ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

20
%. I[X{"K," ANTOLOGI GTHPE}I PT$A}I PHNOAMAIAil DARI BUMI FLOBAMORA, SERI 1 t*ffiffimMffiw DHNE}.&N K'$.ffi& $lffiswY€$.effiAsffi ts [.q_ { *@ro*&EDrToR r [/lar{a Matildis Banda tt* ,FannyPoyk gfununrnm$AsT

Transcript of ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

Page 1: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

%.I[X{"K,"

ANTOLOGI GTHPE}I PT$A}I PHNOAMAIAilDARI BUMI FLOBAMORA, SERI 1

t*ffiffimMffiwDHNE}.&N K'$.ffi&

$lffiswY€$.effiAsffi

ts[.q_{ *@ro*&EDrToRr [/lar{a Matildis Banda

tt* ,FannyPoyk

gfununrnm$AsT

Page 2: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

PEREMPUAN DENGA}{TIGA SENYUMAN

Ant olo g i C erp en P e s ant P er dannoriotndari Bulni FIob oirnor(r, S eri t

Komunitas Rumah Sastra Kita

Page 3: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

PEREIVIPUAN DAI{GAN TIGA SEITTYUMAN

Antologi Cerpen Pesqn Perdamaian dari Bumi Flobamora' Seri l

Penulis:

Komunitas Rumah Sastra Kita

ISBN:978402{/47:7+6

Kurator&Editor:Maria Matildis Banda & FannYPoYk

Layout:AlfredB. Jogo Ena

DesainCover:Cyprianus Jaya NaPiun

Cetakan Pertama: Oktober 2018

Diterbitkan oleh Kosa Kata Kita - Iakarta

Email: kosakatakita2 0 l7 @gmail.com - WA: 08 I 8 -07 3 98 -5 4 I

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak tulisan ini dalam bentuk dan cara apa pun

tanpa izin tertulis dari Penerbit

KATAPENGANTAR

alah satu keputusan dan rekomendasi Temu II

Sastrawan NTT yang dilaksanakan di Ende, 8-10

Oklober 2015 adalah menetapkan Hari Sastra NTT

tanggal 16 Juni, bertepatan dengan hari lahir salah satu

perintis sastra modern NTT, Gerson Poyk (Lihat Rumusan

Keputusan Nomor 7). Pelaksanaan kegiatan Temu II

$astrqwan NTT di Ende dimotori oleh Kantor Bahasa

ProvinJi NTT, yang pada saat itu dipimpin oleh M. Luthfi

Baihaqil'.$.S., M.Hum bekerja- sama dengan Universitas

Flores. Sejak penetapan hari Sastra NTT tiga tahun yang lalu,

belum pernah ada kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan untuk memperingati Hari Sastra NTT.

Selain itu, belum ada lembaga yang tertarik menyeleng-

garakan kegiatan-kegiatan untuk memperingati Hari Sastra

NTT.

Page 4: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

6 PeceMpvRN DrNc,qru Ttca SEuYvmaN

Mengingat adanya kevakuman tersebut, beberapa

individu yang aktif dalam media sosial dan berasal dari NTT

mengambil inisiatif melakukan sesuatu untuk merayakan Hari

Sastra NTT di tahun 2018. Diskusi dilaksanakan melalui fo-

rum medsos (WhatssApp) Rumah Sastra Kita (RSK)' Akhir-

nya diputuskan agar peringatan Hari Sastra NTT 2018 dime-

riahkan dengan penerbitan Serial Dari Bumi Flobamora'

Untuk tahun 2018, diputuskan untuk menerbitkan Sebuah

Antologi Puisi dan Sebuah Antologi Cerpen bertemakan'?esan

Perdamaian." Pada tahun-tahun mendatang, dapat diterbitkan

antologi kritik sastra, antologi esai sastra, atau pun antologi-

antologi dengan topik dan tema khusus.

Tema'oP esan P erdamaian" dipilih dengan p ertimb angan

sebagai berikut. Tahun 2018 merupakan tahun politik nasional

menuju pesta demokrasi Pilpres 2019' Dinamika masyarakat

dapat sangat fluktuatif, terutama karena muncul wacana-

wacana yang menganggap pesta demokrasi itu sebagai

"perang". Fakta menunjukkan bahwa di era digital saat ini

yang diisi dengan semangat kebebasan berekspresi tanpa

batas, bermunculan berbagai ujaran kebencian, berita bohong,

dan informasi yang digunakan untuk menyerang kelompok yang

berbeda pandangan. Akibatnya modal sosial masyarakat

berupa kerukunan, kedamaian, kasih sayang, dan persatuan

bangsa yang telah dibangun dengan susah payah menjadi

ANrolocr CesprN PEs,qru Dauer D,aH Bu[4r Fr-osaA4oRA 7

terancam. Untuk itu, peringatan Hari Sastra NTT 2018

mengambil tema sekaligus sebuah prakarsa meniupkan

seruling perdamaian untuk bangsa Indonesia melalui

penerbitan antologi puisi dan cerpen.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dibentuklah

Panitia Peringatan Hari Sastra NTT 2018 yang terdiri dari

Yoseph Yapi Taum (Ketua); Yohanes Sehandi dan J. B.

Kleden (Sekretaris); Lanny Koroh (Bendahara); dan Alfred

B. Jogo Ena (Bidang Penerbitan)" Kuratorpuisi dipercayakan

kepada: Mezra Pellondou, Yoseph Yapi Taum, dan Julia

Daniel Kotan sedangkan kurator cerpen: Maria Matildis

Banda dan Fanny Poyk. Kerja keras ini akhimya

menghasilkan sebuah buku cerpen berjudul PsneupuN DENGAN

Trce SsNyurl,llrt Antologi Cerpen Pesan Perdamaian dari

Bumi Flobamora, Seri 1 dan buku puisi berjudul Bur.aN

?qnsoev PnqHena Antologi Puisi Pesan Perdamaian dari

Bumi'Flobamora, Seri l.

SJbagaimana sudah disebut di atas, penerbitan antologi

puisi dan cerpen dalam rangka memperingati Hari Sastra

NTT 2018 ini merupakan inisiatif perorangan. Dapat dipasti-

kan bahwa model 'perorangan' ini akan kurang efektif dan

kurang sehat perkembangannya, karena aktivitasnya sangat

tergantung pada semangat, kemauan, dan serta kerja keras

individu serta tim ke{anya. Jika semangat, kemauan, dan

kerja tim itu tidak sesuai dengan yang diharapkan, sudah

Page 5: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

8 PEr.empvex DeNcaru Ttce SrNvvt"tRtl

pasti tidak akan ada lagi Peringatan Hari Sastra NTT

berikutnya. Oleh karena itu, kami berharap agar lembaga

pemerintah atau lembaga swasta yang memiliki kepedulian

atau tanggung jawab mengembangkan dunia sastra di NTT

untuk dapat mengambilalih tugas ini.

