Analisisi Data (Reliabilitas) · PDF filecermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat...
Transcript of Analisisi Data (Reliabilitas) · PDF filecermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat...
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Reliabilitas (reliability) adalah sejauh mana hasil suatu proses
pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dapat pula disebut dengan
konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan
sebagainya.
Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan tes (pengukuran) terhadap kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah.
Apabila perbedaan yang terjadi sangat besar dari waktu ke waktu maka
hasil pengukuran tersebut tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak
reliabel.
Pengukuran yang hasilnya tidak reliabel tentu saja tidak dapat
dikatakan akurat karena konsistensi menjadi sayarat bagi akurasi.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana akurasi suatu
tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila pengukuran tersebut
menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai
variabel yang diukur apakah sudah seperti yang dikehendaki oleh tujuan
pengukuran tersebut atau belum.
Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes
(pengukuran) menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas
rendah.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Misalkan, suatu tes yang dirancang untuk mengungkap atribut A dan
kemudian menghasilkan informasi mengenai atribut A maka tes
tersebut dikatakan sebagai alt ukur yang hasilnya valid.
Sebaliknya, suatu tes yang dirancang untuk mengukur atribut A tetapi
menghasilkan data mengenai atribut A1 atau B, dikatakan alat ukur
tersebut tidak valid untuk mengukur atribut A tetapi valid untuk
mengukur atribut A1 dan B.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Dalambidang pengukuran fisik, untuk dapat mengetahui berat suatu
cincin emas maka harus digunakan alat penimbang berat emas agar
hasilnya valid yaitu memberikan gambaran berat yang tepat dan
cermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat untuk
megukur variabel berat AKAN TETAPI tidaklah cukup cermat untuk
untuk menimbang berat cincin emas dikarenakan perbedaan berat
yang sangat kecil (tapi penting) pada berat emas tidak dapat terlihat
pada alat ukur penimbang badan tersebut.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Dalambidang pengukuran fisik, untuk dapat mengetahui berat suatu
cincin emas maka harus digunakan alat penimbang berat emas agar
hasilnya valid yaitu memberikan gambaran berat yang tepat dan
cermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat untuk
megukur variabel berat AKAN TETAPI tidaklah cukup cermat untuk
untuk menimbang berat cincin emas dikarenakan perbedaan berat
yang sangat kecil (tapi penting) pada berat emas tidak dapat terlihat
pada alat ukur penimbang badan tersebut.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Tinggi rendahnya reliabilitas dan validitas pengukuran dunyatakan
secara empirik oleh suatu koefisien dalam hal ini koefisien reliabilitas
dan koefisien validitas.
Secara teoritik, koefisien reliabilitas dan validitas berkisar dari 0,0 sd
1,0, dengan mengabaikan tanda negatif dari hasil perhitungan.
Koefisien reliabilitas dan validitas akan sulit untuk mencapai angka
maksimal 1,0. Dbanding dengan reliabilitas, koefisien validitas yang
tinggi sangatlah jauh lebih sulit untuk dicapai.
Berdasarkan prosedur yang dilakukan dan sifat
koefisien yang dihasilkan, ada 3 macam reliabilitas
yaitu:
1. Metode tes-ulang / retest
2. Metode bentuk paralel
3. Metode penyajian tunggal
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Tes-Ulang / Retest
Metode ini dilakukan dengan menyajikan satu tes pada satu
kelompok subjek sebanyak dua kali dengan tengganng waktu yang
cukup diantara kedua penyajian tersebut.
Reliabilitas pengukuran diperlihatkan oleh koefisien korelasi antara
distribusi skor subjek pada pemberian tes yang pertama dan
distribusi skor pada pemberian tes yang kedua.
Koefisien reliabilitas yang diperoleh merupakan indikator kestabilan
pengukuran yang dilakukan oleh tes dari waktu ke waktu.
No Subjek X1 X2 1 A 15 16
2 B 15 7 3 C 9 8
4 D 5 9 5 E 5 14
6 F 11 12
7 G 11 9 8 H 10 7
9 I 12 5 10 J 5 8
11 K 7 7
12 L 15 16 13 M 15 7
14 N 9 8 15 O 5 9
16 P 5 14 17 Q 11 12
18 R 11 9
19 S 10 7 20 T 12 5
21 U 5 8 22 V 7 7
Korelasi Pearson / Product Moment
digunakan untuk data rasio atau
interval.
