antihipertensi.pptx
Transcript of antihipertensi.pptx
Golongan Obat Hipertensi menurutJNC-VII
Lini PertamaDiuretik• Thiazide• Loop Diuretics• Diuretik Hemat Kalium• Diuretik Osmotik• Inhibitor Karbonik AnhidraseΒ-Blocker• Kardio selektif• Non-selektifACE-InhibitorAngiotensin Receptor Blocker (ARB)Antagonis Kalsium
Lini KeduaPenghambat Saraf AdrenergikAgonis α-2 SentralVasodilator
Golongan LainGanglion BlockerΑ-Blocker
DiuretikMekanisme Kerja
Efikasi Golongan Tempat Kerja
Indikasi Kontraindikasi
Efek Samping
Sediaan Interaksi Obat
Dosis Lama Kerja
↑ Ekskresi natrium, air dan klorida
↓ Volume darah
Thiazide Tubulus distal ginjal
Hipertensi (tunggal/kombinasi), pengobatan udem akibat payah jantung ringan sampa sedang, diabetes insipidus
Hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison
Ketidakseimbangan elektrolit (hipokalemia, hipokalsemia, hipomagnesemia, kehilangan bikarbonat), hiperglikemia, hiperurisemia, hiperlipidemia.Pusing, sakit kepala, mual, muntah, konstipasi, urtikaria, diskrasia darah
Klorotiazid AINS, Probenesid, lain dapat mengurangi efek tiazid. Kombinasi dengan KCL dapat menimbulkan iritasi local di usus halus
500-2000 mg/hari
6-12 jam
Hidroklorotiazid
25-100 mg/hari
6-12 jam
Hidroflumetiazid
25-200 mg/hari
6-12 jam
Bendroflumetiazid
5-20 mg/hari
6-12 jam
Politiazid 1-4 mg/hari 24-48 jam
Benztiazid 50-200 mg/hari
6-12 jam
Siklotiazid 1-2 mg/hari 18-24 jam
Metiklotiazid 2,5-10 mg/hari
24 jam
Klortalidon 25-100 mg/hari
24-72 jam
Kuinetazon 50-200 mg/hari
18-24 jam
Indapamid 2.5-5 mg/hari
24-36 jam
Golongan Tempat Kerja
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Loop Diuretics
Ansa Henle bagian asenden
Edema akibat gangguan jantung, hati, ginjal.Hipertensi (jarang) pd pasien gangguan fungsi ginjal atau gagal jantung.
Gagal ginjal yang disertai anuria. Hati-hati pada pasien yang dicurigai hipokalemia, gout, hiperkalsemia, pengguna digitalis dan sirosis hepatik Tidak dianjurkan pada wanita hamil.
Gangguan cairan elektrolit (hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hipokloremia, hipokalsemia, hipomagnesia), otoksisitas (ketulian), efek metabolik (hiperuresemia, hiperglikemia, ↑ kolesterol LDL dan trigliserida dan ↓ HDL), Reaksi alergi, Nefritis intersisialis alergik
Furosemid Probenesid mengurangi efek diuresis Berinteraksi dengan warfarin dan klofibrat melalui penggeseran ikatannya dengan protein. Penggunaan bersama obat yg bersifat nefrotoksik, sefalosporin dapat menigkatkan nefrotoksisitas sefalosporin Anti inflamasi non steroid terutama indometasin dan kortikosteroid melawan kerja furosemid.
20-80 mg/hari
4-5 jam
Torsemid 2,5-20 mg/hari
6-8 jam
Butenamid 0,5-2 mg/hari
4-5 jam
Asam etakrinat
50-200 mg/hari
Golongan Tempat Kerja
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Diuretik Hemat Kalium
Antagonis aldosteron : tubulis renalis rektusTriametron & Amilorid : Tubuli distal
Edema dan Hipertensi
Insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, kehamilan, gangguan ginjal berat, gangguan hati berat
Hiperkalemia, ginekomastia, mastodinia, gangguan menstruasi, penurunan libido pria
Antagonis aldosteron
Suplemen kalium, angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, indometasin, atau diuretik hemat kalium lainnya dapat menurunkan efek antagonis aldosteron
25-100 mg/hari
4-6 jam
Triamteren Indometasin, agen anti-inflammatory drugs, diberikan dengan triamterene menyebabkan GGA Efek potensiasi jika diberikan bersama: obat antihipertensi, diuretik lain, agen preanesthetic dan anestesi, relaksan otot rangka (nondepolarizing) Agen potassium-sparing harus digunakan dengan hati-hati bersama angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor karena peningkatan risiko hiperkalemia.
