ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
-
Upload
revina-sri-utami -
Category
Education
-
view
164 -
download
4
Transcript of ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
“SISTEM SIRKULASI”
Revina Sri Utami116511322
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang “ Sistem Sirkulasi “ , dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bu Nukhairoh sebagai dosen pembimbing dalam
menyerahkan penyusunan makalah ini.
Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha
untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti
oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah
ini disusun atas beberapa info tambahan dari berbagai buku dan internet.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah
ini,masih jauh dari sempurna. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
Pekanbaru, 11 Februari 2014
Penulis
2
3
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Manusia tidak bisa hidup tanpa darah. Tanpa darah, organ tubuh tidak bisa
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup, kita
tidak bisa tetap hangat atau sejuk, melawan infeksi, atau menyingkirkan produk
limbah kita sendiri. Tanpa darah yang cukup, kita akan melemah dan mati. Setiap
makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa
metabolisme. Berbagai proses metobolisme menghasilkan sampah(sisa) yang harus
dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan
tubuh seperti oksigen maupun hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh
sistem peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan oksigen
diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme
diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Oleh karena itu penulis akan membahas lebih mendalam mengenai system
sirkulasi dalam makalah kami kali ini yang berjudul “ system peredaran darah pada
manusia”
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan menjelaskan tentang :
Apakah Pengertian dan fungsi system sirkulasi?
Menjelaskan pengertian darah dan fungsinya?
Jelaskan bagian dan komponen dari darah?
Apakah bagian – bagian jantung?
Jelaskan pembuluh – pembuluh yang berkaitan dengan system peredaran
darah?
4
Jelaskan peredaran darah besar dan kecil?
Menjelaskan kelainan – kelainan pada peredaran darah?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui Pengertian dan fungsi system sirkulasi
Untuk mengetahui pengertian darah dan fungsinya
Untuk mengetahui bagian dan komponen dari darah
Untuk mengetahui bagian – bagian jantung
Untuk mengetahui pembuluh – pembuluh yang berkaitan dengan system
peredaran darah
Untuk mengetahui peredaran darah besar dan kecil
Untuk mengetahui kelainan – kelainan pada peredaran darah
I.4 MANFAAT PENULISAN
Informasi yang diperoleh dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan atau informasi bagi mahasiswa/i serta penulis sehingga
menjadi lebih mengerti.
5
BAB II ISI
SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
A. Pengertian dan fungsi system sirkulasi
System sirkulasi darah adalah suatu system organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. System ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh (bagian dari homeostatis). System sirkulasi pada manusia
dibagi dalam 2 bagian besar yaitu system kardiovaskular (peredaran darah)
dan system limfatik. System kardiovaskular terdiri atas jantung, yang
memompa dan mempertahankan aliran darah, arteri yang menyangkut darah
pergi dari jantung, arteriol, pembuluh kecil yang menuju ke pebuluh yang
lebih kecil lagi yaitu kapiler, venul, pebuluh halus yang menampung isi
kapiler.
Fungsi sirkulasi :
o untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
o untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh
o menstranspor produk – produk yang tidak berguna
o menghantarkan hormone dari suatu bagian tubuh kebagian tubuh
yang lain
o dan secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam
seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi
secara optimal.
System peredaran darah manusia berupa system peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda. System peredaran darah berfungsi untuk :
mensuplai oksigen (O2) dan sari makanan yang diabsorpsi dari system
pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.
Membawa gas sisa berupa karbon dioksida (CO2) ke paru – paru
6
Mengembalikan sisa metabolisme ke ginjal untuk disekresikan
Menjaga suhu tubuh
Mendistribusikan hormone-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel
tubuh.
B. Komponen system peredaran darah
(a) Darah
o Pengertian darah
Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain,
berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup
yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi
transport berbagai bahan serta fungsi homeostatis. Darah adalah suatu
jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung
pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah
yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua.
Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat
tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di
dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air
yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau
pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah
akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan
menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/
sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah
tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada tubuh yang sehat atau
orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan
7
atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang
tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau
pembuluh darah.
o Sifat darah
Darah adalah suatu cairan yang kental dan berwarna merah. Kedua
sifat utama ini, yaitu merah dan kental, membedakan darah dari cairan
tubuh yang lain. Kekentalan ini disebabkann oleh banyaknya senyawa
dengan berbagai macam berat molekul, dari yang kecil sampai yang
besar seperti protein, yang terlarut dalam darah. Warna merah, yang
memberi ciri yang sangat khas bagi darah, disebabkan oleh adanya
senyawa yang berwarna merah dalam sel-sel darah merah yang
tersuspensi dalam darah.
o Kandungan darah
1) Air : 91%
2) Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan
fibrinigen)
3) Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,
garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi).
4) Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat,
kreatinin, kolesterol, dan asam amino).
o Fungsi darah
a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru
untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
8
Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk
dikeluarkan melalui paru-paru.
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk
diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat
tubuh.
Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal
dan kulit.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan
racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/
zat–zat anti racun
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
o Bagian-bagian darah
1. Sel darah merah (Eritrosit)
bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat
bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).
Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung
suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah
merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel
darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida
dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh
hemoglobin.Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung
senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap
oksigen dan karbondiogsida. Dalam menjalankan fungsinya
9
membawa oksigen ke seluruh tubuh, hemoglobin di dalam SDM
mengikat oksigen melalui suatu ikantan kimia khusus. Reaksi yang
membantuk ikatan antara hemoglobin dan oksigen tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :
Hb + O2 ⇌ HbO2
Hemoglobin yang tidak atau belum mengikat oksigen disebut
sebagai deoksihemoglobin atau deoksiHb dan umumnya ditulis
Hb saja. Hemoglobin yang mengikat oksigen disebut
oksihemoglobin atau HbO2. Seperti yang tampak pada persamaan
reaksi tersebut, reaksi ini dapat berlangsung dalam 2 arah.
Meskipun demikian, reaksi yang berlangsung dalam arah ke
kanan, yang merupakan reaksi penggabungan atau asosiasi terjadi
didalam alveolud paru-paru, tempat berlangsungnya pertukaran
udara antara tubuh dengan lingkungan. Sebaliknya, reaksi yang
merupakan suatu reaksi penguraian atau disosiasi, terutama terjadi
di dalam berbagai jaringan. Dengan demikian, dapat juga
dikatakan bahwa hemoglobin dalam SDM mengikat oksigen di
paru-paru dan melepaskan di jaringan, untuk diserahkan dan
digunakan oleh sel-sel.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang
merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum
tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi
nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati
hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap
diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di
dalam tubuh selama kebih kurang 114 – 115 hari, setelah itu akan
mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai
menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna
10
untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang
terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen
dan karbon dioksida. Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira
11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg%
dan laki-laki 13,0 mg%.
2. Sel darah putih (Leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila
kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang
dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki
palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening
(tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-
9000.
Yang berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap
penyusupan benda asing yang selalu dipandang mempunyai
kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi kelangsungan
hidup individu selain itu, sel darah putih berfungsi sebagai
pengangkut zat lemak. Sel darah putih mempunyai ciri-ciri, antara
lain tidak berwarna, mempunyai nucleus, kehilangan Hb,
bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat berubah
bentuk.
Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
granulosit dan agranulosit. Sebenarnya kedua jenis sel darah putih
ini jelas terlihat pada granulosit. Granula mengandung beragam
enzim dan protein yang membantu sel darah putih dalam
melindungi tubuh.
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit. Macam-
macam granulosit, antara lain :
11
o Neutrofil : Jenis sel darah putih terbanyak. Bentuk nukleusnya
beragam, misalnya batang, bengkok, atau bercabang-cabang.
Neutrofil menjadi sel darah putih yang pertama merespon adanya
infeksi dan sel-sel tersebut menelan patogen selama fagositosis.
o Basofil : Berbentuk U dan berbintik-bintik. Basofil melepaskan
histamin pada saat terjadi reaksi alergi.
o Eosinofil : Berbintik-bintik kemerahan. Meningkat apabila
terjadi infeksi atau reaksi alergi.
Agranulosit hanya mempunyai sebuah nucleus dan tidak seluruhnya
bersifat fagosit. Macam-macam agranulosit, antara lain :
o Monosit : Jenis sel darah putih terbesar, bersifat fagosit,
nukleusnya berbentuk seperti kacang, dan dapat bergerak cepat.
