Antropologi forensik
-
Upload
yohanes-susanto -
Category
Documents
-
view
129 -
download
0
description
Transcript of Antropologi forensik
![Page 1: Antropologi forensik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022081717/553c363e4a79593d798b4896/html5/thumbnails/1.jpg)
Antropologi forensik adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, budaya dan fisik pada
segala waktu dan tempat. Antropologi forensik adalah aplikasi ilmu pengetahuan dan teknik
antropologi dalam konteks legal. Hal ini termasuk ilmu pengetahuan detail tentang osteologi
(anatomi dan biologi tulang) untuk membantu identifikasi dan penyebab kematian dari
tulang-tulang yang tersisa, sama seperti pemulihan sisa-sisa menggunakan teknik arkeologi.
Antropometri adalah studi tentang pengukuran tubuh manusia untuk digunakan pada
klasifikasi dan perbandingan antropologi. Pada abad ke-19 dan ke-20 awal, antropometri
adalah ilmu yang digunakan utama untuk mengklasifikasikan tindakan kriminal dari
karakteristik wajah. Sebagai contoh, Cesare Lombroso’s Criminal Anthropology (1895)
mengklaim bahwa para pembunuh memiliki tulang rahang yang tetap dan pencopet memiliki
tangan yang panjang.
Frenologi adalah studi tentang struktur tulang tengkorak untuk menentukan karakter
seseorang dan kapasitas mental. Franz-Joseph Gall (1758-1828) mengklaim ada 26 bagian
pada permukaan otak yang mempengaruhi bentuk pada tulang tengkorak, termasuk “organ
pembunuh” yang terdapat pada pembunuh. Bagian otak yang digunakan semakin membesar
dan yang tidak digunakan menjadi kecil, menyebabkan tulang tengkorak membesar dan
mengecil pada perkembangannya. Hal yang unik ini, menurut Gall, merefleksikan area yang
spesifik pada otak yang menentukan emosional dan fungsi intelektual. Gall menyatakan studi
ini dengan sebutan “kranioskopi”. Pada 1815, Thomas Foster menyatakan pekerjaan Gall
dengan sebutan “frenologi”.
Frenologi menyatakan bahwa otak manusia adalah tempat karakter, emosi, persepsi
dan intelektual, dan bagian-bagian berbeda pada otak bertanggung jawab untuk fungsi mental
yang berbeda. Tetapi, pada zaman Gall hanya memungkinkan untuk mempelajari otak dari
orang mati atau mayat; sehingga, phrenologist hanya mampu mengasosiasikan struktur yang
berbeda pada otak dengan fungsi mental berpikir yang berkaitan dengan kontur tulang
tengkorak. Beberapa hal telah dilakukan untuk mempelajari otak atau kebiasaan pada orang-
orang yang diketahui mempunyai masalah neurologi, yang mana dapat membantu proses
menentukan lokasi bagian otak yang bertanggung jawab untuk fungsi spesifik neurologi.
Sekalipun frenologi telah dikenal tidak memiliki bukti ilmu pengetahuan, hal ini tetap
populer, terutama di Amerika Serikat, semasa abad ke-19 dan ini memberikan peningkatan
pada beberapa kategori ilmu semu lainnya, seperti kraniometri dan antropometri.
Kraniometri adalah teknik pengukuran tulang tengkorak. Ini berbeda dari frenologi,
studi mengenai kepribadian dan karakter, dan physiognomi, studi tentang karakteristik wajah.
Tetapi, semua studi ini memiliki kemampuan memprediksikan sifat dan kecerdasan.