Apakah nabi isa telah tiada

36
Apakah Nabi Isa Telah Tiada? Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut. ا َ مُ ه ْ نِ مٍ ّ كَ ش يِ فَ لِ ه نِ ف وا ُ فَ لَ تْ خ اَ " ن يِ ذ َ ّ الَ ّ " نِ ) اَ وْ مُ هَ لَ هِ ّ . نُ شْ " نِ كَ لَ وُ وهُ . بَ لَ ص ا َ مَ وُ وه ُ لَ تَ ف ا َ مَ وِ َ ّ اَ ولُ سَ رَ مَ يْ ر َ مَ " نْ . ي ي اَ س يِ عَ ح يِ سَ مْ ل ا اَ نْ لَ تَ ف اَ ّ نِ ) اْ مِ هِ لْ وَ قَ و( اً ن يِ قَ N يُ وهُ لَ تَ ف اَ مَ وِ ّ " نَ ّ P لظ اَ اعَ . نِ ّ T ت ا اَ ّ لِ ) اٍ مْ لِ عْ " نِ مِ هِ . بْ مُ هَ ل157 ( اً م يِ كَ ح اً ز يِ زَ عُ َ ّ اَ " انَ كَ وِ هْ نَ لِ ) اُ َ ّ اُ هَ عَ فَ رْ لَ . ب) 158 ) Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisa’: 157-159) Allah Ta’ala juga berfirman, َ ّ يَ لِ ) اَ كُ عِ ف اَ رَ وَ ك نِ ّ فَ وَ بُ م يِ ّ نِ ) ي اَ س يِ ع اَ نُ َ ّ اَ الَ قْ ذِ ) ا(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku. ” (QS. Ali Imran: 55)

Transcript of Apakah nabi isa telah tiada

Apakah Nabi Isa Telah Tiada?

Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut.

�ذ�ين� ال �ن� و�إ �ه�م� ل �ه� ب ش� �ك�ن� و�ل �وه� �ب ص�ل و�م�ا �وه� �ل ق�ت و�م�ا �ه� الل س�ول� ر� �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى يح� �م�س� ال �ا �ن �ل ق�ت �ا �ن إ �ه�م� و�ق�و�ل

*ا ) �ق�ين ي �وه� �ل ق�ت و�م�ا الظ�ن� �اع� �ب ات �ال� إ 0 �م ل ع� م�ن� �ه� ب �ه�م� ل م�ا �ه� م�ن ك1 ش� �ف�ي ل ف�يه� �ف�وا �ل ت �ه�( 157اخ� �ي �ل إ �ه� الل ف�ع�ه� ر� �ل� ب

ح�ك�يم*ا ) ا ع�ز�يز* �ه� الل �ان� (158و�ك

“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra

Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,

tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar

dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang

siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa

yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa

kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” )QS. An Nisa’: 157-159(

Allah Ta’ala juga berfirman,

�ي� �ل إ اف�ع�ك� و�ر� �و�ف�يك� م�ت �ي �ن إ ع�يس�ى �ا ي �ه� الل ق�ال� �ذ� إ

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu

kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” )QS. Ali Imran: 55(

Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah dibunuh oleh orang-orang

Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang

Nashrani. Namun yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya.

Sedangkan Isa sendiri diangkat oleh Allah ke langit.

Syaikh As Sa’di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55, beliau mengatakan, “Allah

mengangkat hamba dan Rasul-Nya yaitu ‘Isa ‘alaihis salam kepada-Nya. Kemudian Allah

menyerupakan ‘Isa dengan yang lainnya. Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa

ditangkap, dibunuh dan disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah

membunuh utusan Allah.”

Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits yang

menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan.

Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan turun di

akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro )kiamat besar(.

Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?

Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid beliau yang masih berusia muda

dan setia padanya. Bukti dari hal ini adalah sebuah cerita yang dibawakan oleh Ibnu ‘Abbas

radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan,

“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam- ke langit, beliau pun keluar menuju para

sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar

menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di

antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian

Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh

karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat

beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa

kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah

engkau.” Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia

mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi

Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui lobang

tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi.

Kemudian mereka membawa pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka

membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian mereka pun mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah

sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun terpecah menjadi tiga golongan. Kelompok

pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia

naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua mengatakan, “Di tengah-tengah

kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Mereka inilah

Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba Allah dan Rasul-

Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.

Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketika yang muslim.

Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi

wa sallam.”

Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i

meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah serta semisalnya.

Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita petik:

1. Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa )al Hawariyyun( yang beriman dan

sebagian lainnya kufur pada beliau.

2. Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat ke langit. Yang mati dan

disalib adalah orang yang diserupakan dengan beliau.

3. Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa, yaitu murid

beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa yang pengkhianat. Namun yang

tersebar di tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang diserupakan dengan Isa adalah

muridnya yang pengkhianat. Kami tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan

hal ini. Riwayat di atas jelas-jelas berkata lain.

4. Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu golongan beriman yaitu meyakini

bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah. Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian

meyakini bahwa Isa adalah Allah. Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak

Allah. Yang menang ketika itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang

beriman musnah sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al Qur’an Berbicara Tentang Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

Ayat pertama: Allah Ta’ala berfirman,

اع�ة� �لس� ل �م< �ع�ل ل �ه� �ن و�إ

“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” )QS.