Monosit yang berada pada suatu jaringan dapat berdiferensiasi
menjadi makrofag yang berukuran lebih besar. Makrofag
berfungsi untuk memfagosit patogen, sel using, dan puing-puing
seluler dan dapat merangsang sel-sel darah putih yang lain untuk
melindungi tubuh.
o Limfosit : Jenis sel darah putih yang tidak bersifat fagosit, selnya
cenderung berbentuk lingkaran, berinti tunggal, dan hanya
memperhatikan sedikit pergerakan. Fungsi limfosit untuk imunitas
(kekebalan) terhadap patogen dan toksin tertentu. Ada dua macam
limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B melindungi
kita dengan memproduksi antibody yang akan menghancurkan
patogen, sedangkan limfosit T secara langsung menghancurkan
sel-sel yang mengandung antigen.
3. Keping darah (Trombosit)
12
Trombosit berbentuk bulat kecil dengan ukuran diameter 2 – 4 µm
dan tidak memiliki inti. Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang
dari megakariosit. Megakariosit merupakan trombosit yang sangan
besar dalam sumsum tulang. Trombosit berbentuk seperti tunas
pada permukaan megakariosit, kemudian melepaskan diri untuk
masuk kedalam darah. Trombosit dalam darah adalah antara
150.000 – 400.000 butir per mikroliter darah.
Trombosit merupakan struktur yang sangat aktif. Masa hidupnya
dalam darah adalah 5 – 9 hari. Trombosit yang tua atau mati
diambil dari system peredaran darah, terutama oleh makrofag
jaringan. Lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag
dalam limpa, pada waktu darah melewati organ tersebut.
Trombosit berfungsi penting dalam usaha tubuh untuk
mempertahankan keutuhan jaringan bila terluka, sehingga tubuh
tidak mengalami kehilangan darah dan terlindung dari penyusupan
benda atau sel asing dan untuk melakukan agregasi. Di dalam
plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya
peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen
mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka
darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang
dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan
protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin.
Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-
benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang
akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan.
Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan
vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan
darah.
13
(b) Plasma darah
Adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan
8,5% zat – zat terlarut. Sebagian besar plasma darah mengandung garam-
garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan.
Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula,
mineral dan vitamin. Di dalam plasma darah terkandung salah satu faktor
pembeku darah, yaitu protombin dan fibrinogen. Plasma darah tanpa
fibrinogen disebut serum.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
Albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta
membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Selain
menyalurkan sel-sel darah, plasma juga: (1) merupakan cadangan air
untuk tubuh, (2) mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh
darah, (3) membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke
seluruh tubuh. (4) dan yang lebih penting, plasma menghasilkan zat
kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi. Antibodi dalam
plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing (misalnya virus,
bakteri, jamur dan sel-sel kanker) ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan. Selain menyalurkan hormon dan mengatur
efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai
dengan kebutuhan.
14
C. Alat – alat peredaran darah
1. Jantung
(a) Bentuk dan ukuran jantung
Jantung merupakan organ berongga, berotot, dan berbentuk kerucut.
Jantung dibentuk oleh organ – organ muscular, apex dan basis cordis,
atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ia terletak di antara
paru-paru kiri dan kanan, di daerah yang disebut mediastinum, di belakang
badan sternum, dan dua pertiganya terletak di sisi kiri. Berat jantung
sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari
kepalan tangan. Setiap hari jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa
periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571
liter darah.
(b) Dinding jantung Dinding jantung merupakan bagian yang
membungkus ruangan jantung. Dinding ini terdiri atas tiga lapis, yaitu:
o Perikardium : Perikardium adalah selaput pembungkus jantung.
Perikardium ini berlapis dua. Diantara keduanya terdapat cairan limfa
yang berfungsi untuk menahan gesekan.
o Miokardium : Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas
jenis otot yang bekerja secara tidak sadar.
15
o Endokardium : Endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan
jantung.
(c) Ruang jantung
Ruangan jantung manusia berjumlah empat terdiri dari dua serambi
(atrium) kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Serambi
kanan berisi darah yang kaya CO2 berasal dari seluruh tubuh, sedangkan
serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen yang berasal dari paru-paru.