Akhir kata, Panitia Hari Sastra NTT 201 8 mengucapkan

terima kasih atas dukungan berbagai pihak. Ucapan terima

kasih pertama-tama kami sampaikan kepada Kepala Kantor

Bahasa NTT, Ibu Valentina Lovina Tanate, S.Pd yang turut

mendukung dan memberikan semangat kepada Panitia Hari

Sastra NTT untuk menerbitkan antologi ini. Kami ucapkan

terima kasih kepada Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali

(Universitas Indonesia) atas perhatian dan dukungannya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para penulis

puisi dan ce{pen yang berpartisipasi mengirimkan karyanya

kepada panitia. Terima kasih kami sampaikan kepada Tim

Kurator Puisi dan Cerpen atas kerja kerasnya. Ucapan terima

kasih yang sama juga kami sampaikan kepada segenap

anggota Panitia Hari Sastra NTT 2018 atas inisiatif,

kerjasama, dan komitmen yang tinggi dan saling mendukung'

Harapan kami, semoga antologi puisi dan cerpen: Bulan

Peredam Prahara dan Perempun dengan Tiga Senyuman

benar-benarmenjadi dutaperda- maian dari Bumi Flobamora

NTT, Nusa Terindah Toleransi, untuk NKRI tercinta.

Dari Bumi FlobamoraNTTNusa Terindah Toleransi

PEREMPUAI\ DENGANTIGA SEI{YIJMAN

Tnrvre DAN REFLET(sr Sosrel DAr-aM

ANror,ocr Cnnpsx uNTUK BtnvrrFrore.uonR

(Maria Matildis Banda & Fanny Poyk)

L CatatanPengantar

fffulisan ini tentang "Perempuan dengan Tiga

I SenwmanTema dan Refleksi Sosial dalamAntologiI CerpenUntukBumiFlobamora"disampaikansetelah

membaca 20 cerpen yang dikirim ke Panitia Hari Sastra Nusa

Tenggara Timur, 2018. Tulisan dibagi dalam lima bagian.

Pertama. Membaca Cerpen itu Wajib Bagi Cerpenis. Pada

bagian ini dikemukakan contoh cerpen serta bagaimana

pentingnya membaca cerpen. Melalui contoh diharapkan

penjelasan teoritis tentang kriteria dan hal-hal esensial dari

cerpen (dalam menulis maupun membaca cerpen) diperoleh

berdasarkan karya kreatif sastra./cerpen.

Page 6: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

10 Prcr^4pvAl.l DrNcaN Ttca SruvvtqnN

Kedua. NTT dalam Cerpen 2018. Bagian ini menjelaskan

tentang 20 (dua puluh) cerpen yang dikurasi menjadi 13 (tiga

belas) pilihan. Ketiga. Tema dan Refleksi sosial dalamAntologi

Cerpen. Bagian ini membahas tentang cerpen-cerpen hasil

kurasi. Keempat. Kata, diksi, dan Bahasa sebagai Anugerah'

Bagian ini menjelaskan tentang perlu dan pentingnya sastra-

wan memilih dan menggunakan kata, frase, kalimat, serta

mempelajari sistem penulisan yang benar dan menguasai Ejaan

yang disempumakan (EYD) berdasarkan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBD. Kelima' Catatan Penutup

berupa kesimpulan dan saran.

tr Membaca Cerpen itu Wajib Bagi Cerpenis

Bukan tidak mungkin cerpenis dalam kumpulan cerpen

ini memiliki peluang untuk mendekati Mokhtar Lubis penulis

cerpen Kuli Kontrak. KuIi Kontrak (Mokhtar Lubis) tidak

sama dengan Kambing Hitam (Fian Watu) dan Catur (Eko

Kwuta), tidak sama juga dengan Perempuan, Ttga Seny'man

(Christian Dan Dale) dan Bhineka Tunggal lka (Atis

Wogbe). Akan tetapi para cerpenis muda ini memiliki masa

depan sebagai cerpenis yang dapat diperhitungkan seperti

Mokhtar Lubis j ika sudi belaj ar melalui cerpen-cerpen bermutu

sebelumnya. Karena itu membaca cerpen pilihan adalah salah

satu syarat mutlak yang sebaiknya dipenuhi oleh cerpenis

ANrouoct CsnpEN PrsaN De,uat Danr Bvmt FLose/'4oM 11

seperti Fian Watu, dkk, baik yang baru mulai maupun yang

sudahpiawai.

Ada dua cerpen -di antara sekian banyak cerpen- yang

sulit dilupakan. Kuli Kontrak (Mokhtar Lubis) dan Dua

Tengkorak Kepala (Motinggo Busye). Kedua cerpen ini

sanggup melukiskan peristiwa demi peristiwa serta konflik yang

rnenyertainya dengan lancar dan mudah dimengerti. Amanat

cerita pun dapat dicerna dengan kalimat sederhana sebagai

bagian dari cerpen. Tema tentang penyiksaan dan ketidak-

adilan yang diterima kuli kontrak dalam Kuli Kontrak, serta

peluru dalam dua tengkorak kepala (yang satu oleh seirjata

penjajah dan yang satunya lagi oleh tentara negeri sendiri)

dalam Dwa Tengkorak Kepala. Salah satunya akan dijelaskan

secara singkat sebelum sampai pada kajian cerpen pilihan

d4arfkumpulan cerPen ini.

i, X"it Kontrak (terlampir) menceritakan tiga orang kuli

kontrak yang dituduh menikam opzichter Belanda. Ketiganya

kabur tinggalkan perkebunan, kemudian ditangkap dan

dipenjara. Penjara terletak di bawah bukit kecil di belakang

rumah. Temyata perilaku ketiga kuli kontrak itu terjadi karena

opzichter selalu mengganggu istri-istri mereka. Ayah (demang

di Kerinci) mandor perkebunan tahu siksaan yang akan diha-

dapi oleh ketiganya. Karena itulah dia berpesan agar anak-

anaknya tidakboleh main di belakangrumah.

h

Page 7: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

12 PErrupvAtt DeNc,eru Ttca SrNvuMaN

Si anak melanggar perintah ayahnya. Ia bahkan

memanjat pohon jambu untuk mengetahui rahasia di balik

larangan ayah, dan apa sesungguhnya yaflg terjadi di

halaman belakang penjara. Dia menyaksikan bagaimana

ketiga kuli kontrak di- cemeti berkali-kali, bahkan sampai 25

kali. Sebuah hukuman yang sungguh-sungguh ditolak Ayah

sebagai mandor kebun, akan tetapi Ayah tidak dapat

mencegahnya.

Sebuah akhir cerita yang mengejutkan! Si Anak yang me-

nyaksikan kekerasan dan mendengar teriakan demi teriakan

kuli kontrak akhimya terjatuh karena ikut merasa kesakitan

dan ketakutan atas apa yang disaksikannya. Ini salah satu

cerpen terbaik Mokhtar Lubis yang sulit dilupakan. Penulis

novel Harimau Harimau itu pun mengakui bahwa Kuli

Kontrak adalah karya yang paling disukainya.

