,
rewel (+)
TV: HR : 152 x/mnt
RR : 58 x/mnt
T : 36,8 oC
Ass : NCB-SMK
SNAD
RD ec TTN (perbaikan)
*O2 STOP
*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +
Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt
*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV
*Inj Amikacin 2 x 20 mg IV
Po : 6 x 10 cc ASI/PASI
Program :
9
Lahir asfiksia berat - Observasi
11 mei 2012 KU: demam (-), sadar, aktif, tangis kuat
TV: HR : 155 x/mnt
RR : 52 x/mnt
T : 36,5 oC
Ass : SNAD
NCB-SMK
RD ec TTN (perbaikan)
Lahir asfiksia berat
*Coba rawat Box
*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +
Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt
*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV
*Inj Amikacin 2 x 20 mg IV
Po : 8 x 15 cc ASI/PASI
Program :
- Observasi
12 mei 2012 KU: demam (-), sadar, aktif, tangis kuat
TV: HR : 150 x/mnt
RR : 46 x/mnt
T : 36,5 oC
Ass : SNAD
NCB-SMK
RD ec TTN (perbaikan)
Lahir asfiksia berat
*terapi lanjut
14 mei 2012 KU: demam (+), sadar, aktif, tangis kuat
TV: HR : 150 x/mnt
RR : 46 x/mnt
T : 38,8 oC
Ass : SNAD
NCB-SMK
RD ec TTN (perbaikan)
Lahir asfiksia berat
*Po Cefixime 2 x 12 mg
*Supralysin 1 x 0,3 cc
Diet : ASI on demand / 8 x 30 – 45
cc
Rawat Box
15 mei 2012 KU: demam (-), sadar, cukup aktif, tangis kuat
TV: HR : 145 x/mnt
RR : 52 x/mnt
T : 37 oC
Ass : SNAD (perbaikan)
NCB-SMK
RD ec TTN (perbaikan)
Lahir asfiksia berat
*Recovery (jaga suhu 36,5 – 37,5 oC)
*Po : Cefixime 2 x 12 mg
*Supralysin drop 1 x 0,3 cc
Diet : ASI on demand / 8 x 45 cc
Program :
- Observasi
- Rencana besok pulang
16 mei 2012 KU: demam (-), ikterik (-), sesak (-), sadar, aktif,
tangis kuat
TV: HR : 140 x/mnt
RR : 48 x/mnt
*Po : Cefixime 2 x 12 mg
*Supralysin drop 1 x 0,3 cc
*Diet : ASI OD 8 x 45 cc
10
T : 37,0 oC
Ass : SNAD (perbaikan) Boleh Pulang
RESUME
Lahir bayi perempuan dari ibu tahun, G2P1A0, aterm 41 - 42 minggu. Riwayat
ANC (+), Ante Natal Bleeding (-), trauma (-), penyakit kehamilan : eklampsia sebelum
kelahiran, ketuban warna hijau, jumlah cukup, bau khas.
Lahir bayi perempuan BB 2800 gram, PB 47 cm LK 34 cm LD 35 cm, Apgar
score 2/5/7 di ruang OK oleh dr. Sp.OG, lahir secara sectio cesaria a/i ibu eclampsia,
lahir tidak langsung menangis, menangis kuat setelah 10 menit, kulit kemerahan dengan
extremitas biru, kejang (-), kelainan kongenital (-), anus (+).
RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN NEONATUS
Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir 47 cm.
Kesan :
Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan,
reflek Morro (+),
reflek memegang (+),
reflek mengenyot (+).
Perkembangan menurut skor Ballard :
Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun
telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18
Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),
membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda
selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18
Total Skor Ballard = 36
Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40
minggu
Foto thorak
Cor tidak membesar, Batas jantung kiri dan kanan tampak tegas
Diafragma batas tegas
Pulmo : Hilus normal
11
Corakan paru tampak tegas sampai perifer
Tidak tampak infiltrat atau perselubungan pada kedua paru
Pleura kiri dan kanan tak tampak effusien
Kesan: ro. sugestif TTN
Tak tampak cardiomegali
DISKUSI
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut didapatkan diagnosis kerja
I. NCB - SMK
12
Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan karena berdasarkan pemeriksaan
perkembangan menurut skor Ballard :
Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun
telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18
Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),
membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda
selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18
Total Skor Ballard = 36
Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40
minggu
Pada pasien ini didapatkan kelahiran yang cukup bulan, berdasarkan masa gestasi
(Kongres European Perinatal Medicine II di London, 1970), bayi cukup bulan bila masa
kehamilan 37 sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari).
Sesuai dengan masa kehamilan berarti pada pasien tersebut tidak ada dismaturitas akibat
kurangnya pasokan nutrisi pada masa intra uterina akibat berbagai faktor (hal ini sesuai
dengan kurva Lubchenco).
II. Asfiksia Berat
Pada bayi BS didapatkan asfiksia derajat berat diukur menurut apgar score, Apgar score
2-5-7
Lima kriteria Skor Apgar:
Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim
Warna kulitseluruhnya biru
warna kulit tubuh normal merah muda,tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis)
warna kulit tubuh, tangan, dan kakinormal merah muda, tidak ada sianosis
Appearance
Denyut jantung
tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit Pulse
Respons refleks tidak ada meringis/menangis meringis/bersin/batuk Grimace
13
respons terhadap stimulasi
lemah ketika distimulasi
saat stimulasi saluran napas
Tonus ototlemah/tidak ada
sedikit gerakan bergerak aktif Activity
Pernapasan tidak adalemah atau tidak teratur
menangis kuat, pernapasan baik dan teratur
Respiration
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu menit pertama dan ke lima setelah kelahiran,
dan dapat diulangi pada menit ke sepuluh jika skor masih rendah.
