ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL VO2 MAX ANTARA ATLET...
Transcript of ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL VO2 MAX ANTARA ATLET...
ARTIKEL
PERBANDINGAN HASIL VO2 MAX ANTARA ATLET PUSLATKOT KOTA KEDIRI CABANG OLAHRAGA ATLETIK DAN ATLET PASI
KOTA KEDIRI TAHUN 2018
Oleh:
MUCHAMAD NUR FAJAR ALIS
14.1.01.09.0003
Dibimbing oleh :
1. Puspodari, M.Pd.
2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.
PROGRAM STUDI PENJASKESREK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Muchamad Nur Fajar Alis
NPM : 14.1.01.09.0003
Telepun/HP : 085755928816
Alamat Surel (Email) : [email protected]
Judul Artikel : Perbandingan Hasil VO2 Max Antara Atlet Puslatkot
Kota Kediri Cabang Olahraga Atletik Dan Atlet Pasi
Kota Kediri Tahun 2018
Fakultas – Program Studi : FKIP - Penjaskesrek
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui Kediri, 26 Juli 2018
Pembimbing I
Puspodari, M.Pd.
NIDN. 0709059001
Pembimbing II
Nur Ahmad Muharram, M.Or.
NIDN. 0703098802
Penulis,
Muchamad Nur Fajar Alis
NPM. 14.1.01.09.0003
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
PERBANDINGAN HASIL VO2 MAX ANTARA ATLET PUSLATKOT
KOTA KEDIRI CABANG OLAHRAGA ATLETIK DAN ATLET PASI
KOTA KEDIRI TAHUN 2018
MUCHAMAD NUR FAJAR ALIS
14.1.01.09.0003
FKIP - Penjaskesrek
Email: [email protected]
Puspodari, M.Pd. dan Nur Ahmad Muharram, M.Or.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri, bahwa dalam
olahraga Atletik, prestasi yang baik tidak bisa di peroleh tanpa adanya latihan yang rutin, sedangkan
melakukan latihan rutin sangatlah bergantung pada tingkat kelelahan dari seorang atlet. Sedangkan
tingkat kelelahan sangat tergantung pada keapuan tubuh untuk menyerap oksigen secara maksimal
yang biasanya disebut VO2 Max. Pentingnya tingkat VO2 Max dari seorang atlet, dikarenakan
mereka yang mempunyai tingkat VO2 Max yang tinggi dapat memiliki prestasi yang lebih baik,
dibandingkan dengan mereka yang mempunyai VO2 Max yang rendah. Permasalahan penelitian ini
adalah (1) Bagaimana tingkat VO2 Max atlet tim PUSLATKOT cabang olahraga atletik? (2)
Bagaimana tingkat VO2 Max atlet PASI Kota Kediri? (3) Bagaimana perbandingan tingkat VO2
MAX atlet Tim PUSLATKOT cabang olahraga atletik dan tingkat VO2 Max atlet PASI Kota Kediri?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan melakukan tes yang disebut Multi Fitness
Test, yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 di Aula Sport Center Kampus 4 Universitas
Nusantara PGRI Kediri, dengan subjek sebanyak 41 atlet yang merupakan atlet PUSLATKOT cabang
olahraga atletik dan atlet PASI Kota KediriKesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Secara umum
kondisi VO2 Max atlet PUSLATKOT putri dan putra cabang olahraga atletik dapat dikategorikan
“Buruk”. (2) Secara umum kondisi atlet PASI putri dan putra Kota Kediri masuk dalam klasifikasi
“Buruk”. (3) Secara umum atlet PUSLATKOT memiliki tingkat VO2 Max yang lebih baik dari pada
atlet PASI Kota Kediri. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Untuk atlet,
sebagai bahan evaluasi diri dalam berlatih, dan terus berlatih karena jika semakin rutin dalam berlatih
maka prestasi dari seorang atlet akan semakin baik. (2) Untuk Pelatih, sebagai bahan evaluasi dalam
menentukan program latihan yang cocok untuk mengembangkan prestasi dari atlet yang bersangkutan.