Korelasi Tau-Kendall digunakan untuk
data ordinal.
Korelasi Spearman digunakan untuk
data ordinal
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Bentuk Paralel
Metode ini dilakukan dengan memberikan sekaligus dua bentuk tes
yang paralel / kembar kepada kelompok subjek.
Apabila jumlah item dalam tes tidak terlalu banyak, kedua tes yg
paralel dapat digabungka terlebih dahulu sehingga seakan-akan
hanya merupakan satu bentuk tes saja.
Setelah seluruh tes selesai dikerjakan, barulah dikembalikan ke
bentuk semula untuk diperiksa dan diberi skor sehingga diperoleh
dua distribusi skor X1 dan X2.
Apabila penggabungan kedua tes tidak dimungkinkan karena
masing-masing tes terdiri dari banyak item, maka kedua tes
hendaknya diberikan berturut-turut dengan waktu yang relatif
singkat.
No Subjek X1 X2
1 A 125 120
2 B 117 118
3 C 120 117
4 D 122 119
5 E 122 103
6 F 100 102
7 G 111 100
8 H 100 107
9 I 115 110
10 J 110 108
11 K 117 117
12 L 125 116
13 M 117 118
14 N 120 117
15 O 122 115
16 P 111 103
17 Q 111 102
18 R 111 100
19 S 115 107
20 T 115 110
21 U 115 108
22 V 125 116
Tes yang akan dihitung reliabilitasnya
harus tersedia paralelnya yaitu tes lain
yang sama tujuan ukurnya, dan setara
itemnya baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dengan kata lain, tersedia
dua tes yang kembar.
Tes X1 dikatakan paralel/kembar
dengan tes X2 apabila mean skor dan
variansnya setara. Selain itu (optional)
koefisien korelasi dengan suatu
variabel ketiga juga harus setara.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Perhatikan bahwa:
Mean X1 = 115,7273
relatif sama dengan
mean X2 = 110,5909.
Demikian pula varians
X1 = 49,351 relatif
sama dengan varians
X2 = 47,491.
Sehingga kedua tes
dikatakn paralel.
Tidak perlu dicek
kesetaraan koefisien
korelasi masing-
masing dengan
ukuran lain.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Penyajian Tunggal
Metode ini biasa disebut dengan pendekatan konsistensi internal.
Data skor diperoleh melalui prosedur satu kali tes kepada
sekelompok individu sehingga lebih praktis dan efisien dibandingkan
dengan bentuk tes ulang dan bentuk paralel.
Karena hanya satu distribusi skor yang diperoleh, maka perhitungan
koefisien reliabilitasnya harus dilakukan melalui analisis terhadap
distribusi skor item atau kelompok item, BUKAN melalui analisis
terhadap skor tes secara keseluruhan sebagaimana 2 metode
sebelumnya.
Ada banyak rumus yang dapat digunakan misalnya dengan formula
Spearman-Brown, Alpha Cronbach, Rulon, Kuder-Richardson, Hoyt,
dsb.
Subjek Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
B 0 0 2 0 1 0 0 0 1 2 2 2
C 0 0 2 0 1 2 0 2 0 0 1 2
D 2 2 1 2 1 1 2 1 0 1 2 2
E 2 2 1 1 2 2 2 2 0 1 1 0
F 0 0 2 1 1 1 1 2 1 2 2 0
G 1 0 1 2 2 1 2 0 0 1 0 0
H 0 0 2 0 1 2 2 0 0 1 0 1
I 2 2 0 0 0 2 1 0 2 2 2 2
J 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Seberapa Tinggi Nilai Reliabilitas?
Nilai koefisien reliabilitas hanya berlaku bagi skor kelompok subjek
yang dijadikan dasar perhitungan itu saja.
Tes standar yang taruhannya tinggi serta disusun secara profesional
harus memiliki koefisien r = 0,90, sedangkan yg tidak begitu tinggi
taruhannya harusnya memiliki koefisien r antara 0,80 sd 0,85. Untuk
tes yg digunakan di kelas hendaknya paling kecil memiliki koefisien r
0,70.