Amilorid 5-10 mg/hari
6-9 jam
Golongan Tempat Kerja Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi Obat
Dosis Lama Kerja
Osmotik Tubuli proksimal, ansa henle, duktus koligentes
Mengurangi tekanan intrakranial dan intraokuler dan gagal ginjal akut. Mengatasi sindrom dialisis disequilibrium. Mengurangi edema serebral sebelum dan setelah operasi otak. Memicu diuresis pada pencegahan dan terapi fase oliguri gagal ginjal akut. Menurunkan tekanan intraokuler pada glaukoma dan sebelum atau setelah operasi mata.
Perdarahan intrakranial aktif, hipersensitivitas, gangguan elektrolit, dehidrasi berat, dan anuria, gangguan hati. Kehamilan dan menyusui
Hiperglikemia, hipovolemia, hipernatremia (nyeri kepala, mual, muntah), edema pulmoner, penglihatan kabur, diare, trombosis dan nyeri jika terjadi ekstravasasi
Manitol Peningkatan efek hipotensi jika diberikan bersama obat antihipertensi atau nitrat
IV 6-8 jam
Urea 120 g/ hari IV
5-6 jam
Gliserin 1-2 g/ kgBB
Isorbid 1-2 mg/hari
2-9,5 jam
Inhibitor karbonik anhidrase
menurunkan tekanan intraokular pada penyakit glaukoma, mengatasi paralisis periodik bahkan yang disertai hipokalemia, acute mountain sickness, alkalosis metabolik
sickle cell anemia, alergi terhadap obat sulfa, penyakit hati dan ginjal, Addison‟s disease serta ibu hamil dan menyusui
mati rasa dan kesemutan pada jari tangan dan kaki, dan perubahan rasa (parageusia), penglihatan kabur, meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal kalsium oksalat dan kalsium fosfat.
Asetazolamid Asetazolamide meningkatkan efek durasinya, meningkatkan kadar siklosforin.
250-500 mg/kali
24 jam
β-BlockerMekanisme Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Generik Dosis Lama Kerja
Menghambat reseptor β adrenergik
↓ Denyut jantung dan kontraklitas miokard
Hipertensi, Ischemic Heart Disease, Aritmia jantung. Gagal jantung, Glaucoma, Hipertiroid, Neurologic Disease
Asma, PAD caution, Diabetes mellitus (terutama yang insulin-dependent) kontraindikasi relatif
Bradikardia, Sedasi ringan, depresi (jarang), Memperberat asma dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
Verapamil hipotensi berat, bradikardia, gagal jantung, gangguan konduksi. Metoklopramid, laksanas, Mg(OH)2 dalam antasid memperpendek waktu pengosongan lambung peningkatan absorpsi propanolol. Al(OH)3 Mengurangi jumlah absorpsi propanololKuinidin peningkatan kadar metoprolol bradikardia heba
Kardioselektif
Asebutolol 200-800 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
Atenolol 25-100 mg/hari dibagi dalam 1 dosis
Bisoprolol 2,5-10 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Metoprolol 50-200 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
Nonselektif
Alprenolol 100-200 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
Karteolol 2,5-10 mg/hari dibagi dm 2-3 dosis
Nadolol 20-160 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Oksprenolol 80-320 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
Pindolol 5-400 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
Propanolol 40-160 mg/hari dibagi dalam 2 dosis
Timolol 20-40 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
Karvedilol 12,5-20 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Labetalol 100-300 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
ACE-Inhibitor
Mekanisme Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Interaksi Obat Generik Dosis Lama Kerja
Menghambat pembentukan angioensin II dari angiotensin I
vasodilatasi dan mengurangi retensi sodium dengan mengurangisekresi aldosteron
Hipertensi, CHF, nefropati DM, post MI
Kehamilan trimester 2 dan 3
Batuk kering, angioedema, gagal ginjal akut, hiperkalemia, hipotensi, rash, proteinuria, efek teratogenik
Diuretic hemat kalium dan ACE inhibitor meningkatkan potensi hiperkalemia.NSAID mengurangi efek hipotensif dari ACE inhibitorACE inhibitor meningkatkan risiko toksisitas digoksin. Antacid
mengurangi absorpsi ACE inhibitor.
