Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

10

Click here to load reader

Transcript of Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

Page 1: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

ARBITRASE SENGKETA LAUT BERINGANTARA

AMERIKA SERIKAT DAN INGGRIS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Hukum Internasional

Dosen: Siti Zuraida

Oleh:

Shintia Pramita Dewi 209000060

Siti Octrina Malikah 209000061

Adi Permana 209000085

Karya Ilmiah ini adalah karya kelompok

yang disusun sesuai dengan etika penulisan ilmiah.

Penulis bertanggung jawab atas seluruh isinya.

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN

UNIVERSITAS PARAMADINA

2010

1

Page 2: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

A. PENDAHULUAN

’The Bering Sea covers

over 2 million square km of

the northernmost region of

the Pacific Ocean. Its

borders are defined to the

north by Alaska, the Bering

Strait, and northeastern

Siberia, and to the south by

the arc of the Alaska

Peninsula, Aleutian

Islands, and Commander

Islands. The sea's largest

embayments are the Gulf of Anadyr, Norton Sound, and Bristol Bay. The Anadyr

River enters the sea from the west and the Yukon River from the east. The warm

Japan Current has little influence on the Bering Sea, which has much ice; it can

usually be traversed by ship only from June to October. The sea has many

islands, notably Nunivak, St. Lawrence, Hall, St. Matthew, and the Pribilof

Islands (all owned by the United States) and the Komandorski Islands (Russia).’1

Laut Bering terletak di sebelah barat negara Rusia dan berdekatan dengan negara

bagian Alaska (AS). Pada tahun 1867, pemerintah AS telah membeli hak atas

teritorial Alaska dan pulau sekitarnya dari Rusia sehingga batas antara AS dan Rusia

adalah garis yang ditarik dari tengah barat daya Selat Bering sampai titik tengah

antara Kepulauan Aleut. Komandorski Laut Bering juga terbagi menjadi dua bagian,

di mana wilayah yang lebih besar merupakan teritori AS. Bagian yang lebih besar ini

termasuk Kepulauan Pribilof, yang merupakan tempat perkembangbiakkan anjing laut

di sekitar Laut Bering.

Laut Bering adalah salah satu region yang paling buas (Wildest Region) di dunia dan

sumber dari setengah makanan laut (Sea Food) Amerika Serikat. Laut Bering

memiliki jurang bawah laut terluas di dunia. Habitat unik ini adalah rumah bagi jutaan

makhluk hidup kecil yang tidak dapat dilihat mata manusia. Ekosistem ini

1 http://www.pmel.noaa.gov/np/pages/seas/bseamap.html, diakses pada 19 Mei 2010 pukul 10.09 WIB

2

Page 3: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

mengandung beragam keanekaragaman hayati seperti mamalia laut (25 Spesies)

burung-burung laut (50 spesies), serta berjenis-jenis ikan dan shellfish (450 spesies

dan 25 diantaranya memiliki nilai ekonomis tinggi). Magnitudo dan produktivitas

biologi alami ekosistem laut Bering telah dimanfaatkan secara luas oleh manusia.

Penduduk asli kawasan ini telah lama memanfaatkan binatang-binatang laut tersebut

sebagai sumber makanan, pakaian, dan energi serta untuk tujuan-tujuan budaya.

Secara geografis perairan Alaska merupakan bagian barat dari Laut Bering, yakni laut

yang berada pada bagian utara Samudra Pasifik dan menjadi pemisah antara Benua

Asia dan Benua Amerika. Dalam hal ini, wilayah perairan Pasifik Utara yang dibahas

adalah wilayah perairan yang berada dalam otoritas pemerintah negara bagian

Amerika Serikat, Alaska, yakni perairan laut Bering bagian Timur dan pulau-pulau

Aleutian serta Teluk Alaska, yang selanjutnya disebut dengan perairan Alaska.

Eastern Bering Sea, dikenal sebagai Large Marine Ecosystem (LME), dicirikan

dengan iklim sub-arktik dan memiliki tutupan es musiman yang mencapai tingkat

maksimum pada bulan maret (Es menutupi hampir 80%). Ekosistem ini dibatasi oleh

selat Bering sebelah Utara, Tanjung Alaska dan rangkaian pulau-pulau Aleutian

disebelah Selatan. Sedangkan sebelah Timur berbatasan langsung dengan pantai

Alaska. 2

B. PERMASALAHAN

Inti permasalahan yang melatarbelakangi terjadinya sengketa Bering Sea (Laut

Bering) adalah dikarenakan timbulnya perdebatan antara Inggris dan Amerika Serikat

(AS) mengenai hak untuk melakukan kegiatan ekonomi di Laut Bering. Laut Bering

memiliki bargaining value yang sangat besar karena potensi kelautan yang signifikan

bagi industri penangkapan ikan di kedua negara adikuasa tersebut. Awal proses

negosiasi tejadi pada tahun 1887, dan bergulir terus sampai tahun 1890. Negosiasi ini

melibatkan tiga pihak, yaitu Rusia, AS, dan Inggris. Mereka bernegosiasi menyangkut

soal basis regulasi atas keabsahan kegiatan penangkapan anjing laut di perairan

terbuka Laut Bering, di mana mereka gagal untuk menentukan kesepakatan mengenai

2 http://eoearth.org/article/East_Bering_Sea_large_marine_ecosystem diakses pada tanggal 19 Mei 2010 pukul 08.52 WIB

3

Page 4: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

penentuan siapa yang berhak memiliki izin memasuki zona pelagis (pelagic zone)3 di

sekitar Laut Bering.

