APLIKASI PENGENALAN DASAR HURUF HIRAGANA DAN …
Transcript of APLIKASI PENGENALAN DASAR HURUF HIRAGANA DAN …
*)Penulis Korespondensi C-43-1
APLIKASI PENGENALAN DASAR HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA
MENGGUNAKAN ANDROID SMARTPHONE
Endah Budiyati1*, Erni Rihyanti2 1,2Universitas Gunadarma
Abstrak
Inilah alasan utama dilakukannya penelitian untuk membuat aplikasi berbasis Android yang berisikan
pengenalan dan pembelajaran dasar bahasa Jepang yang dapat diakses dengan mudah, murah dan Dewasa ini,
tidak hanya pesatnya teknologi yang merajai negeri ini, tetapi juga diiringi dengan pesatnya kebudayaan dan
bahasa asing yang mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah budaya dan bahasa asal
Jepang. Bahkan budaya dan bahasa Jepang sekarang sudah mulai diperkenalkan di bangku sekolah maupun
lembaga-lembaga kursus bahasa asing. Lembaga kursus bahasa asing kebanyakan menetapkan iuran dengan
biaya yang tinggi. Para siswa dan siswi, maupun masyarakat pada umumnya kesulitan untuk memperoleh
fasilitas ini, mayoritas alasan utamanya karena keterbatasan biayadapat digunakan oleh semua kalangan tanpa
batasan umur.
Kata kunci: Android, Smartphone, Huruf Jepang, Katakana, Hiragana
Abstract
This is the main reason for conducting research to create an Android-based application that contains basic
Japanese introduction and learning that can be accessed easily, cheaply and nowadays, not only is the rapid
technology that dominates this country, but is also accompanied by the rapid growth of foreign cultures and
languages. by the people of Indonesia. One of them is Japanese culture and language. Even Japanese culture
and language have now begun to be introduced in schools and foreign language course institutions. Most foreign
language course institutions charge high fees. The students, as well as the community in general have difficulty
in obtaining this facility, the majority of the main reasons are because of the limited costs that can be used by
all groups without restrictions on the umurs.
Keywords: Android, Smartphone, Japanese Letters, Katakana, Hiragana
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini, tidak hanya pesatnya teknologi yang merajai negeri ini, tetapi juga diiringi dengan pesatnya kebudayaan dan bahasa asing yang mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah budaya dan bahasa asal Jepang. Bahkan budaya dan bahasa Jepang sekarang sudah mulai diperkenalkan di bangku sekolah maupun lembaga-lembaga kursus bahasa asing. Lembaga kursus bahasa asing kebanyakan menetapkan iuran dengan biaya yang tinggi. Para siswa dan siswi, maupun masyarakat pada umumnya kesulitan untuk memperoleh
fasilitas ini, mayoritas alasan utamanya karena keterbatasan biaya. Inilah alasan utama dilakukannya penelitian untuk membuat aplikasi berbasis Android yang berisikan pengenalan dan pembelajaran dasar bahasa Jepang yang dapat diakses dengan mudah, murah dan dapat digunakan oleh semua kalangan tanpa batasan umur. Aplikasi ini akan dikeluarkan dalam bentuk aplikasi android yang memiliki spesifikasi 2.3.3 (Gingerbread) dan memiliki prosessor 600Mhz, hal ini dikarenakan sudah banyak masyarakat yang menggunakan ponsel berbasis android versi tersebut. Sehingga
*)Penulis Korespondensi C-43-2
para siswa/i, maupun masyarakat umum dapat meng-install dan menggunakan aplikasi ini di ponsel android mereka. Luasnya cakupan pembelajaran bahasa jepang membuat banyaknya materi yang harus dipelajari. Mulai dari huruf, pola kalimat, kata kerja, dsb. Masalah ini akan batasi untuk menyederhanakan pembelajaran yang akan dibahas dalam aplikasi ini. Aplikasi ini hanya akan membahas huruf-huruf Jepang, dan menguji kemampuan pemakai dalam latihan sederhana. Selain itu aplikasi ini hanya dapat digunakan dengan orientasi portrait. 2. METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penelitian ini
dengan mengikuti tahapan-tahapan dalam
Siklus Hidup Pengembangan Software (SDLC).