Skala Guilford:
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Dalam kaitannya dengan konsep penelitian analisis
isi, konsep reliabilitas terbagi menjadi 3 yaitu
1. Stabilitas
2. Reproduksibilitas
3. Akurasi
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Jenis Definisi Desain
Uji Kekuatan Kepraktisan
Stabilitas Derajat sejauh mana alat ukur menghasilkan
temuan yg tidak berbeda sepanjang waktu
Tes-
retes
Kuat Mudah
Reproduk
sibilitas
(Inter
coder)
Derajat sejauh mana sebuah alat ukur dapat
menghasilkan temuan yg sama dalam
berbagai keadaan yg berbeda, dilokasi yg
berbeda-beda, dan menggunakan
pengkode/coder yang berbeda-beda
Tes-tes Sedang Sedang
Akurasi Derajat sejauh mana sebuah alat ukur
mamapu menghasilkan temuan yg tidak
berebda dengan standar yg telah dikenal,
atau menghasilkan apa yg memang dituntut
untuk dihasilkan.
Tes-
standar
Lemah Sulit
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Stabilitas
Penilai (coder) diberikan dua kali tes yakni tes dan retest. Hasilnya
dibandingkan kemudian dilihat apakah ada perbedaan atau tidak.
Alat ukur disebut reliabel apabila dari dua kali pengukuran tidak
ditemukan adanya perbedaan hasil.
Stabilitas biasa juga disebut dengan intracoder reliability karena data
yang dibandingkan adalah data dari coder yang sama. Bukan
dengan membandingkan data hasil beberapa coder.
Stabilitas adalah jenis reliabilitas yang paling lemah sehingga
sebaiknya tidak digunakan untuk menguji reliabilitas dari suatu
alat ukur.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Reproduksibilitas
Penilai (coder) terdiri dari dua orang atau lebih.
Alat ukur dinayatakan reliabel apabila alat ukur tersebut dinilai oleh
beberapa coder dan dalam waktu yang berbeda, dan ternyata
menghasilkan temuan yang sama.
Reproduksibiltas biasa juga disebut dengan intercoder reliability atau
reliabilitas antar coder. Hal ini karena reliabilitas jenis ini melihat
kecocokan hasil pemeriksaan coder ketika diperbandingkan satu
sama lain.
Apabila terjadi ketidak cocokan, hal tersebut menunjukkan
inkonsistensi intrakoder sekaligus ketidakcocokan intercoder.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Akurasi
Pengukuran disebut mempunyai akurasi (reliabel) apabila hasil
pengukruan yg dilakukan tidak berbeda dengan hasil tes standar.
Akurasi menggabungkan tiga hal sekaligus yakni inkonsistensi
intracoder, ketidakcocokan antar-coder, dan penyimpangan dari
bentk standar. Sehingga akurasi merupakan jenis reliabilitas yang
paling kuat. HANYA SAJA, akurasi membutuhkan sebuah “data
standar” sebagai pembanding.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Stabilitas Reproduksibiltas Akurasi
Pengujian Alat Ukur
Alat ukur menghasilkan temuan yg sama
dari waktu yg berbeda √ √ √
Alat ukur menghasilkan temuan yg sama
oleh orang yg berbeda √ √
Alat ukur menghasilkan temuan yg sama
dari bentuk standar √
Kesalahan yang Dinilai
Inkonsistensi intracoder √ √ √
Ketidakcocokan intercoder √ √
Penyimpangan dari standar √
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Pengukuran disebut mempunyai akurasi (reliabel) apabila hasil
pengukruan yg dilakukan tidak berbeda dengan hasil tes standar.
Akurasi menggabungkan tiga hal sekaligus yakni inkonsistensi
intracoder, ketidakcocokan antar-coder, dan penyimpangan dari
bentk standar. Sehingga akurasi merupakan jenis reliabilitas yang
paling kuat. HANYA SAJA, akurasi membutuhkan sebuah “data
standar” sebagai pembanding. Hal ini menyebabkan, konsep
reliabilitas ini jarang digunakan.
Reproduksibiltas merupakan konsep reliabilitas yang paling sering
digunakan. Konsep ini biasa disebut dengan reliabilitas antar coder.
Berikut diberikan beberapa formula untuk melihat derajat reliabilitas
dari suatu alat ukur.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Persentase Persetujuan (Percent
Agreement)
Perhitungan reliabilitas yang paling sederhana.
