ANALISIS YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA …eprints.ums.ac.id/70369/11/NASKAH...
Transcript of ANALISIS YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA …eprints.ums.ac.id/70369/11/NASKAH...
ANALISIS YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN
TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI SEDANG DAN
BESAR DI INDONESIA TAHUN 2014-2016
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
oleh:
MUH MUKHLISH FADHIL NASHRULLAH
B300142029
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
4
ANALISIS YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA
PADA SEKTOR INDUSTRI SEDANG DAN BESAR DI INDONESIA
TAHUN 2014-2016
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Analisis Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Sektor Industri Sedang Dan Besar Di Indonesia Tahun 2014-2016”.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh variabel bebas yaitu
Produk Domestik Bruto (PDRB), Upah Minimum Regional (UMR), Investasi
(INV) dan Inflasi (INF) terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri sedang
dan besar di Indonesia. Penelitian ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Data Panel.
Berdasarkan hasil uji Regresi Data Panel menunjukan bahwa variabel Produk
Domestik Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja, variabel Upah Minimum Regional (UMR) berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja, variabel Investasi berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja, variabel Inflasi
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja.
Kata Kunci: penyerapan tenaga kerja, produk domestik bruto, upah minimum
regional, investasi dan inflasi.
Abstract
This study entitled "Analysis affecting the absorption of labor in the medium and
large industrial sectors in Indonesia in 2014-2016”. This research was conducted
with the aim of analyzing the effect of independent variables, namely Gross
Regional Domestic Product (GRDP), Regional Minimum Wage (RMW),
Investment (INV) and Inflation (INF) on Medium and Large Industrial Sector
Labor Absorption in Indonesia. This study was sourced from the Central Statistics
Agency (CSA). The analysis method used is Panel Data Regression Analysis.
Based on the results of the Panel Data Regression test shows that the variable
Gross Domestic Product has a positive and significant effect on Labor Absorption,
the variable Regional Minimum Wage (UMR) has a negative and insignificant
effect on Manpower Absorption, the Investment variable has a negative and
insignificant effect on Manpower Absorption, Inflation variables have a negative
and insignificant effect on Manpower Absorption.
Keywords: manpower absorption, gross domestic product, regional minimum
wages, investment and inflation.
1. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi yang dilakukan negara-negara berkembang diarahkan
untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
5
memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan di setiap daerah.
Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan dari pembangunan ekonomi
suatu negara adalah dilihat dari kesempatan kerja yang diciptakan dari
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi melibatkan sumber daya
manusia sebagai salah satu pelaku pembangunan (Kuncoro, 2007).
Jumlah penduduk yang besar tidak selalu menjamin keberhasilan
pembangunan bahkan dapat menjadi beban bagi keberlangsungan
pembangunan tersebut. Jumlah peduduk yang terlalu besar dan tidak sebanding
dengan ketersediaan lapangan kerja akan menyebabkan sebagian dari
penduduk yang berada pada usia kerja tidak memperoleh pekerjaan.
Perluasan penyerapan tenaga kerja diperlukan untuk mengimbangi laju
pertumbuhan penduduk usia muda yang masuk tenaga kerja.
Ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan penciptaan
lapangan kerja akan menyebabkan tingginya angka pengangguran. Selanjutnya,
meningkatnya angka pengangguran akan mengakibatkan pemborosan sumber
daya dan potensi angkatan kerja yang ada serta meningkatnya beban
masyarakat, semua ini merupakan sumber utama kemiskinan dan mendorong
terjadinya peningkatan keresahan sosial (Departemen tenaga kerja dan
transmigrasi, 2004).
Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempercepat
pembangunan ekonomi dan mengatasi pengangguran adalah melalui
industrialisasi. Proses industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antar
pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dalam produksi dan
perdagangan antar negara yang pada akhrinya sejalan dengan peningkatan
pendapatan perkapita yang mendorong perubahan struktur ekonomi. Oleh
karena itu, proses industrialisasi dalam perekonomian sering juga diartikan
sebagai proses perubahan struktur ekonomi (Tambunan, 2001). Berangkat dari
alasan inilah maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai analisisis yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada sektor industri sedang dan besar
di Indonesia tahun 2014-2016.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
6
1) Menganalisis pengaruh inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor
industri sedang dan besar di Indonesia periode 2014-2016
2) Menganalisis pengaruh PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor
industri sedang dan besar di Indonesia periode 2014-2016
3) Menganalisis pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja
pada sektor industri sedang dan besar di Indonesia periode 2014-2016
4) Menganalisis pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja pada
sektor industri sedang dan besar di Indonesia periode 2014-2016
Menurut badan pusat statistik, Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja
(15 tahun atau lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja, dan sedang mencari pekerjaan. Berdasarkan UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, yang disebut tenaga kerja adalah setiaporang
yang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam maupun diluar
hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Menurut (Sukirno, 1997) dalam Subekti 2007 investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau pembelajaan penanaman-penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal, mesin-mesin dan
perlengkapan-perlengkapan produksi yang akan dioperasikan oleh tenaga
manusia untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-
jasa yang tersedian dalam perekonomian.
Menurut Nicholson (1999) dalam teori pasar tenaga kerja dan dampak
upah minimum menjelaskan bahwa tenaga kerja dalam perekonomian
ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Keseimbangan
mekanisme pasar kerja ini akan menghasilkan tingkat upah dan tenaga kerja
seimbang. Kenaikan dalam penawaran tenaga kerja yang didorong oleh
bertambahnya angkatan kerja akan menyebabkan penurunan dalam tingkat
upah dan kenaikan dalam penyerapan tenaga kerja.
Menurut badan pusat statistik menyatakan bahwa produk domestik
regional bruto pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
7
ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.
Menurut Kusnadi, 1996 dalam paramitha, Gesha W.N. 2009 inflasi
dalam arti sempit atau relatif didefinisikan sebagai suatu periode dimana
kekuatan membeli kesatuan moneter menurun atau terjadi kenaikan harga dari
sebagian besar barang dan jasa (secara umum) terus menerus. Jika kenaikan
barang dan jasa hanya satu atau beberapa macam maka tidak dapat dikatakan
telah terjadi inflasi, begitu juga kenaikan barang dan jasa yang bersifat kejutan
(sekali waktu musiman) pada hari raya dan natal juga tidak dapat dinamakan
dengan inflasi.
2. METODE
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe
data panel. Menurut Gujarati (2012), data time series merupakan data dari satu
objek dalam bebrapa periode waktu tertentu. Data time series dalam penelitian
ini ada 3 tahun (t = 3) yakni dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Data cross
section merupakan data dari satu atau lebih objek penelitian dalam satu periode
yang sama. Data cross section dalam penelitian ini ada 32 provinsi (n = 32),
sehingga total data dalam penelitian ini adalah 3 x 32 = 96. Lokasi yang dipilih
untuk penelitian ini adalah 32 provinsi di Indonesia. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah penyerapan tenaga kerja di Indonesia, sedangan variabel
independen terdiri dari investasi, upah minimum, produk domestik bruto
(PDRB), dan inflasi di Indonesia tahun 2014-2016.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data panel adalah analisis gabungan dari data time series dan cross
section. Terdapat tiga metode dalam mengestimasi data panel, antara lain yaitu
pooled ordinary leas square (OLS), fixed effect model (FEM) dan random
effect model (REM). Setelah ketiga model tersebut diestimasi selanjutnya
adalah pengujian model terbaik dengan menggunakan Uji Chow dan Uji
Hausman.
