Anatomi Perjalanan Nervus Ischiadicus Fix Ppt
Click here to load reader
-
Upload
yonathanhasudungan -
Category
Documents
-
view
140 -
download
60
description
Transcript of Anatomi Perjalanan Nervus Ischiadicus Fix Ppt
Pembimbing: dr. Samuel Harmin Sp.A.
Penyusun : Meryam Carmelitha 08-158
CASEDIARE AKUT
DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG ec Viral
Infections
PENDAHULUANMerupakan masalah kesehatan di negara
berkembangindonesiaPenyebab kematian dan kesakitan tertinggi usia<5 thDi dunia 6 juta anak meninggal tiap tahun karena diare
(17%)Riskesdas 2007 diare penyebab kematian bayi
terbanyak (42%), gol 1-4 tahun 25,2%Indonesia rotavirus 60%
Soenarto et al. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea In Indonesia. The Journal of Infectious disease 200: S188-94, 2009
DEFINISIDiare Akut BAB dengan frekuensi 3x atau
lebih perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan darah, terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat
EPIDEMIOLOGISERING TERJADI PADA BAYIDITULARKAN SECARA FECAL ORALHYGINE DAN LINGKUNGAN YANG BURUKBAYI YANG DISAPIH LEBIH AWAL DAN
DIBERIKAN MAKANAN YANG PADAT DAN SUSU BOTOL
ETIOLOGI1. Faktor infeksi
Infeksi enteral (infeksi primer)
oInfeksi Bakteri oInfeksi virus oInfeksi parasit (Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, dan Cryptosporidium)Infeksi parenteral (infeksi sekunder)
2. Faktor malabsorbsi (karbohidrat, lemak, protein)
3. Faktor makanan4. Faktor psikologis
PATOGENESISGANGGUAN SEKRESI
AKIBAT RANGSANGAN TERTENTU (TOKSIN) PADA DINDING USUS, AKAN TERJADI SEKRESI AIR DAN ELEKTROLIT KE DALAM RONGGA USUS DAN SELANJUTNYA TIMBUL DIARE KARENA PENINGKATAN ISI RONGGA USUS
PATOGENESISGANGGUAN OSMOTIK
MAKANAN YANG TIDAK DAPAT DISERAP MENYEBABKAN TEKANAN OSMOTIK DALAM RONGGA USUS MENINGKAT, SEHINGGA TERJADI PERGESERAN AIR DAN ELEKTROLIT, ISI RONGGA USUS YANG BERLEBIHAN AKAN MERANGSANG USUS UNTUK MENGELUARKANNYA SEHINGGA TIMBUL DIARE
PATOGENESISGANGGUAN MOTILITAS USUS
HIPERPERISTALTIK YANG MENYEBABKAN BERKURANGNYA KESEMPATAN USUS UNTUK MENYERAP MAKANAN, SEHINGGA TIMBUL DIARE
SEBALIKNYA BILA PERISTALTIK USUS MENURUN AKAN MENYEBABKAN BAKTERI TUMBUH BERLEBIHAN, SELANJUTNYA DAPAT TERJADI DIARE
Traktus digestivus bersama makanan dan minuman
Berkembang biak di dalam usus
Virus menyerang ujung-ujung villi
usus halus
Cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
Meningkatkan tekanan koloid osmotik usus
Sel epitel usus halus bgn. apikal diganti enterosit baru, bentuk kuboid blm matang
Menarik cairan hiperperistaltik
Virus
Cairan dan makan yang tidak terserap
PATOGENESIS
Villi atrofi, tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik
Terdorong keluar
DIARE
•Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
PATOGENESIS
Bakteri
DIARE
Traktus digestivus
Peningkatan enzim adenilat
siklase dari epitel usus
Peningkatan cGmp & cAmp
SEKRESI CAIRAN DAN ELEKTROLIT
MENINGKAT
toksin
Merangsang sekresi Cl, Na, dan H2O dari dalam sel ke lumen
usus
Menghambat absorbsi Cl, Na, dan H2O dari lumen usus
ke dalam sel
•Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
PATOGENESISMEKANISME OLEH PENYEBAB
PROTOZOAGIARDIA LAMBLIA DAN CRYPTOSPORIDIUM YANG MENEMPEL PADA EPITEL USUS HALUS MENYEBABKAN VILI MEMENDEK DAN MENGAKIBATKAN DIARE.E. HISTOLITIKA SEBABKAN DIARE DENGAN CARA INVASI EPITEL MUKOSA DI KOLON MENYEBABKAN MIKROABSES DAN ULKUS DIARE
GEJALA KLINISCENGENGGELISAHSUHU TUBUH MENINGKATNAFSU MAKAN BERKURANG / TIDAK ADATINJA ENCER DAPAT DISERTAI LENDIR
ATAU DARAHTINJA BERBAU ASAMANUS DAN DAERAH SEKITARNYA
MENJADI LECET & MERAH