Az Zukhruf: 61(

Para ulama berselisih pendapat mengenai makna dhomir )kata ganti( haa‘ dalam kalimat ) �ه� �ن .)و�إ

Sebagian ulama mengatakan bahwa kata ganti haa‘ di situ adalah ‘Isa bin Maryam. Sehingga

makna kalimat, “Sesungguhnya ‘Isa di antara tanda datangnya hari kiamat”. Karena turunnya

kembali Isa ke dunia adalah tanda akan fananya dunia dan akan datangnya kehidupan akhirat.

Demikian penjelasan dari Ibnu Jarir Ath Thobari. Kemudian setelah itu Ibnu Jarir membawakan

beberapa perkataan ulama pakar tafsir tentang tafsiran ayat di atas.

Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis

salam.

Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara tanda datangnya hari

kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.

Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan

di antara tanda hari kiamat.

As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang serupa.

Ayat kedua: Firman Allah Ta’ala,

ه�يد*ا ش� �ه�م� �ي ع�ل �ون� �ك ي �ام�ة� �ق�ي ال �و�م� و�ي �ه� م�و�ت �ل� ق�ب �ه� ب �ن� �ؤ�م�ن �ي ل �ال� إ �اب� �ك�ت ال ه�ل�� أ م�ن� �ن� و�إ

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum

kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” )QS. An

Nisa’: 159(

Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan pakar tafsir.

Tafsiran pertama: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang

dimaksud sebelum kematiannya adalah sebelum kematian Isa. Maksudnya adalah sebagaimana

penjelasan Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia

turun ke dunia untuk membunuh Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama

Islam yang lurus, agama Ibrahim.”

Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam.

Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam turun, yaitu tidak

ada satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka akan beriman pada Nabi Isa.

Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa

saat ini masih hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan

mengimani beliau.

Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka

bumi, semua agama akan beriman pada beliau.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh

Dajjal. Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya.

Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman

padanya.”

Tafsiran kedua: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang

dimaksud adalah sebelum kematian ahli kitab tersebut.

Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, “Setiap orang yang didatangi maut )kematian(, jiwanya

tidak akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari kebatilan yang ada dalam agamanya.”

Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati

kecuali mereka akan beriman kepada Isa.

Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi

bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang.

Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap ahli kitab akan beriman kepada

Isa sebelum kematian ahli kitab tersebut.

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan bahwa menurut tafsiran ini, setiap ahli

kitab yang akan didatangi maut )kematian(, ia telah jelas kebenaran sebenarnya. Ia pun akan

beriman pada Isa ‘alaihis salam, akan tetapi iman ketika itu tidaklah manfaat karena itu hanyalah

iman karena terpaksa. Maka maksud ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa

mereka akan menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka pada saat

dibangkitkan pada hari kiamat nanti?!

Di antara dua tafsiran di atas yang lebih tepat adalah tafsiran pertama. Ibnu Katsir rahimahullah

mengatakan,

“Tidak ragu lagi bahwa pendapat )tafsiran pertama( itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini

adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi

bahwa mereka telah membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun

membenarkan hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak

demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka tidak

mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit, beliau masih hidup

dan akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits )hadits

mutawatir(.”

Ayat ketiga: Firman Allah Ta’ala,

ح�ت�ى ف�د�اء* �م�ا و�إ �ع�د� ب Fا م�ن �م�ا ف�إ �اق� �و�ث ال دJوا ف�ش� �م�وه�م� �ت ن �خ� ث� أ �ذ�ا إ �ى ح�ت ق�اب� الر� ب� ف�ض�ر� وا �ف�ر� ك �ذ�ين� ال �م� �ق�يت ل �ذ�ا ف�إ

ف�ي �وا �ل ق�ت �ذ�ين� و�ال �ع�ض0 �ب ب �م� �ع�ض�ك ب �و� �ل �ب �ي ل �ك�ن� و�ل �ه�م� م�ن �ص�ر� �ت ن ال� �ه� الل اء� �ش� ي �و� و�ل �ك� ذ�ل ه�ا ار� و�ز�� أ ب� �ح�ر� ال �ض�ع� ت

�ه�م� ع�م�ال� أ �ض�ل� ي ف�ل�ن� �ه� الل �يل� ب س�

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang

leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan

sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir.

Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah

hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid

pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. ” )QS. Muhammad: 4(

Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas, “Mereka mengalahkan orang-orang

musyrik dengan membunuh dan memenjara mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk

Islam. Seluruh agama akhirnya milik Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi

peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam )di akhir zaman(.”

Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam 

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang membicarakan mengenai turunnya Nabi

Isa di akhir zaman adalah hadits yang mutawatir )mutawatir makna( yaitu terdiri dari banyak

hadits dan membicarakan satu maksud yaitu bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.

Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut

)yang membicarakan turunnya Isa di akhir zaman, pen( adalah hadits yang mutawatir dari

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin

Abil ‘Ash, Abu Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’

bin Jariyah, Abu Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”

Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau

bersabda,

�ز�ير� » ن �خ� ال �ل� �ق�ت و�ي ، �يب� الص�ل ر� �س� �ك ف�ي ، * ع�د�ال �م*ا ح�ك �م� ي م�ر� �ن� اب �م� ف�يك �ز�ل� �ن ي ن�� أ �ن� ك �وش� �ي ل ، �د�ه� �ي ب �ف�س�ى ن �ذ�ى و�ال

و�م�ا �ا �ي الدJن م�ن� ا �ر* ي خ� �و�اح�د�ة� ال ج�د�ة� الس� �ون� �ك ت �ى ح�ت ، �ح�د< أ �ه� �ل �ق�ب ي � ال �ى ح�ت �م�ال� ال �ف�يض� و�ي ، �ة� ي �ج�ز� ال �ض�ع� و�ي ،

