AP/RICHARD DREW PANTAU BURSA 9 dari 10 Warga Prancis ... filecara langsung pandangan orang di sana...

1
Pada 2010, pemerintah Indo- nesia menerbitkan obligasi glo- bal senilai US$2 miliar. Untuk tahun ini, pemerintah sudah menunjuk perusahaan sekuri- tas JP Morgan, Deutsche Bank, dan UBS, untuk menjajakan global bond yang akan terbit pada kuartal dua itu. Untuk nilai penerbitan obli- gasi global 2011, Bambang enggan menjelaskan lebih jauh karena merupakan domain Ditjen Pengelolaan Utang Ke- menterian Keuangan. Menurutnya, sesuai dengan rencana pembiayaan defisit APBN 2011, pemerintah tetap SELASA, 22 MARET 2011 19 E KONOMI GLOBAL Kami meminta mereka memperhitungkan keparahan radiasi dan risikonya terhadap wilayah-wilayah lain.” David Kovacs Chief Investment Officer Turner lebih akurat. Biasanya para manajer in- vestasi bisa memanfaatkan mo- del-model risiko untuk mem- buat perhitungan. Namun, sepanjang pekan lalu mereka harus terus mengikuti perkem- bangan berita di televisi dan su- rat kabar yang menurut mereka sama tidak menentunya dengan kondisi pasar. Perlu 5 tahun Pada kesempatan terpisah, Bank Dunia memperkirakan Jepang mungkin memerlu- kan waktu lima tahun untuk membangun kembali wilayah- wilayah yang terkena dampak bencana. Kerugian akibat ben- cana itu diproyeksikan bisa mencapai US$235 miliar (sekitar Rp2.115 triliun). harapkan mampu memberikan informasi terkait bocornya ba- han radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Kebocoran yang diakibatkan gempa itulah yang menyumbang ketidakpas- tian pasar. “Kami meminta mereka mem- perhitungkan keparahan radiasi dan risikonya terhadap wilayah- wilayah lain seperti Hong Kong yang terletak 2.000 mil dari sana,” ujar Chief Investment Officer Turner, David Kovacs, seperti dikutip Reuters, di New York, Amerika Serikat, kemarin. Lain lagi halnya dengan Mo- hammed El-Erion, Chief Execu- tive of PIMCO, manajer investasi terbesar di dunia dengan aset kelolaan mencapai US$1,1 triliun. Ia mendatangi kawasan Teluk di Timur Tengah dan merasakan se- cara langsung pandangan orang di sana untuk memperhitungkan dampak gejolak Timur Tengah terhadap perekonomian dan pasar global. Kedua manajer investasi mencoba mengambil setengah langkah di depan, mengantisi- pasi pergerakan pasar yang ter- lihat tidak menentu. Harapan- nya, tentu saja agar mampu mengeruk keuntungan dari hasil perhitungan proyeksi yang WINDY DYAH INDRIANTARI L UPAKAN model kom- pleks ekonometrika atau algoritma perhi- tungan investasi, otak ilmuwan saat ini lebih diperlu- kan. Wall Street mulai merekrut para ahli nuklir untuk memban- tu membuat proyeksi ekonomi di tengah ketidakpastian akibat bencana di Jepang. Bukan itu saja, para manajer investasi bahkan rela mengha- biskan waktu untuk menempuh perjalanan ke Timur Tengah. Tujuannya agar bisa merasakan secara langsung keadaan di kawasan yang sedang bergejo- lak tersebut demi membuat proyeksi yang lebih akurat. Bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3) telah merontokkan bursa-bursa saham dunia. Para investor tidak hanya mengkha- watirkan gangguan rantai suplai global setelah kegiatan ekonomi Jepang tersendat, tapi juga krisis nuklir. Turner Investment Partners, misalnya, manajer investasi yang mengelola aset senilai US$16 miliar (sekitar Rp144 tri- liun), telah mempekerjakan dua ilmuwan nuklir. Keduanya di- Proyeksi Pasar Libatkan Ahli Nuklir Manajer investasi mencoba mengambil setengah langkah di depan, mengantisipasi pergerakan pasar yang terlihat tidak menentu. “Kerusakan infrastruktur ternyata lebih parah daripada perkiraan semula. Ekonomi akan kembali tumbuh menyusul di- mulainya proses rekonstruksi,” ungkap Bank Dunia dalam la- poran tertulisnya, seperti dikutip Associated Press, kemarin. Lembaga donor internasional tersebut menambahkan, pelam- batan ekonomi Jepang akibat bencana tidak akan berdampak besar terhadap perekonomian kawasan Asia Timur maupun Asia secara keseluruhan. Yang lebih berbahaya, menurut Bank Dunia, adalah ancaman inasi tinggi. “Memerangi inflasi semes- tinya menjadi prioritas jangka pendek karena hasil (perekono- mian) 2011 bergantung pada itu,” kata Bank Dunia. Di luar China, perekonomian negara-negara berkembang Asia Timur diproyeksikan tum- buh 5,3%, menurun ketimbang tahun lalu yang mencapai 6,7%. Adapun China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, tumbuh 9%, melambat jika dibandingkan dengan ta- hun lalu yang menyentuh dua digit di 10,3%. (E-3) [email protected] RI Promosikan Obligasi Global ke Amerika