Guna mengetahui pengaruh investasi (INV), upah minimum (UMR),
produk domestic regional bruto (PDRB) dan inflasi (INF) terhadap penyerapan
tenaga kerja (PTK) pada sektor industry sedang dan besar di Indonesia tahun
8
2014-2016 digunakan analisis data panel. Adapun model ekonometrika yang
digunakan sebagai berikut :
(1)
Keterangan:
PTK = Penyerapan tenaga kerja
PDRB = Produk domestik regional bruto (juta rupiah)
UMR = Upah minimum regional (rupiah)
INV = Investasi (milyar rupiah)
INF = Inflasi (persen)
I = Provinsi
t = Tahun 2014-2016
0 = Intersept (konstanta)
321 ,, = koefisien masing- masing variabel
e = eror
Hasil estimasi Regresi Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary
Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model
(REM) secara cross section dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel
Variabel Koefisien Regresi
PLS FEM REM
C 455599,0 3264385 2349228
PDRB 5893928 1,677904 6,0490007
UMR -4,120155 -3,53 -0,123264
INV 255,6877 11,53525 7,316103
INF 59781,56 -718,2523 4787,816
0,868572 0,999604 0,381983
Adj. 0,862795 0,999373 0,354818
F-statistik 150,3482 4324,189 14,06130
Prob F-Statistik 0,000000 0,000000 0,000000
Sumber: Data sekunder yang diolah
Guna menentukan model estimasi terbaik dari hasil estimasi pooled
effect (PLS), fixed effect (FEM), dan random effect (REM) ialah uji Chow dan
uji Hausman.
9
1) Uji Chow (like lihood test ratio)
Uji Chow merupakan pengujian yang digunakan untuk pemilihan
model antara pooled least square (PLS) dengan fixed effect method (FEM).
Hasil pengolahan Uji Chow dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 639.971360 (31,60) 0.0000
Cross-section Chi-square 557.192240 31 0.0000
Sumber: Data sekunder yang diolah
a. Formula Hipotesis
H0 : model Pooled Least Square / PLS
HA : model Fixed Effect Method / FEM
b. Menentukan tingkat signifikansi (α) =5%
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila p-value > α
H0 ditolak bila p-value ≤ α
d. Simpulan
Nilai Prob = 0.0000 untuk Cross-Section F yang berarti < 0,01. Ho
ditolak sehingga mengikuti model Fixed Effect Method.
2) Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk menguji model manakah yang terbaik
antara FEM dan REM. Hasil pengolahan Uji Hausman dapat dilihat dalam
Tabel 3
Tabel 3. Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman
Chi-Sq
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob
Cross-section random 109.016256 4 0.0000
Sumber: Data sekunder yang diolah
a. Formula Hipotesis
H0 : model Random Effect Method/REM
HA : model Fixed Effect Method/FEM
b. Menentukan tingkat signifikansi (α) = 5%
10
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila p-value > α
H0 ditolak bila p-value ≤ α
d. Simpulan
Nilai Prob = 0.0000 untuk Cross-Section F Random yang berarti kurang
dari 0,01 Ho ditolak sehingga mengikuti Fixed Effect Method.
Berdasarkan hasil estimasi data panel, untuk memilih model yang terbaik
dengan menggunakan Uji Chow dan hausman, maka model yang terbaik
adalah Fixed Effect Method (FEM). Hasil estimasi lengkapnya terlihat pada
Tabel 4
Tabel 4. Model Estimasi Fixed Effect Model
= 3264385 + 1.677904 PDRBi + -3.53UMRi + 11.53525 INVi + -
718.2523 INFi
(0,0493)**
(0,9998) (0,1225)
(0,8820)
R2 = 0.999604 DW-Stat. = 2.829022 F-Stat. = 4324.189 Sig. F-Stat. =
0.000000
Keterangan: **
Signifikan pada = 0,05.
Awalnya sampel data dalam penelitian ini berjumlah 34 provinsi, tetapi
setelah dilakukan analisis ternyata ditemukan data outlier sebanyak 2 sampel.
Sehingga data sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 32 sampel
provinsi di Indonesia.