�و�م� ) ف�يه�ا » . و�ي �ه� م�و�ت �ل� ق�ب �ه� ب �ن� �ؤ�م�ن �ي ل � �ال إ �اب� �ك�ت ال ه�ل�� أ م�ن� �ن� و�إ �م� �ت ئ ش� �ن� إ ء�وا و�اق�ر� ة� �ر� ي ه�ر� �و ب

� أ �ق�ول� ي �م� ث

ه�يد*ا ( ش� �ه�م� �ي ع�ل �ون� �ك ي �ام�ة� �ق�ي ال

“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-

tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi,

menghapus jizyah )upeti(, harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada

yang menerima harta itu lagi )sebagai sedekah, pen(, dan sujud seseorang lebih disukai daripada

dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka:

ه�يد*ا ش� �ه�م� �ي ع�ل �ون� �ك ي �ام�ة� �ق�ي ال �و�م� و�ي �ه� م�و�ت �ل� ق�ب �ه� ب �ن� �ؤ�م�ن �ي ل �ال� إ �اب� �ك�ت ال ه�ل�� أ م�ن� �ن� و�إ

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum

kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” )QS. An

Nisa’: 159(”

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�ن� – – اب ع�يس�ى �ز�ل� �ن ف�ي ق�ال� �ام�ة� �ق�ي ال � �و�م ي �ل�ى إ ظ�اه�ر�ين� �ح�ق� ال ع�ل�ى �ل�ون� �ق�ات ي �ى م�ت� أ م�ن� �ف�ة< ط�ائ ال� �ز� ت � ال

. . . - اء� - م�ر�� أ �ع�ض0 ب ع�ل�ى �م� �ع�ض�ك ب �ن� إ � ال �ق�ول� ف�ي �ا �ن ل ص�ل� �ع�ال� ت ه�م� م�ير�

� أ �ق�ول� ف�ي وسلم عليه الله صلى �م� ي م�ر�

�م�ة� األ ه�ذ�ه� �ه� الل �ر�م�ة� �ك ت

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan

meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, 

“Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi

mengatakan pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara

kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”,

jawab Isa.”

Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai

derajat mutawatir )jalur yang sangat banyak(. Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan

ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun kembali ke muka bumi.

Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para Ulama

Di samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan bahwa Isa bin Maryam akan turun

di akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi juga didasari pada ijma’ )konsensus atau

kesepakatan( ulama. Yang menyelisihi pendapat ini hanyalah orang yang “nyeleneh”

perkataannya dan tidak perlu dianggap.

As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa betul-betul akan turun kembali

dan tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para

filosof dan kelompok yang menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap

perkataannya. Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum

dengan syariat Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri ketika ia turun

dari langit.”

Setelah pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini menunjukkan bahwa turunnya Nabi Isa ke

muka bumi setelah sebelumnya diangkat ke langit adalah suatu keniscayaan. Sehingga orang-

orang yang menafikan dan tidak meyakini hal ini sangat jauh dari kebenaran.

Demikian pembahasan kami dalam serial pertama. Insya Allah dalam kesempatan berikutnya,

kami akan mengangkat mengenai ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun di muka

bumi.

Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan pemahaman dan keyakinan yang

mantap untuk menyongsong hari kiamat yang semakin dekat menghampiri kita.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Ciri-Ciri Nabi Isa ‘alaihis salam

Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-

hadits berikut ini.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda,

يم< ج�س� ف�آد�م� م�وس�ى م�ا� و�أ ، الص�د�ر� ع�ر�يض� ج�ع�د< ح�م�ر�

� ف�أ ع�يس�ى م�ا� ف�أ ، اه�يم� �ر� �ب و�إ و�م�وس�ى ع�يس�ى �ت� �ي أ ر�

ط� Jالز ر�ج�ال� م�ن� �ه� ن� �أ ك �ط< ب س�

“(Saat aku diisra’kan), aku melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimis salam. Adapun ‘Isa,

dia adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa

adalah orang yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika)“. )HR.

Bukhari no. 3438(

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ة� – – �ح�م�ر� ال �ل�ى إ �وع< ب م�ر� ج�ل< ر� ف�اع�ر�ف�وه� �م�وه� �ت ي� أ ر� �ذ�ا ف�إ �از�ل< ن �ه� �ن و�إ ع�يس�ى �ى �ع�ن ي eى� �ب ن �ه� �ن �ي و�ب �ى �ن �ي ب �س� �ي ل

�يب� الص�ل Jد�ق� ف�ي � �م ال �س� اإل ع�ل�ى �اس� الن �ل� �ق�ات ف�ي �ل�ل< ب �ه� �ص�ب ي �م� ل �ن� و�إ �ق�ط�ر� ي ه� س�� أ ر� ن�

� �أ ك �ن� �ي ت م�م�ص�ر� �ن� �ي ب �اض� �ي �ب و�ال

الد�ج�ال� يح� �م�س� ال �ه�ل�ك� و�ي �م� ال �س� اإل � �ال إ �ه�ا �ل ك �م�ل�ل� ال �ه� م�ان ز� ف�ى �ه� الل �ه�ل�ك� و�ي �ة� ي �ج�ز� ال �ض�ع� و�ي �ز�ير� ن �خ� ال �ل� �ق�ت و�ي

�م�ون� ل �م�س� ال �ه� �ي ع�ل �ص�ل�ى ف�ي �و�ف�ى �ت ي �م� ث �ة* ن س� �ع�ين� ب ر�� أ ر�ض�

� األ ف�ى �م�ك�ث� ف�ي

“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian

melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak

terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna

sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi

manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh

babi dan menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama

selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat

puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” )HR. Abu Daud no.