Konflik antartokoh dilukiskan secara singkat, padat,

selesai, dan meninggalkan kesan estetis dan kritis. Peristiwa

dan konflik yang menjadikan alur bergerak antata awal dan

aldrir (Nuryatin dan Irawati, 201.6:69) dan memberi kesan

intelektual untuk pengarangnya. Dalam Kuli Kontrak ceita

selesai dengan pesan singkat Ayah kepada anaknya. "Jika

engkau besar, jangan sekali-sekali kau jadi pegawai negeri.

Jadi pamong praja! Mengerti? Kau masih terlalu kecil untuk

mengerti..." (Mokhtar Lubis).

ANroloct CenprN P$alr DaMAt D,aru Bultt Ft-osa/.aoRA 13

Cerpen ini memenuhi segenap kriteria cerpen dari sisi

alur tunggal (rangkaian peristiwa), konflik tokoh-tokoh, latar

(suasana, tempat, dan waktu), serta unsur tema. Tema dalam

Kuli Kontrak adalah kerja sebagai kuli kontrak,

pengkhianatan, perlakuan sewenang-wenang, dan

ketidakadilan yang dialami oleh kuli konhak. Tema lain yang

juga menonjol adalah konflik batin yang dialami Ayah

sebagai demang dan mandor per- kebunan: antara menjalani

pekerjaan dan ketidakberdayaan untuk menentang

penyiksaan dan perlakuan tidak adil kepada ketiga kuli

kontak.

Bagaimana menemukan tema dan amanat cerita? Ja-

wabannfa hanyq melalui membaca. Membaca cerpen itu\

wajib bagi cerpe{is. Bacalah! Misalnya Dilarang Menyanyi

d i K am ar M an d i dalam kumpul an c erp en D i I ar an g M e ny a ny idi Kamar Mandi (Seno Gumira Aji Darma). Cerpen ini men-

jelaskan bahwa pomografi terjadi bukan karena deburan air

dan suara gadis yang menyanyi di kamar mandi menggoda

para suami -sehingga diprotes oleh para istri yang tinggal di

sekitarnya- tetapi apa yang ada dalam imajinasi dan otak

pelaku. Baca juga cerpen Rico de Coro dalam kumpulan

cerpen Filosofi Kopi (Dewi Lestari). Bagaimana kekuatan

imajinasinya bermain-main dengan cinta seekor kecoak ter-

hadap seorang gadis. Demikian pula Robohnya Surau Karni

(A.A. Navis). Bagaimana kakek penjaga surau yang bunuh

Page 8: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

14 PErEuPunN DrNcnru Ttca Sruvvmaru

diri karena diprovokasi oleh seorang pernbual tentang surga

dan neraka bagi manusia. Imajinasi tentang percakapan Tuhan

dan manusia adalah catatankhusus dalam cerpen ini'

Beberapa judul cerpen tersebut di atas berhasil mengung-

kapkan intelektualitas pengarangnya' Pembaca dapat menang-

kap dengan baik aspek estetis dan lritis dari rangkaian peristiwa

dan konflik dalam penyelesaian cerita yang mengesankan'

Belajar menulis cerpen (atau karya sastra lainnya) dapatdilaku-

kan melalui membaca kritis dan estetis tersebut'

Ada sedereten kumpulan cerpen dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas, kumpulan cerpen karya Seno Gumira

Ajidarma, GersonPoylg Leila S' Chudori, Dewi Lestari, Djenar

Maesa Ayu, Budi Darma, Oka Rusmini, dan lainJain yang

dapat dibaca. Bacalah Jaket Kenangan, Oleng kemoleng

(Gerson Poyk) serta sejumlah karya lainnya sebagai sastrawan

NTT yang mahir menulis' Membaca cerpen itu gratis bagi

cerpenis. Hanya dengan membaca intelekrualitas diasah dan

diperkaya. Hanya dengan membaca kreativitas dan imajinasi

tumbuh dan berkembang secara "liar" dan menggetarkan'

Hasilnya mungkin lebih dari kemampuan 'mengambang'

sebagaimana tertuang dalam cerpen Mengambang (Chris-

tian Dan Dale) yang padat dan singkat dalam antologi ini'

Dalam membahas cerpen-cerpen August Strindberg, l)anerek

(2012) menjelaskan bahwa padat dan singkat belum berarti

ANroloct CEnpEN PrsaN Damat D,qru Buut Flos,A/.4oRA 15

sastra yang besar, tetapi bisa menjadi satu indikator dalam

genre cerita pendek.

III Nusa Tenggara Timur dalam Cerpen 2018

Penjelasan dan contoh di atas menegaskan bahwa hal

yang paling esensial dalam cerpen (dan karya sastra prosa

pada umumnya) adalah: 1) peristiwa (dan rangkaian peristiwa

yang membenfirk alur tunggal); 2) konflik (konflik tokoh, konflik

antartokoh, dan bagaimana menyelesaikan konflik); dan 3)

pencapaian akhir cerita. Peristiwa, konflik, dan klimaks

(Nurhayatin dan frawati,2016:69); dan bagaimana capaian

estetik yang teruji beldasarkan ekselensi dan eksesnya dalam\

mengusung sebuah b/ngunan cerita (Mahayana, 20 I 5 :7 7 -7 8)'

Hal esensial ini dijadikan dasar untuk mengkurasi 20 (dua

puluh) cerpen dari I 0 (sepuluh) orang penulis cerpen (cerpenis)

yang dikumpulkan Panitia Peringatan Hari Sastra NTT dan

Penerbitan Serial Bumi Flobamora I yang bekerja dalam

rangka merayakan Hari Sastra NTT tahun 2018.

Judul cerpen tersebut berikut ini.

1. Pesona Danau Asmara

2. Mahasiswa Lanjut Usia

3. Bingkisan Untuk Negeriku

4. Mendung Molasmentot pun Tercair

5. Menagih Janji6. Sepenggal Kisah di Bibir Tasik

Page 9: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

16 PERrA4pvaNl DeNc.AN Ttce SENvvmaN

7. Apakah Waktu Merestui Mohonku

8. Doa Rosario Selepas Azan Magrib

9. Kambing Hitam

10. Percakapan Dua PeremPuan

11. Patahnya Sayap Kupu-KuPu

1 2. Telur Burungku

13. Catur14. Dona Nobis Pacem

I 5. Bale16. Bhineka Tunggal lka17. Perempuan dan Tiga Senyuman

18. Qurban19. Mengambang

20. Yang Baik

Proses kerja selanjutnya adalah membaca dan mengapre-

siasi ke-20 cerpen satu persatu. Pekerjaan ini dilakukan sambil

membuat catatantentang rangkaian peristiwa yang membentuk

alur, konflik tokoh-tokoh yang menggerakkan cerita, latar

tempat, latar waktu, dan latar suasana, bagaimana pencapaian

akhir cerita, serta tema dan amanat yang disampaikan.