Tiap-tiap tahapan ini mempunyai karakteristik
tersendiri. Tahapan utama Siklus Hidup
Pengembangan Software terdiri dari:
1. Analisa, Dalam pengumpulan data, metode
yang digunakan adalah metode studi
pustaka, serta menggunakan fasilitas
internet untuk mencari bahan-bahan yang
dapat dijadikan referensi serta dari buku
panduan android, bahasa XML dan Java,
serta buku bahasa Jepang.
2. Perancangan Sistem, Aplikasi ini
menggunakan Desain Navigasi Hirarki,
kemudian membuat rancangan tampilan
atau output yang disajikan. Penyusunan tata
letak baik gambar maupun teks dibuat
dengan konsep yang sederhana tanpa
mengabaikan unsur-unsur yang ada,
sehingga tampilan mudah dipahami
pengguna nantinya.
3. Coding, Bahasa yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi ini adalah XML dan
Java dengan perangkat lunak Eclipse dan
simulator SDK Android.
4. Uji Coba dan Implementasi, Setelah dibuat
coding, maka dilakukan uji coba untuk
melihat apakah aplikasi ini mampu
menyediakan informasi yang tepat bagi
pengguna. Jika belum, maka dilakukan
perbaikan. Aplikasi yang telah melalui
proses uji coba diimplementasikan ke dalam
telepon pintar (Smartphone) Android 2.3.3
agar dapat dioperasikan pada lingkungan
sebenarnya.
5. Pemeliharaan, Pada tahap ini, dilakukan
pemeliharaan dan pengembangan aplikasi.
Aplikasi di kembangkan dengan pengenalan
dan pembelajaran huruf jepang lainnya
(kanji) dan materi lainnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Definisi Aplikasi Aplikasi adalah sebuah perangkat
lunak yang menjadi front end dalam sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna bagi orang-orang dan sistem yang bersangkutan. [1].
Istilah aplikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Application” yang berarti penerapan, lamaran, ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah, pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap digunakan untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang dituju. Menurut kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu, pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputasi yang diinginkan atau diharapkan. [1] 3.2 Bahasa Jepang Bahasa Jepang merupakan bahasa yang digunakan oleh kurang lebih 130.000.000 orang penduduk Jepang dan oleh imigran ataupun emigrant negara tersebut. Bangsa Jepang diduga pertama kali memperoleh seni menulis pada tahun 405 AD ketika seorang cendekiawan Korea datang ke
*)Penulis Korespondensi C-43-3
Jepang membawa buku-buku berbahasa China dan mengajarkan Bangsa Jepang cara membaca dan menulis aksara China (Suski, 2011, p. 1). Penulisan aksara Jepang memang didasari oleh aksara China, namun struktur tata bahasa keduanya tidaklah sama. Dalam menuliskan huruf-huruf Jepang, urutan dan arah goresan pena sangat berpengaruh. Bahasa Jepang dituliskan dengan menggunakan kombinasi tiga buah aksara, yaitu: 1. Hiragana partikel Hiragana (ひらがな) adalah salah satu dari dua sistem aksara Jepang (Kana) yang merupakan hasil penyederhanaan aksara China. Hiragana dasar terdiri dari 46 huruf dimana masing-masing huruf mewakili bunyi yang ada dalam bahasa Jepang. Fungsi Hiragana adalah: Sebagai penghubung antar kata atau
kalimat.
Dituliskan di samping atau di atas kanji untuk menjelaskan cara membaca kanji
tersebut. Hiragana dalam kasis ini
disebut dengan furigana [2].
Sebagai kata-kata atau percakapan non-
formal.
Sebagai kata yang menunjukkan bunyi
tertentu, misal suara detak jantung (どき
どき, dokidoki).
Sebagai kata-kata pertama yang diajarkan oleh pemula atau anak-anak
sebelum mempelajari kanji.
Tabel 1 Huruf Hiragana Dasar
Tabel 2 Penggunaan Dakuten dan Handakuten
Sedangkan konsonan yang telah dijelaskan, hiragana dasar dapat digabungkan dengan huruf ya (や), yu (ゆ),
dan yo (よ) kecil untuk membentuk konsonan dengan bunyi seperti kya, kyu, kyo, dan lainnya.