4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih(

Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

�م�» – ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى �ت� �ي أ و�ر� �وء�ة� ن ش� ر�ج�ال� م�ن� �ه� ن� �أ ك ج�ال� الر� م�ن� ب< ض�ر� م�وس�ى �ذ�ا ف�إ �اء� �ي �ب ن

� األ ع�ل�ى� ع�ر�ض�

�ذ�ا – ف�إ �ه� �ي ع�ل �ه� الل �و�ات� ص�ل اه�يم� �ر� �ب إ �ت� �ي أ و�ر� ع�ود0 م�س� �ن� ب و�ة� ع�ر� �ه*ا ب ش� �ه� ب �ت� �ي أ ر� م�ن� ب� ق�ر�� أ �ذ�ا ف�إ �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل

�ت� – – – – �ي أ ر� م�ن� ب� ق�ر�� أ �ذ�ا ف�إ �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل �ر�يل� ب ج� �ت� �ي أ و�ر� ه� �ف�س� ن �ى �ع�ن ي �م� �ك ب ص�اح� �ه*ا ب ش� �ه� ب �ت� �ي أ ر� م�ن� ب� ق�ر�

� أ

�يف�ة� ». » ». ل خ� �ن� ب �ة� ي د�ح� م�ح0 ر� �ن� اب �ة� ر�و�اي و�ف�ى �ة� ي د�ح� �ه*ا ب ش� �ه� ب

“Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-

laki bani Syanu’ah. Aku melihat Isa bin Maryam ‘alaihis salam, ternyata beliau mirip dengan

orang yang telah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu ‘Urwah bin Mas’ud. Aku pun

melihat Ibrahim ‘alaihis salam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki

kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril

Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan

dengannya, yaitu Dihyah.” Dalam riwayat Ibnu Rumh disebut, “Dihyah bin Khalifah.” )HR.

Muslim no. 167(

Kapan Nabi Isa Turun ke Muka Bumi?

Nabi Isa turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal di saat shalat Shubuh.

Dari Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�ح� الصJب �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى �ه�م� �ي ع�ل ل� �ز� ن �ذ� إ �ح� الصJب �ه�م� ب �ص�ل�ى ي �ق�د�م� ت ق�د� �م�ام�ه�م� إ �م�ا �ن �ي ف�ب �ح< ص�ال ج�ل< ر� �م�ام�ه�م� و�إ

�م� ث �ه� �ف�ي �ت ك �ن� �ي ب �د�ه� ي ع�يس�ى �ض�ع� ف�ي �اس� �الن ب �ص�ل�ى ي ع�يس�ى �ق�د�م� �ت �ي ل ى �ق�ه�ق�ر� ال �م�ش�ى ي �ك�ص� �ن ي �م�ام� اإل �ك� ذ�ل ج�ع� ف�ر�

. �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل ع�يس�ى ق�ال� ف� �ص�ر� ان �ذ�ا ف�إ �م�ام�ه�م� إ �ه�م� ب �ص�ل�ى ف�ي ق�يم�ت�� أ �ك� ل �ه�ا �ن ف�إ ف�ص�ل� �ق�د�م� ت �ه� ل �ق�ول� ي

. �اب� �ب ال �ح�وا اف�ت

“Imam mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika pemimpin mereka hendak maju ke

depan untuk mengimami dalam shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam, maka

mundurlah imam mereka ke belakang supaya Isa maju untuk mengimami shalat. Isa lalu

meletakkan tangannya di antara dua bahunya (pemimpin mereka) sambil berkata, ‘Majulah

engkau dan pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya

pemimpin mereka pun mengimami mereka shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata,

‘Bukalah pintu.’ )HR. Ibnu Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ Ash

Shogir no. 13833 mengatakan bahwa hadits ini shahih(

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

م�ه�م� � ف�أ �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى �ز�ل� �ن ف�ي �ة� الص�ال ق�يم�ت�

� أ �ذ� إ الصJف�وف� وJون� �س� ي �ال� �ق�ت �ل ل �ع�دJون� ي ه�م� �م�ا �ن �ي ف�ب

“Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-

tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam, lalu ia mengimami mereka .”

)HR. Muslim no. 2897(. Namun bukan yang dimaksudkan dalam hadits ini bahwasanya Isa

menjadi imam shalat. Disebutkan dalam hadits lainnya, dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

�ن� – – اب ع�يس�ى �ز�ل� �ن ف�ي ق�ال� �ام�ة� �ق�ي ال � �و�م ي �ل�ى إ ظ�اه�ر�ين� �ح�ق� ال ع�ل�ى �ل�ون� �ق�ات ي �ى م�ت� أ م�ن� �ف�ة< ط�ائ ال� �ز� ت � ال

. . . - اء� - م�ر�� أ �ع�ض0 ب ع�ل�ى �م� �ع�ض�ك ب �ن� إ � ال �ق�ول� ف�ي �ا �ن ل ص�ل� �ع�ال� ت ه�م� م�ير�

� أ �ق�ول� ف�ي وسلم عليه الله صلى �م� ي م�ر�

�م�ة� األ ه�ذ�ه� �ه� الل �ر�م�ة� �ك ت

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan

meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan,

“Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan

pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah

menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.”

)HR. Muslim no. 156(

Apakah Nabi Isa akan Membawa Syariat Baru?