GEJALA KLINISMUNTAH SEBELUM/SESUDAH DIAREDEHIDRASIPENURUNAN BBTURGOR KULIT BERKURANGMATA & UBUN-UBUN CEKUNGSELAPUT LENDIR BIBIR & MULUT KERING
Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC KoleraMasa Tunas 12-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Panas ++ ++ ++ - ++ -Mual & muntah sering jarang sering - - Sering
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus & kramp Tenesmus & kolik + Tenesmus & Kramp Kramp
Nyeri kepala + + - - -Lamanya sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hariSifat tinjaVolume sedang sedikit sedikit banyak sedikit BanyakFrekuensi 5-10x/hari > 10x/hari sering sering sering Terus menerusKonsistensi cair lembek lembek cair lembek Cair
Lendir - + + + + -Darah - sering kadang-kadang - + -Bau - + busuk + tidak Amis (khas)Warna Kuning-hijau merah-hijau kehijauan tidak berwarna Merah - hijau Sprt air cucianberas
Leukosit - + + - + -Lain-lain Anorexia kejang +/- sepsis +/- Meteorismus Infeksi sistemik -
Tabel : Simtom, gejala klinis, dan sifat tinja penderita diare karena infeksi usus.
Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat1. Keadaan Umum dan kondisiBayi dan anak kecil Haus, sadar, gelisah Haus, sadar, gelisah Mengantuk, Lemas
dan letargi tapi irritable Ekstremitas dingin,Berkeringat, dan mungkinkoma
Anak lebih besar dan dewasa Haus, sadar, gelisah Haus, sadar, merasa Biasanya sadar, gelisahpusing pada perubahan Ekstremitas dingin, posisi Berkeringat, dan sianotik,
Kulit jari-jari tangan dan kaki berkeriput, kejang otot
2. Nadi Radialis Normal Cepat dan lemah Cepat, halus kadang-kadangtak teraba
3. Pernafasan Normal Dalam mungkin cepat Dalam dan cepat4. Ubun-ubun Besar Normal Cekung Sangat cekung5. Elatisitas kulit Pada pencubitan Lambat Sangat Lambat
elastisitas kembali segera6. Mata Normal Cekung Sangat Cekung7. Air mata Ada Kering Sangat kering8. Selaput lendir Lembab Kering Sangat kering9. Pengeluaran urin Normal Berkurang dan warna tua Tidak ada urin untuk beberapa
jam, kandung kencing kosong10. Tekanan darah sistolik Normal Nomal- rendah < 80 mmHg, mungkin tak terukur
PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI MENURUT WHO
Derajat dehidrasi Maurice King0 1 2
KU sehat Gelisah, lekas marah, apatis, mengantuk
Mengigau, koma
Kekenyalan kulit N Sedikit kurang Sangat kurang
Mata N Sedikit kurang Sangat kurang
Ubun-ubun N Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut N kering Kering & membiru
Denyut nadi N 120-140 > 140
Nilai 0 - 2 : dehidrasi ringan 3 - 6 : dehidrasi sedang 7 - 12 : dehidrasi berat
TATALAKSANA DIARE AKUT
1. Anamnesis & pemeriksaan fisik
2. Menentukan derajat dehidrasi
3. Memilih rencana pengobatan yang sesuai
DIAGNOSIS ANAMNESA : 1. BAGAIMANA RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT2. LAMA(JAM, HARI)3. FREKUENSI4. JUMLAH VOLUMENYA TIAP BAB 5. WARNA (BIASA, KUNING, LENDIR, DARAH, SEPERTI CUCIAN
BERAS)6. BAU (AMIS, BUSUK, ASAM)7. BAK (BANYAK, SEDIKIT, KAPAN TERAKHIR BAK)8. ADA TIDAKNYA BATUK SESUDAH ATAU SEBELUM DIARE9. POLA MAKAN10. PERUBAHAN BERAT BADAN11. ADAKAH PENDERITA DIARE DI SEKITAR RUMAH
DIAGNOSISPEMERIKSAAN JASMANI
DI NILAI DARI DERAJAT DEHIRASI MENURUT WHOPEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN TINJA
MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS
PEMERIKSAAN DARAHGANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA, KADAR UREUM
KOMPLIKASIDEHIDRASIHIPONATREMIA / HIPERNATEMIARENJATA HIPOVOLEMIKHIPOKALEMIAHIPOGLIKEMIAASIDOSIS METABOLIKKEJANGGIZI KURANGMALABSORBSI
PRINSIP PENGOBATAN
1. Terapi cairan2. Terapi Dietetik3. Terapi suportif4. Edukasi kepada orang tua
TUJUAN PENGOBATAN