*)Penulis Korespondensi C-43-4
Tabel 3 Penggunaan Huruf Ya, Yu, Yo Kecil K
Y SH
CH
NY
HY
MY
RY
GY
J BY
PY
YA
き
ゃ
し
ゃ
ち
ゃ
に
ゃ
ひ
ゃ
み
ゃ
り
ゃ
ぎ
ゃ
じ
ゃ
び
ゃ
ぴ
ゃ
YU
き
ゅ
し
ゅ
ち
ゅ
に
ゅ
ひ
ゅ
み
ゅ
り
ゅ
ぎ
ゅ
じ
ゅ
び
ゅ
ぴ
ゅ
YO
き
ょ
し
ょ
ち
ょ
に
ょ
ひ
ょ
み
ょ
り
ょ
ぎ
ょ
じ
ょ
び
ょ
ぴ
ょ
Jika terdapat tsu (つ) kecil di antara huruf hiragana, maka huruf yang terletak setelah つ kecil tersebut harus diucapkan dengan hitungan dua suku kata. Pengucapan seperti ini disebut dengan soku on (そくおん
) atau suara konsonan kembar. Contoh, まっ
て (tunggu) akan menjadi matte (dibaca mat-
te). Perpanjangan bunyi vocal atau yang disebut dengan cho on (しょうおん) suatu huruf hiragana pada bahasa Jepang dilakukan dengan menambahkan huruf a (あ
), i (い), u (う). Perpanjangan bunyi ini sangat penting, karena kata yang memiliki perpanjangan bunyi (cho on) dan yang tidak memiliki perpanjangan bunyi (sei on atau vocal pendek) memiliki dua arti yang berbeda. Contoh, おばさん(obasan) memiliki arti nenek. Selain memperpanjang bunyi i, huruf i (い) juga dipergunakan untuk
memperpanjang bunyi e. huruf u (う) juga dipergunakan untuk memperpanjang bunyi o selain untuk bunyi u. Terkadang bunyi e dan o juga diperpanjang juga dengan menggunakan karakter Hiragana mereka sendiri, seperi pada おねえさん
(oneesan/kakak perempuan) dan おおき(ooki/besar), namun penggunaan seperti ini tidak banyak [3].
2. Katakana Katakana (カタカナ) merupakan salah
satu dari dua sistem aksara Jepang (kana) selain hiragana. Dasar teori dari katakana pada intinya sama dengan hiragana. Perbedaan kedua aksara ini hanya terletak pada bentuk huruf dan fungsi dari aksara tersebut. Berikut fungsi katakana: Sebagai representasi kata serapan dari
bahasa asing. Contoh, アイスクリーム(aisukuriimu/ice cream).
Untuk menuliskan nama-nama asing, seperti nama negara atau nama orang. Contoh, マリア(Maria), アメリカ (Amerika).
Sebagai penekanan terhadap suatu kata (berfungsi sama seperti penggunaan italics, bold, atau capitals).
Sebagai kata yang menunjukkan bunyi tertentu, misal suara kucing (ニャー,
nyaa), suara sapi (モー, moo), dan lainnya.
Untuk menuliskan nama produk, perusahaan, atau hal komersial lainnya. Contoh, チョタ (toyota).
Untuk menuliskan nama klasifikasi tanaman dan hewan.
*)Penulis Korespondensi C-43-5
Tabel 4 Tabel Huruf Katakana Dasar
Sama seperti hiragana, katakana dasar dapat ditambahkan dengan dakuten (濁点) dan handakuten (半濁点) untuk
membentuk konsonan g, z, d, b, dan p dari huruf dasar konsonan k, s, t, dan h.
Tabel 5 Tabel Katakana dengan Dakuten dan Handakuten
Selain itu huruf katakana dasar juga dapat dikombinasikan dengan ya (ヤ), yu (ユ), dan
yo (ヨ) kecil untuk membentuk huruf dengan bunyi kya, kyu, dan kyo sama seperti kombinasi hiragana. Tabel 6 Tabel Penggunaan Huruf Ya, Yu, Yo
Kecil
Karena keterbatasan bunyi pada bahasa Jepang, maka dibuatlah kombinasi baru untuk katakana agar dapat mempresentasikan bunyi yang berasal dari bahasa asingseperti ti, tu, di, du, che, fa, fi, fe, fo, wi, we, wo, va, vi, vu, dan vo. Dan seperti hiragana, katakana-pun memiliki aturan penulisan untuk bunyi konsonan soku on (ソ
クオン) dan choo on (チョーオン). Karena
dalam sistem penulisan bahasa Jepang tidak menggunakan spasi, maka terkadang tanda (。) dipergunakan untuk menunjukkan spasi.