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ع�ن�» ». �ا �ن ح�د�ث اع�ى� و�ز�� األ �ن� إ �ب0 ذ�ئ �ى ب

� أ �ن� �ب ال ف�ق�ل�ت� �م� �ك م�ن �م� م�ك� ف�أ �م� ي م�ر� �ن� اب �م� ف�يك ل� �ز� ن �ذ�ا إ �م� �ت ن

� أ �ف� �ي ك

ق�ل�ت� » ». �م� �ك م�ن �م� م�ك� أ م�ا �د�ر�ى ت �ب0 ذ�ئ �ى ب

� أ �ن� اب ق�ال� �م� �ك م�ن �م� �م�ام�ك و�إ ة� �ر� ي ه�ر� �ى ب� أ ع�ن� �اف�ع0 ن ع�ن� ه�ر�ى� Jالز

.- وسلم. - عليه الله صلى �م� �ك �ي �ب ن �ة� ن و�س� �ع�ال�ى و�ت ك� �ار� �ب ت �م� �ك ب ر� �اب� �ك�ت ب �م� م�ك� ف�أ ق�ال� �ى ن �ر� ب �خ� ت

“Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi

pemimpin kalian?” Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi’b bahwa al-Auza’i telah menceritakan

kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi’ dari Abu Hurairah, “Pemimpin kalian dalah dari kalian.”

Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin

kalian?” Aku balik bertanya, “Apakah kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b

berkata, “Dia akan memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi Kalian

shallallahu ‘alaihi wa sallam’. )HR. Muslim no. 155(

Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sama sekali Isa tidak membawa syari’at baru. Beliau akan

berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur’an sudah menghapuskan

syariat Nabi sebelumnya.

Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa

Orang-orang yang sesat dan mengagungkan logika )yang dangkal( kadang menggunakan

argumen-argumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun

di akhir zaman.  Di antara alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi

wa sallam menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam

ini )yang asalnya dari dalil Qur’an dan hadits(, mereka pun menyanggah dalil-dalil yang

menyatakan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.

Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.

Al Qodhi mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka

mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak

dengan firman Allah Ta’ala bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi.

Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi

sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma’ )kesepakatan( kaum muslimin bahwa tidak ada

nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syari’at Muhammad itulah yang

berlaku selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah

alasan yang sungguh rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam

bukanlah beliau turun lagi sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan menghapus syari’at

Islam. Tidak ada satu pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-

hadits yang membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas mengatakan,

“Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya bahwa Isa akan turun sebagai

hakim yang adil dan akan berhukum dengan syari’at kita )syari’at Islam(. Beliau akan

menghidupkan kembali syariat Islam yang sudah ditinggalkan.”

Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam

Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam

menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada

di sekelompok pohon kurma. …

�ن� �ي ب ق� د�م�ش� ق�ى� ر� ش� �ض�اء� �ي �ب ال ة� �ار� �م�ن ال �د� ن ع� �ز�ل� �ن ف�ي �م� ي م�ر� �ن� اب يح� �م�س� ال �ه� الل �ع�ث� ب �ذ� إ �ك� �ذ�ل ك ه�و� �م�ا �ن �ي ف�ب

� ف�ال �ؤ� Jؤ�ل �الل ك ج�م�ان< �ه� م�ن �ح�د�ر� ت ف�ع�ه� ر� �ذ�ا و�إ ق�ط�ر� ه� س�� أ ر�� �ط�أ ط�أ �ذ�ا إ �ن� �ي �ك م�ل �ح�ة� ن ج�

� أ ع�ل�ى �ه� �ف�ي ك و�اض�ع*ا �ن� �ي ود�ت م�ه�ر�

�د1 ل �اب� �ب ب �ه� �د�ر�ك ي �ى ت ح� �ه� �ب �ط�ل ف�ي ف�ه� ط�ر� �ه�ى �ت �ن ي �ث� ي ح� �ه�ى �ت �ن ي ه� �ف�س� و�ن م�ات� � �ال إ ه� �ف�س� ن ر�يح� �ج�د� ي �اف�ر0 �ك ل Jح�ل� ي

�ه�م� ات ج� �د�ر� ب �ه�م� �ح�د�ث و�ي و�ج�وه�ه�م� ع�ن� �م�س�ح� ف�ي �ه� م�ن �ه� الل ع�ص�م�ه�م� ق�د� ق�و�م< �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى �ى �ت �أ ي �م� ث �ه� �ل �ق�ت ف�ي

�ة� ن �ج� ال ف�ى

“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di

menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan

kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila

ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau

dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari

Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam

mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka

dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. … )HR. Muslim no. 2937(

Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau

berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di

menara putih yang terletak di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan

lebih kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah

timur Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di

Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara

yang ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat. Karena ketika

Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”

Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�س� �ي ل �ين� ن س� �ع� ب س� �اس� الن �ث� �م�ك ي �م� ث �ه� �ك �ه�ل ف�ي �ه� �ب �ط�ل ف�ي ع�ود0 م�س� �ن� ب و�ة� ع�ر� �ه� ن� �أ ك �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى �ه� الل �ع�ث� �ب ف�ي

�ه� �ب ق�ل ف�ى �ح�د< أ ر�ض�� األ و�ج�ه� ع�ل�ى �ق�ى �ب ي � ف�ال � م

� أ الش� �ل� ق�ب م�ن� �ار�د�ة* ب ا ر�يح* �ه� الل ل� س� �ر� ي �م� ث ع�د�او�ة< �ن� �ي �ن اث �ن� �ي ب