(3) Bagi peneliti lain yang berminat meneliti bidang yang sama, dapat dijadikan rujukan atau pedoman
untuk meneliti hal-hal lainya yang ada. Kata kunci : VO2 Max, PUSLATKOT, PASI, Kota Kediri, Atletik.
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
A. PENDAHULUAN
Olahraga adalah salah satu aktivitas
fisik maupun psikis seseorang yang
berguna untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang tersebut.
Tidak hanya sebagai kebutuhan, namun
olahraga juga bisa dijadikan ajang untuk
mengharumkan nama pribadi, instansi
bahkan mengharumkan nama bangsa di
kancah internasional. Salah satunya adalah
cabang olahraga atletik.
Atletik adalah gabungan dari
beberapa nomor olahraga yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi lari,
lempar, dan lompat. Untuk meraih prestasi
yang baik haruslah di dukung dengan
kondisi fisik yang baik pula, karena
kondisi fisik yang baik sangat dibutuhkan
oleh seorang atlet pada saat berlatih
bahkan saat pertandingan. Pada saat
berlatih kondisi fisik yang baik sangat
dibutuhkan untuk melaksanakan program
latihan yang tidak sedikit. Sedangkan pada
saat pertandingan kondisi fisik yang baik
berperan untuk membantu atlet dalam
mengeluarkan penampilan yang optimal
dari hasil latihan yang telah dia dijalani.
Salah satu komponen kondisi fisik
yang dapat menjadi tolok ukur kondisi
fisik seorang atlet adalah tingkat volume
oksigen (O2) maksimal yang diproses oleh
tubuh manusia pada saat melakukan
kegiatan yang intensif atau yang sering
disebut VO2 Max. Karena O2 merupakan
bahan bakar tubuh kita dalam melakukan
aktifitas fisik, cepat atau lambatnya
kelelahan yang dialami seorang atlet dapat
diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet
tersebut. Sehingga semakin banyak O2
yang diasup/diserap oleh tubuh
menunjukkan semakin baik kinerja otot
dalam bekerja sehingga semakin tinggi
tingkat VO2 Max, seorang atlet yang
bersangkutan maka dia akan memiliki daya
tahan dan stamina yang semakin baik.
VO2 Max sangat berperan dalam
tingkat kelelahan seseorang sehingga
apabila atlet tersebut memiliki kemampuan
VO2 Max yang baik dapat dipastikan
bahwa atlet tersebut akan bisa lebih
berkembang karena, ketika atlet tersebut
memiliki tingkat kelelahan yang rendah,
otomatis dia bisa lebih banyak berlatih dan
berlatih lagi untuk meningkatkan
kebugaran jasmaninya, sehingga sangat
penting tingkat VO2 Max dari seorang atlet
tersebut, dalam proses peningkatan kondisi
fisik yang akan mendukung segala aspek
yang dibutuhkan oleh atlet untuk meraih
prestasi yang baik. Semakin tinggi VO2
Max maka ketahanan tubuh saat
berolahraga juga semakin tinggi yang
berarti seseorang yang memiliki tingkat
VO2 Max tinggi tidak akan cepat lelah
setelah melakukan berbagai aktivitas
(Sugiarto, 2012).
Dalam rangka mempertahankan
prestasi yang telah diraih pada pekan
olahraga provinsi (PORPROV) tahun 2015
yang lalu, mulai tahun 2016 Kota Kediri
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
sudah mulai membentuk pusat latihan yang
bertujuan untuk mempertahankan prestasi
yang telah diraih sebelumnya. Pusat
Latihan Kota Kediri (PUSLATKOT) yang
berisikan atlet-atlet terpilih dari setiap
cabang olahraga, termasuk cabang atletik
di dalamnya, yang mana atlet-atlet yang
terpilih masuk dalam Tim PUSLATKOT
Kota Kediri diharapkan dapat melanjutkan
tradisi juara dari generasi sebelumnya.