Pembacaan disertai juga dengan edit penggunaan EYD

sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

(PUEBD. Terlibat dengan rangkaian peristiwa yang memben-

tuk alur tunggal, menghadapi konflik, bertanya dan menjawab

pertanyaan serta merasakan penyelesaian kisah adalah bagian

ANror-ocr CrrprN PEs,cN Dal.aat Daru Bvlat FLosa/,4oRA 17 ,penting dari proses pembacaan kritis (berpikir dan memberi

penilaian) dan estetis (merasakan keindahan, laeatif imajinatif,

dan menghayatinya).

Kesan umum setelah melewati proses di atas, adanya

beberapa kelemahan yang terletak pada "konflik". Hampir

semua cerpen masih memerlukan penggalian yang lebih dalam

agar memiliki konflik yang kuat. Sementara itu, masalah yang

diangkat pun kurang mencerminkan nuansa kedaerahan.

Penulis bisa mengangkat latar NTT untuk menjelaskan daerah

asal tokoh dan permasalahan yang khas NTT. Semua cerpen

memenuhi kritgfia celpgn dari sisi bentuk dengan memenuhi

konsep cerpen sebagai,ikisahan pendek, ringkas, padat, dan

selesai. Akan tetapi darl 20 cerpen terpilih I 3 cerpen. Mengapa

7 (tujuh) cerpen belum dipilih setelah proses kurasi adalah: 1)

yang ditulis bukan cerpen tetapi artikel laporan singkat dan

catatan perjalanan pribadi; 2) mengangkat tema yang tidak

sesuai dengan tema pesan perdamaian 2018; 3) belum meme-

nuhi syarat esensial sebuah cerpen.

Tiga belas cerpen yang terpilih terdiri atas empat dari

empat cerpen kiriman Fian Watu, dua dari tiga cerpen kiriman

Eto Kwuta, tiga dari tiga cerpen kiriman Christian Dan Dadi,

masing-masing satu cerpen kiriman Rizal Fernandez, Marsel

Koka RTJ, Kristina Oa Tukan, danAris Woghe. Selengkapnya

cerpen yang terpilih adalah sebagai berikut.

Page 10: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

18 PEcE/"lpveN DstlcRN Ttc,a SeNvuMaN

1. Perempuan dan Tiga Senyurnan (Christian Dan Dadi)

2. Kambing Hitam (Fian Watu)

3. Percakapan Dua Perempuan (Fian Watu)

4. Catur (Eto Kwuta)

5. Mengambang (Christian Dan Dadi)

6. Patahnya Sayap Kupu-Kupu (Fian Watu)

7. Bhineka Tunggal Ika (Aris Woghe)

8. Dona Nobis Pacem (Eto Kwuta)

g. Doa Rosario Selepas Azan Magrlb (Fian Watu)

1 0. Qurban (Christian Dan Dadi)

I t. Bale(Rizal Fernandez)

12. Menagih Janji (Marsel Koka RTJ)

1 3. Bingkisan {Jntuk Negeriku (Kristina Oa Tukan)

Selanjutnya catatantentang tiga belas buah cerpen yang

terpilih akan dijelaskan dalam dua bagian tulisan: 1) tema dan

refleksi sosial dalam cefpen; 2)kata,diksi, danbahasa sebagai

karunia.

IIITema dan Refleksi Sosial dalam Cerpen

Masalah kesehidupan sehari-hari amat banyak' Misalnya

konflik sosial yang terjadi sebagai akibat dan solusi dai hu-

man trfficking, narkotlka. pelacuran dan pelecehan seksual'

Axrolocr CrsprN PrsaN D,aNanr Dasr Bv/,ar FLogeA4oRA L9

putus sekolah dan hamil di luar nikah; cinta dan keluarga;

kepercayaan tradisional dan hubungan antaragama, gangguan

rasa nasionalisme sebagai warga negara; serta berbagai masa-

lah lain yang akan menambah panjang deretan masalah.

Dari sejumlah masalah yang disebutkan di atas maupun

masalah lainnya, apa yang perlu dicermati dan dipilih sebagai

tema cerpen? Hal ini ditentukan o\ sikap kita terhadapnya,

kepekaan menyikapinya, dan mood (puasana batin) yang me-

yakinkan kita untuk terlibat dengan mfalah dan mulai menulis.

Ada lima kelompok tema yaitu l) perdagangan manusia

dan TKW serta permasalahannya terdapat dalam ""rp"n

ko*-bing Hitam (Fian Watu), Catur (Eko Kwuta), Percakapan

Dua Perempuan (Fian Watu), Perempuan dengan Tiga

Senyuman (Christian Dan Dadi), Dona Nobis Pacem (Eto

Kwuta), dan Patahnya Sayap Kupu-Kupu (Fian Watu); 2)

kepercayaan tradisional dan ikatan keluarga dalam cerpen

Mengambang (Christian Dan Dadi) dan Bale (Rizal

Fernandez); 3) persatuan dan kesatuan (NKRI) dalam cerpen

Bhineka Tunggal lka (Ais Woghe), Bingkisan Untuk Ne-

geriku (Kristina Oa Tukan) dan Menagih Janji (Marsel Koka

RTD; a) kerelaan berkurban dalam Qurban (Christian Dan

Dadi); dan 5) hubungan antaragama dalam cerpen Doa

Rosario Selepas Azan Magrib (Fian Watu).

Page 11: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

20 PESEA4puaNr Drruc,qru TtcA Sexvvt"laN

1. Human Trafficking (Perdagangan Manusia)

Tema human trfficking (perdagangan manusia), Tenaga

Kerja Wanita (TKW) dan permasalahannya mendapat per-

hatian terbanyak dari para cerpenis. Kambing Hitam (Fian

Watu) menarasikan hilangrrya seorang anak bernama Prada

dan seorang gadis bernama Kewa. Tua adat melakukan ritual

adat di bawah pohon beringin dengan sejumlah hewan korban

agar Prada dan Kewa kembali.

Cerpen ini menarasikan human trafficking dengan begitu

mengenaskan . IJpaya-upaya mencapai tujuan menjual orang

melalui pembodohan, manipulasi, serta tipu daya yang diselu-

bungi kepercayaan tradisional tentan g ni tun (makhluk halus),

pohon beringin yang dihuni maKrluk gaib, suanggi, serta ritual

yang dilakukan di bawah pohon beringin untuk menemukan

kembali orang hilang oleh tetua adat. Kehilangan yang mengge-

gerkan dan menimbulkan duka dan tangis itu ternyata dimani-

pulasi oleh tua adat sendiri yang menjual Prada dan Kewa

demi uang dan kepentingan pribadi.