dan Eropa 9 dari 10 Warga Prancis belum Pernah ke Indonesia PEMERINTAH Republik Indo- nesia (RI) telah menyosialisasi- kan penerbitan obligasi global ( global bond) di tiga negara, yaitu Swiss, Inggris, dan AS. Meski inasi menjadi tantang- an perekonomian Indonesia ta- hun ini, respons investor dinilai pemerintah sangat positif. Plt Kepala Badan Kebijak- an Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan dari non-deal roadshow tersebut, In- donesia mengakui tantangan ekonominya saat ini adalah inflasi akibat lonjakan harga pangan dan minyak. Meski begitu, Bambang me- nilai investor di tiga negara tersebut siap membeli obligasi berdenominasi dolar AS yang akan dilepas pemerintah Indo- nesia. “Investor sangat antusias dan tak ada masalah. Untuk besaran (obligasi), kita harus lihat kondisi pasarnya,” kata Bambang saat ditemui di Kan- tor Pusat Bank Indonesia, Jakar- ta, kemarin. SEMBILAN dari 10 warga Pran- cis belum pernah mengunjungi Indonesia, termasuk untuk ber- wisata. Setidaknya itulah yang terungkap di anjungan wisata Indonesia yang digelar lembaga promosi pariwisata asal Prancis, Carrefour Voyages. Anjungan tersebut ikut serta dalam pa- meran pariwisata internasional bertema Salon mondial du tour- isme, di Paris, mulai 17 Maret hingga Minggu (20/3). Perusahaan Carrefour Vo- yages secara khusus mengada- kan presentasi mengenai In- donesia dengan difasilitasi Kedutaan Besar Republik In- donesia (KBRI) di Paris. Salah seorang penjaga stan Indonesia yang juga mahasiswa yang tengah belajar di Prancis, Sita Phulpin, mengatakan sem- bilan dari 10 warga Prancis yang datang minta informasi mengaku belum pernah ke In donesia. Oleh karena itu, banyak yang meminta brosur, peta, dan informasi terkait dengan berbagai daerah pari- wisata di Indonesia. Mereka umumnya bertanya mengenai obyek di luar Bali, seperti Jawa dan Sumatra serta Sulawesi. Dalam pameran tersebut juga dipertunjukkan kesenian Indo- nesia berupa tarian Taruna Jaya dan Gambyong di ruang khusus gedung Porte De Versailles, Paris Pavillion, Jumat (18/3) malam. Direktur Promosi Luar Ne- fokus pada penerbitan surat berharga negara (SBN) do- mestik. Jika ada kekurangan pembiayaan dari dalam negeri, pemerintah baru akan mener- bitkan obligasi global. Terkait dengan masa jatuh tempo, pemerintah akan mener- bitkan obligasi global dengan tenor jangka panjang. Itu sesuai dengan selera investor. “Potensi pasar (obligasi glo- bal) ini besar. Semua melihat performance Indonesia cukup bagus. Jadi, kondisi relatif ba- gus dari sisi permintaan. Kita tidak ada masalah,” katanya. Saat ditanya tentang kemung- kinan berkompetisi dengan Jepang yang akan meningkat- kan utang mereka guna pro- gram rehabilitasi pascagempa, ia menilai kompetisi tidak akan terjadi. “Kalau Jepang, saya yakin mereka bisa self nancing (mem- biayai sendiri). Jadi, yang se- ka rang dilihat adalah kon- disi pasar yang masih bergerak mengikuti Jepang.” (Tup/E-3) dengan mobilitas yang tinggi. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tahun lalu menar- getkan wisatawan Prancis yang datang ke Indonesia sebesar 160 ribu orang. Namun, reali- sasinya hanya 158 ribu akibat krisis ekonomi. Tahun ini kunjungan wisa- tawan Prancis diharapkan men- capai 180 ribu orang. “Sampai Januari sudah ada peningkatan 13%,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa terhitung sejak Januari tercatat 8.753 wisatawan Prancis ketim- bang 2010 yang hanya 7.743 orang. (Ant/E-1) Bambang PS Brodjonegoro Plt Kepala BKF MI/ADAM DWI geri Ditjen Pemasaran Kemen- terian Kebudayaan dan Pari- wisata RI Noviandi Makalam mengatakan, selain Carrefour Voyages, perusahaan Prancis yang menjual Indonesia de- ngan sistem ala carte berupa paket tour de Bali, Sumatra, dan Jawa adalah perusahaan Nouvelles Frontieres. Tahun lalu KBRI di Paris juga pernah berpartisipasi dalam pameran pariwisata yang di- kunjungi 101.120 orang dengan latar belakang 5.247 profesional dan mahasiswa pariwisata. Menurut Noviandi, pasar di Prancis sangat potensial ANTARA/AHMAD SUBAIDI WISATAWAN MANCANEGARA: Wisatawan mancanegara berada di atas kapal cepat di Pelabuhan Teluk Nare, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu. AP/RICHARD DREW PANTAU BURSA: Pialang saham memperhatikan ledakan yang terjadi akibat tsunami Jepang dari layar televisi di lantai New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Jumat (11/3). Wall Street mulai merekrut para ahli nuklir untuk membantu membuat proyeksi ekonomi di tengah ketidakpastian akibat bencana di Jepang.