Sedangkan proses pembentukan Tim
PUSLATKOT sendiri, setiap atlet yang
masuk Tim PUSLATKOT adalah atlet
yang telah melewati proses latihan yang
cukup lama serta proses seleksi yang
sangat ketat.
Meskipun dapat dibilang Kota
Kediri merupakan kota yang tergolong
kecil di Jawa Timur, dibanding kota
Surabaya yang merupakan ibu kota
Provinsi, ataupun dibanding kota Malang
yang merupakan tetangga dekat Kota
Kediri namun, Kota Kediri tidak bisa di
anggap remeh dalam hal perburuan medali
dalam suatu ajang tertentu, contohnya pada
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) ke
lima di Banyuwangi, PASI Kota Kediri
berhasil meraih posisi pertama dalam
perburuan medali dengan perolehan tuju
medali emas, empat medali perak dan tiga
medali perunggu, disusul kota Malang
dengan perolehan tuju medali emas, satu
medali perak dan tiga medali perunggu.
Sungguh prestasi yang sangat
membanggakan bagi Kota Kediri.
Sehingga berdasarkan latar
belakang masalah yang ada, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana tingkat VO2 Max atlet
PUSLATKOT kota Kediri cabang olahraga
atletik dan Tingkat VO2 Max Atlet PASI
kota Kediri serta untuk membandingkan
tingkat VO2 Max antara atlet Tim
PUSLATKOT kota Kediri cabang olahraga
atletik dengan atlet PASI kota Kediri tahun
2018.
Dari penelitian ini diharapkan dapat
diambil beberapa manfaat, baik bagi
peneliti, atlet, pelatih, dan masyarakat luas,
diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini secara teoritis
diharapkan dapat memberikan
informasi dan referensi bagi atlet,
pelatih maupun masyarakat luas
mengenai bagaimana hasil tes
VO2 Max Tim PUSLATKOT
Kota Kediri cabang olahraga
atletik dan atlet PASI Kota Kediri.
b. Menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya tentang
faktor yang mempengaruhi
performa seorang atlet dalam
bertanding.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
c. Membantu pelatih untuk
menentukan program yang cocok
untuk diterapkan pada atletnya.
d. Sebagai bahan evaluasi diri bagi
atlet itu sendiri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Atlet dan Pelatih
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi sumber informasi
bagi atlet dan penelatih untuk
terus meningkatkan performa
melalui bentuk latihan yang tepat,
dan tentunya agar kualitas atlet
terus membaik di masa depan.
b. Bagi Peneliti
Menanbah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman
dalam pengembangan diri dan
mengabdikan diri di masyarakat
tentang ilmu keolahragaan sesuai
dengan ilmu yang didalami.
Sebagai bekal pengetahuan bagi
peneliti apabila kelak menjadi
seorang pelatih atau sebagai
tenaga ahli di bidang olahraga
atletik.
B. METODE PENELITIAN
1. Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel adalah objek penelitian
yang bervariasi atau apa yang menjadi
sumber perhatian suatu penelitian.
Menurut Arikunto, (205:29), “Objek
penelitian adalah variabel penelitian yaitu
sesuatu yang merupakan inti dari
problematika penelitian”. Objek penelitian
yang diteliti oleh penulis adalah
perbandingan hasil VO2 Max antara atlet
PUSLATKOT Kota Kediri cabang
olahraga atletik dan atlet PASI Kota Kediri
tahun 2018. Menurut Arikunto,
(2005:116), “Subjek penelitian adalah
benda, hal, atau orang tempat data untuk
variabel penelitian”. Subjek penelitian
yang diteliti adalah atlet PUSLATKOT
Kota Kediri cabang olahraga atletik dan
atlet PASI Kota Kediri.
