Artikel Ketan Tape Ragi.docx

14
Artikel Ketan Tape Ragi Nama : Nur Oktafiani Putri Kelas : XI IPA3 Tahun Ajaran : 2013/2014 Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya artikel yang berjudul "cara membuat tape ketan ragi. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : Ibu Sri Maryani selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.

Transcript of Artikel Ketan Tape Ragi.docx

Artikel Ketan Tape Ragi

Nama : Nur Oktafiani PutriKelas : XI IPA3Tahun Ajaran : 2013/2014

Kata PengantarPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya artikel yang berjudul "cara membuat tape ketan ragi. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :Ibu Sri Maryani selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.Penulis menyadari bahwa artikel ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Pontianak, 8 September 2014

Nur Oktafiani Putri

Daftar IsiKata Pengantar .iBab I : Pendahuluan .11.1Latar Belakang..11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan .11.4 Manfaat..2Bab II : Kajian Pustaka..21.5 Ragi Tape ..21.6 Fermentasi31.7 Tape .3Bab III: Pembahasan..51.8 Metode Penilitian .................................................................................41.9 Alat dan Bahan .6Bab IV : Penutup .7 2.1 Kesimpulan..72.2 Saran 7Bab V : Daftar Pustaka 7\

Bab 1Pendahuluan1.1 Latar Belakang Tape ketan adalah salah satu makanan khas jawa. Tape cukup dikenal dan banyak disukai terutama masyarakat pedesaan. Tape juga dapat diolah sebagai campuran makanan seperti kue dan es. Terutama jajanan tradisional atau jajanan pasar. Tape ketan adalah makanan ringan yang berbahan dasar ketan,baik ketan putih maupun hitam,yang di kukus dan diberi ragi dengan takaran tertentu. Sedangkan ragi atau yeast yang merupakan makhluk hidup ber sel satu yang masih family dari cendawan. Ragi biasa digunakan untuk membuat makanan atau kue. Ragi mempunyai zat karbondioksida yang membuat adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori. Untuk meneliti fungsi ragi terhadap tape ketan,yang dalam ini menggunakan ragi padat yang di dalamnya terdapat jamur saccharomyces cerevisiae. Maka dari itu kami mengadakan penelitian tentang pengaruh ragi terhadap pembuatan tape ketan.1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang di angkat sebagai dasar penulisan dan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengapa dalam proses pembuatan tape memerlukan ragi ?2. Bagaimana proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam ?1.3 TUJUAN1. Untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan hitam2. Untuk mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam 3. Untuk mengetahui jamur yang berada di dalam tape ketan hitam4. Memenuhi tugas akhir semester I 1

1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah di harapkan bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya untuk dapat mempraktikkan cara pembuatan tape ketan hitam secara mudah dan sederhana di rumah dan di tempat lainnya. Mengetahui proses fermentasi yang terjadi selama proses pembuatan tape ketan hitam.

Bab 2Kajian Pustaka1.5 Ragi TapeRagi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis ragi yang ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam pembuatan kue. Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di gunakan dalam pembuatan tape. Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual reproduksi ragi di lakukan dengan membentuk ascapora. Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam badan buah yang di sebut askokarp. Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding) tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru. Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam ke adaan tidak terpakai , ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel-sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan ke hilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5 minggu.Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam jangka waktu panjang adalah 7 derajat celcius

2 Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi(khomir) yaiturhizopus,aspergillus,mucor,amylomyces,endaucopsis, saccharomycesHancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur .supaya tidak terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan dingin.Supaya kerja ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih panas, akan mempengaruhi rasa tape tersebut.

1.6 Fermentasi Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic atau tanpa oksigen. Cara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobic, akan tetapi terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa electron eksternal .Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol , asam laktat, dan hydrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga di hasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.Ragi di kenal sebagai bahan yang umum di gunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Saccharomyces sp.(jamur ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat menfermentasi glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida.