Mencegah dehidrasi Mengatasi dehidrasi yang telah ada Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan setelah diare Mengurangi lama dan beratnya diare, serta
berulangnya episode diare, dengan memberikan suplemen zinc.
Secara Garis Besar Pengobatan Diare terbagi dalam :
KausalCairanSimptomatikDiet etik
PENGOBATAN BERDASARKAN ETIOLOGIPada umumnya antibiotik tidak
diperlukan pada semua kasus diare akut.
antibiotika hanya boleh diberikan kalau :Bakteri patogen + : mikroskopik / biakanDarah (+) pada tinja : pemeriksaan makro/
mikroskopik Terdapat tanda-tanda klinis infeksi enteralDi daerah endemik kolera (diberi tetrasiklin)Pada neonatus jika diduga terjadi infeksi
nosokomial
ANTIBIOTIKUmumnya tidak perlu,10-20 % disebabkan oleh bakteri
patogenpenyebab Antibiotik pilihan alternatif
Kolera Tetracyline 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari
Erythromycin 12,5 mg/kgBB4x sehari selama 5 hari
Shigella dysenteri Ciprofloxacin 15 mg/kgBB2x sehari selama 3 hari
Pivmecillinam 20 mg/kgBB4xs elama 5 hariCeftriaxone 50-100mg/kgBB1x sehari IM selama 2-5 hari
Amoebiasis Metronidazole 10mg/kgBB3x sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole 5mg/kg 3x sehari selama 5 hari
•Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
ZINC
Pengobatan diare meningkatkan absorbsi air dan elektrolit oleh usus halus
meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus
meningkatkan jumlah brush border apical
Meninngkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus.
•Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
PROBIOTIKMikroorganisme hidup dalam makanan yang
difermentasi yang menunjang kesehatan melalui terciptanya keseimbangan mikroflora intestinal yang lebih baik
Efek probiotik dalam pencegahan diare:Perubahan lingkungan mikro lumen usus (PH,
oksigen)Produksi bahan antimikroba terhadap beberapa
patogen ususKompetisi nutrienMencegah adhesi kuman patogen pada
enterositModifikasi toksin atau resptor toksinEfek trofik terhadap mukosa usus melalui
penyediaan nutrien dan imunomodulasi•Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110
PEMBERIAN CAIRAN :1. JENIS CAIRAN
o REHIDRASI ORAL:- FORMULA LENGKAP : NACL, KCL, NaHCO3
DAN GLUKOSA (ORALIT) - FORMULA TIDAK LENGKAP: LARUTAN
TEPUNG BERAS, AIR TAJIN, AIR KELAPA
o REHIDRASI PARENTERAL:- CAIRAN FISIOLOGIS (SALINE NORMAL)
ATAU RL
2. JALAN PEMBERIANPeroral : dehidrasi ringan, sedang dan
tanpa dehidasi dan bila anak mau minum serta kesadaran baik
Intragastrik : dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi, tetapi anak tidak mau minum, atau kesadaran menurun
Intravena : dehidrasi berat
RENCANA PENGOBATAN A :UNTUK DIARE TANMPA DEHIDRASI / MENGOBATI DIARE DIRUMAH
1. BERI CAIRAN > BANYAK DARI BIASA
ORALIT, MAKANAN CAIR (SUP, AIR TAJIN) DAN AIR MATANG JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN
Teruskan pemberian makanan Beri suplemen Zinc elemental
10 mg usia <6 bulan20 mg usia > 6 bulan, selama 10-14 hari
Membawa anak ke dokter bila terdapat tanda-tanda dehidrasi atau masalah lainnya
USIA JUMLAH ORALIT DIBERIKAN TIAP B.A.B
<12 BULAN 50-100 CC1-4 TH 100-200 CC>5 TH 200-300 CC
DEWASA 300-400 CC
RENCANA TERAPI B :UNTUK PASIEN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
Umur <1 tahun 1-5 tahun
>5 tahun Dewasa
Jml oralit 300ml 600ml 1200ml 2400ml
ORALIT 5 JAM PERTAMA : BB X 75 ml - BILA BB (-)
- BILA ANAK INGIN > ORALIT, DIBERIKAN - ASI DITERUSKAN - BAYI < 6 BULAN, ASI (-) 100-200 ML AIR MASAK
SETELAH 3 – 4 JAM, NILAI KEMBALIDEHIDRASI (-) GANTI KE RENCANA ADEHIDRASI RINGAN / SEDANG RENCANA B +
TAWARKAN MAKANAN, SUSU, SARI BUAH DEHIDRASI BERAT RENCANA C
RENCANA TERAPI C :PASIEN DGN DEHIDRASI BERAT Bila anak dapat minum, CRO dapat diberikan sampai
