Andreas s. sukendro

28

Transcript of Andreas s. sukendro

Page 1: Andreas s. sukendro
Page 2: Andreas s. sukendro

STANLEY I. GREENSPAN, MDSERENA WIEDER, PHD

Page 3: Andreas s. sukendro

The DIR Model“D” = Developmental

(Kapasitas Perkembangan EMOSI Fungsional)“I” = Individual Differences (Perbedaan Individu)“R” = Relationship-based (Berdasarkan Hubungan)

Page 4: Andreas s. sukendro

THE DIR MODELKAPASITAS

PERKEMBANGAN EMOSI FUNGSIONAL

Sembilan TAHAPAN

PROFIL PERKEMBANGAN ANAK

PERBEDAAN INDIVIDU

Modulasi Sensori & Pemrosesannya

Rencana Gerak dan Pengurutan

Pemrosesan Auditori Pemrosesan Visual -

Spatial

HUBUNGAN Pengasuh - Anak

Pola Interaksi Dalam Keluarga

Page 5: Andreas s. sukendro
Page 6: Andreas s. sukendro

BATANG : SEMBILAN TAHAPAN PERKEMBANGAN EMOSI FUNGSIONAL

1. REGULASI DIRI & MINAT TERHADAP DUNIA DI SEKELILINGNYA (Shared Attention) Usia 0 – 3 bulan

2. KEAKRABAN (Engagement) Usia 3- 6 bulan

3. KOMUNIKASI DUA ARAH (Continuous Flow Two –way Communication) Usia 6 – 8 bulan 4. KOMUNIKASI KOMPLEKS (Social Problem Solving) Usia 18 bulan

5. GAGASAN – GAGASAN EMOSIONAL (Symbolic & Meaningful Use of Idea) Usia 30 bulan

6. BERPIKIR EMOSIONAL (Building Bridges between LOGICAL ideas) Usia 36 – 48 bulan

Page 7: Andreas s. sukendro

SEMBILAN TAHAPAN …

7. BERPIKIR ABSTRAK (MULTI – CAUSAL /

COMPARATIVE THINKING) (REMAJA)

8. BERPIKIR ABU – ABU (GREY AREA THINKING)

(REMAJA)

9. BERPIKIR REFLEKTIF (REFLECTIVE THINKING OFF AN INTERNAL STANDARD) (DEWASA)

Page 8: Andreas s. sukendro

AKAR : PERBEDAAN INDIVIDU

Perkembangan Gerako Perencanaan dan Pengurutan Gerako Motorik Kasar dan Motorik Haluso Keseimbangan dan Koordinasi Pemrosesan Pendengaran / Bahasao Reseptif dan Ekspresif Pemrosesan Visual - Spatialo Mengurutkan dan Mengamatio Berpikir Visual Modulasi Sensori dan Pemrosesannyao Sistem sensori yang berlebihan - kekurangano Sistem proprioseptif, vestibular, tactile

Page 9: Andreas s. sukendro

HUBUNGANInteraksi antara caregiver dengan anak dan pola dalam keluargaInteraksi antara guru dengan anakInteraksi antara terapis dengan anak

Setiap caregiver perlu bertanya :Tipe individu seperti apakah saya ini?Bagaimana saya bereaksi terhadap emosi yang

berbeda?Apakah anak berperilaku berbeda saat

bersama saya?

Page 10: Andreas s. sukendro

MEMBANGUN INTERAKSI POSITIF

Have Fun !Tunjukkan ketertarikan

& antusias terhadap hal-hal yang disenangi anak.

Dengarkan, jangan menghakimi atau menceramahi.

Bersimpati dan Berempati

Page 11: Andreas s. sukendro

DASAR – DASAR PENDEKATAN FLOORTIME GREENSPAN

Follow The Lead

(Ikuti Anak) Challenge (Beri masalah) Expand (Kembangkan)

Page 12: Andreas s. sukendro

FLOORTIME 11. REGULASI DIRI DAN MINAT TERHADAP DUNIA DI SEKELILINGNYA

2. KEAKRABAN

3. KOMUNIKASI DUA ARAH

Page 13: Andreas s. sukendro

1. REGULASI DIRISistem Sensori dan Sistem

Emosi REGULASI DIRI◦Hipersensitivitas dan kebutuhan

sensori, dapat membatasi perhatian dan “disregulate“ anak.

◦Input & kebutuhan Emosi dapat membatasi perhatian dan “disregulate“ anak.

◦Kita dapat menggunakan kedua sistem (sensori dan emosi) untuk memperoleh regulasi diri

Page 14: Andreas s. sukendro

1. MINAT TERHADAP DUNIA DI SEKELILINGNYABiarkan anak memimpin

dan ikutlah melakukan bersamanya

Bergabung dengan aktivitas anak

Gunakan hal-hal yang disenangi anak, aktivitas, objek untuk menimbulkan ketertarikan emosional anak

Page 15: Andreas s. sukendro

2. KEAKRABAN & KETERKAITANAffectBermain menggunakan energi emosional personal, dalam bentuk gesture / vokal, menunjukkan ketertarikan pada anak atau aktivitasnya, untuk meningkatkan kontak mata anak / mau memberikan gerak-isyarat kepada kita.