Transcript of AP/RICHARD DREW PANTAU BURSA 9 dari 10 Warga Prancis ... filecara langsung pandangan orang di sana...

Pada 2010, pemerintah Indo-nesia menerbitkan obligasi glo-bal senilai US$2 miliar. Untuk tahun ini, pemerintah sudah menunjuk perusahaan sekuri-tas JP Morgan, Deutsche Bank, dan UBS, untuk menjajakan global bond yang akan terbit pada kuartal dua itu.

Untuk nilai penerbitan obli-gasi global 2011, Bambang enggan menjelaskan lebih jauh karena merupakan domain Ditjen Pengelolaan Utang Ke-menterian Keuangan.

Menurutnya, sesuai dengan rencana pembiayaan defisit APBN 2011, pemerintah tetap

SELASA, 22 MARET 2011 19EKONOMI GLOBAL

Kami meminta mereka

memperhitungkan keparahan radiasi dan risikonya terhadap wilayah-wilayah lain.”

David KovacsChief Investment Officer Turner

lebih akurat. Biasanya para manajer in-

vestasi bisa memanfaatkan mo-del-model risiko untuk mem-buat perhitungan. Namun, sepanjang pekan lalu mereka harus terus mengikuti perkem-bangan berita di televisi dan su-rat kabar yang menurut mereka sama tidak menentunya dengan kondisi pasar.

Perlu 5 tahun

Pada kesempatan terpisah, Bank Dunia memperkirakan Jepang mungkin memerlu-kan waktu lima tahun untuk membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak bencana. Kerugian akibat ben-cana itu diproyeksikan bisa mencapai US$235 miliar (sekitar Rp2.115 triliun).

ha rapkan mampu memberikan informasi terkait bocornya ba-han radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Kebocoran yang diakibatkan gempa itulah yang menyumbang ketidakpas-tian pasar.

“Kami meminta mereka mem-perhitungkan keparahan ra dia si dan risikonya terhadap wilayah-wilayah lain seperti Hong Kong yang terletak 2.000 mil dari sana,” ujar Chief Invest ment Officer Turner, David Kovacs, seperti dikutip Reuters, di New York, Amerika Serikat, kemarin.