cairan parenteral dapat diberikan. Cairan parenteral: Ringer Laktat 100 ml/kgBB
ulangi bila nadi lemah / tdk teraba Nilai tiap 1-2 jam, bila rehidrasi (-) percepat tetesan bila dpt minum oralit 5ml/kg/jam setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak)
Usia Pertama beri 30ml/kg dalam
Selanjutnya 70ml/kd dalam
Bayi (<1 tahun) 1 jam 5 jam
Anak (>1 tahun) ½ jam 2 ½ jam
TERAPI DIETETIK1. ASI tetap diberikan2. Susu formula3. Pemberian makanan sedikit-2 dan sering4. Setelah diare berhenti, pemberian
makanan minimal 1 x lebih banyak dari biasanya (tiap hari dlm 1 minggu)
STATUS PASIEN
IdentitasNama lengkap : An. J.PAlamat lengkap : Jl.
Poltangan no.7 Tanjung Barat Jenis kelamin : Laki-lakiUmur : 4 bulanTanggal masuk : 10
Agustus 2015
Identitas KeluargaIBU AYAH
Nama : Ny. TUmur : 39 tahunPekerjaan : Pegawai
SwastaPenghasilan :
Rp.10.000.000Perkawinan : 1xPendidikan : S1Penyakit : -
Nama : Tn. D. K.Umur : 39 tahunPekerjaan :
WiraswastaPenghasilan :
Rp.10.000.000Perkawinan : 1x Pendidikan : S1Penyakit : -
Riwayat KelahiranSectio caesarTempat : Rumah sakitOleh : DokterTanggal : 5 April 2015Masa gestasi : Cukup bulanBB : 2900 gramPB : 48 cmlangsung menangis : Langsungnilai APGAR : orang tua pasien tidak
tahu
Kelainan BawaanHidrocephalusBibir terbelahRahang terbelahLangit-langit terbelahlain-lain
----
-
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan gigi pertama : - bulanMotorik :
Tengkurap : 2 bulanDuduk : - bulanBerdiri : - bulanBerjalan : - bulanBerbicara : - bulanMembaca : - tahun
Kesan : perkembangan fisik/motorik sesuai usia
RIWAYAT IMUNISASIVAKSIN UMUR
BCG Bulan 1
DPT Bulan 1
POLIO Bulan 1
HIB Bulan 2
HEPATITIS B Bulan 1
Kesan : Imunisai Dasar sesuai usia Menurut PPI Lengkap
RIWAYAT MAKANAN
No. Umur (bulan) ASI/PASIBubur
SusuBuah
Biskuit Nasi Tim
1 0-2 √
2 2-4 √
3 4-6
4 6-8
5 8-10
6 10 – 12
Umur lebih dari 1 tahun Jenis makanan Frekuensi dan jumlahnya
Nasi/pengganti -
Sayur -
Telur -
Ikan -
Tahu -
Tempe -
Susu (merk/takaran) Nutri Baby Royal
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Penyakit UmurDiare -Otitis -Radang paru -Tuberkulosis -Kejang -Ginjal -Jantung -Darah -Difteri -Morbili -Parotitis -Demam berdarah -Demam tifoid -Cacingan -Alergi -Kecelakaan -Operasi -Asma -
Data Keluarga Perkawinan
Umur saat menikah : Ayah 29 thn, Ibu 29 thnKonsanguitas : T idak ada
Data perumahan Kepemilikan rumah : Rumah pribadi (3 kamar tidur, 1 dapur,
1 ruang tamu,3 kamar mandi)Keadaan rumah : Ventilasi rumah cukup, atap genteng,
kamar mandi dalam rumah, dinding tembokKeadaan lingkungan : Komplek perumahan
Anamnesis
Keluhan utama : mencret
Keluhan tambahan : demam
+ 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai mencret-mencret. Hari pertama pasien mencret hingga 6 kali, dan pada hari kedua mencret sebanyak 9 kali. Tinja berwarna kuning, encer, ampas sedikit, berbau asam, lendir (-), darah (-). Setiap BAB banyaknya + 1 gelas aqua dan menyemprot.
Ibu pasien mengatatakan setiap hari pasien dititipkan di “Day Care” . Selain mencret pasien juga demam,namun suhu tidak diukur. Ibu pasien sudah sempat membawa anaknya ke IGD 1 hari smrs,dan diberikan obat Zinc dan Oralit,namun keluhan tidak berkurag. Pasien sehari-hari diberikan susu formula Nutricia Baby Milk Royal,dan riwayat mengganti susu 1 bulan lalu. Ibu Pasien mengatakan saat menangis,pasien tidak mengeluarkan air mata,makin rewel,dan jadi malas minum susu.
Penyakit penyakit dahulu : sebelumnya pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini.
Riwayat penyakit keluarga : di keluarga juga tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien.
ANTROPOMETRI BB X100% = 6,5 X 100% = 98%