Fian Watu berhasil mengungkapkan hal yang tersirat

maupun tersurat dari berbagai kasus human trafficking yang

sudah menjadi semacam "wabah" di NTT. Kepekaan ini cukup

berarti dan menggarisbawahi karya sastra pragmatis yang

tidakhanya indah memenuhi rasa estetis tetapi juga kritis untuk

membaca realitas NTT dengan perdagangan orang. Kambing

\,ANroroct Crnarryl Prs,aN DaMAr Dant BvMt Froan/,4oRA 27

Hitam adalahsalal/atu contoh karya sastra yang dapat dialih-

wahanakan dalam drama, film, dan bentuk lain agat sampai

ke masyarakat sebagai media pernbelajaran.

Catur (Eto Kwuta) melukiskan kenyataan sebagai TKI

yang tidak b erdaya. Tokoh utama menulis tentang dirinya yang

bernama Catur, yang dilukiskan sedang di'skak'mati. Catur

sedang bermain dengan dirinya sendiri sebagai TKI di Ma-

laysia. Catur memperlihatkan kebaruan dalam isi dan teknik

cerita. Eto Kwuta memiliki kemampuan untuk menukik ke

kedalaman batin si Catur yang mengalami rindu, sakit, dan

kenangan akan masa lalunya di tanah air dan kenyataanbeiada

pada posisi di'skak'mati di tanah orang.

Jalinan kisah lainnya adalah Percakap an Dua Perempuan

(Fian Watu) dan Perempuan dan Tiga Senyuman (Christian

Dan Dadi). Isinya masih seputar perdagangan orang dalam

rumah (negara) sendiri. Yang pertama menggarisbawahi

pentingnya pendidikan untuk meningkatkan harkat dan martabat

perempuan. Tema disampaikan melalui percakapan dua perem-

puan yang putus sekolah dan memilih kerja sebagai pelayan

restoran. Keduanya jujur melihat dirinya sendiri menjual diri,

jujur melihat suami sendiri dan suami sahabat terpuruk di kaki

perempuan-perempuan yang bisa dibeli, termasuk membeli istri

sahabat sendiri. Mengenaskan!

Page 12: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

22 Prr.EupveN DeNcaN Ttce Sgruvvual

Perempuan dengan Tiga Senyuman dian$at sebagai

judul antologi ini. Cerpen ini berupaya menjelaskan fenomena

zamanbahwa penampilan fisik belum tentu mencerminkan

kenyataan sebenamya. Christian melukiskan karakter fisik

untuk mdelaskan perubahan karakter psikis' Senyuman

pertama diberikan oleh perempuan yang bersih, tenang' manis'

dan sopan saat duduk berdampingan dalam bus' Senyuman

kedua pada saat turun dari bus, meskipun belum sempat

bertegur sapa sepanjang perjalanan' Senyuman ketiga di tempat

pelacuran. Kejutan ini didapati tokoh laki-laki ketika ber-

hadapan langsung dengan perempuan itu, yang ternyata

seorang pelacur. Kedua cerpen ini mengingatkan pada Oleng

Kemoleng (Gerson Poyk), Dilarang Menyanyi di Kamar

Mandi (Seno Gumira Ajidarma)' Meskipun berbeda

kedalaman isi dan substansinya, stereotype, isu gender' dan

eksploitasi tubuh perempuan adalah salah satu refleksi sosial

yang penting diperhatikan sastrawan sebagai sumber gagasan

penulisan cerpen'

Hal senada dengan kedua cerpen di atas ada dalamcerpen

Dana Nobis Pacem (Eto Kwuta), dan Patahnya Sayap

Kupu-Kupu (Fian Watu)' Keduanya juga berkisah tentang

Tenaga Kerja Wanita (TKW) dengan gaya bercerita yang

berbeda. Dona Nobis Pacem menarasikan kehidupan tokoh

Sharina yang sudah melacurkan dirinya di Jakarta' Hongkong'

ANroloct CrnpEN Prs,qN D,qmat Dant Bvlar FLoa,A/,aoRA 23

maupun Amerika. Sharina akhirnya dihabisi oleh ayahnya

sendiri. Berita kematiannya dilukiskan setelah ia meninggal.

Amelia dalam Patahnya Sayap Kupu-Kupu menyelesaikan

kisah mengenaskan tentang hubungan darah dari tokoh aku

Qaki-laki) yang terlibat hubungan dengan seorang pelacur

bernama Amelia dengan penutup cerita. " Kami ti b a di s e bu ah

kuburan sederhana. Di atas kuburan itu Amelia meletak-

kan kembang dan menangis. Dari balik punggung Amelia,

aku baca nama di nisan itu. Scolastika" Nama Istriku."

Ternyata Amelia adalah anak Scolas tlka yang bersuamikan

tokohaku (aki-laki).

Kejutan dariAmelia dan tokoh aku Qaki-laki) di atas meng-

ingatkan cerpen Jaket Kenangan (Gerson Poyk) yang

menyentuh rasa religius dari dua kisah dengan cara berbeda.

DalNrJaket Kenangan tokoh pemiliktanah menerima hadiah

sebuah patung bermahkota duri dari tokoh yang menjaga dan

mengolah tanahnya. Patung diberikan karena sifat-sifat pemilik

tanah mirip patung itu. Kejutan dalam Patahnya Sayap Kupu-

Kupu adalah hubungan ayah dan anak yang diketahui dari

batu nisan Scolastika.

2. Kepercayaan dan Pengakuan Tradisi

Tema kepercayaan dan pengakuan tradisi dalam cerpen

Mengambang(ChristianDanDadi)danBale(Nza|Femandez)

Page 13: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

24 PrrErrlpvan DrNcau Ttca 5ENtvvt'4,At'l

menunjukkan kepeduiian dan kepekaan penulis terhadap

kepercayaan dan tradisi adat yang masih dijunjung tinggi'

Mengambang, mengetengahkan tema yang unik. Balita bisa

mengambang seperti balon gas. Keajaiban ini dihubungkan

dengan isuata polo, suanggr, dan kekuatan gaib' Tokoh aku

tidak me- merlukan waktu lama untuk menghadapi

kenyataan bahwa balitanya memiliki keunikan dan keajaiban

mengambang. Bisa mengambang dan melayangJayang di

dalam rumah sarnpai ke langirlangit (plafon). Kemampuan

ajaib yang pada awalnya dipandang sebagai suanggi dan roh

jahat lainnya, al*rimya dapat diterima secara kreatif dan

rasional oleh kedua orang tua.

BaIe (RizalFernandez) mengangkat tradisi belake dalam

jtfiiil Bale(pulang). Cerpen ini menarasikan upaya Muhammad

Rahim (AhmaQ untukpulang ke Larantuka. Tujuannya pulang

untukmenjalankan tanggung jawabnya sebagai belake dalam

ritual pemakaman jenazahalmarhum Kakek Yos' Sebagaimana

dijelaskan penulisnya "Belake berperan penting dalam proses

pernikahan dan kematian. Merekalah yang berhak mengafani

jenazah,menutup peti, serta duduk di meja utama dan dilayani

dalam j amuan makan pada pering atan 3 hari kematian pihak

anak opu."