Jumlah skor
Interpretasi Catatan[3]
7-10Tanpa Asfiksia
4-6Ringan – Sedang
Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
0-3 Berat Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif
Jumlah skor rendah pada tes 1 menit pertama kehidupan dapat menunjukkan bahwa
bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut [4] tetapi belum tentu
mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan
skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15,
atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami kerusakan saraf jangka
panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan
tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut
membutuhkan penanganan medis segera; dan tidak didisain untuk memberikan prediksi
jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.
III. TTN (Transient Tachypnea Neonatus)
14
Menurut teori Transient Tachypnea Neonatus (TTN) adalah kesulitan bernapas pada
bayi baru lahir karena terlalu banyak cairan di paru. TTN kadang disebut ‘paru-paru
basah’ atau Sindrom Penyakit Pernapasan Type II. Terjadi kira-kira pada 1-2 % bayi baru
lahir.
Meskipun dalam perut, paru-paru bayi dipenuhi dengan cairan ketuban. Sebagian
besar cairan ditekan keluar dari pau-paru bayi dengan setiap kontraksi selama kelahiran, dan
cairan yang tersisa dikeluarkan sesaat setelah kelahiran atau secara berangsur-angsur terserap
ke dalam aliran darah.
Pada bayi yang mengidap TTN, cairan berlebih di paru-paru diserap terlalu lambat,
membuat bayi susah menghirup oksigen dan sebagai konsekwensinya bayi harus bernapas
lebih keras dan cepat.
Gejala Transient Tachypnea (TTN) :
- napas cepat dan sulit (tachypnea), lebih dari 60 kali permenit
- suara mendengkur dan mengerang saat bayi menghela napas
- lubang hidung yang melebar atau kepala bergerak-gerak dari atas ke bawah
- retraksi dinding dada
- sianosis dapat disembuhkan dengan oksigen minimal
TTN dapat terjadi pada bayi prematur maupun normal, meskipun bayi prematur
cenderung lebih potensial mengalami TTN karena paru-paru mereka belum sepenuhnya
berkembang. Bayi yang memiliki resiko tinggi terkena Transient Tachypnea (TTN) :
- dilahirkan dengan cesar
- kelahiran vaginal yang sangat cepat (Partus Precipitatus)
Pada bayi ini didapatkan Takipnea dan retraksi yang minimal, selama 2 – 3 hari
perawatan di ruang perinatologi. Penanganan TTN efektifnya dilakukan perawatan di
Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Transient Tachypnea Neonatus (TTN) akan bersih
dalam waktu 24-48 jam dan semua gejala akan hilang dalam waktu 72 jam. Bayi akan
menjadi sehat dan tanpa efek jangka panjang.
IV. SNAD (Sepsis Neonatus Awitan Dini)
15
Pada pasien ini juga di curigai sepsis neonatal awitan dini, penegakan diagnosis
berdasarkan 2 atau lebih dari gejala berikut :
- Demam atau hipotermia
- takikardi
- takipnea
- kelainan leukosit / peningkatan frekuensi bentuk imatur
Gejala klinis pada bayi BS ini kurang spesifik, untuk itu diperlukan analisa faktor
risiko sepsis neonatorum, yaitu faktor risiko mayor:
ketuban pecah >24 jam,
ibu demam saat intrapartum (suhu >38 ˚C),
korioamnionitis,
denyut jantung janin menetap >160 kali/menit dan
ketuban berbau;
Serta faktor risiko minor:
ketuban pecah >12 jam,
ibu demam saat intrapartum (suhu >37,5 ˚C),
nilai APGAR rendah (menit ke-1 <5, menit ke-5 <7),
bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gram,
usia gestasi <37 minggu,
kehamilan ganda,
keputihan yang tidak diobati,
dan infeksi saluran kemih (ISK) atau tersangka ISK yang tidak diobati.
Faktor risiko positif bila terdapat minimal 1 faktor risiko mayor atau 2 faktor risiko
minor. Pada pasien ini terdapat 1 faktor risiko minor, yaitu nilai APGAR yang rendah (menit
ke-1 2, menit ke-5 7).
Berdasarkan waktu timbulnya, sepsis neonatorum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
·Awitan dini : terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan
16
Karakteristik : sumber organisme pada saluran genital ibu dan/atau cairan amnion;
biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi.
·Awitan lambat : infeksi yang terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari
lingkungan pasca lahir (nosokomial).
Karakteristik : didapat dari kontak langsung atau tidak langsung dengan organisme
yang ditemukan dalam lingkungan tempat perawatan bayi; kolonisasi dapat terjadi lama atau
segera sebelum infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Behrman R.E., Kliegman R.M., Arvin A.M., Takipnea Bayi Baru Lahir Sementara, dalam :
Wahab, editor, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, EGC, Jakarta, 1999, vol 1 ed. 15 hal 599-600
17
Anonim. Sepsis Neonatorum. 2009. Diakses dari http://akperla.blogspot.com/2009/06/sepsis-
neonaturum.html
Behrman R.E., Kliegman R.M., Arvin A.M., Sepsis dan Meningitis Neonatus, dalam :
Wahab, editor, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, EGC, Jakarta, 1999, vol 1 ed. 15 hal 653-655
Divisi Perinatologi. Sepsis Neonatorum. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu
Kesehatan Anak RSCM. 2007. Jakarta. p403-10
18