ANTIHISTAMIN

13
ANTIHISTAMIN

Transcript of ANTIHISTAMIN

ANTIHISTAMIN

ANTIHISTAMINPENGERTIAN Antihistamin adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi kesehatan seperti alergi. Obat antihistamin bekerja dengan menghalangi efek dari protein yang disebut histamin. Obat antihistamin tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, krim, lotion dan gel.

Antihistamin dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu

Antihistamin generasi 1Obat generasi pertama merupakan obat yang dapat bekerja baik secara perifer maupun sentral. Efek antikolinergiknya lebih besar dibandingkan dengan agen nonsedatif. Penghambatan SSP akibat AH1 dapat bermanifestasi sebagai gejala mengantuk, maupun kewaspadaan turun. Contohnya adalah difenhidramin (Benadryl), chlorpheniramine (Chlor-Trimeton), Ethylenediamines, piperazin, phenothiazines, piperadines.

Antihistamin generasi 2Obat generasi 2 merupakan anti histamin non sedatif yang dikembangkan untuk mengeliminasi efek samping sedasi dari obat generasi pertama. Obat ini berukuran besar dan tidak bersifat lipofilik sehingga tidak bisa menembus BBB. Dengan begitu, efek ke sistem saraf pusatnya lebih kecil. Dibandingkan generasi 1, obat ini memiliki durasi kerja yang lebih lama dan memiliki spesifisitas reseptor H1 dan atau H2 untuk menekan efek histamin. Contohnya adalah fexofenadine dan loratidine.

Mekanisme kerjaAntihistamin H1 bekerja sebagai competitif inhibitor terhadap histamin pada reseptor jaringan, sehingga mencegah histamin berikatan pada reseptornya bersifat reversibel dan dapat digantikan oleh histamin dalam kadar tinggi.

Yang termasuk golongan ini adalah :1. Alkilamin:bromfeniramin maleat, klorfeniramin maleat, dan tanat.2. Etanolamin: karbioksamin maleat, hidroklorida, difenhidramin sitrat3. Etilediamin : mepiramin maleat, pirilamin maleat.

Farmakokinetik dan dinamikSetelah pemberian oral, HA-1 akan diabsorbsi dengan baik dalam saluran cerna. Efeknya dapat terlihat dalam 30 menit. Mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 1-2 jam, dan dapat bertahan 4-6 jam

1. klorfeniraminMerupakan antihistamin sedatif dari golongan alkilamin yang stabil. Setelah pemberian dosis tunggal peroral , diabsorbsi dengan baik dan cepat pada saluran pencernaan. Sebanyak 50 % dari dosis yang diberikan di ekskresikan melalui urin dalam waktu 12 jam dalam bentuk asal dan metabolitnya. Lama kerja 4-6 jam

2. DifenhidraminAdalah derivat etanolamin yang sering digunakan dalam praktek sehari hari, diabsorbsi dengan baik setelah pemberian per oral. Mengalami metabolisme pertama di hati, dan hanya 40-60 % dari dosis pemberian yang mencapai sirkulasi sistemik. Waktu kurang lebih 1-5 jam dan bertahan selama 2 jam. Tidak dapat di berikan secara subcutan karena bersifat iritatif.

Akibat dari aktivasi reseptor h-1 oleh histamin :Penurunan tahanan vaskuler periferpermeabilitas venula post kapiler naik.Vasokonstriksi arteri koroner dan basilarisBronkospasmeKonstraksi otot polos gastrointestinalRasa sakit dan gatal pd ujung syaraf kulitPada dosis tinggi menyebabkan pelepasan katekolamin dari medulla adrenalis.

Efek antagonis reseptor H2 yang paling menonjol adalah sekresi asam basal; selain itu adalah supresi produksi asam yang distimulasi (oleh makanan, gastrin, hipoglikemia, atau stimulasi vagus), yang walau efeknya tidak begitu besar tetapi signifikan. Oleh karena itu, obat-obat ini terutama efektif dalam menekan sekresi asam di malam hari (nokturnal)

Yang termasuk golongan ini adalah :SimetidinRanitidinFamotidinNizatidin

3. SimetidinMerupakan antagonis kompetitif histamin pada reseptor H-2 dari sel parietal, sehingga secara efektif dapat menghambat sekresi asam lambung yang disebabkan oleh rangsangan makanan maupun oleh asetil kolin, kaffein dan insulin.

Simetidin digunakan untuk pengobatan tukak lambung atau usus dan keadaan hipersekresi yang patologis.

4. FamotidinMerupakan antagonis kompetitif histamin yang khas pada reseptor H2 sehingga secara efektif dapat menghambat sekresi asam lambung, menekan kadar asam dan volume sekresi lambung.

Merupakan antagonis H2 yang kuat dan sangat selektif.Aktivasi reseptor h2 oleh histamin :1. Penurunan tahanan vaskuler perifer, 2. Vasodilatasi kulit muka, 3. Dilatasi arteri karotis dan pulmonaris 4. Frekuensi dan kontraksi jantung naik 5. Otomatisitas atrium dan ventrikal naik 6. Bronkodilatasi 7. Sekresi asam lambung dan pepsin8. Hambatan terhadap Ig E-dependen degranulation dari pada basofil.

TERIMA KASIH