Anti Hipertensi Kongkrito
-
Upload
yonathanhasudungan -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of Anti Hipertensi Kongkrito
1
AntihipertensiNafrialdi
2
Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah
Kontraktilitas miokard
Volume darah
Tekanan Darah
Curah Jantung
Resistensi Perifer
Frekuensi Isi sekuncup Tonus pb. darah
Elastisitas pb. darah
Parasimpatis Simpatis SRAA Faktor Lokal
3
Parasimpatis: Frek. Jantung Curah jantung TD
Simpatis: Frekuensi jantung Kontraktilitas TD Tonus pb.darah
SRAA: Volume darah TD Tonus pb. darah
Faktor lokal: Vasodilator: EDRF, Prostasiklin (PGI2) TD Vasokostriktor: Ang. II, Endotelin TD
4
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH (JNC VI, 1997)
Kategori Diastol Sistol
Optimal < 80 < 120Normal < 85 < 130Normal tinggi 85-89 130-139Hipertensi Grade 1 (ringan) 90-99 140-159 Grade 2 (sedang) 100-109 160-179 Grade 3 (berat) > 110 > 180HT sistolik terisolasi < 90 > 140
5
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
(JNC VII, 2003)
Kategori Diastol (mmHg)
Sistol(mmHg)
Normal < 80 < 120Prehipertensi 80-89 120-139Hipertensi Derajat 1 90-99 140-159 Derajad 2 > 100 > 160
6
Faktor Risiko Kardiovaskuler
Unmodifiable Modifiable
Usia Merokok, inaktivitas, alkohol
Jender: pria, wanita menopause
DM, dislipidemia
Genetik Berat badan, stress
7
Target Organ Damage Jantung
gagal jantung, hipertropi ventrikel, angina, infark Otak: stroke Ginjal: nefropati Pembuluh darah: sklerosis Mata: retinopati
8
9
Strategi Pengobatan
Stage Risk group ARisk factor (-)
TOD (-)
Risk group BNo TOD/DM
Risk factor (+)
Risk group CTOD (+)
Risk factor (+)
High normal Non pharmaco. Non pharmaco. Drug th/
Stage 1 Non pharmaco. (up to 12 mo)
Non pharmaco. (up to 6 mo)
Drug th/
Stage 2-3 Drug th/ Drug th/ Drug th/
10
Non Pharmacologic Treatment
Modifikasi gaya hidup Turunkan BB (jika BB lebih) Kurangi alkohol Berhenti merokok Aktivitas fisik teratur Hindari stres Kurangi asupan garam
11
Obat Anti Hipertensi First line: 6 groups
Diuretics Beta blockers ACE-inhibitors Ang II receptor blockers (ARB) Ca antagonist Alpha blockers (Pd JNC VII tidak termasuk first
line) Second line: 3 groups
Adrenergic neuron inhibitors Central 2- agonist Direct vasodilator
12
I. DIURETIK Mekanisme kerja:
Diuresis, natriuresis volume darah curah jantung
Na+ dlm serum & otot polos pb darah resistensi vaskuler
3 kelompok duretik: I.a. Golongan Tiazid I.b. Diuretik Kuat I.c. Diuretik Hemat Kalium
13
I.a. GOLONGAN TIAZIDHidroklortiazid (HCT), Bendroflumetiazid,
Klortalidon , Indapamid Mula kerja 2-3 hari Efek maksimum 2-4 minggu Pilihan utama pada HT ringan-sedang, HT
dengan aktivitas renin rendah (usia lanjut) Kurang efektif pada gangguan fungsi ginjal Dalam kombinasi dengan AH lain:
Mencegah retensi cairan oleh AH lain Meningkatkan efek AH lain
14
Efek samping
Hipokalemia toksisitas digitalis Hiponatremia, hipomagnesemia Hiperurisemia hati-hati pada artritis gout Hiperglikemia, hiperkolesterlemia tidak
ideal untuk DM dan dislipidemia Hiperkalsemia (jarang) Gangguang fungsi seksual
Kontraindikasi: gagal ginjal Interaksi: AINS efek antihipertensi
15
I.b. Diuretik Kuat (loop diuretic) FUROSEMID
Kerja cepat Efektif untuk HT dengan gangguan fungsi
ginjal, gagal jantung Efek samping:
mirip tiazid, kecuali hipokalsemia
16
I.c. Diuretik Hemat Kalium (Potassium sparing diuretics)
