LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENYELIDIKAN JANTUNG KATAK (SOFTWARE EXPHARM)
Anatomi Katak Ndy
-
Upload
seruni-tyas-khairunissa -
Category
Documents
-
view
342 -
download
1
description
Transcript of Anatomi Katak Ndy
ANATOMI KATAK(Rana cancrivora ♀ )
Oleh :
Nama : R.Rindy Redhita ApNIM : B1J009032Rombongan : IIKelompok : 2Asisten : Rosi Istiqomah
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2010
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi makro katak
betina (Rana crancrivora♀) dan katak jantan (Rana cancrivora ♂).
I. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah
dan jarum penusuk.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah katak (Rana crancrivora♀), air kran, eter,
dan tissue.
C. Cara Kerja
Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Katak dibius menggunakan eter dan diletakkan di dalam baki pembedahan.
2. Bagian rongga mulut diamati dengan cara bagian-bagian sudutnya
dipotong sehingga pembukaanya lebih lebar.
3. Kulit katak digunting dari media posterior ke arah anterior sehingga
seluruh kulit ventral terlepas.
4. Organ-organ dalam dan posisi letaknya dapat diamati dengan cara
menjepit dinding perut sebelah media posterior dengan pinset dan sedikit
diangkat.
5. Kemudian lapisan otot kiri kanan linea alba digunting untuk menjaga
kemungkinan terpotong vena abdominalis dibawah linea alba.
Pengguntingan dilanjutkan sampai kira-kira dekat xiphisternum, kemudian
ke kiri dan ke kanan sampai pangkal lengan atas.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Anatomi luar Katak Sawah (Rana cancrivora )
1. Caput
2. Cavum oris
3. Nares externa
4. Organon visus
5. Membran nictitans
6. Annulus timpanicus
7. Columella
8. Membran timpani
9. Truncus
10. Saccus vocalis
11. Extrimitas anterior
12. Brachium
13. Antebrachium
14. Carpus
15. Digiti 4 extrimitas anterior
16. Extrimitas posterior
17. Femur
18. Crus
19. Pes
20. Digiti 5 extrimitias posterior
21. Web / selaput renang
22. Kloaka
Gambar 2. Anatomi Rangga Mulut Katak Sawah ( Rana cancrivora )
Keterangan Gambar :
1. Os.Convormer
2. Choane
3. Premaksila
4. Maksila
5. Tuba eustachius
6. Oesofagus
7. Glotis
8. Mandibula
9. Pangkal lidah
10. Lingua ( Lidah )
Gambar 3. Anatomi Otot-Otot Bagian Ventral Tubuh Katak Sawah
( Rana cancrivora )
Keterangan Gambar :
1. Musculus mandibularis
2. Musculus submandibularis
3. Musculus pars scapularis
4. Musculus pars sternalis
5. Musculus deltoideus
6. Musculus coracoradialis
7. Musculus epicoracoidea
8. Musculus abdominalis
9. Musculus vectoralis
10. Linea alba
11. Musculus obliqus internus
12. Musculus obliqus externus
13. Musculus rectus abdominis
14. Inscriptio tendinae
Gambar 4. Anatomi Otot – Otot Ekstrimitas Posterior Katak Sawah
( Rana cancrivora )
Keterangan Gambar :
1. Musculus trisep femoris
2. Musculus gracillis minor
3. Musculus adductor magnus
4. Musculus sartorius
5. Musculus gracillis mayor
6. Musculus gastronimeus
7. Musculus tibialis anticus
longus
8. Musculus tibialis posticus
9. Musculus tibialis anticus
brevis
10. Tibio fibula
11. Tendon achilles
12 Pes
Gambar 5. Anatomi Sistem Pencernaan Katak Sawah ( Rana cancrivora )
Keterangan Gambar :
1. Jantung
2. Hepar
3. Ductus hepaticus
4. Ductus cysticus
5. Pulmo
6. Kantung empedu
7. Lubang oesofagus
8. Gastrum
9. Ductus choledocus
10. Duodenum
11. Pylorus
12. Selaput mesentrium
13. Limpa
14. Intestine
15. Rektum
Gambar 6. Anatomi Sistem Genital Katak Sawah ( Rana cancrivora ♀ )
Keterangan Gambar :
1. Corpus adiposum
2. Ovary
3. Ginjal ( Ren )
4. Oviduct
5. Kelenjar adrenal
6. Vesica urinaria
7. Kloaka
Gambar 7. Anatomi Sistem Genital Katak Sawah ( Rana cancrivora ♂ )
Keterangan Gambar :
1. Ginjal ( Ren )
2. Adrenal gland
3. Testis
4. Ureter
5. Vesica urinaria
6. Kloaka
B. Pembahasan
Katak termasuk dalam keluarga Anaumorpho, berikut adalah klasifikasi
dari Rana crancrivora menurut Radiopoetro (1977) adalah :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Clasiss : Amphibia
Subclassis : Anaumorpho
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Subfamilia : Raninae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora
Katak (Rana cancrivora) merupakan salah satu spesies yang berasal dari
class amphibian. Amphibia berasal dari kata “amphi” artinya rangkap, dan “bios”
artinya mula-mula. Yaitu dalam air tawar, kemudian dilanjutkan di darat. Habitat
katak di air payau, kolam, sungai, rawa, empang dan lain-lain. Dimusim dingin
untuk menghindari beku, katak bersembunyi dalam lumpur di empang-empang
untuk tidur/hibernasi. Hal-hal yang spesial pada katak yaitu tengkorak yang tipis
pipih dengan beberapa tulang, 4 jari kaki depan, beberapa vertebrata dan tanpa
sisik. Panjang tubuh katak berkisar 3,5 cm hingga 90 cm.