Captopril 25-100 mg/hari dibagi dlm 2-3 dosis
10-12 jam
Benazepril 10-40 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
Enalapril 2,5-40 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
24 jam
Fosinopril 10-40 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Lisinopril 10-40 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
24 jam
Perindopril 4-8 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
24 jam
Quinapril 10-40 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Ramipril 2,5-20 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
24 jam
Trandolapril 1-4 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Imidapril 2,5-10 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)
Mekanisme Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Generik Dosis Lama Kerja
Menghambat secara selektif reseptor AT1 yang terutama berada di otot polos pembuluh darah dan otot jantung. Reseptor AT1 juga terdapat di ginjal, otak dan kelenjar adrenal.
menurunkan tekanan darah tanpa mempengaruhi frekuensi denyut jantung
Hipertensi, hipertensi dengan gagal jantung, hipertensi dengan diabetes, hipertensi dengan penyakit ginjal kronik
Kehamilan fetotoksik, pasien yang berencana untuk hamil, pasien menyusui (keamanan belum diketahui), stenosis arteri bilateral, stenosis pada satu ginjal yang berfungsi
Hipotensi (terutama pada pasien yang juga menerima diuretik, gagal jantung, sirosis, dan yang tekanan darahnya sangat bergantung oleh angiotensin II dosis harus dimulai dari paling rendahHiperkalemia (biasanya bersamaan dengan faktor lain seperti insufisiensi renal, konsumsi K+ berlebihan, dan pemberian obat yang meretensi kaliumFungsi ginjal yang menurun (terutama berhubungan dengan stenosis arteri renalis)
NSAID meretensi air dan garam menurunkan efek antihipertensi
Losartan6600-9333/ tab
25-100 mg/hari dibagi dlm 1-2 dosis
6-8 jam
Valsartan5426/ tab
80-320 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
6 jam
Irbesartan4750/tab
150-300 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
11-15 jam
Telmisartan 20-80 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
24 jam
Candesartan15.814/tab
8-32 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
5-10 jam
Antagonis KalsiumMekanisme Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Interaksi Obat Generik Dosis Lama Kerja
menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi.
Sejak JNC-IV, CCB telah menjadi salah satu golongan AH lini pertama. Sebagai monoterapi antagonis kalsium memberikan efektivitas yang sama dengan obat AH lainnya.Nifedipin oral sangat bermanfaat untuk hipertensi daruratAngina varianAngina stabil kronikArtimia (verapamil)Kardiomiopati hipertrofikPenyakit Raynaud
Pada pasien dengan PJK, penggunaan nifedipin kerja singkat dapat meningkatkan risiko infark miokard dan stroke iskemik dan dalam jangka panjang terbukti meningkatkan mortalitas.
hipotensi, iskemia miokard atau serebral Refleks takikardia dan palpitasi, Sakit kepala, muka merah, Edema perifer, Bradiartimia dan gangguan konduksi, Efek inotropik negatif asi dan retensi urin (verapamil)Hiperplasia gusi
Dapat meningkatkan kadar digoksin plasma, kecuali amlodipin dan isradipin (melalui kompetisi untuk sekresi aktif di tubulus ginjal)Dapat meningkatkan kadar siklosporin plasma, kecuali nifedipin dan ampodipin (melalui hambatan metabolisme oleh CYP3A4)Kadar CCB dapat dipegaruhi oleh simetidin, kecuali amlodipin dan verapamil
Nifedipin1.156/tab
30-60 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
2-3 jam
Verapamil4.754/tab
80-320 mg/hari dibagi dlm 2-3 dosis
3-7 jam
Diltiazem2.047/tab
90-180 mg/hari dibagi dlm 3 dosis
3-7 jam
Amlodipin1.296/tab
2,5-10 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
35-48 jam
Nikardipin 60-120 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
7-8 jam
Isradipin 2,5-10 mg/hari dibagi dlm 2 dosis
9 jam
Felodipin 2,5-20 mg/hari dibagi dlm 1 dosis
10-14 jam
Penghambat Saraf Adrenergik