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah lahan yang subur

dalam berbagai tradisi lisan (bahasa, kearifan lokal, sastra lisan,

kepercayaan tradisional, tarian, nyanyian, berbagai jenis ritual

ANroloct CEnpEN Prs,qN DaM.ct Daru Bv,rlt Ft-ose/'4otuA 25

agraris, lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya

dll). Lahan subur itu adalah sumber gagasan penulisan karya

sastra (puisi, prosa, drama, dll). Para cerpenis memiliki kesem-

patan luas dan terbuka untuk menyajikannya dalam bentuk

celpen dan karya sastra lainnYa.

3. Persatuan dan Kesatuan (NKRI)

Persatuan dan kesatuan (NKRI) dalam cerpen Bhineka

Tunggal Ika (Aris Woghe), Bingkisan Untuk Negeriku

(Kristina Oa Tukan) dan Mentagih Janji (Marsel Koka RTJ).

B kineka Tun ggal 1ft4 melukiskan "keterpecahan" antar

efiris agama dan golongan dengan latar kon{ik 1998. Kenangan

ini dirasakan secara dalam oleh lakiJaki tua, tokoh dalam

cerpen ini. Keinginan untuk satu NKRI yang saling meng-

hargai digambarkan dalam simbol bhineka tunggal ika yang

tidak boleh disingkirkan dari pintu utama rumahnya' Cerpen

ini menyiratkan pentingnya belajar pada kearifan dinamika

sejarah perjalanan bangsa yang harus disikapi untuk mencapai

kehidupan bersama dengan lebih bermartabat-

Berbeda halnya dengan Bingkisan Untuk Negeriku dan

Menagih JanjlKedtta cerpen ini cukup melelahkan pembaca

karena penyajiannya datar dan nyaris tanpa konflik. Keduanya

menyoroti secara tajam janji dan kinerja pemerintah yang di-

suratkan selalu mengecewakan. Meskipun tidak menadk,

Page 14: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

26 Per'st"lpvAN DENceN Ttca Sruvvt'leN

cerpen-cerpen ini dipilih untuk menggarisbawahi perlunya

mengtcritisi kebijakan pemerintah sebagai pelayan masyarakat

(supplyside). Kritik terhadap kinerja pemerintah itu penting

akan tetapi bagaimanamenampilkannya dalam cerpen dengan

sentuhan estetis dan kritis' ituiah yang perlu diperhatikan'

sehingga cerpen dijauhi dari kesan menggurui dan dapat

ditemukan nilai estetisnya' Bacalah Kuli Kontrak (terlampir)

dan Dua Tengkorak Kepala' Pelajari bagaimana cara meng-

kritisi kinerja "pemerintah" dan institusi tertentu melalui cerpen

dengan tetap menampilkan sisi estetis karya sastra'

4. Kerelaan Berkurban

Tema kerelaan berkurban dalam Qurban (Christian Dan

Dadi) dilukiskan dengan memperhatikan nilai-nilai berkurban'

Berkurban artrnyamemberi tanpa pamrih sebagaimana dilukis-

kan melalui tokoh kakek yang beberapa kali ditipu oleh peda-

gang hewan kurban' Cerita mengalir dengan alur maju dengan

rangtaian konflik yang dapat diduga sebelumnya'

Cerita diakhiri dengan pedagang hewan yang memohon

maaf dan mengembalikan hak milik kakek pada saat kakek

sudahmeninggal'

ANroloct CEnpru PEs,qN Da'rtat D'qnt Bvlat FLosaI4oRA 27

5. IlubunganAntaragama

Tema hubungan antaragama dalam cerpen Doa Rosario

SelepasAzanMagrib(FianWatu)menjadisalahsatupilihan

dalam kumpulan cepen ini. Sebagaimana diketahui beberapa

bulan terakhir ini ancaman dan tragedi bom bunuh diri di

sejumlah Gereja lebih memperkeruh "kekacauan" telasi

hubungan antaragama' Karena cerpen ini terasa janggal ketika

hubungan antartokoh drjalin secara ideal' Pedro dengan rosario

danMarwahdengantasbihdanjilbabputihdilukiskandalam

sebuah hubungan yang "manis" dan menyentuh rasa estetis

dan sentuhan kritis.

Cerpen ini berhasil membangun konflik tidak pada alur

dan hubungan antartokoh dalam cerita yang dirancang

pengarangnya (konflik ekspresif), tetapi konflik dalam diri

pembaca (konflik reseptif). Lukisannya mengalir tanpa ada

kesan menggurui. Tokoh Pedro (Katolik) dan Marwah (Is-

lam) menjalin hubungan persahabatan dan "cinta" dengan

kesediaan menerima satu sama lain. Pedro mengizinkan

Marwah melaksanakan sholat di Sakaristi, sementara Marwa

pun mengizinkan Pedro berdoa rosario di kamarnya'

Peristiwa ini terasa janggal dalam realitas obyektif' Apalagi

jika ditempatkan dalam kerangka hubungan antaragama' prob-

lemkemanusiaandisatupihakdanradikalismedipihaklainnya.

Cerpen ini menyuratkan makna tersirat dari hubungan antar-

Page 15: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

28 Prr.rltpvAtt DErucnN Ttca SEruvumaru

manusia. Jilbab dan tasbih (simbol keislaman) dan rosario

(simbol kekatolikan) adalah sirnbol yang diungkapkan dalam

alur kisah ini. Bale (Rizal Fernandez) dapat dikelompokkan

juga ke dalam cerpen dengan tema hubungan antaragama ini'

Hubungan yang lahir karena tradisi belake menjadikan ikatan

persaudaraanjauh lebih berarti dibandingkan dengan perbedaan

agama.

Tema-tema tersebut menjelaskan bahwa karya sastra

dalam banyak hal berhubungan langsung dengan kepekaan

pengarang tentang sikap dan keterlibatannya dengan berbagai

masalah sosial yang terjadi di sekitarnya' Perhatikan kutipan

berikutini.

Sadar atau tidak sadar pengarang sesungguhnya tidak dapat

melepaskan diri dari latar belakang sosial budaya tempat ia lahir

dan dibesarkan, pendidikan yang dicapai atau ideologi dan agama

apa yang dianutnya. Kesemuanya itu akan mengejewantah dan

mewujud dalam dunia imajinatif yang dihadirkannya' Dalam

wilayah itulah karya sastra menyapa pembacanya dan coba

menyentuh nilai-nilai kemanusiaannya (Mahayana, 2015:52)'

Kutipan di atas menjelaskan bahwa karya sastra adalah

cermin masyarakatnya, media refleksi dan evaluasi. Sebagai-

Arurorocr CEspeN PEseN Deuar Dent BvA4t Flos,A,rnoRA 29

mana dijelaskan para kritikus sastra bahwa karya sastra adalah

media untuk menyampaikan sikap pengarang atas berbagai

konflik dan bagaimana menyikapi konflik sebagai problem

sosial yang terjadi di sekitamya sebagai potret kehidupan.