Ciptakan gangguan dalam bermainBermain dengan menciptakan gangguan fisik, agar anak menyadari keberadaan kita.

Page 16: Andreas s. sukendro

3. KOMUNIKASI 2 ARAH Permainan Sensori (Sensory Play)Gunakan hal-hal yang disenangi indra anak untuk membantunya menikmati interaksi dengan kita. Contoh: ayun, pijat, putar

Berpura –pura bodoh (Playing Dumb)Berpura-pura tidak mengetahui bagaimana cara melakukan sesuatu atau apa yang diharapkan anak*hal ini akan membuat anak menambah siklus komunikasi dan interaksi untuk meminta anda melakukan sesuatu untuknya.

Page 17: Andreas s. sukendro

4. KOMUNIKASI KOMPLEKS

Kemampuan untuk menyelesaikan gerak – isyarat / masalah yang kompleks, merangkai tindakan dalam pengurutan masalah yang terperinci dan bertujuan.

Page 18: Andreas s. sukendro

4. KOMUNIKASI KOMPLEKS Buatlah suatu masalah yang penyelesaiannya

membutuhkan banyak siklus komunikasi. Buatlah komunikasi yang sederhana dan tambah

siklusnya Ciptakan rintangan yang menarik Selalu ganti permasalahan dan solusi pada aktivitas yang

sama agar anak selalu mempelajari sesuatu yang baru Pehatikan selalu level frustrasi anak yang muncul ketika

kita memberikan suatu tantangan. Kadang perlu untuk mundur ke belakang dan menenangkan anak supaya mereka menyelesaikan permasalahannya.

Page 19: Andreas s. sukendro

5. GAGASAN – GAGASAN EMOSIONAL

IDE / KATA – KATA KREATIF & BERMAKNA Untuk KOMUNIKASI SEDERHANA dan KOMPLEKS.

Page 20: Andreas s. sukendro

MENCIPTAKAN IDE SEDERHANA Membantu anak menggunakan idenya. Ingat WAA ( Words, Action, Affect) kombinasikan ucapan atau ide dengan affect dan perilaku anda

Dorong imajinasi anak dengan hal – hal yang familiar dengan anak selama bermain pura – pura

Page 21: Andreas s. sukendro

MENCIPTAKAN IDE KOMPLEKSDorong anak untuk lebih mengembangkan ide-

idenya, kenyataan atau khayalan dengan melibatkan emosi.

Biarkan anak memimpin dan ikuti, bantu anak membangun lebih banyak ide-ide dengan menantang anak untuk mengembangkan

apa yang anak katakan atau mainkan.Berikan anak pilihan-pilihan apa yang harus mereka lakukan.Dorong opini, bukan fakta

Page 22: Andreas s. sukendro

6. BERPIKIR EMOSIONAL Bangunlah Jembatan Berlogika dengan menghubungkan ide – ide. Menjawab pertanyaan “W” Komunikasi timbal - balik

Page 23: Andreas s. sukendro

6. BERPIKIR EMOSIONAL Tantang anak anda dengan menggunakan open-

ended question, 5W (APA, SIAPA, KAPAN, DIMANA, MENGAPA)

+1H (BAGAIMANA) Berikan pilihan-pilihan jawaban yang mungkin jika

anak menolak merespon dari open-ended question. Jika anak sudah mulai berpikir tidak sistematis atau

fragmanted, ajak anak anda kembali berpikir logis dengan pura-pura bingung.

Ikutlah masuk dalam opini anak, bukan kenyataan (jika anda tahu jawabannya, berarti itu adalah kenyataan)

Page 24: Andreas s. sukendro

7. BERPIKIR ABSTRAK

Tanyakan berbagai sebab “Mengapa ?”

Bandingkan dan bedakan beberapa hal : A vs B

Tempatkan ide-ide dan ketertarikan menjadi hirarki yang paling penting sampai tidak penting

Page 25: Andreas s. sukendro

8. BERPIKIR ABU - ABUHindari polarized thinking (all or

nothing thinking). Temukan jalan tengahnya.

Pahami perubahan bertahap, tingkatan, dan pentingnya sesuatu, seperti perasaan.

Page 26: Andreas s. sukendro

9. BERPIKIR REFLEKTIFUngkapkan opini-opini tentang

perilaku dan perasaan sendiri. contoh : saya lebih pemarah dari biasanya, di situasi ini.

Page 27: Andreas s. sukendro
Page 28: Andreas s. sukendro