Tabel 5. Efek dan Konstanta
No Daerah Efek Konstanta
1 Aceh -1362045. 1902340
2 Sumatera utara 2263695. 3264385
3 Sumatera barat -1068038. 2196347
4 Riau -1283463. 1980922
5 Jambi -1823238. 1441147
6 Sumatera selatan -17517.30 3246868
7 Bengkulu -2292116. 972269
8 Lampung 315051.1 3264385
9 Kep. Bangka Belitung -2620320. 644065
10 Kep. Riau -2612569. 651816
11 Dki Jakarta -873323.0 2391062
12 Jawa barat 14555359 3264385
11
13 Jawa tengah 12341272 3264385
14 Di Yogyakarta -1314769. 1949616
15 Jawa timur 13900489 3264385
16 Banten 1213221. 3264385
17 Bali -1023765. 2240620
18 Nusa tenggara barat -1063409. 2200976
19 Nusa tenggara timur -942037.0 2322348
20 Kalimantan barat -1149784. 2114601
21 Kalimantan tengah -2118231. 1146154
22 Kalimantan selatan -1446888. 1817497
23 Kalimantan timur -2435083. 829302
24 Sulawesi utara -2236779. 1027606
25 Sulawesi tengah -1919302. 1345083
26 Sulawesi selatan -140194.7 3124190
27 Sulawesi tenggara -2186263. 1078122
28 Gorontalo -2705011. 559374
29 Sulawesi barat -2613356. 651029
30 Maluku utara -2721799. 542586
31 Papua barat -2871628. 392757
32 Papua -1748160. 1516225
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil Uji Chow dan Uji Hausman maka model terbaik
adalah mengikuti fixed effect model (FEM). Selanjutnya dilakukan analisis
statistik meliputi:
3) Uji validitas pengaruh variabel independen (Uji t)
Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) dilakukan untuk menganalisis
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen. Adapun
hasil Uji t dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen
Variabel t sig. t Kesimpulan
PDRB 2.007070 0.0493 Berpengaruh positif dan signifikan
UMR -0.000274 0.9998 Tidak berpengaruh positif dan signifikan
INV 1.566329 0.1225 Tidak berpengaruh positif dan signifikan
INF -0.149077 0.8820 Tidak berpengaruh positif dan signifikan
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa variabel independen yaitu produk
domestik bruto (PDRB) memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja pada α = 0,05, sedangkan variabel Upah minimum (UMR),
investasi (INV) dan inflasi (INF) tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,10
12
terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri sedang dan besar di
Indonesia tahun 2014-2016.
4) Uji Eksistensi Model
Uji F digunakan untuk untuk menguji eksistensi suatu model. Secara
teoritis, langkah-langkah Uji F dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Formulasi hipotesis
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 =0, model yang dipakai tidak eksis
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 = 0, model yang dipakai eksis
b) Pemilihan tingkat signifikansi (α) = 5%
c) Kriteria pengujian
H0 diterima bila signifikansi statistik F > α
H0 ditolak bila signifikansi statistik F ≤ α
d) Simpulan
Berdasar hasil estimasi, nilai prob F-statistik 0,000000, H0 ditolak maka
model yang dipakai eksis. Dengan kata lain Produk domestik regional
bruto (PDRB), upah minimum regional (UMR),investasi (INV) dan
inflasi (INF) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap
nilai variabel penyerapan tenaga kerja.
5) Interpretasi R2
Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih.
Berdasarkan hasil output regresi menunjukkan Adjusted R-square (R2)
sebesar 0.9996 atau 99.96% artinya adalah 99.96% variasi variabel
penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel produk domestik
regional bruto (PDRB), upah minimum regional (UMR),investasi (INV) dan
inflasi (INF) dalam model, dan sisanya sebesar 0.04% variasi variabel
penyerapan tenaga kerja dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak
dimasukkan dalam model.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis yang mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja pada sektor industry sedang dan besar di Indonesia
tahun 2014-2016 maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
13
1) Berdasarkan hasil estimasi data panel terpilih model yang terbaik yaitu
FEM, hasil estimasi data panel menyimpulkan dari ke empat variabel
bebas yang signifkan pada penyerapan tenaga kerja hanya satu variabel
yaitu produk domestik regional bruto (PDRB).
2) Hasil uji t ditunjukan dalam model terbaik yaitu FEM dapat diketahui
bahwa variabel pedapatan domestik regional bruto (PDRB) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada α = 0,05.