�ه� �ض�ت ق�ب � �ال إ �يم�ان0 إ و�� أ �ر0 ي خ� م�ن� ة0 ذ�ر� �ق�ال� م�ث

“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan

membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di

antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa

seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali

mencabut nyawanya” )HR. Muslim no. 2940(

Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan

membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal

di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin

menshalatinya.” )HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan

bahwa hadits ini shahih(

Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ج� �خ�ر� ي �ه� �ن إ ع�و�ر�� �أ ب �س� �ي ل و�ج�ل� ع�ز� �م� �ك ب ر� �ن� ف�إ �ع�د�ى ب الد�ج�ال� ج� �خ�ر� ي �ن� و�إ �م�وه� �ك �ت �ف�ي ك eح�ى �ا �ن و�أ الد�ج�ال� ج� �خ�ر� ي �ن� إ

�ان� �ك م�ل �ه�ا م�ن �ق�ب0 ن �ل� ك ع�ل�ى �و�اب0 ب� أ �ع�ة� ب س� �ذ0 �و�م�ئ ي �ه�ا و�ل �ه�ا �ت ي �اح� ن �ز�ل� �ن ف�ي �ة� �م�د�ين ال �ى� ت

� �أ ي �ى ح�ت �ه�ان� ص�ب� أ �ة� �ه�ود�ي ي ف�ى

�ى� – ت� �أ ي �ى ت ح� ة* م�ر� د�او�د� �و ب

� أ و�ق�ال� �د1 ل �اب� �ب ب �ف�ل�س�ط�ين� ب �ة0 م�د�ين � ام الش� �ى ت ح� �ه�ا ه�ل� أ ار� ر� ش� �ه� �ي �ل إ ج� �خ�ر� ف�ي

ض� – ر�� األ ف�ى �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل ع�يس�ى �م�ك�ث� ي �م� ث �ه� �ل �ق�ت ف�ي �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل ع�يس�ى �ز�ل� �ن ف�ي �د1 ل �اب� ب ف�ل�س�ط�ين�

* م�ق�س�طا * �ما و�ح�ك * ع�د�ال * �م�اما إ �ة* ن س� �ع�ين� ب ر�� أ

“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian,

namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah

(bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan

turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu

terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek

penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu

Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam

turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun

dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” )HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al

Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan(

Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan

bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun )namun tidak secara tegas( dan hadits

kedua dikatakan 40 tahun.

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di

muka bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar

bahwa beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa

maknakan bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal

setelah beliau turun ke muka bumi )sebelumnya diangkat ke langit(. Sedangkan sisanya adalah

waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita

dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun )sebelum beliau diangkat ke langit(,

inilah yang masyhur.”

Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada

disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh

Imam Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di

muka bumi selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun

berpegang dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40

tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat

)dan bukan lewat jalan kompromi(. Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh

)ziyadah tsiqoh( tentu saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa

turun akan tinggal selama 40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka

mendahulukannya dari riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di

dalamnya. Hadits yang menyatakan bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit

)yang menyatakan secara tegas(, tentu saja ini yang mesti didahulukan.”

Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia

akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana

diisyaratkan tadi oleh As Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu

cepat seperti tujuh tahun.

Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj

Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika

turun di muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan

memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus.

Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda,

م�ا �ون� ب ر� �ش� ف�ي �ة� �ر�ي ط�ب ة� �ر� ي �ح� ب ع�ل�ى �ه�م� �ل و�ائ� أ Jم�ر� ف�ي ل�ون� �س� �ن ي ح�د�ب0 �ل� ك م�ن� و�ه�م� ج�وج�

� و�م�أ ج�وج�� �أ ي �ه� الل �ع�ث� �ب و�ي

. س� � أ ر� �ون� �ك ي �ى ح�ت �ه� اب ص�ح�

� و�أ ع�يس�ى �ه� الل Jى� �ب ن �ح�ص�ر� و�ي م�اء< ة* م�ر� �ه�ذ�ه� ب �ان� ك �ق�د� ل �ون� �ق�ول ف�ي ه�م� آخ�ر� Jم�ر� و�ي ف�يه�ا

�ه�م� �ي ع�ل �ه� الل س�ل� �ر� ف�ي �ه� اب ص�ح�� و�أ ع�يس�ى �ه� الل Jى� �ب ن غ�ب� �ر� ف�ي �و�م� �ي ال �م� ح�د�ك

� أل �ار0 د�ين �ة� م�ائ م�ن� ا �ر* ي خ� �ح�د�ه�م� أل �و�ر� الث

�ل�ى إ �ه� اب ص�ح�� و�أ ع�يس�ى �ه� الل Jى� �ب ن �ط� �ه�ب ي �م� ث و�اح�د�ة0 �ف�س0 ن �م�و�ت� ك س�ى ف�ر� �ح�ون� �ص�ب ف�ي �ه�م� ر�ق�اب ف�ى �غ�ف� الن

�ه� اب ص�ح�� و�أ ع�يس�ى �ه� الل Jى� �ب ن غ�ب� �ر� ف�ي �ه�م� �ن �ت و�ن ه�م�ه�م� ز� ه�

� م�أل � �ال إ �ر0 ب ش� م�و�ض�ع� ر�ض�� األ ف�ى �ج�د�ون� ي � ف�ال ر�ض�

� األ

� ال ا م�ط�ر* �ه� الل س�ل� �ر� ي �م� ث �ه� الل اء� ش� �ث� ح�ي ح�ه�م� �ط�ر� ف�ت �ه�م� �ح�م�ل ف�ت �خ�ت� �ب ال �اق� ع�ن� �أ ك ا �ر* ط�ي �ه� الل س�ل� �ر� ف�ي �ه� الل �ل�ى إ