Lain lagi halnya dengan Mo-hammed El-Erion, Chief Execu-tive of PIMCO, manajer investasi terbesar di dunia dengan aset kelolaan mencapai US$1,1 triliun. Ia mendatangi kawasan Teluk di Timur Tengah dan merasakan se-cara langsung pandangan orang di sana untuk memperhitungkan dampak gejolak Timur Tengah terhadap perekonomian dan pasar global.

Kedua manajer investasi men coba mengambil setengah langkah di depan, mengantisi-pasi pergerakan pasar yang ter-lihat tidak menentu. Ha rapan-nya, tentu saja agar mampu mengeruk keuntungan dari hasil perhitungan proyeksi yang

WINDY DYAH INDRIANTARI

LUPAKAN model kom-pleks ekonometrika atau algoritma perhi-tungan investasi, otak

ilmuwan saat ini lebih diperlu-kan. Wall Street mulai merekrut para ahli nuklir untuk memban-tu membuat proyeksi ekonomi di tengah ketidakpastian akibat bencana di Jepang.

Bukan itu saja, para manajer investasi bahkan rela mengha-biskan waktu untuk menempuh perjalanan ke Timur Tengah. Tujuannya agar bisa merasakan secara langsung keadaan di ka wasan yang sedang bergejo-lak tersebut demi membuat proyeksi yang lebih akurat.

Bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Jum at (11/3) telah merontokkan bursa-bursa saham dunia. Para investor tidak hanya mengkha-watirkan gangguan rantai suplai global setelah kegiatan ekonomi Jepang tersendat, tapi juga krisis nuklir.

Turner Investment Partners, misalnya, manajer investasi yang mengelola aset senilai US$16 miliar (sekitar Rp144 tri-liun), telah mempekerjakan dua ilmuwan nuklir. Keduanya di-

Proyeksi PasarLibatkan Ahli Nuklir

Manajer investasi mencoba mengambil setengah langkah di depan,mengantisipasi pergerakan pasar yang terlihat tidak menentu.

“Kerusakan infrastruktur ter nyata lebih parah daripada perkiraan semula. Ekonomi akan kembali tumbuh menyusul di-mulainya proses rekonstruksi,” ungkap Bank Dunia dalam la-poran tertulisnya, seperti dikutip Associated Press, kemarin.

Lembaga donor internasional tersebut menambahkan, pelam-batan ekonomi Jepang akibat ben cana tidak akan berdampak besar terhadap perekonomian kawasan Asia Timur maupun Asia secara keseluruhan. Yang lebih berbahaya, menurut Bank Dunia, adalah ancaman infl asi tinggi.

“Memerangi inflasi semes-tinya menjadi prioritas jangka pendek karena hasil (perekono-mian) 2011 bergantung pada itu,” kata Bank Dunia.

Di luar China, perekonomian negara-negara berkembang Asia Timur diproyeksikan tum-buh 5,3%, menurun ketimbang tahun lalu yang mencapai 6,7%. Adapun China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, tumbuh 9%, melambat jika dibandingkan dengan ta-hun lalu yang menyentuh dua digit di 10,3%. (E-3)

[email protected]

RI Promosikan Obligasi Globalke Amerika dan Eropa

9 dari 10 Warga Prancisbelum Pernah ke Indonesia

PEMERINTAH Republik Indo-nesia (RI) telah menyosialisasi-kan penerbitan obligasi global (global bond) di tiga negara, yai tu Swiss, Inggris, dan AS. Meski infl asi menjadi tantang-an perekonomian Indonesia ta-hun ini, respons investor dinilai pemerintah sangat positif.

Plt Kepala Badan Kebijak-an Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan dari non-deal roadshow tersebut, In-donesia mengakui tantangan ekonominya saat ini adalah in flasi akibat lonjakan harga pangan dan minyak.

Meski begitu, Bambang me-ni lai investor di tiga negara tersebut siap membeli obligasi berdenominasi dolar AS yang akan dilepas pemerintah Indo-nesia.

“Investor sangat antusias dan tak ada masalah. Untuk besaran (obligasi), kita harus lihat kondisi pasarnya,” kata Bambang saat ditemui di Kan-tor Pusat Bank Indonesia, Jakar-ta, kemarin.