2. Teknik Penelitian
Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2017: 7), teknik
kuantitatif dimaknai sebagai berikut:
Metode kuantitaf dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode
penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena
berlandaskan kepada pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, objektif,
terukur, rasional, dan
sistematis.metode ini juga disebut
sebagai metode discovery, karena
degan metode ini dapat ditemukan
dan dikembangkan berbagai iptek
baru. Metode ini disebut kuantitatif
karena data dalam berupa angka-
angka dan di analisis menggunakan
statistik.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di Aula
gedung olahraga, Sport Center Kampus 4
Universitas Nusantara PGRI Kediri, yang
beralamatkan di Jalan Lintasan No. 10
Mojoroto Kota Kediri. Lokasi ini dipilih
karena dianggap memiliki semua aspek
pendukung agar penelitian ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Penelitian
ini dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2017-2018 yaitu pada bulan
Mei 2018 atau tepatnya pada Hari Selasa,
15 Mei 2018
4. Pupulasi dan Sampel
Selain menentukan populasi, dalam
kegiatan penelitian juga harus menentukan
sampel yang akan di gunakan. “Sampel”
adalah “sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti” (Suharsimi Arikunto, 2006:
131). Sedangkan menurut Sugiyono (2017:
81), “Sampel” adalah “sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misal karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
dapat diberlakukan untuk populasi.
Sehingga untuk sampel yang diambil harus
benar-benar mewakili populai tersebut.
Namun apabila jumlah populasinya
relatif kecil, kurang dari 30 orang, semua
anggota populasi ini dapat di jadikan
sampel penelitian. (Sigiyono. 2017: 85),
sehingga dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling jenuh. Oleh
karena itu, peneliti mengambil semua
anggota Tim PUSLATKOT Kota Kediri
cabang olahraga atletik sebanyak 24 orang
dan atlet PASI Kota Kediri yang sebanyak
17 orang.
5. Instrumen Penelitian dan Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen atau alat tes yang
digunakan oleh peneliti untuk mengukur
kapasitas VO2 Max adalah dengan tes
Multi Fitness Tes (tes MFT/ Beep Tes).
Berikut pelaksanaan Multi Fitness Test
yang akan dilakukan:
Keterangan:
a. Lintasan berupa jalur lurus
b. Panjang lintasan 20 meter
c. Lebar tiap lintasan 1 sampai 2 meter
d. Terdapat 4 jalur lintasan atau lebih
e. Di letakkan kun di tiap ujung
lintasan.
Lintasan untuk tes
Multi Fitness Test (MFT)
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
1) Tujuan
Tujuan utama dari tes ini adalah untuk
mengukur tingkat VO2 Max seseorang
melalui tes Multi Fitness Test.
2) Perlengkapan:
a) 4 lintasan lari dengan lebar tiap
lintasan sekurang-kuranya 2 meter
dan panjang sekurang – kurangnya
20 meter.
b) Kun 8 buah
c) Audio player
d) Speaker
e) Angket pencatatan level
f) Alat tulis
g) Stopwatch.
3) Petugas:
a) 4 atau 6 petugas berada di belakang
garis start sebagai pencatat hasil.
b) 1 petugas operator audio.
4) Pelaksanaan:
a) Testi harus berdiri di belakang garis
start.
b) Setelah operator mulai memutarkan
audio, peserta mulai berlari.
c) Peserta harus berlari dari ujung
lintasan menuju ujung lintasan yang
lain.
d) Testi harus selalu menempatkan satu
kaki tepat pada atau belakang tanda
kun 20 meter pada akhir tiap kali
lari.
e) Peserta harus menyesuaikan kecepatan
berlari dari satu ujung ke ujung yang
lainnya dengan bunyi “tut” yang
terdengar.
f) Pada level awal interval anatara bunyi
“tut” berjarak 1 menit, dan jarak
interval bunyi “tut” akan berkurang
seiring bertambahnya level.
g) Testi harus terus meneruskan lari selama
mungkin sampai tidak lagi mampu
mengikuti kecepatan yang telah diatur
melalui audio player.
h) Apabila testi mengalami kegagalan
dalam meraih ujung saat bunyi ”tut”
testi masih diperbolehkan untuk
meneruskan lari dengan harapan pada
level berikutnya bisa mencapai ujung
lintasan yang lain.
i) Testi dianggap gagal apabila 2 kali
berturut-turut tidak bisa mencapai ujung
lintasan pada saat bunyi “tut”, pada saat
itu testi harus berhenti berlari.