Kelima tema yang dijelaskan di atas berkaitan dengan

potret kehidupan yang disampaikan pengarang. Boleh juga

karya itu dipandang sebagai representasi sikap pengarang

dalam memberi makna bagi ketegangan sosial yang terjadi

dalam kehidupan manusia. Pengarang biasanya lebih mudah

mengungkapkan realitas kehidupan dan konflik sosial

berdasarkan pengalaman yang paling dekat dengan dirinya.

Menyampaikan sesuatu yang benar-benar diketahui dan

dialaminya jauh lebih mudah. Melalui tema-tema tersebut,

pesan perdamaian sampai kepada pembaca dan lebih dime-

ngerti oleh penulis sendiri.

fV. Kata, Diksi, dan Bahasa sebagai Karunia

Ada hal penting dan serius menyangkut kata, diksi (pilihan

kata), dan bahasa dalam 20 cerpen yang dikurasi. Pada dasar-

nya kata dan dil$i lebih tepat dibahas dalam kajian puisi sebagai

bahasa figuratif (Abrams, 1999) dan laeatif. Penyairmemiliki

kebebasan (licentia poetica) menempatkan kata dan diksi

demi keperluan estetika puisi. Akan tetapi kata dan diksi juga

perlu digarisbawahi sesuai dengan keperluan penulisan ce{pen,

Page 16: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

30 PrReMpv,AN DENc,aru Ttca SrNvuunN

novel, dan drama serta bentuk-bentuk karya sastra lainnya,

Demikian pula bagaimana penulis menggunakan bahasa

lengkap dengan berbagai aturan teknisnya seperti ejaan yang

disempumakan (EYD) atau sekarang dikenal dengan nama

Pedoman (Jmum Ejaan Bahasa Indonesia (PIIEBI). Anda

bebas mernilih kata (diksD akan tetapi perlu dilengkapi dengan

keseriusan dalam teknis penulisan. Misalnya penulisan kata

semua, segera, seluruh (bukan semuah, segerah, seluru), asyik

(bukan asik), di rumah, di kamar, ke kebun, disukai, kekurangan

(bukan dirumah, dikamar, kekebun, di sukai, ke kurangan).

Demikian pula pilihan kata keringat membanjiri atau membasahi

untuk menjelaskan rasa panas di dalam bus, irama lagu meng-

gempur telin ga ataumemekakkan telinga dan lain-lain.

Sapardi Djoko Damono (penulis kumpulan puisi Huian

Bulan Juni dan novel dengan judul yang sama Hujan Bulan

Juni) menjelaskan bahwa "Bahass adalah 'seniata utama'

seorang pengarqng. Dengan kemahiran mengeksploitasi

bahasa (khususnya untuk aspek penceritaan), tema yong

sederhana pun bisa menjelma iadi cerita yang menarik"

(Djoko Damono, dalam Dob en, 20 I 6)'

Eto Kwuta, Aris Woghe, dan Rizal Fernandez termasuk

cerpenis yang memperhatikan PUEBI dalam menulis. Ke-

hormatannya pada bahasa baik yang diungkapkan secara ver-

bal dalam struktur lahir maupun soal rasa bahasa dalam struktur

ANrolocr CEnpEN Prseru D,quer Danr Bvmr FLose/,4oRA 31

batin menjadikan cerpen-cerpen menjadi cerita yang menarik

dan enak dibaca. Demikian pula Fian Watu yang santun mem-

perhatikan aspek bahasa khususnya kalimat efektif secara

bertanggung jawab. Hal yang perlu dicatat Fian adalah teknis

penulisan yang belum sepenuhnya sesuai standar PUEBL

Misalnya penempatan tanda baca (koma, titik, huruf kecil,

hurupbesar, dll).

PIIEBI penting diperhatikan oleh semua cerpenis. Catatan

untuk Christian Dan Dadi salah satu cerpenis berbakat. Ketiga

cerpen yang dikirimnya lolos seleksi kurator. PIIEBI perlu diper-

hatikan dalam mengeksploitasi bahasa sebagaimana dij elaskan

Sapardi. Penulisan awalan dan kata depan, kekeliruan penem-

patan kata dan pada awal kalimat, serta penggunaan tanda

koma, titik tiga (...) yang mesti diperhatikan lagi. Secara khusus

Christian perlu mempelajari kembali konsep alinea atau

paragraf, penceritaan, ucapan, dan dialog tokoh-tokoh.

Perhatikan karya asli yang dikirimkan kepada panrtia, banyak

ditemukan paragraf panjang lebih dari tiga puluh baris dan kali-

mat utama yang berfumpuk-tumpuk pada satu paragraf saja.

Perhatikan kembali cerpen asli yang dikidmkan ke panitia.

Yang perlu diperhatikan para cerpenis dalam ce{pen-celpennya,

baikyang terpilih maupun yangbelum terpilih pada kesempatan

ini adalah kerendahan hati sekaligus kesantunan menyampaikan

tulisan untuk dibaca orang lain (dalam hal ini panitia penyeleng-

Page 17: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

32 Prnrupueru DrNceN Trca SENvvt4,At'l

gara) kurator yangsekaligus berfungsi sebagai editor. Upaya-

kan menulis dengan memperhatikan PUEBI, KBBI, serta

pedoman penulisan lainnya.

Kristina Oa Tukan memiliki kemampuan menulis dengan

baik Akan tetapi perlu melakukan penulisan yang sesuai aturan.

Penggunaan tanda (...), (....), huruf besar untuk penulisan nama

tempat seperti Danau Asmara dan Danau Waibelen (bukan

danau asmara dan danau waibelen), nama hari seperti hari

Minggu (bukan hari minggu), kakakku (bukan kakaku), nama

orang seperti Nina (bukan nina), di beberapa area (bukan

dibeberapa area), oleh kedua orangtua (bukan ole kedua orang

tua), serta berbagai kesalahan tekni s lain yang tidak perlu ada.

Menulis erat kaitannya dengan kebersihan dan kepri-

badian penulisnya dalam hal: 1) menghargai bahasa sebagai

satu-satunya senj ata utama baginya dalam mengekspresikan

diri secara sadar; 2) menghargai pembaca agar pembaca tidak

disuguhi tulisan yang penuh dengan kesalahan teknis

penulisan; 3) mendukung kebijakan untuk mengutamakan

bahasa Indonesia. Perhatikan kutip an b erikut.

Kita berpikir, berbicara, dan menulis menggunakan kata-kata,

namun bentuk yang tampaknya nehal ini sebenarnya merupa-

kan blok bangunan hidup kita. Bahasa tidak dapat disangkal

lagi merupakan karunia dan, sebagai satu-satuya spesies yang

memiliki alat ini, kita memiliki tanggung jawab untuk meng-

Arurolocr CETpEN PEs,aN DeN4Ar DeR Bv/.ar FLos,AA oRA 33

gunakannya secara sadar. Kata memberi kita kemampuan untuk

memiliki peran secara proakif dalam penciptaan dan perkem-

bangan kehidupan kita (Arbeau, 2014:3).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa bahasa adalah karunia

dan manusialah satu-satunya spesies yang memiliki bahasa

untukberkomunikasi. Menulis sesuai EYD yang diaturpeng-

gunaannya dalam PUEBI, bersih, dengan kata, diksi, dan bahasa

yang santun (dalam bentuk maupun isi) adalah jalan penting

untuk mensyukuri karunia itu.