3. Kanji
Kanji merupakan aksara China yang dipergunakan dalam penulisan bahasa Jepang. Beberapa kanji memiliki arti dan cara baca yang berbeda dengan huruf China yang memiliki bentuk yang sama dengan kanji tersebut. Cara baca kanji dengan cara China disebut dengan onyomi (音読み) sedangkan
cara baca Jepang disebut kunyomi (訓読み). Kanji yang penulisannya digabungkan dengan kanji lain akan dibaca dengan cara Onyomi, sementara apabila kanji yang berdiri sendiri atau yang diikuti oleh Okurignana (karakter hiragana yang mengikuti kanji) akan dibaca dengan cara kunyomi [3]. Contoh, カ dibaca chikara (cara kunyomi) apabila berdiri atau bila diikuti dengan okurigana seperti カずくで (chikarazuku
de), namun apabila digabungkan dengan Kanji lain seperti 腕力 (wanryoku) maka
*)Penulis Korespondensi C-43-6
kanji カ akan dibaca ryoku (cara onyomi). Terdapat sekitar 40.000 kanji, namun hanya sekitar 2.000 kanji yang benar-benar dipergunakan dalam penggunaan bahasa Jepang sehari-hari [3]. Kanji digunakan untuk membedakan homofon, dimana terdapat banyak aksara yang memiliki pengucapan yang sama namun memiliki arti yang berbeda [3].
3.3. Struktur Navigasi Rancangan struktur navigasi yang digunakan pada Aplikasi Pengenalan Huruf Jepang ini menggunakan struktur navigasi hierarki atau yang sering disebut struktur navigasi bercabang. Berikut ini merupakan struktur navigasi dari aplikasi yang dibuat:
Gambar 1 Struktur Navigasi Aplikasi
Pengenalan Dasar Huruf Hiragana dan
Katakana
Dari struktur navigasi di atas dapat terlihat alur dari aplikasi, yaitu pengguna (user) masuk ke dalam Aplikasi Pengenalan Dasar Huruf Hiragana dan Katakana pada ponsel dan muncul tampilan splash screen sebagai tampilan pembuka. Lalu masuk ke menu utama yang terdiri dari “Belajar”, “Latihan”, “Profil”, dan “Keluar”. Jika pengguna memilih “Belajar” maka akan masuk ke halaman “Belajar Hiragana” dan “Belajar Katakana” yang didalamnya terdapat pilihan-pilihan pembelajaran huruf Hiragana / Katakana sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Sedangkan jika pengguna memilih “Latihan”, maka masuk ke “Soal” kemudian mendapatkan “Hasil” berupa nilai. Dan jika pengguna memilih menu “Profil”, maka muncul profil dari programmer.
3.4 UML Unified Modelling Language (UML)
adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk memvisualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modelling aplikasi procedural dan VB dan C.
Gambar 2 Use Case Diagram Aplikasi
Pengenalan Dasar Huruf Hiragana dan
Katakana
*)Penulis Korespondensi C-43-7
Gambar 3 Activity Diagram Aplikasi
Pengenalan Dasar Huruf Hiragana Dan
Katakana
Gambar 4 Diagram Class Sistem Aplikasi Pengenalan Dasar Huruf Hiragana Dan
Katakana
3.5 Spesifikasi Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
Terdapat dua inti perangkat keras (Hardware) yang digunakan pada komputer, yaitu: 1. Processor Intel Core i7 2. RAM 2x4 GB DDR3
Sedangkan perangkat lunak (Software) yang digunakan ialah sebagai berikut: 1. Windows 7 Professional 64 bit 2. Android SDK Manager 3. Eclipse Kepler SR2 win32 4. Java SDK
Untuk menjalankan aplikasi ini pada smartphone android, spesifikasi smartphone minimal: 1. Processor Scorpion 1.4 GHz 2. RAM 512 MB 3. Android 2.3 GingerBread 3.6.1 Pembuatan Aplikasi
Pada aplikasi ini, splash screen digunakan sebagai layar pembuka yang hanya muncul pada saat aplikasi pertama kali dijalankan. Tampilan ini akan muncul selama beberapa detik.