Golongan Mekanisme kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Reserpin Terikat kuat pada vesikel di ujung saraf sentral dan perifer dan menghambat proses uptake katekolamin ke dalam vesikel
Menurunkan curah jantung dan resistensi perifer
Hipertensi ringan dan sedang
Colitis ulseratif, epilepsi
Letargi, mimpi buruk, depresi mental, gangguan ekstrapiramidal pada dosis tinggi, bradikardi, hipotensi ortostatik, kongestif nasal, hiperasiditas lambung, eksaserbasi ulkus peptikum, munta, gangguan fungsi seksual
Dengan diuretik baik
0.05-0.25 mg/hari
Guenitidin & Guanadrel
Bekerja pada neuron adrenergik perifer . Ditranport secara aktif ke dalam vesikel saraf dan menggeser norepinefrin ke luar vesikel
Menurunkan curah jantung dan resistensi perife
Hipertensi berat yang tidak responsif dengan obat lain
diare dan hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik, diare, gangguan ejakulasi
Dengan diureti baik
10-50 mg/hari
Agonis α-2 SentralGolongan Mekanisme
kerjaEfikasi Indikasi Kontraindika
siEfek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
KerjaMetildopa Stimulasi
reseptor α-2 di sentral mengurangi sinyal simpatis ke perifer
Menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak mempengaruhi frekuensi dan curah jantung
Antihipertensi lini kedua, antihipertensi lini pertama untuk hipertensi kehamilan
Hepatitis, sirosis hati
Sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut kering, sakit kepala, depresi, gangguan tidur, impotensi, kecemasan, penglihatan kabur, hidung tersumbat, kelainan darah, Penghentian mendadak fenomena rebound
Pemberian dengan preparat besi mengurangi absorpsi hingga 70% seklaigus mengurrang eliminasi dan meningkatkan akumulasi metabolit sulfat
Efek antihipertensi ditingkatkan dengan kombinasi bersama diuretik dan dikurangi oleh antidepresan trisiklik dan amin simpatomimetik
HipertensiMinimal 2 x 125mg/hari, Max 3g/hari Hipertensi Pasca Bedah 250-1000 mg/6 jam infus intermitten
6-8 jam
Klonidin Bekerja pada reseptor α-2 di susunan saraf pusat dengan efek penurunan simphatetic outflow.
Menurunkan resistensi perifer dan curah jantung
Antihipertensi lini kedua bila diuretik belum optimal
Menggantikan antiadrenergik lain dalam kombinasi 3 obat bersama diuretik dan vasodilator
Hipertensi darurat
Sick sinus syndrome
Sedasi dan mulut kering, pusing, mual dan impotensi
Efek sentral : mimpi buruk, insomnia, cemas, depresi
2 x 0.075 mg/hariMax 0.6 mg/hari
2-4 jam
VasodilatorGolongan Mekanisme
kerjaEfikasi Indikasi Kontraindika
siEfek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
KerjaHidralazin Bekerja
langsung merelaksasi otot polos arteriol dengan mekanisme yang belum pasti, namun tidak mempengaruhi otot polos vena
Vasodilatasi mengakibatkan peningkatan kekuatan dan frekuensi denyut jantung, renn dan norepinefrin.
Obat kedua atau ketiga setelah diuretik dan β-blocker
Hipertensi dengan PJK dan tidak dianjurkan pada pasien > 40 tahun
Sakit kepala, mual, flushing, hipotensi, takikardi, palpitasi, angina pektoris, iskemia miokard, sindrom lupus (demam, artralgia, splenomegali, sel E positif di darah perifer), neuritis perifer, diskrasia darah, hepatotoksisitas, dan kolangitis akut
Preparat MAO dan diazoksid menyebabkan hipotensi berat
Oral2 x 25-100 mg/hari Injeksi20-40 mg iv/im*Max 200 mg/hari
Minoksidil Membuka kanal kalium sensitif ATP-dependent potassium chanel akibat effluks kalium dan hiperpolarisasi membran
relaksasi pembuluh darah dan vasodilatasi pada arteriol dibanding vena
Hipertensi akselerasi atau maligna dan pasien dengan penyakit ginjal akut
Hipersensitivitas
Retensi cairan dan garam, kardiovaskular karena refleks simpatis dan hipertrikosis, gangguan toleransi glukosadengan tendensi hiperglikemi, sakit kepala, mual, erupsi obat,lelah, nyeri tekan dada
- Oral1-2 x 1.25 mg/hari Max 40 mg/hari
Golongan Mekanisme kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Diazoksid Membuka kanal kalium sensitif ATP-dependent potassium chanel akibat effluks kalium dan hiperpolarisasi membran