Formulanya adalah sebagai berikut:
Dengan A = jumlah persetujuan dari dua orang coder, N = jumlah
unit yang dites.
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas antar-coder-nya
tidak lebih kecil dari 0,8.
ReliabilitasAntar-CoderA
N
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut:
Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS)
1 1 1 S
2 2 2 S
3 2 3 TS
4 1 3 TS
5 3 3 S
6 1 1 S
7 2 2 S
8 3 3 S
9 2 1 TS
10 2 2 S
Total S = 7, Total TS = 3.
Reliabilitas = 7/10 = 0,70 (70%).
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Formula Holsti
Formulanya adalah sebagai berikut:
Dengan M adalah jumlah coding yang sama, N1 adalah jumlah
coding yang dibuat oleh coder 1, N2 adalah jumlah coding yang
dibuat oleh coder 2.
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya tidak kurang
dari 0,70.
2ReliabilitasAntar-Coder
1 2
M
N N
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut:
Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS)
1 2 2 S
2 3 1 TS
3 2 2 S
4 1 1 S
5 1 1 S
6 3 2 TS
7 2 2 S
8 2 2 S
9 3 3 S
10 1 1 S
Total S = 8, Total TS = 2.
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(8)/(10+10) = 0,8 (80%).
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Formula Scott (Scott Pi)
Formulanya adalah sebagai berikut:
Dengan M adalah jumlah coding yang sama, N1 adalah jumlah
coding yang dibuat oleh coder 1, N2 adalah jumlah coding yang
dibuat oleh coder 2.
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya tidak kurang
dari 0,70.
%persetujuan % persetujuan
Reliabilitas yg diamati yg diharapkan
Antar-Coder 1 % persetujuan yg diharapkan
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut:
Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS)
1 1 2 TS
2 2 2 S
3 4 4 S
4 5 5 S
5 3 3 S
6 2 2 S
7 2 1 TS
8 3 3 S
9 1 2 TS
10 4 4 S
Total S = 7, Total TS = 3.
Persetujuan = 7/10 = 0,70 (70%).
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Selanjutnya, tabel persetujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Kategori
Frekuensi Proporsi dari Seluruh
Kategori Coder
A
Coder
B
Total
(A + B)
1 2 1 3 3/20 = 0,15
2 3 4 7 7/20 = 0,35
3 2 2 4 4/20 = 0,20
4 2 2 4 4/20 = 0,20
5 1 1 2 2/20 = 0,10
Jumlah 20 1,00
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Persetujuan yang diharapkan adalah
(0,15)2 + (0,35)2 + (0,20)2 + (0,20)2 + (0,10)2 = 0,24.
Sehingga:
%persetujuan % persetujuan
Reliabilitas yg diamati yg diharapkan
Antar-Coder 1 % persetujuan yg diharapkan
0,70 0,240,61
1 0,24
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Formula Cohen (Cohen Kappa)
Formulanya adalah sebagai berikut:
persetujuan persetujuan
Reliabilitas yg diamati yg diharapkan
Antar-Coder 1 persetujuan yg diharapkan
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut:
Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS)
1 3 3 S
2 4 4 S
3 2 2 S
4 2 1 TS
5 1 1 S
6 3 3 S
7 3 3 S
8 4 3 TS
9 5 5 S
10 5 5 S
Total S = 8, Total TS = 2
Persetujuan = 8/10 = 0,80 (80%).
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
Selanjutnya, tabel persetujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Kategori
Frekuensi
Coder
A
Coder
B
Total
(A X B)
1 1 2 2
2 2 1 2
3 3 4 12
4 2 1 2
5 2 2 4
Jumlah 10 10 22
Jadi, persetujuan yang
diharapkan adalah:
= (1/102)(2+2+12+2+4)
= (1/100)(22)
= 0,22
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015
persetujuan persetujuan
Reliabilitas yg diamati yg diharapkan
Antar-Coder 1 persetujuan yg diharapkan
0,80 0,22
1 0,22
0,74
Telah diperoleh oersetujuan yang diamati = 0,80, dan persetujuan yang
diharapkan = 0,22.
Sumber:
Eriyanto, 2011. Analisis Isi, Prenada Media Group:
Jakarta.
Saifuddin Azwar. 2013. Reliabiltas & Validitas, Edisi
Keempat. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Metode Penelitian Kuantitatif ©Aswad 2015