Gambar 5 Tampilan Splash Screen
3.6.2 Menu Utama Tampilan menu utama muncul
setelah tampilan splash screen. Tampilan ini berisi 4 menu utama dalam aplikasi ini yaitu, menu “Belajar”, menu “Latihan”, menu “Profil”, dan menu “Keluar”.
*)Penulis Korespondensi C-43-8
Gambar 6 Tampilan Menu Utama
3.6.3 Menu Belajar Tampilan ini muncul ketika pengguna
aplikasi memilih menu “Belajar” pada menu utama. Didalam menu belajar ini terdapat dua menu pilihan belajar, yaitu menu “Hiragana” dan menu “Katakana”.
Gambar 7 Tampilan Menu Belajar
3.6.4 Menu Belajar Hiragana Pada menu ini tersedia beberapa
image button dari huruf hiragana. Menu ini muncul setelah pengguna aplikasi memilih menu “Hiragana” pada menu belajar.
Gambar 8 Tampilan Belajar Hiragana
3.6.5 Menu Belajar Katakana Pada menu ini tersedia beberapa
image button dari huruf katakana. Menu ini muncul setelah pengguna aplikasi memilih menu “Katakana” pada menu belajar.
*)Penulis Korespondensi C-43-9
Gambar 9. Tampilan Belajar Katakana
3.6.6 Menu Latihan Menu latihan ini muncul jika
pengguna aplikasi memilih menu “Latihan” pada menu utama. Menu latihan dibuka dengan tampilan input nama user sebelum melakukan latihan. Setelah meng-input nama, menu latihan akan muncul sepenuhnya. Menu ini terdiri dari soal-soal latihan dasar hiragana dan katakana yang dibatasi oleh waktu yang telah ditentukan, dan menghasilkan nilai atau skor di akhir latihan.
Gambar 10 Tampilan Isi nama User
Gambar 11 Tampilan Latihan 3.6.7 Menu Profil
Menu ini berisikan profil singkat dari pembuat aplikasi. Menu ini akan muncul apabila pengguna aplikasi memilih menu “Profil” pada menu utama.
*)Penulis Korespondensi C-43-10
Gambar 12 Tampilan Profil
4. KESIMPULAN
Dari analisa dan uji coba yang telah dilakukan, dapat disimpulkan dari penelitian dan pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Aplikasi Pengenalan Dasar Huruf
Hiragana dan Katakana sudah memenuhi kebutuhan pengenalan dan belajar huruf Jepang tingkat dasar.
2. Dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, aplikasi ini dapat dengan mudah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
3. Fitur suara pada aplikasi telah cukup membantu pengguna aplikasi dalam memahami cara membaca aksara Jepang.
4. Aplikasi ini berguna sebagai bahan pengenalan, sekaligus pembelajaran dasar huruf Jepang yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, tanpa harus bergantung pada keberadaan internet, karena aplikasi ini dapat berjalan secara offline.
Aplikasi ini tergolong sederhana dan masih mencakup bagian dasar dari pengenalan dan pembelajaran huruf / bahasa Jepang. Pengembangan selanjutnya dikerjakan dengan penambahan dalam hal cangkupan materi, Pengembangan aplikasi pada versi android lainnya agar lebih banyak penggguna smartphone yang dapat menggunakan aplikasi ini, aplikasi dapat lebih fleksibel dan dapat digunakan dengan tampilan landscape maupun portrait.
Daftar Pustaka
Sri Widianti. (2000), Pengantar Basis Data.
Palembang: maxikom.
Kurose, M & Gilhooley, H. (2012). Complete
Japanese Volume 1. Jakarta: Kesaint Blanc
Suen, Ching., Mori, Suji., Kim, Soo., Leung, Cheung.
(2003). Analysis and Recognition of Asian
Scripts- the State of the Art. ICDAR.
Sherief Salbino, (2014), Buku Pintar Gadget
Android untuk Pemula, Kunci
Komunikasi, Jakarta.
Dendy Triadi, (2013), Bedah Tuntas Fitur
Android, Jogja Great! Publisher,
Yogyakarta.
M. Hilmi Masruri, (2015) Buku Pintar Android,
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Yuniar Supardi, (2015), Belajar Coding Android
bagi Pemula, Elex Media Komputindo,
Jakarta.