relaksasi pembuluh darah dan vasodilatasi pada arteriol dibanding vena. Menghambat sekresi insulin dan dapat menimbulkan hiperglikemi
Hipertensi darurat, maligna, ensefalopati, hipertensi berat pada glomerulonefritis akut dan kronik
Pasien PJK iskemia miokard dan serebral. Pasien edema paru, hipertensi dengan koarktasio aorta, dan aorta aneurisma
Retensi cairan, hiperglikemi, hipertrikosis
- IntravenaBolus 50-100 mg dengan interval 5-10 menit Infus IV 15-30 mg/menit
Natrium Nitroprusid
mengaktifkan guanilat siklase dan meningkatkan konversi GTP menjadi GMP-siklik pada otot polos pembuluh darah, lalu terjadi penurunan intrasel dengan efek akhir vasodilatasi arteriol dan venula
denyut jantung meningkat, menurunkan resistensi perifer
Hipertensi darurat, pilihan utama krisis hipertensi termasuk yang disertai infark miokard akut dan gagal jantung kiri, hipertensi dengan perdarahan serebral atau subaraknoid
Efek samping yang berkaitan dengan tekanan darah yang cepat, efek samping yang berkaitan dengan tiosianid, kejang
Hipotensi
- Intravena0.5-10 µg/kg/menit, dosis rata-rata 3 µg/kg/menit
Ganglion Blocker
Mekanisme kerja dan efikasi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Trimetafan Satu-satunya obat penghambat ganglion yang sudah semakin jarang Kerja cepat dan singkat sehingga digunakan untuk menurunkan tekanan darah secara segera Efek dicapai setelah 3-5 menit obat diinjeksikan dan menghilang setelah 15 menit setelah penghentian obat
Hipertensi darurat, menghasilkan hipotensi yang terkendali untuk keperluan operasi besar
Pasien dengan keadaan diare dan hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik, ileus paralitik, paralisis kandung kemih, mulut kering, penglihatan kabur, reaksi alergi
- Intravena0.3-5 mg/menit
α-BlockerMekanisme kerja dan efikasi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Prazosin, Terazosin, Doxazosin
Menghambat reseptor α1 arteriol dan venula menambah tahanan dan kapasitas pembuluh menurunkan TD tanpa membuat kardioakselerasi
Hipertensi, BPH CHF akibat obstruksi mekanik, hipersensitivitas terhadap derivat quinazolin, kehamilan
Hipotensi postural, sinkop, palpitasi, lemas, mual, muntah, edema, nyeri dada, dispneu, konstipasi, diare, depresi, cemas, gangguan tidur, sakit kepala, kantuk, penurunan kesadaran, pusing, vertigo, halusinasi, parestesia, hidung tersumbat, epistaksis, mulut kering, frekuensi dan inkontinensia urin, pruritus, rash
Sidenafil menambah efek prazosin beri interval 4 jam
NSAID mengurangi efek antihipertensi α-blocker mekanisme belum diketahui
Efek hipotensif α-blocker dapat bertambah jika dikombinasi antihipertensi lain terapi α-blocker dimulai dari dosis rendah, dosis agen lain dapat dikurangi
Potensiasi resiko alcohol-induced hypotension jika dikombinasi dengan alkohol.
Initial Dose1 x 1 mg/hari (malam)ditambah perlahan dengan interval 7 hari sesuai respon pasien Maintenance Dose1 x 2-10 mg Max 20 mg (1-2 dosis) Dapat diberikan sebelum/sesudah makan
24 jam kecuali Prozasin < 2 jam
Kesimpulan
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) Antagonis Kalsium
Efek Samping • Hipotensi (terutama pada pasien yang juga menerima diuretik, gagal jantung, sirosis, dan yang tekanan darahnya sangat bergantung oleh angiotensin II dosis harus dimulai dari paling rendah
• Hiperkalemia (biasanya bersamaan dengan faktor lain seperti insufisiensi renal, konsumsi K+ berlebihan, dan pemberian obat yang meretensi kalium
• Fungsi ginjal yang menurun (terutama berhubungan dengan stenosis arteri renalis)
hipotensi, iskemia miokard atau serebral Refleks takikardia dan palpitasi, Sakit kepala, muka merah, Edema perifer, Bradiartimia dan gangguan konduksi, Efek inotropik negatif asi dan retensi urin (verapamil)Hiperplasia gusi
Harga Relatif mahal Tidak semahal ARB
Pasien tidak bisa diberikan obat:1. Diuretik
2. ACE-Inhibitor3. Β-Blocker