Spironolakton, Triamteren, Amilorid Diuretik lemah Umumnya perlu kombinasi dengan diuretik lain Mengurangi risiko hipokalemia oleh diuretik lain Dapat menimbulkan hiperkalemia:
Pada gagal ginjal Dalam kombinasi dengan ACE-Inhibitor, AINS
Spironolakton: antgonis aldosteron terpilih untuk hiper aldosteronisme primer
17
II. Beta-Blocker
Mekanisme: menghambat reseptor 1 Di jantung curah jantung Di sel juxtaglomeruler sekresi renin
Penggunaan: HT ringan-sedang HT dengan penyakit jantung koroner HT dengan aritmia supraventrikel HT hiperdinamik (takikardi)
18
Efek samping
Bronkospasme, bradikardi Impotensi Gangguan sirkulasi perifer Memperburuk profil lipid, masking
hypoglicemia Perburukan fungsi ginjal
Kontraindikasi Asma bronkial, PPOK Peny. Vaskuler perifer DM, dislipidemia Blokade AV derajad 2-3, Sick sinus syndrome
19
20
21
22
III. ACE-InhibitorsAngiotensinogen Kininogen ReninAngiotensin I Bradikinin
A C E (kininase II) ACE-I
Angiotensin II Kinin inaktif
Efek pemberian ACE-I: AngII : vasodilatasi
: aldosteron -- retensi Na+ dan air Bradikinin vasodilatasi
23
Penggunaan:
AH tahap I untuk HT ringan, sedang dan berat HT dengan gagal jantung Krisis hipertensi Terpilih utk HT dg DM, dislipidemia, nefropati DM Pemberian kronik: kardioprotektif, vaskuloprotektif
Efek samping: Batuk kering (10-20%) Angioudem, skin rash, gangguan pengecapan Hipotensi (first dose phenomen) Hiperkalemia:
Pd gangguan ginjal Pd kombinasi dg diuretik hemat kalium, AINS
Embriotoksik
24
Kontraindikasi
Wanita hamil, menyusui gagal ginjal pd anak
Stenosis A. renalis bilateral (unilateral pd single {functional} kidney)
25
Sediaan Prodrug Metabolit aktif
Metabolisme di hati
Eliminasi Pemberian
Kaptopril Tidak - + Ginjal 2-3 x sehari
Lisinopril Tidak - - Ginjal 1x sehari
Perindopril Ya Perindoprilat + Ginjal 1x sehari
Enalapril Ya Enalaprilat + Ginjal 1-2 x sehari
Ramipril Ya Ramiprilat + Ginjal 1-2 x sehari
Quinapril Ya Quinaprilat + Ginjal 1-2 x sehari
Silazapril Ya Silazaprilat + Ginjal 1x sehari
Benazepril Ya Benazeprilat + Ginjal 1-2x sehari
Fosinopril ya Fosinoprilat + Ginjal + bilier
1x sehari
26
IV. Antagonis Angotensin(Ang. Receptor Blocker, ARB)
Losartan, Valsartan, Irbesartan, Candesartan, Telmisartan
Mekanisme: Menghambat reseptor Ang II (subtipe AT1) secara kompetitif.
Efek: Hambatan efek Ang II (mirip efek ACE-I) Vasodilatasi Aldosteron Menghambat aktivasi simpatis oleh Ang II Mencegah hipertrofi vaskuler dan miokard
Efek samping ACE-I, kecuali: Tidak menimbulkan batuk Tidak menimbulkan angio-udem
Indikasi dan kontraindikasi = ACE-I
27
V. Antagonis Kalsium Mekanisme: menghambat Ca++ influx ke dalam sel
pembuluh darah vasodilatasi miokard inotropik (-) Konduksi AV dromotropik (-)
Golongan Dihidropiridin (DHP): (nifedipin, amlodipin, nicardipin, felodipin, lasidipin,
nitrendipin, …) Vaskulo selektif efek vasodilatasi dominan, efek
pd jantung minimal Golongan Difenilalkilamin: - verapamil
Kardioselektif: kontraktilitas dan konduksi jantung Golongan Benzotiazepin: - diltiazem
Kardioselektif: kontraktilitas dan konduksi jantung
28
Farmakokinetik:
Nifedipin: Absorpsi oral cepat TD cepat T1/2 pendek perlu pemberian 3-4 x sehari
Amlodipin: Absorpsi lambat T1/2 panjang pemberian 1 x sehari
Bioavailabilitas bervariasi (metabolisme lintas pertama): semua golongan.