Hasil pengamatan anatomi katak (Rana cancrivora) didapatkan hasil
bahwa tubuh katak terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu caput (kepala), truncus
(badan), dan empat pasang kaki dengan ukuran lebih panjang pada bagian kaki
belakang dan leher belum nampak jelas. Kaki depan katak relatif berukuran lebih
pendek daripada kaki belakangnya yang lebih panjang karena berfungsi untuk
melompat (Djuhanda, 1982).
Menurut Radiopetro (1997), katak memiliki sepasang mata terdapat hampir
pada apex caput. Mata katak berukuran besar dan menonjol dan juga masing-
masing memiliki caudal mata terdapat pada daerah membulat berupa kulit yang
terentang yaitu membrana tympani. Membrana tympani merupakan suatu
bangunan yang tidak dijumpai pada ikan dan berada pada bagian alay
pendengaran. Warna kulit katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan.
Warna kulitnya pun ditimbulkan oleh pigmen-pigmen yang terdapat dalam sel-sel
pigmen di dalam dermis. Perubahan warna pada katak terjadi karena stimulasi
lingkungan.
Truncus katak terdapat ekstrimitas anterior dan superior. Ekstrimitas itu di
lengkapi dengan 4 digiti pada anterior dan 5 digiti pada posterior. Hal itu sesuai
dengan pernyataan Brotowijoyo (1990), bahwa truncus pada katak (Rana
cancrivora) ialah pendek. Serupa dengan vertebrata terrestrial lainnya, katak
dilengkapi dengan 2 pasang ekstrimitas. Sepasang ekstrimitas anterior adalah
pendek, tetapi bagian-bagian lainnya dapat dikenal karena adanya persendian.
Ekstrimitas anterior terdiri dari 4 buah digiti, sedangkan ekstrimitas posterior
ialah lebih besar, terdiri atas cavum oris, faring, oeshopagus, ventrikulus,
intestine, rectum dan kloaka. Pernyataan Radiopetro (1977), sesuai dengan hasil
pengamtan sistem pencernaan pada katak sawah (Rana cancrivora).
Amphibia adalah vertebrata secara tipikal dapat hidup dalam air tawar
dengan baik (tidak ada yang hidup di air laut) dan hidup di darat. Amphibia
mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernafas dengan insang) ke
dewasa (amphibius dan bernafas dengan paru-paru), namun beberapa amphibia
tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis sekarang ada tidak
mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah (Brotowidjoyo, 1990).
Katak dewasa bernafas dengan menggunakan kulit, kulit yang tipis
fleksibel ini membagi bagian luas badan untuk melindungi organisme terhadap
penyakit, dan berfungsi dalam pernafasan dan penyerapan air, oleh karena itu
katak tidak pernah minum. Kulit katak terdiri epidermis sebagai lapisan terluar
dan dermis dibawahnya (Kastowo, 1984).
Tubuh katak terdapat berbagai macam otot yang tersebar di seluruh tubuh
katak. Otot-otot pada katak dibagi menjadi dua, yaitu otot-otot ventral tubuh yang
terdiri dari kelompok ventral dari otot, dorsal dari kelompok ventral dan ventral
dari kelompok otot proksimal (Djuhanda, 1982).
Sistem pencernaan mulai dari oesophagus (berdinding lurus dan besar)
langsung bersatu dengan lambung. Usus terdiri dari intestinum (kecil, panjang,
dan berkelok-kelok), rectum yang berlangsung bersatu dengan kloaka. Hati dan
pancreas mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum. Ada kandung
empedu, lambung maupun intestinum pada potongan melintang terdiri dari 4
lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa, dan mukosa (Brotowidjoyo,
1990).
Di dasar cavum oris sebelah anterior berpangkal lingua dengan ujung
bebas di sebelah posterior. Ujungnya berlekuk sehingga tumpuk bercabang dan
oleh karena itu disebut bifida. Duodenum ialah bagian awal usus halus yang
berjalan ke arah anterior paraller dengan ventriculus. Di sini makanan diabsorbsi
masuk ke dalam sistem portae hepatis. Hepar memiliki lobi dan menghasilkan
empedu/bilus. Empedu ditimbun di dalam vesica felea, kemudian bilus
dicurahkan ke dalam duodenum melalui ductus choledochus yang menembus
jaringan pancreas ke dalam pancreas (Radiopoetro, 1977).