AS memiliki tempat pembiakan anjing laut di Pulau Pribiloff dan Rusia juga memiliki

tempat pengoperasian pembiakan anjing laut di wilayah Komandorski. Sementara itu,

Inggris dan Kanada menganggap mereka juga berhak memiliki akses ke Laut Bering

guna dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan pemburuan dan pembiakan anjing laut.

Pada tahun 1886, permasalahan muncul ketika pemburu anjing laut

berkewarganegaraan Inggris ditangkap oleh petugas berwenang AS. Pemburu anjing

laut asal inggris itu dianggap bersalah karena telah melakukan kegiatan ekonomi

dalam batas wilayah negara teritori Alaska, yang mana merupakan wilayah yuridiksi

AS. Dengan demikian, AS berargumen bahwa pelaut Inggris tersebut telah melanggar

kedaulatan wilayah AS, yang berarti harus dikenakan undang-undang hukum menurut

ketetapan hukum AS. Dari fakta ini, AS menganggap bahwa Laut Bering merupakan

zona industri milik AS sendiri, di mana dilindungi oleh yurisdiksi eksklusif AS.

Kemudian untuk menyelesaikan dispute ini, utusan diplomatik dikerahkan oleh

negara-negara yang terlibat konflik. Pemerintah Kerajaan Inggris (mencakup Kanada)

menolak bahwa Laut Bering merupakan yurisdiksi eksklusif AS, dan berencana

membawa permasalahan ini ke badan internasional di mana di sana akan ditinjau

kembali tentang regulasi kegiatan ekonomi kelautan internasional. Akan tetapi pada

tahun 1887, permasalahan yang sama muncul lagi ketika penangkapan terhadap pelaut

Inggris oleh pihak berwenang AS dilakukan atas dasar tuduhan yang sama seperti

pada tahun 1886.

AS bersikeras mempertahankan argumennya bahwa Laut Bering merupakan

yurisdiksi negaranya. Ini terkait dengan kedekatan Laut Bering dengan negara bagian

AS, Alaska, yang mana telah dibeli dari Rusia pada tahun 1867. Mere Clausum atau

wilayah laut yang dilindungi oleh yudisdiksi suatu negara merupakan dalih dari AS,

3 Zona pelagis merupakan ekologi wilayah yang mencakup seluruh kolom air laut. Dari semua lingkungan yang dihuni Bumi, zona pelagik memiliki volume terbesar 1.370.000.000 kilometer kubik (330.000.000 mil kubik), dan kisaran vertikal terbesar 11.000 meter (36.000 kaki). Kehidupan Pelagis ditemukan di seluruh kolom air, walaupun jumlah individu dan penurunan spesies dengan kedalaman meningkat. Distribusi regional dan vertikal hidup pelagis diatur dengan kelimpahan nutrisi dan oksigen terlarut; kehadiran atau tidak adanya sinar matahari, temperatur air, salinitas, dan tekanan, dan adanya hambatan topografi benua atau kapal selam.Lihat http://www.britannica.com/EBchecked/topic/449062/pelagic-zone, diakses 21 Mei 2010 pukul 13.15 WIB

4

Page 5: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

yang berarti wilayah Laut Bering bukanlah wilayah laut bebas atau mare liberum.

Dengan demikian penangkapan pelaut Inggris yang telah dilakukan AS merupakan

tindakan sesuai hukum, yaitu mengikuti prinsip mare clausum4.

Namun tetap saja hal ini ditentang oleh pemerintah Inggris, yang menyatakan

keberatan atas klaim AS menyangkut teritori Laut Bering. Negosiasi yang dilakukan

berlangsung hingga tahun 1889 pada akhirnya tidak berhasil mencapai kesepakatan

yang menguntungkan semua pihak. AS bertahan pada pendiriannya, dengan demikian

melanjutkan usaha pengamanan Laut Bering di bawah payung mere clausum AS.

Buntunya negosiasi ini kemudian membawa negara-negara yang berkepentingan atas

Laut Bering dengan mengusahakan diadakannya arbitrase hukum Internasional, agar

potensi ekonomi Laut Bering dapat dimanfaatkan secara lebih adil.