5) Penilaian:
a) Untuk mengetahui konsumsi oksigen
maksimal testi, dapat dilihat melalui
tabel dibawah ini.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
b) Setelah diketahui konsumsi oksigen
maksimal testi, gunakan tabel dibawah
ini untuk mengetahui kalsifikasi tingkat
VO2 Maxnya.
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti sendiri
menggunakan teknik analisis data berupa
statistik deskriptif. Menurut Sugiyono
(2017: 147) statistik deskriptif adalah:
Statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
Data yang telah terkumpul dianalisis
secara deskriptif dengan membandingkan
antara data hasil tes MFT atlet
PUSLATKOT Kota Kediri cabang
olahraga atletik dan atlet PASI Kota
Kediri. Untuk menganalisa data yang telah
terkumpul ada beberapa proses yang harus
dilalui yaitu :
1) Pengolahan nilai hasil tes MFT
sesuai dengan kategori hasil tes
MFT
2) Pengolahan data dengan prosentase
hasil tes MFT
3) Membandingkan secara langsung
hasil tes VO2 Max antara atlet
PUSLATKOT cabang olahraga
atletik dengan atlet PASI Kota
Kediri.
Data hasil tes MFT tersebut
merupakan tolak ukur kemampuan dari
atlet, dan sebagai acuan pelatih untuk
mengetahui hasil latihan yang telah
dilakukannya selama ini.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
C. HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini data yang
diambil adalah data tes VO2 Max dari atlet
PUSLATKOT cabang olahraga atletik dan
atlet PASI Kota Kediri tahun 2018. Data
yang diambil adalah data dari nomor-
nomor perlombaan yang diikuti oleh
masing-masing atlet dari PUSLATKOT
ataupun dari PASI Kota Kediri. Pada
bagian putra terdapat sepuluh nomor
perlombaan, sedangkan pada bagian putri
terdapat tujuh nomor perlobaan. Adapun
nomor-nomor perlombaan yang ada adalah
sebagi berikut :
a. Nomor-nomor perlombaan yang diikuti
oleh atlet Putri PUSLATKOT dan PASI
Kota Kediri.
b. Nomor-nomor perlombaan yang diikuti
oleh atlet Putra PUSLATKOT dan PASI
Kota Kediri.
c. Hasil Tes MFT Atlet PUSLATKOT Putri
Berdasarkan dari tes Multi Fitness Test
(MFT), dari atlet PUSLATKOT putri
Kota Kediri cabang olahraga atletik tahun
2018 di dapatlah hasil sebagai berikut :
1) Klasifikasi Hasil Tes MFT Atlet
PUSLATKOT Putri Kota Kediri
2018 Cabor Atletik
2) Persentase hasil tes VO2 Max atlet
PUSLATKOT Putri Kota Kediri
2018 Cabor Atletik
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
3) Hasil Tes MFT Atlet PUSLATKOT
Putra.
4) Persentase Tes MFT Atlet
PUSLATKOT Putra Kota Kediri
2018 Cabor Atletik
5) Hasil Tes MFT Atlet PASI Putri
6) Persentase Tes MFT Atlet PASI
Putri Kota Kediri 2018 Cabor
Atletik.
7) Hasil Tes MFT Atlet PASI Putra
8) Persentase Tes MFT Atlet Pasi
Putra Kota Kediri 2018 Cabor
Atletik.