Metabolisme hepar >90%: semua golongan Ekskresi ginjal minimal aman untuk ggn
fungsi ginjal
29
INDIKASI Antihpertensi: Dihidropiridin, verapamil Krisis hipertensi: nifedipin (sublingual), nicardipin iv Anti angina: verapamil, diltiazem, nifedipin (short
acting) Anti aritmia: verapamil, diltiazemCatatan: Nifedipin short acting tidak dianjurkan untuk
hipertensi, kecuali krisis hipertensi EFEK SAMPING
Nifedipin: Hipotensi, takikardi risiko iskemi mokard dan serebral
Sakit kepala, muka merah Udem perifer
Verapamil, diltiazem: Bradikardi, konstipasi
30
VI. -blockerPrazosin, terazosin, bunazosin, doxazosin
Hambatan reseptor -1 vasodilatasi Memperbaiki profil lipid (LDL , HDL ) Mengurangi resistensi insulin Tidak berinteraksi dengan AINSPENGGUNAAN Hipertensi ringan dan sedang Hipertensi dengan hipertrofi prostat Hipertensi dg DM /dislipidemia Hipertensi dg gangguan sirkulasi perifer, perokok
31
EFEK SAMPING
Hipotensi ortostatik (sering dg Prazosin: fenomena dosis pertama)
Mulai dengan dosis rendah, sebelum tidur Peningkatan dosis bertahap Takikardi Sakit kepala Udem perifer
Prazosin, terazosin, bunazosin: T1/2 pendek pemberian 2-3 x sehari
Doksazosin: T1/2 panjang 1 x sehari
32
Second line drugs I. PENGHAMBAT NEURON ADRENERGIK
(Reserpin, Guanetidin) Mekanisme:
Reserpin: menghambat transport NE ke dalam vesikel saraf
Guanetidin: Menggeser NE ke luar vesikel Kombinasi Reserpin dengan HCT: terpilih
untuk pasien ekonomi lemah Efek samping:
Sedasi, depresi Kongesti nasal Ulkus peptikum
33
II. Central -agonist
(Klonidin, metildopa, guanfasin) sympathetic outflow curah jantung Metildopa: terpilih untuk HT pada kehamilan Efek samping:
Mulut kering, sedasi, pusing Gangguan fungsi seksual Retensi cairan kombinasi dengan diuretik Reaksi putus obat dapat terjadi krisis
hipertensi Interaksi: antidepresan trisiklik,
simpatomimetik amin efek berkurang
34
III. VASODILATOR LANGSUNG
Hidralazin: Mekanisme ?Penggunaan: - HT emergensi- HT pada glomerulonefritis- HT pada eklampsia
Minoksidil & Diazoksid: Potassium channel opener HT maligna HT dengan penyakit ginal (GNA, GNK) Hypertensive encephalopathy
Efek samping Hidralazin: lupus like syndrome, takikardi, retensi
cairan, angina pektoris Minoksidil: hirsutisme Diazoksid: hiperglikemia digunakan pd insulinoma
35
Antihipertensi pada keadaan khusus
Kehamilan Metildopa: Obat terpilih Beta bloker: atenolol, metoprolol, labetalol (aman
dan efektif pada kehamilan tua) Antagonis kalsium: sinergisme dengan MgSO4 Hidralazin: obat parenteral terpilih ACE-I dan ARB: Kontra indikasi
36
Antihipertensi pada keadaan khusus
Krisis hipertensi Obat oral: kaptopril, nifedipin Obat parenteral: klonidin, nitrogliserin, hidralazin,
furosemid
Gagal ginjal Antagonis kalsium, furosemid, klonidin, alfa bloker,
hidralazin, nitrogliserin aman ACE-I /ARB KI bila hiperkalemia, stop bila
kreatinin makin B-bloker cendrung menurunkan fungsi ginjal
37
Antihipertensi pada keadaan khusus Sirosis hati Antagonis kalsium: tidak dianjurkan
Asma Beta-bloker: kontraindikasi
DM/dislipidemia Pilihan : ACE-I /ARB B-bloker, tiazid (kecuali indapamid): kurang baik Ca-antagonis. -bloker, klonidin: aman