C. PEMBAHASAN

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup internasional (international environmental

disputte resolution) merupakan salah satu permasalahan yang menarik untuk dikaji.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, lingkungan hidup merupakan tempat di mana

seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia ikut tinggal di dalamnya. Lingkungan

hidup merupakan sumber dari segala kehidupan yang ada di dunia ini di mana

tanpanya manusia tidak dapat melangsungkan kehidupan.

Penyelesaian sengketa dengan cara arbitrasi secara umum dientuk atas kesepakatan

bersama dari para pihak yang berselisih di mana mereka akan tetap mengawasi proses

melalui wewenang untuk menunjuk arbitrator yang dipilih mereka sendiri. Salah satu

sifta pokok dari arbitrasi adalah suatu prosedur yang menghasilkan keputusan-

keputusan yang bukan hanya sekedar bersifat rekomendatif tetapi juga mengikat bagi

para pihak yang bersengketa5.

Kepemilikan Amerika Serikat atas Alaska, yang berbatasan dengan Laut Bering, yang

menyebabkan AS melakukan pengklaiman bahwa Laut Bering adalah wilayah mare

clausum yang artinya AS punya hak untuk melakukan penangkapan jika ada negara

4 Mare clausum dan mare liberium pertama kali dikemukakan oleh Hugo Grotius atau dikenal juga dengan sebutan Hugo de Groot, seorang lawyer Belanda.

5 Sumaryo Suryokusumo, Studi Kasus Hukum Internasional. Tatanusa, Jakarta 2007, hal. 221-222

5

Page 6: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

lain yang mengeksploitasi Laut Bering. Tapi Inggris tidak menyetujui adanya hal

tersebut karena Inggris menilai Laut Bering merupakan bagian dari wilayah Samudera

Pasifik dan siapapun berhak mengekploitasi Samudera Pasifik karena posisinya

sebagai Open Sea/High Sea. Permasalahan ini terus bergulir hingga akhirnya kedua

negara, Inggris dan AS, sepakat untuk mengarbitrasi permasalahan ini dengan

menunjuk beberapa arbiter yang dinilai netral. Pada 29 Februari 1892

ditandatanganilah sebuah perjanjian di Washington DC di mana Inggris dan AS

masing-masing mengajukan dua arbiter. Akhirnya perjanjian itu memberikan mandate

kepada Presiden Perancis Republik, Raja Italia , Raja Norwegia dan Swedia.

Hal-hal yang diajukan untuk didiskusikan sebagai pertimbangan keputusan arbitrasi:

1. Apa yurisdiksi di laut yang sekarang dikenal dengan nama Laut Bering, dan apa

saja hak di dalam perikanan di perairan tersebut, apakah Rusia memperjelas

perihal Laut Bering sampai dengan saat pengambilalihan Alaska oleh Amerika

Serikat?

2. Seberapa signifikan pengklaiman Inggris terhadap haknya untuk melakukan

penangkapan ikan?

3. Apakah Laut Bering termasuk ke dalam Samudera Pasifik, seperti yang digunakan

di perjanjian Inggris-Rusia pada 1825, apa sajakah hak yang diatur perjanjian

tersebut termasuk hak apakah yang dimiliki Rusia terhadap Laut Bering?

4. Tidakkah semua hak Rusia terkait Laut Bering tersebut juga diberikan kepada AS

setelah perjanjian mereka pada 30 Maret 1867?

5. Apakah AS mempunyai hak untuk melindungi dan memiliki segala hasil Laut

Bering setelah lebih 3 mil dari batas terluar Alaska?

Setelah melakukan pendiskusian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas akhirnya

diputuskan bahwa Laut Bering masih bagian dari Samudera Pasifik sehingga Inggris

juga mempunyai hak untuk mengekploitasi dan tidak mengganggu teritori AS. Pada

perjanjian yang ditandatangani dan dipublikasikan pada 15 Agustus 1893 tersebut

memberikan kemenangan kepada Inggris dari seluruh poin namun untuk

kelanjutannya tanggung jawab diberikan kepada kedua negara untuk menjaga

kelestarian dan mengatasi segala kerusakan yang terjadi di perarian Laut Bering

tesebut.

6

Page 7: Arbitrase Sengketa Laut Bering: Amerika Serikat dan Inggris

DAFTAR PUSTAKA

Referensi buku:

Adolf, Huala. 2002. Arbitrase Komersial Internasional – Edisi Revisi, Cetakan 3.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Syafrinaldi. 2009. Hukum Laut Internasional. Pekanbaru: UIR Press

Suryokusumo, Sumaryo. 2007. Studi Kasus Hukum Internasional. Jakarta: Tatanusa

Referensi internet:

www.britannica.com/EBchecked/topic/449062/pelagic-zone

www.eoearth.org/article/East_Bering_Sea_large_marine_ecosystem

www.pmel.noaa.gov/np/pages/seas/bseamap.html

www.wikipedia.com

7