د�ى و�ر� �ك� ت �م�ر� ث �ى �ت �ب ن� أ ر�ض�

� �أل ل �ق�ال� ي �م� ث �ف�ة� ل �الز� ك �ه�ا ك �ر� �ت ي �ى ت ح� ر�ض�� األ �غ�س�ل� ف�ي �ر0 و�ب � و�ال م�د�ر0 �ت� �ي ب �ه� م�ن Jن� �ك ي

. �ك� �ت ك �ر� ب

�ل� �ب اإل م�ن� �ق�ح�ة� الل ن�� أ �ى ح�ت س�ل� الر� ف�ى ك� �ار� �ب و�ي �ق�ح�ف�ه�ا ب �ظ�لJون� ت �س� و�ي �ة� م�ان Jالر م�ن� �ة� �ع�ص�اب ال �ل� �ك �أ ت �ذ0 �و�م�ئ ف�ي

ذ� �ف�خ� ال �ف�ى �ك �ت ل � �م �غ�ن ال م�ن� �ق�ح�ة� و�الل �اس� الن م�ن� �ة� �يل �ق�ب ال �ف�ى �ك �ت ل �ق�ر� �ب ال م�ن� �ق�ح�ة� و�الل �اس� الن م�ن� �ام� �ف�ئ ال �ف�ى �ك �ت ل

�ل� و�ك م�ؤ�م�ن0 �ل� ك وح� ر� �ض� �ق�ب ف�ت �اط�ه�م� آب �ح�ت� ت خ�ذ�ه�م�� �أ ف�ت �ة* �ب ط�ي ر�يح*ا �ه� الل �ع�ث� ب �ذ� إ �ك� �ذ�ل ك ه�م� �م�ا �ن �ي ف�ب �اس� الن م�ن�

اع�ة� ». الس� �ق�وم� ت �ه�م� �ي ف�ع�ل �ح�م�ر� ال ج� �ه�ار� ت ف�يه�ا ج�ون� �ه�ار� �ت ي �اس� الن ار� ر� ش� �ق�ى �ب و�ي 0 �م ل م�س�

“Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al

Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi danau Thabari dan minum kemudian yang belakang

melintasi, mereka berkata: ‘Tadi disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya

dikepung hingga kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar

milik salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya menginginkan

Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa, lalu ‘Isa

dan para sahabatnya datang, tidak ada satu sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh

bangkai dan bau busuk darah mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu

Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan

mereka seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak ada

rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi

bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah memberkahi kesuburannya

hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta perahan, satu kabilah cukup dengan sapi

perahan dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti

itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan

muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk,

mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas

mereka itulah kiamat terjadi.” )HR. Muslim no. 2937(

Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi sebagaimana diterangkan dalam

berbagai hadits adalah:

)1( membunuh Dajjal,

)2( menghancurkan salib-salib,

)3( membunuh babi,

)4( menghapuskan jizyah atau upeti )cuma ada satu pilihan yaitu masuk Islam(,

)5( menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di muka bumi hanyalah Islam,

)6( memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta

)7( menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan syari’at Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa

bin Marya. Sungguh Allah akan mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan

membunuh mereka dan membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.

Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

وق�ه� س� ع�ل�ى �و�ى ت ف�اس� �غ�ل�ظ� ت ف�اس� ه� ر� ف�آز� ه�� ط�أ ش� ج� خ�ر�

� أ ع0 ر� �ز� ك �ج�يل� �ن اإل� ف�ي �ه�م� �ل و�م�ث

“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu

seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu

menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya” )QS. Al Fath: 29(.

Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka )para sahabat(.

Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga akhir zaman. Beliau

pun akan menjadi pengikut Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Dajjal muncul,

beliau pun yang menumpasnya.

Ketiga:  Turunnya Isa dari langit semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan

dimakamkan di muka bumi. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang

terbuat dari tanah yang mati di tempat lain selain bumi.

Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan

membinasakan berbagai agama di masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu

Islam. Isa pun akan menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah

)artinya tidak ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam(.

Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

�ه�م� و�د�ين ، �ى ت ش� �ه�م� م�ه�ات� أ ، �ت0 �ع�ال ل �خ�و�ة< إ �اء� �ي �ب ن

� و�األ ، ة� و�اآلخ�ر� �ا �ي الدJن ف�ى �م� ي م�ر� �ن� اب �ع�يس�ى ب �اس� الن و�ل�ى� أ �ا �ن أ

د< و�اح�

“Aku orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam di dunia dan akhirat, dan

para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan

agama mereka satu” )HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah(.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan

beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan

dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

اة� �و�ر� الت م�ن� �د�ي� ي �ن� �ي ب �م�ا ل م�ص�د�ق*ا �م� �ك �ي �ل إ �ه� الل س�ول� ر� �ي �ن إ �يل� ائ ر� �س� إ �ي �ن ب �ا ي �م� ي م�ر� �ن� اب ع�يس�ى ق�ال� �ذ� و�إ

ح�م�د� � أ م�ه� اس� �ع�د�ي ب م�ن� �ي ت

� �أ ي س�ول0 �ر� ب ا ر* �ش� و�م�ب

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah

utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar

gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad

(Muhammad).” )QS. Ash Shaff: 6(

Segala puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami tentang turunnya Isa di akhir zaman.

Insya Allah pada kesempatan lainnya, kami akan melanjutkan dengan tanda kiamat besar

lainnya, yaitu datangnya Dajjal.