BBP50 6,6 PB X100% = 57 X 100% = 92 %
PBP50 62 PB X100% = 6,5 X 100% = 130
% BBPBP50 5
Kesan : gizi baik
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : tampak sakit sedang (pasien
lemas, kurang aktif, rewel)
Kesadaran : compos mentis (gerakan aktif baik, kontak mata baik, komunikatif)
Frekuensi Nadi : 124 x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)
Frekuensi Napas : 34 x/menit (regular, adekuat)
Suhu : 37,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata cekung, pupil isokor 3mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, air mata tidak ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung –
Mulut : mukosa bibir kering, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, detritus (-), kripta (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, retraksi intercostalis –Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : Bunyi Nafas Dasar vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
Bunyi Jantung I& II murni, murmur –, gallop –
Abdomen :Insp : perut tampak datarAus : bising usus + 7x/menitPalp : supel, nyeri tekan –, hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor cukupPerk : tympani, nyeri ketok –
Ektremitas : akral hangat, capillary refill < 2”, tonus baik,
Derajat kekuatan otot 5555 55555 5555 5555
Anus : eritema natum (+)
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium 10 Agustus 2015 :
DARAH LENGKAPLED : 45 mm/jam (Hb : 12,5/dlLeukosit : 14,6 rb/ulEritrosit : 4,75 jt/ulHematokrit : 36 %Trombosit : 490 rb/ulMCV : 76 flMCH : 26,3 pgMCHC : 34,4 %
Hitung jenis:Basofil : 0Eosinofil : 2Neutrofil batang : 33Neutrofil segmen : 52Limfosit : 13Monosit : 13
Diagnosa Kerja : Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang e.c. virus
Diagnosa banding : - Diare akut e.c. intoleransi laktosa- Diare akut e.c. infeksi bakteri
PENATALAKSANAAN :
Rawat inapDiet : Nutri royal babyIVFD :
Rehidrasi RL 40 tetes/ menit (makro) 4 jam pertamaMaintenance Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)
MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)Liprolac 1 sachetZinc zalf 1x1
Enystin 3 x 0,5 cc Mikasin 1x 500 mg (iv)
ANJURAN PEMERIKSAAN Feses lengkap
FOLLOW UP
11 Agustus 2015 PH = 2 PP = 3, BB= 6,5 kg
Subyek :
Aktif Pasif
Mencret 5x, ada ampas
Obyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas, rewel)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 112 x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,9 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata tidak ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Abdomen :Insp : perut tampak datarAus : bising usus + 7x/menitPalp : supel, nyeri tekan –, hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor cukupPerk : tympani, nyeri ketok –
Ektremitas : akral hangat, capillary refill < 2”, tonus otot baik,
Anus : eritema natum (+)
Diagnosa Kerja :
Diare akut dehidrasi ringan sedang e.c viral infection
PENATALAKSANAAN :
Diet :Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetZinc zalf 1x1
12 Agustus 2015PH = 3 PP = 4, BB= 6,5 kg
Subyek :
Aktif Pasif
Mencret 4x,ada ampas -
Obyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 112 x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Abdomen :Insp : perut tampak datarAus : bising usus + 4x/menitPalp : supel, nyeri tekan –, hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor cukupPerk : tympani, nyeri ketok –
Ektremitas : akral hangat, capillary refill < 2”, tonus baik,
Anus : eritema natum (+)
Diagnosa Kerja :
Diare akut rehidrasi ringan sedang e.c viral infection
PENATALAKSANAAN :
Diet : nutri royal babyIVFD :Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetZinc zalf 1x1