(d) Klep jantung
Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula.
Fungsi klep ini untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep
tersebut adalah sebagai berikut:
o klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat diantara
serambi kanan dan bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah
agar darah dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan.
o klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat diantara
serambi kiri dan bilik kiri. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar
darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.
o klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini
terdiri atas tiga daun dan terdapat pada pangkal nadi besar.
Fungsinya adalah untuk mencegah agar darah dalam nadi tidak
kembali ke bilik.
(e) Saraf jantung : Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf
jantung. Simpul saraf tersebut adalah sebagai berikut:
16
simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Aurikularis. Simpul saraf ini
terdapat pada dinding serambi, diantara vena yang masuk ke
serambi kanan.
simpul Tawara atau Nodus Atrioventrikularis. Simpul saraf ini
terdapat pada sekat antara serambi dan bilik.
berkas His. Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan
kelanjutan dari simpul tawara. Serabut saraf dari berkas His ini
terdapat pada sekat antara bilik dan bercabang-cabang ke otot
jantung dinding ventrikel.
(f) Kerja jantung
Bila serambi jantung mengembang, jantung akan mengisap darah masuk
ke serambi dari pembuluh balik. Serambi kanan menarik darah dari vena
cava superior dan vena cava inferior, sedangkan serambi kiri menarik
darah vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Bersamaan
masuknya darah keserambi kanan, simpul keith-flack terangsang.
Rangsangan diteruskan ke simpul Tawara. Bersamaan dengan ini, otot
dinding serambi berkontraksi sehingga ruangan serambi mengucup.
Begitu impuls dari keith-flack sampai disimpul Tawara, maka katup antara
serambi dan bilik terbuka, darah mengalir ke bilik. Sementara itu, impuls
saraf diteruskan ke berkas his. Setelah darah masuk ke dalam ventrikel,
klep antara atrium dan bilik menutup. Sesampainya rangsangan di
miokardium bilik, maka berkontraksilah dinding bilik. Akibatnya, ruangan
bilik menguncup. Tekanan ruangan dalam bilik maximum disebut tekanan
sistole. Pada waktu sistole, darah terpompa ke aorta. Setelah darah
terpompa keaorta, dinding bilik berelaksasi. Ruangan jantung membesar
17
maximum sehingga tekanannya menjadi minimum. Tekanan terendah
dalam ruangan jantung akibat otot jantung berelaksasi disebut diastole.
(g) Siklus jantung
Dalam kerja memompa darah, jantung berdenyut secara terus-menerus
sejak embrio berumur 25 hari sampai seseorang meninggal dunia. Sekali
denyut, mulai dari pemompaan darah hingga memompa berikutnya
disebut siklus jantung. Secara sederhana siklus pemompaan darah oleh
jantung berlangsung sebagai berikut:
otot jantung berelaksasi, semua klep jantung dalam keadaan
menutup. Darah masuk kedalam atrium dari pembuluh balik.
klep berdaun tiga dan klep berdaun dua membuka. Darah mengalir
dari serambi ke bilik. Aliran darah ini diperkuat oleh mengecilnya
ruang serambi. Hal ini disebabkan oleh berkontraksinya dinding
serambi.
dinding bilik berkontraksi. Bersamaan dengan itu, klep berdaun
dua dan berdaun tiga menutup. Tetapi klep semilunaris membuka
sehingga tekanan darah dalam bilik meningkat.
darah mengalir dengan kuat dari bilik menuju aorta. Bersamaan
dengan ini dinding serambi mengembang sehingga darah masuk
keserambi dari vena.
Seluruh proses tersebut berlangsung kurang dari satu detik. Bila kita
mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop, suara detaknya
terdengar ganda. Yang pertama adalah bersamaan dengan menutupnya
klep antara serambi dan bilik, sedangkan yang kedua adalah
bersamaan dengan menutupnya klep semilunaris.