9) Besaran VO2 Max Atlet
PUSLATKOT Putri Kota Kediri
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||
10) Persentase Besaran VO2 Max Atlet
PUSLATKOT Putri Kota Kediri
11) Besaran VO2 Max Atlet
PUSLATKOT Putra Kota Kediri
12) Persentase Besaran VO2 Max Atlet
PUSLATKOT Putra Kota Kediri
13) Besaran VO2 Max Atlet PASI Putri
Kota Kediri
14) Persentase Besaran VO2 Max Atlet
PASI Putri Kota Kediri
15) Besaran VO2 Max Atlet PASI Putra
Kota Kediri
16) Persentase Besaran VO2 Max Atlet
PASI Putra Kota Kediri
17) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lari 100 Meter Putri
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 12||
18) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lari Gawang 110 Meter Putri.
19) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lompat Jauh Putri.
20) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lompat Tinggi Putri
21) Perbandingan VO2 Max Nomor
Tolak Peluru Putri
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 13||
22) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lempar Lembing Putri.
23) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lempar Cakram Putri.
24) Perbandingan VO2 Max Nomor Lari
100 Meter Putra.
25) Perbandingan VO2 Max Nomor Lari
200 Meter Putra.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 14||
26) Perbandingan VO2 Max Nomor Lari
400 Meter Putra.
27) Perbandingan VO2 Max Nomor Lari
800 Meter Putra.
28) Perbandingan VO2 Max Nomor Lari
5000 Meter Putra.
29) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lompat Jauh Putra.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 15||
30) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lompat Tinggi Putra.
31) Perbandingan VO2 Max Nomor Tolak
Peluru Putra.
32) Perbandingan VO2 Max Nomor
Lempar Cakram Putra.
33) Perbandingan VO2 Max Nomor Lontar
Martil Putra.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 16||
2. Kesimpulan
Sebagai hasil penelitian, setelah
dilakukan analisis data pada hasil yang
diperoleh dari perbandingan VO2 Max atlet
PUSLATKOT cabang olahraga Atletik dan
atlet PASI Kota Kediri dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
Dilihat dari perbandingan yang telah
dilakukan dengan membandingkan hasil
tes dari tiap-tiap atlet sesuai nomor
spesialis perlombaannya masing-masing,
secara umum atlet PUSLATKOT Putri
cabang olahraga Atletik, mendapatkan
hasil yang lebih baik dari atlet PASI Putri
Kota Kediri dalam perolehan hasil VO2
Max. Dari tujuh nomor pelombaan yang
ada, atlet PUSLATKOT Putri cabang
olahraga Atletik, mendapatkan hasil yang
lebih baik dari atlet PASI Putri Kota Kediri
pada tujuh nomor perlombaan, diantaranya
adalah pada nomor lari 100 meter, lari 110
meter gawang, lompat jauh, tolak peluru,
lempar lembing dan lempar cakram,
sementara pada nomor perlombaan lompat
tinggi, atlet PASI putri Kota Kediri
berhasil memperoleh hasil yang lebih baik
dari pada atlet PUSLATKOT Putri Kota
Kediri.
Pada bagian putra, dari delapan
nomor pelombaan yang ada, hasil tes VO2
Max atlet PUSLATKOT Putra Kota Kediri
secara umum berhasil mendapatkan hasil
yang lebih baik dari pada hasil yang
didapatkan oleh atlet PASI Putra Kota
Kediri. dari sepuluh nomor perlombaan
yang ada, atlet PUSLATKOT Putra
berhasil mendapatkan hasil VO2 Max yang
lebih baik pada nomor-nomor perlombaan,
diantaranya, pada nomor perlombaan lari
100 meter, lari 200 meter, lari 400 meter,
lari 800 meter, lari 5000 meter, lempar
cakram dan lontar martil. Sementara pada
nomor perlombaan tolak peluru, atlet PASI
putra Kota Kediri berhasil memperoleh
hasil yang lebih baik dari pada atlet
PUSLATKOT Putra Kota Kediri.