13 Agustus 2015PH = 4 PP = 5, BB= 6,5 kg
Subyek :
Aktif Pasif
Mencret 4x ampas
Obyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas, rewel)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 100 x/menit (regular, kuat angkat, isi
cukup)Frekuensi Napas : 30 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung –
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Abdomen :Insp : perut tampak datarAus : bising usus + 6x/menitPalp : supel, nyeri tekan –, hepar dan lien tidak
teraba membesar, turgor cukupPerk : tympani, nyeri ketok –
Ektremitas : akral hangat, capillary refill < 2”, tonus baik,
Anus : eritema natum (–)
Diagnosa Kerja :
Diare akut terehidrasi
PENATALAKSANAAN :
Diet : Lunak tidak merangsangIVFD : Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetEnystin 3 x 0,5 cc
14 Agustus 2015PH = 5 PP = 6, BB= 6,5 kg
Aktif Pasif
Mencret 2x,ampas
Obyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 110x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung –
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Diagnosa Kerja :
Diare akut terehidrasi
PENATALAKSANAAN :
Diet : Lunak tidak merangsangIVFD : Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetEnystin 3 x 0,5 cc
15 Agustus 2015PH = 6 PP = 7, BB= 6,5 kgObyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 110x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung –
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Diagnosa Kerja:
Diare akut terehidrasi
PENATALAKSANAAN :
Diet Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetEnystin 3 x 0,5 cc
16 Agustus 2015PH = 7 PP = 8, BB= 6,5 kgObyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 110x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : cavum nasi lapang/lapang, concha inferior tidak hiperemis, sekret -/-, napas cuping hidung –
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis sirkumoral –, lidah tidak kotor, gigi geligi caries(-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks :Insp : pergerakan dinding dada simetris, Palp : vocal fremitus kanan = kiriPerk : sonor kanan = kiriAus : BND vesikuler, Wheezing -/-, rhonki -/-,
BJ I& II Normal reguler, murmur –, gallop –
Diagnosa Kerja :
Diare akut terehidrasi
PENATALAKSANAAN :
Diet Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetEnystin 3 x 0,5 cc
17 Agustus 2015PH = 7 PP = 8, BB= 6,5 kgObyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 110x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Obyek:
Keadaan umum : tampak sakit sedang (pasien lemas)Kesadaran : compos mentis (kontak mata baik, komunikatif)Frekuensi Nadi : 110x/menit (regular, kuat angkat, isi cukup)Frekuensi Napas : 24 x/menit (regular, adekuat)Suhu : 36,5 oC (aksila)
Kepala : normocephali, bulat, ubun-ubun besar sudah menutup, pertumbuhan rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut
Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik, air mata ada
Telinga : normotia, lapang/lapang, serumen -/-
Diagnosa Kerja:
Diare akut terehidrasi
PENATALAKSANAAN :
Diet Nutri Royal BabyIVFD : Kaen 3B 20 tetes/ menit (makro)MM/ : Zinkid 1 x 5ml (PO)
Liprolac 1 sachetEnystin 3 x 0,5 cc
ANALISA KASUS
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut didapatkan diagnosis kerja diare akut dehidrasi ringan sedang. Disebut diare akut karena frekuensi BAB>3x sehari, bentuk cair tanpa disertai lendir, <7 hari. Kriteria dehidrasi ringan sedang karena memenuhi kriteria B : dengan keadaan umum : Gelisah, rewel, kelopak mata cekung, air mata tidak ada, mukosa bibir kering. Pasien menjadi banyak minum, namun air kencing pasien kuning pekat.