Organ genitalis pada katak betina terdiri dari ovarium dan oviduct.
Ovarium berjumlah sepasang terletak retoperitoneal tepat ventral dari columna
vertebralis sedikit ke cauda dari pertengahan badan. Oviduct terletak lateral dari
ovarium, mulai dengan pelebaran sebagian corong yang disebut infundibulum
dengan lubang masuknya disebut ostium. Oviduct dilanjutkan dengan uterus yang
bermuara dalam kloaka di dinding dorsal agak ke cranial dari muara ureter
(Radiopoetro, 1977).
Menurut Guyer and Lane (1964), organ sistem urogenitalia pada Rana
cancrivora betina meliputi Ovarium berpasangan melekat pada dinding tubuh
bagian dorsal yang disokong oleh selaput yang disebut mesovarium. Organ
pembentuk ova pada hewan betina sangat besar dan berbentuk hitam berlipat-lipat
penuh ova. Ova yang telah masak akan di ikuti dengan pecahnya dinding ovarium,
sehingga terjadi penyebaran ova ke dalam rongga badan. Ini terjadi pula oleh
gerakan-gerakan silia dari selaput peritoneum (selaput-selaput pada daerah
abdomen) yang menempel pada dinding dorsal tubuh dengan bantuan konstraksi
otot-otot abdomen ova akan terdorong ke depan menuju osteum tuba yaitu
sepanjang lubang seperti corong, pangkal dari oviduct yang letaknya di kiri kanan
oesophagus.
Menurut Hadikaswoto (1982), bahwa oviduct (saluran telur), merupakan
sepasang saluran yang berliku-liku berwarna putih. Dinding oviduct terdapat
kelenjar yang menghasilkan lendir-lendir yang dipakai untuk menyelubungi ova.
Sebelum oviduct bermuara di kloaka, tiap oviduct memperlihatkan pelebaran yang
berdinding tipis disebut “uterus” sebagai tempat penampungan ova untuk
sementara, sebelum ova di keluarkan dari tubuh. Fertilisasi (pembuahan sel telur
atau ovum oleh spermatozoa, berlangsung diluar tubuhnya, yakni di dalam
air/fertilisasi eksternal). Corpus adiposum (badan lemak), letaknya sebelah
anterior dari ovarium.
Sistem ekskresi pada katak terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria, dan
papilla urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang, melekat pada dinding dorsal
abdomen, kanan dan kiri linea mediana. Ureter ialah saluran yang keluar dari ren,
ia berjalan ke caudal berakhir pada papilla urogenitalis yang bermuara pada
cloaca. Sebuah tonjolan keluar berupa kantung dua lobi berdinding tipis terdapat
pada dinding cloaca yang meluas ke dalam cavum abdominalis. Kantung ini
berguna untuk menyimpan urine dan ia disebut vesica urinaria (Radiopoetro,
1977).
Jantung pada katak dibagi dalam tiga ruangan, yaitu atrium kanan, atrium
kiri, dan ventrikel. Pembuluh vena yang berasal dari daerah kepala masuk ke
jantung bersama dengan bagian tubuh lainnya pada simpul vena. Sistem sirkulasi
jantung mempunyai 2 aurikel dan 1 ventrikel (Parker dan Hanswell, 1962).
III . KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa :
1. Tubuh katak terdiri atas kepala (caput), badan (truncus), serta empat
anggota gerak (ekstrimitas), tidak dijumpai ekor pada katak dewasa.
2. Katak dewasa mempunyai alat respirasi berupa insang dan kulit tipis yang
berlendir.
3. Katak mempunyai kulit yang berfungsi untuk menutup tubuhnya, juga
berguna untuk pernafasan.
4. Otot-otot pada katak dibagi menjadi dua, yaitu otot-otot ventral tubuh
yang terdiri dari kelompok ventral dari otot, dorsal dari kelompok ventral
dan ventral dari kelompok otot proksimal .
5. Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut, faring,
oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon dan kloaka.
6. Genitalia katak betina (Rana cancrivora♀) terdiri dari ovarium dan
oviduct.
7. Sistem ekskresi pada katak terdiri atas ginjal, ureter, vesica urinaria, dan
papilla urogenitalis.
8. Jantung katak terdiri dari tiga kamar utama, dua atrium dan sebuah
ventrikel.
DAFTAR REFERENSI
Brotowijoyo, M. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, Tatang. 1982. Anatomi Dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Guyer and Lane. 1964. Animal Biology. Herper and Row, New York.
Hadikaswoto. 1982. Zoologi Umum . Alumni, Bandung.
Kastowo, H. 1984. Anatomi Komparative. Alumni, Bandung.
Parker, T. J. 1962. Text Book of Zoology Volume II. Mac Millan and Company LTD, Hongkong.
Radiopoetro, 1977. Zoologi Dasar . Erlangga, Jakarta.