Sedangkan upah minimum regional (UMR), investasi (INV), dan inflasi
(INF) tidak berpengaruh seacara signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja pada α = 0,10.
3) Hasil uji F Nampak bahwa variabel PDRB, UMR, investasi dan inflasi
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja pada α = 0,01.
4) Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan besarnya nilai Adjusted
R-square (R2) sebesar 0.9996 atau 99.96% artinya adalah 99.96% variasi
variabel penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel produk
domestik regional bruto (PDRB), upah minimum regional
(UMR),investasi (INV) dan inflasi (INF) dan sisanya sebesar 0.04%
variasi variabel penyerapan tenaga kerja dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. Indonesia Dalam Angka. Jakarta: BPS Pusat Indonesia.
Bank Indonesia, 2009. Laporan Perekonomian Provinsi Indonesia. Jakarta: Bank
Indonesia.
Dewi, Komang Sri Ayu Puspita dan Luh Gede Meydianawathi. 2017. Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri
Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.6 No.4, Hal.: 622-647. Universitas Udayana: Bali.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: 1996.
14
Fuadi, Azar. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah Periode 1985-2010.
Economics Development Analysis Journal. Vol.2 No.1,:Hal.: 1-10.
Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Gujarati, Damodar.1995.Ekonomika Dasar”. Jakarta:Erlangga.
Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. 2012. Dasar–dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Lincolin, Arsyad. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi
Daerah. BPFE UGM, Yogyakarta.
Lubis, Pardamean Salman Bin Zulam. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Investasi Di Indonesia. Perspektif Ekonomi
Darussalam. Vol.2 No.2, Hal.: 147-166. Universitas Tjut Nyak Dhien
Medan.
Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter. Yogyakarta : BPFE.
Marsela, Ni Made Krisna. 2014. Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga
Kredit,Serta Kurs Dollar Terhadap Investasi. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Vol. 3 No. 3, Hal.: 77-87. Universitas Udayana: Bali.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,.
Prasetyo, Eko. 2011.Fundamental Makro Ekonomi . Yogyakarta: Beta Offset.
Rosyidi, Suherman. 2002. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Setyowati, Eni dan Siti Fatimah N.H. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 1980-
2002. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.8 No.1, Hal.: 62-84. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perpestif
Pembangunan. PT. Raja Gravindo Persada. Jakarta.
Sukirno. 2012. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Prasada.
Sukirno. 2005. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sadono Sukirno. 2006. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Syahputra, Dedy. Dkk. 2017. Pengaruh produk domestik bruto, suku bunga riil
dan partisipasi angkatan kerja terhadap investasi swasta di Indonesia.
15
Jurnal perspektif Ekonomi Darussalam. Vol.3 No.1, Hal.:1-16. Universitas
Syiah Kuala: Aceh
Syah, Thomas Budiman. 2005. Analisis Penanaman Modal Asng di Indonesia.
http://www.scribd.com/doc/48240821/15/Suku-Bunga-Internasional (17
maret 2012).
Syaikhu, Agung Muhammad dan Titik Haryati. 2017. Analisis Pengaruh Inflasi,
Suku Bunga Kredit, Tenaga Kerja dan Teknologi Terhadap Investasi.
Economics Development Analysis Journal. Vol.6 No.1, Hal.: 9-16.
Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Tandelin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Tanuwidjaya, Gunawan dan Joyce Martha Widjaya. 2013. Revitalisasi Kota dan
Kabupaten Yang Lebih Berkelanjutan: Kerangka Kerjasama dan
Perencanaan Partisipatif di Bangkalan Madura. Jurnal Pembangunan
Daerah. Vol.1 No.1, Hal.: 59-76.
Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi, Jakarta:
Erlangga.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal. 2007. Jakarta.
Utomo, Ferdila Dedy. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PMDN
Di Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal. Vol.6 No.2,
Hal.: 161-165. Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Utomo, Yuni Prihadi. 2012.Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku Praktek Komputer Statistik II. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.