Diare kemungkinan disebabkan oleh virus, mengingat 60% kasus penyebab utama diare adalah virus, umur pasien yang masih 1 tahun 5 bulan, diare timbul mendadak, tanpa adanya perubahan pola susu. Selain itu pada pasien terdapat panas, muntah, dengan sifat tinja volume sedang, frekuensi 7x/hari sejak 3 hari SMRS, konsistensi cair, tidak ada lendir dan darah, warna kuning, menyemprot, berbau asam, dan terdapat eritema natum.
Rotavirus An. A.R.A
Gejala klinis :
Masa Tunas
Panas
Mual, muntah
Nyeri perut
Nyeri kepala
lamanya sakit
17-72 jam
+
Sering
Tenesmus
-
5-7 hari
3 hari
+√
–
Sifat tinja:
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Darah
Bau
Warna
Leukosit
Lain-lain
Sedang
5-10x/hari
Cair
-
Langu
Kuning hijau
-
anorexia
√
√√ –
Bau asam
V
Tidak dilakukan pemeriksaan mikroskopis
Muntah yang dialami pasien merupakan komplikasi diare yang dialami oleh pasien
Pada pemeriksaan penunjang hanya dilakukan pemeriksaan darah perifer lengkap dan elektrolit untuk mengetahui penyebab umum diare dan mengetahui apakah ada kelainan pada elektrolit yang disebabkan oleh diare akut pasien; sudah cukup untuk menentukan diagnosis dan penyebab diare.
Penatalaksanaan pasien dengan rawat inap seharusnya tidak diperlukan, karena dehidrasi ringan sedang dapat dilakukan terapi dengan prinsip one day care. Pemberian cairan di rumah sakit, dan dapat dipantau dehdirasinya apakah sudah teratasi, setelahnya dapat dilakukan terapi di rumah dengan terlebih dahulu mengedukasi ibu pasien, sesuai prinsip rencana terapi B (dehidrasi ringan sedang)
Terapi yang diberikan yang utama adalah rehidrasi. Seharusnya dapat diberikan cairan rehidrasi oral (CRO) termasuk kedalam rencana terapi B, dengan umur 1-5 tahun, yaitu 600 cc. Jika tidak bisa baru diberikan IV. Jumlah cairan intravena yang diberikan yaitu 75 ml/kgBB selama 5 jam dengan cairan RL75 x8,5= 637,5 cc/ 5jam 637,5 x 20 / 5 x 60 = 42,5 tetes/menit (makro)pada kasus, 5 jam pertama diberikan 30 tetes/menit (makro)
kemudian dimaintenance dengan Kaen 3 A (850 x 20) / (24 x 60) 11,8 tetes/menit (makro)Pada kasus ini maintenance 11 tetes/menit (makro)
• IVFD yang diberikan sudah benar yaitu Ringer laktat. Ringer laktat termasuk jenis cairan kristaloid, terutama digunakan untuk mangganti cairan tubuh yang hilang secara akut.
• KAEN 3A merupakan terapi maintenance untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti kehilangan ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas.
Tindakan u/ tidak memberi AB sudah benar, karena pemberian AB hanya dibatasi pada diare yang disebabkan o/ bakteri patogen.