1.7 TapeTape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri prebiotic adalah proses fermentasi pada tape yang menggunakan ragi. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik roorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar dan tape sukun,akan tetapi kebanyakan tape yang sering di kenal 3atau popular adalah tape singkong dan tape ketan Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan bahan dasar pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan agar tape yang kita buat tidak di cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses fermentasi akan terhambat. Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun mencemari tape yang kita buat.Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu, keseterilan bahan dan alat serta kecermatan dalam proses pembuatan tape sangat penting. Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak nanti tapenya lembek dan terasa masam.Rasa masam disebabkan pati yang di ubah oleh enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa.Hasilnya berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol akan menghasilkan asam asetat, sehingga dapat menghasilkan tape yang rasanya masam.PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan menghasilkan karbondioksida, air,serta energy. Energy diperlukan oleh enzim amilasae, interfertase dalam hal proses fermentasi. Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan dengan bahan dasar secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. Namun, bila di makan berlebihan akan menyebabkan memabukkan. Menurut Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil fermentasi bahan baku yang di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula.

4BAB IIIPEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembuatan tape ketan, terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae yang dapat membusukkan ketan. Tape menjadi asam atau manis dan mengandung alcohol (etanol). Rasa masam di sebabkan pati yang diubah oleh enzim amylase menjadi gula (sukrosa). Dalam proses fermentasi, glukosa enzim akan pecah dan menghasilkan karbondioksida (CO2), air, serta energy.

1.8 Metode Penilitian Dalam penelitian ini lokasi atau tempat yang saya gunakan adalah dapur dirumah saya.1.9 Alat dan Bahan 1. Alat yang digunakan adalah: a. Dandang b. Kompor c. Panci d. Pisau e. Sendok dan entong f. Tampah g. Tompo h. Cup i. Daun pisang2. Bahan-bahan yang digunakan: a. Beras ketan hitam 2,5 kg b. Ragi 12 biji c. Air secukupnya

53. Langkah-langkah pembuatan: 1. Cuci beras ketan sampai bersih 2. Rendam ketan kurang lebih 8 jam 3. Kemudian tiriskan 4. Nyalakan kompor dan tempatkan dandang di atasnya 5. Masak air di dandang sampai mendidih 6. Masukkan ketan yang sudah dicuci bersih 7. Tunggu sampai 30 menit 8. Setelah 30 menit,angkatlah ketan dan letakkan di tompo 9. Lalu cuci ketan tersebut dan tiriskan 10. Setelah itu di rebus lagi selama 30 menit 11. Setelah matang,kemudian angkatlah ketan dan tuangkan ke tampah 12. Kemudian ratakan 13. Tunggu sampai ketan dingin 14. Parutlah ragi dan taburkan di atas ketan hingga merata 15. Campurlah ketan dan ragi hingga merata 16. Siapkan daun pisang yang telah di bersihkan dan di potong rapi sesuai kebutuhan 17. Letakkan daun pisang di atas panci 18. Masukkan ketan yang sudah tercampur ragi ke dalam panci 19. Lapisi daun pisang di atas ketan 20. Tutuplah ketan yang di lapisi daun pisang dengan tutup panci serapat mungkin 21. Simpan tape kira-kira dua hari dua malam (sampai matang) 22. Tape siap di hidangkan

6BAB IVPENUTUP

`2.1 Kesimpulan Dalam percobaan yang saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan bahwa pembuatan tape harus memperhatikan perbandingan antara penyampuran ragi dan ketan. Serta proses penyampuran dan penyimpanan tape agar menghasilkan tape yang baik. Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang menghasilkan rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa sama sekali. Namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang di hasilkan akan manis.

2.2 Saran Artikel yang saya buat ini selanjutnya akan lebih baik dari artikel saya yang sebelumnya. Dan lebih memperhatikan tata tulisan dan ejaan yang benar. Serta mempersiapkan bahan-bahan secara rinci. DAFTAR PUSTAKAhttp//id.wikipedia.org/wiki/fermentasihttp://possweb.blogspot.com/

Sekian Terima Kasih7