S OSIALISASI KURIKULUM BARU 2013 SEMESTER VII (Angkatan 2010) dan angkatan sebelumnya
angkatan pujangga baru
description
Transcript of angkatan pujangga baru
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Cinta itu merupakan perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia. Ia laksana setetes embun yang turun
dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, disana
akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi, dan lain-lain perangai terpuji
-Hamka
AngkatanPujangga Baru
No. Angkatan Sastrawan Karya Karakteristik
1. 1930 Sutan Takdir Alisjahbana
Dian Tak kunjung Padam (1932)
a. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern
b. Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya (Habis Gelap Terbitlah Terang, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
c. Pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda
d. Aliran yang dianut adalah romantik idealisme (Pancaran Cinta)
e. `
f. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan (Sandhyakala Ning Majapahit)
Tebaran Mega - kumpulan sajak (1935)
Layar Terkembang (1936)
Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)
2. Hamka Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (1939)
Tuan Direktur (1950)
Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938)
3. Armijin Pane Belenggu(1940) e. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan (Sandhyakala Ning Majapahit)
Jiwa Berjiwa
Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)
Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)
Habis Gelap Terbitlah Terang - Terjemahan Surat R.A. Kartini (1945)
Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953)
4. Anak Agung Pandji Tisna
Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935)
Sukreni Gadis Bali (1936)
I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)
5. Sanusi Pane
Pancaran Cinta (1926)
Puspa Mega (1927)
Madah Kelana (1931)
Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
Kertajaya (1932)
6. Roestam Effendi
Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan
Pertjikan Permenungan
7. Sariamin Ismail
Kalau Tak Untung (1933)
Pengaruh Keadaan (1937)
8. Tengku Amir Hamza
Nyanyi Sunyi (1937)
Begawat Gita (1933)
Setanggi Timur (1939)
9. J.E Tatengkeng
Rindoe Dendam (1934)
10. Fatimah Hasan Delais
Kehilangan Mestika (1935)
11. Said Daeng Muntu
Pembalasan
Karena Kerendahan Boedi (1941)
12. Karim Halim
Palawijaya (1944)
Sesuai dengan semangat pembaruan bangsa Indonesia pada waktu itu, maka isi roman pujangga baru juga menyangkut masalah yang kompleks tidak hanya menyangkut masalah adat saja, misalnya tentang politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan dan sebagainya.
Pada umumnya cara melukiskan cerita dalam roman pujangga baru selalu bercorak “romantis idealis”, yaitu berdasarkan cita-cita pengarang yang terkandung dlam hati nuraninya.
Kelompok II :
> Deby Fauzana> Rahmat Fitrah Almasni> Rahmat Lutvi Furqon> Rinda Febriyolla
THANKS TO : Our Friends in PAPARAXII_GO ^_^