Diberi antipireutik yaitu paracetamol (Sanmol syr dengan dosis 3 x 125 mg
Dosis PCT 10-15 mg/kgBB/x = 85-127,5 mg 5 cc Sanmol setara dengan 125 mgPemberian obat penurun panas sudah tepat pada awalnya, namun seharusnya diberikan hanya ketika panas saja.
Vometa syrup 3 x ½ cth diberikan sebagai terapi simptomatik u/ keluhan muntahnya.
Zink diberikan umur > 6 bulan= 20 mg,1 cth zink = 10 mg JADI, diberi 2 cth zink syrup sudah tepat.
Setelah pulang dari RS, zink dilanjutkan pemberianya hingga 10-14 hari.
Tujuan: terjadi reepitelisasi sel – sel di usus
L-bio berisi bakteri Lactobacillus (probiotik)
Mekanisme kerja probiotik u/ hambat pertumbuhan bakteri patogen dlm mukosa usus belum sepenuhnya jelas tetapi bbrp laporan menunjukan bakteri probiotik di dalam mukosa usus dpt cegah kolonisasi o/ bakteri patogen dan bagi pejamu bermanfaat u/ memproduksi substansi antibakteri.
DAFTAR PUSTAKA Prober Charles, G. Infeksi Sistem Saraf Pusat. Nelson Text book of Pediatrice. 18th
Edition. USA: El Sevier. 2007. Chapter 169, 2. Journal of Pediatric Neurology (J. Pediatr Neurol), 2008; 6 (3): 277-81 (34 ret).
http://web.cbscohost.com/ehost/detail?sid:8b885329a-83ab-4c-6-!d43- oa3dc8bdd1a1% 40 session mgr 110 & vid: 1&hid: 119 & bdata: jmxthbdmc 9awqmc21Gzt11a69zdc1saxz1fdb:rzh & AN: 2011068033.
Subagyo B dan Santoso NB. Diare Akut dalam Buku Ajar Gasroentrologi-Hepatologi. Jilid 1, edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit UKK Gastroentrologi-Hepatologi. IDAI. 2010: 87-110.
WHO. Diarrhoeal Disease (Update February 2009). In: http:www.who.int/vaccine_research/disease/diarrhokal/en/index/html.
Suraatmaja Sudaryat. Diare dalam Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007: 1-24.
Soenarto et.al. Burden of SEbere Rotavirus Diarrhea in Indonesia. The Journal of Infections Disease 200: S188-94, 2009.
Suraatmaja Sudaryat. Masalah Rehidrasi Oral dalam Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007: 44-53.
Pickering Lk. Gastroenteritis in Nelson Text Book of Pediatric. 19th Edition. United State of America. Lippincot William.
Gaurino et.als. European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatolgy and Nutrition/European Society for Pediatric Infections Disease Evidenced Based Guidelines for Management of Acute Gastroenteritis in Children in Europe. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition 46: S81-184. 2008.
Firmansyah A, dkk. Modul Pelatihan Tata Laksana Diare pada Anak. Jakarta: Badan Koordinasi Gastroenterology Anak Indonesia. 2005.
Berkes et.al. Intestinal Epithelial Responses to Enteric Pathogens: Effect on the Tight Junction Barrier, Ion Transport and Inflamation dalam http:www/wlut.bms.com
WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten Kota. Jakarta: WHO Indonesia. 2009.
UNICEF. Oral Rehydration Salt (ORS)A New Reduce Osmolality Formulation. http:www//rehydrate/ors/oralrehydrationsalt.htm. 2002.
Suandi IKG. Manajemen Nutrisi pada Gastroenteritis dalam Kapita Selekta Gastroenterology Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007:84-100.
Anggarwal et.al. Role of Zink Administration in Prevention of Childhood Diarrhea and Respiratory Illness. A Merk Analisis Pesiatric. 2007: 119-120.
Isolaun E. Probiotics: A Role in the Treatment of in Testinal Infection and Inflammation. Gut. 2002, 50 (Supple III): 54-1159.
Arimbawa dkk. Peranan Probiotik Pada Keseimbangan Flora Normal Usus dalam Kerja Kapita Selekta Gastroenterology Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007: 100-111.
TERIMA KASIH BANYAK YA!!!GBU ALL...