V Penutup

Catatan penutup dari tulisan berjudul "Perempuan dan

Tiga Senyuman Refleksi Sosial dalam Cerpen Untuk Bumi

Flobamora" disampaikan dalam 5 (lima) poin. Catatan ini juga

sekaligus sebagai kesimpulan dan saran untuk cerpenis yang

mengirim cerpennya dan pembaca yang interes dengan per-

kembangan karya sastra -khususnya cerpen- di NTT dan

tentang NTT.

1. Membaca cerpen pilihan adalah syarat mutlak bagi

cerpenis. Tujuan utamanya adalah untuk memperkaya diri

dengan berbagai kemungkinan kreatitivitas, serta dikotomi

antara konvensi dan inovasi dalam menulis cerpen.

Page 18: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

342.

PEtEl,4puaN DENcaru Ttce Srruvvt'tnN

Cerpen-cerpen yang lolos melalui proses kurasi sejumlah

13 cerpen dalJr 20 cerpen yang dikirim kepada Panitia'

Angka 20 dan 13 ini cukup menjanjikan perkembangan

sastra (lhususnya cerpen) di NTT. Eto Kwuta, FianWatu,

Christian Dan Dale adalah tiga orang cerpenis yang sang-

gup memberi warna dan wajah cerpen baru bagi NTT'

Demikian pul a paftcerpenis lainnya, apabila terus menulis

dan memperkaya diri dengan membaca (poin 1)'

Tema human trfficking mendominasi tema kumpulan

cerpen hasil kurasi ini. Realitas ini menegaskan:1) tentang

karya sastra sebagai refleksi sosial; 2)karya sastra prag-

matis dimana kesadaran pengarang dalam menulis tidak

dapat dipisahkan dari kesadaran kritis terhadap kasus-

kasus human trfficking di NTT dan kesadaran estetis

untuk merangkainya dalam bentuk karya sastra (cerpen)'

Kata, diksi, dan bahasa adalah hal yang serius dan mesti

diperhatikan oleh cerpenis. Jika diyakini bahwa bahasa

adalah karunia, hendaklah para penulis menggunakannya

dengan rasa syukur pada karunia itu. Strateginya melalui

EYD, PUEBI, KBBI, dan pedoman lainnya, serta kesan-

tunan untuk memberikan tulisan tanpa kesalahan teknis

yang tidak perlu terj adi.

Tradisi lisan dalamberbagai wujud dan isinya adalah lahan

subur sebagai surnber gagasan penulisan' Kumpulan

ANrolocr CEnpsN Pes,qN D,cMAr Deru Bu,rlr Floser,4oRA 35

cerpen ini adalah langkah pertama, mudah-mudahan ada

langkah berikutnya untuk kumpulan cerpen II, III dan

seterusnya.

Daftar Pustaka

Ajidarma, Seno Gumira.2017 . Dilarang Menyanyi di Kamar

Mandi. Yogyakarta: Jogya bangkit Publisher.

Arbeau, Michelle. 2014. The Power of Words. Terjemahan

Ahmad Sukron. Phoenix Publishing Project: Jakarta:

Banda, Maria Matildis. 2016. Doben (Sebuah Novel).

Yogyakarta: Penerbit Lamalera.

Banda, Maria Matildis 2016. "Panhesia dan Kekuasaan

Sastrawan dalam Mengungkapkan Kebenaran" dalam

Isu-Isu Mutakhir dalam Kajian Bahasa dan Sastra.

(Sudibyo dan Ilma ed.) Yogyakarta: Interlude.

Enerste, Pamusuk (Ed). 1983. Cerpen Indonesia Mutakhir.

Iakarta: Gramedia

Hoerip, Satyagraha. 1979. Cerita Pendek Indonesia. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Lestari, Dewi. 20 | 5 . F i I o s ofi Ko p i. B entang Pustaka : Sleman

Yogyakarta.

3.

4.

5.

Page 19: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

36 PEcE/'4pvnN Drxceru Ttce SExvvtqnN

Mahayana, S. Maman. 2015. Kitab Kritik Sastra. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Navis, A. A. 2000. Robohnya Surau Kami. Jakarta: Gramedia'

Nuryatin dan kawati. 2016. Pembelajaran Menulis Cerpen.

Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Poyk Gerson. I974. Oleng Kernoleng dan Surat-Surat Cinta

Aleksander Rajaguguk. Ende: Nusa Indah.

Sumiyadi dan Memen Durachman,2074. Sanggar Sastra

Pengalaman Artistik dan Estetik Sastra' Bandung:

Penerbit Afabeta.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............

Perempuan dengan Tiga Senyuman Tema dan

Refl eksi Sosial dalam Antologi Cerpen

Daftar Isi .............

l. Perempuan dengan Tiga SenYuman

(Christian Dan Dadi)

Kambing Hitam (Fian Watu) 49

Percakapan Dua Perempuan (Fian Watu) 57

Catur (Eto Kwuta) 65

Mengambang (Christian Dan Dadi) .. 73

Patahnya Sayap Kupu-Kupu (Fian Watu) ....... ' 85

Bhinneka Tunggal Ika (Ais Woghe) 93

Dona Nobis Pacem (Eto Kwuta) .......'.....'....'...- 107

9

3t

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Page 20: ANTOLOGI PT$A}I BUMI 1 t*ffiffimMffiw

38 PergmpvaN DENc,qN Ttce SsNYv/"lnN

g. Doa Rosario Selepas Azan Magrib (Fian Watu)" 117

10. Qurban (Christian Dan Dadi) .."""" 127

t 1. Bale (Rizat Femandez) "' 137

12. Menagih Janii (Marsel Koka RTJ) ...r.."..""""' 155

13. Bingkisan (Jntuk Negeriku (Kristina Oa Tukan)" 163

LampiranCerpenMochtarLubis '....... .....' I75

Biodatapenulis............... ....... 187

Bmembasa

ersisian dengannya di bis ekonomi tanpa AC, aku

bisa melihat wajah jengah dengan gurat kelelahan

setelah empat jamperjalanan dari Banjar' Keringat

hi punggung dan ketiakku. Aku bisa merasakan

aroma asam meruap daribalikkancing jaket kulit' Sementara

tubuhnya meluapkan bau yang lembut, parfum beraroma

kernbang yang menenangkan bahkan ketika bus terguncang

keras dan tubuh kami yang bersisian itu acap saling meredam

bentur.

Dia tersenyum sekilas meredakan terkejutnya' senyum

yang pertama sejak terbangun dari pulas panjangnya' Dia

mungkin sengaja tidur sejak dari terminal itu, menghindari per-