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Sumber: rumaysho, rumaysho, dan rumaysho

Sebagian ulama mencari hikmah diturunkannya Isa 'Alaihissalam pada akhir zaman, bukan nabi yang lain. Menurut mereka terdapat beberapa hikmah, yaitu:

 

[1]. Untuk menolak anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa 'alaihissalam. Lalu Allah menjelaskan kebohongan mereka beserta pemimpin mereka si Dajjal, sebagaimana dijelaskan dalam pembicaraan terdahulu. Dan Al-Hafizh Ibnu Hajar menganggap pendapat ini lebih kuat daripada yang lain. [Fathul-Bari 6: 493]

 

[2]. Isa 'Alaihissalam menjumpai keutamaan umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tercantum dalam Injil seperti firman Allah dalam Al-Qur'an:

 

"Artinya : Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lantas menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya."[Al-Fath: 29].

 

Maka Isa berdo'a kepada Allah agar dimasukkan ke dalam golongan mereka. Lalu Allah mengabulkan do'anya dan mengekalkan kehidupannya hingga ia akan turun pada akhir zaman sebagai pembaharu terhadap urusan Islam.

 

Imam Malik rahimahullah berkata, "Telah sampai berita kepadaku bahwa orang-orang Nashrani apabila melihat para sahabat yang menaklukkan Syam, mereka berkata, 'Demi Allah, sesungguhnya mereka lebih baik daripada kaum Hawariyyun menurut berita yang sampai kepada kami.'" )Tafsir Ibnu Katsirl: 343(. Ibnu Katsir berkata, "Dalam hal ini mereka benar, karena umat )Islam( ini sangat di hormati di dalam kitab-kitab terdahulu dan dalam berita-berita yang beredar." )Ibid(. Imam Adz-Dzahabi telah menulis riwayat hidup Isa 'alahissalam dalam kitab beliau Tajriidu Asmaaish Shahaabah. Beliau berkata, "Isa putra Maryam 'alaihissalam adalah seorang sahabat dan seorang Nabi, karena pernah melihat Nabi saw pada malam isra' dan mengucapkan salam kepadanya. Maka dia adalah sahabat yang paling akhir meninggalnya." [Tajriidu Asmaaish-Shahabah 1: 432]

 

 

[3]. Sesungguhnya turunnya Isa 'Alaihissalam dari langit karena ajalnya sudah dekat agar dia dikubur di bumi, sebab tidak ada perkenan bagi makhluk yang diciptakan dari tanah untuk mati di luar bumi. Dan turunnya ini nanti bersesuaian dengan keluarnya Dajjal, lalu beliau membunuhnya.

 

[4]. Beliau akan turun untuk mendustakan kaum Nashara, maka tampaklah kepalsuan dan kebatilan mereka. Lalu Allah hancurkan semua agama pada masanya kecuali Islam. Lalu ia hancurkan salib, ia bunuh babi, dan ia bebaskan pajak.

 

[5]. Khususiyyah )keistimewaan( Isa dengan semua ini didasarkan pada sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

 

"Artinya : Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa putra Maryam. Antara aku dan dia tidak diselingi oleh Nabi lain." [Shahih Bukhari 6: 477-478, Kitab Ahadiitsil Anbia', Bab Qauli-Lah "Wadzkur fil Kitaabi Maryam"; Shahih Muslim 15: 119, Kitab Al-Fadhaail, Bab Fadhaail Isa 'alaihissalam]

 

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling istimewa dan paling dekat dengan Isa 'Alaihissalam, karena Isa lah yang menyampaikan berita gembira akan datang-nya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sesudahnya, dan menyeru manusia untuk membenarkan dan mengimaninya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:

 

"Artinya : Dan menyampaikan kabar gembira akan datangnya seorang Rasul sesudahku yang bernama Ahmad )Muhammad(."[Ash-Shafat : 6] [Vide: Al-Minhaj Fi Syu'abil Imam 1: 424-425 oleh Al-HuMmi; At-Tadzkiroh oleh Al-Qurthubi: 679; Fathul-Bari 6: 493; dan catatan kaki kitab At-Tashrih bimaa Tawaataro Fii Nusuulil Masiih: 94 oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghodah(]

 

Dan dalam suatu riwayat disebutkan

"Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, maukah engkau memberitahukan kepada kami tentang dirimu?' Beliau menjawab, 'Mau, aku adalah realisasi do'a Ibrahim dan kabar gembira yang pernah disampaikan saudaraku Isa. " [R.Ibnu Ishaq dalam As-Siroh. Lihat: Tahdzib Siroh Ibnu Hisyam: 45 oleh Abdus-Salam Harun, terbitan Al-Majma 'ul Ilmi Al- 'Arabi Al-Islami, Beirut, Ibnu Katsir berkata tentang isnadnya, "Ini isnad yang bagus. " Dan beliau mengemukakan beberapa riwayat sebagai syahidnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Tafsir Ibnu Katsir 8: 136; Musnad Imam Ahmad 4: 127, 5: 262]

 

Kedua, sebagai bentuk sanggahan kepada orang-orang Nashrani yang telah menyifatinya dengan sifat-sifat yang tidak benar, seperti bahwa Isa adalah Tuhan dan anak Tuhan. Nabi Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan memberlakukan jizyah )upeti terhadap non-Muslim(. 

Ketiga, Nabi Isa membaca Injil yang di dalamnya ada berita tentang keistimewaan ummat Muhammad saw. Oleh karena itu, beliau berdoa kepada Allah agar menjadikannya salah satu ummat Muhammad. Allah mengabulkan doanya dengan mengangkatnya ke langit, dan pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi. Ayat yang dibaca Isa dalam Injil adalah sebagaimana yang dijelaskan al-Quran surat al-Fath ayat 29,