D. PENUTUP
1. Saran
Mengacu pada hasil penelitian diatas,
penulis akan memberikan sedikit masukan
atau sekedar saran, baik untuk atlet, pelatih
maupun bagi peneliti lain:
a. Untuk atlet, sebagai bahan evaluasi diri
dalam berlatih, dan sebagai sumber
peangetahuan tentang pentingnya VO2
Max dalam berlatih maupun dalam
pertandingan.
b. Setelah dilakukannya penelitian ini
diharapkan untuk para pelatih, bisa
digunakan sebagai bahan evaluasi
dalam menentukan program latihan
yang cocok untuk mengembangkan
prestasi dari atlet yang bersangkutan,
terutama program latihan yang bisa
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 17||
mengembangkan tingkat VO2 Max atlet
tersebut agar bisa lebih baik lagi.
c. Bagi peneliti lain yang berminat meneliti
bidang yang sama, dapat dijadikan
rujukan atau pedoman tentang
pentingnya VO2 Max di olahraga
atletik. Diharap kedepan penelitian
seperti ini akan terus ada, karena
penelitian seperti ini sangat bermanfaat
bagi atlet maupun pelatih yang
bersangkutan itu sendiri.
E. DAFTAR PUSTAKA
Bizley. 2010. Multi-Stage Fitness
Test(online). tersedia:
https://www.brianmac.co.uk/beep.ht
m
Davis D., Kimmet T, Auty M., 1989.
Physical Education: Theory and
Practice. South Melbourne: The
Macmillan Company of Australia,
Pty. Ltd.
Fenanlampir Albertus & Faruq Muhyi,
2015. Tes & Pengukuran dalam
Olahraga. Yogyakarta: Penerbit
ANDI
Harsono, 2001, Latihan kondisi fisik. UPI
(IKIP) Bandung
Mochamad Sajoto (1988: 57), dalam
skripsi Survei Kondisi Fisik Pemain
Ekstra Kurikuler Futsal SMKN 1
Purwoasri Kab. Kediri Tahun Ajaran
2016/2017. Kediri: Universitas
Nusantara PGRI Kediri
Nossek, J. 1982. General Teori Of
Training, (Terjemahan M. Furqon
H). Surakarta: Sebelas Maret
University Perss.
Prasetyo. 2017. Perbandinga Kekuatan
Pukulan Menggunakan Teknik
Pegangan American Grip, Forehand
Grip, dan Back Hand Grip Pada
Permainan Ekstrakulikuler
Bulutangkis Putri SMPN 1
Tulunganggung Tahun 2016. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Kediri:
Universitas Nusantara PGRI.
Puspodari, 2013. Evaluasi Kondisi Fisik
Atlet Prima Pratama dan Atlet Siap
Grakk Koni Surabaya. Jurnal ISSN,
13 (27): 84-103 di unduh pada 23
Oktober 2017
Oktafia Libra dan Wahyuni Sri, 2015.
Perbandingan Tingkat VO2 Max
Siswa Yang Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler Bolavoli dengan
Ekstrakurikuler Bola Basket di Sma
Negeri 1 Driyorejo. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, 03 (01): 166-170
Roni S. 2017. Survei Kondisi Fisik
Pemain Ekstra Kurikuler Futsal
SMKN 1 Purwoasri Kab. Kediri
Tahun Ajaran 2016/2017. Tidak
dipublikasikan. Kediri: Universitas
Nusantara PGRI.
Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik
Dalam Olahraga. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Pengadaan Buku pada
Lembaga Pengembangan Tenaga
Pendidikan. Jakarta.
Sugiarto, 2012. Hubungan Asupan Energi,
Protein, dan Konsumsi Suplemen
dengan Tingkat Kebugaran.
Semarang. Jurnal Media Ilmu
Keolahragaan Vol.2 No.2 Tahun
2012: 94-95.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Muchamad Nur Fajar Alis | 14.1.01.09.0003 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suryanto, 2017. Panduan Penulisan Karya
Tulis Ilmiah, Kediri: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Pada
Masyarakat (LPPM) UN PGRI
Kediri.
Veluza, 2013. Perkembangan Olahraga
Atletik Di Indonesia. (online).
tersedia:
http://veluzasport.blogspot.co.id/201
3/07/perkembangan-olahraga-atletik-
di.html, diunduh 23 Oktober 2017.