SEMBILAN dari 10 warga Pran-cis belum pernah mengunjungi Indonesia, termasuk untuk ber-wisata. Setidaknya itulah yang terungkap di anjungan wisata Indonesia yang digelar lem ba ga promosi pariwisata asal Prancis, Carrefour Voyages. Anjungan tersebut ikut serta da lam pa-meran pariwisata in ternasional bertema Salon mon dial du tour-isme, di Paris, mulai 17 Maret hingga Minggu (20/3).

Perusahaan Carrefour Vo-yages secara khusus mengada-kan presentasi mengenai In-donesia dengan difasilitasi Ke dutaan Besar Republik In-donesia (KBRI) di Paris.

Salah seorang penjaga stan Indonesia yang juga mahasiswa yang tengah belajar di Prancis, Sita Phulpin, mengatakan sem-bilan dari 10 warga Prancis yang datang minta informasi mengaku belum pernah ke In donesia. Oleh karena itu, banyak yang meminta brosur, peta, dan informasi terkait de ngan berbagai daerah pari-wisata di Indonesia.

Mereka umumnya bertanya mengenai obyek di luar Bali, se perti Jawa dan Sumatra serta Sulawesi.

Dalam pameran tersebut juga dipertunjukkan kesenian Indo-nesia berupa tarian Taruna Jaya dan Gambyong di ruang khusus gedung Porte De Versailles, Pa ris Pavillion, Jumat (18/3) malam.

Direktur Promosi Luar Ne-

fokus pada penerbitan surat berharga negara (SBN) do-mestik. Jika ada kekurangan pembiayaan dari dalam negeri, pemerintah baru akan mener-bitkan obligasi global.

Terkait dengan masa jatuh tempo, pemerintah akan mener-bitkan obligasi global dengan tenor jangka panjang. Itu sesuai dengan selera investor.

“Potensi pasar (obligasi glo-bal) ini besar. Semua melihat performance Indonesia cukup bagus. Jadi, kondisi relatif ba-gus dari sisi permintaan. Kita tidak ada masalah,” katanya.

Saat ditanya tentang kemung-kinan berkompetisi dengan Jepang yang akan meningkat-kan utang mereka guna pro-gram rehabilitasi pascagempa, ia menilai kompetisi tidak akan terjadi.

“Kalau Jepang, saya yakin me reka bisa self fi nancing (mem-biayai sendiri). Jadi, yang se-ka rang dilihat adalah kon-disi pasar yang masih bergerak mengikuti Jepang.” (Tup/E-3)

de ngan mobilitas yang tinggi. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tahun lalu menar-getkan wisatawan Prancis yang datang ke Indonesia sebesar 160 ribu orang. Namun, reali-sasinya hanya 158 ribu akibat krisis ekonomi.

Tahun ini kunjungan wisa-tawan Prancis diharapkan men-capai 180 ribu orang.

“Sampai Januari sudah ada peningkatan 13%,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa terhitung sejak Januari tercatat 8.753 wisatawan Prancis ketim-bang 2010 yang hanya 7.743 orang. (Ant/E-1)

Bambang PS BrodjonegoroPlt Kepala BKF

MI/ADAM DWI

geri Ditjen Pemasaran Kemen-terian Kebudayaan dan Pari-wisata RI Noviandi Makalam mengatakan, selain Carrefour Voyages, perusahaan Prancis yang menjual Indonesia de-ngan sistem ala carte berupa paket tour de Bali, Sumatra, dan Jawa adalah perusahaan Nouvelles Frontieres.

Tahun lalu KBRI di Paris juga pernah berpartisipasi dalam pameran pariwisata yang di-kun jungi 101.120 orang dengan latar belakang 5.247 profesional dan mahasiswa pariwisata.

Menurut Noviandi, pasar di Prancis sangat potensial

ANTARA/AHMAD SUBAIDI

WISATAWAN MANCANEGARA: Wisatawan mancanegara berada di atas kapal cepat di Pelabuhan Teluk Nare, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.

AP/RICHARD DREW

PANTAU BURSA: Pialang saham memperhatikan ledakan yang terjadi akibat tsunami Jepang dari layar televisi di lantai New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Jumat (11/3). Wall Street mulai merekrut para ahli nuklir untuk membantu membuat proyeksi ekonomi di tengah ketidakpastian akibat bencana di Jepang.