2. Pembuluh darah
18
adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi
membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan
vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh
darah terbesar adalah aorta. Secara umum pembuluh darah tersusun atas
tiga lapisan. Lapisan terluar tersusun atas jaringan elastis yang
memungkinkan pembuluh darah berkontraksi. Lapisan tengah terdiri atas
otot polos dan mengandung banyak serabut elastis. Bagian terdalam
adalah lapisan endothelium yang merupakan satu lapis epitel pipih yang
membatasi rongga pembuluh.
Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi:
Arteri (pembuluh nadi)
Pembuluh nadi memiliki lapisan elastis yang tebal, menjadikan
pembuluh darah tersebut kuat dan elastis. Pembuluh nadi besar
bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil,
kemudian bercabang-cabang lagi samapai mencapai pembuluh
nadi paling kecil, disebut arteriol. Aliran darah dalam arteri
berarah menjauhi jantung. Aliran darah dipengaruhi oleh kekuatan
kontraksi otot jantung.
Pembuluh Balik (vena)
Tidak seperti pembuluh nadi, lapisan elastic pada vena lebih tipis
dari arteri, sehingga pembuluh balik ini tidak sekuat dan selentur
pembuluh nadi. Pembuluh balik besar bercang-cabang menjadi
pembuluh balik yang lebih kecil, kemudian bercabang-cabang lagi
sampai mencapai pembuluh balik paling kecil, disebut venula.
Dari dinding bagian dalam pembuluh balik muncul katup yang
menahan aliran balik darah. Aliran darah vena berarah mendekati
19
jantung. Gerakan darah dalam vena sangat dipengaruhi oleh
kontraksi otot rangka.
Perbedaan antara arteri dan vena dapat diamati pada tabel
berikut :
Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri
Disebut sebagai pembuluh balik.
Berisi darah kotor kecuali pada
vena pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh banyak
terdapat katup.
Dinding tipis.
Pembuluh ini terletak dekat
permukaan tubuh.
Apabila diraba tidak terasa.
Disebut sebagai pembuluh nadi.
Berisi darah bersih kecuali pada
arteri pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh hanya
terdapat satu katup.
Memiliki dinding yang tebal dan
elastic.
Pembuluh ini terletak di bagian
dalam dari tubuh.
Apabila diraba akan berdenyut.
Kapiler
yaitu pembuluh halus dengan diameter 5 – 20 µm yang
menghubungkan arteriole dengan venule. Kapiler merupakan
pembuluh halus yang dindingnya hanya setebal selapis sel. Pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan
karbondioksida jaringan.
D. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar
dan system peredaran darah kecil.
1) Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
20
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui
aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian
bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke
sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik.
Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung.
Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke
bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal
dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran
darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa
darah kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta –
pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava
inferior – serambi kanan.
2) Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru
tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas
O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar
tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO)
terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari
paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik
kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system
peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang
membawa darah bersih.
21
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri
pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.
E. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Berikut beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia.
o Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak
membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
o Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi
karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau
dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah
o Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan
sel darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar
500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita
karena sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena
tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang
ada.
o Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di
tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah
melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama
hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu
berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria
pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa
mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.
o Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan
varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang
yang sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang
22
lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa
sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati kadang-
kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi
celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar
karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal
ini terjadi maka harus segera dioperasi.
o Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi
tajuk jantung (jantungkoroner).
o Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi.
Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg,
sehingga akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat
mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh darah atau
penyumbatan pembuluh darah (stroke).
o Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang
memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan
penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa
lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya
pada kaki dan tangan.
o Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai
oksigen yang dibawa oleh darah.
o Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh
adanya sel darah merah yang abnormal.
23
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam
pembuluh darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi
berubah-ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar
oksigen dan karbondioksida.
Komponen penyusun darah terdiri dari plasma darah (cairan) dan
sel-sel penyusun darah. Darah terdiri daripada beberapa jenis
korpuskula (sel-sel darah) yang membentuk 45% bagian dari
darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat
peredaran darah. Peredaran darah pada manusia termasuk dalam
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir
melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda, yang terdiri dari peredaran darah kecil
(bilik kanan–>arteri pulmonalis–>pulmo–>vena pulmonalis–
>serambi kiri) dan peredaran darah besar (bilik kiri–>aorta–
>arteri–>kapiler–>vena atas dan bawah–>serambi kanan).
24
25